Anda di halaman 1dari 28

DISAJIKAN

OLEH : BAHARUDDIN, SKM

PADA PERTEMUAN PENINGKATAN MUTU PELAYANAN


KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
BAGI PROGRAMER RABIES PUSKESMAS/RS
KABUPATEN KOLAKA & KOLAKA TIMUR

KOLAKA, 3 DESEMBER 2013


Pendahuluan
•Rabies merupakan penyakit menular akut dari susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies
•Masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia termasuk
provinsi Sulawesi Tenggara dan khususnya di Kabupaten
Kolaka,
•Hal ini dikarenakan oleh penularan penyakit rabies yang terjadi
secara terus menerus yang disebabkan oleh gigitan hewan
tersangka rabies utamanya anjing, kucing dan kera, disamping
itu pula juga disebabkan oleh keterbatasan fasilitas kesehatan
dan SDM dari petugas kesehatan serta kurangnya pemahaman
dan peran serta masyarakat,
•Merupakan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan program
pencegahan dan pemberantasan penyakit rabies di Kabupaten
Kolaka.
PENGERTIAN

Penyakit menular akut pada susunan saraf pusat,


disebabkan oleh virus rabies, menyerang hewan
berdarah panas termasuk manusia, yang
ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies
terutama anjing, kucing, kera dan selalu diakhiri
dengan kematian.
VISI
SULAWESI TENGGARA BEBAS RABIES 2015
MISI TUJUAN
1. Memberdayakan 1. Meningkatnya
masyarakat Menuju pemahaman, kemampuan
Kemandirian dlm melindungi dan peran serta masy.
diri dari rabies.
2. Terwujudnya kemitraan
2. Menggalang, mewujudkan & sektor terkait
menggerakkan kemitraan
3. Terselenggaranya
dlm pembebasan rabies. pelayanan kesehatan yg
3. Menjamin mutu pelayanan bermutu dan terjangkau
kes manusia dan kes hewan pada manusia dan hewan
dlm pembebasan rabies. sehingga tercapai
Sulawesi Tenggara Bebas
Rabies tahun 2015.
1. Jumlah kasus kematian rabies (lyssa) menjadi
nol.
2. Pemberian VAR pada daerah endemis minimal
60 %.
3. Penanganan kasus gigitan berdasarkan Protap
minimal 80 %.
4. Mempunyai Pusat penanganan rabies /rabies
center di semua kabupaten /kota endemis.
5. Mempunyai Tim Koordinasi Rabies (tikor)
sampai ke tingat kecamatan.
Strategi
1. Peningkatan peran serta masyarakat.
2. Peningkatan kemitraan.
3. Peningkatan keterpaduan program lintas sektor.
4. Peningkatan penatalaksanaan kasus gigitan HPR.
5. Pembentukan Rabies Center.
6. Peningkatan kualitas SDM.
7. Pentahapan pencapaian daerah bebas rabies.
KEGIATAN UTAMA PENGENDALIAN
RABIES

Vaksinasi Anti rabies


pada anjing berpemilik Karantina Eliminasi anjing
Peternakan
hewan Tidak berpemilik
.

Fasilitator
Koordinator/Ketua
Depdagri Strategi Pembebasan
Penggerak
rabies

Post exp. Treatment Pencucian luka


Kesehatan gigitan dgn sabun/
diberikan kepada kasus
gigitan HPR (sesuai SOP) detergen
SIAPA YANG BERISIKO ?
Semua manusia dari segala umur
berisiko

Rabies
FLOW CHART PENATALAKSANAAN KASUS GIGITAN
HEWAN TERSANGKA /RABIES

.
Kasus gigitan
`
Anjing,
Kucing, Kera

Hewan pengigit lari Hewan pengigit


/hilang & tdk dpt di dapat ditangkap &
tangkap, mati/dibunuh diobservasi 10-14
hari

Luka Luka Luka Luka


resiko tinggi resiko rendah resiko tinggi resiko rendah

Segera Segera Segera Tidak diberi


Diberi VAR Diberi VAR diberi VAR VAR tunggu
& SAR & SAR hasil Obs.

Jika tdk dpt Hewan Hewan Hewan Hewan


Spc. otak dapat
diperiksa Lab. sehat mati mati sehat
diperiksa di Lab.
lanjutkan VAR

Stop Beri / lanjutkan Tidak


Positif Negatif VAR VAR di VAR

Spc. otak
diperiksa di Lab.
VAR lanjutkan Stop VAR

Positif Negatif
HDD D, TATALAKSANA KASUS
GIGITAN HPR, Banten, March 2008, VAR Stop VAR
WIED. lanjutkan
Tindakan Pertama harus dilakukan
Bila terjadi kasus gigitan hewan tersangka / rabies :
• Segera dilakukan wound toilet yaitu pencucian luka gigitan
dengan sabun/detegent atau pelarut lemak lain dengan air
mengalir selama 10 – 15 menit.
• Kemudian diberi antiseptik alkohol 70%, betadin, dll),
• Segera dibawa ke “ Rabies Center “ utk pengobatan
selanjutnya.
• Luka gigitan tidak boleh dijahit, bila sangat diperlukan
lakukan jahitan situasi dan SAR.
• Berikan pengobatan sesuai dg kaidah pengobatan (ATS,
AB, Analgetik, dsb).
Form pelaporan Kasus Lyssa
DATA LYSSA (RABIES PADA MANUSIA)

KABUPATEN/KOTA :…………………………..
PROVINSI :………………………….
TAHUN :………………………….

NO NAMA ALAMAT UMUR SEX TGL DIGIGIT JENIS HWN LOKASI LUKA TGL VAR TGL MENINGGAL
PENGGIGIT VAR 1 VAR 2 VAR 3
1
2

Nama Pelapor
BLANGKO LAPORAN RABIES ( KABUPATEN )

REKAPITULASI KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES DI KABUPATEN KOLAKA TH. 2013
BULAN : DESEMBER 2013

Jml. Yg Dapat Lyssa/


Jml. Kasus Spesimen hewan Encephalitis Post Vaksinasi
NO PUSKESMAS DESA / KELURAHAN
Gigitan Penderita Jumlah Jumlah
Diperiksa Positif
Hewan VAR SAR Rabies Kasus Kematian
1 KOLAKA
2 WUNDULAKO
3 BAULA
4 POMALAA
5 TANGGETADA
6 POLINGGONA
7 WATUBANGGA
8 TOARI
9 MOWEWE
10 TINONDO
11 SANGGONA
12 UEESI
13 LALOLAE
14 TIRAWUTA
15 LOEA
16 LADONGI JAYA
17 LADONGI WELALA
18 DANGIA
19 POLI-POLIA
20 LAMBANDIA
21 AERE
22 LATAMBAGA
23 TOSIBA
24 WOLO
25 IWOIMENDAA
KABUPATEN 0 0 0 0 0 0 0 0

Mengetahui : Kolaka, 8 Februari 2013


An.Kepala Dinas Kesehatan Kab.Kolaka Programer P2 Rabies
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan

Joko Ritriyanto,SKM,M.Kes Baharuddin,SKM


NIP. 19640429 198903 1 001 NIP. 19700316 199103 1 005
BLANGKO LAPORAN PUSKESMAS
LAPORAN PENDERITA KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
PUSKESMAS : ……………………………
KECAMATAN : …………………………....
BULAN :
TAHUN :

Umur Tanggal Status Pend. Pem. LAB


Jenis Hewan Tindakan yang
Alamat Lengkap BB Lokasi Gigitan
Penggigit diberikan
Kunj. Ke Pemberian Meningg
L P Gigitan Sehat Pos Neg
Puskesm. VAR I VAR II VAR III SAR al
No Nama Pekerjaan

Mengetahui : ………………..,…………………………200..
Kepala Puskesmas…………………….. Programer P2 Rabies

(…………………….…………………………………..) (………………………………………….………………..)
BLANGKO PERMINTAAN VAKSIN RABIES

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA


PUSKESMAS ..................................
Kepada Yth
Kepala Dinas Kesehatan Kab.Kolaka
Cq.Programer Rabies
di-
Kolaka
SURAT PERMINTAAN VAR / SAR
Nomor : 443.34 /
Mohon Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak................ kuur dan SAR sebanyak ...
Untuk pasien:
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat lengkap :
5. Tgl gigitan :.
6. Lokasi gigitan :
7. Berat badan :
8. Hewan menggigit : ..............................., ( Peliharaan / Liar )
9. Alasan digigit : Provokasi / Tanpa provokasi
Demikian surat kami, atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Mengetahui
..............,..................2013
Kepala Puskesmas...................... Programer Rabies
(...............................................)
(.....................................)
Nip, Nip,
BLANGKO SBBK VAKSIN RABIES
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KOLAKA
DINAS KESEHATAN
Kepada Yth, Jl. Pancasila No 12 Telp ( 0405 ) 2321170
Kepala Gudang Farmasi
Di –
Kolaka
SURAT BUKTI BARANG KELUAR (SBBK)
Mohon dikeluarkan masing – masing :
N Satu
Merk Jumlah
o Nama Barang an Keterangan
1 Vaksin Anti Rabies Imovax Kuur
Flaco
2 Serum Anti Rabies
n

Nomor : ………………………….
Tanggal :…………………………..
Nama :…………………………………………………………
Umur :…………………………………………………………
Jenis Kelamin :…………………………………………………………
Alamat :…………………………………………………………
Puskesmas :…………………………………………………………
Tanggal Gigitan :…………………………………………………………
Lokasi Gigitan :…………………………………………………………
Jenis Hewan Penggigit :…………………………………………………………
Berat Badan :…………………………………………………………
Demikian , Atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Mengetahui :
An. Kepala Bidang PMK Kolaka,………………………2013
Programer P2 Rabies Yang Menyerahkan/Mengeluarkan
(Petugas GF)

BAHARUDDIN, SKM (………………………………….)


Nip,19700316 199103 1 005 Nip,
REKAPITULASI KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES DI KABUPATEN KOLAKA
Bulan : Jan s/d Des 2013
Jml. Kasus Jml. Yg Dapat Lyssa/ Spesimen hewan Encephalitis Post Vaksinasi

NO PUSKESMAS Gigitan VAR SAR Penderita Diperiksa Positif Jumlah Jumlah


Hewan Rabies Kasus Kematian
1 KOLAKA 28 28 0 0 0 0 0 0
2 WUNDULAKO 22 22 0 0 0 0 0 0
3 BAULA 40 40 0 0 0 0 0 0
4 POMALAA 14 14 0 1 0 0 0 0
5 TANGGETADA 15 14 0 0 0 0 0 0
6 POLINGGONA 0 0 0 0 0 0 0 0
7 WATUBANGGA 20 20 0 0 0 0 0 0
8 TOARI 16 16 0 0 0 0 0 0
9 MOWEWE 4 4 0 0 0 0 0 0
10 TINONDO 3 3 0 0 0 0 0 0
11 SANGGONA 0 0 0 0 0 0 0 0
12 UEESI 0 0 0 0 0 0 0 0
13 LALOLAE 5 5 0 0 0 0 0 0
14 TIRAWUTA 23 20 0 0 0 0 0 0
15 LOEA 8 8 0 0 0 0 0 0
16 LADONGI JAYA 15 15 0 0 0 0 0 0
17 LADONGI WELALA 31 31 0 0 0 0 0 0
18 DANGIA 3 2 0 1 0 0 0 0
19 POLI-POLIA 13 12 0 0 0 0 0 0
20 LAMBANDIA 16 16 0 0 0 0 0 0
21 AERE 3 3 0 0 0 0 0 0
22 LATAMBAGA 9 9 0 0 0 0 0 0
23 TOSIBA 2 2 0 0 0 0 0 0
24 WOLO 8 3 0 0 0 0 0 0
25 IWOIMENDAA 6 6 0 0 0 0 0 0
KABUPATEN 304 293 0 2 0 0 0 0
Ket : Lyssa = penderita yang meninggal
TREND KASUS GIGTAN HEWAN TERSANGKA RABIES PER BULAN
KAB. KOLAKA TAHUN 2013
60

50
48

42 43
40

36

30 31
29 28
23
20

14
10

0 0 0 0
JAN FEB MART APRL MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES
Jlh Kasus 29 23 36 48 42 14 0 28 43 31 0 0
VAR 29 23 36 48 33 13 0 28 42 31 0 0
Lyssa 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
TREND KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
MENURUT TEMPAT KEJADIAN/PUSKESMAS
KAB. KOLAKA TAHUN 2013
40 40
40

35
31 31

30 28 28

25 22 22
23

20 20 20
20
16 16 16 16
15 15 15
14 14 14
15 13
12

9 9
10 8 8 8
6 6
5 5
4 4
5 3 3 3
2
3 3
2 2
3

0 0 0 0 0 0
0

JUMLAH KASUS DAPAT VAR


TREND KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES MENURUT
TEMPAT PELAYANAN {PUSKESMAS}
KAB. KOLAKA TAHUN 2013
JML. KASUS DAPAT VAR

38 38

30 30

21 21
20 20 20
19 19
18 18 18 18
17 17 17 17 17
16
15
14 14

12
11
10

7 7

5 5 5 5 5 5 5
4 4
3
2 2 2 2 2
1 1
0 0 0 0 0 0
TREND KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
MENURUT JENIS HEWAN PENGGIGIT
KAB. KOLAKA TAHUN 2013
45

40 39

36
35
33
31
30 Anjing
30
27 Kucing
25
25 Monyet

Lain-lain
20
17

15
13
12
10
10 9

6
5
5
3 3
2
1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
Jan Feb Mart April Mei Juni Juli Agst Sept Okto Nov Des
REKAP KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES MENURUT
PENGGOLONGAN UMUR
KAB. KOLAKA TAHUN 2013
REKAP KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES

MENURUT PENGGOLONGAN UMUR

KAB. KOLAKA TAHUN 2012

GOLONGAN UMUR YANG DIBERI

NO BULAN < 1 Th 1 - 4 Th 5-14 Th 15-44 Th > 45 Th JUMLAH LYSSA KET


TOTAL
VAR SAR
(L+P)
L P L P L P L P L P L P

1 Januari 0 0 2 1 8 5 7 1 1 4 18 11 29 29 0 0

2 Februari 0 0 1 2 6 1 7 1 3 2 17 6 23 23 0 0

3 Maret 0 0 2 1 12 2 3 6 4 6 21 15 36 36 0 0

4 April 1 0 8 2 12 5 7 6 5 2 33 15 48 48 0 1

5 Mei 0 0 3 4 6 9 5 6 4 5 18 24 42 33 0 0

6 Juni 0 1 0 0 5 3 2 1 0 2 7 7 14 13 0 0

7 Juli 0 0 0 0 2 2 3 1 2 0 7 3 10 10 0 0

8 Agustus 0 0 3 1 2 3 4 6 4 5 13 15 28 28 0 0

9 September 0 0 5 1 11 6 8 5 2 5 26 17 43 42 0 0

10 Oktober 0 0 3 2 10 4 3 6 2 1 18 13 31 31 0 1

11 November 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Desember 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 1 1 27 14 74 40 49 39 27 32 178 126 304 293 0 2


TREND KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
MENURUT JENIS KELAMIN
KAB. KOLAKA THN. 2013

L : 178
P : 126

Perempuan
41%
Laki-laki
59%
TREND KASUS GIGITAN HEWAN TERSANGKA RABIES
KAB. KOLAKA TAHUN 2011 - 2013

Chart Title

60

50
48

42 42 43 43
40 39
35 36 35
34 33 33 34 34
31 31
30 29 30
28
27 27 28
26
23 23
22 21
20 20 20 19

14 13 12
10 10

0 JAN FEB MART APRL MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV
0
DES
0

THN 2011 35 39 42 31 26 20 33 43 27 33 28 21
THN 2012 20 22 34 23 35 30 13 27 19 12 34 34
THN 2013 29 23 36 48 42 14 10 28 43 31 0 0
ANALISIS MASALAH
• Pada 3 tahun terakhir tercatat kasus meninggal rabies yaitu tahun
kasus, 2011 = 2 kasus (0,66 %) dan tahun 2012 = 1 kasus (0,26 %) dan
tahun 2013 = 2 kasus (0,65 %) walaupun penanganan kasus dan pemberian
VAR sudah melebihi indikator program. Kasus meninggal terjadi karena
korbannya tidak melapor/tidak mencari unit pelayanan kesehatan.
• Belum semua kasus gigitan HPR dilaporkan kepada petugas
kesehatan/datang ke unit yankes dan atau keterlambatan datang ke Rabies
Center
• Hampir Semua Kecamatan masih merupakan daerah Endemis Rabies,
kecuali Kecamatan Uluiwoi, Ueesi dan Polinggona sampai saat ini belum
terdapat kasus Rabies.
• Masih kurangnya tenaga terlatih P2 rabies puskesmas serta rumah sakit
• Rabies center belum dibentuk / tidak berfungsi.
• Masih kurangnya VAR dan SAR yang tersedia
• Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang perlunya vaksinasi hewan
peliharaan (anjing)
• Masih kurangnya kegiatan pencegahan akibat keterbatasan dukungan dana
baik APBN maupun APBD
• Kerja sama lintas sektor dan lintas program perlu ditingkatkan
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH & TINDAK LANJUT
• Pembentukan Tim Koordinasi Rabies tingkat Kabupaten
• Pelatihan tenaga teknis P2 rabies
• Pembentukan puskesmas rabies center yang baru dan optimalisasi
puskesmas rabies center yang sudah dibentuk
• Sosialisasi P2 rabies melalui media cetak dan elektronik
• Pemanfaatan desa siaga/polindes untuk penemuan kasus gigitan
sedini mungkin
• Pengadaan VAR dan SAR baik tingkat provinsi maupun
kabupaten/kota
• Perlunya pertemuan Advokasi kepada pengambil kebijakan tentang
dukungan politis dan pendanaan menuju SULTRA BEBAS RABIES 2015.
• Bimbingan teknis dan supervisi berjenjang
• Penemuan dan pelacakan kasus meninggal rabies
• Penyuluhan tentang Rabies ditingkatkan
• Kerja sama lintas program dan lintas sektor ditingkatkan
• Melibatkan masyarakat dalam pengendalian dan pemberantasan
rabies
AWAS ADA SULLE
SORRY …
AWAS ADA HPR (ANJING dkk.

Anda mungkin juga menyukai