M.SIDDIQ
P.2016.01.048
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
STIKES-MW Kendari.
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu saran-saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu dari Penulisan ini sangat Penulis
harapkan.
Pada kesempatan kali ini Penulis tidak lupa pula menghanturkan rasa
selaku pembimbing II atas semua waktu, tenaga dan pikiran yang telah
Tak lupa pula Penulis hanturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
ix
3. Para Wakil Ketua (Akademik, Non Akademik, Kemahasiswaan) STIKES
proposal ini.
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERNYATAAN PERSETUJUAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar berlakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
E. Keaslian Penelitian.....................................................................................7
BAB II TINJAUN PUSTAKA................................................................................8
A. Tinjauan Umum Sekolah Menengah Kejuruan ......................................12
B. Tinjauan Umum Tentang Remaja............................................................15
C. Tinjauan Umumu Tentang Pengtahuan...................................................18
D. Tinjauan Umumu Tentang HIV/AIDS ..................................................23
E. Tinjauan Umum Tentang Pendidikan Kesehatan.....................................46
BAB III KERANGKA KONSEP..........................................................................56
A. Dasar Pemikiran.......................................................................................56
B. Kerangka Konsep Penelitian....................................................................57
C. Variabel Penelitian...................................................................................58
D. Definisi Operasional Dan Kriteria Obyektif............................................58
E. Hipotesis Penelitian..................................................................................61
BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................62
A. Jenis Dan Desain Penelitian.....................................................................62
B. Waktu Dan Lokasi Penelitian..................................................................63
C. Populasi Dan Sampel...............................................................................63
D.Sumber Data Dan Cara Pengumpulan Data..............................................65
E. Pengolahan Dan Penyajian Data..............................................................66
xi
F. Etika Penelitian.........................................................................................68
B. Hasil penelitian……………………………………………………………
C. Pembahasan……………………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................70
LAMPIRAN...........................................................................................................73
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini berada dalam cairan
tubuh manusia seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Tidak
semua cairan yang ada dalam tubuh manusia mengandung HIV. Ada juga yang
tidak berpotensial yaitu cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Penyakit
terdapat sel yang melawan virus yang masuk kedalam tubuh manusia, sel tersebut
memiliki CD4.CD4 berfungsi untuk melawan berbagai macam infeksi yang ada
(Firman, 2017).
akhir dari infeksi virus HIV.Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk
menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat
penyebab AIDS dan tes darah untuk deteksi HIV, mengatakan tidak yakin bahwa
berlangsung lebih dari 30 tahun, para ahli kesehatan kini lebih sering
membicarakan HIV ketimbang AIDS, ini karena kombinasi obat anti-HIV yang di
sebut antiretroviral (ARV), yang dapat membuat angka kesakitan dan kematian
1
Data WHO (World Health Organization) mencatat bahwa secara global
terdapat 36,9 juta masyarakat berbagai negar hidup bersama HIV dan AIDS pada
tahun 2017. Dari total penderita yang ada, 1,8 juta di antaranya adalah anaka-anak
berusia di bawah 15 tahun dan selebihnya adalah orang dewasa sejumlah 35,1 juta
Afrika Timur dan Selatan dengan angka mencapai 19,6 juta penderita, selanjutnya
di posisi kedua yaitu kawasan Afrika Barat dan Tengah, dan kawasan Asia pasifik
9,9 juta penderita tidak mengetahui bahwa merekaterserang HIV atau bahkan
Tiongkok dan india. Penyebaran HIV di Tiongkok meningkat 31% setiap tahun,
sementara India sebesar 22% atau 88 ribu pertahun, dan Indonesia sebesar 17%
atau 43 ribu pertahun. Dari 23% pertumbuhan penyebaran HIV di Asia Pasifik,
berasal dari anak muda.Hal tersebut terjadi karena mereka tidak mendapatkan
penyebaran HIV di asia Pasifik termaksud Indonesia, berasal dari anak muda. Hal
tersebut terjadi karena mereka tidak mendapatkan informasi yang cukup baik soal
sebesar 301.959 orang atau 48% dari 630 ribu orang. Oleh karna itu pentingnya
sosialisasi mengenai masalah HIV, tugas sosialisasi bukan hanya tanggung jawab
2
pemerintah namun juga pihak swasta, termaksud media ( Krittayawan Boonto
2018 ).
sampai tahun 2019 mendekati angka 500.000 yaitu 466.859 yang terdiri dari
349.882 HIV dan 116.977 AIDS. Setiap tahunnya terjadi kenaikan jumlah kasus
HIV. Provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi yaitu DKI Jakarta 62.108 jiwa,
Jawa Timur 51.9990, Jawa Tengah 30.257, Papua 34.473, Jawa tengah 30.257,
Bali 20.356, Sumatra Utara 17.957, Sulawesi Selatan 9.442 dan Sulawesi tenggara
594 jiwa di tahun 2019. Penyebaran kasus tertinggi pada kelompok umur 20-29
tahun (32,1%), 30-39 tahun (31%), 40-49 tahun (13,6%), 50-59 tahun (5,1%) dan
15-19 tahun (3,2%). Factor resiko penularan terbanyak melalui hubungan Seksual
di Sultra tercatat mengalami peningkatan, ada sekitar 594 orang yang mengidap
penyakit mamatikan ini, tahun 2015 sekitar 158 orang, di tahun 2016 jumlah
penderita bertambah 123 orang, tahun 2017 bertambah 120 orang, 2018
bertambah 183 orang dan di 2019 ada 10 orang yang terdata Dinas kesehatan
umur 20-29 tahun (32,1%), 30-39 tahun (31%), 40-49 tahun (13,6%), 50-59 tahun
(5,1%) dan 15-19 tahun (3,2%). Sementara resiko penularan terbanyak melalui
3
hubungan Seksual sekitar (70,2%), penggunaan alat suntik tidak steril(8,2%),
homoseksual (7%) dan penularan melalui prinital (2,9%). Sampai saat ini
melihat pada kelompok umur yang paling rentang dengan penyakit ini yaitu
prilaku seksual yang berisiko, penyakit menular seksual yang tidak diinginkan
yang dapat berdampak pada remaja yang memiliki pengetahuan rendah terhadap
kesehatan reproduksi dengan prilaku seksual yang tidak aman dan narkoba suntik.
penularan HIV/AIDS agar tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan stikma serta
dan penggunaan obat suntik bergantian dapat meningkatkan resiko terkena infeksi
sesuai dengan perkembangan mental serta kebutuhan mereka (P2M & Kemenkes,
2012).
AIDS, praktis saat ini hanya 3 kabupaten yang bebas kasus AIDS, yaitu
4
Kabupaten Konawe Utara, Konawe Kepulauan dan Muna Barat. Jumlah kasus
tertinggi di temukan di wilayah kota yaitu Kota Kendari 52 orang, Kota Baubau
Tenggara, 2019).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bombana dari tahun 2017 sampai
2019 jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS ada sekitar 22 orang yang mengidap
penyakit mamatikan ini, tahun 2017 sekitar 8 orang, tahun 2018 betambah 5
orang, dan di tahun 2019 mengalami penambahan 9 orang. Menurut jenis kelamin
dan factor umur penderita HIV/AIDS paling bnyak dialami oleh laki-laki
paling banyak menyidap penyakit HIV/AIDS terdiri dari 15 orang, umur 25-49
sebanyak 6 orang, dan umur <4 tahun 1 orang (Dinkes Bomabana, 2019).
sekolah dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku para remaja yang
berkaitan dengan pencegahan dan penularan HIV/AIDS, sebab dilihat dari data di
atas angkat tertingg penderita HIV/AIDS pada umur 20-29. Maka langkah
proventif yang mesti dilakukan dirioritaskan pada usia dibawah 20 tahun atau usia
HIV/AIDS. Pendidikan kesehatan akan mempunyai hasil yang baik apabila dalam
prosesnya menggunakan metode maupun media yang baik, dimana seriap metode
penggunaan metode maupun media hendaknya ditunjang oleh media yang cocok
dalam proses pendidikan kesehatan agar apa yang disampaikan dapat diserat dan
5
Metode atau teknik pendidikan kesehatan adalah cara dengan alat bantu
sasaran tersebut. Penggunaan metode dan alat bantu dalam pendidikan kesehatan
biasanya tergantung pada besar kecilnya kelompok sasaran pada umumnya. Untuk
mendapatka media yang baik perlu dilakukan seleksi dan pengujian media
sehingga dapat mmeenuhi kubutuhan yang diinginkan. Saat ini cukup banyak
media yang baik untuk pengajaran dan salah satunya adalah media leaflet dan
lembaran yang dilipat berisi tulisan dan gambar yang menarik. Adapun
dapat melihat isinya di saat santai dan ekonomis, mudah dibuat, dan mudah
sekaligus dalam suatu kegiatan atau proses. Audio visual memberikan kontribusi
yang sangat besar dalam perubahan perilaku masyarakat, terutama dalam aspek
informasi yang diterima lebih jelas dan cepat dimengerti dan juga memberikan
(Hasan,2016).
Berdasarkan data yang diperoleh pada saat pengambilan data awal SMK
6
kurum waktu 4 tahun terdapat siswa yang harus putus sekolah, di tahun 2017 11
orang, tahun 2018 18 orang, tahun 2019 21 orang, dan di 2020 2 orang siswa
melakukan penyimpangan seksual, hal tersebut dapat di ketahui dari warga sekitar
siswinya agar tidak melakukan hal-hal yang dapak memicu terjadinya hubungan
seksual yaitu dengan menghimbau kepada orang tua siswa agar lebih
serta memberikan sangsi tegas para siswa-siswi yang melanggar aturan sekolah
seperti melanggar aturan sekolah seperti membawah majalah maupun vidio porno
ke sekolah,sekolah yang memiliki letak geografis yang jauh dari perkotahan dan
akses jalan yang tidak baik sehingga sekolah tersebut belum pernah memdapatkan
B. Rumusan Masalah
7
Berdasarka uraian pada latar belakang, maka penelitian dapat di rumuskan
sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
BOMBANA
Audovisual.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
8
a. Bagi penulis
membutuhkannya.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi siswa/remaja
c. Bagi masyarakat
d. Bagi Peneliti
9
E. Keaslian Penelitian
10
Pengaruh pendidikan ada pengaru
dan pekerjaan orang pekerjaan terhadap
tua dengan tingkat kepatuhan arv di
kepatuhan arv pada rumah sakit waluyo
anak hiv/aids djati kraksaan
kabupaten
probolinggi
5 Dwi Setiowati, 2014 Pre Eksperiment 160 Pemberian
pendidikan
Efektivitas pendidikan kesehatan tentang
kesehatan reproduksi seks bebas memilikih
terhadap peningkatan keefektifan dalam
pengetahuan remaj di meningkatkan
smk islam wijaya pengetahuan
kusuma Jakarta kesehatan remaja
selatan mengalami
peningkatan sesudah
di berikan
pendidikan
kesehatan
6 Baiq Leny Napitasari, Cross Sectinal 99 Adanya tingkat
Abdul Rahman pengetahuan
Wahid, Baharuddin, mahasiswa
2019 universitasmuhamma
diayah mataram
Tingkat pengetahuan terhadap PMS
mahasiswa universitas beradadi kategori
muhammadiyah cukup
mataram terhadap
penyakit menular
seksual
7 Yanik Purwanti, 2015 Quasy 96 Metode peer
Eksperimen education tidak lebih
Pengaruh peer meningkat di
education terhadap banding metode
peningkatan cerama, sedangkan
pengetahuan dan sikap, metode peer
sikap tentang hiv/aids education lebih
meningkatkan sikapa
di banding dengan
metode cerama.
8 Gusti Ayu Marhaeni, Pre Eksperiment 80 Ada perbedahan
11
M. Choirul Hadi, Ni bermakna pada
Wayan Armini, 2015 pengetahuan dan
sikap remaja tentang
Interpensi penyuluhan hiv-aids sebelum dan
kesehtan terhadap sesudah diberikan
peningkatan penyuluhan.
pengetahuan dan
sikap remaja tentang
hiv-aids di sma 1
sidemen kabupaten
karangasem, provensi
bali
9 Irma Hermayanty, Dekskriptif 19 Terdapat hubungan
Dhesti Widya, Analisis signifikan antara
Nurhasana Bingrum, koordinasi dengan
2018 efektivitas
penanggulangan
Pengaruh koordinasi hiv/aids pada komisi
terhadap efektivitas penanggulangan aids
penaggulangan
hiv/aids kabupaten
sumedang
10 Nina Sri, Catur Cross Sectional 60 Di dapat bahwa
Ceptiawan G, 2019 Sikap dalam
pencegahan hiv/aids,
Pengaruh sikap dukungan teman
dukungan teman sesame wanita
sesame wanita pekerja pekerja seks dan
seks (wps) dan motivasi bepengaruh
motivasi terhadap baik secara lamsung
prilaku pencegahan maupun tidak
hiv/aids wps lansung melalui
motivasi terhadap
prilaku pencegahan
HIV/AIDS WPS.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian SMK
SMK atau sekolah menengah kejuruan adalah suatu sekolah kejuruan yang
mempelajari bidang yang mereka pilih dan mereka diberi arahan, tujuan
dunia kerja jadi untuk mempersiapkan didi dalam memasuki era pasar bebas
yang sudah semakin edan dan bahkan pasar china sudah masuk ke Indonesia,
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTS atau bentuk lain yang
sederajad atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui ama/setara SMP/MTS.
SMK sering juga di sebut dengan STM (Sekolah tehnik menengah). Di SMK
13
mengutakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta
29 tahun 1990).
pendidikan mengengah sebagai lanjutan dari SMP, MTS, atau bentuk lain
SMK.Kurikulum SMK dibuat agar peserta didik siap untuk lansung bekerja
sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang ada.Hal ini dilakukan agar peserta
kerja.Dengan masa studi sekitar 3 tahun atau empat tahun, lulusan SMK
diharapkan mampu untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang telah ditekuni.
tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
14
pendidikan menengah kejuruan adalah : (a) meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada tuhan yang maha esa; (b) mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat,
lingkungan hidup, serta memamfaatkan sumber daya alam dengan efektik dan
efesien.
2. Tujuan SMK
propesional.
mengembangkan diri.
usaha dan industry pada saat ini maupun masa yang akan dating.
2106).
1. Pengertian remaja
15
Remaja atau istilah adolenscence berasal dari kata latin yang berarti
dan masa remaja, berlansung antara usia 12-24 tahun. Remaja adalah masa
namun beberapa remaja bias penurunan pada kondisi psikis, fisiologi, dan
perilaku anti social pada remaja, konflik dengan orang tua, penyalahgunaan
2017).
individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa, usai dimana anak tidak lagi
Pada usia remaja awal, yang masi dalam tahap pencarian jati diri, dan
emosional sebagai hal utama, mengingat remaja masi dalam ranah sangat
16
penting sebagai pelajar dengan cirri emosi yang meledak-ledak. Sebuah study
lebih 11 tahun, mulai usia 12-21 pada wanita dan 13-22 pada pria. Masa
perkembangan remaja yang panjang ini dikenal sebagai masa yang penu
kerusakan dan persoalan, bukan saja bagi remaja sendiri melainkan juga bagi
Masa remaja manjadi masa remaja awal (13-16 tahun) dan masa remaja akhir
(16 atau 17 tahun hingga 18 tahun), pada priode akhir individu telah mencapai
masa transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa (Jahja, 2016).
Sedangkan masa remaja menurut Dwi (2016) masa remaja terbagi menjadi
dan social, yaitu masa remaj awal (10-14), menengah (15-16), dan akhir (17-
20).
Masa remaja menurut beberapa ahli psikologi terdiri atau sub-sub masa
17
c. Sub perkembangan post-puber, yakni saat perkembangan biologis
tertentu.
3. Ciri-ciri remaja
1. Pengertian pengetahuan
18
penciuman rasa dan indera peraba.Sebagian besar pengetahuan manusia di
mencari tahu yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, konsep mencari tahu
yang telah dipelajari, mengingat kembali sekumpulan bahan yang luas dari
hal-hal terperinci untuk teori tetapi apa yang diberikan telah menggunakan
dengan pengetahuan adalah segala yanh telah diketahui dan mampu diingat
(natoatmodjo, 2016).
2. Tingkat pengetahuan
a) Tahu
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluru bahan yang dipelajri
19
seseorang tahu tentang yang dipelajari antara lain dengan menyebutkan,
hamil.
b) Memahami
c) Aplikasi
d) Analisis
struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya dengan satu sama
e) Sintesis
20
Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
f) Evaluasi
menilai untung ruginya seorang ibu yang melakukan mobilisasi dini dan
a) Umur
b) Pendidikan
orang lain menuju kea rah suatu cita-cita tertentu. Pendidikan diperlukan
21
perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru
c) Pekerjaan
berkurang.
d) Pendapatan
22
terkadang akan lebih mementingkan kebutuhan primernya dibanding
e) Letak geografis
4. Pengukur pengetahuan
penelitian/responden.(Natoadmodjo, 2016).
2016).
1. Pengertian HIV/AIDS
melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini berada dalam cairan
23
tubuh manusia seperti darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu.
Tidak semua cairan yang ada dalam tubuh manusia mengandung HIV. Ada
juga yang tidak berpotensial yaitu cairan keringat, air liur, air mata dan lain-
sistemtubuh mausia, terdapat sel yang melawan virus yang masuk kedalam
tubuh manusia, sel tersebut memiliki CD4. CD4 berfungsi untuk melawan
yaitu HIV-1 dan HIV-2, Secara morfologis HIV-1 berbentuk bulat yang
terdiri atas bagian inti (core) dan selubung (envelope) (Nasronudin, 2012).
2. Epidemologi
Transmisi HIV ke dalam tubuh manusia melalui 3 cara, vaitu: (1) secara
vertikal dari ibu ke anak. Kebanyakan bavi anak terinfeksi berasal darí ibu
yang terinfeksi HIV.Jadi transmisi pada masa perinatal terjadi pada masa
ASI).Sekitar 85-90% infeksi HIV pada anak didapatkan pada persalinan dari
ibu yang telah terinfeksi HIV, sedangkan sebagian karena transfusi darah atau
komponen darah yang tercemar HIV.Transmisi melalui ASI, 14% terjadi pada
6 bulan pertama postpartum. Oleh karena itu, Centers for Disease Control
(CDC) menyarankan agar ibu hamil dengan HIV agar tidak menyusui
24
secara horizontal yaitu kontak antardarah (pemakaian jarum suntik bersama-
(Nasronudin, 2012).
di institut Pasteur pada tahun 1983, sedangkan HIV-2 pertama dilaporkan dari
Senegal Afrika Barat pada tahun 1985.Saat ini lebih dari 150 negara
(Nasronudin, 2012).
lebih 10 juta jiwa meninggal akibat AIDS serta 3–4 juta jiwa terinfeksi baru
tahun 1959 dari seorang pria di Kinshasa, Republik Demokrat Kongo (dahulu
disebut zaire).Sampel yang menunjukkan bahwa HIV ada lebih dari dua
AIDS pertama kali dilaporkan pada tahun 1981 oleh Pusat Pengendalian
25
AIIDS selama 25 tahun pertama.Lebih dari setengah juta orang Amerika
meninggal karena AIDS selama seperempat abad pertama epidemi, dan lebih
dari 400.000 orang Amerika saat ini hidup dengan AlIDS.Namun AIDS
Pada Tahun 2007, menurut data yang dikumpulkan oleh Amerika bersama
(UNAIDS, 2007).
Bali, dan sampai akhir tahun 2003 jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak
4.091. Jumlah kasus terbanyak yang dilaporkan Timur, Riau (Batam) dan
Bali.berasal dari DKI Jakarta, disusul Papua, Jawa Timur, Riau (Batam) dan
Bali (Firman,2017)
4. Etiologi
yaitu HIV-1 dan HIV-2, Secara morfologis HIV-1 berbentuk bulat yang
terdiri atas bagian inti (core) dan selubung (envelope) (Nasronudin, 2012).
Molekul RNA dikelilingi oleh suatu kapsid berlapis dua dan suatu
tersusun dari dua lapis lipid dan terdapat glikoprotein spesifik menyerupai
jarum yang terdiri atas gp120, yang mampu berinteraksi dengan reseptor CD4
serta coreseptor CXCR4 dan CCR5 yang terdapat pada sel target, dan gp41
26
yang mendorong terjadinya fusi membran HIV dengan membran sel target.
karena mempunyai afinitas yang besar dengan reseptor CD4 dan coreseptor
CXCR4 dan CCR5 sel target. Bagian inti HIV tersusun dari rangkaian protein
matriks p17, rangkaian nukleokapsid dari protein p24, protein inti terdiri atas
genom RNA dan enzim reverse transcriptase yang dapat mengubah RNA
menjadi DNA pada proses replikasi. Genom HIV terdiri atas ssRNA (2 untai
yang identik dengan masing-masing 9,2 kb). Pada genom HIV terdapat gen
(Nasronudin, 2012).
5. Patofisiologi
HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara
menembus dinding pembuluh darah atau secara tidak langsung melalui kulit
dan mukosa yang tidak intak seperti yang terjadi pada kontak seksual.Begitu
mencapai atau berada dalam sirkulasi sistemik, 4–11 hari sejak paparan
Selama dalam sirkulasi sistemik terjadi viremia dengan disertai gejala dan
tanda infeksi virus akut seperti panas tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri
sendi, nyeri otot, mual, muntah, sulit tidur, batuk- pilek, dan lain-
lain.Keadaan ini disebut sindrom retroviral akut.Pada fase ini mulai terjadi
penurunan CD4 dan peningkatan HIV-RNA Viral load. Viral load akan
meningkat dengan cepat pada awal infeksi dan kemudian turun sampai pada
27
suatu titik tertentu. Dengan semakin berlanjutnya infeksi, viral load secara
penurunan hitung CD4 secara perlahan dalam waktu beberapa tahun dengan
laju penurunan CD4 yang lebih cepat pada kurun waktu 1,5-2,5 tahun
Fase selanjutnya HIV akan berusaha masuk ke dalam sel target. Sel yang
menjadi target HIV adalah sel yang mampu mengekspresikan reseptor CD4.
Untuk bisa masuk ke sel target, gp120 HIV perlu berikatan dengan reseptor
masuk ke sel HIV memerlukan chemokine receptor yaitu CXCR4 dan CCR5,
beberapa reseptor lain yang memiliki peran adalah CCR26 dan CCR3.
intensitas ikatan gp120 HIV dengan reseptor CD4 ditentukan melalui peran
regio V terutama V3. Stabilitas dan potensi ikatan diperkuat oleh ko-reseptor
tersebut akan diikuti oleh proses interaksi lebih lanjut vaitu terjadi fusi
membran HIV dengan membran sel target atas peran gp41 HIV. Dengan
terjadinya fusi kedua membran, seluruh isi sitoplasma HIV termasuk enzim
reverse transcriptase dan inti masuk ke dalam sitoplasma sel target. Setelah
masuk dalam sel target, HIV melepaskan single strand RNA (SSRNA).
double strand DNA yang disebut sebagai provirus. Provirus masuk ke dalam
28
integrase. Penggabungan ini menyebabkan provirus menjadi tidak aktif untuk
melakukan transkripsi dan translasi. Kondisi provirus yang tidak aktif ini
laten tersebut memerlukan proses aktivasi dari sel host. Bila sel host ini
teraktivasi oleh induktor seperti antigen, sitokin, atau faktor lain maka sel
berikatan pada 5' LTR (Long Terminal Repeats) yang mengapit gen-gen
tersebut. LTR berisi berbagai elemen pengatur yang terlibat pada ekspresi
struktur berfungsi sebagai RNA genomik dan mRNA. RNA keluar dari
akan bergabung dengan RNA menjadi inti virus baru. Inti beserta perangkat
lengkap virion baru ini membentuk tonjolan pada permukaan sel host,
kemudian polipeptida dipecah oleh enzim protease menjadi protein dan enzim
yang fungsional.Inti virus baru dilengkapi oleh kolesterol dan glikolipid dari
permukaan sel host, sehingga terbentuk virus baru yang lengkap dan matang.
Virus yang sudah lengkap ini keluar dari sel, akan menginfeksi sel target
29
berikutnya. Dalam satu hari HIV mampu melakukan replikasi hingga
Secara perlahan tetapi pasti limfosit T penderita akan tertekan dan semakin
berikut.
melenyapkan virus dan sel yang terinfeksi virus. Namun respons ini bisa
menyebabkan disfungsi imun akibat eliminasi sel yang terinfeksi dan sel
f. Kematian sel target terjadi akibat hipor aktivitas Hsp70, sehingga fungsi
(Nasronudin, 2012).
30
Dengan berbagai proses kematian limfosit T tersebut terjadi penurunan
jumlah limfosit T- CD4 secara dramatis dari normal berkisar 600- 1200/mm
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis infeksi HIV merupakan gejala dan tanda pada tubuh
host akibat intervensi HIV. Manifestasi ini dapat merupakan gejala dan tanda
AIDS berat.Manifestasi gejala dan tanda dari HIV dapat dibagi menjadi 4
tahap.
a. Pertama merupakan tahap infeksi akut, pada tahap ini muncul gejala
tetapi tidak spesifik. Tahap ini muncul 6 minggu pertama setelah paparan
HIV dapat berupa demam, rasa letih, nyeri otot dan sendi, nyeri telan,
aseptik yang ditandai demam, nyeri kepala hebat, kejang kejang dan
b. Kedua merupakan tahap asimtomatis, pada tahap ini gejala dan keluhan
tahun setelah infeksi. Pada saat ini sedang terjadi internalisasi HIV ke
31
c. Ketiga merupakan tahap simtomatis, pada tahap ini gejala dan keluhan
lebih spesifik dengan gradasi sedang sampai berat. Berat badan menurun
dapat juga ditemukan infeksi bakteri pada saluran napas bagian atas
Keempat merupakan tahap yang lebih lanjut atau tahap AIDS. Pada tahap
ini terjadi penurunan berat badan lebih 10%, diare yang lebih dari 1
bulan, panas yang tidak diketahui sebabnya lebih dari satu bulan,
tempat tidur lebih dari 12 jam sehari selama sebulan terakhir. Penderita
esofagus, trakea, bronkus atau paru serta infeksi jamur yang lain
2012).
32
Ada banyak cara penularan HIV/AIDS pada seseorang, namun yang paling
umum adalah:
a. Hubungan seksual. Orang yang punya penyakit infeksi jika memiliki luka
ada cairan dari tubuh yang keluar maka bisa 10 kali menularkan potensi
pecandu narkoba.
dari itu bank darah biasanya akan mengecek berulang-ulang pada darah
d. Dari ibu kepada bayinya. Ibu hamil yang punya penyakit HIV berisiko
Penularan HIV dari ibu hamil keanak bisa terjadi karena infeksi melewati
plsenta, saat proses persalinan atau menyusui. Sumber infeksi ini bisa dari
darah ibu, plasenta, cairan amnion dan ASI. Kemungkinan bayi tertular
HIV dari ibunya pada masa kehamilan adalah 15-20 persen. Sedangkan
pada saat kelahiran 10-15 persen, dan pada saat menyusui adalah 15-20
persen.
33
cairan vagina atau air mani yang terinfeksi HIV, dan langsung di gunakan
f. Alat yang menorah kulit, alat tajam dan runcing seperti jarum, pisau, silet,
2017)..
Perjalanan infeksi HIV, jumlah limfosit T-CD4, jumlah virus, dan gejala
a. Fase Infeksi Akut Setelah HIV menginfeksi sel target, terjadi proses
limfosit T karena mulai terjadi respons imun. Jumlah limfosit T pada fase
34
ini masih di atas 500 sel/mm3 dan kemudian akan mengalami penurunan
gejala hilang, dan mulai memasuki fase laten. Pada fase ini jarang
zooster, dan pneumonia yang sering berlangsung tidak terlalu lama. Fase
ini berlangsung rerata sekitar 8–10 tahun (dapat 3-13 tahun) setelah
muncul gejala klinis yaitu demam, banyak berkeringat pada malam hari,
kehilangan berat badan kurang dari 10%, diare, lesi pada mukosa dan
limfe terus terjadi replikasi virus yang diikuti kerusakan dan kematian
virus menurun atau bahkan hilang dan virus dicurahkan ke dalam darah.
35
Pada fase ini terjadí peningkatan jumlah virion secara berlebihan di
Selain 3 fase tersebut ada periode masa jendela yaitu periode di mana
virus sudah ada dalam darah pasien dengan jumlah yang banyak.Antibodi
penting diperhatikan karena pada periode jendela ini pasien sudah mampu
yang dilakukan pada periode ini sebaiknya yang mampu mendeteksi antigen
36
9. Penatalaksanaan
1) Pengobatan suportif
tidak terjadi hal hal yang berlebihan dalam pemberian nutrisi atau
diperhatikan agar pada saat proses tidak terjadi penularan yang fatal
jamur.
a) Tuberkulosis
300 mg setiap hari dengan vit B6 50 mg paling tidak untuk masa satu
tahun.
37
b) Toksoplasmosis
c) CMV
3) Pengobatan Antiretroviral
masalahnya
hal:
38
1) Emotional support, meliputi; perasaan nyaman, dihargai, dicintai,
dan diperhatikan
sumber dukungan sosial yang paling penting. Ada empat jenis dimensi
dukungan sosial :
a) Dukungan emosional
b) Dukungan penghargaan
(Firman, 2017)
memonitor HIV.Keempat tes yang paling umum adalah viral load, jumlah
CD4, tes darah lengkap dan tes kimia darah.Keempat jenis tes ini adalah tes
39
darah dan merupakan tes darah paling komprehensif yang kesehatan
Penjelasan dari keempat jenis tes darah tersebut adalah sebagai berikut:
a) Viral Load
Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah HIV dalam darah (kopi/mL)
Terdapat dua jenis tes viral load: polymerase chain reaction (PCR) atau
branched DNA (b-DNA). Dari ringkasan hasil tes anda dapat mengetahui
sama, hasil tes dari dua jenis tes laboratorium ini tidak sebanding.
b) Jumlah CD4
Tes ini mengukur jumlah CD4 (sel T) dalam tubuh anda, berdasarkan
kesehatan sistem kekebealan tubuh anda.Fokus dari tes ini adalah untuk
jumlah sel CD4 yang ada dalam sistem kekebalan tubuh anda.
jumlah sel darah putih, hemoglobin, hematocrit dan platelet dalam darah.
tubuh anda (jantung, hati, ginjal, pankreas) otot dan tulang, bekerja
dengan benar dengan mengukur kimia- kimia tertentu dalam darah. Salah
satu fokus terpenting dalam tes ini adalah monitor enzim hati. Hati
40
merupakan organ tubuh penting karena hati membantu memproses obat-
merubah kebiasaan orang yang berisiko tinggi untuk tertular (Ratna, 2010).
2) Seks aman
1) Abstinens
2) Seks aman
4) Mencegah kehamilan
terinfeksi.
cairan tubuh
41
Bermacam-macam vaksin sudah dicoba untuk mecegahdan memperlambat
progresivitas penyakit, akan tetapi sejau ini belum ada yang berhasil. Rumah
2012).
2008).
42
oleh perawat untuk mengubah perilaku individu, keluarga, dan masyarakat,
dengan cara berpikir, cara bersikap dan cara perilaku sehingga dapat
2017).
untuk memlihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental dan
43
kesehatan bertujuan untuk hidup dalam kondisi terbaik dengan berupaya
masyarakat.
ketergantungan.
Metode atau teknik pendidikan kesehatan adalah cara dengan alat bantu
metode atau teknik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan yang ingin di
44
dalam metode ini, pendidikan kesehatan berhubungan denga
a) Ceramah
adalah:
1) Persiapan
2) Pelaksanaan
45
Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramha adalah apabila
termasuk dalam metede ini antara lain, pemutaran fil, siaran radio,
sebagainya.
46
ceramah umum, pidato melalui televise, simulasi, spanduk, leaflet,
kesehatan.
dengan mata.
dengan media:
47
a) Media cetak
b) Media elektronik
48
Media sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesan-pesan
kesehatan.
1) Leaflet
gambar.
49
untuk belajar meandiri dan penyesuaian oleh sasaran, dapat
4) Slide
5) Papan tulis
(Notoadmodjo, 2012);
dan komitmen politik yang tinggi untuk mencegah atau mengurangi perilaku
50
rupa sesuai dengan perkembangan mental serta kebutuhan mereka, begitujuga
yang baik, dimana seriap metode memiliki kelebihan dan kekurangan dalam
kesehatan agar apa yang disampaikan dapat diserat dan pahami dengan baik
(Natoatmodjo, 2012).
Metode atau teknik pendidikan kesehatan adalah cara dengan alat bantu
sasaran pada umumnya. Untuk mendapatka media yang baik perlu dilakukan
diinginkan. Saat ini cukup banyak media yang baik untuk pengajaran dan
51
Bidang promosi kesehatan melakukan pendidikan kesehatan tentang
leaflet anatar lain sasaran dapat menyesuaikan dan belajar mandiri serta
di saat santai dan ekonomis, mudah dibuat, dan mudah diperbanyak (Dinkes
Kab.Bima, 2017).
mudah untuk dipahami, dan informasi yang diterima lebih jelas dan cepat
52
BAB III
KERANGKA KONSEP
diperoleh dari proses belajar selam hidup dan dapat digunakan sewaktu-waktu
terhadap obyek melalui paca indra yang dimiliknya (mata, hidung, telinga dan
pengetahuan tersebut.
Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh faktor seperti faktor umur seseorang yang
53
Pemberian pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS di SMKN 5 Bombana
belum perna dilakukan, dan dari perilaku siswa yang kurang pengetahuannya
B. Kerangka Konsep
Pendidikan
Pengetahuan
kesehatan
remaja tentang
HIV/AIDS
Umur
Kelas
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel dependen
: Variabel perancu
C. Variabel Penelitian
54
1. Variabel Independent
2. Variabel dependen
HIV/AIDS.
3. Variable Perancu
1. Pengetahuan
dari setiap pertanyaan di beri nilai 0 (nol) jika menjawab salah dan diberikan
55
Score terendah: 20 x 0 = 0 (0%)
I =
Dimana keterangan:
I = Interval kelas
R = Range atau Kisaran nilai tertinggi – nilai terendah = (100%-
0% = 100)
K = Jumlah Kategori sebanyak 2 yaitu benar atau salah.
100
I= = 50
2
Kriteria Objektif :
100%.
75%
2. Pendidikan Kesehatan
56
Kriteria Objektif:
HIV/AIDS.
tempaat.
3. Umur
Umur yang di maksud dalam penelitian adalah umur responden dari lahir
kuesioner bagian 1.
4. Kelas
Kelas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data diri responden dari
E. Hipotesis Penelitian
penelitiansebagai berikut :
57
BAB IV
METODE PENELITIAN
“Pretest And Postest two Group” di dalam kelompok ini ada dua kelompok
pembanding dan semua kelompok dilakukan observasi pertama (pre test) dan
Keterangan:
kesehatan
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 juni 2020 sampai dengan 22
juli 2020.
6. Lokasi penelitian
1. Populasi
2. Sampel
dimna sebuah sampel diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian
atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
sebagai berikut :
n= N
1+ N (d)²
Ket:
N : jumlah populasi
n =79
1+ 79(0,05)²
n= 79
1+ 79 (0,0025)
n= 79
1+ 0,1975
n= 79
1,1975
n= 65,97
(Notoadmodjo, 2012).
sebagai berikut:
60
1) Siswa yang membuat kekacauan pada saat waktu penelitian
berlangsung.
1. Sumber Data
a. Data primer
Yaitu pengukuran tingkat pengetahuan melalui Pre Test dan Post Test
b. Data sekunder
berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari instansi terkait dalam halini
di SMKN 5 Bombana.
1. Pengolahan Data
61
Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan kalkulator dan system
sistematis dan disajikan dengan baik agar data tersebut dapat dimengerti. Pada
penelitian ini penyajian ini akan menggunakan table sesuai dengan kebutuhan
dan jenis data kemudian akan dinarasikan agar lebih mudah dipahami.
dan dikoreksi apakah pertanyaan sudah terjawab semua atau belum. Hal ini
c. Scoring
d. Tabulating
e. Entry
62
Entry yaitu kegiatan kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan
2. Analisi Data
a. Analisis Univariat
x= f xk
n
Keterangan :
n : Jumlah sampel
k : Kostanta (100%).
b. Analisis Bivariat
63
pada tingkat kepercayaan 95% dengan α=0,05 dengan menggunakan alat
remaja..
Thit = d
sd√n
Keterangan :
sd = Standar deviasi
n = Jumlah sampel
apabila kebalikannya thit < ttabel maka hipotesis alternative ditolak. Artinya
pengetahuan remaja.
3. Penyajian data
Setelah data dikumpulkan, data harus disusun secara sistematis dan disajikan
dengan baik agar data tersebut dapat di mengerti. Pada penelitian ini
64
penyajian akan menggunakan table sesuai dengan kebutuhan dan jenis data
F. Etika Penelitian
menggunakan metode :
adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui
dampaknya.
3. Confidentiality (Kerahasian)
65
BAB V
HASIL PENELITIAN
Poleang Timur, Desa Biru, sekolah yang didirikan pada tanggal 2 April
pelajaran dan dibangun ditanah milik pemerintah dengan luas tana 20.075 m2.
1. Identitas Sekolah
a. Kode NPSN : 40405844
d. Email :smkn.5bombana@yahoo.co.id
2. Letak Geografis
satu desa yang agak sulit dijangkau ole kendaraan umum sebab kondisi
jalan yang kurang bagus apalagi memasuki musin hujan dengan batas
66
a. Visi
industry
lingkungan
2. Multimedia
B. Hasil Penelitian
67
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 5 Bombana yang dimulai pada
1. Karakteristik Responden
tahun (18,2%).
Total 66 100
Sumber: data sekunder diolah dibulan juli 2020
68
c. Kelompok berdasarkan kelas
(37,9%),
2. Analisi univariat
a. Frekuensi pengetahuan siswatentang HIV/AIDS sebelum penyuluhan
Tabel 4. Distriusi Frekuens reponden berdasarkan pengetahuan
tentang HIV/AIDS sebelum penyuluhan
Rata-rata (x) Scor pengetahuan
kelompok n Scor % Minimu maximun
m
Scor % Scor %
Leaflet 33 12,93 64,69 10 50 15 75
69
sedangkan pada responde dengan media audiovisual 33 orang scor
(100%).
HIV/AIDS
70
Tabel 6. Distriusi frekuensi pengetahuan responden tentang
HIV/AIDS
Leaflet Audiovisual
f % f % f %
Baik 0 0 0 0
Baik 33 50 33 50
yang baik.
tentang HIV/AIDS
Peningkatan Kelompok
Pengetahuan
2 10 0 0 1 3.0
3 15 4 12.1 3 9.1
4 20 10 30.3 9 27.3
5 25 14 42.4 10 30.3
6 30 3 9.1 6 18.2
7 35 2 6.1 3 9.1
8 40 0 0 1 3.0
Total 33 100 33 100
Sumber: dataprimer diolah dibulan juli 2020
(40%).
tentang HIV/AIDS pada siswa kelas XI dan XII dengan media Leaflet,
n % n %
1
Kurang 7 21, 0 0 64,70 87,7 55.270 94.78 0,000 0,000
2
3 Cukup 26 2 0 0 2 8
baik 0 78, 33 100
8
0
Total
33 100 33 100
Sumber: dataprimer diolah dibulan juli 2020
perbedaan yang signifikan, dari hasil nilai mean pre tes 64,70% dan
dan nilai mean post test 87,73% dengan P Value = 0,000 < 0,05 maka
Leaflet.
n % n %
1
Kurang 7 21, 0 0 65,16 90,1 59.407 87.37 0,000 0,000
2
3 Cukup 26 2 0 0 5 3
baik 0 78, 33 100
8
73
0
Total
33 100 33 100
Sumber: dataprimer diolah dibulan juli 2020
perbedaan yang signifikan, dari hasil nilai mean pre tes 65,16% dan
dan nilai mean post test 90,15% dengan P Value = 0,000 < 0,05 maka
Audiovisual.
berpengaruh.
pre Post
Leaflet 33 64,70 87,72 29,91 0,117
audiovisu 33 65,16 90,15 37,06
total 66
dalam kedua metode, namun bila dilihat dari nilai Mean Rank untuk
74
audiovisual yang lebih berpengaruh dalampendidikan kesehatan untuk
dan XII.
75
C. Pembahasan
bahwa pada media leaflet didapatkan nilai mean pre tes 64,70% dan post
test 87,73% dengan P Value = 0,000 < 0,05 maka disimpulkan bahwa Ho
dalam peningkaan pengetahuan dengan media Leaflet dari Pre Test dan
Post Test.
76
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan hasil analisis menunjukan
hasil bahwa pada media Audiovisual didapatkan nilai mean pre tes 65,16
dan post test 90,15 dengan P Value = 0,000 < 0,05 maka disimpulkan
yang berada disalah satu desa yang agak sulit dijangkau oleh kendaraan
umum sebab kondisi jalan yang kurang baik, serta jarak begitu jauh
(Puskesmas).
77
Hasil penelitan ini sejalan dengan pnelitian yang dilakukan
dengan kesehatan.
yang hampir sama persis dengan apa yang terdapat di kuesioner sehingga
78
anatara kedua media yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
Leaflet.
gerakan yang lebih nyata dibanding metode Leaflet yang mesti dibolak-
79
dalam meningkatkan pengetahuan dibandingkan dengan penyuluhan
beberapa obyek seperti teks, gambar, suara, dan video (Muslimin 2017).
isi/materi yang akan yang berikan. Semakin baik materi yang diberikan
maka semakin mudah pula untuk dipahami dan diterimah oleh peserta
(susianti,2016).
80
BAB VI
A. Kesimpulan
berikut:
1. Sebelum diberikan
(65,60%).
2. setelahdiberikan pendidikan
B. Saran
81
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis
2. Bagi sekolah
82
83
DAFTAR PUSTAKA
Ali Khomsan, 2010. Pengukuran pengetahuan, sikap dan prilaku. Jakarta: rineka
cipta.
Asriwati & Irawati, 2019. Buku Ajar Antropologi Kesehatan dalam Keperawatan.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Kendari Pos, 2019. Ngeri Penderita HIV AIDS di Sultra Meningkat, Jumlahnya
Capai 594 Orang. [online]. (diupdate 25 April 2019).
https://kendaripos.co.id/2019/04/ngeri-penderita-hiv-aids-di-sultra-
meningkat-jumlahnya-capai-594-orang/ [akses 2 Februari 2020].
Pemprov Sultra, 2019. Kasus HIV/AIDS di Sultra Capai 183 Orang. [online].
(diupdate 23 April 2019).
https://www.google.com/amp/s/penasultra.com/amp/kasus-hiv-aids-di-
sultra-capai-183-orang/[akses 2 Februari 2020].
Prastiwi, R., N., W., 2019. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Anggota
WPA Tentang HIV/AIDS dengan Stigma pada ODHA di Surakarta.
Skripsisarjana. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surkarta. (Diakses tanggal 30 Januari 2020).
Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Data & Informasi
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Kendari.
85
Program Studi S1 Keperawatan Stikes Mandala Waluya Kendari, 2008. Buku
panduan Penulisan Skripsi. Kendari: Stikes Mandala Waluya Kendari.
(Skripsi tidak dipublikasikan).
Sugiyono, 2010. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
UNAIDS, 2017. HIV/AIDS dalam Angka: 36,9 Juta Penderita, 25 Persen Tak
Menyadarinya. [online]. (diupdate 1 Desember 2018).
https://amp.kompas.com/lifestyle/read/2018/12/01/124545720/hivaids-
dalam-angka-369-juta-penderita-25-persen-tak-menyadarinya [akses 2
Februari2020].
86
Lampiran 1
pernyataan ini dengan suka rela tanpa ada paksaan dari pihak manapun,
Bombana, 2020
Responden
(………………….)
87
Lampiran 2
LEMBARAN KUESIONER
DI SMKN 5 BOMABANA
TAHUN 2020
I. Identitas informan
No responden :
Umur : tahun
Kelas :
Alamat :
saura/i.
anda pilih.
3. Jika ada yang kurang dimengerti anda boleh bertanya kepada peneliti.
88
III. Pengetahuan tentang HIV/AIDS
c. Tidak Tahu
c. Tidak Tahu
c. Tidak Tahu
menimbulkan AIDS
c. Tidak Tahu
b. Darah
c. Tidak Tahu
yaitu…
89
b. Tb
c. Tidak Tahu
gejala-gejalanya….
a. 5-10 tahun
b. 1-5 tahun
c. Tidak Tahu
bulan lebih
c. Tidak Tahu
a. System syaraf
c. Tidak Tahu
a. Sakit kepala
b. Pembengkakan kelenjar
c. Tidak Tahu
11. Gejala penderita HIV yang belum menunjukan terkena AIDS adalah…
b. Lemas
c. Tidak Tahu
90
12. Virus HIV dapat menular melalui…
bergantian.
c. Tidak Tahu
c. Tidak Tahu
14. Kelompok orang yang termasuk dalam resiko tinggi tertular HIV
adalah….
c. Tidak Tahu
c. Tidak Tahu
91
b. Gigitan nyamuk
c. Tidak Tahu
antiretroviral (ARV).
c. Tidak Tahu
a. PMS
b. Jantung
c. Tidak Tahu
19. Cara pencegahan penyebaran HIV bagi orang yang sehat adalah…
b. Memakai kondom
c. Tidak Tahu
20. Cara pencegahan penyebaran HIV bagi penderita HIV (+) adalah….
b. Mencegah kehamilan
c. Tidak Tahu.
92
93
94
95
Lampiran 3
Peningkatan
Nilai Post Test Nilai Post Test
JENIS KELAMIN
METODE
INISIAL
UMUR
N KELAS
34 RF 2 1 2 2 11 55 3 19 95 1 8 40
35 RM 1 2 1 2 14 70 2 17 85 1 3 15
36 YN 2 2 1 2 13 65 2 20 100 1 7 35
37 HD 1 2 1 2 14 70 2 18 90 1 4 20
38 NH 2 2 1 2 14 70 2 17 85 1 3 15
39 HS 1 1 1 2 13 65 2 18 90 1 5 25
40 RS 2 2 2 2 14 70 2 17 85 1 3 15
41 FD 3 1 2 2 14 70 2 18 90 1 4 20
42 HL 2 2 1 2 13 65 2 20 100 1 7 35
43 RF 3 1 2 2 14 70 2 18 90 1 4 20
44 IR 2 1 2 2 11 55 3 17 85 1 6 30
45 SS 2 2 1 2 14 70 2 20 100 1 6 30
46 RS 2 2 2 2 11 55 3 16 80 1 5 25
47 MD 2 1 1 2 12 60 2 17 85 1 5 25
48 AN 1 2 1 2 11 55 3 17 85 1 6 30
49 HW 1 2 1 2 13 65 2 20 100 1 7 35
50 AS 2 2 2 2 13 65 2 18 90 1 5 25
51 RK 2 1 1 2 13 65 2 18 90 1 5 25
52 DD 2 1 1 2 13 65 2 19 95 1 6 30
53 HL 1 1 1 2 14 70 2 18 90 1 4 20
54 RT 2 2 1 2 11 55 3 16 80 1 5 25
55 YN 2 2 1 2 14 70 2 18 90 1 4 20
56 MN 2 2 1 2 14 70 2 19 95 1 5 25
57 DW 2 1 1 2 14 70 2 18 90 1 4 20
58 MW 1 2 1 2 15 75 2 19 95 1 4 20
59 AD 3 1 2 2 14 70 2 19 95 1 5 25
60 SN 1 2 1 2 11 55 3 17 85 1 6 30
97
61 HF 1 2 1 2 14 70 2 16 80 1 2 10
62 NV 2 2 1 2 13 65 2 18 90 1 5 25
63 SB 3 1 2 2 14 70 2 18 90 1 4 20
64 BT 2 2 2 2 14 70 2 18 90 1 4 20
1 5 25
65 AB 3 1 2 2 15 75 2 20 100
66 RS 3 2 1 2 11 55 3 17 85 1 6 30
KETERANGA
N
98
Lampiran 4
Frequensi
Statistics
UMUR
JENISKELAMIN
KELAS
Statistics
PreTestAudioVis PostTestAudioVi
PreTestLeaflet PostTestLeaflet ual sual
N Valid 33 33 33 33
Missing 0 0 0 0
PreTestLeaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid CUKUP 26 78.8 78.8 78.8
KURANG 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
99
PostTestLeaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PreTestAudioVisual
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid CUKUP 26 78.8 78.8 78.8
KURANG 7 21.2 21.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
PostTestAudioVisual
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 33 100.0 100.0 100.0
Pengentahuan_Pre_Test_AudioVisual
Pengetahun_Post_Test_AudioVisual
100
Pengetahuan_Pre_Test_Leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 50 2 6.1 6.1 6.1
55 5 15.2 15.2 21.2
60 2 6.1 6.1 27.3
65 9 27.3 27.3 54.5
70 14 42.4 42.4 97.0
75 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
Pengetahuann_Post_Test_Leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 80 6 18.2 18.2 18.2
85 11 33.3 33.3 51.5
90 8 24.2 24.2 75.8
95 8 24.2 24.2 100.0
Total 33 100.0 100.0
scor_peningkatan_leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 12.1 12.1 12.1
4 10 30.3 30.3 42.4
5 14 42.4 42.4 84.8
6 3 9.1 9.1 93.9
7 2 6.1 6.1 100.0
Total 33 100.0 100.0
scor_peningkatan_audiovisual
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 3.0 3.0 3.0
3 3 9.1 9.1 12.1
4 9 27.3 27.3 39.4
5 10 30.3 30.3 69.7
6 6 18.2 18.2 87.9
7 3 9.1 9.1 97.0
8 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
101
Explore
Case Processing Summary
Cases
Pengetahuan_Pre_Test_L
33 100.0% 0 .0% 33 100.0%
eaflet
Pengetahuann_Post_Test
33 100.0% 0 .0% 33 100.0%
_Leaflet
Pengentahuan_Pre_Test_
33 100.0% 0 .0% 33 100.0%
AudioVisual
Pengetahun_Post_Test_A
33 100.0% 0 .0% 33 100.0%
udioVisual
Descriptives
Std.
Statistic Error
Median 65.00
Variance 45.218
Minimum 50
Maximum 75
Range 25
Interquartile Range 10
Median 85.00
102
Variance 28.267
Minimum 80
Maximum 95
Range 15
Interquartile Range 8
Median 70.00
Variance 40.246
Minimum 55
Maximum 75
Range 20
Interquartile Range 8
Median 90.00
Variance 35.133
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 10
103
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Pengetahuan_Pre_Test_L
.245 33 .000 .837 33 .000
eaflet
Pengetahuann_Post_Test_
.211 33 .001 .870 33 .001
Leaflet
Pengentahuan_Pre_Test_
.271 33 .000 .809 33 .000
AudioVisual
Pengetahun_Post_Test_A
.207 33 .001 .910 33 .010
udioVisual
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
Test Statisticsb
Pengetahuan_Pre_Post_Leaflet -
Pengetahuann_Post_Test_Leaflet
Z -5.073a
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
104
Test Statisticsb
Pengentahuan_Pre_Test_AudioVisual -
Pengetahun_Post_Test_AudioVisual
Z -5.045a
Mann-Whitney Test
Ranks
KELOMPOK_
PERLAKUAN N Mean Rank Sum of Ranks
Total 66
Test Statisticsa
SCOR_PENGETAHUAN
Mann-Whitney U 426.000
Wilcoxon W 987.000
Z -1.569
T-Test
One-Sample Statistics
105
One-Sample Test
Test Value = 0
Pengetahuan_Pre_Te
55.270 32 .000 64.697 62.31 67.08
st_Leaflet
Pengetahuann_Post_
94.788 32 .000 87.727 85.84 89.61
Test_Leaflet
One-Sample Statistics
One-Sample Test
Test Value = 0
95% Confidence Interval of the
Difference
Group Statistics
KELOMPOK_
PERLAKUAN N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
106
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Std. Error
Difference
Sig. (2- Mean Differenc
F Sig. t df tailed) Difference e Lower Upper
SCOR_PE Equal
NGETAHU variances .048 .827 -1.749 64 .085 -2.424 1.386 -5.193 .345
AN assumed
Equal
variances
-1.749 63.258 .085 -2.424 1.386 -5.194 .345
not
assumed
107
108
109
110
Halaman Depan SMKN 5 Bombana
111
Reponden Saat Menerima Audiovisual
112
Reponden Saat Menerima Audiovisual
113
Reponden Saat Menerim Leaflet
114
Reponden Saat Menerima Leaflet
Repon
den Saat Menerima Leaflet
115
Responden saat mengisih kuesioner
Respon
den saat mengisih kuesioner
116
Responden saat mengisih kuesioner
Responden saat
mengisih kuesioner
117
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : M.SIDDIQ
3. Suku : Pattae
4. Agama : ISLAM
5. NO HP : 082293654992
6. E-Mail : Sydyk.saputra@gmail.com
7. Status : Mahasiswa
9. Riwayat Pendidikan :
b. Ibu : HJ.Saharia
118