Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIBOGO
Jalan KH. Zaenal Arifin Nomor 12 Desa Cibogo
e-mail : pkm.cibogo@cirebonkab.go.id
Waled 45187

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PROGRAM HAJI

I. Pendahuluan
Amanat UU nomor 13 tahun 2008, pasal 3 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji bahwa Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jemaah
haji sehingga jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai ketentuan
ajaran agama Islam. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaran
Kesehatan Haji, tujuan Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah meningkatkan
kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah
haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di
Tanah Air dan mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji
Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama merupakan pemeriksaan
kesehatan bagi seluruh jemaah haji di Puskesmas untuk mendapatkan data
kesehatan bagi upaya-upaya perawatan dan pemeliharaan, serta pembinaan
dan perlindungan. Pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pemeriksa

A. LatarBelakang

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun


2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Haji agar jemaah haji dapat
menunaikan ibadah dengan baik sesuai ketentuan ajaran Islam. Kementrian
Kesehatan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di perjalanan
pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke Indonesia.
Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah
Haji pada bidang kesehatan, sehingga Jemaah Haji dapat menunaikan
ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Tujuan tersebut
dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi kesehatan sebelum
keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai
tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit menular yang
mungkin terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji.
Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi
kesehatan yang memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan menjadi tidak
maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar
memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya. Untuk itu,
upaya pertama yang perlu ditempuh adalah pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status
kesehatan sebagai landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan cara
eliminasi faktor risiko kesehatan. Dengan demikian, prosedur dan jenis-jenis
pemeriksaan mesti ditatalaksana secara holistik.
B. DasarHukum
Undang– Undang No.13 Tahun 2008
II. Tujuan
A. Tujuanumum
Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan
kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan, selama menjalankan, dan
proses kepulangan haji melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan
profesionalisme dengan menghasilkan kualifikasi data yang tepat dan
lengkap sebagai dasar pembinaan dan perlindungan kesehatan jemaah haji
di Indonesia dan pengelolaan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi.

B. Tujuan khusus
1. Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas.
2. Tersedianya data kesehatan sebagai dasar upaya perawatan dan
pemeliharaan, serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan jemaah
haji.
3. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko jemaah
haji secara benar dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji
(BKJH) Indonesia atau print out entry data kesehatan calon jemaah di
Siskohatkes
4. Terwujudnya fungsi BKJH/ print out data kesehatan calon jemaah di
siskohatkes sebagai sumber informasi medik jemaah haji untuk
kepentingan pelayanan kesehatan haji.
5. Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan layak kesehatan
(istitho’ah) jemaah haji.
6. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit
menular berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat
Internasional/Indonesia

III. PelaksanaanKegiatan
A. Kegiatanpokok
- Pemeriksaan Calon jamaah Haji
- Pelaksanaan tes kebugaran
- Imunisasi Calon jemaah haji
- Pembinaan kesehatan
- Kunjunga Rumah pada CJH (bila 1 minggu setelah kedatangan
- jamaah haji belum datang ke pusk)
- Pencatatan dan pelaporan

B. Rinciankegiatan

1. pelayanan pemeriksaan tahap 1 bagi CJH di puskesmas Cibogo di buka


setiap hari senin s/d sabtu pukul 08.00 s/d 12.00 WIB
2. Kunjungan rumah dilakukan seminggu setelah jamaah haji pulang dari
mekah maksimal 2 minggu setelah pulang dari mekkah

C. Metode Pelaksanaan
D. Sasaran Kegiatan
 CJH (calon jamaah haji yang sudah mempunyai nomor porsi)
 Semua CJH mendapat penilaian kesehatan yang baik dan benar
E. Waktu dan tempat kegiatan

Frekuensi dan Jadwal bulan


No Kegiatan Rencana Pelaksanaan Sasaran Lokasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pelacakan Pemantauan dan Jemaah Haji 6 Desa
K3JH Pemeriksaan Kesehatan yang Pulang
Jemaah Haji yang baru
pulang
1 √

F. Biaya Kegiatan
No Kegiatan Rencana Sasaran Target PJ Dana Sumber Ket
Pelaksanaan Dana
Pelacakan Pemantauan dan Jemaah Haji Jemaah Programer,
K3JH Pemeriksaan yang Pulang Haji yang Dokter
Kesehatan Jemaah Kembali
Haji yang baru
1 pulang 360,000 BOK

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


 Pemeriksaan kesehatan berjalan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
kegiatan
 Pelaporan dilaksanakan sebelum dan sesudah jamaah haji berangkat

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


- Mengisi buku bantu CJH melalui E BKJH atau entry data kesehatan di
siskohatkes

IV. Penutup
Pelaksanaan P3JH dapat merupkan sutu Proses yang dapat
menentukan suatu kewaspaan dari penyakit yang dapat dibawa dari
tempat waktu jemaah Haji melaksanakan haji.

Cibogo, 02 Januari
2018
Mengetahui, Penanggung Jawab
Kepala UPT Puskesmas Cibogo Program/Kegiatan

.H. Juju Juarsa,S.Kep.,Ners. Siti Nurhayati Permana


Pembina / VIa
NIP. 19700525 199002 1 002

Anda mungkin juga menyukai