Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PEMBELAHAN SEL”
Dosen Pengampu : Siti Julaikha S.Pd, M.pd

Nama: Dianita gadis pratama


Nim : 2008060009

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
NUSA TENGGATA BARAT
2021
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan
bagi saya penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah BIOLOGI SEL tentang sel, yang mana
dengan tugas ini kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui lebih jahu dari materi
yang diberikan dosen pengampu.
Makalah yang berjudul ``Pembelahan Sel``. Mengenai penjelasan lebih lnjut saya
memaparkannya dalam bagian pembahasan makalah ini.

Mataram,17 januari 2021


penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................2

B. Rumusan Masalah...................................................................................................2

C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pembelahan Sel.....................................................................................................3

B. Bentuk-bentuk Pembelahan Sel..............................................................................3

1. Pembelahan Sel Secara Langsung.....................................................................3

2. Pembelahan Sel Secara Tidak Langsung...........................................................4

a) Pembelahan Mitosis...................................................................................4

b) Pembelahan Meiosis..................................................................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................11

B.Saran......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

BAB I

1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu
pula dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh
makhlukhidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun makhluk hidup
mengalami pembelahan sehingga bertambah banyak. Pembelahan sel juga tidak
hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita
rusak, misalnya ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan
melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel
anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik.
Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang
terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi
berikutnya. Dari pembelahan ini kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari
kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat
tampak merupakan penurunan dari sifat induknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Bagaimana tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis?
3. Bagaimana cara pembelahan sel terjadi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan
meiosis.
3. Untuk mengetahui cara pembelahan sel terjadi.

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara
membelah diri, baik lada organisme uniseluler dan multiseluler. Pembelahan sel
pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk
melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Selain itu, Pembelahan
sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna
saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan).
B. Bentuk-bentuk Pembelahan Sel
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan
secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
1. Pembelahan sel secara langsung (amitosis)
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis
atau pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari
1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap Pembelahan sel.
Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti
bakteri, protozoa dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis).
Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang
identik (sama satu sama lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat,
begitu seterusnya. Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel
menjadi , kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah
menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme
prokariotik atau eukariotik tertentu.

2. Pembelahan sel secara tidak langsung (mitosis dan meiosis)


Pembelahan sel secara tidak langsung (mitosis dan meiosis). Pembelahan
sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan
3
tertentu. Setiap tahapan Pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom
yang berbeda-beda. Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin akan
menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom. Kromosom dapat
berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan mikroskop.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa
sifat. Di dalam kromosom terdapat gen sebagai gaktor pembawa sifat
keturunan. Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses pembagian
kromosom di dalamnya. Tingkah laku kromosom selama sel membelah
dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan sel
yang terjadi yang terjadi melalui fase-fase itulah yang disebut pembelahan
secara tidak langsung. Mengenai fase-fase pembelahan mitosis akan dibahas
pada subab tersendiri.
a) Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 2 setelan akan
identik dengan sel induk titik. Mitosis hanya terjadi pada sel eukariotik,itu
pada sel somatikyang bersifat meristematik. Adanya mitosis menjadikan setiap
sel tanaman memiliki kandungan genetik yang sama pada setiap organ
tanaman, kecuali terjadi mutasi. Mitosis biasanya merupakan periode fase
terpendek dalam siklus pembelahan sel., selebihnya merupakan fase interval
sayang ntar diri dari Gap-1 (G1), sintesis DNA(S), dan Gap-2 (G2). Setiap
tanaman memiliki waktu optimum pembelahan sel secara mitosis yang
berbeda-beda. Pada umumnya tanaman melakukan pembelahan sel pada pagi
hari.Waktu yang diperlukan pada fase mitosis ini adalah sekitar 30 menit
hingga 1 jam. Pasal mitosis ini terbagi kembali ke dalam 4 fase. Keempat fase
tersebut adalah profase, metafase, anafase dan profase :
1. Profase
Pada tahap awal profase, kromosom yang sebelumnya telah bray
aplikasi akan berkonsentrasi menjadi lebih pendek dan lebih tebal dengan
cara penggulungan serat DNA menjadi dua keramat it yang bergabung

4
pada sentromer. Dengan mengubahnya kromosom maka kromosom
menjadi pilinan yang kuat dan besar serta menjadi mudah terlihat di
mikroskop. Kemudian, pasangan santri old akan berpisah dan mulai
bergerak ke sisi nukleus yang berlawanan, dan apabila telah sampai di sisi
nukleus, central akan membentuk benang-benang spindle.
Selanjutnya adalah tahap akhir profase, di mana nukleus melebur
dan membran nukleus menghilang, setelah memungkinkan benang-benang
spindle memasuki nukleus. Micro tubulus yang muncul dari kinektokor
( bagian kromosom yang merupakan tempat kedekatan menang menang
spindle selama pembelahan inti-struktur pada sentromer)

Gambar 1.1 fase intefase ke profase

2. Metafase

5
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan center nomor
menempel pada benang spindle. Bidang di tengah cellini disebut bidang
ekuator. Posisi-posisi kromosom yang tersebar pada bidang ekuator ini
menyebabkan jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk
kromosom dapat dipelajari.Tegangan serat spindle membuat kromosom
pada satu bidang pada pusat sel.

Gambar 1.2 fase metaphase ke anafase

3. Anafase
Anak fase adalah tahap di mana mikro tubulus mulai menarik
pasangan kromosom agar terpisah ( menuju salah satu kutub sentriol dan
kutub sentriol yang lainnya). Pergerakan ini dapat terjadi karena pemain
dekan dan pemain jangan mikro tubulus yang membentuk spindle. Akhiran
avanza ditandai dengan adanya dua set kromosom lengkap yang
berkumpul pada kedua kutub sel.
4. Telofase
Rematik yang berada pada kutub berubah menjadi benang-benang
kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nukleus membentuk
dua inti baru. Serat-serat gelondong menghilang. Terjadi pembelahan
sitoplasma (sitokinesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk memberi ancol
pemisah di tengah bidang pembelahan. Akhirnya, terbentuk dua sel anak
yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom
induknya.

6
Gambar 1.3 fase telofase
b) Pembelahan Meiosis

Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel garmativum


untuk menghasilkan gamet pria dan wanita yaitu masing-masing sperma
dan sel telur. Meiosis memerlukan 2 pembelahan sel yaitu meiosis I dan
meiosis II untuk mengurangi jumlah kromosom menjadi haploid 23.Sel-sel
garmativum pria dan wanita (spermatosit dan outsit primer) pada awal
meiosis I mereplikasi DNA-nya sehingga sel benih mengandung dua kali
lipat dari jumlah DNA yang normal dan tiap-tiap dari 46 kromosom nya
jika anda akan menjadi sister kromatid.

Fase-fase dalam meiosis di bagi menjadi 2, yaitu interfase meiosis I


dan meiosis II:

a. Interfase

Pada tahap interfase, asal berada pada tahap persiapan untuk


melakukan pembelahan. Sama seperti pada inter fase mitosis, persiapan
yang dimaksud adalah proses sintesis protein dan replikasi DNA. DNA
akandi replikasi dari satu salinan menjadi dua salinan. Sel yang akan
membelah mereplikasi DNA di setiap kromosomnya sehingga terbentuk
7
dua kromatid yang bergabung pada sentromer (kromosom homolog).

b. Meiosis I

1. Profase I

a) Leptoten, merupakan tahap pertama profase, kematian membentuk


benang halus kromosom sehingga kromosom tampak seperti masa
yang tidak teratur.
b) Zigoten, proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai
berpasangan dengan homolognya.
c) Pakiten, kromosom yang homolog terdiri atas empat keromatid
yang disebut tetrad. Pasangan dua kromosom homolog disebut
bivalen. Pasangan 3atau 4 kromosom homolog disebut trivalen atau
tetravalen.
d) Diploten, kromatid pada kromosom homolog dapat saling melilit
dan bertukar ruas satu dengan yang lain disebut pindah silang. Dua
kromatid yang disatukan oleh satu sentromerkromatid bersaudara.
Kontak antar kromatid bersaudara disebut kiasma.
e) Diakinesis, tahap akhir profase I, membran inti melarut.

2. Metafase I

Benang spindle keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada
sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada
bidang ekuator.

3. Anafase I

Kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan


dengan dua kromatid bersaudara masih tetap terikat pada sentromernya.

4. Telofase I

Dua kelompok gugus kromosom tiba di dua kutub yang


berlawanan, masing-masing memiliki separuh jumlah gugus kromosom sel
8
induk. Masing-masing kromosom masih membawa dua bersaudara.
Selaput inti mulai terbentuk dan sel-sel anakan memisah.

Gambar 1.4 Fase Meiosis I

c. Meiosis II

1. Profase II

Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub


berseberangan inti. Kromatis fi setiap kromosom belum terpisah sentromer
masih satu.

2. Metafase II

Serat gerondong terbentuk antara pasangan sentriol. Sepasang


kromatid yang menggantung pada serat gelondong lewat sentromer pindah
ke bidang ekuator.

3. Anafase II

Sel memanjang dari kutub ke kutub menuju poros serat gelondong.


Sentromer pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid
bersaudara lepas. Kromatidberpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.

4.Telofase II

Promotin terbuka kembali pilihannya, terlepas lepas menjadi jalan

9
halus. Selaput inti terbentuk kembali. Nukleus muncul melekat pada
kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari sua gametosit Ii terbentuk 4
gametid. Gametid mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N
pada gametosit menjadi 1N pada gametid. Dengan proses transformasi
gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang.
Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetik yang :

1. Separuh dari bahan gametogonium


2. Bervariasi, karena terjadinya crossover pada profase

Gambar 1.5 Fase Meiosis II

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-
sel somatis atau sel tubuh. Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat
penyalinan DNAsebelum pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar
setiap sel anak memiliki ganom yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam
jumlah banyak itu agar terkelola dengan baik, karena molekul-molekul DNA dikemas
menjadi kromosom. Setiap spesies sel eukariotik memiliki jumlah kromosom yang
khasd dalam setiap nukleus sel. Siklus sel pada sel-sel organisme multiseluler yang
eukariotik terjadi 2 macam pembelahan sel. Pembelahan mitosis adalah Pembelahan
yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Sel yang membelas secara mitosis akan
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jimlah kromosom
yang sama dengan induknya. Pembelahan mitosis melalui beberapa fase , yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase. Dan yang kedua pembelahan
meiosis I dan meiosis II.

B. Saran

Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silakan sampaikan
kepada penulis. Dan jika makalah ini dirasakan dapat memberi manfaat kepada
khalayak ramai, mohon berkenan untuk menyebarluaskannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bambang, S. 2006. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta : Erlangga

Dokter dan AblidiWebMD. 2010. Kamus Kedokteran Webster's New WorldEdisi 3.


Jakarta : PT Indeks

Gonzaga, Isharmanto. 2011.Teori Reproduksi Sel.

Hajar, Umy. 2012. Makalah Mitosis dan Meiosis. Scribd

James, J, Baker, C, Swain,H. 2011. Prinsip-prinsip Sains untuk Keperawatan.


Jakarta : Erlangga

12

Anda mungkin juga menyukai