Disusun Oleh:
Dianita Gadis Pratama
S1 FARMASI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA NTB
2021
Pendidikan farmasi di indonesia sudah tersedia mulai dari tingkat SMK
(sekolah menengah kejuruan) dimana pendidikannya ditempuh hanya selama 3 tahun.
Lulusan farmasi dari SMK memang dipersiapkan sebagai lulusan yang dapat langsung
bekerja di lapangan. Sehingga lulusannya ini harus mengikuti uji kompetensi dimana
harus mengerjakan 4 resep dalam 2 jam dengan jurnal beserta sediaan. Dari ujian
inilah siswa mendapat STRTTK ( Surat Tanda Registrasi Tenaga Tekhnis
Kefarmasian) sebagai bentuk surat izin untuk melakukan praktek kefarmasian.
Namun pemberian STRTTK ini terakhir berlaku pada angkatan 2014 dan untuk
selanjutnya kebijakan ini sudah tidak berlaku. Saat itu sempat ada gembar-gembor
bahwa pemerintah mengeluarkan UU bagi tenaga kesehatan itu minimal harus
menempuh pendidikan D3 sebagai syarat mendapat gelar sebagai Asisten Apoteker.
Maka dari itu ketika menempuh pendidikan S1 Farmasi maka sangat penting
untuk menyelesaikannya hingga tingkat profesi. Meski begitu lulusan S1 Farmasi pun
masih dibutuhkan dilapangan meski tidak sebanyak peluang lulusan D3. Meski begitu
pendidikan S1 memiliki kelebihan dalam wawasan seputar ilmu yang lebih mendalam
dibandingkan lulusan D3.
Kenapa lulusan D3 Farmasi memiliki banyak peluang dibandingkan dengan lulisan S1
Farmasi padahal waktu pendidikan S1 farmasi lebih lama ketimbang D3. Untuk itu
diperlukanya penyetaraan pendidikan antara S1 farmasi dengan D3 Farmasi.