UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Ketua Pengabdian
Angggota Pengabdian
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Berkat rahmat dan
ridhoNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Pengendalian dan
Eliminasi DBD“
Sholawat serta salam senantiasa tercurah untuk baginda Rasulullah
Muhammad SAW beserta keluarga, Sang pengukir sejarah terbaik di muka bumi
yang merupakan sebaik-baiknya suri teladan yang telah membawa kita dari
zaman jahiliyah ke zaman terang menerang penuh dengan pengetahuan seperti
saat ini.
Makalah ini merupakan salah satu Tugas Pengabdian DIPA FKM
UNAND. Dengan keterbatasan pengalaman, ilmu maupun pustaka yg ditinjau,
penulis menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan &
membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar dapat lebih bermanfaat. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik & saran yang sifatnya
membangun serta sebagai masukan bagi penulis untuk penelitian & penulisan
karya ilmiah di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga laporan ini akan dapat berkontribusi terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, pelayanan kesehatan, serta penelitian-
penelitian berikutnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan pengehargaan
yang tinggi kepada semua pihak yang terlibat dan berkontribusi dalam
penyusunan Makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................3
ii
BAB I
DBD adalah salah satu penyakit yang dapat berakibt fatal dan pada waktu
dekat bisa merenggut nyawa. DBD dikarenakan oleh virus dengue dari family
Flaviviridae dan genus Flavivirus. DBD tidak menular melalui kontak manusia
dengan manusia. Virus dengue sebagai penyebab DBD hanya dapat ditularkan
melalui nyamuk. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk dalam kelompok arthropod
merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue, penyakit ini merupakan penyakit
akut, bersifat endemic dan secara periodic dapat mendapatkan Kejadian Luar Biasa
(KLB). Sejak pertama kali di temukan pada tahun 1968 di Indonesia, penyebaran
penyakit ini dengan cepat terjadi ke berbagai daerah. Penyakit ini menyerang semua
kelompok umur, sehingga membutuhkan pengetahuan dan sikap yang baik terhadap
Demam berdarah hingga saat ini masih merupakan suatu masalah kesehatan
upaya-upaya luas untuk pencegahan dan pengendalian telah dijalankan. Hal ini
Oleh karena itu, hamper semua aspek dari strategi nasional untuk pencegahan dan
salah satu sekolah yaitu di SMPN 41 Padang. Penulis mengajak warga sekolah
Dan Eliminasi) DBD upaya pencegahan penyebaran demam berdarah sehingga dapat
ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit, seperti Diare, penyakit
infeksi, DBD, dan lain-lain. Di samping itu, usia sekolah juga merupakan masa yang
paling tepat untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. Kesehatan
anak usia sekolah akan menentukan kesehatan masyarakat dan bangsa di masa
depan. Salah satu faktor yang penting yang menentukan status kesehatan adalah
kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan termasuk salah satu unsur penentu atau
juga untuk Kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) juga telah mencanagkan konsep “Sekolah Sehat,
salah satu caranya adalah menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman.
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan. Berdasarkan observasi penulis,
yang mana pada tahun 2021 Puskesmas Belimbing mencatat jumlah kasus DBD
4
5
tertinggi di Kota Padang. Kondisi seperti ini sangat rentan menimbulkan berbagai
faktor risiko penularan penyakit yang dapat menyerang siswa/i di sekolah terebut.
menjadi penggerak dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di sekolah
maupun lingkungan rumahnya. Kader Peduli ini terdiri atas siswa yang memenuhi
kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
dengan sosialisasi dan kegiatan penyuluhan dari tim pengabdian, setelah itu
perilaku siswa SMPN 41 Padang terhadap kader “Peduli” ini. Melalui kader “Peduli”
agar pihak manajemen sekolah dapat menerapkan dan mengajarkan kepada siswa/i
berbagai penyakit.
5
6
masyarakat. Dengan segala potensi dan fasilitas yang dimiliki, mahasiswa harus
menjadi ujung tombak dalam pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, mahasiswa
Di samping itu, bagi murid Sekolah Dasar kegiatan pengabdian ini dapat
dijadikan motivasi dan usaha dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan
untuk meningkatkan kesehatan siswa/i yang bersangkutan. Selain itu, kegiatan ini
bersih dan sehat sedini mungkin. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Fakultas
Kesehatan Masyarakat yang merupakan calon tenaga kesehatan yang bergerak dalam
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari faktor risiko DBD sehingga
prestasi belajar, serta dapat menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah di
6
BAB II
PEMBAHASAN
ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit, seperti Diare, penyakit
infeksi, DBD, dan lain-lain. Di samping itu, usia sekolah juga merupakan masa yang
paling tepat untuk menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. Kesehatan
anak usia sekolah akan menentukan kesehatan masyarakat dan bangsa di masa
depan. Salah satu faktor yang penting yang menentukan status kesehatan adalah
kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan termasuk salah satu unsur penentu atau
juga untuk Kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.
Sehat, salah satu caranya adalah menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan
Padang merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan. Berdasarkan observasi
yang mana pada tahun 2021 Puskesmas Belimbing mencatat jumlah kasus DBD
tertinggi di Kota Padang. Kondisi seperti ini sangat rentan menimbulkan berbagai
faktor risiko penularan penyakit yang dapat menyerang siswa/i di sekolah terebut.
menjadi penggerak dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di sekolah
maupun lingkungan rumahnya. Kader Peduli ini terdiri atas siswa yang memenuhi
kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
dengan sosialisasi dan kegiatan penyuluhan dari tim pengabdian, setelah itu
perilaku siswa SMPN 41 Padang terhadap kader “Peduli” ini. Melalui kader “Peduli”
agar pihak manajemen sekolah dapat menerapkan dan mengajarkan kepada siswa/i
berbagai penyakit.
2. Definisi DBD
Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albocpictus yang dilemukan di daerah tropis dan subtropis, dan menjangkit luas di
merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. penyakit
ini merupakan penyakit akut, bersifat endemic dan secara periodic dapat
8
9
DBD adalah salah satu penyakit yang dapat berakibt fatal dan pada waktu
dekat bisa merenggut nyawa. DBD tidak menular melalui kontak manusia dengan
manusia. Virus dengue sebagai penyebab DBD hanya dapat ditularkan melalui
nyamuk. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk dalam kelompok arthropod borne
diseases. (4) Penyakit ini menyerang semua kelompok umur, sehingga membutuhkan
pengetahuan dan sikap yang baik terhadap upaya pemberantasan sarang nyamuk.
3. Ciri-ciri DBD
fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan
demam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase ke-dua penderita mengalami
fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam
hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa
sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat
dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat
pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada
hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase
pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali. (9)
1) Gejala/Tanda Awal
a. Mendadak panas tinggi, tampak lemah dan lesu.
b. Seringkali ulu hati terasa nyeri, karena terjadi pendarahan di lambung.
c. Tampak bintik-bintik merah pada kulit (petekie) seperti berkas gigitan
nyamuk disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit.
9
10
5. Pengendalian DBD
nyamuk baru yang berasal dari jentik yang memang tidak dapat dibasmi
siklus kedua.
10
11
4) Penemuan dini kasus DBD dan pengobatan segera (early diagnosis and
promot treatment)
6. Pencegahan DBD
11
12
12
DAFTAR PUSTAKA
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Tim Gerak Cepat Pengendalian SARS
dan kesiapsiagaan menghadapi Pandemi SARS .Jakarta, Depkes RI.
Agustin, R. (2020). Kajian Pustaka Penyakit Tropis Terabaikan: Aspek Holistik pada
Pasien Kusta dan Filariasis . Jurnal Ilmu Kesehatan , Vol.8 No.2. 138-146.
Arianto , R., Putra, D., & Adrini D, F. (2015). Profil Umur dan Jenis Kelamin Diare
Akut Rotavirus dan Non Rotavirus pada Balita yang dirawat di RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau. JOM FK, Vol.2 No.2. 1-7.
Krisna , L. (2016). Zika Outbreak: What You Need to Know. Mediatory, Vol.4 No.2.
134-144.
Levani, Y., Prastya, A., & Mawaddatunnadila, S. (2021). COronavirus Fidease 2019
(COVID-19): Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan, 44-57.
Rampengan, N. (2014). Infeksi Virus Ebola. Jurnal Biomedik (JBM), Volume. 6 No.
3. 137-140.
14
Susilo, A., Rumende, C., Pituyo, C., Santoso, W., Yulianti, M., & dkk. (2020).
Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit
Dalam Indonesia, Vol.7 No.1, 45-67.
14
LAMPIRAN