Anda di halaman 1dari 2

Tata Laksana Kasus GHPR

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :
dr. H. Eddy Ramdhan
PPK UPTD UPT NIP. 196604152006041011
PUSKESMAS
SUKALARANG

1. Pengertian 1. Rabies adalah suatu penyakit infeksi akut pada susunan


saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies (Lyssa)
2. Pencegahan Penularan Pada Manusia adalah dengan
memberikan tatalaksana luka gigitan hewan penular rabies
2. Tujuan Korban gigitan/cakaran hewan penular rabies (anjing, monyet,
kucing, kelelawar) tidak terinfeksi virus rabies.
3. Kebijakan

4. Referensi KemenKes RI Direktorat Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Tahun 2016
5. Prosedur/ 1. Anamnesa
Langkah-  Jenis hewan penggigit (anjing, monyet, kucing, kelelawar)
langkah  Status hewan penggigit/hewan peliharaan atau bukan
 Didahului tindakan provokatif atau tidak
 Lokasi gigitan
 Apakah ada orang lain yang digigit hewan yang sama?
 Apakah hewan yang menggigit menunjukkan gejala
rabies
 Apakah hewan yang menggigit masih hidup/mati
 Apakah hewan yang menggigit pernah vaksin atau tidak
 Pasien yang terkena gigitan apakah pernah VAR atau
tidak
 Apakah sudah dilkakukan pencucian luka?

2. Pemeriksaan fisik dan identifikasi luka gigitan HPR


 Luka resiko rendah
o Jilatan pada kulit
o Erosi atau ekskoriasi
o Luka kecil di sekitar tangan, badan, kaki
 Luka resiko tinggi
o Jilatan pada selaput mukosa yang utuh yaitu
konjungtiva mata, selaput lendir mulut, selaput lendir
anus, selaput lendir alat genitalia eksterna
o Jilatan pada luka diatas daerah bahu, yaitu; leher,
muka, kepala
o Luka gigitan pada jari tangan dan jari kaki
o Luka gigitan pada genitalia
o Luka gigitan yang lebar dan dalam
o Jumlah luka banyak/multiple
3. Tindakan lanjutan
 Pencucian luka dengan air mengalir dengan sabun
/detergen selama 10-15 menit
 Pemberian antiseptic dengan alcohol 70%, betadine, obat
merah, diberikan setelah pencucian luka Hal ini mutlak
dilakukan
 Tindakan penunjang lain seperti hecting, sebaiknya tidak
dilakukan, hal ini guna mengurangi tindakan invasive
virus pada jaringan luka. Hecting di sesuaikan untuk luka
yang lebar, dalam dan perdarahan banyak

4. Diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR)


 Waktu pemberian 4 kali :
o Hari ke 0 : 2x pemberian

o Hari ke 7 : 1x pemberian

o Hari ke 21 : 1x pemberian

 Dosis pemberian VAR merk VERORAB :


o Anak dan dewasa 1ml; Lokasi di region deltoideus

o anak di bawah 1 tahun di pangkal paha

5. Pemantauan Korban sampai 2 tahun


6. Unit Terkait PPK BLUD UPT PUSKESMAS SUKALARANG

Anda mungkin juga menyukai