Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI, SISTEM IMUN DAN KANKER (FAF 323)
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS

Tanggal: 13 Maret 2023 Kelompok: 2


Objek praktikum: 1 Anggota kelompok:
1. Chyntia Dhiya Ulhaq 2011011011
2. Dinda Fajhria Ummah 2011012005
Reaksi Hipersensitivitas 3. Putri Ulinza 2011012035
(Myasthenia Gravis) 4. Novita Syafitri 2011012044
5. Faizul Fawaidi Mahfuz 2011013024
Identitas pasien dan informasi admisi
Jenis kelamin : perempuan Usia : 5 th
Tanggal masuk: 03 Maret 2023
Pengumpulan data dan informasi
Keluhan utama Penurunan kelopak mata atas kiri sejak 3 bulan yang lalu

Riwayat Bulan Desember 2022 keluhan yang pertama kali muncul ialah penurunan kelopak mata
penyakit atas kanan terutama saat kelelahan sehabis bermain pada sore hari dan membaik setelah
sekarang istirahat, sehingga pasien dibawa berobat ke dokter spesialis mata
Januari 2023 bertambah menjadi penurunan kelopak mata kanan dan kiri
Februari 2023 penurunan kelopak mata atas kiri sedangkan kelopak mata atas kanan yang
semakin membaik
Riwayat Tidak ada informasi terkait
penyakit
keluarga
Riwayat sosial Tidak ada informasi terkait
dan kebiasaan
Riwayat
pengobatan
Tidak ada informasi terkait
Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan

1
pemeriksaan Suhu tubuh 36,7⁰C 35,5 - 37,5 ⁰C Normal
fisik
Denyut nadi 109 kali/menit 75 -115 kali/menit Normal
Laju nafas 36 kali/menit 22- 34 kali/menit Tidak normal
Tinggi badan 116 cm
Berat badan 24 kg
Tekanan darah 100/80 mmHg 95-110/56-70 mm
Hg
Berat badan( kg) 24
IMT = 2 = 2 = 17,84
Tinggi badan(m) 1,16

Hasil Parameter Hasil Nilai normal Keterangan


pemeriksaan

- Mata
- Ptosis +
- Gerakan Normal
mata
- Neurol Nervus facialis Normal
ogis
- Eksrem
itas - Reflek +/+
superio fisiologis
r - Kekuatan
inferior 5/5/5/5/5/5
motorik
- Prostig - Tonus
min Baik

Diagnosis Miastenia Gravis Okular

Pengobatan Nama obat Potensi Aturan pakai Durasi terapi

2
yang diterima Injeksi 10 mg 10 mg/8 jam
metilprednisolone
Neostigmin per 2,5 mg 2,5 mg/12 jam
oral

Analisis kasus
Subjektif

● Pada tanggal 03 Maret 2023 pukul 08.00 dengan keluhan penurunan kelopak mata atas kiri sejak 3 bulan yang lalu

● Pada bulan Desember 2022 keluhan yang pertama kali muncul ialah penurunan kelopak mata atas kanan terutama saat
kelelahan sehabis bermain pada sore hari dan membaik setelah istirahat

● pada bulan Januari 2023, pasien dibawa kontrol kembali ke dokter spesialis mata dengan keluhan yang bertambah
menjadi penurunan kelopak mata kanan dan kiri

● Bulan Februari 2023, Pasien dibawa berobat ke Regina Eye Centre dengan keluhan penurunan kelopak mata atas kiri
sedangkan kelopak mata atas kanan yang semakin membaik, dokter mendiagnosis Miastenia Gravis Okula

Objektif

● Pemeriksaan fisik didapatkan berat badan pasien 24 kg, tinggi badan 116 cm.

● Tanda vital : tekanan darah 100/80 , denyut nadi 109 x/menit, laju pernapasan 26 x/menit dan suhu aksila 36,70C.

● Pemeriksaan mata: ptosis pada palpebra superior sinistra, gerakan mata normal.

● Pemeriksaan neurologis: nervus facialis dalam batas normal.

● Pemeriksaan eksremitas superior inferior: refleks fisiologis +/+, kekuatan motorik 5/5/5 / 5/5/5, tonus baik.

● Tes Prostigmin (neostigmin) dilakukan pada hari perawatan ke 2 pada pasien dengan hasil tes positif: ptosis membaik

Assessment

● Injeksi metilprednisolone tidak efektif diberikan karena memiliki indikasi yang sama dengan neostigmin

● Neostigmin sudah tepat sebagai pengobatan lini pertama untuk mengurangi gejala myasthenia gravis dengan
mengahmbat enzim antikolisnetarase sehingga degradasi neurotransmitter asetikolin berkurang, namun dosis
neostigmin pada pasien terlalu rendah

Planning

● Menghentikan penggunaan metilprednisolon

● Pasien menggunakan neostigmin yang dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal sehingga diberikan
antimuskarinik, seperti loperamid

● Meningkatkan dosis neostigmin menjadi 60 mg/ tiap 6 jam

Identifikasi masalah
3
Lakukan penilaian terhadap ketepatan, efektivitas, dan keamanan pengobatan dan kaitkan dengan kondisi pasien saat ini. Anda
juga dapat menilai kepatuhan pasien jika dibutuhkan. Berdasarkan penilaian tersebut, identifikasilah masalah terkait pengobatan
yang terjadi dan penyebabnya. Anda dapat menggunakan klasifikasi DRP menurut PCNE pada Lampiran 3 sebagai panduan
identifikasi masalah.

Masalah : (kode P)
P1.2. Efek terapi obat tidak optimal : Injeksi metilprednisolone tidak efektif diberikan karena
memiliki indikasi yang sama dengan neostigmin

Rencana penyelesaian masalah


Tuliskan tujuan terapi kondisi yang diderita pasien, serta lakukan perencanaan penyelesaian masalah terkait obat, parameter
monitoring terapi, dan edukasi pasien.

Tujuan terapi [Myasthenia Gravis]:


1. Meningkatkan taraf hidup pasien
2. Meredakan dan mencegah gejala semakin memburuk
3. Meningkatkan fungsi otot
4. Mencegah kelumpuhan otot-otot pernapasan yang berakibat fatal

Rencana penyelesaian masalah terkait obat:


1. Menghentikan penggunaan metilprednisolom
2. Meningkatkan dosis neostigmin menjadi 60 mg/6 jam

Rencana monitoring terapi:


1. Monitoring efek samping penggunaan obat Myasthenia Gravis
2. Monitoring refleksi otot yaitu kelopak mata pasien

Rencana edukasi pasien:


1. Mencegah infeksi, salah satunya dengan cara mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang

4
air, serta menggunakan masker ketika sedang berdekatan dengan orang yang sedang sakit
2. Tidak melakukan aktivitas yang berat atau berlebihan
3. Menjaga suhu tubuh agar tidak terlalu dingin atau panas
4. Mengendalikan stres, misalnya dengan melakukan meditasi atau yoga
5. Mengonsumsi makanan yang bergizi

Referensi:
1. Myasthenia gravis: Association of British Neurologists’ management guidelines
2. Diagnosis and management of myasthenia gravis

5
TABEL PENGKAJIAN OBAT
No Nama Obat Tinjauan
1. Injeksi metiprednisolon Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 10 mg
Rute: IV
Frekuensi pemberian: Tiap 8 jam

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat


i
2. Neostigmine Regimen dosis yang diresepkan
Dosis: 2,5 mg
Rute: PO
Frekuensi pemberian: Tiap 12 jam

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis:
Rute:

6
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat

3. Regimen dosis yang diresepkan


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

7
Efek samping obat

4. Regimen dosis yang diresepkan


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat

5. Regimen dosis yang diresepkan


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Regimen dosis berdasarkan literatur


8
Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat

6. Regimen dosis yang diresepkan


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi

Tanggal dimulainya terapi

9
Durasi terapi

Efek samping obat

7. Regimen dosis yang diresepkan


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Regimen dosis berdasarkan literatur


Dosis:
Rute:
Frekuensi pemberian:

Indikasi terapi

Tanggal dimulainya terapi

Durasi terapi

Efek samping obat

10

Anda mungkin juga menyukai