Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SISTEM SARAF,


KULIT, DAN THT (FAF 413)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Tanggal: 23 November 2021 Kelompok: 6 (Enam); Shift: 2 (Dua)


Objek praktikum: Anggota kelompok: (cetak tebal pada nama pribadi)

Otitis Media 1. Dini Bakartinisa Guci (1811011021)

2. Annisa Trinanda Yuda (1811012027)

3. Reghina Dwita (1811013011)

4. Alyssa Azzahra (1811013019)


.Identitas pasien dan informasi admisi
Jenis kelamin : Laki-laki Usia : 2 tahun
Tanggal masuk : -
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama Sering memegang telinga karena ada rasa sakit pada telinga disertai mengalirnya cairan
yang sedikit berbau dari telinga kiri.
Riwayat -
penyakit
sekarang
Riwayat -
penyakit
keluarga
Riwayat sosial -
dan kebiasaan
Riwayat -
pengobatan

Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan

1
pemeriksaan Suhu tubuh 39,10C 36,5 – 37,50C Tinggi
fisik Denyut nadi - - -
Laju nafas - - -
Tinggi badan - - -
Berat badan 12,5 kg
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan
pemeriksaan - - - -
penunjang - - - -
Diagnosis Otitis Media Akut (OMA)
Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi
yang diterima
Amoxsan (Sirup 125 mg/5 ml 3 kali sehari 1 sdt
kering Amoksisilin) -

Rhemafar 4 mg 2 kali sehari ½


(Methylprednisolone) kaplet -

Dumin suppositoria 125 mg Bila demam


(Acetaminophen) -

Analisis kasus
S:

● Rasa sakit pada telinga,

● Mengalirnya cairan dari telinga kiri yang sedikit berbau,

● Demam,

● Susah makan,

● Rewel.

O:

● Suhu tubuh 39,10C

2
A:

● Terapi obat tidak diperlukan, yaitu penggunaan obat Rhemafar (Methylprednisolone).


● Efek terapi obat tidak optimal, yaitu penggunaan Amoxsan (Amoxicillin)

● Gejala/indikasi tidak diterapi, yaitu rasa nyeri yang dirasakan pasien.


● Potensi kejadian merugikan akibat obat, yaitu pemberian Dumin Suppositoria (Acetaminophen).

P:

● Penggunaan Rhemafar (Methylprednisolone) kurang tepat.

● Penggunaan Amoxsan (Amoksisilin) kurang tepat, karena terapi yang digunakan seharusnya
kombinasi antara Amoxicillin dan Klavulanat.

● Indikasi tidak diterapi, yaitu nyeri yang dirasakan oleh pasien, seharusnya diberikan obat anti nyeri
(analgesik).
● Bentuk sediaan obat tidak sesuai, yaitu Pemberian Dumin (Acetaminophen) dalam bentuk sediaan
suppositoria tidak tepat, seharusnya diberikan bentuk sediaan oral, yaitu sirup.

Perhitungan dosis Co Amoxiclav:

Dosis yaitu 80-90 mg/kgBB/hari, karena BB pasien adalah 12,5 kg, maka dosisnya adalah 80
mg/kgBB/hari x 12,5 kgBB = 1000 mg/hari.

Karena sediaan Co Amoxiclav dipasaran adala 125 mg/5 mL, maka penggunaan obat menjadi 2 kali sehari
2 sendok teh.
Identifikasi masalah

Masalah:

1. (P3.1) Terapi obat tidak diperlukan, yaitu penggunaan obat Rhemafar (Methylprednisolone).
2. (P1.2) Efek terapi obat tidak optimal, yaitu penggunaan Amoxsan (Amoksisilin).
3. (P1.3) Gejala/indikasi tidak diterapi, yaitu rasa nyeri yang dirasakan pasien.
4. (P2.1) Potensi kejadian merugikan akibat obat, yaitu pemberian Dumin Suppositoria
(Acetaminophen).

Penyebab masalah:

1. (C1.2) Terapi tanpa indikasi, yaitu Penggunaan Rhemafar (Methylprednisolone) kurang tepat.
3
Menurut literatur (Acute Otitis Media - StatPearls - NCBI Bookshelf), pemberian steroid sistemik
dan antihistamin pada otitis media akut belum terbukti memiliki manfaat yang signifikan.
2. (C1.1) Pemilihan obat tidak sesuai dengan pedoman/formularium yaitu Penggunaan Amoxsan
(Amoksisilin) kurang tepat, karena terapi yang digunakan seharusnya kombinasi antara
Amoxicillin dan Klavulanat. Hal ini disebabkan karena gejala otitis media pasien sudah berat.
Kandungan Asam Klavulanat dapat mematikan enzim beta laktamase, sehingga kerja dari
amoxicillin optimal, efektif, dan dapat mencegah resistensi.
3. (C1.5) Indikasi tidak diterapi, yaitu nyeri yang dirasakan oleh pasien, seharusnya diberikan obat
anti nyeri (analgesik).
4. (C2.1) Bentuk sediaan obat tidak sesuai, yaitu Pemberian Dumin (Acetaminophen) dalam bentuk
sediaan suppositoria tidak tepat, seharusnya diberikan bentuk sediaan oral, yaitu sirup.

Rencana penyelesaian masalah

Tujuan terapi [nama penyakit/kondisi pasien]:

1. Mengurangi gejala penyakit otitis media.


2. Mengontrol rasa sakit.
3. Mengobati infeksi.
4. Meningkatkan kualitas hidup pasien.
5. Mencegah penyakit penyerta dari otitis media.
6. Mengatasi infeksi pada telinga.
7. Mencegah keparahan yang lebih lanjut.

Rencana penyelesaian masalah terkait obat:

1. (I1.3) Menyarankan kepada dokter untuk tidak memberikan Rhemafar karena indikasinya kurang
tepat untuk terapi pasien otitis media akut.

2. (I1.3) Menyarankan kepada dokter untuk mengganti Amoxan (Amoxicillin) menjadi Co Amoxiclav
yang merupakan kombinasi Amoxicillin dan Klavulanat dalam dua dosis terbagi. Juga
menyarankan kepada dokter untuk melakukan kultur bakteri untuk melihat sensitivitas dari bakteri
apabila setelah diberikan antibiotik Co Amoxiclav belum mampu mengobati otitis media akut pada
pasien.

4
3. (I1.3) Menyarankan kepada dokter untuk menambahkan analgetik ke dalam pengobatan pasien.

4. (I1.3) Menyarankan kepada dokter untuk mengganti bentuk sediaan Dumin (Acetaminophen)
menjadi sirup untuk memudahkan pasien minum obat.

Rencana monitoring terapi:

● Monitoring efek terapi obat.

● Monitoring warna dan bau cairan teling pasien.

● Monitoring efek samping obat.

● Monitoring demam yang dirasakan pasien.

● Monitoring rasa sakit pasien yang dirasakan pasien.

Rencana edukasi pasien:

● Edukasi rekonstitusi antibiotik amoxicillin klavulanat.

○ Sirup kering antibiotik dilarutkan dengan cara menambahkan sejumlah air ke dalam botol
berisi serbuk obat sampai tanda batas. Note: Air yang digunakan adalah air putih (plain
water) matang dengan suhu ruang, tidak panas dan tidak dingin.

● Edukasi kepada ibu pasien untuk membersihkan telinga 3x sehari.

● Beritahu ibu pasien untuk tidak memasukkan apapun, seperti air ke dalam telinga pasien.

● Edukasi keluarga untuk memastikan pasien menghabiskan obat antibiotik walaupun gejala dirasa
sudah mereda agar tidak terjadi resistensi.

Referensi:

● Acute Otitis Media - StatPearls - NCBI Bookshelf.

● AHFS, 2011.

5
TABEL PENGKAJIAN OBAT

No Nama Obat Tinjauan


1. Amoxan Regimen dosis yang diresepkan

Dosis: 125 mg

Rute: Oral

Frekuensi pemberian: 3 kali sehari


Regimen dosis berdasarkan literatur

Dosis: 40-50 mg/kg/hari sampai 80-90 mg/kg/hari

Rute: Oral

Frekuensi pemberian: 2-3 kali sehari. (Medscape, 2021)


Indikasi terapi

Pengobatan otitis media akut. (AHFS, 2011)


Tanggal dimulainya terapi

-
Durasi terapi

-
Efek samping obat

Kebingungan, perubahan warna gigi, masalah dengan tidur, bercak


putih di tenggorokan. (AHFS, 2011)
2. Rhemafar Regimen dosis yang diresepkan

Dosis: 4 mg

Rute: Oral

Frekuensi pemberian: 2 kali sehari


Regimen dosis berdasarkan literatur

Dosis: 0,117 - 1,66 mg/kg

6
Rute: Oral

Frekuensi pemberian: 3-4 kali sehari. (AHFS, 2011)


Indikasi terapi

Mengobati peradangan.
Tanggal dimulainya terapi

-
Durasi terapi

-
Efek samping obat

Kembung, penglihatan kabur, kotoran hitam dan lembek, sembelit,


urin gelap. (AHFS, 2011)

3. Dumin Suppositoria Regimen dosis yang diresepkan

(Acetaminophen) Dosis: 125 mg

Rute: Rektal

Frekuensi pemberian: Bila demam

Regimen dosis berdasarkan literatur

Dosis: 160 mg

Rute: Rektal

Frekuensi pemberian: Setiap 4-6 jam (AHFS, 2011)

Indikasi terapi

Nyeri dan demam. (AHFS, 2011)

Tanggal dimulainya terapi:

Durasi terapi:

7
-

Efek samping obat:

Mual, muntah, kram atau nyeri perut, diare, hepatotoksik. (AHFS,


2011)

Anda mungkin juga menyukai