HIDUNG
No. Dokumen : SOP/ C-KLINIS/057/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 25 Januari 2017
Halaman : 1dari4
UPTD KESEHATAN
Dr. RAGIL WIDODO BN.
PUSKESMAS
NIP. 19790122 201001 1
SEBANI
005
KABUPATEN PASURUAN
1. Pengertian Tata cara penatalaksanaan benda yang berasal dari luar tubuh
(eksogen) atau dari dalam tubuh (endogen), yang dalam keadaan
normal tidak ada dalam hidung.
1 dari 4
bagian atas, menyusuri atap kavumnasi sampai melewati benda
asing. Lalu pengait diturunkan sedikit dan ditarik kedepan.
Dengan cara ini benda asing akan ikut terbawa keluar. Dapat
pula menggunakan cunam Nortman atau wire loop.
5. Farmako terapi
a. Pemberian antibiotic sistemik selama 3-5 hari hanya diberikan
bila terjadi laserasi mukosa hidung.
b. Pemberian antibiotic sistemik selama 5-7 hari hanya diberikan
pada kasus benda asing hidung yang telah menimbulkan
infeksi hidung maupun sinus.
6. Kriteria Rujukan dilakukan apabila pengeluaran benda asing tidak
berhasil karena perlekatan atau posisi benda asing sulit dilihat.
7. Pada stadium supurasi dilakukan miringotomi dan pemberian
antibiotik:
a. Amoxyciline: Dewasa 3x500 mg/hari. Padabayi/anak
50mg/kgBB/hari; atau
b. Erythromycine: Dewasa/ anak sama dengan dosis
amoxyciline;atau
c. Cotrimoxazole: (kombinasi trimethroprim 80 mg dan
sulfamethoxazole 400 mg tablet) untuk dewasa 2x2 tablet,
anak (trimethroprim 40 mg dan sulfamethoxazole 200 mg)
suspensi 2x5 ml.
d. Jika kuman sudah resisten (infeksiberulang): kombinasi
amoxyciline dan asamklavulanat, dewasa 3x625 mg/hari.
Pada bayi/anak, dosis disesuaikan dengan BB dan usia.
8. Kriteria rujukan pengguna layanan otitis media akut adalah pada
kasus yang memerlukan tindakan miringotomi dan membran
timpani tidak menutup kembali dalam 3 bulan.
9. Petugas mencuci tangan
2 dari 4
7. Bagan Alir