Anda di halaman 1dari 7

GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES

No. Dokumen : SOP/ /Pusk.Selbar/VI/2019


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 10 Juni 2019
SOP
Halaman : 1/5

UPTD
PUSKESMAS dr.Wayan Arya Putra
SELEMADEG Manuaba
BARAT NIP.19721107 200501 1 008

Gigitan yang terjadi akibat hewan yang berisiko menularkan rabies


1. Pengertian
(kucing, kera, anjing)
Sebagai pedoman untuk langkah-langkah dalam pentalaksanaan
2. Tujuan
gigitan hewan penular rabies
SK Kepala UPTD Puskesmas No 01/SK/Pusk.Selbar/VI/2019 tentang
3. Kebijakan
Pelayanan Klinis
Pedoman Pelaksanaan Program Penanggulangan Rabies di
4. Referensi
Indonesia. Kemenkes RI dan Direktorat Jendral PP dan PL
1. Alat:
a. Sarung tangan
b. Tensimeter
c. Spuit
2. Bahan
5. Prosedur
a. Vaksin Anti Rabies
b. Serum Anti Rabies
c. Alkohol swab
d. Larutan NaCL 0,9 %
e. Povidone iodine
6. Langkah- 1. Pasien datang ke ruang tindakan
Langkah 2. Petugas melakukan triage
3. Petugas mengidentifikasi kesesuaian identitas pasien dan
memperkenalkan diri kepada pasien
4. Petugas mencuci tangan
5. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik kepada
pasien.
6. Petugas menjelaskan tentang prosedur dan pelaksanaan
pemberian VAR kepada pasien.
7. Petugas menjelaskan tentang prosedur dan pelaksanaan
pemberian VAR kepada pasien yaitu sebagai berikut:
a. Pada kasus gigitan di mana hewan penggigit bisa
diamati/ditangkap diklasifikasikan apakah luka resiko rendah
atau tinggi.
1) Untuk luka resiko tinggi diberikan VAR dan SAR, observasi
selama 10-14 hari. Jika hewan tetap hidup hentikan
vaksinasi, jika hewan penggigit mati maka VAR dilanjutkan
dan lakukan pemeriksaan specimen otak. Hentikan
pemberian VAR pada hasil specimen negative. Jika
specimen otak tidak dapat diperiksa maka pemberian VAR
dilanjutkan
2) Untuk luka resiko rendah maka vaksin tidak diberikan, dan
petugas melakukan KIE untuk mengobservasi hewan
penggigit selama 10-14 hari. Jika selama masa observasi
hewan mati maka petugas melakukan pemberian VAR, dan
dilakukan pemeriksaan specimen otak. Hentikan pemberian
VAR pada hasil specimen negative. Jika specimen otak
tidak dapat diperiksa maka pemberian VAR dilanjutkan
b. Pada kasus gigitan dimana hewan mati/ tidak dapat
ditangkap,diklasifikasi apakah luka resiko tinggi atau rendah.
1) Untuk luka resiko tinggi diberikan VAR dan SAR, apabila
mampu lakukan pemeriksaan spesimen otak hewan
penggigit. Hentikan pemberian VAR pada hasil specimen
negative. Jika specimen otak tidak dapat diperiksa maka
pemberian VAR dilanjutkan.
2) Untuk luka resiko rendah diberikan VAR,apabila mampu
lakukan pemeriksaan specimen otak hewan penggigit.
Hentikan pemberian VAR jika hasil negatif. Jika specimen
otak tidak dapat diperiksa maka pemberian VAR dilanjutkan
9. Petugas meminta persetujuan pasien/keluarga pasien untuk
tindakan yang akan dilakukan.
10. Petugas melakukan perawatan luka kepada pasien,
11. Petugas memberikan injeksi VAR bila terdapat indikasi
12. Petugas memberikan resep obat jika diindikasikan dan jadwal
pemberian VAR pada pasien yang mendapat injeksi
13. Petugas mendokumentasikan kegiatan
Melakukan Identifikasi
Pasien triage pasien dan
datang memperkenalka
n diri

Menjelaskan Menganamnesa Mencuci tangan


diagnose dan dan
tindakan pemeriksaan
fisik

KIE tentang
prosedur Ya
Apakah Luka
pemberian hewan resiko
vaksin hidup/bis tinggi
a diamati

Tidak
Tidak

Observasi/
Ya Ya
tidak diberikan
Apakah VAR
7. Berikan VAR luka
dan SAR risiko
tinggi
Berikan VAR
dan SAR
Tidak

memeriksa
Berikan VAR Observasi
spesimen otak
hewan selama
2 minggu

Tidak
Apakah Apaka
Lanjutkan h
pemerik VAR
saan hewan
dilakuk mati
an

Ya
Tidak Tidak

Hasil Hentikan VAR Hentikan VAR


positif Ya

Lanjutkan
VAR
Ya

Lanjutkan
VAR
Tidak

Pemeri
ksaan
spesim
en
Lanjutkan
VAR
Ya

Tidak
Hasil
positif

Ya Hentikan VAR

Lanjutkan
VAR

Meminta
persetujuan
pasien/keluarga

Melakukan
perawatan luka

Melakukan
injeksi

Memberikan
resep dan jadwal

Mendokumen
tasikan
kegiatan
9. Hal-Hal
Yang
Pada jadwal pemberian VAR, setiap pemberian injeksi VAR petugas
Perlu
membubuhi tanda tangan tanda pemberian VAR sudah dilaksanakan
Diperhatik
an
1. Ruang Tindakan
2. Ruang Umum
3. Ruang KIA/KB
10. Unit
4. Ruang MTBS
Terkait
5. Ruang Imunisasi
Tidak Tidak

HasilGigi dan Kesehatan Hentikan VAR


6. Ruang Mulut
Hentikan VAR
positif Ya
7. Ruang Laboraturium
1. Surat Keputusan Lanjutkan
Kepala Puskesmas Nomor Tahun tentang
Ya VAR
Pembentukan Tim Interprofesi
11. Dokumen Lanjutkan
2. Rekam
VAR
medis
Terkait
3. SOP Layanan terpadu
Pemeri
4. SOP Pengkajian Awal Klinis ksaan
spesim
Tanggal
en MulaiLanjutkan
12. Rekaman No Yang Diubah Isi Perubahan VAR
Diberlakukan
Historis
Perubaha
Hasil
n positif
GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES

No.
125/SOP/UKP/Pusk.Sel/
Dokumen
2017
DAFTAR
No. Revisi :
TILIK
Tanggal
: 27/12/2017
Terbit
Halaman : 1/1

UPTD
KESEHATAN/
PUSKESMAS
SELEMADEG

TIDAK
NO. KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
Apakah pasien datang ke ruang
1.
tindakan?
2. Apakah petugas melakukan triage?
Apakah petugas mengidentifikasi
3. kesesuaian identitas pasien dan
Tidak Tidak
memperkenalkan diri kepada pasien?
Hasil Hentikan VAR Hentikan VAR
4. Apakah positif
petugas mencuci tangan? Ya
Apakah petugas melakukan anamnesa
5. Lanjutkan
dan pemeriksaanYafisik kepada pasien? VAR
Apakah petugas menjelaskan tentang
Lanjutkan
6. prosedur dan pelaksanaan pemberian
VAR
VAR kepada pasien?
Pemeri
Apakah petugas menjelaskan tentang ksaan
spesim
7. prosedur dan pelaksanaan pemberian en
Lanjutkan
VAR kepada pasien? VAR
Apakah petugas meminta persetujuan
8. pasien/keluarga pasien untuk tindakan
Hasil
yang akan dilakukan? positif
Apakah petugas meminta persetujuan
9. pasien/keluarga pasien untuk tindakan
yang akan dilakukan?
Apakah petugas melakukan perawatan
10.
luka kepada pasien?
Apakah petugas memberikan injeksi
11.
VAR bila terdapat indikasi?
Apakah petugas memberikan resep
obat jika diindikasikan dan jadwal
12.
pemberian VAR pada pasien yang
mendapat injeksi?
Apakah petugas mendokumentasikan
13.
kegiatan?

Anda mungkin juga menyukai