Oleh :
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa memahami dan mampu menerapkan konsep teori dalam
aplikasi prinsip-prinsip manajemen keperawatan dalam pelaksanaan
manajemen asuhan keperawatan dan manajemen pelayanan keperawatan di
Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen.
Telepon : 0341.393000
Fax : 0341.393000
Email : info@wavahusada.com
Website : www.wavahusada.com
9 Desa : Dilem
10 Kecamatan : Kepanjen
24 Jam :
a. IGD
b. Kamar Bersalin
c. Haemodialisa
d. Kamar Operasi
Umum :
a. Klinik Umum
b. Klinik Gigi
c. Klinik Rehabilitasi Medis
d. Klinik Gizi
Sumber : Data Internal Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava Husada
2.2 Profil Dan Gambaran Umum Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava
Husada
2.2.1 Sejarah Singkat
Pengertian Instalasi Rawat Inap E merupakan unit pelayanan rumah
sakit yang memberikan pelayanan asuhan pasien dengan tujuan meningkatkan
kesehatan, mengurangi kecacatan dan angka kematian secara terpadu dengan
melibatkan berbagai multidisiplin. Instalasi Rawat Inap E merupakan salah
satu unit rawat inap yang berada di lantai 2 Gedung Pelayanan Rumah Sakit
Wava Husada. Instalasi Rawat Inap E memiliki ruangan sebagai berikut :
Tabel 3.1 : Jumlah Sumber Daya Manusia di Instalasi Rawat Inap E Rumah
Sakit Wava Husada
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Laki-laki 4 21 %
1. S1 Keperawatan 15 79 %
2. DIII Keperawatan 4 21 %
Total 19 100 %
Sumber : hasil data pengkajian keperawatan menejemen tanggal 08 – 10 Juni 2021
Tabel 3.3 : Kualifikasi Sumber Daya Manusia di Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava Husada
No. Nama Pendid Masa Jenis Pelatihan yang pernah diikuti Jabatan Jenjang
ikan Kerja Ketenagaan Kerja Karir
1. Anik Oktavia, S. Kep. Ns S1 11 th Tetap 1. BCLS Kanit PK II
Ners 2. BHD
3. Pelatihan PPI: penatalaksaaan pasien Covid 19
4. Pelatihan tata laksana rawat gabung dan ASI
5. Pelatihan kepemimpinan
6. Pelatihan perawatan luka modern
7. Pelatihan PPI dasar
8. Penanganan evakuasi pasien bencana kebakaran
9. Refreshing bantuan hidup dasar, PPI, dan
penggunaan APAR
10. Komunikasi Efektif dan Layanan Prima
11. Pelatihan Manajemen RS
Sumber : Data Internal Rawat Inap Safir Rumah Sakit Wava Husada 2021
Menurut Permenkes Tahun 2014 Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan
Rumah Sakit perawat dituntut memberikan pelayanan yang sesuai.
Berdasarkan tabel diatas, diinterpretasikan bahwa sebanyak 100% perawat yang bekerja di Instalasi Rawat Inap E pernah
mengikuti pelatihan atau kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan, yaitu untuk pelatihan BCLS, BHD,
Pelatihan PPI dasar, Penanganan evakuasi pasien bencana kebakaran, Refreshing bantuan hidup dasar, PPI, dan penggunaan APAR,
Komunikasi Efektif dan Layanan Prima.
< 1 tahun 2 3. 11 %
Jumlah 100%
Sumber : Data Internal Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava Husada
Tabel 3.8 : Diagnosa dan Skor Ketergantungan Pasien di Instalasi Rawat Inap
E Rumah Sakit Wava Husada pada tanggal 09 Juni 2021
No Pelaksanaan Nama Data pasien Diagnose Tingkat
Hari Tanggal ruangan No Nama JK ketergantungan
1. Rabu 09 Juni Instalasi 1. Ny. A P Pneumonia Total
2021 Rawat Inap E Bilateral
RS Wava 2. Ny. W P CKD Parsial
Husada 3. Ny. R P Nausea, Parsial
Kepanjen CKD
4. Ny. S P GERD Minimal
5. Tn. B L Post URS Total
6. Ny. S P CKD Minimal
7. Sdri. O P GERD Parsial
8. Ny. M P DM, Ulkus Total
9. Ny. L P Abses Hepar Total
10. Tn. S L CKD, Parsial
Anemia
11. Tn. E L Abd. Pain Minimal
12. Ny. K P Obs. Total
Dyspneu
13. Ny. M P CKD Parsial
14. Ny. W P Anemia, Total
Pneumonia
15. Ny. Y P Scorpion bite Minimal
16. Tn. N L Colic Renal Minimal
17. Ny. S P HF Minimal
18. An. W P OF Minimal
19. Ny. L P Abses Hepar Parsial
Tingkat ketergantungan pasien
Total Care :6
Parsial Care :6
Minimal Care :7
Sumber : hasil data pengkajian keperawatan menejemen tanggal 09 Juni 2021
b. Lost day = Ʃ hari minggu dalam 1 thn + Cuti + Hari besar Kebutuhan
X tenaga perawat
Ʃ hari kerja efektif / tahun
= 52 + 12 + 15
X 15
286
= 4,143
=4
c. Tugas non keperawatan = (Kebutuhan tanaga kep + lost day) X 25 %
= (14+4) X 25 %
= 4,5
Ket : 25 % diperoleh dari jumlah tenaga yang diperkirakan
melakukan pekerjaan non keperawatan di dalam ruangan
d. Faktor koreksi = lost day + tugas non keperawatan
= 4 + 4,5
= 8,5
e. Jumlah kebutuhan tenaga perawat total
= keb. Tenaga perawat + faktor koreksi
= 9 + 8,5
= 17,5 => 18
Jadi kebutuhan tenaga perawat sesuai dengan hari libur
=> 18 – 3 = 15 perawat/ hari.
b. Beban Kerja
INSTALASI
KODE DATA RAWAT INAP RAWAT INAP E
A Jumlah TT 31
B Pasien Masuk Rawat Inap Per Tahun 4005
C Rata-Rata Pasien Per Hari ( Sensus Harian ) 20
D Rata-Rata Lama Hari Rawat / Los (C X 365 )/B 2
1 100% 32120,00
Proses timbang terima 2 16060 3 44.286 0,7253 3x
2 100% 18360,00
Mengukur suhu 3 6120 3 44.286 0,4146 4x
3 100% 18360,00
Menghitung nadi 3 6120 1,5 88.573 0,2073 3x
4 100% 18360,00
Menghitung rr 3 6120 1,5 88.573 0,2073 3x
5 100% 18360,00
Mengukur tensi 3 6120 2 66.429 0,2764 3x
0,019
6 100% 12,00
Mengukur saturasi 1 12 1 132.859 0,0001 1 pasien/bln
7 100% 18360,00
Memprogram infus 3 6120 2 66.429 0,2764 1/hr
8 100% 18360,00
Mengikuti visite dokter 3 6120 10 13.286 1,3819 1/hr
Menerima pasien baru
(serah
9 100% 4080,00
terima,pengkajian,orienta 2.952 1,3819
si, pengisian brm ) 2 2040 45 1x
13 100% 46,00
Memasang infus dewasa 1 46 15 8.857 0,0052 1pasien/mgg
Memasang infus dg
14 100% 36,00
penyulit 1 36 45 2.952 0,0122 3pasien/bln
15 100% 12,00
Memasang cateter 1 12 15 8.857 0,0014 1pasien/bln
16 100% 12,00
Memasang ngt 1 12 15 8.857 0,0014 1pasien/bln
Persiapan pasien pre
operasi (mengganti baju,
17 100% 12,00
check list, lepas gigi 4.429 0,0027
palsu ) 1 12 30 1pasien/bln
Memandikan pasien (oral
18 hygiene,menyisir,ganti 100% 2056,50
4.429 0,4644
baju) 3 685,5 30 3pasien/2x/hari
19 100% 36,00
Menyuapi pasien 3 12 15 8.857 0,0041 1pasien/bulan
Memberikan diet
20 100% 12,00
personde 1 12 5 26.572 0,0005 1pasien/bln
21 100% 12,00
Rawat luka lecet 1 12 10 13.286 0,0009 1pasien/bln
23 100% 2285,00
Melepas infus 2 1142,5 5 26.572 0,0860 5pasien/hr
24 100% 12,00
Melepas kateter 1 12 5 26.572 0,0005 1pasien/bln
25 100% 12,00
Melepas ngt 1 12 5 26.572 0,0005 1pasien/bln
Memperbaiki infus
26 100% 4798,50
macet 7 685,5 10 13.286 0,3612 3pasien/hr
27 100% 1371,00
Membantu eliminasi 3 457 10 13.286 0,1032 2pasien/hr
28 100% 36,00
Melakukan ecg 3 12 15 8.857 0,0041 1pasien/bln
29 100% 3,00
Kumbah lambung 1 3 15 8.857 0,0003 3pasien/tahun
30 100% 276,00
Nebulezer 3 92 15 8.857 0,0312 2pasien/mgg
31 100% 12,00
Suction 1 12 5 26.572 0,0005 1pasien/bln
32 100% 96,00
Pemasangan o2 2 48 2 66.429 0,0014 5kali/bln
33 100% 96,00
Melepas o2 2 48 0,5 265.718 0,0004 5kali/bln
34 100% 12,00
Resusitasi (rjp) 1 12 30 4.429 0,0027 1pasien/bln
35 100% 30600,00
Injeksi iv/im/sc/ic 5 6120 5 26.572 1,1516 3x
38 100% 30600,00
Obat oral 5 6120 5 26.572 1,1516 3x
39 100% 12,00
Obat supositori 1 12 5 26.572 0,0005 1pasien/bln
40 100% 138,00
Pemeriksaan gds 3 46 1 132.859 0,0010 1pasien/mgg
Memasang transfusi
41 100% 6,00
darah 1 6 10 13.286 0,0005 1pasien/2bln
Laporan dokter via
42 100% 5712,50
telpon 5 1142,5 5 26.572 0,2150 5pasien/hr
Persiapan ivp
43 100% 6,00
(mengantar, inj kontras) 1 6 60 2.214 0,0027 1pasien/2bln
44 100% 12,00
Perawatan jenasah 1 12 15 8.857 0,0014 1pasien/bln
45 100% 1142,50
Discharge planning 1 1142,5 2 66.429 0,0172 5pasien/hari
46 100% 18360,00
Memberikan edukasi 3 6120 15 8.857 2,0729 1x
Melakukan verbed
47 100% 30600,00
dengan pasien 5 6120 5 26.572 1,1516 1x
Melakukan verbed tanpa
48 100% 1142,50
pasien 1 1142,5 2 66.429 0,0172 1x
Mengantar pasien ke
49 100% 46,00
radiologi 1 46 20 6.643 0,0069 1pasien/mgg
52 100% 18360,00
Mengukur skala nyeri 3 6120 1 132.859 0,1382 3x
53 100% 18360,00
Mengukur resiko jatuh 3 6120 1 132.859 0,1382 3x
Memelihara alat medis
54 100% 46,00
siap pakai 1 46 10 13.286 0,0035 1/minggu
Input pasien ( terima
55 100% 2040,00
pasien ruangan) 1 2040 2 66.429 0,0307 1x
Memasukkan billing (
56 100% 18360,00
rekening harian) 3 6120 1 132.859 0,1382 3x
57 100% 18360,00
Menempel struk pd drm 3 6120 1 132.859 0,1382 3x
Serah terima obat dan
58 100% 12240,00
alkes 2 6120 2 66.429 0,1843 3x
Mengantar resep ke
59 100% 18360,00
farmasi 3 6120 3 44.286 0,4146 3x
Mengantar biling ke
60 100% 18360,00
keuangan 3 6120 3 44.286 0,4146 1x
Kebutuhan tenaga 19
Dari data tabel diatas semua fasilitas sudah lengkap dan penataannya
mudah di jangkau. Hal ini mempermudahkan petugas untuk menjangkau dan
mobilitas.
b. Sekunder
1. Mampu untuk menangkap dan memahami √
intruksi
2. Mampu membuat keputusan √
3. Mampu menggunakan komunikasi verbal √
dan non verbal secara efektif
4. Teliti (mampu memahami segala sesuatu √
secara rinci)
5. Sehat jasmani dan rohani √
6. Kepemimpinan (mampu mendayagunakan √
SDM untuk memiliki integritas, loyalitas, dan
dedikasi bertindak dalam rangka mencapai
tujuan organisasi)
7. Manajemen (mampu merencakanan, √
mengorganisasi, mengendalikan, mengawasi
dan mengevaluasi
TOTAL 33 0
PROSENTASE 100 % 0%
Sumber : hasil data pengkajian keperawatan menejemen tanggal 08 Juni – 10 Juni 2021
B. Sekunder
1. Mampu untuk menangkap dan memahami √
instruksi
2. Mampu membuat keputusan √
3. Mampu menggunakan komunikasi verbal √
dan non verbal secara efektif
4. Teliti (mampu memahami segala sesuatu √
secara rinci)
5. Sehat jasmani dan rohani √
6. Kepemimpinan ( mampu √
mendayagunakan SDM untuk memiliki
intergritas, loyalitas dan dedikasi
bertindak dalam rangka mencapai tujuan
organisasi) √
7. Manajemen (mampu merencanakan,
mengorganisasi, mengendalikan,
mengwasi dan mengevaluasi)
B. Sekunder
1. Mampu untuk menangkap dan memahami √
instruksi
2. Mampu membuat keputusan √
3. Mampu menggunakan komunikasi verbal √
dan non verbal secara efektif
4. Teliti (mampu memahami segala sesuatu √
secara rinci)
5. Sehat jasmani dan rohani √
B. Sekunder
1. Mampu untuk menangkap dan memahami √
instrusi
2. Mampu membuat keputusan √
3. Mampu menggunakan komunikasi verbal dan
non verbal secara efektif √
4. Teliti (mampu memahami segala sesuatu secara
rinci) √
5. Sehat jasmani dan rohani
√
URAIAN 1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien √
TUGAS dibawah tanggung jawabnya
2. Bekerja sama dengan anggota tim dan antar tim √
3. Memberikan laporan kepada katim
√
4. Memberikan pendidikan informasi kepada
pasien atau keluarga yang baru masuk RS √
5. Berpartisipasi dalam tercapainya mutu rumah
sakit √
6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan √
URAIAN TUGAS
WEWENANG
1. Pendelegasian terapi pasien optimal dan √ √ √
komprehensif.
2. Asuhan keperawatan pasien yang diberikan √ √ √
berkesinambungan
2. Pelaksanaan
a. Acara dimulai dengan √ √ √
pembukaan salam oleh ketua
tim
b. Ketua TIM memberikan √ √ √
pengarahan kepada anggota tim
tentang rencana asuhan pasien
pada hari tersebut berdasarkan
hasil evaluasi kemarin dan
kondisi klien yang dilaporkan
oleh dinas malam. Hal-hal yang
disampaikan oleh PP meliputi :
Keadaan umum klien
Keluhan klien
Tanda-tanda vital dan
kesadaran
Hasil pemeriksaan
laboratorium/diagnostic
terbaru
Masalah keperawatan
Rencana keperawatan hari ini
Perubahan terapi medis
Rencana medis
√ √ √
c. Memberi penugasan kepada
anggota tim bila ada pasien baru
d. Memberi kesempatan kepada
- - -
anggota tim untuk bertanya
e. Memberi penekanan pada hal-hal
√ √ √
yang perlu diperhatikan
f. Membahas pasien-pasien yang
√ √ √
menjadi prioritas pada shift
tersebut
g. Menanyakan kesiapan fisik,
- - -
mental anggota dalam melakukan
asuhan
h. Semua anggota tim menyepakati
- - -
pertemuan diskusi akhir
3. Dokumentasi
a. Ketua tim mendokumentasi
- - -
hasil dari pre conference
b. Kepala ruangan menilai
- - -
kemampuan ketua tim dalam
melakukan pre conference
Total 5 5 5
Prosentase 38,5 % 38,5 % 38,5 %
Total 7 7 7
Prosentase 63,6 % 63,6 % 63,6 %
G. Ronde Keperawatan
Dalam kegiatan ronde keperawatan TIM yang dibentuk dalam
pelaksanakan ronde keperawatan cukup mampu melakukan tugasnya. Tim
yang dibentuk sekitar 3 – 4 orang atau perawat yang dipimpin oleh kepala
ruang. Topik dan kasus yang dibahas dalam ronde keperawatan sesuai dengan
masalah yang ada didalam ruangan dan yang lebih memerlukan perhatian
khusus serta didiskusikan terkait masalah tersebut (Nursalam, 2013). .
Dari hasil wawancara pada tanggal 08 Juni 2021 di instalasi rawat inap
E untuk ronde keperawatan sementara waktu di hentikan. Hal ini disebabkan
karena adanya musim pandemic yang mengharuskan untuk pengurangan tatap
muka dan pengurangan kerumunan dengan banyak orang. Diskusi kondisi
klien hanya dilakukan antar perawat – dokter pada saat setelah visite tetapi
I. Discharge Planning
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan
derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke
lingkungannya (Nursalam, 2013)..
Tabel 3.21 Discharge Planning
J. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan suatu cara penunjang program-
program kesehatan yang dapat menghasilkan perubahan dan peningkatan
pengetahuan dalam waktu yang pendek. Konsep pendidikan kesehatan
merupakan proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak
tahu tentang nilai-nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi
masalah kesehatan menjadi mampu (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Notoatmodjo (2007), pemberian penyuluhan kesehatan dalam
upaya meningkatkan pengetahuan dapat dilakukan dengan menggunakan alat
bantu promosi kesehatan berupa alat bantu lihat (visual aids), alat bantu dengar
(audio aids) dan alat bantu lihat dengar (Audio Visual Aids).
Pendidikan kesehatan atau penyuluhan di Instalasi Rawat Inap E
dilakukan oleh tim Penanggung Jawab Edukasi Kelompok di Instalasi Rawat
Inap E yang dilakukan oleh Ns Retno dan Ns Ika. Penyuluhan ini dilakukan
setiap satu bulan sekali.
L. Sentralisasi Obat
Data yang diperoleh tentang pengadaan sentralisasi obat dapat menjadi
tanggung jawab perawat didalam ruangan. Data tentang cara penyimpanan obat
meliputi adanya ruangan khusus obat dan alat – alat kesehatan setiap ruangan
(Nursalam, 2013).
Pengaturan obat sudah dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap E Rumah
Sakit Wava Husada dan pengelolaan obat yang dilakukan di ruangan selama
ini dilaksanakan oleh farmasi. Sistem pengelolaan obat yaitu dengan UDD
(Unit Dose Dispensing) langsung dari depo farmasi yang telah menyediakan
kebutuhan obat untuk pasien dalam 24 jam. Lembar penerimaan dan
pemakaian obat serta alat kesehatan dikelola oleh perawat dan diketahui oleh
petugas depo farmasi serta dokter yang bersangkutan.
Tabel 3.23 Pengelolaan Obat
Penyerahan Obat dari Instalasi Tidak
Dilakukan
Farmasi ke Unit Keperawatan dilakukann
Prosedur 1. Petugas farmasi menyerahkan obat √
ke perawat yang berdinas
2. Obat yang diserahkan harus sesuai √
dengan prinsip 7 benar, yaitu :
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis obat
d. Benar rute pemberian obat
e. Benar waktu pemberian
f. Benar jumlah obat
g. Benar pendokumentasian obat
3. Perawat yang menerima obat √
membutuhkan tanda tangan dan
nama jelas pada copy nota obat
4. Money
a. Pendapatan Tenaga Perawat
Sumber dana gaji pegawai di Rumah Sakit Wava Husada semua berasal
dari operasional Rumah Sakit Wava Husada itu sendiri, dimana prosentase
pendapatan masing-masing pegawai diatur oleh tim PSDM Rumah Sakit.
Sistem penggajian yang digunakan di Rumah Sakit Wava Husada
adalah Merit System, dimana dengan system ini penentuan jumlah gaji yang
diterima oleh masing-masing pegawai berbeda-beda. Hal tersebut didasrakan
pada status kepegawaian (pegawai tetap atau pegawai kontrak), tingkat
pendidikan, keahlian (perawat umum, perawat khusus, atau perawat ahli),
prestasi, jumlah hari kerja serta keaktifan pegawai dalam mengikuti kegiatan
Rumah Sakit. Selain itu, diluar gaji pokok masing-masing pegawai akan
mendapatkan remunerasi atau insentif bulanan yang diberikan berdasarkan
hasil kerja di ruangan dan ada beberapa pegawai yang mendapatkan tunjangan
fungsional, dimana pegawai dalam hal ini adalah perawat yang menjabat
sebagai kepala ruangan, kepala tim atau penanggung jawab shift.
Dari tabel diatas diinpretasikan bahwa untuk tarif Instalasi Rawat Inap
E di bedakan menjadi 2 kelas yaitu kelas IA dengan tarif Rp. 450.000/hari dan
kelas VIP (isolasi) Rp. 600.000/hari.
2. Ny. W Kalipare
3. Ny. R Donomulyo
4. Ny. S Pagelaran
5. Tn. B Gondanglegi
6. Ny. S Pakisaji
7. Sdri. O Ngajum
8. Ny. M Sumberpucung
9. Ny. L Selorejo
2 Ny. W 4 hari
3 Ny. R 4 hari
4 Ny. S 5 hari
5 Tn. B 3 hari
6 Ny. S 2 hari
7 Sdri. O 3 hari
8 Ny. M 3 hari
9 Ny. L 5 hari
10 Tn. S 4 hari
11 Tn. E 2 hari
12 Ny. K 3 hari
14 Ny. W 3 hari
15 Ny. A 4 hari
16 Ny. W 5 hari
17 Ny. R 5 hari
18 Ny. S 6 hari
19 Tn. B 4 hari
20 Ny. S 3 hari
21 Sdri. O 4 hari
22 Ny. M 4 hari
23 Ny. L 6 hari
24 Tn. S 5 hari
25 Tn. E 3 hari
26 Ny. K 4 hari
27 Ny. M 6 hari
28 Ny. W 4 hari
29 Ny. Y 3 hari
30 Tn. N 3 hari
31 Ny. S 3 hari
32 An. W 3 hari
33 Ny. L 3 hari
34 Ny. A 5 hari
35 Ny. F 1 hari
36 Ny. S 1 hari
37 Ny. S 7 hari
38 Tn. B 5 hari
39 Sdri. O 4 hari
40 Ny. M 5 hari
41 Ny. L 5 hari
42 Ny. R 1 hari
44 Ny. K 4 hari
45 Ny. W 5 hari
46 Ny. Y 7 hari
47 Tn. N 5 hari
48 Ny. S 4 hari
49 An. W 4 hari
50 Ny. L 4 hari
termasuk baik.
5. Mutu Pelayanan
a. Tingkat Kecemasan Pasien
Tabel 3.27 Hasil Kuesioner Tingkat Kecemasan Yang Dilakukan Pada
Tanggal 08 – 10 Juni 2021 Terhadap 15 Pasien di Instalasi
Rawat Inap E
No Tingkat Kecemasan Jumlah Persentase
1 Tidak Cemas 11 73,3 %
2 Kecemasan Ringan 4 26,7 %
3 Kecemasan Sedang 0 0%
hasil pengkajian selama 3 hari (08 – 10 Juni 2021) didapatkan perawat sudah
melakukan identifikasi pasien berdasarkan nama. Akan tetapi, kekurangannya
adalah Perawat hanya mengidentifikasi satu identitas pasien yaitu nama pasien
saat akan melakukan tindakan keperawatan, seharusnya Perawat juga
melakukan identifikasi tanggal lahir. Selain itu, Perawat sudah melakukan
identifikasi sebelum pemberian obat, darah atau produk darah serta tindakan
keperawatan yang lain. Selama observasi di Instalasi Rawat Inap E penggunaan
gelang identitas pasien sudah dilakukan dan sesuai dengan keadaan pasien.
2) Pasien Restrain
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan selama 3 hari (08 – 10
Juni 2021) tidak terdapat pasien yang terpasang restrain selama mendapatkan
perawatan di Instalasi Rawat Inap E.
3. Tujuan Organisasi
Tujuan Rumah Sakit
1) Tercapainya asuhan keperawatan sesuai dengan standart asuhan
keperawatan.
2) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan disiplin melalui
pembinaan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
5. Perencanaan Strategis
Adapun rencana strategis Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava
Husada adalah sebagai berikut:
1) Pengembangan pemasaran
2) Patient Safety
3) Kepuasan pelanggan
4) Pelayanan Paripurna
5) SDM berkualitas
6) Efisiensi dan Investasi Keuangan
DIREKTUR
RS WAVA HUSADA
WADIR PELAYANAN
KEPALA INSTALASI
RAWAT INAP E
3. Klasifikasi Pasien
No Klasifikasi Tanggal
Juni
08 09 10
1. Mandiri 3 7 9
2. Parsial 5 6 2
3. Total 6 6 6
Sumber : hasil data pengkajian keperawatan menejemen tanggal 08 – 10 Juni 2021
Dari tabel diatas diinpretasikan bahwa klasifikasi pasien pada tanggal
08 – 10 Juni 2021 dengan ketergantungan mandiri sejumlah 19 pasien
ketergantungan parsial sejumlah 13 pasien dan ketergantungan total dengan
jumlah 18 pasien.
C. Jadwal/shift dinas
Pembuatan jadwal shift/dinas ketua tim dan perawat pelaksana
ditentukan oleh kepala Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava Husada
Kepanjen setiap 1 bulan sekali. Sebelum tanggal pengumpulan ke PSDM
kepala unit memberikan kebebasan untuk memilih jadwal yang kemudian
D. Ketenagaan
a. Rencana kebutuhan Tenaga
Menggunakan metode penghitungan WISN, dijelaskan lebih lanjut
pada kebutuhan perawat.
b. Penerimaan pegawai baru
Kepala Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava Husada
menyerahkan sepenuhnya penerimaan pegawai baru baik itu medis
maupun non medis kepada pihak Rumah Sakit, penerimaan pegawai
baru dilakukan oleh tim yang sudah dibentuk oleh pihak rumah sakit.
c. Sistem seleksi
Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava Husada memiliki
persyaratan untuk pegawai (perawat) sama dengan ruang - ruang
lainnya yang ada di RS Wava Husada Kepanjen sesuai dengan syarat
Rumah Sakit yaitu melalui memasukkan lamaran pekerjaan, kemudian
mengikuti tes tulis, tes skill, dan tes komputer. Tidak ada pelatihan
khusus untuk seleksi di Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit Wava
Husada namun jika mempunyai sertifikat atau pernah mengikuti
pelatihan menjadi pertimbangan khusus dan disesuaikan dengan
kebutuhan setiap ruangan.
d. Penempatan
Untuk penempatan pegawai baru di Instalasi Rawat Inap E Rumah Sakit
Wava Husada diserahkan kepada kepala keperawatan rumah sakit,
sebelumnya pegawai baru diorientasi terlebih dahulu selama 1 minggu
baru ditempatkan sesuai dengan kebutuhan ruangan dan skill yang
dimiliki pegawai baru tersebut.
e. Orientasi ruangan
Kepala ruangan dan perawat-perawat yang bertugas di Instalasi Rawat
Inap E Rumah Sakit Wava Husada selalu mengorientasikan setiap
karyawan baru yang telah terpilih. Orientasi pegawai baru berlangsung
F. Fungsi Pengendalian
a. Penampilan Kinerja
Dilakukan dengan rutin tiga bulan sekali.Ini dilakukan dengan tujuan
agar kualitas kinerja para perawat terjaga dan tetap berada di atas rata-
rata sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan yang diberikan. Instrumen yang digunakan untuk penilaian
kinerja perawat adalah format instrumen yang sudah tersedia di rumah
sakit yaitu berupa lembar form peninaian yang meliputi penilaian
kedisiplinan, tanggung jawab, keramahan, ketepatan pelaksanaan tugas
tambahan, dan KPI unit kerja. Penilaian dilakukan secara menyeluruh
agar menjaga kualitas dan profesionalisme kerja. Hasil penilaian
kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap E bersinergis dengan program
yang dirancang oleh manajemen rumah sakit. Rumah sakit selalu
melakukan follow-up terkait dengan upaya peningkatan kualitas dan
profesionalisme kerja para perawatnya. Instalasi Rawat Inap E
menerapkan sistem yang tegas dan disiplin dimana bila ada perawat
yang yang melakukan pelanggaran akan ditindak lanjuti di ruangan dan
melaporkan kejadiannya dengan komite keperawatan Sub Etik Profesi
utnuk melakukan koordinasi. Setelah melakukan koordinasi maka akan
ada keputusan dari case manager sesuai pelanggaran yang dilakukan.
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan atau tetap menjaga
profesionalisme kinerja para perawat di Instalasi Rawat Inap E.
M1 MAN
ANALISA SWOT
No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Strength (Kekuatan)
1. RS Swasta tipe B dan Paripurna 0,2 4 0,8
2. 79 % perawat Instalasi Rawat Inap E berpendidikan S1 0,2 3 0,6
3. Mempunyai dokter spesialis 0,2 4 0,8
4. Usia pegawai dan perawat relatif muda (usia 0,2 4 0,8
produktif)
5. Adanya mahasiswa praktek menejemen 0,2 3 0,6
TOTAL 1 3,6
Penghitungan SWOT
Skor Faktor Internal (x) = skor kekuatan – skor kelemahan
Skor Faktor Eksternal (y) = skor kesempatan – skor ancaman
Kurva :
X : 3,6 – 2 = 1,6
Y : 3,5 – 2,5 = 1
M2 MATERIAL
No ANALISA SWOT
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Strength (Kekuatan)
1. Kondisi bed pasien baik dan terdapat fasilitas seperti 0.2 4 0,8
AC, TV yang dapat di gunakan
2. Terdapat nurse station dengan kondisi tertata rapi 0.2 4 0,8
dan sudah terstrukur mengenai penempatan status
dan dokumen asuhan keperawatan.
3. 38 buah tempat sampah dalam 1 Instalasi Rawat Inap 0.2 3 0,6
E baik tempat sampah medis maupun tempat sampah
non medis
4. Terdapat kamar mandi di setiap ruangan/kamar 0,2 4 0,8
pasien
5. Terdapat alat pemadam api ringan dan alat medis 0,2 4 0,8
penunjang lainya
M4 MONEY
No ANALISA SWOT
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Strength (Kekuatan)
1. Pembayar BPJS selama 3 bulan terakhir dengan 0,2 4 0,8
angka tertinggi 65 %
2. Pembayaran Umum selama 3 bulan terakhir dengan 0,2 2 0,4
angka tertinggi 35 %
3. Pembayaran Asuransi/ lainya sebesar 10 % 0,3 3 0,9
4. Sistem pembayaran bisa menggunakan elektrik 0,3 3 0,9
(ATM)
Total 1 3
No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Weaknesss (Kelemahan)
1. Tarif sewaktu-waktu dapat berubah tanpa 1 2 2
pemberitahuan sebelumnya
Total 1 2
M5 MUTU
No ANALISA SWOT
Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Strength (Kekuatan)
1. Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di 0,2 3 0,6
rumah sakit
2. Rs swasta tipe B sekaligus rumah sakit rujukan 0,2 3 0,6
3. Suasana RS nyaman dan tenang 0,2 4 0,8
4. Tingkat keamanan pasien savety dijaga dengan 0,2 3 0,6
baik (terlihat tidak adanya pasien jatuh dan angka
kejadian pasien jatuh 0% , tingkat kesalahan dalam
memasukan obat 0%, dekubitus 0%
5. Adanya variasi jenis pasien berdasarkan 0,2 3 0,6
pembiayaan (BPJS, umum dan asuransi lainnya)
Total 1 3,2
Weaknesss (Kelemahan)
1. - 1 0 0
Total 1 0
M1 = X : 1,6 dan Y : 2
M2 = X : 2,8 dan Y : 1,2
M3 = X : 1,3 dan Y : 1,5
M4 = X : 2 dan Y : 2
M5 = X : 3,8 dan Y : 2,5
1. Daftar Masalah
No. Masalah
1. Pelaksanaan pre-conference maupun post-conference belum dilaksanakan
secara optimal.
Sumber : Hasil data pengkajian keperawatan manajemen tanggal 08 – 10 Juni 2021
Jumlah Prioritas
No.
Daftar Alternatif Jalan Keluar Efektivitas Efisiensi MxIxV Analisis
Masalah
M I V C C Masalah
1. 1. Sosialisasi kepada perawat ruangan 4 5 5 5 2.8 3
dengan melakukan roleplay pre-
post conference
Sosialiasi kepada perawat
ruangan mengenai pre-post
conference yang sesuai dengan
SOP Rumah sakit Wava Husada
2. Kerjasama dengan perawat ruangan 5 5 5 5 3
untuk melakukan roleplay pre-post
Keterangan :
5 = Sangat bisa/sangat tersedia
4 = Bisa/tersedia
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
5. Pelaksanaan
roleplay pre-
post
conference
antara
mahasiswa
dengan
tenaga
keperawatan
di Instalasi
Rawat Inap E
6. Monitoring
dan evaluasi
7. conference
tenaga
keperawatan
di Instalasi
Rawat Inap E
sendiri tanpa
mahasiswa
120
100
80
60 Dilakukan
Tidak dilakukan
40
20
0
Pengkajian Implementasi Evaluasi
Bagan 5.2 Bagan Perbandingan Pelaksanaan Pre dan Post Conference di Instalasi Rawat Inap E
1.3 Evaluasi
a. Proses
Pre confrence dan post confrence dilakukan sesuai SOP yang diikuti
oleh kainst, katim, perawat pelaksana dan mahasiswa untuk
merencanakan dan evaluasi dari asuhan keperawatan yang diberikan
pada hari tersebut.
b. Hasil
Pre confrence dan post confrence telah dilaksanakan setiap hari sesuai
dengan SOP, yang diikuti oleh kainst, katim, perawat pelaksana dan
mahasiswa, yang membuahkan hasil rencana tindakan asuhan
keperawatan yang akan diberikan untuk pasien pada hari tersebut.
c. Tindak Lanjut
Sebaiknya dilakukan pendokumentasian asuhan keperawatan setelah
melakukan pre confrence dan post confrence, sehingga perawat
pelaksana mengetahui kondisi pasien dan juga tindakan yang sudah
dilakukan atau belum serta mengevaluasi hambatan apa yang dialami
oleh setiap perawat pelaksana ketika melakukan tindakan asuhan
keperawatan.
7. 1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang diambil berdasarkan pengkajian 5M yang telah
ditentukan oleh kelompok didapatkan kurva SWOT pada poin Man, Method,
Money, Material dan Mutu berada pada kuadran 1. Dari hasil pengkajian kelompok
mengambil pelaksanaan pre-post conference belum dilakukan secara optimal sesuai
SOP Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen yang diikuti oleh (Kepala Instalasi,
Ketua TIM dan Perawat Pelaksana), hal ini menyebabkan sebagian dari anggota tim
belum mengetahui kondisi maupun keluhan pasien secara keseluruhan.
7. 2 SARAN
Diharapkan setelah adanya kegiatan MAKP yang telah dilakukan oleh
mahasiswa praktik dalam kegiatan pre dan post conference, Kepala Instalasi,
Ketua TIM dan Perawat Pelaksana di Instalasi Rawat Inap E dapat melaksanakan
kegiatan pre-post conference secara optimal dan sesuai dengan SOP Rumah Sakit
Wava Husada Kepanjen. Sehingga pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
dapat terlaksana dengan baik dan menyeluruh.
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2014. Perilaku Mencuci
Tangan Pakai Sabun di Indonesia.
Tietjen, B.M. 2005. Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
Prawirodiharjo.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Modul dan Materi
Pelatihan “Dokter Kecil”. Jakarta : DepKes RI.
Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Profesional ed.5. Jakarta : Salemba Medika
Swenberg. 2006. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan untuk
Keperawatan Klinis. Jakarta : EGC