OLEH:
2007010048
KUPANG
Tahun 2023
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya saya
bisa menyelesaikan TOR Judul penelitian sebagai langkah awal dalam penulisan tugas akhir
pada Prodi IKM. Adapun judul penelitian yang saya ambil yakni “GAMBARAN SIKAP
PENGETAHUAN DAN PRAKTEK SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP
PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI SD GMIT KUANFATU
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prodi IKM yang telah memberikan saya
kesempatan lebih awal untuk mengusulkan rencana judul penelitian saya.Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada orang –orang yang hasil karyanya saya gunakan sebagai
sumber referensi dalam penuliasan latar belakang dan permasalahan, terima kasih juga
kepada orang –orang yang ikut membantu saya untuk data data sekunder yang saya butuhkan
dalam latar belakang dan masalah yang saya jadikkan bahan peneliatian.
Saya sangat menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan
TOR ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun saya harapkan demi perbaikan
TOR ini agar ke depannya saya dapat memperbaiki dan menulis dengan lebih baik lagi..
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover…………......................................................................................................…………...i
Kata Pengantar......................................................................................................…………...ii
DAFTAR ISI......................................................................................................…..iii
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Tersedianya lingkungan sehat Kebiasaan atau prilaku sehat ini akan mudah terjadi
apabila didukung oleh lingkungan yang sehat pula. Lingkungan yang sehat ini
mencangkup:
a. Semua ruangan sekolah harus cukup ventilasi dan cukup pencahayaan
b. Tersedianya air bersih
c. Tersedianya tempat pembuangan air kecil/besar yang memadai
d. Tersedianya bak sampah disetiap ruangan kelas maupun teras
4. Partisipasi orang tua murid dan masyarakat Sekolah merupakan bagian dari
masyarakat atau komunitas, terutama masyarakat dimana sekolah itu berada. Oleh
sebab itu pengembangan kesehatan di sekolah adalah merupakan bagian dari
pengembangan kesehatan masyarakat, yang berarti memerlukan partisipasi dari
masyarakat terutama orang tua murid.
Tujuan pendidikan kesehatan di sekolah diharapkan mampu memberikan
pemahaman dan meningkatkan kesadaran peserta didik akan pentingnya kesehatan dan
pendidikan keterampilan hidup sehat di sekolah diharapkan mampu menumbuhkan sikap
dan terampil dalam melaksanakan hidup sehat baik fisik, mental, sosial, emosional,
maupun spiritual. Didalam pembelajaran pendidikan jasmani, pembelajaran kesehatan
sekolah merupakan salah satu usaha yang bertujuan agar anak didik dapat memiliki
kebiasaan hidup sehat, melalui proses perubahan tingkah lakunya seharihari di sekolah
dengan bimbingan guru dan kepala sekolah. Pendidikan kesehatan sekolah dikenal
dengan kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS), dalam kurikulum diperkuat dengan
pengajaran olahraga dan kesehatan (Yogi Ginanjar Jaya Giri, 2016). Peningkatan
kesehatan anak usia sekolah dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif harus
didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha
kesehatan sekolah (UKS) menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat
kesehatan anak yang setinggitingginya. UKS bukan hanya dilaksanakan di indonesia,
tetapi di laksanakan diseluruh dunia.
Masalah kesehatan perilaku pada anak sekolah sangat erat kaitannya dengan
hygiene perseorangan serta sanitasi lingkungannya,salah satu contoh hygiene dan
sanitasi lingkungan yakni kebiasaan perilaku CTPS (cuci tangan pakai sabun).
2
Perilaku CTPS merupakan salah satu upaya sederhana dalam pencegahan penyakit
menular. CTPS merupakan perilaku sehat yang terbukti secara ilmiah dapat mencegah
penyebaran penyakit menular.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kedua tangan kita adalah salah satu jalur
utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Sebab, tangan adalah anggota tubuh
yang paling sering berhubungan langsung dengan mulut dan hidung. Penyakit-penyakit
yang umumnya timbul karena tangan yang berkuman, antara lain: diare, kolera, ISPA,
cacingan, flu, dan Hepatitis A serta penyakit kulit lainnya, CTPS perlu dibudayakan
sebagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit tidak meluas.(Menkes).
Menurut data profil kesehatan tahun 2019 jumlah kasus diare pada balita
sebanyak 11%,sedangkan untuk propinsi NTT sebanyak 9.4%,sedangkan penemuan
pneumonia pada balita sebanyak 52.9% dan untuk propinsi NTT sebanyak 28,8%.
Jumlah kematian pada balita lebih tinggi disebabkan karena penyakit menulara diare
sebanyak 314 balita (10.7%) dan tertinggi kedua karena pneumonia sebanyak 277 balita
(9.5%). Menanggapi data ini, para ahli kesehatan menyatakan, perilaku kecil yang
tampak sepele, seperti mencuci tangan dengan sabun, bisa berdampak besar mengurangi
angka kematian yang terkait dengan penyakit diare, hingga hampir 50 persen. Menurut
WHO (2011) dalam metaanalisisnya terhadap lebih dari 30 penelitian menemukan
bahwa cuci tangan pakai sabun dapat mengurangi angka penderita diare hingga 50%.
Mencuci tangan tanpa menggunakan sabun dapat memangkas 30% angka penderita
diare, dan 43-47% apabila mencuci tangan disertai penggunaan sabun. Cuci tangan pakai
sabun juga dapat mengurangi kejadian infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sebesar
16% b. mengingat sangat pentingnya CTPS di harapakan seluruh masyarakat terutama
anak sekolah memiliki pengetahuan dan kesadaran untk melakukan CTPS dengan benar
dan di waktu yang tepat dan menjadikannya sebagai satu kebiasaan .
3
Ketersediaan media pendidikan/informasi di sekolah. Berdasarkan observasi
awal pada sekolah dasar di wilayah Kuanfatu terdapat 7 SD yang letaknya cukup
berjauhan yang tersebar pada desa yang ada di wilayah tersebut. Beberapa sekolah
dengan kondisi sarana CTPS yang cukup baik namun ada juga sekolah dengan sarana
CTPS yang terbatas serta media promosi sekolah yang hampir tidak ada pada sekolah
tersebut. Selain itu sesuai pengamatan yang dilakukan banyak siswa siswi dengan
perilaku yang tidak hygienis seperti tidak melakukan CTPS saat makan, kondisi tangan
dan kuku yang tidak bersih. Bedasarkan latar belakang dan permsalahan tersebut penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “GAMBARAN SIKAP PENGETAHUAN
DAN PRAKTEK SISWA SEKOLAH DASAR TERHADAP PERILAKU CUCI
TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI SD GMIT KUANFATU”
4
2 Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan bisa memberikan sumbangan
pemikiran dan dasar data pengembangan ilmu pada prodi IKM terkait CTPS pada
anak sekolah