Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI, SISTEM IMUN DAN KANKER (FAF 323)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Tanggal: 23 April 2021 Kelompok: 1


Objek praktikum: Penyakit Infeksi Anggota kelompok: (cetak tebal pada nama pribadi)
Jamur Kandidiasis Oral 1. Wiwik Permata Sari 1811011013
2. Muhammad Rizki 1811011017
3. Popi Rahma Dani 1811012009
4. Nisrin Faadhilah Salsa 1811012043
5. Mutiara Izmu Fajrin 1811013021

Identitas pasien dan informasi admisi


Jenis kelamin : Perempuan Usia : 56 Tahun
Tanggal masuk:
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama Demam serta adanya lapisan putih tebal pada permukaan lidah yang disadari sejak ± 2
bulan yang lalu. Lapisan putih tersebut terkadang terasa perih. Sebelum masuk ke RS
pasien mengeluhkan adanya rasa nyeri serta sulit menelan makanan, dan adanya rasa
yang mengganjal pada bagian tenggorokan kanan.
Riwayat -
penyakit
sekarang
Riwayat -
penyakit
keluarga
Riwayat sosial -
dan kebiasaan
Riwayat -
pengobatan
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan
Suhu tubuh -
fisik
Denyut nadi -
Laju nafas -

1
Tinggi badan -
Berat badan 45 kg
OHI- S 4 <=1,2 Buruk
Pemeriksaan tidak terdapat lesi Tidak normal
Intraoral lidah pasien plak putih pada lidah
terdapat lesi
plak putih
multipel yang
tersebar pada
2/3 anterior
dorsum lidah,
berbatas jelas,
dan dapat
dihapus, saat
dihapus
meninggalkan
bekas
kemerahan

Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan


pemeriksaan
glukosa puasa 306 mg/dl 70-126 mg/dl Tinggi
penunjang
HbA1c 7,5% 4%-5,6% Tinggi
Candida albicans + Negatif Candida Tidak Normal
albicans.
Diagnosis kandidiasis pseudomembran akut et causa diabetes melitus.
Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
yang diterima
Nystatin Drop 12 ml 1 ml 4x/hari 4x1 hari
Betadin kumur 1% 10 ml 3x/hari 3x1 hari
100 ml
Ranitidine 150 mg 150 mg 2x/hari 2x/hari setelah makan
Insulin glargine 0,2 unit/kg/hari

metformin 500 mg 3x/hari 3x/hari setelah makan


setelah makan

Analisis kasus
Tuliskan catatan atau hasil analisis Anda terhadap kasus secara ringkas di sini
2
S:
Demam serta adanya lapisan putih tebal pada permukaan lidah yang disadari sejak ± 2 bulan. Lapisan putih
tersebut terkadang terasa pedih, sehingga tidak pernah dibersihkan oleh pasien. Sebelum masuk rumah
sakit Pasien mengeluhkan merasakan rasa nyeri serta sulit menelan makanan, dan adanya rasa yang
mengganjal pada bagian tenggorokan kanan.
O:
- Glukosa puasa : 306 mg/dl (tinggi)
- HbA1c : 7,5% (tinggi)
- Pemeriksaan kultur jamur : (+) candida albicans
- Pemeriksaan intraoral menunjukkan bahwa pada lidah pasien terdapat lesi plak putih multipel yang
tersebar pada 2/3 anterior dorsum lidah, berbatas jelas, dan dapat dihapus, saat dihapus
meninggalkan bekas kemerahan
A:
1. Pasien mengalami kandidiasis pseudomembran akut
2. Pasien memiliki penyakit diabetes melitus dengan glukosa darah puasa 306 mg/dL dan HbA1C
7,5%
3. Pasien tidak mendapatkan terapi untuk pengobatan demam pasien
4. Pasien diberikan terapi Ranitidin yang mana indikasinya untuk menangani gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung, sedangkan pasien tidak memiliki
gejala tersebut
5. Frekuensi pemakaian Metformin tidak sesuai literatur
6. Dosis Nyistain kurang tepat (tidak sesuai denga literatur)
7. Adanya interaksi antara ranitidine dan metformin yang dapat mengakibatkan interaksi merugikan
dari metformin yang dapat menyebabkan asidosis laktat.

P:
1. Rekomendasikan kepada dokter untuk memberikan antipiretik untuk mengatasi demam pada
pasien
2. Menanyakan kembali kepada dokter terhadap pemberian terapi obat ranitidine , karena tidak ada
indikasi terhadap penyakit pasien
3. Menyarankan kepada dokter untuk menurunkan frekuensi pemberian metformin dari 3x sehari

3
menjadi 2x sehari
4. Memberikan rekomendasi kepada dokter untuk menaikkan dosis nystatin dari 1ml, 4 x sehari
menjadi 4-6 mL (400.000 - 600.000 units) sebanyak 4-5 kali sehari sesuai dengan literatur yang
ada.
5. Jika ranitidine tetap digunakan untuk mengatasi efek samping nystatin pada lambung, maka dapat
memberikan rekomendasi kepada dokter untuk memberikan jarak penggungaan ranitidine dan
metformin karena interaksinya yang merugikan.

Identifikasi masalah
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi pasien saat ini. Anda
juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut, identifikasilah masalah terkait pengobatan
yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan
identifikasi masalah.

Masalah:
1. Gejala / Indikasi Tidak Diterapi
2. Terapi obat tidak diperlukan
3. Frekuensi obat kurang tepat
4. Dosis obat kurang tepat

5. Potensi kejadian merugikan akibat obat

Penyebab masalah:
1. Pasien tidak mendapatkan terapi untuk pengobatan demam pasien
2. Pasien diberikan terapi Ranitidin yang mana indikasinya untuk menangani gejala atau penyakit
yang berkaitan dengan produksi asam berlebih di dalam lambung, sedangkan pasien tidak
merasakan gejala tersebut
3. Frekuensi pemakaian Metformin tidak sesuai literatur
4. Dosis nystatin tidak sesuai literatur
5. Adanya interaksi antara ranitidine dan metformin yang dapat mengakibatkan interaksi merugikan
dari metformin yang dapat menyebabkan asidosis laktat

Rencana penyelesaian masalah


Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah terkait obat, parameter
monitoring terapi, dan edukasi pasien.

4
Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:Rencana penyelesaian masalah terkait obat:
1. Mengurangi perkembanganbiakan dari jamur Candida albicans
2. Untuk mencegah penyebaran secara sistemik
3. Menghindari rasa kurang nyamanan pada penderita
4. Mengidentifikasi dan mengeliminasi faktor-faktor yang berkontribusi.
5. Menurunkan gula darah puasa pasien menjadi dibawah 126 mg/dL
Rencana penyelesaian masalah terkait obat:
1. Merekomendasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan fisik pengecekan suhu tubuh
pasien karena pasien juga mengeluhkan adanya demam, dan memberikan antipiretik yaitu
paracetamol untuk mengatasi demam pada pasien jika suhu tubuh pasien masih tinggi
2. Menanyakan kembali kepada dokter terhadap pemberian terapi obat ranitidine , karena tidak ada
indikasi terhadap penyakit pasien
3. Menyarankan kepada dokter untuk menurunkan frekuensi pemberian metformin dari 3x sehari
menjadi 2x sehari
4. Memberikan rekomendasi kepada dokter untuk menaikkan dosis nystatin dari 1ml, 4 x sehari
menjadi 4-6 mL (400.000 - 600.000 units) sebanyak 4-5 kali sehari sesuai dengan literatur yang ada
5. Jika ranitidine tetap digunakan untuk mengatasi efek samping nystatin pada lambung, maka dapat
memberikan rekomendasi kepada dokter untuk memberikan jarak penggungaan ranitidine dan
metformin karena interaksinya yang merugikan
Rencana monitoring terapi:
1. Monitoring lesi plak putih pada lidah pasien
2. Monitoring nilai kebersihan rongga mulut pasien
3. Monitoring intraoral pasien
4. Monitoring suhu tubuh pasien
5. Monitoring HbA1C pasien
6. Monitoring kadar gula darah puasa dan sewaktu pasien
7. Monitoring efek samping obat

Rencana edukasi pasien:


1. Memberi edukasi kepada pasien untuk patuh dalam mengkonsumsi obat
2. Memberi edukasi kepada pasien terkait aturan dan cara pemakaian obat

5
3. Memberi edukasi kepada pasien terkait cara membersihkan lidah
4. Memberitahu pasien untuk menjaga kebersihan rongga mulut
5. Memberitahu pasien untuk menjaga kebersihan alat-alat makan dan mengonsumsi makanan yang
terjamin kebersihannya
6. Memberitahu pasien untuk rajin mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran
7. Menyarankan pasien untuk membiasakan diri minum air putih yang cukup
8. Memberitahu pasien untuk menghindari kebiasaan merokok (jika merokok) dan hindari alkohol
(jika mengonsumsi alkohol)
9. Menyarankan kepada pasien untuk beristirahat yang cukup
Referensi :
AHFS. (2011). AHFS Drug Information. Bethesda : American Society of Health System Pharmacists

DiPiro. Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach Tenth Edition. McGraw Hill.

MIMS.
TABEL PENGKAJIAN OBAT

No Nama Obat Tinjauan


1. Nystatin Drop 12 ml Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 1 ml
Rute: oral topikal
Frekuensi pemberian: 4 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 5 ml (400.000 - 600.000 unit)
Rute: oral topikal
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari (AHFS)

Indikasi terapi
infeksi jamur pada mulut

Tanggal dimulainya terapi

6
Durasi terapi

Efek samping obat


diare, gangguan gastrointestinal, mual, muntah

2. Betadin kumur 1% 100 ml Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 10 ml
Rute: oral topikal
Frekuensi pemberian: 3 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 10 ml
Rute: oral topikal
Frekuensi pemberian: 3 - 5 kali sehari

Indikasi terapi
antiseptik untuk rongga mulut

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat


iritasi idiosyncralic mucosal dan reaksi hipersensitifitas

3. Ranitidine Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 150 mg
Rute: oral

7
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari
Regimen dosis berdasarkan literatur
Dosis: 150 mg
Rute:oral
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari (AHFS)

Indikasi terapi
GERD, Tukak lambung dan tukak duodenum

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat


takikardi (jarang), agitasi, gangguan penglihatan,alopesia.

4. insulin glargine Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 0,2 unit/kg/hari
Rute: subkutan
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 2 - 100 unit
Rute: subkutan
Frekuensi pemberian: 1 kali sehari (BNF, 423)

Indikasi terapi
Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin

Tanggal dimulainya terapi

8
Durasi terapi

Efek samping obat


edema sementara; reaksi lokal dan hipertrofi lemak di tempat
suntikan; jarang reaksi hipersensitivitas termasuk urtikaria, ruam;
overdosis menyebabkan hipoglikemia (BNF,422)

5. Metformin Regimen dosis yang diresepkan


Dosis: 500 mg
Rute: Oral
Frekuensi pemberian: 3 kali sehari

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis: 500 mg
Rute: Oral
Frekuensi pemberian: 2 kali sehari (AHFS)

Indikasi terapi
Diabetes Mellitus

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat


sakit kepala,mual- mual ringan, muntah, Gangguan saluran cerna
seperti gejala dispepsia, diare, asidosis laktat

Anda mungkin juga menyukai