Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan


nasional yang diselenggarakan pada semua bidang kehidupan. Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Dengan demikian, pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya
utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya
mendukung percepatan pencapaian sasaran pembangunan nasional. Meningkatnya
kebuthan masyarakat dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka
profesi perawat di tuntut untuk meningkatkan kualitas manajemen pelayanan
keperawatan, dengan melakukan perubahan, perbaikan, dan pengembangan dari
semua aspek dan bidang yang terkait, baik dari segi sarana dan prasarana,
finanasial, perlengkapan alat – alat maupun sumber daya manusia. Manajemen
juga di artikan sebagaai suatu organisasi bisnis yang di fokuskan pada produksi
dan banyak hal lain untuk mnghasilkan suatu keuntungan menurut Grant dan
Massey (1999) dalam bukunya (Nursalam, 2018)

Rumah sakit sebagai salah satu unit tempat pelayanan kesehatan,


bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan
standar untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Masyarakat
menuntut rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan dengan konsep one step
quality service artinya seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan dan pelayanan
yang terkait dengan kebutuhan pasien harus dapat dilayani oleh rumah sakit
secara mudah, cepat, akurat, bermutu, dan biaya terjangkau (Ilyas, 2020).

Intership RSI Faisal Makassar 2022


1|Page
Rumah sakit merupakan salah satu mata rantai di dalam pemberian
pelayanan kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu
berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang
dinamis dalam melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Perawat salah satu dari sekian tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit
yang merupakan “The caring profession” mempunyai kedudukan penting dalam
menghasilkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena pelayanan
yang diberikannya berdasarkan pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual merupakan
pelayanan yang unik dilaksanakan selama 24 jam dan berkesinambungan
merupakan kelebihan tersendiri dibanding pelayanan lainnya (Depkes RI 2011;
Joeharno & Natsir, 2018).

Peningkatan profesionalisme keperawatan di Indoneasia dimulai sejak


diterima dan diakui sebagai suatu profesi pada Lokakarya Nasional Keperawatan.
Sejak itu berbagai upaya telah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional,
Departemen Kesehatan, dan organisasi profesi dengan terus mengembangkan
keperawatan diantaranya membuka pendidikan pada tingkat sarjana,
mengembangkan kurikulum keperawatan dan mengembangkan standar praktik
keperawatan. Walaupun sudah banyak hal positif yang dicapai, tetapi gambaran
pengelolaan layanan keperawatan sampai saat ini belum memuaskan. Layanan
keperawatan masih sering mendapat keluhan masyarakat, terutama tentang sikap
perawat terhadap klien/keluarga dan kemampuan perawat dalam melaksanakan
tugasnya (Nurachmah : 2017)

Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan


kesehatan di rumah sakit sudah pasti punya kepentingan untuk menjaga mutu
pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan sering dijadikan tolok ukur citra
sebuah rumah sakit di mata masyarakat, sehingga menuntut adanya

Intership RSI Faisal Makassar 2022


2|Page
profesionalisme perawat pelaksana maupun perawat pengelola dalam
memberikan dan mengatur kegiatan asuhan keperawatan kepada pasien.
Kontribusi yang optimal dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas akan terwujud apabila sistem pemberian asuhan keperawatan yang
digunakan mendukung terjadinya praktik keperawatan profesional dan
berpedoman pada standar yang telah ditetapkan serta dikelola oleh manajer
dengan kemampuan dan ketrampilan yang memadai. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Sitorus (2020) menunjukkan bahwa gambaran mutu
pelayanan keperawatan di berbagai rumah sakit pemerintah di Indonesia belum
memuaskan, dan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya mutu
asuhan keperawatan, jika ditinjau dari aspek struktur dan proses (sistem)
pemberian asuhan keperawatan. Sistem pemberian asuhan keperawatan (care
delivery system) merupakan metode yang digunakan dalam memberikan
pelayanan keperawatan kepada klien (Sitorus, 2020).

Manajemen pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari


manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit yang mendukung peningkatan
kinerja pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan sebagai salah satu
pelayanan yang profesional dituntut untuk dapat menghasilkan pelayanan yang
bermutu dan sesuai dengan harapan masyarakat. Kondisi ini mengharuskan
manajemen keperawatan mampu memberikan kontribusi besar dalam menata
pelayanan keperawatan kearah yang lebih baik serta perlu mendapat prioritas
utama dalam pengembangan kemasa depan. Sebagai salah satu tenaga kesehatan
yang terbesar di rumah sakit, perawat harus mau mengembangkan ilmu
pengetahuannya dan berubah sesuai tuntutan masyarakat yang merupakan fokus
utama pelayanan keperawatan dalam proses profesionalisme. Perawat merupakan
tenaga kesehatan yang dominan dirumah sakit baik dari segi jumlah maupun
keberadaannya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada
masyarakat (Praptianingsih, 2006).

Intership RSI Faisal Makassar 2022


3|Page
roses profesionalisme keperawatan merupakan proses pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat dalam memperoleh pelayanan keperawatan. Oleh karena itu
diperlukan kemampuan seorang manajer keperawatan yang memiliki wawasan
dan menguasai kaidah pelayanan keperawatan profesional dan memiliki
akuntabilitas dalam pengelolaan manajemen pelayanan keperawatan. Menurut
Swansburg (2020) manajemen keperawatan berhubungan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan staf, kepemimpinan dan pengendalian aktifitas-
aktifitas upaya keperawatan.

Berkaitan dengan hal tersebut, Program Studi Magister Ilmu Keperawatan


Universitas Hasanuddin peminatan Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
menyelenggarakan program residensi untuk memberikan pengalaman nyata dan
meningkatkan pemahaman dalam mengaplikasikan konsep kepemimpinan dan
manajemen keperawatan pada tatanan pelayanan/keperawatan dirumah sakit.
Terutama dalam upaya mengidentifikasi permasalahan pelayanan keperawatan
dengan pendekatan Problem Solving for Better Nursing Service (PSBNS) atau
Fish Bone Analisys dan diharapkan mampu berperan sebagai change agent
dengan menerapkan suatu teori berubah.

Rumah Sakit Islam Faisal merupakan rumah sakit swasta milik yayasan
Rumah Sakit Islam Ujung Pandang dengan tipe RS utama (setara tipe B Rumah
Sakit Pemerintah) yang terletak di Jl.A.Pangerang Pettarani Makassar. Umat
Islam di Daerah Sulawesi Selatan khususnya dan Indonesia Timur pada
umumnya, telah lama mendambakan adanya Rumah Sakit yang dikelola dan
dibina oleh umat islam sendiri. Hasrat ini timbul dilandasi dengan masih
terbatasnya fasilitas Rumah Sakit di Daerah ini ketika itu, sementara kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Perasaan risih yang
menggelitik para tokoh ulama

Intership RSI Faisal Makassar 2022


4|Page
dan cendekiawan muslim ketika terpaksa harus melarikan keluarganya ke Rumah
Sakit NonMuslim akibat terbatasnya sarana Rumah sakit yang dhikelola oleh
pemerintah ketika itu, semakin mengguah perasaan beberapa tokoh masyarakat
untuk segera mewujudkan dambaan adanya Rumah Sakit Islam di masyarakat
“Ujung Pandang” ketika itu.

Sejak tahun 2012 Rumah Sakit Islam sebagai rumah sakit pilihan untuk di
lakukan residensi, oleh karena dari resindesi pertama, kedua, dan ketiga masih
terdapat masalah – masalah pokok yang berlum teratasi. Berdasarkan studi
pendahuluan seperti observasi, wawancara singkat dan data-data dari pengalaman
mahasiswa residensi sebelumnya didapatkan beberapa masalah pada manajemen
keperawatan antara lain; Pedoman Rencana Strategi Bidang Keperawatan,
metode asuhan keperawatan dan kegiatan supervisi yang belum terlaksana
dengan baik oleh bagian keperawatan. Juga dilaporkan adanya masalah
kemampuan dalam pemberian asuhan keperawatan yang belum optimal bagi
perawat pelaksana, rencana harian tidak dilaksanakan, pre dan post conference,
motivasi dan supervisi, pemberian reward dan compensatory, hubungan
professional, risiko pengendalian mutu, Indikator Pasien Safety, Peningkatan
pengorganisasian MPKP, komite keperawatan, pelaksanaan standar MPKP yang
belum optimal dan belum adanya penerapan sistim jenjang karir perawat.
Masalah yang terkait supervisi yaitu masalah pelaksanaan supervisi yang belum
terjadwalkan dengan konsisten dan belum seragamnya pemahaman
supervisor/perawat mengenai pelaksanaan supervisi.

Oleh karena itu dari pertimbangan masalah – masalah terkait di atas maka
Rumah sakit islam faisal menjadi tempat intership yang ke lima kalinya di mulai
tanggal 17 Mei sampai 17 Juni 2022 kami mahasiswa merasa tertarik untuk
melakukan kegiatan residensi di Rumah Rumah Sakit Islam Faisal Makassar

Intership RSI Faisal Makassar 2022


5|Page
yang merupakan kegiatan pembelajaran lapangan dalam rangka mengaplikasikan
secara nyata teori dan konsep kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara
komprehensif dan berkesinambungan , sehingga diharapkan dapat memberikan
kontribusi pengembangan Evidence Based Practice, sebagai upaya peningkatan
mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
Islam Faisal Makassar. Ruangan yang perlu di lakukan pembenahan manajemen
pelayanan terkait masalah – masalah yang di temukan adalah ruang perawatan
dimana rumah sakit islam faisal.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, mahasiswa mampu
menerapkan konsep dan teori kepemimpinan dan manajemen keperawatan
secara nyata pada instansi atau unit rawat di Rumah sakit / tempat residensi,
sehingga diharapkan dapat berkonstribusi dalam meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang
terkait dengan kepemimpinan dan manajemen keperawatan berdasarkan
analisis situasi nyata di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.
b. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan
bersama pihak Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.
c. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemenuhan kebutuhan dan
penyelesaian masalah yang telah dirumuskan.
d. Mengusulkan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah
yang bersifat teknis operasional bagi Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.

Intership RSI Faisal Makassar 2022


6|Page
e. Melaksanakan alternatif pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah
yang disepakati bersama staf di unit pelayanan keperawatan di Rumah
Sakit Islam Faisal Makassar.
f. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil
dan dampak pada manajemen keperawatan.
g. Merencanakan tindak lanjut dari hasil yang dicapai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerja sama dengan unit
terkait di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.

C. MANFAAT
1. Bagi program studi Magister Ilmu Keperawatan peminatan Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan Universitas Hasanuddin, manfaat residensi
adalah peningkatan kualitas proses belajar mengajar yang melibatkan
mahasiswa secara aktif dalam kegiatan administrasi dan manajemen secara
nyata di rumah sakit
2. Bagi Rumah sakit Islam (RSI) Faisal Makassar pada residensi mahasiswa ini
diharapkan dapat membantu rumah sakit atau instansi pelayanan kesehatan
untuk menyelesaikan masalah yang bersifat teknis operasional sehingga
diharapkan dapat membantu rumah sakit untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan diantaranya mutu pelayanan keperawatan dan dapat
menyediakan Dokumen Manajemen bidang Keperawatan yang berhubungan
dengan persiapan Akreditasi Rumah Sakit tahun 2022.
3. Bagi Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Keperawatan, kegiatan
residensi dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman dalam
mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan secara nyata di
rumah sakit.

Intership RSI Faisal Makassar 2022


7|Page
D. KONTRIBUSI
1. Rumah Sakit

a. Dukungan kerjasama dan bimbingan teknis antara staff rumah sakit dan
mahasiswa.
b. Dukungan sumber daya lain yang tersedia dan terkai dengan
pelaksanaan residensi.
c. Akses data yang relefan dengan aspek kajian manajemen.
d. Fasilitas pelaksanaan rencana kegiatan.

2. Mahasiswa

a. Identifikasi masalah dari aspek kajian manajemen keperawatan


b. Seleksi dan prioritas masalah bersama pihak rumah sakit.
c. Penetapan dan tujuan alternatif pemecahan masalah.
d. Perumusan rencana kegiatan.
e. Mempertahankan kesinambungan kegiatan sehingga dapat mencegah
terjadinya permasalahan yang sama.

Intership RSI Faisal Makassar 2022


8|Page
BAB III

PERENCANAAN

A. Lingkup Kegiatan

Kegiatan residensi meliputi :

1. Mengelola menejemen keperawatan secara umum yang mencakup :


Perencanaan, Pengorganisasian, Menggerakan dan Pengawasan, mulai dari
Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Seksi Keparawatan, Kepala Ruangan, dan
Perawat Pelaksana.
2. Mengelola asuhan keperawatan langsung melalui kegiatan menejemen
keperawatan meliputi Pengelolahan asuhan keperawatan melalui kegiatan
Pengkajian, Perencanan, Implementasi, Evaluasi, Catatan Keperawatan dan
pembimbingan serta supervisi.

B. Tahapan
1. Tahapan Residensi I
Tahapan persiapan dan perencanaan :
a. Orientasi pembelajaran dan pengkajian
b. Perumusan masalah
c. Pengembangan perencanaan dan kontrak praktik (kegiatan)
d. Penulisan proposal residensi + penyusunan instrumen
e. Presentasi rencana program
2. Tahapan residensi II
a. Tahap pelaksanaan :
1) Sosialisasi program
2) Pelaksanaan kegiatan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


9|Page
3) Evaluasi pelaksanaan program
b. Penyesuaian laporan akhir
c. Presentasi hasil pelaksanaan program
d. Penyerahan laporan akhir

C. Waktu Pelaksanaan

Pelaksananaan residensi di mulai tanggal 17 Mei 2022 sampai dengan 17 Juni


2022 setiap Senin, Selasa , Rabu dan Kamis jam 08.00 – 14.00 WITA

D. Pembimbing Residensi
1. Supervisior utama : Dr. Suni Hariati, S.Kep.,Ns.,M.Kep
2. Co-supervisior : Wa Ode Nur Isnah S, S.Kep.,Ns.,M.Kes
3. Supervisior Lahan : Hamzah Tassa, S.Kep,Ns., M.Kes., M.Kep

E. Metode Pengumpulan Data


1. Kuesioner
2. Wawancara
3. Observasi

F. Langkah Kegiataan
a. Tahap persiapan
a) Penelusuran literatur terkait untuk mendukung pelaksanaan residensi
b) Survey awal lokasi residensi
c) Penyusunan proposal residensi
d) Penyusunan instrumen
b. Tahap orientasi umum di rumah sakit
a) Mahasiswa mengajukan permohonan/proposal residensi, surat pengantar
ke direktur rumah sakit;

Intership RSI Faisal Makassar 2022


10 | P a g e
b) Melakukan pertemuan dengan unsur direksi rumah sakit,
manajer bidang pelayanan keperawatan dalam rangka orientasi,
penjelasan tujuan residensi dan bentuk-bentuk kegiatan serta
partisipasi yang diharapkan;
c) Orientasi ruangan bersama dengan pembimbing dan bidang
pelayanan keperawatan
d) Mempelajari data input, proses dan output dari aspek
manajemen yang akan dikaji.
c. Tahap identifikasi masalah
Dengan menggunakan data input-proses dan output dari aspek-
askep manajemen pelayanan keperawatan yang akan dikaji pada
tahap orientasi umum, bersama pembimbing residensi
mengidentifikasi masalah dengan pendekatan Analisis SWOT atau
fish bone
G. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengkajian yaitu sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara mendalam dilakukan kepada ketua Komite Mutu dan Akreditasi,
Kepala Bidang Keperawatan Rawat Inap dan Rawat Jalan menggunakan
pedoman semi terstruktur dengan alat bantu voice recorder dan catatan
lapangan.
Proses wawancara dengan Ketua Komite Mutu dan Akreditasi pada hari Selasa
selama ±40 menit dan Kepala Bidang Keperawatan Rawat Inap selama ±60
menit, sedangkan Kepala Bidang Keperawatan Rawat Jalan dilakukan pada hari
jumat 27 Mei 2022 selama ±50 menit.
2. Kuesioner
Kuesioner didistribusikan pada hari Rabu 25 Mei 2022 dan Jumat 27 Mei
kepada Kepala Ruangan, Ketua Tim/PJ Shift dan perawat pelaksana.

Intership RSI Faisal Makassar 2022


11 | P a g e
Tabel 3.1: Distribusi Kuesioner

Kuesioner Kuesioner
No Ruangan Keterangan
Terdistribusi Kembali
Rawat Inap:
KARU: 1 KARU: 1
1. Perawatan I Lengkap
PP: 9 PP: 9
KARU: 2 KARU: 2
2. Perawatan IIa & IIb Lengkap
PP: 8 PP: 8
KARU: 1 KARU: 1
3. Perawatan III Lengkap
PP: 6 PP: 6
KARU: 1 KARU: 1
Tidak
4. Perawatan IV KATIM: 1 KATIM: 0
Lengkap
PP: 7 PP: 7
KARU: 2 KARU: 0 Tidak
5. Perawatan VII & VIII
PP: 7 PP: 7 Lengkap
KARU: 1 KARU: 1
Tidak
6. Perawatan Asy Syfa KATIM: 2 KATIM: 1
Lengkap
PP: 3 PP: 1
KARU: 1 KARU: 1
7. PICU KATIM: 2 KATIM: 2 Lengkap
PP: 6 PP: 6
KARU: 1 KARU: 1
8. Perinatologi Lengkap
PP: 2 PP: 2
KARU: 1 KARU: 1
9. ICU Lengkap
PP: 4 PP: 4
KARU: 1 KARU: 1
10. OK Lengkap
PP: 8 PP: 8
Rawat Jalan:
KARU: 1 KARU: 1
11. Poliklinik Lengkap
PP: 5 PP: 5
KARU: 1 KARU: 1
12. Hemodialisa Lengkap
PP: 3 PP: 3
KARU: 1 KARU: 0
Tidak
13. IGD Umum KATIM: 1 KATIM: 0
Lengkap
PP: 4 PP: 2
KARU: 15 KARU: 12
Total KATIM: 6 KATIM: 3 Lengkap
PP: 72 PP: 68
Total Kuesioner 93 83
KARU: Kepala Ruangan; KATIM: Ketua Tim; PP: Perawat Pelaksana

3. Observasi Dokumen
Observasi dilakukan untuk mengetahui kelengkapan dokumen di ruangan
Kepala Bidang Keperawatan dan semua ruang perawatan.

Intership RSI Faisal Makassar 2022


12 | P a g e
H. Hasil Pengkajian
Pengkajian dilakukan sejak tanggal 24-30 Mei 2022 dengan Komite Mutu dan
Akreditasi RS Islam Faisal Makassar dan dua orang Kepala Bidang Keperawatan (Rawat
Inap dan Rawat Jalan) melalui wawancara dan observasi; 12 orang Kepala Ruangan
melalui kuesioner dan observasi dokumen; serta penyebaran kuesioner pada 3 orang
Ketua Tim dan 68 perawat pelaksana.
1. Data Demografi
Tabel 3.2
Distribusi Data Demografi Kepala Ruangan (n=12)
Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Status Perkawinan, Pendidikan Terakhir, Lama
Kerja, Lama Menjadi KARU, Pendidikan/Pelatihan yang Pernah Diikuti Di RS Islam
Faisal Makassar
Tahun 2022
No Variabel n %
1. Umur:
- 31-40 tahun 7 58.3
- 41-50 tahun 3 25.0
- 51-60 tahun 2 16.7
2. Jenis Kelamin:
- Perempuan 9 75.0
- Laki-laki 3 25.0
3. Status Perkawinan:
- Menikah 10 83.3
- Belum Menikah 2 16.7
4. Pendidikan Terakhir:
- DIII Keperawatan 1 8.3
- S1 Keperawatan/Ners 10 83.3
- S2 Keperawatan 1 8.3
5. Lama Kerja:
- 9 Tahun 1 8.3
- 11 Tahun 1 8.3
- 12 Tahun 1 8.3
- 13 Tahun 2 16.7
- 16 Tahun 1 8.3
- 20 Tahun 2 16.7
- 22 Tahun 1 8.3
- 30 Tahun 1 8.3
- 32 Tahun 1 8.3
- Tidak Menjawab 1 8.3
6. Lama Menjadi KARU:
- 2.5 Tahun 1 8.3
- 3 Tahun 1 8.3
- 4 Tahun 4 33.3
- 6 Tahun 3 25.0
- 8 Tahun 1 8.3
- 20 Tahun 1 8.3

Intership RSI Faisal Makassar 2022


13 | P a g e
- Tidak Menjawab 1 8.3
7. Pendidikan/Pelatihan yang Pernah Diikuti:
- Tidak Pernah 9 75.0
- Manaj.Kep, EKG, Preceptorship 1 8.3
- Manaj.Komite kep, Preceptorship, Manaj.Ruangan 1 8.3
- Preceptorship 1 8.3
n: Jumlah Responden; %: Presentase

Tabel 3.3
Distribusi Data Demografi Ketua Tim dan Perawat Pelaksana (n=71)
Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Status Perkawinan, Pendidikan Terakhir, Lama
Kerja, Lama Menjadi KARU, Pendidikan/Pelatihan yang Pernah Diikuti Di RS Islam
Faisal Makassar
Tahun 2022
No Variabel n %
1. Umur:
- 21-30 Tahun 36 50.7
- 31-40 tahun 28 39.4
- 41-50 tahun 4 5.6
- 51-60 tahun 3 4.2
2. Jenis Kelamin:
- Perempuan 58 81.7
- Laki-laki 12 16.9
- Tidak Menjawab 1 1.4
3. Status Perkawinan:
- Menikah 48 67.6
- Belum Menikah 22 31.0
- Tidak Menjawab 1 1.4
4. Pendidikan Terakhir:
- SPK 2 2.8
- DIII Keperawatan 25 35.2
- S1 Keperawatan/Ners 35 49.3
- Lainnya 9 12.7
5. Lama Kerja:
- 4 Bulan 1 1.4
- 1 Tahun 5 7.0
- 2 Tahun 7 9.9
- 3 Tahun 8 11.3
- 4 Tahun 6 8.5
- 5 Tahun 2 2.8
- 6 Tahun 6 8.5
- 7 Tahun 3 4.2
- 8 Tahun 3 4.2
- 9 Tahun 1 1.4
- 10 Tahun 6 8.5
- 11 Tahun 4 5.6
- 12 Tahun 1 1.4
- 13 Tahun 6 8.5
- 14 Tahun 2 2.8
- 15 Tahun 3 4.2

Intership RSI Faisal Makassar 2022


14 | P a g e
- 19 Tahun 1 1.4
- 20 Tahun 2 2.8
- 25 Tahun 1 1.4
- 26 Tahun 1 1.4
- 31 Tahun 1 1.4
- Tidak Menjawab 1 1.4
6. Status Kepegawaian:
- Pegawai Tetap 51 71.8
- Kontrak 20 28.2
7. Pendidikan/Pelatihan yang Pernah Diikuti:
− BTCLS 4 5.6
− BTCLS, Mutu Pelayanan 1 1.4
− BTCLS, Rawat Luka, BHD 1 1.4
− BTCLS,BHD 1 1.4
− IPOTI, HIPKABI 1 1.4
− MPDN 1 1.4
− Tidak Pernah 62 87.3
n: Jumlah Responden; %: Presentase

2. Identifikasi Masalah
a. Hasil Wawacara Komite Mutu dan Areditasi
Sebagai RS yang telah terakreditasi, RS Faisal Makassar telah berkomitmen
untuk tetap menjaga mutunya, salah satunya dengan menerapkan enam Sasaran
Keselamatan Pasien (SKP), yaitu:
1) Identifikasi pasien. Setiap perawat harus melakukan identifikasi pasien dengan
tepat, meliputi nama, tanggal lahir, nomor rekam medik dan nomor KTP.
Pencapaian (>80%)
2) Penerapan komunikasi efektif menggunakan metode SBAR (Situation,
Background, Assesment, Recommendation) dan konfirmasi ulang. Setiap
perawat harus menerapkan komunikasi efektif, baik pada pasien maupun antar
sesama petugas pelayanan, misalnya pada saat pergantian jadwal dinas harus
melakukan conference.
Perawat diberikan palatihan dan sosialisasi tentang komunikasi efektif,
salah satunya metode SBAR
3) Pelaksanaan operasi yang tepat sasaran, tepat waktu dan tepat prosedur
4) Pengurangan risiko jatuh. Untuk mengurangi risiko jatuh pada pasien berisiko,
pasien diberikan gelang berwarna kuning sehingga perawat dapat dengan mudah
memantau kondisi pasien.

Intership RSI Faisal Makassar 2022


15 | P a g e
 Menggunakan formulir dari RM berdasarkan skor yang diisi oleh petugas
ketika menerima pasien
 Tidak ada kejadian pasien jatuh
 Sudah ada SOP di tiap ruangan
 Pemasangan gelang atau stiker di tempat tidur (merah untuk alergi obat,
warna ungu untuk pasien yang tidak dilakukan resusitasi berdasarkan
instruksi doker penanggung jawab
 Gelang untuk identifikasi risiko pasien jatuh belum tersedia di tiap
ruangan
5) Kewaspadaan pengelolaan obat (high alert)
6) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Pengurangan risiko infeksi
dilakukan melalui penerapan lima momen dan enam langkah mencuci tangan
yang benar dan efektif.
Terjadi penurunan kepatuhan mencuci tangan

Evaluasi SKP dilakukan setiap bulan oleh PIC di unit melalui google form
Evaluasi dan tindak lanjut dilakukan 3-6 bulan oleh komite mutu, jika ada
rekomendasi akan diteruskan ke Direktur untuk menentukan kebijakan
Lama tunggu rawat jalan belum sesuai standar karena sebagian besar dokter
tidak standby di RS (on call)
Respon time IGD <5 menit
Belum ada standar lama pasien berada di IGD dan ditransfer ke ruang rawat
inap (tergantung diagnosa dan hasil pemeriksaan diagnostik pasien)
Diagnosa di IGD dan di Ruangan kadang-kadang tidak sama
Saran:
Buat satu ruangan untuk bisa dijadikan model yang bisa diikuti oleh ruangan
lain

b. Hasil Wawacara dan Observasi Dokumen Komite Mutu dan Areditasi


Tabel 3.4: Daftar Indikator dan Pencapaian Mutu RS Islam Faisal Berdasarkan
Standar Kemenkes Tahun 2022
No Indikator Mutu Pencapaian Target Target
Jan Feb Mar Apr Rata- RS Pencapaian
Intership RSI Faisal Makassar 2022
16 | P a g e
rata Permenkes
(%) (%) (%) (%)
(%)
1. Kepatuhan 89.0 87.0 84.0 78.57 84.64 ≥85% ≥85%
Kebersihan
Tangan
2. Kepatuhan 74.0 81.0 80.0 78.57 80.75 - 100%
Penggunaan Alat
Pelindung Diri
(APD)
3. Kepatuhan 99.68 99.32 100 88.0 99.75 100% 100%
Identifikasi Pasien
4. Waktu Tanggap 0.0 0.0 50.0 100 12.50 ≤5 ≥ 80%
Operasi Seksio menit
Sesarea
Emergensi
5. Waktu Tunggu 77.72 77.61 84.18 0.0 83.63
≤60 ≥ 80%
Rawat Jalan menit
6. Penundaan 16.67 32.14 25.0 95.0 21.90 ≤5% ≤5%
Operasi Elektif
7. Kepatuhan Waktu 99.28 98.73 98.28 13.79 99.07 >80% ≥80%
Visite Dokter
8. Pelaporan Hasil 88.89 95.0 100 100 95.97 100% 100%
Kritis
Laboratorium
9. Kepatuhan 91.67 91.01 86.0 100 89.47 ≥80% ≥ 80%
Penggunaan
Formularium
Nasional
10. Kepatuhan 77.78 80.0 84.0 89.20 80.84 80% ≥ 80%
Terhadap Alur
Klinis (Clinical
Pathway)
11. Kepatuhan Upaya 99.68 100 100 81.58 99.92 100% 100%
Pencegahan
Risiko Pasien
Jatuh
12. Kecepatan Respon 85.71 85.71 85.0 100 85.11 75% ≥ 80%
terhadap
Komplain
13. Kepuasan Pasien 87.38 85.0 88.0 84.0 86.85 >80% ≥ 76,61

c. Hasil Wawacara Kepala Bidang Keperawatan Rawat Inap


1) Fungsi Perencanaan
a) Program-program yang diajukan ke pihak RS untuk peningkatan kualitas
SDM seperti pelatihan dsb, masih belum terealisasi secara optimal
disebabkan keterbatasan anggaran yang ada
b) Belum ada renstra 5 tahun (renstra hanya dibuat untuk 1 tahun)

Intership RSI Faisal Makassar 2022


17 | P a g e
2) Fungsi Pengorganisasian
a. Struktur organisasi bidang keperawatan belum tertempel (perubahan struktur
yang cepat berganti sejak 2017)
b) SAK sudah ada di ruangan (NANDA, NIC, NOC)
c) Sementara menggagas untuk format pengkajian berdasarkan 3S
3) Fungsi Ketenagaan
a) Penggantian staf di tiap unit disesuaikan dengan kebutuhan unit (jika ada
yang resign, karu mengajukan ke kabid dan kabid koordinasi ke SDM)
b) Penempatan perawatan baru belum disesuaikan pada hasil assesmen
kompetensi dan kredensialing, namun disesuaikan dengan kebutuhan di unit
c) Penentuan KARU berdasarkan kebijakan pimpinan RS
d) Mutasi perawat dilakukan oleh Bidang dan koordinasi dengan komite dan
SDM
e) Rotasi, mutasi, delusi dan promosi perawat disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi di RS
f) Terdapat beberapa ruangan dengan dua orang kepala ruangan dalam satu unit
(karena penutupan sebagian ruangan selama COVID-19)
g) Staf di tiap unit masih terbatas
h) Penempatan staf belum sesuai dengan kualifikasi maupun area kompetensi
yang dimiliki (lansung kebijakan dari pimpinan)
i) Kredensial sudah dilakukan, namun belum optimal
j) Penempatan atau rotasi staf dsb berdasarkan kebijakan pimpinan
4) Fungsi Pengarahan
a) Komunikasi secara langsung, jika ada masalah lansung di koordinasikan antar
bidang
b) Jadwal pertemuan rutin (seperti rapat bidang keperawatan, instalasi rapat
ruangan, rapat komite keperawatan) 3 bulan sekali
c) Alur penyelesaian masalah dan konflik: Perawat  katim  KARU 
kabid  humas  melaporkan ke pimpinan RS
d) Reward terhadap perawat Dilakukan pada saat ultah RS, tapi selama pandemi
belum dilakukan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


18 | P a g e
e) Punishmet teguran lisan, namun jika pelanggaran berat lansung diberikan
oleh humas
5) Fungsi Pengendalian
a) Belum ada dan belum pernah dilakukan penilaian kepuasan kerja perawat
b) Pelaksanaan audit mutu keperawatan belum berjalan
c) Belum ada sistem terintegrasi menggunakan teknologi untuk asuhan
keperawata
d) Kepatuhan perawat dalam melakukan pengkajian berdasarkan SPO dan SAK
belum optimal (beban kerja, motivasi perawat, kurang pengetahuan dan
pelatihan terkait dengan pengkajian)
e) Pendokumentasian asuhan keperawatan belum maksimal

d. Hasil Wawacara Kepala Bidang Keperawatan Rawat Jalan


1) Visi misi bidang keperawatan sudah ada (terakhir di buat 2018)
2) Renstra 5 tahun belum ada (karena perubahan struktur dilakukan hampir tiap 1
tahun, sehingga renstra yang dibuat hanya untuk 1 tahun)  disosialisasikan ke
tiap unit dan melibatkan semua kepala unit sebelum penyusunan program
3) Struktur organisasi belum dibuat (nanti didiskusikan cara bikinnya)
4) Program kerja sudah ada (belum dipajang)  disosialisasikan ke tiap unit dan
melibatkan semua kepala unit sebelum penyusunan program
5) Pelaporan mutu pelayanan dilaporkan tiap hari ke komite mutu melalui google
form
6) Lama pasien di IGD disesuaikan dengan diagnosa dan hasil pemeriksaan
diagnostik pasien (belum ada waktu yang ditetapkan)
7) Penggantian staf di tiap unit disesuaikan dengan kebutuhan unit
8) SOP sudah ada di pelayanan
9) SAK belum ada di unit (di sesuaikan dengan status RM)
10) Data kunjungan pasien tersedia
Saran:
Dokter yang standby di RS sangat kurang

Intership RSI Faisal Makassar 2022


19 | P a g e
e. Hasil Observasi Dokumen Kepala Bidang Keperawatan Rawat Inap dan
Rawat Jalan
1) Renstra bidang keperawatan untuk lima tahun ke depan tidak ada (Renstra hanya
dibuat 1 tahun ke depan)
2) Struktur organisasi belum dipajang
f. Hasil Kuesioner Kepala Ruangan
1) Fungsi Perencanaan
a) 3 orang (25.0%) tidak diikutsertakan dalam penyusunan rencana strategi
bidang perawatan
b) 2 oang (16.7%) tidak membuat dan mengajukan perencanaan anggaran untuk
unit (lansung dari manajemen)
c) 2 oang (16.7%) tidak membuat perencanaan SDM di ruangan
d) 3 orang (25.0%) tidak membuat perencanaan untuk meningkatkan kepuasan
kerja perawat (kepuasan kerja perawat meningkat berdasarkan gaji atau
reward yang diperoleh)
e) 4 orang (33.3%) tidak membuat perencanaan untuk meningkatkan kepuasan
pasien dan keluarga
f) 6 orang (50%) tidak upaya mengembangkan SOP atau SAK di ruangan
(ada bagian tersendiri yang mengembangkannya)
2) Fungsi Pengorganisasian
a) 2 oang (16.7%) mengatakan bahwa struktur organisasi yang ada sekarang
tidak cukup memadai dalam memberikan dan menjalankan pelayanan
keperawatan
b) 2 oang (16.7%) mengatakan bahwa struktur yang ada tidak memudahkan
dalam berkomunikasi
c) 3 orang (25.0%) mengatakan bahwa tidak mempunyai uraian tugas yang
menjadi acuan anda sebagai kepala ruangan
d) 4 orang (33.3%) mengatakan bahwa tidak ada dampak dari metode yang
digunakan terhadap asuhan keperawatan
e) 3 orang (25.0%) mengalami kesulitan dalam pengaturan jadwal dinas
(kekurangan tenaga)

Intership RSI Faisal Makassar 2022


20 | P a g e
f) 4 orang (33.3%) mengalami kesulitan mengorganisir perawat di ruangan
(kekurangan tenaga)
g) 2 oang (16.7%) mengatakan bahwa tidak membagi tugas kepada perawat
sesuai dengan kompetensi dan pendidikannya (kekurangan tenaga)
h) 4 orang (33.3%) mengatakan bahwa tidak ada klasifikasi pasien berdasarkan
tingkat ketergantungan
3) Fungsi Ketenagaan
a) 9 orang (75.0%) mengatakan bahwa kebutuhan tenaga di ruangan tidak
b) 8 orang (66.7%) mengatakan bahwa kompetensi tenaga tenaga di
ruangan tidak memadai (kurangnya pelatihan bagi perawat)
c) 6 orang (50%) mengalami kesulitan dalam pengaturan jadwal dinas
(kekurangan tenaga)
d) 6 orang (50%) tidak diikutsertakan pada rencana rotasi dan mutasi
perawat (merupakan kebijakan dari pimpinan dan KARU hanya
diinformasikan jika keputusan sudah ACC)
4) Fungsi Pengarahan
a) 3 orang (25.0%) tidak melakukan supervisi
b) 8 orang (66.7%) mengatakan bahwa supervisi yang dilakukan tidak
terjadwal dan terstruktur (meningkatnya jumlah pasien, namun
perawat di ruangan masih kurang sehingga)
c) 3 orang (25.0%) tidak memberikan umpan balik supervisi
d) 4 orang (33.3%) tidak memberikan reward kepada staf yang berprestasi
e) 8 orang (66.7%) tidak menjawab terkait dengan proses pengembangan
karir perawat di ruangan
f) 3 orang (25.0%) tidak menerapkan manajemen konflik bila ada permaslahan
di ruangan
g) 4 orang (33.3%) mengatakan bahwa hasil kerja tidak dihargai oleh atasan
h) 6 orang (50%) mengatakan bahwa kesejahteraan tidak diperhatikan
5) Fungsi Pengendalian
a) 9 orang (75.0%) mengalami hambatan dalam kegiatan peningkatan
mutu pelayanan keperawatan di ruangan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


21 | P a g e
b) 2 oang (16.7%) tidak ada audit dokumentasi asuhan keperawatan rutin
dilakukan
c) 5 orang (41.57%) mengatakan bahwa audit terhadap SOP dan SAK tidak
dijalankan
d) 3 orang (25%) tidak melakukan pendokumentasian dan tindak lanjut jika ada
kesalahan (keterbatasan waktu)
e) 4 orang (33.3%) tidak melakukan penilaian terhadap kepuasan pasien
f) 3 orang (25.0%) secara keseluruhan merasa tidak puas (gaji belum UMR
dan insentive jasa kadang-kadang tidak ada)
g) 3 orang (25.0%) merasa tidak ada kesempatan pengembangan karir
Pelatihan yang diharapkan KARU untuk meningkatkan kompetensi dalam
memberikan pelayanan keperawatan di ruangan:
1) Pelatihan Perawatan luka
2) Pelatihan Komunikasi efektif
3) Pelatihan MPKP
4) Pelatihan Supervisi
5) Pelatihan Pengkajian 3S
6) Pelatihan Manajamen bangsal keperawatan
7) Pelatihan PONEK/PONED
8) Pelatihan BTCLS
9) Pelatihan dasar NICU/PICU
10) Pelatihan ventilasi mekanik
11) Pelatihan ICU dasar
12) Pelatihan dasar perawat kamar bedah
13) Pelatihan dasar perawat orthopaedie dan laparascopy
14) Pelatihan dasar perawat dialisis
g. Hasil Observasi Dokumen Ruang Perawatan
1) Fungsi Perencanaan:
a) Uraian tugas Kepala Ruangan, Ketua Tim, PJ Shift, dan perawat pelaksana
dari bidang keperawatan di dua ruang perawatan tidak ada (25%)
2) Fungsi Pengorganisasian:

Intership RSI Faisal Makassar 2022


22 | P a g e
b) Struktur organisasi di dua ruang perawatan tidak ada (25%)
c) Tim tugas untuk pelayanan keperawatan di dua ruang perawatan tidak ada
(25%)
d) Standar perhitungan tenaga perawat di lima ruang perawatan tidak ada
(62.5%)
3) Fungsi Pengarahan:
e) Format pendelegasian tugas di lima ruang perawatan tidak ada (62.5%)
f) Format supervisi keperawatan di enam ruang perawatan tidak ada
(75.0%)
4) Fungsi Pengendalian:
g) Hasil penilaian kinerja perawat pelaksana untuk 1-2 tahun terakhir di
lima ruang perawatan tidak ada (62.5%)
h) Format kepuasan pasien di empat ruang perawatan tidak ada (50%)
i) Data pengembangan karir perawat pendidikan dan pelatihan di empat
ruang perawatan tidak ada (50%)
j) Laporan pemberian reward dan punishment bagi perawat di lima ruang
perawatan tidak ada (62.5%)
k) Hasil penilaian kinerja perawat secara berkala di empat ruang
perawatan tidak ada (50%)
l) Jadwal pertemuan rutin dengan perawat pelaksana di tiga ruang perawatan
tidak ada (35.5%)
m)Jadwal supervisi di lima ruang perawatan tidak ada (62.5%)
n) SAK dan SPO yang sudah disahkan Direktur RS Islam Faisal di dua ruang
perawatan tidak ada (25%)
o) Format pendokumentasian asuhan keperawatan masih dilakukan secara
manual di semua ruang perawatan (100.0%)
p) Pedoman MPKP dan supervisi di lima ruang perawatan tidak ada
(62.5%)
q) Format dan hasil audit dokumentasi keperawatan di empat ruang
perawatan tidak ada (50%)
h. Hasil Kuesioner Ketua Tim/PJ Shift dan Perawat Pelaksana

Intership RSI Faisal Makassar 2022


23 | P a g e
1) Perencanaan
a) 10 orang (14.1%) mengatakan bahwa tidak terlibat dalam penyusunan SAK
di ruangan
b) 12 orang (16.9%) mengatakan bahwa SOP dan SAK tidak dievaluasi secara
rutin di ruangan
c) 7 orang (9.9%) mengatakan bahwa tidak ada upaya pengembangan SOP dan
SAK di ruangan
d) 17 orang (23.9%) mengatakan bahwa supervise tidak dilakukan di ruangan
e) 13 orang (18.3%) mengatakan bahwa discharge planning tidak berjalan di
ruangan dan tidak didokumentasikan
2) Pengorganisasian
a) 11 orang (15.5%) mengatakan bahwa struktur organisasi sekarang tidak
cukup memadai dalam memberikan dan menjalankan pelayanan keperawatan
b) 7 orang (9.9%) mengatakan bahwa supervisi di ruangan tidak berjalan
dengan efektif
c) 15 orang (21.1%) mengatakan bahwa tidak ada buku format supervisi setiap
tindakan
d) 7 orang (9.9%) mengatakan bahwa tidak menginginkan perubahan untuk
setiap tindakan sesuai dengan hasil perbaikan dari supervisior
e) 8 orang (11.3%) mengatakan bahwa program pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI) tidak berjalan di ruangan
3) Ketenagaan
a) 16 orang (22.5%) mengatakan bahwa tenaga perawat yang tersedia di
ruangan tidak mencukupi dalam pemberian pelayanan
b) 15 orang (21.1%) mengatakan bahwa fasilitas yang tersedia tidak cukup
memadai dalam melakukan tindakan keperawatan
c) 13 orang (18.3%) mengatakan bahwa tidak diberikan kesempatan oleh
Rumah Sakit untuk mengikuti pendidikan/pelatihan secara bergilir
d) 8 orang (11.3%) mengatakan bahwa tidak ada kesempatan untuk mengikuti
pendidikan/pelatihan sesuai keahlian

Intership RSI Faisal Makassar 2022


24 | P a g e
e) 7 orang (9.9%) mengatakan bahwa tidak ada proses penentuan kewenangan
klinis di Rumah Sakit
f) 8 orang (11.3%) mengatakan bahwa tidak terlibat dalam pembuatan jadwal
dinas

4) Pengarahan
a) 10 orang (14.1%) mengatakan bahwa kepala ruangan tidak memotivasi staf
untuk bekerja lebih baik di ruangan
b) 11 orang (15.5%) mengatakan bahwa tidak proses pengembangan karir
perawat di ruangan
5) Pengendalian
a) Semua responden (100%) mengatakan bahwa ada hambatan dalam
kegiatan pengembangan mutu pelayanan keperawatan di ruangan.
Pelatihan apa yang diharapkan untuk meningkatkan kompetensi dalam
memberikan pelayanan keperawatan di ruangan:
1) BTCLS
2) pelatihan.Management Kepemimpinan
I. Analisis Masalah (Analisis SWOT)
a. Kekuatan
1) Merupakan Rumah Sakit tipe B dengan akreditasi Utama atau bintang
empat dan satu satunya Rumah Sakit Islam di wilayah Sulawesi Selatan
2) Adanya dukungan dari direktur dan para pejabat RS untuk
pengembangan tenaga keperawatan,terutama dalam mengikuti jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan juga perawat diberikan kesempatan
untuk mengikuti seminar/workshop maupun pelatihan.
3) Menggunakan metode TIM
4) Struktur organisasi yang ada sesuai dengan tugas dan kemampuan
perawat
5) Terbina komunikasi antar profesi
6) Format pengkajian sudah ada dan dapat memudahkan perawat dalam
pengkajian dan pengisiannya dengan cara di contreng

Intership RSI Faisal Makassar 2022


25 | P a g e
7) Di tiap ruangan sudah ada sentralisasi obat dengan menggunakan
ruangan khusus obat beserta kotak obat\
8) Adanya kemauan perawat untuk berubah dimana salah satunya yaitu
mendukung kegiatan supervisi demi peningkatan mutu pelayanan
keperawatan
9) Adanya pertemuan rutin di jajaran bidang keperawatan bersama kepala
ruangan rawat inap dan rawat jalan serta staf yang memmbahas masalah
dan hambatan dalam lingkup pelayanan keperawatan
10) Kondisi bangunan rumah sakit cukup representif dan peralatan medis
cukup memadai
b. Kelamahan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


26 | P a g e
c. Peluang
1) Letak Rumah Sakit Islam Faisal berada di pusat kota Makassar sehingga mudah di
akses oleh masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2) Adanya dukungan dari pihak yayasan untuk mengembangkan pelayanan
keperawatan.
3) Subsidi dana dari yayasan yang di berikan untuk Rumah Sakit
4) Adanya kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi kesehatan/keperawatan
dengan demikian turut mempengaruhi perkembangan pelayanan dan kegiatan
penelitian.
5) Adanya kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi kesehatan/keperawatan
sebagai lahan praktek
6) Rumah Sakit faisal adalah salah satu rumah sakit yang ikut melaksanakan BPJS
yang dimulai pada Januari 2014.
d. Ancaman
1) Adanya beberapa Rumah Sakit dengan tipe dan akreditasi yang sama di dekat
wilayah Rumah Sakit Islam Faisal Makassar
2) Bertambahnya pesaing baik dari rumah sakit pemerintah maupun swasta yang juga
menerima asuransi kesehatan
3) Adanya tuntutan masyarakat untuk pelayanan kesehatan yang professional.
4) Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang hak-haknya atas pelayanan
kesehatan yang berkualitas dan aman.
5) Adanya kesadaran pasien dan keluarga akan tanggung jawab dan tanggung gugat.
6) Kebebasan pers dan mudah mengakses tekhnologi mengakibatkan mudahnya
penyebaran informasi dari rumah sakit ke masyarakat.
7) Belum adanya pemanfaatan Sistem Informasi digital di manajemen
8) Undang – Undang RI No. 8 th.1999 tentang perlindungan konsumen

Intership RSI Faisal Makassar 2022


27 | P a g e
J. Nilai Tertimbang
Total
Nilai
Tertimbang
Rumah Sakit
Islam Faisal
No Kategori Variabel dan Indikator Bobot Nilai Nilai
Tertimbang
1. a. Strength/ Kekuatan : m u
1) Merupakan Rumah Sakit tipe B dan satu e s
satunya Rumah Sakit Islam di wilayah n u
Sulawesi Selatan g s
2) Adanya dukungan dari direktur untuk g o
pengembangan tenaga u b
keperawatan,terutama dalam mengikuti n a
jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan a t
juga perawat diberikan kesempatan k b
untuk mengikuti seminar/workshop a e
maupun pelatihan. n s
3) Menggunakan model MPKP yaitu e
metodde TIM r r
4) Struktur organisasi yang ada sesuai u t
dengan tugas dan kemampuan perawat a a
5) Terbina komunikasi antar profesi n k
6) Format pengkajian sudah ada dan
g o
dapat memudahkan perawat dalam
a t
pengkajian dan pengisiannya dengan
n a
cara di contreng
k
7) Di tiap ruangan sudah ada k o
sentralisasi obat dengan h b
Intership RSI Faisal Makassar 2022
28 | P a g e
at
8) Adanya kemauan perawat untuk berubah
0,10 0,40
dimana salah satunya yaitu mendukung 4
kegiatan

0,60
0,10
4

0,30
0,20
0,10
3
0,10 0,30
2
0,40

0,10
3
0,30
0,10
4

0,30
0,10
3

0,10
3

Intership RSI Faisal Makassar 2022


29 | P a g e
supervise demi peningkatan mutu pelayanan
keoerawatan
9) Adanya pertemuan rutin di jajaran bidang 0,10 2 0,20
keperawatan bersama kepala ruangan rawat inap
dan rawat jalan serta staf yang memmbahas
masalah dan hambatan dalam lingkup pelayanan
keperawatan
10) Kondisi bangunan rumah sakikt cukup representif 0,10 2 0,20
dan peralatan medis cukup memadai
TOTAL 1,00 3,10
2 Weaknesses/ Kelemahan :
1) Struktur organisasi bidang keperawatan belum 0,10 3 0,30
lengkap
2) Belum Ada rencana strategik bidang keperawatan 0,15 4 0,60
yang berorientasi pada visi misi rumah sakit
3) Jumalah tenaga keperawatan belum memedai 0,10 3 0,30
dan Tingkat pendidikan perawat masih
didominasi D III keperawatan
4) Rencana Bulanan dan tahunana kepala ruangan 0,10 3 0,30
belum berjalan optimal serta ketua tim dan
perawat pelaksana tidak membuat rencana
harian dalam bentuk tertulis
5) Instrumen pengukuran kepuasan pasien dan 0,05 2 0,10
kinerja perawat belum berjalan
6) Jenjang karier belum jelas 0,05 3 0,30
7) Pemberian insentif/reward belum optimal 0,07 3 0,21
8) Belum di susun standar tentang pengendalian 0,05 2 0,10
mutu

Intership RSI Faisal Makassar 2022


30 | P a g e
9) Pedoman penerapan MPKP di Ruang 0,03 3 0,09
belum optimal
10) Supervisi belum di laksanakan dengan sebaik – 0,10 4 0,40
baiknya dan pedoman pelaksanaan supervise juga
belum ada
11) Perawat kurang care dan kurang 0,05 3 0,15
komunikasi dengan pasien
12) Belum di sosialisasikan SAK dan SOP di tiap unit 0,05 3 0,15
ruang perawatan
13) Pelaksanaan discharge planning belum optimal 0,10 3 0,30
karena tidak tersedianya brosur/leaflet untuk
passion, tidak tersedianya anggaran discharge
planning, pemberian pendidikan kesehatan yang
di lakukan secara lisan pada pasien/keluarga,
dan belum optimalnya pendokumentasian
discharge plannning
TOTAL 1,00 3,30
3 Opportunities/ Peluang :
1) Lokasi Rumah Sakit strategis 0,20 4 0,80
2) Dukungan dari pihak yayasan untuk 0,15 4 0,60
mengembangkan pelayanan keperawatan
3) Adanya subsidi dari yayasan utnuk rumah sakit 0,10 3 0,30
4) Adanya kemitraan dengan berbagai perguruan 0,20 3 0,60
tinggi keperawatan
5) Tenaga perawat sebagian besar berusia produktif 0,15 3 0,45
dan masih bersemangat sehingga mudah di bina
6) Pemanfaatan sarana kesehatan akan semakin 0,10 4 0,40
meningkatkan seiri dengan program pelayanan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


31 | P a g e
kesehatan gratis dari pemerintash provinsi
sulawesi selatan
7) Rumah sakit memiliki komitmen pengembangan 0,10 3 0,30
SDM dan memberikan kesempatan kepada
perawat untuk meneruskan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
TOTAL 1,00 3,45
4 Threats/ Ancaman :
1) Persaiangan yang semakin ketat dan kuat 0,20 4 0,80
antar rumah sakit di era globalisasi ini
memberikan pelayanan berstandar
internasional dan memungkinkan masuknya
perawat asing ke Indonesia
2) Tuntutan masyarakat untuk pelayanan kesehatan 0,15 3 0,45
yang professional
3) Semakin kompetitifnya persaingan rumah sakit 0,20 4 0,80
dengan mencetuskan beberapa pelayanan
unggulan dengan sarana dan prasarana yang
berbasis teknologi
4) Meningkatnya pengetahuan masyarakat 0,10 3 0,30
tentang hak-haknya atas pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan aman
5) Keterbatasan sumber daya manusia yang 0,20 3 0,60
berkualitas subspesialis
6) Adanya tawaran yang lebih baik dari rumah 0,15 2 0,30
sakit lain memngkinkan perawat RSI Faisal
Makassar pindah bekerja
TOTAL 1,00 3,25

Intership RSI Faisal Makassar 2022


32 | P a g e
Selisih Nilai Timbang Rumah Sakit Islam Faisal

Kategori Nilai
Nilai tertimbang kekuatan Rumah Sakit Islam Faisal 3,10
Nilai tertimbang kelemahan Rumah Sakit Islam Faisal 3,30
Selisih Negatif -0,20
Nilai tertimbang peluang Rumah Sakit Islam Faisal 3,45
Nilai tertimbang ancaman Rumah Sakit Islam Faisal 3,25
Selisih Positif 0,20

Berdasarkan hasil analisis faktor lingkungan internal dan eksternal (seperti tabel
diatas) maka Rumah Sakit Islam Faisal Makassar terletak pada kuadran II karena
kedua selisih nilai tertimbang adalah negatif dan positif, dimana selisi nilai
tertimbang kekuatan kelemahan adalah -0,20 dan selisih nilai tertimbang peluang dan
ancaman adalah 0,20. Manajemen Rumah Sakit Islam Faisal Makassar diharapkan
mengimplementasikan strategi stabilisasi secara visual dapat dilihat pada diagram
layang

Intership RSI Faisal Makassar 2022


33 | P a g e
K. Analisis Diagram SWOT
Diagram Layang Posisi Rumah Sakit Islam Faisal

Peluang

0,20

Kelemahan
Kekuatan

-0,20

Ancaman

L. Masalah Yang Ditemukan


Dari hasil pengkajian fungsi manajemen, maka ditemukan ada 14 masalah
manajemen keperawatan sebagai berikut:
1.Struktur organisasi bidang keperawatan belum lengkap
2.Belum Ada rencana strategik bidang keperawatan yang berorientasi pada visi
misi rumah sakit
3.Jumalah tenaga keperawatan belum memedai dan Tingkat pendidikan perawat
masih didominasi D III keperawatan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


34 | P a g e
4.Rencana Bulanan dan tahunana kepala ruangan belum berjalan optimal serta
ketua tim dan perawat pelaksana tidak membuat rencana harian dalam
bentuk tertulis
5.Instrumen pengukuran kepuasan pasien dan kinerja perawat belum berjalan
6.Jenjang karier belum jelas
7.Pemberian insentif/reward belum optimal
8.Belum di susun standar tentang pengendalian mutu
9.Pedoman penerapan MPKP di Ruang belum optimal
10. Supervisi belum di laksanakan dengan sebaik – baiknya dan
pedoman pelaksanaan supervise juga belum ada
11. Perawat kurang care dan kurang komunikasi dengan pasien
12. Belum di sosialisasikan SAK dan SOP di tiap unit ruang perawatan
13. Pelaksanaan discharge planning belum optimal karena tidak tersedianya
brosur/leaflet untuk passion, tidak tersedianya anggaran discharge planning,
pemberian pendidikan kesehatan yang di lakukan secara lisan pada
pasien/keluarga, dan belum optimalnya pendokumentasian discharge
plannning

Intership RSI Faisal Makassar 2022


35 | P a g e
M. Prioritas Masalah
Skoring Prioritas Masalah
Aspek yang dinilai
No Masalah Magni Seve Manage Nursing Afford Total Rang
tude rity ability Concern ability Skor king
1 Struktur organisasi 5 4 4 4 3 960 2
bidang keperawatan
belum lengkap

2 Belum Ada rencana 5 4 3 4 5 1200 1

strategik bidang
keperawatan yang
berorientasi pada visi
misi rumah sakit
3 Jumalah tenaga 5 3 4 3 5 900 3
keperawatan belum
memedai dan Tingkat
pendidikan perawat
masih didominasi D III
keperawatan
4 Rencana Bulanan dan 3 5 4 3 3 540 5
tahunana kepala
ruangan belum berjalan
optimal serta ketua tim
dan perawat pelaksana
tidak membuat rencana

Intership RSI Faisal Makassar 2022


36 | P a g e
harian dalam bentuk
tertulis
5 Instrumen pengukuran 4 4 3 2 2 192
kepuasan pasien dan kinerja 10

perawat belum berjalan

6 Jenjang karier belum 3 2 3


jelas
7 Pemberian 2 4 2 4 4 288 9
insentif/reward belum
optimal 4 2 128 11
8 Belum ada Audit mutu 2 3 2
asuhan keperawatan
9 Pedoman penerapan 2 4 2 3 2 72 13
MPKP di Ruang belum
optimal 3 2 96 12
10 Supervisi belum di 3 4 4
laksanakan dengan
sebaik – baiknya dan 4 4 768 4
pedoman pelaksanaan
supervise sudah ada di
tingkat KaBid tetapi
belum di sosialisasikan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


37 | P a g e
11 Perawat kurang care 5 4 3 3 2 360 8
dan kurang komunikasi
dengan pasien

12 Belum di sosialisasikan 5 4 4 3 2 480 6


SAK dan SOP di tiap
unit ruang perawatan

13 Pelaksanaan discharge 4 4 3 3 3 432 7

planning belum optimal


karena tidak tersedianya
brosur/leaflet untuk
passion, tidak
tersedianya anggaran
discharge planning,
pemberian pendidikan
kesehatan yang di
lakukan secara lisan
pada pasien/keluarga,
dan belum optimalnya
pendokumentasian
discharge plannning
Catatan:
- Magnitude adalah kecenderungan besar dan seringnya masalah terjadi
- Severity adalah besarnya kerugian yang ditimbulkan dari masalah.
- Manageability adalah berfokus pada keperawatan sehingga dapat diatur
perubahannya.

Intership RSI Faisal Makassar 2022


38 | P a g e
- Nursing concern adalah melibatkan pertimbangan dan perhatian perawat.
- Affordability adalah ketersediaan sumber daya.

Dari masalah yang telah di prioritaskan tersebut dengan pertimbangan keterbatasan


waktu, sumber daya dan kemampuan untuk mengatasi masalah yang ada serta
berdasarkan kesepakatan bersama antara mahasiswa residensi dengan bidang
keperawatan dan para kepala ruangan RSI Faisal Makassar, maka yang akan di
lakukan intervensi ada 3 (tiga) masalah yaitu :

a. Pembuatan format Rencana Bulanan dan tahunana kepala ruangan belum


berjalan optimal serta ketua tim dan perawat pelaksana tidak membuat rencana
harian dalam bentuk tertulis
b. Belum ada format surat persetujuan sentralisasi obat, serah terima obat,
dan format penggunaan obat injeksi
c. Pembuatan dan Pelaksanaan discharge planning belum optimal karena tidak
tersedianya brosur/leaflet untuk passion, tidak tersedianya anggaran discharge
planning, pemberian pendidikan kesehatan yang di lakukan secara lisan pada
pasien/keluarga, dan belum optimalnya pendokumentasian discharge planning

N. Alternatif Pemecahan Masalah


No Fungsi Manajemen Masaah Pemecaan Masalah
1 Perencanaan Belum Ada rencana Memfasilitasi dan
strategik bidang membentuk pokja

keperawatan yang penyusunan rencana


strategis
berorientasi pada visi misi
rumah sakit
Rencana Bulanan dan Simulasi pembuatan
tahunana kepala ruangan logbook rencana bulanan
dan tahunan kepala

Intership RSI Faisal Makassar 2022


39 | P a g e
belum berjalan optimal ruangan, ketua tim, dan
serta ketua tim dan perawat pelaksana
perawat pelaksana tidak
membuat rencana harian
dalam bentuk tertulis

Instrumen pengukuran Membuat form survey


kepuasan pasien dan kepuasan pasien

kinerja perawat belum


berjalan
2 Pengorganisasian Pedoman penerapan Penyegaran tentang aplikasi
MPKP di Ruang belum MPKP seperti : pre dan

optimal post conference

Struktur organisasi bidang Mengadakan pertemuan


keperawatan belum dengan bidang keperawatan
lengkap terkait struktur organisasi
bidang keperawatan
3 Ketenagaan Jumalah tenaga Mengadakan pertemuan

keperawatan belum dengan bidang keperawatan

memedai dan Tingkat terkait reward dan


punishment
pendidikan perawat masih
didominasi D III
keperawatan
Pemberian insentif/reward Mengadaan pertemuan
belum optimal dengan bidang keperawatan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


40 | P a g e
terkait reward/insentif bagi
perawat
4 Pengarahan Belum jelasnya jenjang karir Mengadakan pertemuan
perawat dengan bidang
keperawatan terkait jenjang
karir perawat
Supervisi belum di Memberikan
laksanakan dengan sebaik infromasi/pelatihan kepada

– baiknya dan pedoman perawat untuk


meningkatkan pemaaman
pelaksanaan supervise
perawat akan pentingnya
juga belum ada
supervise dalam
memecahkan masalah yang
di hadapi
5 Pengendalian Belum di susun standar Membuat form survey
tentang pengendalian untuk pelaksanaan audit

mutu mutu pelayanan asuhan


keperawatan

Pelaksanaan discharge Membuat form pelaksanaan


planning belum optimal dischare planning
karena tidak tersedianya
brosur/leaflet untuk
passion, tidak tersedianya
anggaran discharge
planning, pemberian
pendidikan kesehatan
yang di lakukan secara
lisan pada
pasien/keluarga, dan

Intership RSI Faisal Makassar 2022


41 | P a g e
belum optimalnya
pendokumentasian
discharge plannning
Belum di sosialisasikan Mengadakan pertemuan
SAK dan SOP di tiap unit dengan bidang keperawatan
ruang perawatan terkait sosiallisasi SAK dan
SOP di tiap unit ruang
perawatan
Perawat kurang care dan Melakukan desiminasi
kurang komunikasi kepada perawat tentang
dengan pasien pentingnya komunikasi
therapeutic kepada pasien

O. Prioriitas Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah menentukan masalah yang akan dilakukan intervensi, selanjutnya adalah
membuat kesepakatan rencana pemecahan masalah antara pihak RSI Faisal
Makassar dengan mahasiswa residensi dengan mempertimbangkan pendekatan
pemecahan masalah yang kemungkinan dapat dilakukan seperti bersama kepala
ruangan dalam merumuskan visi dan misi setiap ruangan serta menerapkan
supervise
Rencana penyelesaian masalah dilakukan melaui seleksi dengan system
pembobotan dan memperhatikan aspek berikut :
1. Capability (C) artinya kemampuan melaksanakan alternative
2. Accesability (A) artinya kemudahan melaksanakan alternative
3. Readiness (R) artinya kesiapan dalam melaksanakan alternative
4. Leverage (L) artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan
masalah
Masing-masing aspek diatas diberikan penilaian dengan menggunakan rentang
nilai 1 – 4 dengan pemaknaan :

Intership RSI Faisal Makassar 2022


42 | P a g e
1 = Tidak mampu
2 = Cukup mampu
3 = Mampu
4 = Sangat mampu
Berikut ini adalah rencana pemecahan masalah sesuai hasil kesepakatan dengan
memprioritaskan berdasarkan skor nilai tertinggi, seperti terlihat pada tabel di
bawah :
No ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH C A R L SKOR
1
Pembuatan format Rencana Bulanan dan 4 4 4 4 256
tahunana kepala ruangan belum berjalan
optimal serta ketua tim dan perawat
pelaksana tidak membuat rencana harian
dalam bentuk tertulis

2
Pelaksanaan discharge planning belum 4
3 4 4 192
optimal karena tidak tersedianya
brosur/leaflet untuk passion, tidak
tersedianya anggaran discharge planning,
pemberian pendidikan kesehatan yang di
lakukan secara lisan pada pasien/keluarga,
dan belum optimalnya pendokumentasian
discharge planning
3
Memberikan infromasi/pelatihan kepada 3
3 4 4 144
perawat untuk meningkatkan pemaaman
perawat akan pentingnya supervise dalam
memecahkan masalah yang di hadapi

Intership RSI Faisal Makassar 2022


43 | P a g e
4 Perawat kurang care dan kurang 4 2 2 3 48
komunikasi dengan pasien

Di bawah ini prioritas alternative penyelesaian masalah, yaitu :

1. Pembuatan format Rencana Bulanan dan tahunana kepala ruangan belum berjalan

optimal serta ketua tim dan perawat pelaksana tidak membuat rencana harian

dalam bentuk tertulis

2. Pelaksanaan discharge planning belum optimal karena tidak tersedianya

brosur/leaflet untuk passion, tidak tersedianya anggaran discharge planning,

pemberian pendidikan kesehatan yang di lakukan secara lisan pada

pasien/keluarga, dan belum optimalnya pendokumentasian discharge planning

3. Memberikan infromasi/pelatihan kepada perawat untuk meningkatkan


pemaaman perawat akan pentingnya supervise dalam memecahkan masalah yang
di hadapi
4. Pelaksanaan Seminar Caring untuk meningkatkan pemahaman perawat
akan pentingnya caring kepada pasien

Intership RSI Faisal Makassar 2022


44 | P a g e
Intership RSI Faisal Makassar 2022
45 | P a g e
Intership RSI Faisal Makassar 2022
46 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai