Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS ROGOTRUNAN
Jalan Brantas No. 5 Lumajang 67315
Telepon (0334) 881224, E-mail: puskesmas.rogotrunan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


2,9cm CUCI LUKA GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES

A. PENDAHULUAN
Penyakit Rabies adalah suatu penyakit yang sangat ditakuti dan dapat
menimbulkan kematian. Penyakit ini ditularkan dari hewan yang sudah terkena virus
rabies kepada manusia yang disebut zoonis. Penyakit rabies bersifat akut dan dapat
menularkan dengan cepat kepada satu penderita kepada penderita lain melalui
saliva.
Penyakit rabies disebabkan oleh virus rabies dan penularannya melalui
gigitan hewan penular rabies (HPR) terutama anjing, kucing dan kera. Timbulnya
penyakit ini pada manusia dapat dicegah dengan pemberian Vaksin Anti Rabies
( VAR ) dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai protap setelah di gigit hewan yang
menderita rabies.

B. LATAR BELAKANG

Upaya penanggulangan Rabies di Indonesia telah didukung dengan


perundang undangan, antara lain Undang-undang Nomor 41 tahun 2014 tentang
perubahan undang – undang Nomer 18 tahun 2009, tentang ketentuan pokok
peternakan dan kesehatan hewan ; Undang-undang Nomor 4 tahun 1984,
tentang wabah penyakit menular dan PP 40 tahun 1991, tentang
Penanggulangan wabah penyakit menular dan Undang-Undang IHR 2005.

Upaya penanggulangan rabies secara terpadu juga telah ditetapkan


berdasarkan Keputusan bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian dan
Menteri Dalam Negeri· Nomor 279 NMenkes/SKNII/1978, Nomor
522/Kpts/Um/8/1978, Nomor 143 tahun 1978, tentang peningkatan
pemberantasan dan penanggulangan rabies. Pada saat ini negara- negara
internasional aktif mempopulerkan upaya penanggulangan zoonosis termasuk
rabies secara terpadu dengan pendekatan One Health.

Dipuskesmas Rogotrunan pada Tahun 2022 ada 11 kasus Gigitan Hewan


penular rabies diantaranya 4 gigitan kucing, 4 gigitan anjing dan 3 gigitan kera
dengan pasien yang mengalami luka sedang 36,3% sedangkan yang mengalami
luka berat sebanyak 63,7%. Oleh karena itu perlu dibuatkan Kerangka Acuan
Kegiatan Cuci Luka Gigitan Hewan Penular Rabies dalam Pencegahan dan
Penanganan Rabies.

C. TUJUAN
C.1 Tujuan Umum
Mengupayakan agar tidak terjadi paparan virus rabies kepada manusia melalui
gigitan hewan penular rabies.

C.2 Tujuan Khusus


1. Tidak terjadi infeksi pada luka bekas gigitan hewan penular rabies
2. Menekan kasus gigitan hewan penular rabies
3. Efisiensi vaksin anti rabies

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok
Melakukan cuci luka pada gigitan hewan penular rabies
Rincian Kegiatan
1. Melakukan pengkajian
2. Melakukan cuci luka pada bekas gigitan hewan dengan air mengalir
3. Memberikan sabun serta membilas luka bekas gigitan dengan air mengalir
selama kurang lebih 15 menit, dengan gerakan satu arah sesuai arah air
mengalir.
4. Setelah dilakukan pencucian luka sebaiknya diberikan antiseptik untuk
mematikan virus rabies yang masih tersisa di sekitar luka gigitan. Antiseptik
yang dapat diberikan diantaranya povidon iodine, alkohol 70%, dan zat
antiseptik lainnya.
5. Luka gigitan HPR tidak boleh di jahit untuk mengurangi tindakan invasif virus
pada jaringan luka, kecuali pada luka yang lebar dan dalam yang terus
mengeluarkan darah dapt dilakukan penjahitan situasi untuk menghentikan
perdarahan.
E. METODE PELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Luka
3. Perawatan Luka
F. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah pasien dengan gigitan hewan penular rabies.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Cuci luka gigitan hewan penular rabies dilakukan mengikuti kasus yang
sedang terjadi
PELAKSANAAN
KEGIATAN
JAN FEB MAR APRIL MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
Cuci luka
gigitan
hewan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penular
rabies

H. IDENTIFIKASI PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


Berikut identifikasi peran lintas program dan lintas sektor kegiatan Cuci luka gigitan
hewan penular rabies
Pihak Terkait Peran

Dokter :. Melakukan pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, serta rujukan.

Promkes: Pemberian edukasi tentang Gigitan Hewan Penular Rabies

Farmasi : Penyediaan Obat dan alat habis pakai

Dinas Kesehatan Pelaporan kasus GHPR

Dinas Peternakan Koordinasi pemantauan hewan gigitan hewan penular rabies


dan Ketahanan
Pangan

Kepala Desa Pelindung pada wilayah kerja Puskesmas Rogotrunan

Kader Pemantauan pasien di rumah

I. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan ini berasal dari swadaya dan BPJS

J. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan oleh pelaksana program
setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Laporan kegiatan ditujukan kepada Kepala
Puskesmas dan Penanggung jawab UKM serta Pemegang Program P2P Dinas
Kesehatan Kabupaten Lumajang

K. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Format PE Rabies
2. Format Monitoring dan evaluasi
3. Format Rencana Tindak Lanjut (RTL)
4. Format Tindak Lanjut (TL)
5. Form Umpan Balik

Mengetahui, Lumajang, 06 Januari 2023


Kepala Puskesmas Rogotrunan Pelaksana Program

dr. TJAHJO BAGUS EKO KASMANTO Ria Fitri Marchita, A.Md.Kep


NIP. 19720422 200212 1 005 NIP. 19940328 201903 2 023

Anda mungkin juga menyukai