OLEH:
SILFA YURITA
1913201054
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
penelitian dengan judul “Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
kekurangan baik isi maupun kalimatnya oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................9
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................................9
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................11
E. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................................11
ii
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................56
E. Teknik Pengolahan Data ................................................................................56
F. Teknik Analisa Data .......................................................................................58
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Pembahasan Univariat ......................................................................61
B. Analisis Pembahasan Bivariat ........................................................................63
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................66
B. Saran ..............................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup bersih dan sehat. Golongan usia muda memiliki kontribusi sebagai
kesehatan pada golongan usia muda ditekankan pada upaya promotif dan
perilakuhidup bersih dan sehat dengan baik. Negara maju menyumbang angka
perilaku hidup bersih dan sehat diatas 80%, negara berkembang berada
fasilitas kesehatan (77,02%) dan sarana lain (62,26%). Hal ini menunjukkan
1
2
tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan
menunjukkan bahwa dari 1.000 penduduk, terdapat sebanyak 300 orang yang
2011). Selain itu juga masih terdapat sebanyak 40-60% anak usia sekolah
kesehatan, karena sebagian besar anak-anak usia 5-19 tahun terpajang dengan
Jumlah usia sekolah yang cukup besar yaitu 30% dari jumlah penduduk
Berih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen
3
dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas
sekolah terdiri dari beberapa indikator yaitu mencuci tangan dengan air yg
sekolah, menggunakan jamban yang bersih & sehat, olahraga yang teratur dan
dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan membuang sampah pada
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya terpadu antara lintas program dan
sehat. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh siswa, guru, dan masyarakat
primer pada pembinaan PHBS di sekolah adalah siswa SD, dimana mereka
ssekolah yang menjadi sasaran sekunder adalah guru, dimana seorang guru
adalah panutan dari para siswa. Sasaran tersier adalah orang yang berfungsi
Pembinaan PHBS yang akan diberikan kepada siswa sekolah (Kemenkes RI,
2018).
anak usia sekolah dapat belajar, tumbuh, berkembang dan memperoleh derajat
al., 2019).
5
Membiasakan pola hidup sehat dan bersih tidak hanya tanggung jawab
guru namun juga tanggung jawab orangtua.Pembiasaaan pola hidup sehat dan
bersih sangat cocok diterapkan sejak dini terlebih pada masa pandemi covid
seperti saat ini. Pandemi covid-19 atau virus corona terjadi pada akhir
batuk kering, flu dan kelelahan terjadi pertama kali di Wuhan China yang
Juni 2020 total kasus positif covid-19 menjadi 41.431 orang(Safitri & Harun,
lembaga pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga
perguruan tinggi melakukan study for home atau belajar dari rumah.
memberikan pesan agar orang tua, siswa, dan guru menjaga kesehatan
seperti saat ini dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik, konsumsi
membiasakan pola hidup sehat dan bersih sangat penting untuk perkembangan
anak terutama anak usia dini terlebih pada masa pandemi covid-19 seperti saat
Berhubungan Dengan Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa
Kelas 5 SDN Sugu Tamu Kota Depok”.Tujuan penelitian ini adalah untuk
sekolah dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas 5 SDN
Sugutamu Kota Depok. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross
7
sampling sebagai sampel penelitian. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa
siswa kelas 5 SDN Sugutamu Kota Depok yang memiliki perilaku hidup
bersih dan sehat yang cukup sebesar 59,3%, pengetahuan tentang perilaku
hidup bersih dan sehat yang baik sebesar 68,5%, sikap perilaku hidup bersih
dan sehat yang baik sebesar 61,1%, peran guru cukup dalam perilaku hidup
bersih dan sehat sebesar 53,7%, dan fasilitas sekolah cukup sebesar 64,8%.
dengan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar (P=0,003), hubungan sikap
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (P=0,043), hubungan peran guru
dengan perilaku hidup bersih dan sehat (P=0,034) dan hubungan fasilitas
sekolah dengan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar (P=0,002). Terdapat
hubungan antara pengetahuan, sikap, peran guru dan fasilitas sekolah dengan
untuk memasukkan kurikulum perilaku hidup bersih dan sehat dan diberikan
Dengan Prilaku hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar
hubungan pengetahuan dan sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kelas 4,5 dan 6 di SDN Bantuil I Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala
metode total sampling dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi.
(53%). Sikap siswa tentang PHBS negatif (51,5%). Perilaku Hidup Bersih dan
Bersih dan Sehat (p = 0,029 < 00,05). Dan juga terdapat hubungan signifikan
antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (p = 0,012 < 0,05).
datang berobat ke fasilitas kesehatan pada tahun 2020 sebanyak 6.409 orang,
kesehatan, serta rendahnya perilaku higiene sanitasi dan perilaku yang buruk
untuk kesehatan.
Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu
B. Rumusan Masalah
Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Sekolah Dasar
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi bagi peneliti
E. Ruang Lingkup
sampel pada penelitian ini adalah teknik total sampling yaitu pengambilan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian PHBS
2011).
13
14
2. Tujuan PHBS
Sedangkan tujuan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS
adalah :
3. Sasaran PHBS
dukungan, baik berupa kebijakan atau peraturan dan atau sumber daya
7) Mencuci tangan
5. Tatanan PHBS
berinteraksi dan lain-lain. Dalam hal ini adal 5 tatanan PHBS yaitu rumah
tangga, sekolah, tempat kerja, sarana kesehatan, dan tempat umum. Dalam
a. PHBS pada tatanan rumah tangga, terdiri dari persalinan yang ditolong
dan balita setiap bulan, mencuci tangan dengan air bersih dan
17
dan asuransi kesehatan, ada jamban dan air bersih, ada tempat sampah,
c. PHBS pada tatanan tempat umum, terdiri dari kebersihan jamban dan
lingkungan, ada jamban, ada air bersih, ada tempat sampah, ada
raga teratur, tidak menggunakan napza, ada jamban, ada air bersih, ada
tempat sampah, ventilasi, kepadatan, ada warung sehat, ada UKS, dan
adataman sekolah.
bersih, ada tempat sampah, ventilasi, ada IPAL, tempat cuci tangan
a. Faktor internal
1) Sikap
2) Emosi
lain.
3) Kepercayaan
4) Kebiasaan
dalam waktu yang lam atau sebagai reaksi khas yang diulangi
berkali-kali.
5) Kemauan
(Notoatmodjo, 2014).
b. Faktor internal
internet.
(Arikunto, 2013).
B. PHBS di Sekolah
1. Pengertian
Bukittinggi, 2018).
kesehatan.
yaitu:
a. Sasaran Primer
yang akan dirubah perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah
b. Sasaran Sekunder
c. Sasaran Tersier
Bukittinggi, 2018).
sabun
tinggal di tangan.
23
ditangan.
sabun
terlindungi dari
24
disekolah.
kotor.
sekolah.
Penggunaan jamban yang bersih dan seht setiap buang air kecil
(Evayanti, 2012).
25
darah membawa oksigen yang akan membuat sel- sel dalam tubuh
(Evayanti,2012).
27
proses pembelajaran
sesuni sosial budaya setempat serta didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan.
(Pokjanal Kabupaten/Kota).
a. Pemberdayaan
merevitalisasi Tim Pelaksana UKS yang disebut dengan nama lain dan
atau dewan penyantun, Tim Pelaksana UKS atau yang disebut sebagai
b. Bina Suasana
/ taman gizi.
c. Advokasi
di institusi pendidikan.
tokoh kesehatan.
a. Analisis Situasi
b. Kelompok kerja
d. Penyiapan Infrastruktur
31
yaitu :
di institusi pendidikannya
pendidikannya.
Kesehatan.
3. Kader
Usia anak sekolah dalam rentang kehidupan dimulai dari usia 6 -12
Periode usia pertengahan ini disebut usia sekolah atau masa sekolah. Periode
ini dimulai dari masuknya anak kelingkungan sekolah, yang memiliki dampak
(Friedmen, 2003.).
1. Perkembangan psikososial
Pada masa ini terjadi perkembangan rasa industri yaitu mencapai usia
2. Perkembangan kognitif
alasan mereka.
3. Perkembangan moral
alasannya. Anak usai sekolah yang lebih besar menilai suatu tindakan
Konsep diri yag positif membuat anak merasa senang, berharga dan
orang. Masalah yang sering terjadi pada anak sekolah meliputi bahaya
1. Bahaya fisik
c. Kecelakaan
d. Kecanggungan
2. Psikologis
bersifat egosentris.
c. Bahaya bermain
e. Bahaya moral
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat
yaitu:
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu
materi tersebut secara benar. Orang telah memahami suatu atau materi
36
kemampuan untuk
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
b. Sikap
evaluatif, relatif mantap, dapat diubah. Sikap adalah reaksi atau respons
37
seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus atau objek. Sikap secara
suatu masalah.
namun tidak pula dapat dikatakan bahwa sikap dan tindakan memiliki
benar.
ini adalah sejumlah peran, di dalam hal posisi ibu, beberapa peran yang
Orang tua adalah tokoh panutan anak, maka diharapkan orang tua
dapat ditiru, sehingga anak yang bebas bersekolahpun sudah mau dan
mampu melakukan cuci tangan dengan benar melalui model yang ditiru
dari orang tuanya (Maulani, 2005). Peran orang tua adalah seperangkat
tingkah laku dua orang ayah dan ibu dalam bekerja sama dan bertanggung
tertentu, baik berupa bentuk tubuh maupun sikap moral dan spiritual serta
a. Peran Formal
pokok sebagai pengasuh anak. Jika salah satu anggota keluarga tidak
b. Peran Informal
tidak terlalu didasarkan pada usia, jenis kelamin dan lebih berdasarkan
(Friedmen, 2003).
orang tua sangat kuat untuk mengubah perilaku anak ke arah yang
lebih baik sehingga bila orang tua memiliki pengetahuan yang baik
dan waktu yang cukup untuk memberikan contoh tentang PHBS dan
41
d. Peran Guru
menyatakan bahwa istilah lain guru adalah pendidik, yaitu orang dewasa
hidup yang baik dalam membentuk perilaku siswa yang tepuji baik
pada siswa.
(MUSTIKA, 2016).
44
pendukung perilaku hidup bersih dan sehat. Fasilitas yang harus tersedia
sebagai faktor pendukung untuk PHBS pada murid sekolah adalah sebagai
berikut (Depkes,2012):
2. Kantin Sekolah
atau tertutup.
persyaratan kesehatan.
45
menggunakan sabun.
pencemaran.
3. Jamban
adalah yang tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran,
perempuan.
46
membahayakan murid.
mengubur)
peraturan tertulis.
8. Tempat sampah
dengan tutup.
pemusnahan sumpah.
E. Kerangka Teori
atau tidaknya fasilitas kesehatan. Faktor pendorong terwujud dalam sikap dan
perilaku petugas kesehatan atau petugas lain serta dukungan dari keluarga.
Bagan 2.1
(Kerangka Teori)
Faktor predisposisi :
• Pengetahuan
• Sikap
• Keyakinan
• Keinginan
• Nilai-nilai
Faktor pemungkin :
PHBS
• Lingkungan
• Sarana prasarana
Faktor pendorong :
• Dukungan petugas
Peran guru
• Dukungan keluarga
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat pada Siswa Kelas V SD Islam Terpadu
independent penelitian ini terdiri dari pengetahuan, sikap, peran guru, peran
Pengetahuan
Sikap
PHBS di
Peran guru Sekolah
Bagan 3.1
Bagan Variabel
49
50
B. Defenisi Operasional
Table 3.1
(Defenisi Operasional)
C. Hipotesis
2. Ada hubungan sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa Kelas
3. Ada hubungan antara dukungan orang tua dengan Prilaku Hidup Bersih
4. Ada hubungan antara dukungan guru dengan Prilaku Hidup Bersih dan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Bersih dan Sehat (PHBS) pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar IT Marhamah
52
53
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,
seluruhnya. Jadi teknik yang digunakan adalah teknik total sampling yaitu
yaitu :
54
diajukan. Dengan tujuan untuk menjaga kualitas data, kebenaran data dan
Memberikan kode pada kuesioner sehingga informasi dari data yang telah
teratur.
data.
diperbaiki kembali.
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
kepercayaan 95%. Jika nilai p≤α (0,05) maka secara statistic disebut
bermakna dan jika nilai p≥α (0,05) maka hasil perhitungan tersebut tidak
bermakna.
BAB V
HASIL PENELITIAN
tanah 3 m²
B. Hasil Penelitian
dan peran orang tua dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
Sekolah Dasar Islam Terpadu Marhamah Tahun 2022. Penelitian ini telah
dilakukan pada januari 2022 Responden dalam penelitian ini adalah siswa SD
1. Analisis Univariat
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Peran Guru
56
57
2. Analisis Bivariat
peran orang tua dan PHBS Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu
Terpadu Marhamah
Marhamah
Terpadu Marhamah
Terpadu Marhamah
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
2. Sikap
2012).
3. Peran Guru
tersebut tidak terlepas dari berbagai sikap dan perbuatan guru yang
58
59
terhadap kebersihan serta perilaku hidup bersih dan sehat. Hal tersebut
usia Sekolah Dasar memiliki kebiasaan seperti apa yang selalu diajarkan
tidur, mencuci tangan setiap mau makan dan sesudah makan, serta
5. Perilaku hidup bersih dan sehat pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar
yang bersangkutan. Oleh sebab itu dari segi biologis semua makhuk hidup
B. Analisis Bivariat
dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yaitu Awareness,
untuk mengadakan tindakan terhadap suatu obyek, dengan suatu cara yang
tidak terlepas dari berbagai sikap dan perbuatan guru yang menjadi contoh
Karena itu guru tidak hanya mengajar dan mendidik kepada siswanya,
tetapi guru memberikan contoh yang baik yang dapat dicontoh oleh
4. Hubungan Peran Orang Tua dengan perilaku hidup bersih dan sehat
terhadap kebersihan serta perilaku hidup bersih dan sehat. Hal tersebut
62
usia Sekolah Dasar memiliki kebiasaan seperti apa yang selalu diajarkan
tidur, mencuci tangan setiap mau makan dan sesudah makan, serta
A. Kesimpulan
B. Saran
saran berupa:
1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai umpan balik bagi proses
63
64
mengenai PHBS.
4. Bagi peneliti
dalam lingkup yang lebih luas, yaitu seluruh Siswa Sekolah Dasar