“PEMBELAHAN SEL”
Dosen Pengampu : Siti Julaikha S.Pd, M.pd
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembelahan Sel.....................................................................................................3
a) Pembelahan Mitosis...................................................................................4
b) Pembelahan Meiosis..................................................................................7
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B.Saran......................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masa pertumbuhan, tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu
pula dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh
makhlukhidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun makhluk hidup
mengalami pembelahan sehingga bertambah banyak. Pembelahan sel juga tidak
hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita
rusak, misalnya ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan
melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel
anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetik.
Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi genetik yang
terdapat di dalam kromosom kepada sel anakan yang menjadi sel generasi
berikutnya. Dari pembelahan ini kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari
kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat
tampak merupakan penurunan dari sifat induknya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik?
2. Bagaimana tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan meiosis?
3. Bagaimana cara pembelahan sel terjadi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelahan sel prokariotik dan sel eukariotik.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap pembelahan sel secara amitosis, mitosis dan
meiosis.
3. Untuk mengetahui cara pembelahan sel terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara
membelah diri, baik lada organisme uniseluler dan multiseluler. Pembelahan sel
pada organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk
melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Selain itu, Pembelahan
sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan sel-sel gamet yang berguna
saat perbanyakan secara generatif (reproduksi organisme melalui proses
perkawinan).
B. Bentuk-bentuk Pembelahan Sel
Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan
secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
1. Pembelahan sel secara langsung (amitosis)
Proses pembelahan secara langsung disebut juga pembelahan amitosis
atau pembelahan biner. Pembelahan biner merupakan proses pembelahan dari
1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap Pembelahan sel.
Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti
bakteri, protozoa dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis).
Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah menjadi dua sel yang
identik (sama satu sama lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat,
begitu seterusnya. Pembelahan biner dimulai dengan pembelahan inti sel
menjadi , kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah
menjadi dua sel anakan. Pembelahan biner dapat terjadi pada organisme
prokariotik atau eukariotik tertentu.
4
pada sentromer. Dengan mengubahnya kromosom maka kromosom
menjadi pilinan yang kuat dan besar serta menjadi mudah terlihat di
mikroskop. Kemudian, pasangan santri old akan berpisah dan mulai
bergerak ke sisi nukleus yang berlawanan, dan apabila telah sampai di sisi
nukleus, central akan membentuk benang-benang spindle.
Selanjutnya adalah tahap akhir profase, di mana nukleus melebur
dan membran nukleus menghilang, setelah memungkinkan benang-benang
spindle memasuki nukleus. Micro tubulus yang muncul dari kinektokor
( bagian kromosom yang merupakan tempat kedekatan menang menang
spindle selama pembelahan inti-struktur pada sentromer)
2. Metafase
5
Kromosom terletak pada bidang di tengah sel dengan center nomor
menempel pada benang spindle. Bidang di tengah cellini disebut bidang
ekuator. Posisi-posisi kromosom yang tersebar pada bidang ekuator ini
menyebabkan jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk
kromosom dapat dipelajari.Tegangan serat spindle membuat kromosom
pada satu bidang pada pusat sel.
3. Anafase
Anak fase adalah tahap di mana mikro tubulus mulai menarik
pasangan kromosom agar terpisah ( menuju salah satu kutub sentriol dan
kutub sentriol yang lainnya). Pergerakan ini dapat terjadi karena pemain
dekan dan pemain jangan mikro tubulus yang membentuk spindle. Akhiran
avanza ditandai dengan adanya dua set kromosom lengkap yang
berkumpul pada kedua kutub sel.
4. Telofase
Rematik yang berada pada kutub berubah menjadi benang-benang
kromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nukleus membentuk
dua inti baru. Serat-serat gelondong menghilang. Terjadi pembelahan
sitoplasma (sitokinesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk memberi ancol
pemisah di tengah bidang pembelahan. Akhirnya, terbentuk dua sel anak
yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom
induknya.
6
Gambar 1.3 fase telofase
b) Pembelahan Meiosis
a. Interfase
b. Meiosis I
1. Profase I
2. Metafase I
Benang spindle keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada
sentromer kromosom yang telah berpasangan. Semua bivalen terletak pada
bidang ekuator.
3. Anafase I
4. Telofase I
c. Meiosis II
1. Profase II
2. Metafase II
3. Anafase II
4.Telofase II
9
halus. Selaput inti terbentuk kembali. Nukleus muncul melekat pada
kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari sua gametosit Ii terbentuk 4
gametid. Gametid mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N
pada gametosit menjadi 1N pada gametid. Dengan proses transformasi
gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang.
Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetik yang :
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-
sel somatis atau sel tubuh. Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat
penyalinan DNAsebelum pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar
setiap sel anak memiliki ganom yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam
jumlah banyak itu agar terkelola dengan baik, karena molekul-molekul DNA dikemas
menjadi kromosom. Setiap spesies sel eukariotik memiliki jumlah kromosom yang
khasd dalam setiap nukleus sel. Siklus sel pada sel-sel organisme multiseluler yang
eukariotik terjadi 2 macam pembelahan sel. Pembelahan mitosis adalah Pembelahan
yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh. Sel yang membelas secara mitosis akan
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jimlah kromosom
yang sama dengan induknya. Pembelahan mitosis melalui beberapa fase , yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase. Dan yang kedua pembelahan
meiosis I dan meiosis II.
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12