Anda di halaman 1dari 2

ASKEP ASMA BRONCHIAL

Nomor Dokumen: 440/ /SOP/BAB


VII/2016
Nomor Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Tggl. Mulai Berlaku :
Halaman :12
UPT MEDIANSAH,SKM
Puskesmas NIP.19810810 200502 1 003
Pagar Dewa
1. Pengertian Asuhan Keperawatan pada pasien Asma Bronchial adalah : suatu rangkaian kegiatan
praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien Asma Bronchial pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, (pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, merencanakan
tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
dan evauasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab
keperawatan,

Asma Bronchial adalah Suatu kondisi gangguan inflamasi kronik pada saluran
pernapasan yang melibatkan beberapa sel inflamasi

2. Tujuan Sebagai pedoman dalam dalam penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Asma


Bronchiale dalam mengatasi serangan akut dan mencegah serangan

3. Kebijakan SK kepala UPT Puskesmas Pagar Dewa Nomor 440/069/SK/BAB/VII/2016 tentang


Pelayanan Klinis UPT.Puskesmas Pagar Dewa
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama

5. Alat dan Tensimeter


Bahan Buku Catatan Medis
Jam Tangan
6. Langkah- 1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan menanyakan
langkah/ umur pasien serta mencatatnya dalam status
Prosedur 2. Dokter menganamnesa pasien: gejala-gejala asma seperti sesak napas
yang berbunyi misalnya ngik-ngik, kapan serangan timbul, adakah
faktor pencetus, serangan, faktor apa jaya yang dapat meringankan
gejala, misalnya adakah obat-obat yang bisa diminum jika timbul
serangan, adakah riwayat asma dalam keluarga
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik antara lain:
a. Hitung nafas dalam satu menit
b. Mengukur suhu badan pasien
c. Adakah sionosis
d. Adakah tarikan dinding dada bagian bawah kedalam
e. Adakah terdengar wheezing dan ekspirasi memanjang pada
auskultasi paru
4. Dokter melakukan Terapi
a. Anjurkan istirahat dan banyak minum dangat penting, juga
anjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok
b. Sedapat mungkin mengenghilangkan atau setidaknya menghindar
faktor pencetus seperti misalnya stress, asap rokok, insektisida,
debu dan hewan peliharaan
c. Bronkodilator terpilih adalah teofilin 3x100-150 mg pada dewasa
d. Pilihan lain salbutamol 3x2-4 mg
e. Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong
dan diberikan beberapa hri saja, untuk mencegah sttus asmatikus,
namun diberikanya tidak boleh terlamat
f. Bronkodilator terpilih adalah teofilin 3x100-150 mg pada dewasa
g. Pilihan lain salbutamol 3x2-4 mg
h. Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong
dan diberikan beberapa hri saja, untuk mencegah sttus asmatikus,
namun diberikanya tidak boleh terlamat
i. Pengobatan simtomatik dapat diberikan untuk menghilangkan
gejala
j. Parasetamol 3x500mg atau asetosal 3x300-500mg untuk
menghilangkan nyeri dan demam
k. Efedrin 3x10mg, psudoefedrin 3x30mg fenilpropanolamin 15-
25mg /kali diperlukan bila terjadi udema dan ingus yang berlebihan
l. Jika batuk berdahak dapat diberikan gliseril guaiaokolat 3x1 tablet/
hari atau ekspektoran lain
m. Antibiotik diberikan bila perlu saja
n. Penderita status asmatikus memerlukan oksigen terapi parenteral
dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk dengan tindakan
awal sebagai berikut
o. Penderita diinfus glukosa 5%
p. Aminofilin 5-6 mg /kg BB disuntik IV perlahan bila penderita
belum memperoleh teofilin oral
Prednison 2x10 -20 mg sehari untuk beberapa hari, kemudian diturunkan
dosisnya
7. Unit Terkait Rawat Jalan, UGD,Pustu/Polindes, Apotik
8. Rekaman
Diberlakukan
Historis
Tgl.
Perubahan No Halaman Yang dirubah Perubahan

Anda mungkin juga menyukai