Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas dan mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI.
Setelah disahkannya Undang-undang (UU) ASN aparatur
Negara memiliki kekuatan dan kemampuan professional kelas dunia,
berintegritas tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya
kerja tinggi non parsial dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya
publik dengan dukungan Sumber Daya Manusia.
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU Nomor 5
Tahun 2014 sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN yang
umum disebut sebagai birokrasi bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan public,
maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan aktualisasi
khususnya di pelayanan bidang kesehatan yang dilaksanakan di unit
organisasi, RSUD Dr. Iskak Tulungagung
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala
aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas
sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, kebutuhan
dan tuntutan masyarakat terhadap mutu dan paradigma pelayanan
kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang bersifat
preventive, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini menunjukan
bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis,
peduli dan meningkat kebutuhanya, terutama pada pelayanan
kesehatan umum masyarakat yang optimal,efektif dan efisiensi di

1
Rumah Sakit dengan berdasarkan pada prinsip nilai-nilai yang
terkandung pada Perlan no 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar
CPNS. Diklat LATSAR pola baru sekarang ini telah memadukan
antara tahap internalisasi dan aktualisasi. Tahap internalisasi
merupakan tahap penanaman nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, serta anti korupsi.
Sedangkan tahap aktualisasi merupakan tahap perwujudan dari nilai-
nilai dasar tersebut di tempat tugas.2
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan (Diklat)
Prajabatan Pola Baru, menuntut setiap peserta Diklat Prajabatan
untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS. Melalui proses
pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan
melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan,
setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan makna
dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada pelaksanaan setiap
kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan di
tempat tugas ataupun di tempat magang.2
Untuk mewujudkan kelima nilai dasar di atas, terdapat lima
rangkaian kegiatan pembelajaran aktualisasi yang harus
dilaksanakan oleh setiap peserta Diklat Prajabatan, yaitu: merancang
aktualisasi nilai dasar profesi PNS, mempresentasikan rancangan
aktualisasi, mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas atau
tempat magang, melaporkan pelaksanaan aktualisasi nilai dasar,
mempresentasikan laporan aktualisasi, dan menyusun rencana aksi
penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS.2
Di era globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala
aspek termasuk terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
berkualitas sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi.
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu dan paradigma
pelayanan kesehatan semakin meningkat, baik pelayanan yang
bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini
menunjukan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan

2
semakin kritis, peduli dan meningkatkan kebutuhannya, terutama
pada pelayanan kesehatan umum masyarakat yang optimal, efektif
dan efisiensi di puskesmas dengan berdasarkan pada prinsip nilai-
nilai yang terkandung pada pasal 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 dan berdasarkan serta erat relevansinya dengan nilai-nilai
dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen mutu, Anti Korupsi.2
Keperawatan sebagai pelayanan atau asuhan professional
bersifat humanistic, menggunakan pendekatan holistik, dilakuakan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada
kebutuhan lain, mengacu pada standar professional keperawatan
dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan umum (Nur
Salam, 2016). Perawat merupakan profesi yang memberikan
pelayanan konstan dan terus menerus selama 24 jam kepada
pasien ( Departemen Kesehatan RI, 2008). Asuhan keperawatan
professional harus dapat melaksakan perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, dan pengevaluasian, sarana dan
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan pelayanan yang
efektif dan efisien bagi individu, keluarga dan masyarakat (Nur
Salam, 2016)
Sebagai pelaku atau pemberi asuhan keperawatan, perawat
dapat memberikan pelayanan keperawatan secara langsung dan
tidak langsung kepada klien menggunakan pendekatan proses
keperawatan yang meliputi pengkajian, menegakkan diaknosis
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan, sebagai
upaya mengatasi masalah dan kemudian melakukan evaluasi
berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang
telah di lakukan (Nursalam dan Efendi, 2008). Peran perawat
tersebutlah yang mendorong untuk meningkatkan keselamatan
pasien sesuai dengan Permenkes RI No 1691 Tahun 2011 tentang
standar keselamatan pasien yaitu keselamatan pasien yang
berkesinambungandan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk

3
mencapai keselamatan pasien. Salah satukomunikasi antar perawat
adalah timbang terima atau operan jaga (Rushton, 2010)
Timbang terima transfer tentang informasi ( termasuk
tanggung jawab dan tanggung gugat) selama perpindahan
perawatan yang berkelanjutan yang mencakup tentang pasien,
tanggung jawab utama dan kewenangan perawat dari perawat
sebelumnya perawat yang akan melanjutkan perawatan (Rushton,
2010). Nursalam (2016) menjelaskan bahwa timbang terima atau
handoversuatu cara dalam menyampaikan dan menerima harus di
lakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan
kolaboratif yang sudah dan yang belum di lakukan serta
perkembangan pasien saat itu.informasi yang di sampaikan harus
akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan, timbang
terima di lakukan oleh perawat primer keperawatan kepada perawat
primer (penanggung jawab)dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan (Nikmatur dan Saiful, 2012)
Timbang terima atau operan jaga memiliki efek efek yang
sangat mempengaruhi diri seorang perawat sebagai pemberi
pelayanan kepada pasien, yaitu efek fisiologis, efek psikososial,
efek kinerja, efek terhadap kesehatan, efek terhadap keselamatan
kerja. Selain beberapa efek tersebut pendokumentasian yang di
lakukan perawat juga mempengaruhi timbang terima yang di
lakukan perawat. Dokumentasi dalam timbang terima berguna
sebagai validasi asuhan keperawatan, sebagai sarana komunikasi
antar tim dan merupakan dokumen pasien dalam pemberian asuhan
keperawatan. Kemampuan dokumentasi yang efektif
memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada tenaga
kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang dan
akan di kerjakan oleh perawat. Karena itu penting bagi perawat
untuk dapat melakukan timbang terima yang baik dan efisien
supaya dapat menciptakan pelayanan yang prima pada pasien (Nur

4
Salam, 2016)
Timbang terima merupakan komunikasi yang di lakukan
perawat yang berisi tentang informasi apa saja tentang pasien.
Apabila saat komunikasi dalam timbang terima pasien tidak di
lakukan dengan benar maka dapat menimbulkan keterlambatan
dalam diagnosis dan peningkatan kemungkinan efek samping juga
konsekuensi lain termasuk biaya yang lebih tinggi perawatan
kesehatan, penyedia yang lebih besar dan ketidakpuasan pasien
(Permenkes, 2001). Komunikasi dalam profesi keperawatan
merupakan faktor pendukung pelayanan keperawatan professional
yang di laksanakan oleh perawat. Kemampuan berkomunikasi
dengan efektif dan mudah di pahami dalam pelayanan keperawatan
akan mendasari upaya pemecahan masalah pasien, mempermudah
pemberi bantuan, baik dalam pelayanan medik maupun psikologi
(Liliweri, 2009). Untuk menghindari penyimpangan komunikasi
timbang terima perawat perlu memenuhi syarat komunikasi yaitu
dapat di percaya, konteks pesan yang jelas, isi yang jelas serta
berkesinambungan (Nasir dkk, 2009).
Hasil study pendahuluan yang di lakukan pada tanggal 22
juli 2019 di ruang rawat inap anak wijaya kusuma RSUD Dr Iskak
Tulungagung, peneliti melakuakan observasi tersebut di dapatkan
bahwa pada saat pergantian shif jaga, perawat hanya melakukan
timbang terima berdasarkan diagnose medis tanpa ada diagnosa
keperawatan serta tidak ada tindak lanjut implementasi
keperawatan.. Namun ada beberapa perbedaan yang di lakukan
perawat saat melakukan timbang terima di setiap shif jaga, yaitu
pada saat shif siang perawat tidak menyebutkan waktu ketikan di
lakukan terapi medis pada pasien dan saat shif malam perawat
melakukan timbang terima.
Hasil wawancara dari petugas / karyawan ruang WK yang
lebih senior a/n Perawat A (wakaru WK) mengatakan operan yang
di lakukan perawat IGD/POLI ANAK masih banyak yang belum

5
mengunakan tehnik SBAR (belum sesuai dengan SOP yang ada)
Adapun Tehnik SBAR seperti:
 Situasion (kondisi pasien saat ini)
 Background (Riwayat sakitnya)
 Assesmen (sudah di lakukan apa)
 Recomendasi (usulnya apa)
 Termasuk hasil/ nilai kritis
Adapun dampak Timbang Terima yang tidak di lakukan
sesuai SPO akan berakibat
 Dapat mengancam keselamatan pasien di rumah sakit
 Kejadian sentinel (kejadian yang mengakibatkan kemaatian/
cedera yang serius)
1.2 Tujuan
1.2.1Tujuan Jangka Pendek
1. Meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan terhadap
pasien anak.
2. Meningkatkan deteksi dini tanda dan gejala sesuai dengan
derajat/ level transfer pasien.
1.2.2Tujuan Jangka Menengah
1. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien
secara paripurna
2. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
3. Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang
bertangung jawab antar anggota
4. Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap pasien
berkesinambungan
1.2.3Tujuan Jangka Panjang
Mempertahan tugas timbang terima sesuai dengan prosedur /
SOP yang sudah ada, sehingga keselamatan pasien bisa
terbukti dan indikator RSUD Dr. Iskak Tulungagung bisa
terwujut.

6
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Internal
A. Dapat meningkatkan profesionalisme perawat dan paham
mengenai nilai-nilai ANEKA
B. Dapat melakukan cross check ulang tentang hal hal yang di
laporkan dengan keadaan pasien yang sebenarnya.
C. Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada pasien
secara komprehenshif.
1.3.2 Manfaat Eksternal
A. Dapat meningkatkan pelayanan rumah sakit
B. Mendukung tercapainya visi misi Rumah Sakit.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang di aktualisasi yang
dijalani, adapun ruang lingkup atau batasan rancangan kegiatan
aktualisasi ini meliputi
1. Membuat Pedoman Pelaksanaan Kegiatan (Lembar observasi,
lembar evaluasi)
2. Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan (melakukan koordinasi kepada
mentor dan rekan kerja)
3. Pelaksanaan/ Penerapan kegiatan Aktualisasi
4. Evaluasi hasil aktualisasi dan pembuatan laporan kegiatan.

7
BAB II
GAMBARAN LEMBAGA / INSTITUSI

2.1 Deskripsi Organisasi

2.1.1 Gambaran Umum Organisasi


RSUD dr. Iskak Tulungagung terletak di Jl. Dr. Wahidin
Sudiro Husodo Desa Kedungwaru, Kecamatan Kedungwaru
Kabupaten Tulungagung. Lahan yang dimiliki seluas 44.706m²
dengan luas bangunan 36.538,68m², luas taman dan parkir
9.376,32m², serta seluas 140 m² tanah makam yang digunakan
untuk pemakaman pasien tanpa identitas jelas. Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Iskak Tulungagung adalah rumah sakit tipe B
Pendidikan milik pemerintah Kabupaten Tulungagung.

2.1.2 Saranadan Prasarana


a. Sarana Gedung.
Sarana gedung yang dimiliki antara lain :
1) Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan setting
mengacu standar internasional
2) Gedung Poliklinik Terpadu
3) Gedung Perkantoran
4) Gedung Rawat Inap
5) GedungPavilliun (Graha Hita Husada)
6) Gedung Kamar Bersalin
7) Gedung Pelayanan Penunjang (Laboratorium, Radiologi,
Gizi, IPS, ISL, Farmasi, Pemulasaraan Jenazah,
Ambulance, CSSD & Laundry, Humas, Keamanan &
Ketertiban, Rekam Medik)
8) Gedung Paraklinik (GCU, VCT, Treadmil)
9) Gedung Bank Darah Rumah Sakit
10) Gedung Hemodialisa

8
11) Gedung Perawatan Intensif Penyakit Jantung Terpadu
(ICCU, ICU, Stroke Unit)
12) Gedung Bedah Sentral
13) Gedung Poli Esthetica
14) Gedung Poli TB DOTS dan TB MDR
15) Gedung Pulmonary Center
16) Ruang Tunggu Pasien
17) Gedung Asrama Dokter dan Mahasiswa Coas
18) Gedung Sekretariat PPI, PMKP, Ruang Keperawatan,
Ruang PIO Farmasi, PPRA
19) Ruang Jaga Dokter
20) Aula Rumah Sakit
21) Gedung Pertemuan Sunaryo Sadikin
22) Ruang Skillab
23) Gudang Umum

b. Sarana Peralatan.
Peralatan baik medis maupun non medis dari tahun ke
tahun selalu bertambah. Khusus peralatan medis keadaan
sampai saat ini sudah cukup memadai untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Peralatan medis
yang dimiliki RSUD Dr.Iskak Tulungagung antara lain:
1) CT Scan 128 slice
2) CT Scan single slice
3) Flouroskopi (fungsi organ)
4) Electro Encephalographi(EEG)
5) Echo Cardiographi (ECG)
6) Endoscopy / Colonoscopy
7) Laparascopy
8) Audiometri dan BERA (Brainstem Evoked Response
Audiometry)
9) Treadmill

9
10) Cath Lab mobile dan fixed
11) Digital Radiography System
12) USG 4D
13) Panoramic X-Ray
14) Electro Myography (EMG)
15) Cardio Toco Graphy (CTG)
16) Broncoscopy
17) Phaco emulsification
18) Operating mycroscop
19) Urologic surgery set
20) Orthopaedic surgery set
21) Neuro surgery operating set
22) Electro Enchephalography (EEG)
23) Echocardiograph

c. Sarana Pengolahan Limbah


1) Incenerator untuk pengelolaan sampah medis
2) Unit pengelolaan sampah non medis
3) Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

d. Sarana Pengolahan Air Bersih


Water Treatment Plan (WTP)

e. Sumber Daya listrik dan Air


1) Listrik : PLN 3 X 197 KVA dan back up daya dengan
genset berdaya 1.900 KVA,
2) Air : PDAM dan WTP

f. Ambulance
1) Ambulance Emergency : 3 unit
2) Ambulance transpor : 5 unit
3) Ambulance jenazah : 5 unit (1 unit untuk Mr./Mrs. X)

10
g. Fasilitas Umum
Fasilitas umum yang telah ada di RSUD Dr. Iskak
Tulungagung antara lain:
1) Masjid
2) ATM center : BCA, BNI, Bank Mandiri, BTN, BRI dan
Bank Jatim
3) Kantor Kas Bank Jatim
4) Kantin
5) Koperasi
6) Toilet Umum
7) 2 (dua) Ruang tunggu bagi penunggu pasien lengkap
dengan MCK dan ruang ibadah

2.1.3 SumberDana
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat didukung dengan
dana yang cukup memadai, baik dalam jumlah maupun
kelancaran pencairannya. Dana tersebut antara lain bersumber
dari :
a. Pendapatan Rumah Sakit
Terdiri dari :
1) Pendapatan operasional yaitu pendapatan yang berasal
dari kegiatan pokok / pelayanan kesehatan dari unit-unit
pelayanan.
2) Pendapatan non operasional yaitu pendapatan yang
berasal dari pendapatan diluar pelayanan kesehatan,
meliputi ; sewa, pendapatan jasa giro, parkir, diklat, dll.

b. Pendapatan APBD Kabupaten


Yang termasuk dalam pendapatan APBD antara lain Dana
Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana

11
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan pajak
rokok. Dimana semua sumber dana tersebut dipergunakan
sesuai dengan rencana kerja yang telah ditentukan.

2.2 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Unit Kerja


2.2.1 Kedudukan
RSUD Dr. Iskak Tulungagung merupakan satu–satunya
rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung. setiap
rumah sakit mempunyai kewajiban memberi pelayanan
kesehatan yang aman bermutu, anti diskriminasi, dan efektif
dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan
standart pelayanan rumah sakit. Dalam hal ini rumah sakit
ditetapkan sebagai tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan,
rumah sakit wajib memberikan informasi kepada pasien dan
masyarakat mengenai status rumah sakit sebagai rumah sakit
pendidikan.

2.2.2 Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, maka Rumah Sakit
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4, Rumah Sakit mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua
dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dlam
pemberian pelayanan kesehatan; dan penyelenggaraaan

12
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan.

2.3 Struktur / Susunan Organisasi

Susunan organisasi RSUD Dr. Iskak Tulungagung


berdasarkan Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 78 Tahun 2014,
dipimpin oleh seorang direktur membawahi :
1. Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi :
a. Bagian Tata Usaha
 Sub Bagian Perlengkapan
 Sub Bagian Kepegawaian
 Sub Bagian Umum
b. Bagian Keuangan
 Sub Bagian Verifikasi dan Akutansi
 Sub Bagian Anggaran
 Sub Bagian Perbendaharaan
c. Bagian Perencanaan
 Sub Bagian Hukum dan Perundang-undangan
 Sub Bagian Penyusunan dan Evaluasi Program
 Sub Bagian Pengembangan SDM

2. Wakil Direktur Pelayanan, membawahi :


a. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
 Seksi Pelayanan Medis
 Seksi Pelayanan Keperawatan
b. Bidang Pelayanan Penunjang
 Seksi Pelayanan Penunjang Medis
 Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis
c. Bidang Pengendalian Pelayanan
 Seksi Informasi dan Pemasaran

13
 Seksi Penelitian dan Monitoring Pelayanan
3. Instalasi-instalasi
4. Komite-komite
5. Staf Medik Fungsional dan Staf Fungsional lainnya
6. Satuan Pengendali Internal

Gambar 1. Struktur organisasi

2.3.1 VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO SERTA NILAI-NILAI


1. VISI
Sebagai pedoman arah dan tujuan organisasi, RSUD
Dr.Iskak Tulungagung merumuskan Visi sebagai berikut :
“Terwujudnya rumah sakit rujukan dan pendidikan yang
handal dan terjangkau dalam pelayanan”

14
2. MISI
Guna mewujudkan Visi yang telah ditetapkan maka perlu
penetapan Misi secara jelas sebagai suatu pernyataan yang
menetapkan arah kebijakan dan strategi yang ingin dicapai
sebagai berikut :
a) Meningkatkan mutu dan akses pelayanan kesehatan;
b) Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian yang
bermutu dibidang kesehatan dan kedokteran;
c) Mewujudkan manajemen rumah sakit yang akuntabel

3. TUJUAN
a) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dengan
mengutamakan keselamatan pasien
b) Meningkatkan mutu pendidikan, pelatihan dan penelititan
dibidang kesehatan untuk menunjang pelayanan Rumah
Sakit.

4. SASARAN
a) Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit
b) Meningkatnya mutu pendidikan, pelatihan dan penelitian
di Rumah Sakit.

5. KEBIJAKAN
a) Pengembangan pelayanan melalui penyediaan sarana
dan prasarana Rumah Sakit dan Sumber Daya Manusia
yang memadai, profesional, berbasis teknologi canggih
sesuai dengan Standart Rumah Sakit Rujukan Regional,
b) Peningkatan kerjasama dengan pengembangan
manajemen mutu pendidikan dan penelitian.

6. MOTTO
Sedangkan untuk mewujudkan MISI dan TUJUAN RSUD
Dr. Iskak Tulungagung menetapkan MOTTO yaitu :

15
Kesembuhan, Keselamatan dan Kenyamanan Pasien
Tujuanku

7. NILAI-NILAI DASAR
Nilai atau value RSUD Dr. Iskak Tulungagung dalam
wujud budaya kerja meliputi 5 (lima) citra dengan nama ”
Panca Karya Citra Husada ”, terdiri dari :
a) Citra Pelayanan yaitu berupa pelayanan cepat, mudah,
penuh perhatian serta ketepatan pengobatan dan
penyembuhan penyakit;
b) Citra Kebersihan yaitu melalui terciptanya Rumah Sakit
yang bersih, tertib, sehat, indah dan menarik
(BERSINAR);
c) Citra Tertib Pelaksanaan yaitu meliputi tertib pelayanan,
tertib administrasi, tertib pencatatan medis dan tertib
anggaran;
d) Citra Keramahan yaitu melalui terciptanya penampilan
yang baik, sopan, murah senyum dan tidak membeda-
bedakan;
e) Citra Ikhlas Bekerja yaitu terbentuknya sikap yang tulus
menjalankan amanah, tanpa pamrih dan penuh rasa
tanggung jawab

2.4 Uraian Tugas Jabatan


Rincian uraian tugas :
1. Melakukan doa setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan tugas jaga;
2. Mengikuti pre conference yang dilakukan Pegawai Negeri
setiap awal dinas pagi;
3. Melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggungjawabnya dan ada bukti di rekam medis;
4. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam
medis;

16
5. Melaksanakan konsultasi tentang masalah pasien kepada
ketua tim (perawat primer) / PJ shif;
6. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam keperawatan;
7. Menerima keluhan pasien dan keluarga serta berusaha
untuk mengatasinya;
8. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua
pasien yang menjadi tanggung jawabnya;
9. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas
pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan
ada bukti di rekam keperawatan;
10. Mengikuti post conference yang diadakan oleh ketua tim/ PJ
shif pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi/
perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan ;
11. Mengikuti diskusi kasus/ conference dengan dokter/ tim
kesehatan lain setiap seminggu sekali;
12. Mengikuti diskusi kasus/ conference dalam pertemuan rutin;
13. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas;
14. Melaksanakan tugas jaga pada sore, malam, dan hari libur;
15. Berkoordinasi dengan ketua tim (perawat primer)/ PJ shif
tugas jaga apabila ada kesulitan tentang pelayanan;
16. Bertanggung jawab atas kelengkapan entry data dalam
Billing System.

17
BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 PEMILIHAN ISU


Didalam membuat dan merancang aktualisasi peserta Diklat
Prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS
yaitu Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA serta
Manajemen ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik yang
melandasi PNS dalam setiap pelaksanaan kegiatan ditempat tugas
sehingga dapat bekerja secara lebih profesional.
Untuk merancang aktualisasi nilai dasar ini, peserta Latsar
CPNS dituntut agar menyelesaikan satu isu aktual dan menyusun
daftar rencana kegiatan yang akan mendukung kegiatan isu aktual
tersebut ketika kembali ke tempat tugas. Kegiatan-kegiatan tersebut
dapat bersumber dari Uraian Tugas, Sasaran Kinerja Pegawai (SKP),
penugasan khusus dari atasan atau kegiatan yang merupakan inisiatif
sendiri yang mendapat persetujuan dari atasan langsung.
Isu yang diangkat juga mempertimbangkan keterkaitan dengan
teori dari mata pelatihan yang telah dipelajari pada agenda
Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI, yaitu Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten Kampar sangat dipengaruhi
oleh kondisi faktor internal dan faktor eksternal. Salah satunya adalah
faktor kinerja di Seksi Keselamatan dan Lingkungan Perhubungan
yang berdasarkan tupoksi masih dalam tahap optimalisasi.
Dari beberapa isu yang didapat, nantinya akan ditetapkan 1
(satu) isu yang paling utama. Penetapan isu aktual ini akan dianalisis
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).

18
3.2 IDENTIFIKASI ISU DAN CORE ISSUE
1. Identifikasi Isu
a. Timbang terima perawat IGD/POLI yang tidak sesuai dengan
prosedur SOP yang ada
b. Kurang pertimbangan dalam kelayakan transfer pasien
c. Tidak memperhatikan kesinambungan pengobantan perawatan
pasien, setelah masuk ruangan
d. Adanya penundaan terapi atau tatalaksana saat menunggu
pelaksanaan transfer
e. Pengiriman pasien yang tidak sesui dengan level/ derajat
transfer pasien.
Isu-isu tersebut dianalisis menggunakan metode AKPL
untukmengetahuiisu yang paling dominan.Analisis tersebut dapat
dilihat pada tabel

3.1 TabelSeleksi Isu Menggunakan Metode AKPL


No Isu A K P L Total

1 Timbang terima perawat IGD/POLI yang 3 4 5 4 16


tidak sesuai dengan prosedur SOP yang
ada.
2 Kurang mempertimbangkan dalam 2 2 2 2 8
kelayakan transfer pasien
3 Tidak memperhatikan kesinambungan 1 1 1 2 5
pengobatan dan perawatan pasien setelah
masuk ruangan
4 Adanya penundaan terapi atau tatalaksana 2 2 2 1 7
saat menunggu pelaksanaan transfer
5 Pengiriman pasien yang tidak sesuai 2 2 2 2 8
dengan level/ derajat transfer pasien

19
Kriteria penetapan:
1. Aktual
1: pernah benar-benar terjadi
2: benar-benar sering terjadi
3: benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
2. Khalayak
1: tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik
1: masalah sederhana
2: masalah kurang kompleks
3: masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan
solusi
4: masalah kompleks
5: masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
4. Kelayakan
1: masuk akal.
2: realistis.
3: cukup masuk akal dan realistis.
4: masuk akal dan realistis.
5: masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.

20
Dari lima isu di atas, dikerucutkan menjadi tiga isu. Dengan
menggunakan metode Urgency (U), Seriousness (S) dan Growth (G).
TabelSeleksi Isu Menggunakan Metode USG
Tabel 3.2 Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
No Isu U S G Total
1 Timbang terima perawat IGD/POLI yang tidak 5 4 4 13
sesuai dengan prosedur SOP yang ada.
2 Kurang mempertimbangkan dalam kelayakan 3 3 2 8
transfer pasien
3 Pengiriman pasien yang tidak sesuai dengan 3 4 3 10
level/ derajat transfer pasien
Kriteria penetapan:
Urgency
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting
Seriousness
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : akibat yang ditimbulkan serius
5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1: tidak berkembang
2 : kurang berkembang
3 : cukup berkembang
4 : berkembang
5 : sangat berkembang

21
Penetapan Isu
Berdasarkan pendekatan analisis teknik USG tersebut, maka
kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu: “Angka kejadian perawat
yang melakukan timbang terima pasien ke ruang rawat inap anak wijaya
kusuma banyak yang belum melakukan sesuai dengan prosedur”.

3.3 KEGIATAN
Untuk dapat menyelesaikan isu aktual sehingga
habituasi/pembiasaan kerja dapat terlaksana sesuai tujuan, adapun
kegiatan yang mendukung isu aktual, persiapan dan pelaksanaan
kegiatan tersebut, yaitu :
1. Menyampaikan ide atau gagasan mengenai rencana kegiatan
kepada atasan dan rekan kerja.
2. Melakukan tindakan khusus pada pasien khusus saat menerima
pasien baru dari IGD/POLI anak.
3. Mengidentifikasi pasien baru datang dari IGD/POLI anak
4. Mengevaluasi hasil dan dokumentasi.

22
Unit Kerja : RSUD Dr. Iskak Tulungagung
Identifikasi Isu : 1. Timbang terima perawat IGD/POLI yang
tidak sesuai dengan prosedur /SOP yang
sudah di tetapkan
2. Kurang mempertimbangkan dalam
kelayakan transfer pasien
3. Pengiriman pasien yang tidak sesuai
dengan level/ derajat transfer pasien
Isu yang Diangkat Timbang
: terima perawat IGD/POLI yang tidak
sesuai dengan prosedur yang sudah di
tetapkan.
Gagasan Pemecahan Isu : UNTUK MENGETAHUI PENTINGNYA
OPTIMALISASI PELAKSANAAN TIMBANG
TERIMA PERAWAT IGD/POLI ANAK KE
RUANG RAWAT INAP WIJAYA KUSUMADI
RSUD Dr ISKAK TULUNGAGUNG

TABEL 3.3 MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISAS

23
3.4 MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ HASIL TERHADAP VISI
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN NILAI-NILAI DASAR NILAI
KEGIATAN DAN MISI
ORGANISASI
ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7
1. Menyampaikan  Mengahadap atasan  Mendapatkan Akuntabilitas Dengan Orientasi
ide atau  Menyiapkan materi persetujuan dari 1. Melakukan disetujuinya Pelayanan:
gagasan mengenai gagasan Kepala Ruang pengumpulan data kegiatan ini oleh
mengenai yang akan WK timbang terima pasien pimpinan, artinya Kegiatan ini
rencana disampaikan  Terkumpulnya berintegritas tinggi berorientasi
kegiatan  Menghadap ibu data tentang secara faktual dan dapat Visi Rumah untuk
kepada Atasan kepala Ruangan WK pentingnya dipertanggungjawabkan Sakittercapai :Te meningkatkan
dan rekan  Kepala Seksi timbang terima rwujudnya pelayanan
kerja. menyetujui pasien dengan 2. Menyampaikan ide Rumah Sakit kepada pasien
 Mencatat masukan mematuhi dan gagasan dalam rujukan dan
dan saran prosedur yang diskusi tanpa pendidikan yang Komitmen:
 Menyusun Konsep ada membedakan, dan handal dan Kepala, bidang,
Rancangan Alur menerima semua terjangkau dalam segenap
Kegiatan  Terkoordinasinya pendapat peserta diskusi pelayanan. karyawan, dan
pihak-pihak yang dokter
 Mengumpulkan data
turut serta aktif Nasionalisme Misi rumah sakit berkomitment
tentang timbang
agar berjalannya 1. Mengumpulkan data point ketiga untuk selalu
terima pasien
program ini dan memberikan berjuang
pelayanan yang tidak juga tercapai : bersama untuk
 Tersampaikanny memandang unsur SARA kemajuan rumah
a rencana dan berpegang teguh mewujutkan sakit

24
1 2 3 4 5 6 7
program ini pada nilai-nilai
kepada seluruh Pancasila yaitu sila ke-2 managemen Disiplin:
karyawan WK. (kemanusiaan)dan ke- rumah sakit yang Datang tepat
5(keadilan) akuntable. waktu saat rapat
koordinasi
2. Keterlibatan antara Integritas :
perawat IGD/POLI Berintegritas
dengan perawat ruang tinggi, jujur dan
WK persatuan dan bertanggung
kekompakan di jawab pada
lingkungan kerja setiap jabatan
yang diemban
Etika Publik
1. Memohon ijin kepada
atasan dan rekan kerja
dengan hormat dan sopan
2. Menghargai semua
pegawai untuk ikut serta
sesuai dengan keperluan,
barulah tercipta
lingkungan kerja yang non
diskriminatif
3. Melakukan pelayanan
sesuai standar
operasional prosedur dan
semaksimal mungkin
yang bisa dilakukan
ditempat kerja kita
sehingga mampu
mempertanggung-

25
1 2 3 4 5 6 7
jawabkan tindakan.

Komitmen Mutu
1. Memberikan
pelayanan kepada pasien
secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil
guna dan santun
2. Memberikan
pelayanan sesuai
prosedur secara efektif
dan efisien, serta
berorientasi kepada mutu
pelayanan

Anti Korupsi
1. Jujur, komitment
untuk tidak menarik biaya
dalam bentuk apapun
kepada pasien jika
memang semua
tindakannya ditanggung
oleh asuransi
2. Disiplin dengan hadir
rapat tepat waktu

2. Melakukan 1. Pasien datang ke  Terlaksananya Akuntabilitas Dengan Dengan


tindakan ruangan langsung tindakan yang 1. Melakukan tugas pelaksanaan pelaksanaan
khusus pada di tempatkan pada maksimal sesuai dengan penuh tanggung layanan prima, pelayanan

26
1 2 3 4 5 6 7
pasien khusus, tempat yang dengan diaknosa jawab jujur, khusus pada
saat menerima khusus/ bet yang penyakit pasien. 2. Menjelaskan tentang bertanggung pasien yang
pasien baru khusus.  Tercapainya kondisi pasien saat ini jawab dan khusus secara
dari igd/ poli 2. Melakukan pengobatan yang dengan jelas dan objektif, maka optimal maka
anak. anamnesis optimal sesuai menggunakan bahasa berkontribusi kepuasan pasien
mengenai identitas, dengan RPD yang jelas, hal ini terhadap akan meningkat,
RPS,RPD,riwayat pasien. mencrminkan sikap kepuasan tenaga
pengobatan, serta  Terjadinya transparan Visi rumah medis juga
riwayat penyakit komunikasi yang sakit meningkat, jika
keluarga. Khusus efektif antara Nasionalisme Meningkatkan hubungan ini
jika pasien anak di petugas medis 1. Memberikan mutu dan askes sudah terbentuk
tanyakan BB. dan pasien pelayanan yang tidak kesehatan dengan baik,
3. Melakukan  Mengertinya memandang unsur SARA maka akan timbul
pemeriksaan fisik. keluarga pasien dan berpegang teguh semangat “gemar
4. Menanyakan hasil tentang tata cara pada nilai-nilai melayani dengan
penunjang masuk keluar Pancasila yaitu sila ke-2 sepenuh hati”
5. Membuat diagnosis ruang khusus, dan ke-5
keperawatan dan memberi 2. Keterlibatan anatara Terwujudnya
6. Penatalaksanaan kesempatan dokter dengan mitra kerja kinerja yang
sesuai diagnosis pasien untuk akan meningkatkan berorientasi pada
penyakit bertanya. persatuan dan pelayanan,
7. Melakukan  Tercapainya kekompakan di Komitmen tinggi
pelaporan pada pelayanan medis lingkungan kerja untuk memberi
dokter penangung yang bermutu kenyamanan dan
jawab baik dari perawatan pada
8. Memberikan pemeriksaan Etika Publik pasien, disiplin
edukasi kepada maupun kualitas 1. Memberikan waktu saat
pasien tentang pengobatan akan pelayanan medis secara melayani pasien
perjalanan penyakit meningkatkan profesionalmengobati dan tidak
dan bagaimana dengan baik terlambat,Berinte

27
1 2 3 4 5 6 7
cara pelayanan 2. Dalam memutuskan gritas dan
pencegahannya kesehatan yang diagnosis, rencana bertanggung
9. Menjaga beorientasi pada pemeriksaan penunjang jawab.
kerahasiaan pasien kesembuhan yang diperlukan serta
serta kepuasan penatalaksanaan
penyakit pasien
berdasarkan prinsip
keahlian
3. Tidak membedakan
jenis jaminan kesehatan
pasien, semua dilayani
dengan baik non
diskriminatif
4. Melakukan pelayanan
sesuai standar
operasional prosedur dan
semaksimal mungkin
yang bisa dilakukan
ditempat kerja kita
sehingga mampu
mempertanggung-
jawabkan tindakan dan
kinerja pada publik

Komitmen Mutu
1. Memberikan
pelayanan kepada pasien
secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat
2. Memberikan

28
1 2 3 4 5 6 7
pelayanan sesuai
prosedur secara efektif
dan efisien, serta
berorientasi kepada mutu
pelayanan.

Anti Korupsi
1. Tidak melakukan pungli
2. Jika memang memerlukan
biaya biaya akan resmi
ditagih oleh bagian loket
3. 3. Mengidentifika 1. Menanyakan  Dalam Akuntabilitas Dengan Dengan
si pasien baru identifikasi pasien memberikan Melakukan pemeriksaan pelaksanaan menerapkan
datang dari dengan, pelayanan prima, dengan bertanggung layanan prima, timbang terima
IGD/POLI anak menanyakan nama perawat memulai jawab, jujur, konsisten jujur, pasien sesuiai
dan tanggal lahir pelayanan Nasionalisme bertanggung dengan prosedur
2. Menanyakan berat dengan 5 S 1. Memberikan jawab dan denganoptimal,
badan pasien (senyum, sapa, pelayanan yang tidak objektif, maka maka akan
3. Melihat gelang salam, sopan, memandang unsur SARA berkontribusi tercapai cita-cita
identifikasi pasien santun) serta dan berpegang teguh terhadap visi dan fungsi rumah
baru. menjalin pada nilai-nilai Rumah sakit sakit yang lebih
komunikasi yang Pancasila yaitu sila ke-2 Terwujutmya berfokus pada
baik dengan dan ke-5 yang humanis rumah sakit yang upaya promotif
menggunakan dan dilandasi sikap tolong handal dan dan preventif
bahasa yang menolong terjangkau dalam
mudah 2. Keterlibatan antara pelayanan Nilai Organisasi:
dimengerti oleh perawat dengan tim akan
pasien, sehingga meningkatkan Terwujudnya
kita dapat persatuandan kinerja yang
mendapatkan kekompakan di berorientasi pada

29
1 2 3 4 5 6 7
informasi lingkungan kerja pelayanan,
identifikasi Komitmen tinggi
pasien dengan Etika Publik untuk memberi
benar. 1. Memberikan kenyamanan dan
 Dalam pelayanan secara perawatan pada
memberikan profesional serta tidak pasien, disiplin
pelayanan medis memihak kepada waktu saat
harus secara sebagian pasien, semua melayani pasien
profesional pasien memiliki hak yang dan tidak
sehingga kita sama. terlambat,Berinte
mendapatkan 2. Dalam memutuskan gritas dan
hasil yang akurat. diagnosis, rencana bertanggung
 Tercapainya pemeriksaan penunjang jawab.
pelayanan medis yang diperlukan serta
yang bermutu penatalaksanaan penyakit
baik yang pasien berdasarkan
beorientasi pada prinsip keahlian
kepuasan pasien. 3. Menghargai mitra
kerja sehingga
terbentuklingkungan
kerja yang non
diskriminatif
4. Melakukan pelayanan
sesuai standar
operasional prosedur dan
semaksimal mungkin
yang bisa dilakukan
ditempat kerja kita
sehingga mampu
mempertanggung-

30
1 2 3 4 5 6 7
jawabkan tindakan dan
kinerja pada publik

Komitmen Mutu
1. Memberikan
pelayanan kepada pasien
secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil
guna dan santun

Anti Korupsi
1. Disiplin dengan hadir
tepat waktu
2. Tidak melakukan
pungutan liar

4. Mengevaluasi 1. Mengumpulkan data Laporan Akuntabilitas Dengan Dengan


4. hasil dan dan bukti aktualisasi (Pertanggung jawaban, terbentuknya kolaborasi yang
dokumentasi. pendukung laporan. transparan) pelayanan prima baik dan
2. Melakukan yang optimal terpecaya akn
konsultasi dengan Nasionalisme akan terwujutnya meningkatkan
mentor mengenai (Kerja keras, menghargai Rumah Sakit nilai-nilai dasar
hasil aktualisasi. pendapat orang lain) yang sesuai rumah sakit,
3. Menyusun laporan dengan Visi Citra pelayanan,
secara sistematis Rumah Sakit, seperti pelayanan
terwujutnya cepat,mudah,
rumah sakit penuh perhatian.
rujukan dan
pendidikan yang

31
1 2 3 4 5 6 7
handal dan
terjangkau dalam
masyarakat

32
3.5 RANCANGAN JADWAL IMPLEMENTASI AKTUALISASI

Tabel 3.4 Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi.

N KEGIATAN Juli 2019 Agustus 2019


O 4 5 1 2 3
1. Menyampaikan ide atau gagasan mengenai rencana kegiatan kepada
atasan atau rekan kerja
2. Melakukan tindakan khusus pada pasien khusus saat menerima pasien
baru dari IGD/POLI anak
3. Mengidentifikasi pasien baru datang dari IGD/POLI anak

4. Mengevaluasi hasil dan dokumentasi

Keterangan :
Kegiatan no 1 di laksanakan pada minggu ke 4 di bulan Juli 2019.
Kegiatan no 2 di laksanakan pada minggu ke 1 di bulan Agustus 2019.
Kegiatan no 3 di laksanakan pada minggu ke 1 di bulan Agustus 2019.
Kegiatan no 4 di laksanakan pada minggu ke 2 di bulan Agustus 2019.

33
BAB 4
PELAKSANAAN AKTUALISASI

Bagian ini menjelaskan secara berturut-turut hal-hal berkaitan dengan


deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi, hasil capaian kegiatan
aktualisasi, dan analisis dampak.

4.1 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Deskripsi pelaksanaan kegiatan dijabarkan secara berturut-turut dari


kegiatan pertama sampai kegiatan keempat.

Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 1

Kegiatan 1 :  Diskusi rancangan aktualisasi dengan


pimpinanan/ mentor selaku kabid
keperawatan RSUD Dr. ISKAK
Tulungagung
 Menyampaikan ide atau gagasan
mengenai rencana kegiatan kepada
atasan dan rekan kerja.
Waktu Pelaksanaan : 25 Juli 2019
Tempat Pelaksanaan :  Kantor RSUD Dr. ISKAK Tulungagung.
 Ruang Wijaya Kusuma.

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini telah dirancang sebelumnya dalam


matrik kegiatan aktualisasi. Dalam matrik kegiatan aktualisasi terdapat empat
kegiatan yang direncanakan. Adapun kegiatan pertama yang telah
dilaksanakan adalah diskusi rencana kegiatan aktualisasi dengan pimpinan
kabid keperawatan selaku mentor.

34
Adapun proses Habituasi atau pelaksanaan Aktualisasi ini terbagi dari
beberapa tahapan,. Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan agar
mendapatkan arahan dan koreksi dari pimpinan karena terkait pelayanan
informasi . Arahan dan koreksi serta masukan ini diharapkan dapat menjadi
bahan perbaikan terhadap rencana kegiatan sehingga kegiatan yang akan
dilakukan menjadi lebih aplikatif dan bermanfaat terhadap perbaikan sistem
kerja di ruang Wijaya Kusuma.
Kegiatan ini sebagai wadah untuk meyamakan persepsi tentang
kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan diskusi rencana kegiatan dengan
mentor ini dilakukan dalam tigalangkah yaitu memaparkan rencana
aktualisasi dengan pihak yang terkait, mengumpulkan masukan dan saran
perbaikan, mengolah rencana awal dan masukan untuk mendapatkan
perbaikan rencana, dan mencatat rencana yang telah mendapat perbaikan
serta melakukan dokumentasi.

Foto 4.1 Diskusi Rencana Kegiatan dengan Mentor

35
Foto 4.2 Konsultasi dengan Kepala Ruang Wijaya Kusuma.

Foto 4.3 Lembar Persetujuan Kepala ruang Wijaya Kusuma.

36
Foto 4.4 Sosialisasi pada Rekan Kerja.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan

Etika Publik

Dalam pelaksanaan kegiatan ini etika publik diimplementasikan


dengan memberikan informasi secara jelas, melakukan diskusi dan
menerima koreksi, masukan serta kritik yang membangun dari pihak yang
terkait

Whole of Government (Koordinasi)

Nilai Whole of Government dalam pelaksanaan kegiatan ini


diimplementasikan dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang
keperawatan selaku mentor terhadap program kegiatan aktualisasi mulai

37
dari rancangan hingga proses aktualisasi sehingga laporan aktualisasi dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik.

Nasionalisme ( Saling menghargai)

Nilai Nasionalisme yang terlihat didalam tahapan kegiatan


aktualisasi ini ialah proses dimana masing – masing individu diharapkan
dapat saling menghargai satu sama lain, baik dalam berpendapat ataupun
dalam lain hal. Ketika masing – masing individu dapat saling menghargai
dan bertoleransi dapat berkoordinasi dengan baik dan tercipta kerjasama
yang baik.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan adanya konsultasi dan diskusi rencana kegiatan dengan
pimpinan di seksi pengelolaan informasi dan komunikasi menjadikan
kegiatan aktualisasi ini dapat lebih terarah dan dipertanggungjawabkan
dengan baik dan dapat memberi manfaat kepada publik penerima layanan.
Hal ini memberikan kontribusi terhadap terlaksananya misi RSUD Dr. ISKAK
Tulungagung dalam memberikan layananan pasien dan keterbukaan
informasi publik yang prima.

Penguatan Nilai Organisasi

RSUD Dr. Iskak Tulungagung, sebagai rumah sakit rujukan dan dalam
wujut budaya kerja, memiliki nilai-nilai organisasi yang meliputi lima citra
dengan nama,” Panca Karya Citra Husada” untuk memastikan terpenuhinya
kualitas pelayanan keterbukaan informasi yang prima. Nilai-nilai organisasi
yang diterapkan pada pelaksanaan kegiatan konsultasi dan diskusi rencana
kegiatan dengan pimpinan di ruang wijaya kusuma adalah nilai inovatif,
sinergi dan professional. Nilai inovatif diterapkan dengan terwujudnya ide –
ide baru dalam memberikan warna perubahan kearah lebih baik, sedangkan

38
nilai sinergi diterapkan dengan melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
pihak-pihak yang terkait mengenai pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.

Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 2

Kegiatan 2 : Melakukan tindakan khusus pada pasien


khusus saat menerima pasien baru dari
IGD/POLi anak.
Waktu Pelaksanaan : 02 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Wijaya Kusuma.

Kegiatan kedua dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah


menempatkan pasien khusus pada tempat yang khusus yang ada di ruang
wijaya kusuma adalah ruang PICU. Pendataan ini di lakukan sebagai dasar
optimalisasi timbang terima perawat IGD/POLI anak keruang WK. dalam
kegiatan ini menerapkan nilai ANEKA yang harus di miliki oleh PNS, berikut
uraian tahapan dari kegiatan ke dua.
 Melakukan asuhan keperawatan sesuai dengn SOP yang ada.
 Mengobservasi pasien maksimal 3 jam sekali (HD)
 Melakukan tindakan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.

39
Foto 4.5Ruangan Khusus Wijaya Kusuma (PICU)

Foto 4.6 Tempat khusus pasien PICU

40
Foto 4.7 Lembar Observasi Pasien Khusus.

Vidio 4.1 Tindakan pada Pasien Khusus.

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan

Etika Publik
Dalam pelaksanaan kegiatan ini etika publik diimplementasikan
dengan memberikan informasi secara jelas, melakukan diskusi dan
menerima koreksi, masukan serta kritik yang membangun dari pihak yang
terkait

41
Whole of Government (Koordinasi)

Nilai Whole of Government dalam pelaksanaan kegiatan ini


diimplementasikan dengan melakukan koordinasi dengan antar perawat baik
IGD maupun POLI anak, agar timbang terima pasien bisa berjalan sesuai
dengan SOP yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.

Nasionalisme ( Saling menghargai)

Nilai Nasionalisme yang terlihat didalam tahapan kegiatan


aktualisasi ini ialah proses dimana masing – masing perawat diharapkan
dapat saling menghargai satu sama lain, baik dalam berpendapat ataupun
dalam lain hal. Ketika masing – masing perawat dapat saling menghargai
dan bertoleransi dapat berkoordinasi dengan baik dan tercipta kerjasama
yang baik.

Komitmen mutu
Pelaksanaan kegiatan menempatkan pasien khusus di tempat yang
khusus ini dilakukan agar kegawatan pasien tertangani secepatnya dan
sesuai dengan diaknosa penyakit pasien.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam kegiatan ini mendukung misi rumah sakit umum pemerintah
kabupaten Tulungagung yang pertama yaitu : meningkatkan mutu dan akses
pelayanan.
Penguatan Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan


menempatkan pasien khusus pada tempat yang khusus adalah nilai
akuntabel, sinergi, inovatif dan profesional. Nilai akuntabel
diimplementasikan salah satunya dengan menempatkan pasien khusus yang
benar dan dapat dipertanggung jawabkan.

42
Nilai sinergi dan professional dalam kegiatan ini diimplementasikan
dengan melakukan koordinasi atau kerjasama dengan antar perawat baik
perawat IGD/pun perawat POLI anak, dan memastikan kebenaran data serta
berkomunikasi dengan keluarga untuk memastikan informasi yang benar-
benar dibutuhkan.

Nilai Inovatif yang diimplementasikan dalam meproduksi ide –ide baru


dalam rancangan optimalisasi timbang terima guna untuk meminimalkan
terhadap kesalahan perawat dan dapat memberi tindakan yang tepat
terhadap pasien khusus.

Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 3

Kegiatan 3 Mengidentifikasi pasien baru datang dari


: IGD/POLI anak.
Waktu Pelaksanaan : 02 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Wijaya Kusuma (PICU)

Dalam pelaksanakan kegiatan ketiga adalah identifikasi pasien baru


datang dari IGD/POLI anak dengan menerapkan nilai ANEKA yang harus di
miliki oleh seorang ASN, adapun tahapan dari kegiatan ketiga adalah :
Melakukan identifikasi pasien dengan cara:
1. Verbal : menanyakan 2 dari 3 identitas, yaitu nama dan tanggal lahir.
2. Visual : melihat gelang identitas pasien.
3. Pada pasien bayi dan pasien bisu / tidak sadar: secara Visual saja,
yaitu melihat gelang identitas.

43
Vidio 4.2 Identifikasi pasien baru

Tabel 4.1 Draf Timbang Terima perawat IGD/POLI anak ke


Ruang Wijaya Kusuma.

TATA CARA TIMBANG TERIMA PERAWAT IGD/POLI ANAK


KE RUANG WK
Agar mendapatkan hasil yang optimal dan menghindari kejadian yang tidak
kita inginkan maka paling tidak kita bisa transfer pasien dengan
mengunakan,
1. Menyebutkan identitas pasien, meliputi:

 Nama.

 Tanggal lahir dan No register

 Berat badan.

2. Menyebutkan diagnose medis.


3. Menyebutkan diagnose keperawatan.
4. Menyebutkan tindakan keperawatan yang telah di lakukan waktu
pelaksanaan.
5. Menginformasikan jenis dan waktu rencana tindakan tindakan
keperawatan yang belum di lakukan.
6. Menyebutkan terapi dan tindakan medis beserta waktunya yang telah
di lakukan.
7. Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang, terapi yang akan di
lanjutkan di ruangan.
8. Mengevaluasikan hasil tindakan keperawatan.

44
9. Menjelaskan tentang riwayat penyakit dahulu dan dan kondisi saat
ini.
10. Menginformasikan alergi obat
11. Pasien yang di kirim layak transport (hemodinamik stabil)
12. Pasien yang di kirim sesuai dengan derajat transfer.

 Derajat 0, di dampingi oleh perawat.

 Derajat 1, di dampingi perawat dan di bantu porter.

 Derajat 2, di dampingi perawat terampil dan dokter.

 Derajat 3, di dampingi perawat dan dokter yang memiliki


kompetensi ACLS.
13. Pasien yang di kirim sudah membawa hasil penunjang, seperti:

 Hasil laboratorium.

 Hasil thorax jika ada.

 Hasil CT SCAN jika ada.

14. Dokumentasi sudah lengkap.

 TTD Dokter yang jaga.

 TTD Perawat yg mentranfer.

45
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan

Etika publik
Dalam pelaksanaan kegiatan ini etika publik diimplementasikan
dengan memberikan informasi secara jelas, melakukan identifikasi pasien
baru datang dengan medengarkan operan perawat dengan baik agar tidak
terjadi kesalahan terhadap tindakan yang di butuhkan pasien.

Akuntabilitas
Nilai akuntabel diimplementasikan salah satunya dengan melakukan
verifikasi kepada keluarga pasien agar kebenaran data dapat
dipertanggungjawabkan.

Komitmen mutu
Dalam kegiatan ini, akan di buatkan draf timbang terima pasien
IGD/POLI anak ke ruang wijaya kusuma, agar lebih mudahnya kita dalam
mengidentifikasi pasien.

Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Rancangan kegiatan ini mendukung misi rumah sakit umum
pemerintah kabupaten Tulungagung yang ke 3 yaitu : mewujutkan rumah
sakit yang akuntabel.

Penguatan Nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan


timbang terima pasien adalah nilai akuntabilitas, sineergi dan professional.
Nilai akuntabel diimplementasikan salah satunya dengan melakukan
verifikasi kepada atar perawat dan keluarga pasien agar kebenaran data
dapat dipertanggungjawabkan. Nilai akuntabel juga diimplementasikan

46
dengan mencari informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh perawat agar
dapat membuat diaknosa keperawatan yang sesuai dengan diaknosa
penyakit pasien yang dapat dipertanggung jawabkan baik terhadap perawat
maupun pasien itu sendiri.

Nilai sinergi dan professional dalam kegiatan ini diimplementasikan


dengan melakukan koordinasi atau kerjasama atar perawat dan keluarga
pasien dan pasien itu sendiri untuk mendapatkan data yang optimal terhadap
pasien.

Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan 4

Kegiatan 5 : Mengevaluasi hasil dan dokumentasi


Waktu Pelaksanaan : 12 – 15 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan : Ruang Wijaya Kusuma

Kegiatan keempat dalam aktualisasi ini adalah evaluasi hasil dan


dokumentasi penyusunan laporan aktualisasi. Adapun langkah-langkah
dalam penyusunan laporan adalah persiapan data laporan, penulisan
laporan, dan konsultasi dengan mentor dan pembimbing. Data-data yang
digunakan pada langkah persiapan data laporan adalah data yang sesuai
ceklis yang sudah di buat dari 20 responden / perawat yang melakukan
timbang terima ke ruang wijaya kusuma.

Adapun hasil yang di dapatkan adalah, sebagian besar perawat IGD


sudah melakukan timbang terima sesuai dengan SOP yang ada, mulai dari
yang mengatar pasien keruangan adalah seorang perawat dan sesuai
dengan derajat transfer pasien, sedangkan timbang terima yang di lakukan
dari POLI sebagian besar hampir tidak melakukan timbang terima sesuai

47
dengan SOP, bisa di karenakan di poli belum ada tranportir perawat dan
pasien yang dari poli kebanyakan pasien yang tidak dalam keadaan
emergensi.

Dalam penulisan laporan, konsultasi dengan mentor dan pembimbing


terus dilakukan agar dihasilkan laporan yang baik dan sesuai dengan
ketentuan

Foto 4.8 Timbang Terima perawat IGD sebelum ada sosialisasi

48
Foto 4.9 Timbang Terima perawat IGD sesudah ada sosialisasi

Vidio 4.3 Timbang Terima Perawat IGD

Aktualisasi Nilai-nilai Dasar yang Melandasi Kegiatan

Akuntabilitas
Salah satu manfaat kegiatan aktualisasi ini adalah untuk melatih agar
semua tahap kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Bentuk
pertanggungjawaban tersebut dituangkan dalam bentuk laporan kegiatan
yang akan diseminarkan.

49
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan penyusunan laporan ini ditujukan agar keiatan aktualisasi
secara keseluruhan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik, laporan
aktualisasi ini juga disusun untuk memastikan kegiatan aktualisasi dapat
bermanfaat secara adil dan merata. Hal ini sesuai misi rumah sakit RSUD Dr
Iskak Tulungagung ke 3 yaitu : mewujutkan managemen rumah sakit yang
akuntabel.

Penguatan Nilai Organisasi

Nilai organisasi yang diterapkan pada pelaksanaan kegiatan


penyusunan laporan ini adalah nilai akuntabel. Dengan penyusunan laporan
ini diharapkan seluruh kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik

50
4.2 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi

Tabel 4.1 Hasil Capaian Aktualisasi

No Kegiatan Hasil Capaian


1.  Melakukan konsultasi 1. Atasan memiliki persepsi yang sama
dengan mentor. terhadap kegiatan yang akan dilakukan.
 Menyampaikan ide 2. Kegiatan aktualisasi mendapatkan
atau gagasan persetujuan dari atasan.
mengenai rencana 3. Mendapatkan saran dan masukan dari
kegiatan kepada atasan.
atasan atau rekan
kerja.

2. Melakukan tindakan 1. Adanya ruangan dan tempat khusus


khusus pada pasien untuk pasien khusus
khusus saat menerima 2. Observasi yang di lakukan minimal 3
pasien baru datang dari jam sekali
IGD/POLI anak. 3. Tindakan pasien sesuai dengan yang di
butuhkan pasien dengan cepat.
3. Mengidentifikasi pasien 1. Terbuatnya draf timbang terima
baru datang dari perawat.
IGD/POLI anak. 2. Minimalnya kesalahan terhadap pasien
yang sama nama / nama yang mirip
4. Mengevaluasi hasil dan 1. Terkumpulnya data hasil kegiatan
dokumentasi. 2. Tersusunya laporan aktualisasi

51
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Pelaksanaan aktualisasi adalah kegiatan yang pada intinya


bertujuan untuk menindaklanjuti isu atau masalah dengan memberikan
tindakan berupa solusi. Isu yang diangkat berupatimbang terima
perawat IGD/POLI anak yang tidak sesuai dengan prosedur SOP yang
ada. Isu ini sedang diatasi dengan adanya pembuatan instrument
penilaian pelaksanaan timbang terima perawat IGD/POLI anak, yang
nantinya akan lebih konsisten dan berkala dalam pelayanan pasien
sehingga membuat pasien dan keluarga lebih nyaman, aman dan
percaya di rumah sakit Dr. Iskak Tulungagung. Adapun kegiatan
penilaian pelaksanaan timbang terima perawat IGD/POLI anak ini
sudah dilaksanakan dan bisa mengoptimalkan dalam tehnik operan
yang sesuai dengan SOP yang ada.Untuk kedepannya karena ini
sangat penting dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan di
RSUD Dr. Iskak Tulungagung khususnya di ruang wijaya kusuma.

Kegiatan aktualiasasi yang terdiri dari 4 (empat) kegiatan dapat


terlaksana dengan baik. Semua kegiatan aktualisasi di laksanakan
dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN. Dengan
kegiatan aktualisasi ini perawat sebagai ASN mampu melaksanakan
tugasnya sebagai pelayan publik, terutama dalam proses timbang
terima pasien di RSUD dr ISKAK Tulungagung. .

5.2 REKOMENDASI

Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi


dalam 5 nilai dasar ASN yaitu nilai dasar ANEKA di RSUD dr ISKAK
Tulungagung. Penulis merekomendasikan sebagai berikut :

52
1. Diri sendiri
Bagi ASN sendiri di harapkan untuk terus mengembangkan
kemampuan dan kreatifitasnya.Selain itu ASN di anjurkan
melakukan setiap kegiatan dengan menanamkan nilai-nilai dasar
profesi ASN, sehingga tidak hanya berhenti ketika pelaksanaan
latsar saja tetapi secara kontinyu dan menularkan pada rekan
kerjanya.
2. Perawat
Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total
dan loyalitas yang tinggi. Tugas-tugasnya juga di laksanakan
dengan memegang prinsip nilai-nilai ANEKA sehingga visi dan misi
organisasi dapat tercapai dengan baik.Untuk kedepannya karena
ini sangat penting dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan
di RSUD Dr. Iskak Tulungagung khususnya di ruang wijaya
kusuma.
3. Pasien dan keluarga
Orang tua / keluarga pasien hendaknya ikut berpartisipasi dalam
pelayanan perawatan anaknya, sehingga terjalin kerjasama yang
harmonis antara orang tua, perawat dan dokter dalam
meningkatkan penyembuhan secara optimal.
4. Komite Rumah Sakit.dan Masyarakat
Komite rumah sakit dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama
dengan baik secara sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi
dan misi rumah sakit.

53
DAFTAR REVERENSI

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

BPSDM Provinsi Jawa Timur. 2017. Peraturan Kepala LAN Nomor 24


Tahun 2017 Tentang Buku Pedoman Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan II. Jakarta: BPSDM Provinsi Jawa Timur.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017


Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang


Pelayanan Publik

54
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara

Nursalam & Efendi, F. (2008) Pendidikan dalam Keperawatan, Salemba


Medika ,Jakarta.

Nursalam, (2008), Metode Penelitian Ilmu Kesehatan, Salemba. Medika


Jakarta.

Nasir, A.Muhitha, Sajidin,M,Mubarok, W.I (2009) komunikasi dalam


Keperawatan teori dan aplikasi, Salemba Medika.Jakarta.

Panduan transfer pasien antar ruangan RSUD Dr. Iskak Tulungagung.

55

Anda mungkin juga menyukai