Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : 166/SOP/PKM-DO/I/2016


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 4 Januari 2016
Halaman : 1/2

PUSKESMAS SUHARDINA
DONGI NIP. 19730129 199203 2 004

1. Pengertian Penanganan pasien gawat darurat adalah proses penerimaan pasien


yang mengancam jiwanya yang memerlukan pertolongan secara
cepat, tepat dan cermat.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
pasien gawat darurat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Dongi Nomor 037/SK/PKM-
DO/I?2016 tentang Penanganan Pasien Gawat Darurat
4. Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan
Keperawatan Gawat Darurat di RS. 2005
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Prosedur Alat :
1. Tensimeter
2. Termometer
3. Stetoskop
4. Kanul Oksigen
Bahan :
1. Handsoen
2. Tabung Oksigen
6. Langkah-langkah 7. Diagram Alir
1. Perawat menerima pasien
2. Perawat melakukan anamnesis Perawat Anamnesis
3. Perawat melakukan pemeriksaan menerima pasien
TTV, GCS, dan pemeriksaan fisik
awal.
4. Pengelompokan pasien berdasarkan
diagnosa awal Pengelompokan pasien : Pemeriksaan TTV, GCS,
a. Gawat darurat: memerlukan Gawat darurat, Gawat non dan pemeriksaan fisik
tindakan segera dan mengancam darurat, Non gawat darurat awal
jiwa.
b. Gawat non darurat: memerlukan
tindakan segera tapi tidak Gawat darurat dan gawat
mengancam jiwa. non darurat perawat
c. Non gawat darurat: tidak urgent, menghubungi dokter
Non gawat darurat: boleh boleh melakukan tindakan
tindakan segera dan tidak
mengancam jiwa. diberi terapi simptomatis awal/ pertolongan
5. Untuk non gawat darurat: boleh diberi dan kontrol besok di Poli pertama/ Basic Life
terapi simptomatis (berdasarkan Support (BLS) meliputi :
gejala), dan diberi penjelasan jika Airway, Breathing,
sakit berlanjut dapat kontrol besok di Circulation
Poli.
6. Untuk gawat darurat dan gawat non
darurat perawat menghubungi dokter
Pemeriksaan, Jika diperlukan dokter
pada hari tersebut dan melaporkan
tindakan, terapi, harus datang untuk
kondisi terakhir pasien dan boleh
rujukan ditulis pemeriksaan dan
melakukan tindakan awal/
pertolongan pertama/ Basic Life tindakan lebih lanjut
pada status pasien. lebih lanjut
Support (BLS) meliputi :
a. Airway
- Bebaskan jalan nafas
- Jaw trust, chin lift, hiperekstensi
- Bersihkan jalan nafas (benda
asing, sekret)
b. Breathing
- O2 jika perlu
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen : 166/SOP/PKM-DO/I/2016
PUSKESMAS No. Revisi : SUHARDINA
DONGI SOP Tanggal Terbit : 4 Januari 2016 NIP. 19730129 199203 2 004
Halaman : 1/2
c. Circulation
- TD dan nadi turun pasang infus
- Monitor produksi urine, pasang
kateter bila perlu
7. Jika diperlukan dokter harus datang
untuk pemeriksaan dan tindakan lebih
lanjut lebih lanjut.
8. Semua pemeriksaan, tindakan, terapi,
rujukan ditulis pada status pasien.

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 1. Kondisi Pasien


2. Ketersediaan alat/bahan
9. Unit terkait UGD, Rawat inap, Kamar bersalin
10. Dokumen Terkait Rekam Medis

11. Rekaman historis perubahan No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai