Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN ASMA

BRONCIAL
No.Dokumen : SOP//Pusk.Selbar//

SOP No.Revisi : 00

Tanggal Terbit :

Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS
SELEMADEG dr.Wayan Arya Putra Manuaba

BARAT NIP.19721107 200501 1 008

1. Pengertian - Asuhan keperawatan pada pasien asma bronchial adalah


suatu rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang langsung
diberikan kepada pasien asma bronchial padda berbagai
tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metologi
prose keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa
keperawatan, merencanakan tindakan keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
dan evaluasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan.
- Asma brochial adalah suatu kondisi ganguan inflamasi kronik
pada saluran pernafasan yang melibatkan beberapa sel
inflamasi.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam penatalaksanaan Asuhan
keperawatan asma bronchial dalam mengatasi serangan akut dan
mencegah serangan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Nomor
01/SK/Pusk.SelBar/VI/2023 tentang Pelayanan Klinis UPTD
Puskesmas Selemadeg Barat
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Undang-undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan
5.Persiapan 1. Tensi meter
2. Buku Catatan Medis
3. Jam Tangan
6.Prosedur/ 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan
Langkah- menanyakan umur pasien serta mencatatnya dalam Buku
langkah catatan medis.
2. Dokter menganamnesa pasien : gejala-gejala asma seperti
sesak nafas yang berbunyi misalnya ngik-ngik, kapan serangan
timbul, adakah faktor pencetus serangan, faktor apa saja yang
dapat meringankan gejala, misalnya adakah obat-obat yang
bisa diminum jika timbul serangan, adakah riwayat asma dalam
keluarga.
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik antara lain :
a. Hitung nafas dalam satu menit.
b. Mengukur suhu badan pasien.
c. Adakah sionosis.
d. Adakah tarikan dinding dada bagian bawah kedalam.
e. Adakah terdengar wheezing dan ekspirasi memanjang pada
auskultasi paru.
4. Dokter melakukan terapi
a. Anjurkan istirakat dan banyak minum, sangat penting juga
menganjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok.
b. Sedapat mungkin menghilangkan atau setidaknya
menghindar faktor pencetus seperti misalnya stress, asap
rokok, intektisisda, debu dan hewan peliharaan.
c. Bronkodilator terpilih adalah teofilin 3x 100-150mg pada
dewasa.
d. Pilihan lain salbutamol 3x2-4mg.
e. Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak
menolong dan diberikan beberapa hari saja, untuk
mencegah status asmatikus, namun diberikannya tidak
boleh terlambat.
f. Pengobatan simtomatik dapat diberikan untuk
menghilangkan gejala.
g. Parasetamol 3x500mg atau asetosal 3x300-500mg untuk
menghillangkan nyeri dan demam.
h. Efedrin 3x10mg, psudoefedrin 3x30mg fenilpropanolamin
15-25mg/kali diperlukan bila terjadi udema dan ingus yang
berlebihan.
i. Jika batuk berdahak dapat diberikan gliseril guaiokolat 3x 1
tablet/ hari atau ekspetoran lain.
j. Antibiotik diberikan bila perlu saja.
k. Penderita status asmatikus, memerlukan oksigem terapi
parenteral dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk

2/4
dengan tindakan awal sebagai berikut:
1. Penderita diinfus glukosa 5%
2. Aminofilin 5-6mg/kg BB disuntik IV perlhan bila
penderita belum memperoleh teofilin oral.
3. Prednison 2x10-20 mg sehari untuk beberapa hari,
kemudian diturunkan dosisnya.
7.Bagan Alir

Perawat
melakukan Dokter
Dokter
pengukuran melakukan
menganamnesa
tekanan pemeriksaan
pasien
darah pasien fisik
dan
menanyakan

Dokter melakukan
terapi

8.Hal-hal - Jika kondisi pasien kurang membaik segera lakukan rujukan


yang perlu
diperhatikan
9.Unit terkait -Ruang Pemeriksaan Umum
- UGD
- Ruang Rawat Jalan
- Apotek
10.Dokumen - Rekam Medis Pasien
Terkait
11.Rekaman No. Yang dirubah Isi Tanggal mulai
Historis perubahan diberlakukan
Perubahan

3/4

Anda mungkin juga menyukai