Anda di halaman 1dari 20

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan
Manajemen Keperawatan T=3 P=0 VII September 2020
OTIRITAS Ketua Program Studi Kepala GPMI Dosen Koordinator MK

Nia Agustiningsih,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIK.201001026
Faizatur Rohmi, S.Kep.,Ns.,M.Kep Hardiyanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIK.201001026 NIK.201609062

Capaian CPL-PRODI yang dibebankan pada MK


Pembelajaran CPL 1 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (S10)
(CP) CPL 2 Menguasai konsep dan prinsip manajemen keperawatan secara umum dan dalam pengelolaan asihan keperawatan kepada klien di
berbagai tatanan pelayanan kesehatan (P3)
CPL 3 Bekerja dibidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar
kompetensi kerja profesinya (KU1)
CPL 4 Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya (KU6)
CPL 5 Bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya (KU9)
CPL 6 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety)
sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia (KK1)
CPL 7 Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam lingkup tanggungjawabnya (KK14)
CPL 8 Mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk mneghasilkan langkah – langkah pengembangan startegis organisasi
(KK15)
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK 1 Membedakan berbagai teori, tipe kepemimpinan, peran, dan fungsi manajemen keperawatan dalam pengelolaan/ manajemen asuhan
Keperawatan
CPMK 2 Menyusun perencanaan manajemen keperawatan suatu unit ruang rawat sesuai dengan tahapan penyusunan perencanaan dan standar
akreditasi pelayanan
CPMK 3 Menetapkan kegiatan fungsi pengorganisasian yang sesuai dengan prinsip pengorganisasian
CPMK 4 Merencanakan ketenagaan keperawatan sederhana yang sesuai dengan kebutuhan ruang rawat
CPMK 5 Mengaplikasikan kegiatan manajer ruang rawat pada fungsi pengarahan
CPMK 6 Menyusun upaya pengendalian mutu asuhan dan pelayanan keperawatan
CPMK 7 Merencanakan penyelesaian konflik dalam pelaksanaan asuhan-pelayanan keperawatan ruang rawat
CPMK 8 Memainkan peran dalam proses konferens & timbang terima sesuai konsep manajemen
Deskripsi Fokus mata kuliah ini adalah mempelajari cara mengelola sekelompok perawat dengan menggunakan peran dan fungsi manajemen untuk dapat
Singkat MK memberikan asuhan keperawatan kepada klien pada tatanan pelayanan keperawatan di tingkat ruang rawat di rumah sakit (RS) dan di tingkat keluarga
di Puskesmas dan masyarakat sesuai standar nasional dan internasional. Aspek penting yang harus menjadi perhatian adalah kemampuan bekerja sama
dalam mencapai tujuan organisasi. Konsep dasar peran dan fungsi manajemen dibahas secara bertahap dalam setiap pertemuan. Pembahasan
ditekankan pada implementasi peran dan fungsi manajer unit perawatan. Proses pembelajaran dilakukan melalui metode pembelajaran aktif berupa
diskusi (berbasis pertanyaan dan masalah), presentasi, role play, dan belajar berdasarkan hasil studi lapangan digunakan selama satu semester agar
mencapai kemampuan kognitif 6 dan afektif 5.
Bahan Kajian / 1. Teori, konsep, dan prinsip dasar kepemimpinan Manajemen keperawatan
Materi 2. Fungsi, peran, dan tanggung jawab manajer keperawatan
Pembelajaran 3. Gaya kepemimpinan: perbedaan dan penggunaannya
4. Penerapan teori, konsep, dan prinsip kepemimpinan manajemen di ruang rawat dan Puskesmas
5. Konsep dasar, tujuan, syarat, komponen perencanaan
6. Jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat
7. Proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen
8. Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat dan Puskesmas yang sesuai dengan standar akreditasi nasional dan
internasional
9. Konsep dasar, tujuan, dan prinsip pengorganisasian
10. Berbagai jenis struktur organisasi dalam keperawatan
11. Perbedaan budaya dan iklim organisasi
12. Implementasi pengorganisasian keperawatan di ruang rawat dan Puskesmas: kewenangan klinik perawat
13. Konsep dasar, prinsip, dan tujuan ketenagaan
14. Variabel-variabel yang mempengaruhi ketenagaan
15. Cara penghitungan jumlah tenaga dalam suatu shift
16. Alokasi dan penjadwalan tenaga keperawatan setiap shift
17. Peningkatan kualitas ketenagaan yang efektif sesuai standar akreditasi
18. Jenis metode penugasan dalam ruang rawat
19. Konsep dasar dan tujuan pengarahan
20. Kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
21. Indikator pengarahan yang baik
22. Langkah supervisi ruang rawat
23. Praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
24. Konsep dasar dan tujuan pengendalian
25. Indikator mutu asuhan keperawatan
26. Jenis pengendalian ruang rawat
27. Proses menjaga mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
28. Jenis-jenis konflik di ruang rawat
29. Tahapan konflik
30. Teknik manajemen konflik dalam pengelolaan ruang rawat
31. Konferensi keperawatan
32. Timbang terima
33. Ronde keperawatan
Pustaka Utama :
Nia Agustiningsih.2020.Modul Manajemen Keperawatan.Revisi 3
D Ettorre, Gabrielle. (2014). Healthcare work and oraginizational intervention for prevent work related stress in Brindisi, Italy. Safety and health at
Work.
Delaune, S. c., and Ladner, P.K., (2011). Fundamentals of nursing standards & practice. S. Helba. Clifton Park, NY 12065-2919 USA. Delmar Cengage
Learning: 1438
Dickson,G & Tholl,B. (2014) Bringing Leadership to Life in Health: LEADS in a Caring Environment. London:Springer
Marquis, B.L., & Hustin, C.J.(2015). Leadership roles and management finctions in nursing : theory & application (3rd ed). Philadelphia : Lippincot
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: aplikasi dalam praktik keperawatan professional. Jakarta: Salemba Medika
Weiss, A.S & Tappen, M.R.(2015) Essentials of Nursing Leadership and Management (6th edition). Philadelphia: F. A. Davis Company.
Pendukung :
Boamah, S. A., Laschinger, H. K. S., Wong, C., & Clarke, S. (2018). Effect of transformational leadership on job satisfaction and patient safety outcomes.
Nursing outlook, 66(2), 180-189
Galletta, M., Portoghese, I., Pili, S., Piazza, M. F., & Campagna, M. (2016). The effect of work motivation on a sample of nurses in an Italian healthcare
setting. Work, 54(2), 451-460
Toode, K., Routasalo, P., Helminen, M., & Suominen, T. (2015). Hospital nurses’ working conditions in relation to motivation and patient safety. Nursing
management, 21(10).
Tyczkowski, B., Vandenhouten, C., Reilly, J., Bansal, G., Kubsch, S. M., & Jakkola, R. (2015). Emotional intelligence (EI) and nursing leadership styles
among nurse managers. Nursing Administration Quarterly, 39(2), 172-180
Holmberg, C., Sobis, I., & Carlström, E. (2016). Job satisfaction among Swedish mental health nursing staff: A cross-sectional survey. International
Journal of Public Administration, 39(6), 429-436.
Johnson, M., Sanchez, P., & Zheng, C. (2016). Reducing patient clinical management errors using structured content and electronic nursing handover.
Journal of nursing care quality, 31(3), 245-253.
Dosen Nia Agustiningsih,S.Kep.,Ns.,M.Kep (082234818830)
Pengampu Siti Nurhadiyah, S.Kep.,Ns.,M.Kep (081235818535)
Mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
syarat

Bantuk Pembelajaran,
Sub-CPMK Metode Pembelajaran, Bobot
Penilaian Materi Pembelajaran
Mg Ke- (Kemampuan akhir tiap Penugasan Mahasiswa, Penilaian
[ Estimasi Waktu] [Pustaka]
tahapan belajar) (%)
Indikator Kriteria & Bentuk Luring (offline) Daring (online)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Mampu menjelaskan Ketepatan menjawab Test: - Zoom (50 Menit) Konsep dasar 5%
konsep dasar soal ujian Multiple Choice Best Schoology manajemen:
manajemen dan Kemampuan Answer (Point) Discovery Learning 1. Pengertian
manajemen menjelaskan konsep Non Test: Self-Directed Learning 2. Teori manajemen
keperawatan (C2,A2) dasar manajemen Diskusi (Grading) 3. Fungsi manajemen
dan manajemen 4. Unsur manajemen
keperawatan 5. Hubungan fungsi
dan unsur
manajemen
Proses menajemen:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Penggerakan
4. Controlling
5. Evaluating
Konsep manajemen
keperawatan:
1. Pengertian
2. Prinsip – prinsip
umum manajemen
keperawatan
3. Peran manajemen
keperawatan
Pustaka:
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
2 Mampu menjelaskan Ketepatan menjawab Test: Zoom (50 Menit) Konsep 10%
konsep kepemimpinan soal ujian Multiple Choice Best Schoology (Diskusikan kepemimpinan
(C2,A2) Kemampuan Answer (Point) tentang Gaya 1. Pengertian
menjelaskan konsep Non Test: Kepemimpinan di 2. Pemimpin yang
kepemimpinan Diskusi (Grading) ruang rawat inap, ICU efektif
Penugasan Analisis dan Instalasi Gawat 3. Gaya
jurnal Darurat) kepemimpinan
transformational Discovery Learning 4. Kepemimpinan
leadership (grading Self-Directed Learning yang mampu
dengan rubrik Project Based Learning membawa
penilaian) perubahan
5. Gaya
kepemimpinan
yang efektif di
ruangan
Pustaka:
Delaune, S. c., and
Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
3 Mampu meng konsep Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep berubah 5%
berubah dalam soal ujian Multiple Choice Best Schoology (Diskusi 1. Urgensi berubah
keperawatan (C4,A4) Kemampuan meng Answer (Point) tentang implementasi 2. Proses berubah
konsep berubah Non Test: perubahan dalam 3. Perubahan dalam
dalam keperawatan Diskusi (Grading) keperawatan) keperawatan
Discovery Learning Pustaka:
Self-Directed Learning Delaune, S. c., and
Project Based Learning Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
4 Mampu meng Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep manajemen 10%
manajemen konflik soal ujian Multiple Choice Best Schoology (Diskusi konflik:
dalam keperawatan Kemampuan meng Answer (Point) tentang implementasi 1. Sejarah
(C4,A4) manajemen konflik Non Test: perubahan dalam manajemen konflik
dalam keperawatan Diskusi (Grading) keperawatan) 2. Kategori konflik
Penugasan Analisis Discovery Learning 3. Proses konflik
jurnal tentang Self-Directed Learning 4. Penyelesaian
manajemen konflik Project Based Learning konflik
dalam keperawatan
(grading dengan Pustaka:
rubrik penilaian) Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
5 Mampu Memahami Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep manajemen 10%
konsep manajemen soal ujian Multiple Choice Best Schoology (Diskusi asuhan keperawatan:
asuhan keperawatan Kemampuan Answer (Point) tentang: 1 Pengertian
(C2,A2) Memahami konsep Non Test: Implementasi MAKP 2 Model dalam
manajemen asuhan Diskusi (Grading) yang tepat di ruang sistem pemberian
keperawatan rawat inap, ICU dan asuhan
ruang IGD serta rawat keperawatan
inap Puskesmas
Kendala dalam Pustaka:
pelaksanaan serta Delaune, S. c., and
upaya mengatasi Ladner, P.K., (2011).
kendala) Marquis, B.L., &
Discovery Learning Hustin, C.J.(2015)
Self-Directed Learning Nursalam (2015)
Project Based Learning Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
6 Mampu memahami dan Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep konferensi: 10%
melaksanakan soal ujian Multiple Choice Best Discovery Learning 1. Pengertian
konferens, timbang Kemampuan Answer (Point) Self-Directed Learning konferens
terima, dan ronde memahami dan Non Test: Project Based Learning 2. Tujuan konferens
keperawatan (C3,A2) melaksanakan Penugasan Analisis 3. Tahap Konferensi
konferens, timbang jurnal (grading (pre, Middle, Post)
terima, dan ronde dengan rubrik 4. Proses konferensi
keperawatan penilaian) Konsep Timbang
terima:
1. Pelaksanaan
timbang terima
pasien dan
pengelolaan obat
Konsep Ronde
Keperawatan
1. Pengertian
2. Pelaksanaan
Pustaka:
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
7 Mampu memahami dan Ketepatan menjawab Test: Zoom Patient safety 10%
melaksanakan patient soal ujian Multiple Choice Best Schoology 1. Pengertian
safety (C2,A2) Kemampuan Answer (Point) Discovery Learning 2. Patienst safety
memahami dan Non Test: Self-Directed Learning dalam standar
melaksanakan Penugasan Analisis Project Based Learning akreditasi rumah
patient safety jurnal (grading sakit
dengan rubrik Pustaka:
penilaian) Delaune, S. c., and
Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
8 Ujian Tengah Semester
Pengumpulan Tugas Analisis Jurnal
9 Mampu menerapkan Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep Supervisi 10%
konsep supervsi dan soal ujian Multiple Choice Best Schoology (Diskusi 1. Pengertian
memahami delegasi Kemampuan Answer (Point) tentang implementasi 2. Tujuan
(C3,A2) menerapkan konsep Non Test: supervise dan 3. Jenis
supervsi dan Diskusi delegasi) 4. Pelaksanaan
memahami delegasi Discovery Learning Konsep delegasi
Self-Directed Learning 1. Pengertian
Project Based Learning 2. Tujuan
3. Pelaksanaan

Pustaka:
Delaune, S. c., and
Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia
Agustiningsih.2020
10 Mampu menyusun Ketepatan menjawab Test: Zoom 1. Konsep dasar,
perencanaan soal ujian Multiple Choice Best Schoology (Diskusi tujuan, syarat,
manajemen Kemampuan Answer (Point) tentang perencanaan komponen
keperawatan suatu unit menyusun Non Test: manajemen asuhan perencanaan
ruang rawat perencanaan Diskusi keperawatan di ruang 2. Jenis perencanaan
sesuai dengan tahapan manajemen rawat dan Puskesmas yang disusun
penyusunan Asuhan keperawatan yang sesuai dengan 3. Proses penyusunan
perencanaan dan suatu unit ruang standar akreditasi rencana
standar akreditasi rawat nasional dan penyelesaian
pelayanan (C4,A4) sesuai dengan internasional masalah
tahapan penyusunan Discovery Learning manajemen
perencanaan dan Self-Directed Learning 4. Perencanaan
standar akreditasi Project Based Learning dalam manajemen
pelayanan asuhan
keperawatan di
ruang rawat dan
Puskesmas yang
sesuai dengan
standar akreditasi
nasional dan
internasional

Pustaka:
Delaune, S. c., and
Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
11 Mampu menetapkan Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep dasar, tujuan, 5%
kegiatan fungsi soal ujian Multiple Choice Best Schoology (Diskusi dan prinsip
pengorganisasian yang Ketepatan Answer (Point) tentang implmentasi pengorganisasian
sesuai dengan menetapkan Non Test: pengorganisasian 1. Berbagai jenis
prinsip kegiatan fungsi Diskusi dalam manajemen struktur organisasi
pengorganisasian pengorganisasian asuhan keperawatan) dalam
(C4,A4) yang sesuai dengan Discovery Learning keperawatan
prinsip Self-Directed Learning 2. Perbedaan budaya
pengorganisasian Project Based Learning dan iklim
organisasi
3. Implementasi
pengorganisasian
keperawatan di
ruang rawat dan
Puskesmas:
kewenangan klinik
perawat

Pustaka:
Delaune, S. c., and
Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
12 Mampu merencanakan Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep dasar, prinsip, 5%
ketenagaan soal ujian Multiple Choice Best Schoology dan tujuan
keperawatan Kemampuan Answer (Point) Discovery Learning ketenagaan
sederhana yang sesuai menetapkan Non Test: Self-Directed Learning 1. Variabel-variabel
dengan kebutuhan kegiatan fungsi Diskusi Project Based Learning yang
ruang rawat (C4,A4) pengorganisasian Penugasan Analisis mempengaruhi
yang sesuai dengan jurnal (grading ketenagaan
prinsip dengan rubrik 2. Peningkatan
pengorganisasian penilaian) kualitas
ketenagaan yang
efektif sesuai
3. standar akreditasi
4. Jenis metode
penugasan dalam
ruang rawat

Pustaka:
Delaune, S. c., and
Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
13 Mampu meng kegiatan Ketepatan menjawab Test: Zoom Konsep dasar dan 5%
manajer soal ujian Multiple Choice Best Schoology tujuan pengarahan
ruang rawat pada Kemampuan meng Answer (Point) Discovery Learning 1. Kegiatan manajer
fungsi pengarahan dan kegiatan manajer Non Test: Self-Directed Learning keperawatan pada
mampu ruang rawat pada Diskusi Project Based Learning fungsi pengarahan
menyusun upaya fungsi pengarahan Penugasan Analisis 2. Indikator
pengendalian mutu dan mampu jurnal (grading pengarahan yang
asuhan dan pelayanan menyusun upaya dengan rubrik baik
keperawatan (C4,A4) pengendalian mutu penilaian) 3. Praktik pengarahan
asuhan dan kepala ruangan
pelayanan sesuai standar
keperawatan akreditasi
Konsep dasar dan
tujuan pengendalian
1. Indikator mutu
asuhan
keperawatan
2. Jenis pengendalian
ruang rawat
3. Proses menjaga
mutu asuhan
keperawatan di
ruang rawat
Pustaka:
Delaune, S. c., and
Ladner, P.K., (2011).
Marquis, B.L., &
Hustin, C.J.(2015)
Nursalam (2015)
Weiss, A.S & Tappen,
M.R.(2015)
Nia Agustiningsih.2020
14 Mampu memahami Ketepatan menjawab Non Test: Zoom Standar akreditasi 5%
standar akreditasi di soal ujian Penugasan Makalah Schoology rumah sakit
rumah sakit dan di Kemampuan (grading dengan Collaborative Learning (Kelompok 1)
puskesmas (C2,A2) memahami standar rubrik penilaian) Discovery Learning
akreditasi di rumah Self-Directed Learning Standar akreditasi
sakit dan di Project Based Learning puskesmas (Kelompok
puskesmas 2)
15 Memahami Ketepatan menjawab Non Test: Zoom 1. Penerapan 5%
implementasi soal ujian Penugasan Makalah Schoology manajemen
manajemen Implementasi (grading dengan Collaborative Learning asuhan
keperawatan di rumah manajemen rubrik penilaian) Discovery Learning keperawatan di
sakit dan di puskesmas keperawatan di Self-Directed Learning rumah sakit sesuai
(C4,A4) rumah sakit dan di Project Based Learning dengan standar
Puskesmas akreditasi nasional
dan internasional
(kelompok 3)
2. Penerapan
manajemen
asuhan
keperawatan di
puskesmas sesuai
dengan standar
akreditasi nasional
dan internasional
(kelompok 4)
3. Implementasi gaya
kepemimpinan di
ruang rawat rumah
sakit (kelompok 5)
4. Implementasi gaya
kepemimpinan di
Puskesmas
(kelompok 6)
16 Ujian Akhir Semester
Pengumpulan Tugas Analisis Jurnal dan Makalah Kelompok
PANDUAN DISKUSI DAN PENUGASAN ( JURNAL)

a. Tersedia abstrak jurnal/fulltext jurnal


b. Lakukan jurnal menggunakan PICO, tentukan:
P (Problem/Population)
 Masalah dan populasi yang spesifik dalam jurnal tersebut.
I (Intervention)
 Intervensi/perlakuan yang dilakukan pada populasi terhadap fenomena yang terjadi
C (Comparation, bila ada)
 Perbandingan intervensi yang sudah/pernah dilakukan pada populasi/problem terkait.
O (Outcome)
 Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut serta implikasinya di bidang keperawatan.

Contoh :
Judul jurnal: Laparoscopic appendectomy: quality care and cost-effectiveness for today’s economy
David Costa-Navarro*, Montiel Jiménez-Fuertes and Azahara Illán-Riquelme

Abstract
Background
Open appendectomy (OA) has traditionally been the treatment for acute appendicitis (AA). Beneficial
effects of laparoscopic appendectomy (LA) for the treatment of AA are still controversial.

Aim
To present our technique for LA and to determine whether LA should be the technique of choice of any
case of AA instead of OA.

Material and methods


All cases operated for AA (February 2011 through February 2012) by means of LA or OA were prospectively
evaluated. Data regarding length of stay, complications, emergency department consultation after
discharge or readmission were collected. Patients were classified into four groups depending on the
severity of the appendicitis. Economic data were obtained based on the cost of the disposable material.
Cost of hospital stay was calculated based on the Ley de Tasas of the Generalitat Valenciana according to
the DRG and the length of stay.

Results
One hundred and forty-two cases were included. Ninety-nine patients underwent OA and 43 LA. Average
length of stay for LA group was 2,6 days and 3,8 for OA. Average cost of the stay for OA was 1.799 euros
and 1.081 euros for LA. Global morbidity rate was 16%, 5% for LA and 20% for OA.

Conclusions
LA is nowadays the technique of choice for the treatment of AA.

Keywords:
Laparoscopy; Acute appendicitis; Cost- effectiveness; Laparoscopic appendectomy
Analisa PICO:

No. Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


1 P Ya Dalam jurnal ini, populasi atau problem yang ditemukan yaitu pasien yang
terdiagnosa akut appendiksitis (AA).
2 I Ya • Intervensi yang diberikan pada pasien dengan AA (akut appendiksitis)
adalah laparascopic appendectomy (LA). Dimana LA adalah teknik pilihan
pengobatan AA dalam hal keuntungan klinis dan costeffectiveness.
• LA dilakukan di bawah anastesi umum. Dosis A dari profilaksis klavulanat-
amoksisilin (2 g-200 mg) 30 menit sebelum operasi. Bidang bedah dioleskan
dengan larutan yodium. Buka laparaskopi langsung di bawah pusar dan
trocar 5 mm di setiap fossa iliaca. Jika ditemukan cairan bebas, kemudian
diambil sampel. Jika ditemukan kultur bakteriologi, maka sisanya benar-
benar disedot. Setelah identifikasi usus buntu, mesoapendix itu
digumpalkan dan dipotong dengan cara kauter monopolar, khususnya arteri
appendikularis. Usus buntu diligasi dengan cara jahitan transfixive di dasar
dengan 2/0 diserap jahitan dan specimen itu kemudian dipotong dan
diekstraksi. Akhirnya purse string jahitan ditempatkan pada sekum untuk
invaginasi appendiks dan rongga itu, kemudian dengan lembut irigasi
dengan setidaknya 2 liter air hangat (38◦C) normal salin dan disedot,
dengan focus pada fossa iliaca kanan, douglas kantong, sayap kanan dan
ruang perihepatik. Pada kasus peradangan luas, dilakukan menguras
penrose adalah ditempatkan pada fossa iliaca kanan. Trocars kemudian
dihapus, lubang pusar itu ditutup dengan menggunakan jahitan dan kulit
yang dijahit dengan staples bedah.
• Open Appendictcomy (OA) membutuhkan persiapan yang sama dan
profilaksis. Sayatan dapat bervariasi tergantung pada criteria dokter bedah
dan karakteristik. Mesoappendix diligasi dengan menggunakan 2/0 sutra
dan tas-string jahitan dari bahan yang sama ditempatkan pada sekum untuk
invaginasi appendiks. Lavage dengan larutan salin hangat dan diikuti
penutupan kulit dengan cara staples bedah.
• tambahkan critical thinking yang berasal dari sumber (teori terkait/jurnal
yang mendukung minimal 5 jurnal)
3 C Ya Hasil metode perbandingan dalam penanganan AA adalah : bahwa LA jauh
lebih unggul dibandingkan OA dalam hal komplikasi yang timbul di kasus AA.
Keuntungan utama dari LA adalah dalam hal LOS dan komplikasi. Selain itu,
teknik LA ini lebih efisien, efisien dan hemat biaya dibandingkan dengan
teknik OA.

tambahkan critical thinking yang berasal dari sumber (teori terkait/jurnal


yang mendukung minimal 5 jurnal).
4 O Ya Dari 142 kasus yang disertakan, 99 pasien menjalami OA dan 43 pasien yang
menjalani LA. Rata-rata bagi pasien yang lama tinggal di rumah sakit untuk
kelompok LA adalah 2,6 hari & 3,8 hari untuk OA. Sementara biaya rata-rata
tinggal untuk OA adalah 1,799 euro dan 1,081 euro untuk LA. Angka kesakitan
global, 5 % untuk LA dan 20% untuk OA.
tambahkan critical thinking yang berasal dari sumber (teori terkait/jurnal
yang mendukung minimal 5 jurnal)

Kesimpulan :
LA (laparascopic appendectomy) adalah teknik pilihan yang efektif dalam pengobatan AA. Karena teknik ini
lebih aman, efisien dan hemat biaya dibandingkan dengan OA (Open Appendictcomy).

Daftar Pustaka
Tuliskan daftar pustaka yang dipakai
PANDUAN TUGAS BENTUK MAKALAH

Keterangan tugas kelompok:


1. Diketik huruf times new roman 12 spasi 1,5 pada HVS folio
2. Menggunakan daftar pustaka minimal 2 dari buku dan 5 dari jurnal
3. Susunan tugas (Individu dan Kelompok)
a. Cover
b. Kata pengantar
c. Bab1 (latar belakang, tujuan, manfaat)
d. Bab 2 (tinjauan teori yaitu tinjauan teori sesuai topik)
e. Bab 3 (Pembahasan)
f. Daftar Pustaka (buku dan jurnal)
Panduan cara menulis referensi (APA)
Referensi harus dicantumkan setiap kali:
 melakukan parafrase (mengekspresikan ide orang lain dalam kata-kata Anda sendiri)
 meringkas (mengekspresikan ide seseorang ringkas dengan kata lain Anda sendiri)
 membuat kutipan (menuliskan secara tepat/sama persis ide-ide orang lain berdasarkan apa yang
mereka tulis/kemukakan)
 meng-copy (mereproduksi diagram, tabel atau grafis lainnya).

Berikut ini adalah contoh dan penjelasan singkat tentang pembuatan referensi menurut APA, untuk penjelasan
lebih detail silahkan baca:
Perrin, R. (2007). Pocket guide to APA style (2nd ed.). The USA: Houghton Mifflin Co.
Atau petunjuk penulisan referensi menurut APA yang banyak tersedia online dari beberapa website.
Referensi dalam teks/tesis:
1. Satu pengarang
(Morse, 1996) ATAU Morse (1996) memahami bahwa ...
2. Dua pengarang:
(Ringsven & Bond, 1996) ATAU Dalam penelitiannya, Ringsven dan Bond (1996)...
3. Tiga sampai 5 pengarang:
Menyebutkan pertama kali : (Johnson, Brunn, & Platt, 2002) OR Johnson, Brunn and Platt (2002)
Selanjutnya: (Johnson et al., 2002). Tahun tidak perlu disebutkan jika pengarang yang sama dikutip
dalam paragraph yang sama
4. Enam atau lebih pengarang:
(Arpin et al., 2001) ATAU Arpin et al. (2001)
Kelompok sebagai pengarang:
(The Michener Institute, 2002) ATAU The Michener Institute (2002) reported that...
5. Komunikasi pribadi: sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat penting dan
tidak tersedia dalam sumber-ssumber public. Komunikasi personal tidak perlu disebutkan dalam daftar
pustaka.
(T. K. Lutes, komunikasi personal, 28 September 1998) ATAU T.K. Lutes (komunikassi personal, 28
September 1998)
6. Kutipan langsung: tidak boleh dilakukan terlalu sering. Jika kutipan langsung berada dalam paragraf
dan kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam paragraf yang sama ditandai dengan tanda kutip. Kutipan
langsung lebih dari 40 kata ditulis terpisah dari paragraf dan massuk ke dalam. Halaman harus ditulis
dalam referensi di teks:
Secara garis besar bisa dijelaskan "mekanisme nyeri dipengaruhi...” (Miele, 1993, hal. 276) ATAU Miele
(1993) menemukan bahwa " mekanisme nyeri dipengaruhi...” (hal. 276).
Kutipan lebih dari 40 kata:
Borland (2003, hal. 107) menuliskan:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar tentang diri
mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta dunia di sekitar mereka.
Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai sesuatu dan membuat pilihan
merupakan komponen utama yang sangat penting bagi perkembangan yang sehat setiap anak.
ATAU
Borland (2003) menegaskan peentingnya bermain bagi perkembangan jholistik seorang anak:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar tentang diri
mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta dunia di sekitar mereka.
Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai sesuatu dan membuat pilihan
merupakan komponen utama yang sangat penting bagi perkembangan yang sehat setiap anak (hal.
107).
Penulisan daftar pustaka:
Referensi urut abjad dan masuk ke dalam setelah baris pertama:
Artikel jurnal
Senden, T. J., Moock, K. H., Gerald, J. F., Burch, W. M., Bowitt, R. J., Ling, C. D., et al. (1997). The physical
and chemical nature of technigas. Journal of Nuclear Medicine, 38(10), 1327-33.
Artikel jurnal, pengarang organisasi
The Cardiac Society of Australia and New Zealand. (1986). Clinical exercise testing. Safety and performance
guidelines. Medical Journal of Australia, 164, 282-4.

Buku
Ringsven, M. K., & Bond, D. (1996). Gerontology and leadership skills for nurses. (2nd ed.). Albany (NY):
Delmar.
Buku atau pamphlet, pengarang lembaga
College of Medical Laboratory Technologists of Ontario. (1995). The registration process. Toronto: Author.
Buku dengan editor sebagai pengarang
Berkow, R., & Fletcher, A. J. (Ed.). (1992). The Merck manual of diagnosis and therapy. (16th ed.). Rahway
(NJ): Merck Research Laboratories.
Buku dengan editor sebagai pengaranng, tetapi bab yang dikutip mempunyai pengarang tersendiri:
Phillips, S. J., Whisnant, J. (1995). Hypertension and stroke. In J. H. Laragh, & B. Brenner (Eds.),
Hypertension: pathophysiology, diagnosis, and management (hal. 465-78). New York: Raven Press.
Kamus:
Saunders. (1997). Dorland's illustrated medical dictionary. (28th ed.). Philadelphia.
Artikel Koran:
Lee, G. (1996, June 21). Hospitalizations tied to ozone pollution: Study estimates 50,000 admissions annually.
The Washington Post;Sect. A:3 (col. 5).
Materi hukum:
Regulated Health Professions Act, 1991, Stat. of Ontario, 1991 Ch.18, as amended by 1993, Ch.37: office
consolidation. (Queen's Printer for Ontario 1994).
Artikel dalam jurnal elektronik
Borman, W. C., Hanson, M. A., Oppler, S. H., Pulakos, E. D., & White, L. A. (1993). Role of early supervisory
experience in supervisor performance. Journal of Applied Psychology, 78, 443-449. Diakses 23 Oktober
2000, dari PsycARTICLES database.
Dokumen dari website
Chou, L., McClintock, R., Moretti, F., Nix, D. H. (1993). Technology and education: New wine in new bottles:
Choosing pasts and imagining educational futures. Diakses 24 Agustus 2010, dari Columbia University,
Institute for Learning Technologies Web site:
http://www.ilt.columbia.edu/publications/papers/newwine1.html
Momograf dalam bentuk elektronik:
Reeves, J. R. T., & Maibach, H. (1995). CDI, clinical dermatology illustrated. (2nd ed.) [CD-ROM]. San Diego:
CMEA Multimedia Group.
JUDUL TUGAS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah .........................................

OLEH:
KELOMPOK..:
NAMA (NIM)
Dst

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
MALANG
2020

Anda mungkin juga menyukai