Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MK : INFORMATIKA KEPERAWATAN

Dosen : Nurhaya Nurdin, S.Kep., Ns., MN.MPH

ESSAY ANALISIS E-HEALTH LITERACY AND INNOVATION SOLUTION


MAHASISWA NON KESEHATAN

KELOMPOK 7

NUR ANDANI (R012211018)


NURFADHILA (R012211037)
LAODE NUH SALAM (R012211022)
LAODE ARDINI (R012211036)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

“Alhamdulillahi Robbil Alamin” penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
segala nikmat, rahmat, serta hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan Essay Analisis “Essay Analisis E-Health Ltieracy
and Innovation Solutian Pada Mahasiswa Non Kesehatan” sebagai salah satu
tugas kelompok pada mata kuliah “Informatika Keperawatan”.
Teriring salam dan shalawat kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
sebagai Uswatun Hasanah beserta keluarga dan para sahabatnya yang merupakan
panutan umat manusia di muka bumi.
Dalam penyusunan Essay Analisis ini tentunya jauh dari kesempurnaan,
namun penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyempurnakan tugas
ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari dosen, rekan
maupun pembaca yang bersifat konstruktif untuk menyempurnakan tugas ini.
Semoga tugas ini bermanfaat untuk semua pihak khususnya pada mahasiswa Prodi
Magister Ilmu Keperawatan Universitas Hasanuddin Makassar.
Sekian dan terimakasih.

Makassar, April 2022

Kelompok 7
DAFTAR ISI

Hal
SAMPUL…………………….................…………........................…………………. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
PEMBAHASAN
A. Kesenjangan Kesehatan pada mahasiswa non Kesehatan…………….. 4
B. Konsekuensi atau dampak nyata dari rendahnya literasi Kesehatan
pada mahasiswa Non Kesehatan………………………………………… 5

C. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penanganan literasi


6
Kesehatan mahasiswa Non Kesehatan...............................................
D. Solusi konkrit yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan
literasi Kesehatan pada mahasiswa Non Kesehatan dikaitkan dengan
7
penerapan E-health Literacy………………………………………………

E. Kesimpulan.............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 8-9
1. Kesenjangan Kesehatan pada mahasiswa non Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari fisik, mental, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan perlu menjadi
perhatian bagi semua orang, baik kesehatan fisik maupun kesehatan
psikologisnya. Tingginya beban ekonomi, semakin lebarnya kesenjangan
sosial dan ketidakpastian situasi sosial membuat masyarakat mengalami
gangguan psikologis. Tuntutan akademis yang harus dihadapi dan
tidak siapnya individu untuk menghadapinya juga dapat mengakibatkan
gangguan psikologis seperti stress utamanya pada non Kesehatan
(Dadaczynski et al., 2021).
Mahasiswa non Kesehatan mengalami stres dapat berdampak positif
atau negatif. Peningkatan jumlah stress akademik akan menurunkan
kemampuan akademik yang berpengaruh terhadap indeks prestasi. Bahkan
yang dirasa terlalu berat dapat memicu gangguan memori, konsentrasi,
penurunan kemampuan penyelasaian masalah, dan kemampuan akademik.
(Goff. A.M, 2011).
Beban stres yang dirasa berat juga dapat memicu seseorang untuk
berperilaku negatif, seperti merokok, alkohol, tawuran, seks bebas bahkan
penyalahgunaan NAPZA. Stres tidak hanya berdampak negatif tetapi juga
memiliki dampak positif, yaitu berupa peningkatan kreativitas dan memicu
pengembangan diri, selama stres yang dialami masih dalam batas
kapasitas individu. Stres tetap dibutuhkan untuk pengembangan diri
mahasiswa (Smeltzer & Bare, 2018).

2. Konsekuensi atau dampak nyata dari rendahnya literasi Kesehatan pada


mahasiswa Non Kesehatan
Sebuah studi yang dilakukan di kalangan mahasiswa di Filipina
sebelum pandemi COVID-19 melaporkan literasi kesehatan yang terbatas
terutama pada kesehatan pribadi dan tentang pencegahan dan pengendalian
penyakit. Sebuah meta-analisis literasi kesehatan di kalangan siswa Cina
mengungkapkan bahwa hanya 26% yang memiliki tingkat literasi kesehatan
yang memadai. Banyaknya informasi yang diberikan selama pandemi COVID-
19 menyebabkan kebingungan dan berdampak negatif terhadap tindakan
pencegahan dan pengendalian individu terutama pada kelompok populasi
yang melek kesehatan terbatas. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelusuran
DHL dan pola pencarian informasi selama masa pandemi di negara-negara
Asia (Htay et al., 2022).
Mahasiswa menghabiskan banyak waktu di lingkungan yang penuh
tekanan, dan mereka berisiko tinggi untuk terlibat dalam perilaku yang tidak
sehat. Memiliki tingkat literasi kesehatan yang memadai dapat membantu
mahasiswa membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan mereka. Di
sisi lain, membuat keputusan yang tidak tepat dan terlibat dalam perilaku
yang tidak sehat, seperti makan yang tidak sehat dan kurang dari jumlah
aktivitas fisik yang direkomendasikan berdampak negatif pada prestasi
akademik serta Adapun efek jangka panjang dari masalah kesehatan seperti
itu merugikan karena meningkatkan risiko masalah kronis yang mengancam
jiwa seperti penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, dan masalah
kesehatan mental (Rababah et al., 2019).

3. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam penanganan literasi Kesehatan


mahasiswa Non – Kesehatan diperhatikan adalah (Adil et al., 2021) :
a. Praktik penggunaan ponsel android dan komponen lainnya juga telah
membuka jalan untuk mendapatkan informasi kesehatan secara online
b. Tingkat Pendidikan
c. Jenis Kelamin
d. Usia

Prinsip penanganan stres pada mahasiswa non kesehatan yang dapat


dilakukan oleh pihak universitas yaitu dengan mengorganisasikan proses
pembelajaran yang menarik dan komunikatif seperti voice note atau video
mengajar, pertemuan lewat daring yang santai dan fleksibel, serta dapat
menggunakan surel dan media sosial. Pihak kampus juga dapat menyediakan
fasilitas kesehatan yang memadai ataupun melakukan kerja sama
kelembagaan dengan fasilitas kesehatan untuk mendeteksi dan/atau
menangani kasus COVID-19 ataupun suportif untuk kebutuhan kesehatan
mental/psikologis civitas akademika dan mahasiswa (Rababah et al., 2019).
4. Solusi konkrit yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan literasi
Kesehatan pada mahasiswa Non-Kesehatan dikaitkan dengan penerapan E-
health Literacy
DHL (Digital Health Literacy) adalah konsep utama dalam
memanfaatkan sumber online yang dapat dipercaya dan untuk mencapai
kepuasan yang lebih tinggi dengan sumber informasi online, yang pada
gilirannya dapat bermanfaat dalam membuat keputusan yang tepat terkait
dengan kesehatan mereka. Mahasiswa harus didorong untuk memanfaatkan
sumber yang kredibel seperti situs web badan publik, portal berita (misalnya,
surat kabar, stasiun TV nasional), situs web dokter/perusahaan asuransi, dan
situs resmi Kesehatan (Htay et al., 2022).
Intervensi kesehatan masyarakat atau promosi kesehatan strategis
harus dikembangkan untuk meningkatkan literasi kesehatan dan mengurangi
dampak Covid-19 (Supriyati et al., 2021). Literasi kesehatan digital akan
memberdayakan mahasiswa dan semua kelompok populasi lainnya untuk
mengambil kendali lebih besar dalam pencegahan dan penyebaran COVID-
19, yang pada gilirannya cenderung mengarah pada hasil kesehatan yang
lebih baik, Universitas dapat memberikan kursus tentang literasi kesehatan
digital dan informasi kesehatan mahasiswa mereka dan juga dapat
menyebarkan berita terpercaya tentang COVID-19 melalui saluran berbasis
web mereka (Dadaczynski et al., 2021).
Salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu membuat video animasi
tentang physical distancing, video animasi tersebut dibuat melalui aplikasi
website PowToon dengan durasi 107 detik dan didistribusikan melalui
Instagram TV untuk dapat ditonton oleh semua orang. Physical distancing
dipilih sebagai pesan utama pendidikan kesehatan karena physical distancing
sangat penting dalam pencegahan covid- 19 (Archila et al., 2021). Mendorong
populasi muda, seperti mahasiswa non kesehatan, untuk menjalani gaya
hidup sehat membutuhkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan
kesehatan mereka itu sangat penting dilakukan (Rababah et al., 2019).

5. Kesimpulan
Pandemi COVID-19 beserta dampak yang menyertainya telah menjadi
sebuah beban yang menimbulkan stres dan kecemasan bagi mahasiswa,
utamanya mahasiswa non kesehatan, Angka stress pada mahasiswa di
Indonesia selama perkuliahan jarak jauh rata-rata sebesar 55,1%, sedangkan
pada mahasiswa di luar Indonesia sebesar 66,3%. Angka kecemasan
mahasiswa di Indonesia selama perkuliahan jarak jauh rata-rata sebesar
40%, sedangkan pada mahasiswa di luar Indonesia sebesar 57,2% (Htay et
al., 2022).
Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa non kesehatan
untuk mengatasi stres dan cemas selama PJJ diantaranya seperti olahraga
atau aktivitas fisik, istirahat cukup, melakukan hobi, tetap bersosialisasi
meskipun secara virtual, dan apabila stress atau kecemasan terasa berat dan
mengganggu, tidak segan untuk bercerita ke orang yang dipercaya atau
mencari pertolongan profesional. Saran yang dapat diberikan kepada
keluarga/lingkungan tempat tinggal mahasiswa yaitu untuk menerapkan
lingkungan rumah yang sehat, baik secara fisik maupun psikologis, untuk
mengurangi stressor bagi anggota keluarga (Smeltzer & Bare, 2018).
DAFTAR PUSTAKA

Adil, A., Usman, A., Khan, N. M., & Mirza, F. I. (2021). Adolescent health literacy:
factors effecting usage and expertise of digital health literacy among universities
students in Pakistan. BMC Public Health, 21(1), 1–6.
https://doi.org/10.1186/s12889-020-10075-y

Archila, P. A., Danies, G., Molina, J., Truscott de Mejía, A. M., & Restrepo, S. (2021).
Towards Covid-19 Literacy: Investigating the Literacy Levels of University
Students in Colombia. In Science and Education (Vol. 30, Issue 4, pp. 785–
808). https://doi.org/10.1007/s11191-021-00222-1

Beauchamp, A., Buchbinder, R., Dodson, S., Batterham, R. W., Elsworth, G. R.,
McPhee, C., Sparkes, L., Hawkins, M., & Osborne, R. H. (2015). Distribution of
health literacy strengths and weaknesses across socio-demographic groups: A
cross-sectional survey using the Health Literacy Questionnaire (HLQ). BMC
Public Health, 15(1), 1–13.
https://doi.org/10.1186/S12889-015-2056-Z/TABLES/3

Dadaczynski, K., Okan, O., Messer, M., Leung, A. Y. M., Rosário, R., Darlington, E.,
& Rathmann, K. (2021). Digital Health Literacy and Web-Based Information-
Seeking Behaviors of University Students in Germany during the COVID-19
Pandemic: Cross-sectional Survey Study. Journal of Medical Internet Research,
23(1), 1–17. https://doi.org/10.2196/24097

Htay, M. N. N., Parial, L. L., Tolabing, M. C., Dadaczynski, K., Okan, O., Leung, A. Y.
M., & Su, T. T. (2022). Digital health literacy, online information-seeking
behaviour, and satisfaction of Covid-19 information among the university
students of East and South-East Asia. Plos One, 17(4), e0266276.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0266276

Mostafa, A., Abdelzaher, A., Rashed, S., Alkhawaga, S. I., Afifi, S. K., Abdelalim, S.,
Mostafa, S. A., & Zidan, T. A. (2021). Is health literacy associated with antibiotic
use, knowledge and awareness of antimicrobial resistance among non-medical
university students in Egypt? A cross-sectional study. BMJ Open, 11(3), 1–15.
https://doi.org/10.1136/bmjopen-2020-046453
Olpin, M., Hesson, M., (2019). Stres management for life. 2th edition. USA:
Wadswot Cengage Learning

Rababah, J. A., Al-Hammouri, M. M., Drew, B. L., & Aldalaykeh, M. (2019). Health
literacy: Exploring disparities among college students. BMC Public Health,
19(1), 1–11. https://doi.org/10.1186/s12889-019-7781-2

Supriyati, S., Angraeny, D. K., Carissa, T. M., Sheila, A. P., Qisthi, S. A., Rianti, M.,
& Roshan, T. (2021). Preparing new normal: the health literacy assessment on
the Covid-19. Berita Kedokteran Masyarakat, 37(1), 27.
https://doi.org/10.22146/bkm.63081

Wang ZH, Yang HL, Yang YQ, Liu D, Li ZH, Zhang XR, et al. Prevalence of anxiety
and depression symptom, and the demands for psychological knowledge and
interventions in college students during COVID-19 epidemic: A large cross-
sectional study. J Affect Disord. 2020;275:188–93
RUBRIK PENILAIAN ESSAY ANALISIS
(E-Health Literacy & Innovative Solution)

Nama Mahasiswa & NIM:

1. NUR ANDANI (R012211018)


2. NURFADHILA (R012211037)
3. LAODE NUH SALAM (R012211022)
4. LAODE ARDINI (R012211036)
Target Group yang Dipilih: Mahasiswa Non Kesehatan
Tanggal Memasukkan Tugas: 23 April 2022
Jumlah Referensi Yang digunakan : 10

Nilai yang
No Item Penilaian Essay Analisis Nilai Maks.
diperoleh
Deskripsi kesenjangan Kesehatan yang
1. 5
dialami target group (Plus referensi)
Deskrispi konsekuensi atau dampak
nyata dari rendahnya literasi kesehatan
2. 5
pada klp target tersebut
(plus referensi)
Uraian Prinsip-prinsip yg perlu
diperhatikan dalam penanganan literasi
3. 10
kesehatan pada kelompok
tersebut (plus referensi)
Analisis solusi konkrit atau inovasi
kreatif yang dapat dilakukan utk
4. menangani permasalahan literasi 15
kesehatan dalam target group ini?
(referensi)
5. Kesimpulan 5
Pengurangan
nilai Essay
dilakukan
jika terjadi
indikasi
berikut ini:
Typology (Salah penulisan ejaan kata,
1. tanda baca tidak sesuai, kalimat tidak -1 s/d -5
lengkap.
Penulisan referensi tidak sesuai kaidah
2. -1 s/d -5
penulisan APA
Pilihan jenis huruf, ukuran huruf dan
jumlah kata tidak sesuai panduan (huruf
3. Arial size 12, max. 1500 -1 s/d -5
kata diluar kata pengantar, daftar isi,
daftar pustaka, lampiran)
Jumlah Referensi yang digunakan
kurang dari 10 buah dan terdapat tahun
3. -1 s/d -5
referensi diluar periode
tahun yang ditentukan
Plagiarisme karya tulis (mencontek ide,
isi tulisan sama dengan mahasiswa
4. - 5 s/d -20
lain, minim paraphrase,
tidak mencantumkan sumber)

TOTAL NILAI

Anda mungkin juga menyukai