Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSAAN ANGINA PEKTORIS

No. Dokumen : SOP/C-KLINIS/050/2017


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1dari3
UPTD KESEHATAN
Dr. RAGIL WIDODO BN.
PUSKESMAS
NIP. 19790122 201001 1
SEBANI
005
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Tata cara penatalaksanaan sindrom klinis berupa serangan nyeri


dada yang khas yang timbul pada saat melakukan aktifitas dan
segera hilang bila aktifitas dihentikan.

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penatalaksanaan angina pektoris.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Sebani


nomor 440/50/424.072.09/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015


tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur Alat : Alat pemeriksaan dasar


Bahan : Obat sesuai SOP

6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Perawat melakukan anamnesa dan pemriksaan fisik awal untuk
kemudian mencatatnya dalam status pasien
3. Dokter melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik lanjutan,
kemudian menentukan diagnosa, dan memberikan rencana
tindakan
4. Pengguna layanan diistirahatkan dalam kondisi tenang.
5. Berikan oksigen.
6. Berikan isosorbid dinitrat (ISDN) 5mg sublingual, dapat diulang

1 dari 3
setiap 5-10 menit bila masih nyeri.
7. Berikan aspilet 320 mg dikunyah.
8. Berikan clopidogrel 300 mg.
9. Lakukan pemasangan infus.
10. Dokter memberikan KIE kepada pasien
11. Jika pengguna layanan dalam keadaan stabil segera lakukan
rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan.
12. Petugas mencuci tangan

7. Bagan Alir

Petugas Cuci tangan

Perawat melakukan anamnesa awal yang meliputi : Identitas, Riwayat


Penyakit Sekarang (meliputi Keluhan utama, Keluhan tambahan), Riwayat
Pengobatan Sebelumnya, Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat Alergi

Perawat melakukan pemeriksaan fisik awal, yang meliputi Kondisi Umum


dan Kesadaran serta Tanda Vital pasien (Tensi, Nadi, Frekuensi
Pernafasan) yang dilanjutkan melakukan pemeriksaan Status Lokalis bila
diperlukan, kemudian mencatatnya dalam status pasien

Dokter melakukan anamnesa lanjutan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik


Bila diperlukan
Dokter melakukan penentuan Diagnosa/Diagnosa
Kerja dan Diagnosa Banding bila diperlukan

Dokter memberikan Rencana Tindakan, berupa rencana terapi/terapi


awal, Lab atau pemeriksaan tambahan lain bila diperlukan

Dokter memberikan KIE kepada pasien

2 dari 3
Dokter dapat melakukan rujukan bila memenuhi TACC dan bila
kondisi fasilitas layanan tidak memenuhi kebutuhan

Petugas Cuci tangan

8. Unit Terkait Poli Umum

9. Dokumen terkait Rekam Medis

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai