Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSAAN ALERGI MAKANAN

No. Dokumen : SOP/C-KLINIS/048/2017


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1dari3
UPTD KESEHATAN
Dr. RAGIL WIDODO BN.
PUSKESMAS
NIP. 19790122 201001 1
SEBANI
005
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Tata cara penatalaksanaan suatu respons normal terhadap makanan


yang dicetuskan oleh suatu reaksi yang spesifik didalam suatu
sistem imun dan diekspresikan dalam berbagai gejala yang muncul
dalam hitungan menit setelah makanan masuk.

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah penatalaksanaan Alergi Makanan.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Sebani


nomor 440/50/424.072.09/I/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur Alat : Alat pemeriksaan dasar

Bahan : Obat sesuai SOP

6. Langkah-langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Perawat melakukan anamnesa dan pemriksaan fisik awal untuk
kemudian mencatatnya dalam status pasien
3. Dokter melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik lanjutan,
kemudian menentukan diagnosa, dan memberikan rencana
tindakan
4. Hindari makanan penyebab
5. Jangan lakukan uji kulit atau uji provokasi makanan
6. Gunakan pemeriksaan invitro (tes radioalergosorbent-RAST)

1 dari 3
7. Dokter memberikan KIE kepada pasien
8. Kriteria rujukan pengguna layanan alergi makanan dilakukan
apabila pada saat dilakukan pemeriksaan uji kulit, uji provokasi
dan eliminasi makanan terjadi reaksi anafilaksis
9. Petugas mencuci tangan
7. Bagan Alir Petugas Cuci tangan

Perawat melakukan anamnesa awal yang meliputi : Identitas, Riwayat


Penyakit Sekarang (meliputi Keluhan utama, Keluhan tambahan), Riwayat
Pengobatan Sebelumnya, Riwayat Penyakit Dahulu, Riwayat Alergi

Perawat melakukan pemeriksaan fisik awal, yang meliputi Kondisi Umum


dan Kesadaran serta Tanda Vital pasien (Tensi, Nadi, Frekuensi
Pernafasan) yang dilanjutkan melakukan pemeriksaan Status Lokalis bila
diperlukan, kemudian mencatatnya dalam status pasien

Dokter melakukan anamnesa lanjutan

Dokter melakukan pemeriksaan fisik


Bila diperlukan
Dokter melakukan penentuan Diagnosa/Diagnosa
Kerja dan Diagnosa Banding bila diperlukan

Dokter memberikan Rencana Tindakan, berupa rencana terapi/terapi


awal, Lab atau pemeriksaan tambahan lain bila diperlukan

Dokter memberikan KIE kepada pasien

Dokter dapat melakukan rujukan bila memenuhi TACC dan bila


kondisi fasilitas layanan tidak memenuhi kebutuhan

Petugas Cuci tangan

8. Unit Terkait Poli Umum

2 dari 3
9. Dokumen terkait Rekam Medis

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai