Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SOTEK
Jl. Provinsi Petung-Ssepaku RT. 04 Kel. Sotek Kec. Penajam
Telp (0542) 22122, email : puskesmassotek@gmail.com

KERANGKA ACUAN
PERENCANAAN PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN
Rabies adalah penyakit    infeksi akut    pada SSP    yang    disebabkan oleh virus
rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan menular rabies terutama anjing, kucing
dan kera. Rabies sangat berbahaya karena hampir selalu diakhiri dengan kematian.
Masa inkubasi umumnya 3-8    minggu, berhubungan dengan jarak    yang    harus
ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak.
Gejala-Gejala Klinis kasus Gigitan/Rabies: 1. Stadium Prodromal, 2. Stadium
Sensoris (nyeri    pada luka),    3. Stadium Eksitasi    (hiperhidrosis, hipersalivasi,
hiperlakrimasi dan pupil dilatasi; fobia air, udara, cahaya, suara), 4. Stadium Paralis
(sebagian besar penderita rabies meninggal dalam stadium eksitasi, jika mencapai
stadium ini, terjadi    paresis otot-otot yang    bersifat    progresif) Kasus gigitan hewan
menular rabies harus    ditangani    dengan cepat    dan sesegera mungkin. Untuk
mengurangi/mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha yang paling
efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau
detergent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine,
obat merah dan lain-lain). Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan
situasi. Pertimbangkan pemberian vaksin anti rabies (VAR),    antibiotik,    dan
analgetik,Luka resiko rendah: jilatan pada kulit    luka, garukan atau lecet
(erosi,ekskoriasi),    luka kecil    disekitar tangan, badan, dan kaki. Luka resiko tinggi:
jilatan/luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu (muka, kepala, leher), luka pada
jari tangan/kaki, genetalia, luka yang lebar/dalam dan luka yang banyak (multipel).
Untuk    kontak    (dengan air liur atau saliva hewan tersangka/hewan rabies atau
penderita rabies), tetapi tidak ada luka, kontak tak langsung, tidak ada kontak, maka
tidak perlu diberikan pengobatan VAR.

B. LATAR BELAKANG
Tahun 2015 jumlah kasus gigitan yang ditangani di Puskesmas Makale, Kecamatan
Makale sebanyak 223 orang
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan Umum dari    kegiatan ini adalah menurunkan angka kematian
dan kesakitan akibat gigitan ( penyakit bersumber binatang )

b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah pemberian Vaksin Anti Rabies kepada
penderita kasus gigitan yang memenuhi syarat dalam rangka mengurangi angka
kematian akibat    gigitan ( Penyakit bersumber binatang ).

D. Kegiatan Pokok
Kegiatan Pokok yang dilaksankan adalah pemberian Vaksin Anti Rabies ( VAR )
kepada penderita yang di laporkan petugas dan memenuhi syarat untuk di VAR, dan
penyuluhan di masyarakat.

E. Cara Pelaksanaan Kegiatan


1. Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR)
a. Pemeriksaan pasien gigitan hewan oleh Dokter
b. Dokter memberi pengantar ke ruang tindakan dan resep
c. Luka dibersihkan dengan air mengalir
d. Pasien di register dan diberikan jadwal penyuntikan
e. Pasien di suntik VAR pada lengan ka/ki secara IM

2. Penyuluhan Penanganan Pertama Gigitan Hewan


a. Menyiapkan materi penyuluhan.
b. Membuat jadwal kegiatan penyuluhan dan surat pemberitahuan.
c. Melaksanakan penyuluhan di masyarakat.

F. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah semua masyarakat yang beresiko di wilayah
kerja Puskesmas Makale.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan penanggulangan penyakit    rabies    dilaksanakan setiap    hari kerja di
Puskesmas Makale.
H. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan di lakukan setiap bulan dengan
melihat buku register dengan maksud sudah berapa penggunaan vaksin yang ada dan
untuk mengetahui stok yang masih ada.

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi kegiatan


Pencatatan di lakukan setiap pengambilan vaksin oleh petugas puskesmas dan
pelaporan penggunaan vaksin dan pelaporan kasus di lakukan setiap bulannya baik di
tingkat    kabupaten maupun ke tingkat    provinsi    dan Evaluasi    kegiatan di lakukan
sekuarang-kurangnya setiap 3 bulannya.

Anda mungkin juga menyukai