Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DISPEPSIA

No.Dokumen : 357/UKP/2021
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2021
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS dr. Ni Luh Toni Parwati


TAMPAKSIRING II NIP. 19710416 200012 2 003
1.Pengertian Kumpula gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah,
rasa penuh atau cepat kenyang dan sendawa

2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan


dyspepsia

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan
Masyarakat Tampaksiring II Nomor 440/068/PUSK/I/2021 Tentang
Pelayanan Klinis pada UPTD Puskesmas Tampaksiring II

4.Referensi 1. Undang-Undang RI No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan


2. Keputusan Mentri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktis Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
3. Buku Panduan BT & CLSS (Basic Life Support & Basic Cardio Life
Support) Diklat Yayasan Ambulance Gawat Darurat 118 Tahun 2012

5. Prosedur 1. APD
2. Tensi meter, arloji, termometer

6. Langkah-langkah 1. Lakukan anamnesis ( keluhan utama, riwayat penyakit sekarang,


riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga)
2. Lakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan
3. Lakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai
4. Jika ada indikasi, lakukan pemeriksaan penunjang
5. Tegakkan diagnosa dan atau differensial diagnosis berdasarkan hasil
anamnesa, pemeriksan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang ( jika diperlukan)
6. Berikan terapi sesuai dengan diagnosa yang ditegakan
a. Antasida
 Dosis dewasa : 1-2 tablet tiap 6-8 jam atau 5-10 jam ml tiap 6-
8 jam
 Dosisi anak : ½ tablet tiap 6-8 jam atau 2,5-5 ml tiap 6-8 jam
Diminum saat perut kosong ( 1 jam sebelum makan atau 2 jam
sesudah makan, dan sebelum tidur)
b. Ranitidine atau cimetidin atau omeprasol
Ranitidine
 Dosis dewasa : 150mg tiap 12 jam atau 300 mg sebelum tidur,
selam 4-8 minggu
 Dosis anak : 3-12 tahun : 2-4mg/kg BB tiap 12 jam (2-4
minggu)
>12 tahun = dosis dewasa
Cimetidine
 Dosis dewasa : 400 mg tiap 12 jam

Omeprasol
 Dosis dewasa : 10-20 mg tiap 24 jam
 Minum segera sebelum makan
c. Ansiolitik/anti depresan
Diazepam :
 Dosis dewasa : 5-30 mg dalam dosis terbagai (maksimal
40mg/hari)
Aprazolam :
 Dosis dewasa : 0,25-0,5 mg tiap 8 jam
 Dosis diawali 0,25 mg tiap 8-12 jam
Dosis maksimal 3 g/dl
Amitripilin :
Diminum sebelum tidur
 Dosis dewasa : 25-50 mg
 Dosis anak :
<6 tahun : 10mg
>6 tahun : 10 -25 mg
7. Berikan edukasi kepada pasien :
a. Psikoterapi suportif
b. Psikoterapi perilaku
8. Jika ada indikasi, lakukan rujukan ke sub unit lain
9. Berikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi
10. Dokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan diagnosa, terapi,
rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
11. Serahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientry
12. Dokumentasikan hasil pemeriksan, diagnosis dan terapi yang sudah
tercatat dalam rekam medis ke data simpus

7.Bagan Alir
Anamnesa

Lakukan pemeriksan fisik dan ttv

ya Tidak
Indikasi

Pemeriksaan penunjang Berikan terapi


sesuai dx

Tidak Ya
Emergen
si

Rawat jalan Rujuk

8. Hal-hal yang perlu Kesadaran pasien


diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Puskesmas Pembantu
4. Puskesmas Keliling

10. Dokumen terkait Rekam medis


Catatan tindakan

11. Rekaman historis No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
1 Permenkes NO 75 Menjadi Permenkes 15 Januari 2021
Tahun 2014 NO 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Tentang Pusat
Kesehatan Kesehatan
Masyarakat Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai