PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI, SISTEM IMUN DAN KANKER (FAF 323)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS
1
Tinggi badan -
Berat badan 45 kg
OHI- S 4 <=1,2 Buruk
Pemeriksaan tidak terdapat lesi Tidak normal
Intraoral lidah pasien plak putih pada lidah
terdapat lesi
plak putih
multipel yang
tersebar pada
2/3 anterior
dorsum lidah,
berbatas jelas,
dan dapat
dihapus, saat
dihapus
meninggalkan
bekas
kemerahan
Analisis kasus
Tuliskan catatan atau hasil analisis Anda terhadap kasus secara ringkas di sini
2
S:
Demam serta adanya lapisan putih tebal pada permukaan lidah yang disadari sejak ± 2 bulan. Lapisan putih
tersebut terkadang terasa pedih, sehingga tidak pernah dibersihkan oleh pasien. Sebelum masuk rumah
sakit Pasien mengeluhkan merasakan rasa nyeri serta sulit menelan makanan, dan adanya rasa yang
mengganjal pada bagian tenggorokan kanan.
O:
- Glukosa puasa : 306 mg/dl (tinggi)
- HbA1c : 7,5% (tinggi)
- Pemeriksaan kultur jamur : (+) candida albicans
- Pemeriksaan intraoral menunjukkan bahwa pada lidah pasien terdapat lesi plak putih multipel yang
tersebar pada 2/3 anterior dorsum lidah, berbatas jelas, dan dapat dihapus, saat dihapus
meninggalkan bekas kemerahan
A:
1. Pasien mengalami kandidiasis pseudomembran akut
2. Pasien memiliki penyakit diabetes melitus dengan glukosa darah puasa 306 mg/dL dan HbA1C
7,5%
3. Pasien tidak mendapatkan terapi untuk pengobatan demam pasien
4. Pasien diberikan terapi Ranitidin yang mana indikasinya untuk menangani gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung, sedangkan pasien tidak memiliki
gejala tersebut
5. Frekuensi pemakaian Metformin tidak sesuai literatur
6. Dosis Nyistain kurang tepat (tidak sesuai denga literatur)
7. Adanya interaksi antara ranitidine dan metformin yang dapat mengakibatkan interaksi merugikan
dari metformin yang dapat menyebabkan asidosis laktat.
P:
1. Rekomendasikan kepada dokter untuk memberikan antipiretik untuk mengatasi demam pada
pasien
2. Menanyakan kembali kepada dokter terhadap pemberian terapi obat ranitidine , karena tidak ada
indikasi terhadap penyakit pasien
3. Menyarankan kepada dokter untuk menurunkan frekuensi pemberian metformin dari 3x sehari
3
menjadi 2x sehari
4. Memberikan rekomendasi kepada dokter untuk menaikkan dosis nystatin dari 1ml, 4 x sehari
menjadi 4-6 mL (400.000 - 600.000 units) sebanyak 4-5 kali sehari sesuai dengan literatur yang
ada.
5. Jika ranitidine tetap digunakan untuk mengatasi efek samping nystatin pada lambung, maka dapat
memberikan rekomendasi kepada dokter untuk memberikan jarak penggungaan ranitidine dan
metformin karena interaksinya yang merugikan.
Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi pasien saat ini. Anda
juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut, identifikasilah masalah terkait pengobatan
yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan
identifikasi masalah.
Masalah:
1. Gejala / Indikasi Tidak Diterapi
2. Terapi obat tidak diperlukan
3. Frekuensi obat kurang tepat
4. Dosis obat kurang tepat
Penyebab masalah:
1. Pasien tidak mendapatkan terapi untuk pengobatan demam pasien
2. Pasien diberikan terapi Ranitidin yang mana indikasinya untuk menangani gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung, sedangkan pasien tidak
merasakan gejala tersebut
3. Frekuensi pemakaian Metformin tidak sesuai literatur
4. Dosis nystatin tidak sesuai literatur
5. Adanya interaksi antara ranitidine dan metformin yang dapat mengakibatkan interaksi merugikan
dari metformin yang dapat menyebabkan asidosis laktat
4
Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:Rencana penyelesaian masalah terkait obat:
1. Mengurangi perkembanganbiakan dari jamur Candida albicans
2. Untuk mencegah penyebaran secara sistemik
3. Menghindari rasa kurang nyamanan pada penderita
4. Mengidentifikasi dan mengeliminasi faktor-faktor yang berkontribusi.
5. Menurunkan gula darah puasa pasien menjadi dibawah 126 mg/dL
Rencana penyelesaian masalah terkait obat:
1. Merekomendasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik pengecekan suhu tubuh
pasien karena pasien juga mengeluhkan adanya demam, dan memberikan antipiretik yaitu
paracetamol untuk mengatasi demam pada pasien jika suhu tubuh pasien masih tinggi
2. Menanyakan kembali kepada dokter terhadap pemberian terapi obat ranitidine , karena tidak ada
indikasi terhadap penyakit pasien
3. Menyarankan kepada dokter untuk menurunkan frekuensi pemberian metformin dari 3x sehari
menjadi 2x sehari
4. Memberikan rekomendasi kepada dokter untuk menaikkan dosis nystatin dari 1ml, 4 x sehari
menjadi 4-6 mL (400.000 - 600.000 units) sebanyak 4-5 kali sehari sesuai dengan literatur yang ada
5. Jika ranitidine tetap digunakan untuk mengatasi efek samping nystatin pada lambung, maka dapat
memberikan rekomendasi kepada dokter untuk memberikan jarak penggungaan ranitidine dan
metformin karena interaksinya yang merugikan
Rencana monitoring terapi:
1. Monitoring lesi plak putih pada lidah pasien
2. Monitoring nilai kebersihan rongga mulut pasien
3. Monitoring intraoral pasien
4. Monitoring suhu tubuh pasien
5. Monitoring HbA1C pasien
6. Monitoring kadar gula darah puasa dan sewaktu pasien
7. Monitoring efek samping obat
5
3. Memberi edukasi kepada pasien terkait cara membersihkan lidah
4. Memberitahu pasien untuk menjaga kebersihan rongga mulut
5. Memberitahu pasien untuk menjaga kebersihan alat-alat makan dan mengonsumsi makanan yang
terjamin kebersihannya
6. Memberitahu pasien untuk rajin mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
7. Menyarankan pasien untuk membiasakan diri minum air putih yang cukup
8. Memberitahu pasien untuk menghindari kebiasaan merokok (jika merokok) dan hindari alkohol
(jika mengonsumsi alkohol)
9. Menyarankan kepada pasien untuk beristirahat yang cukup
Referensi :
AHFS. (2011). AHFS Drug Information. Bethesda : American Society of Health System Pharmacists
MIMS.
TABEL PENGKAJIAN OBAT
Indikasi terapi
infeksi jamur pada mulut
6
Durasi terapi
Indikasi terapi
antiseptik untuk rongga mulut
Durasi terapi
7
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: 150 mg
Rute:oral
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari (AHFS)
Indikasi terapi
GERD, Tukak lambung dan tukak duodenum
Durasi terapi
Indikasi terapi
Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin
8
Durasi terapi
Indikasi terapi
Diabetes Mellitus
Durasi terapi