Disusun Oleh
NAMA MAHASISWA : Radiatul Hadawiyah
NIM : 201701031
LOKASI
KABUPATEN/KOTA : Gowa
KECAMATAN : Bontolempangan
DESA/KELURAHAN : Bontolempangan
DUSUN/LINGKUNGAN : Tanapangkaya
RT/RW : 002
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari
2. Ibu Hj. Afriyana Amelia Nuryadin, S.KM., M.Kes selaku Ketua Prodi S-1
XIV / Hasanuddin.
5. Teman-teman yang selalu ada dan saling menyemangati satu sama lain
kegiatan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 Persuratan
Lampiran 5 Absenst
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman yang semakin pesat ini masyarakat
dituntut dengan perkembangan teknologi yang semakin maju untuk
terus mengembangkan bakat. Maka pusat pendidikan seperti kampus
juga harus menghasilkan sarjana yang sesuai perkembangan zaman,
Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia dituntut menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang
kesehatan.
Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia sebagai Perguruan Tinggi
mempunyai kewajiban menyelenggarakan Tri Darma Perguruan
Tinggi, yaitu melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Pelaksanaan pendidikan diselenggarakan dalam Proses
Belajar Mengajar (PBM) dalam rangka memberi bekal ilmu
pengetahuan dan keterampilan untuk menjalankan profesinya kelak
dikemudian hari dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) profesi merupakan salah satu bentuk
kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh
mahasiswa sekaligus sebagai bagian dari perwujudan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Dasar pemikirannya, kegiatan Kuliah Kerja
Nyata bersifat intrakurikuler, wajib dilaksanakan secara interdisipliner
pada jenjang pendidikan strata satu (S1) di Institut Ilmu Kesehatan
Pelamonia. Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya
disebabkan karena rendahnya tingkat social ekonomi masyarakat
yang mengakibatkan ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam
berbagai hal khususnya dalam bidang kesehatan dan perawatan
dalam memelihara diri mereka sendiri (Self Care). Bila keadaan ini
dibiarkan akan menyebabkan masalah kesehatan terhadap individu,
keluarga, kelompok-kelompak dan masyarakat. Dan sebagai
dampaknya adalah menurunnya status kesehatan keluarga dan
masyarakat secara keseluruhan. Keadaan ini akan sangat
berpengaruh terhadap produktivitas keluarga dan masyarakat untuk
menghasilkan sesuatu dan memenuhi kebutuhan hidupnya, yang
selanjutnya membuat kondisi sosial ekonomi keluarga dan masyarakat
semakin rendah. Demikian seterusnya berputar sebagai suatu siklus
yang tak berujung.
Kondisi saat ini dimana di seluruh dunia sedang dihadapkan
pada masalah kesehatan global yakni penularan Covid 19 yang mulai
sejak Desember 2019 di Wuhan, Cina. Data per 19 Februari 2021
menyatakan bahwa hanya dalam waktu tidak sampai setahun Covid
19 telah menelan korban sebanyak 1.263.299 kasus terkonfirmasi
dengan jumlah total kematian karena Covid 19 yakni sebanyak 34.152
di Indonesia (Satgas Covid 19 Nasional, 2021). Sehingga menambah
permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian masyarakat
khususnya institusi kesehatan seperti Prodi S-1 Administrasi Rumah
Sakit Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/HSN untuk ikut
serta membantu Negara Indonesia dalam mengatasi penyebaran
Covid 19 melalui upaya akademis secara ilmiah.
Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan
Pelamonia Kesdam XIV/HSN, yang merupakan sebuah institusi
pendidikan kesehatan turut mendukung upaya pencapaian target
SDGs dalam peningkatan status kesehatan masyarakat melalui
pembelajaran di masyarakat berupa kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) untuk memotret derajat kesehatan di suatu masyarakat.
Kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat diharapkan
menjadi agen perubah, yang mampu mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dimilikinya, serta melakukan kegiatan yang
bertujuan untuk mendukung upaya kesehatan sekaligus memberikan
pemahaman keagamaan bagi masyarakat. Selain itu, diharapkan
mahasiswa juga mampu belajar dari masyarakat tentang berbagai hal
yang terkait dengan bidang kesehatan.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan landasan kerja, maksud, tujuan arah dan
sasaran yang jelas. Saat ini, masyarakat Indonesia dan Dunia sedang
menghadapi permasalahan besar yang sama yaitu mewabahnya novel
coronavirus disease (Covid-19). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
secara resmi menyatakan Covid-19 sebagai pandemic global yang
menjangkiti banyak orang di hamper seluruh dunia dalam waktu
bersamaan. Menyikapi semakin meluasnya perkembangan
penyebaran Covid-19 maka KKN kali ini difokuskan pada
penanggulangan wabah penyakit tersebut. Dengan kegiatan ini,
mahasiswa Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu
Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/Hasanuddin diharapkan dapat
melakukan transformasi ilmu dan pengetahuan yang telah diperoleh di
bangku kuliah untuk menambah dan memperluas pengetahuan
masyarakat. Kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat
diharapkan menjadi agen perubahan dengan melakukan kegiatan
yang bertujuan untuk mendukung upaya kesehatan sekaligus
memberikan pemahaman keagamaan bagi masyarakat. Selain itu,
diharapkan mahasiswa juga mampu belajar dari masyarakat tentang
berbagai hal yang terkait dengan bidang kesehatan.
Di sisi lain, dengan melaksanakan KKN ini, mahasiswa dapat
menambah dan meningkatkan kemampuan baik yang berkaitan
dengan personal building dan kerja samma dengan orang lain maupun
untuk meningkatkan kepekaan sosial (social sensitiveness), dan
mencoba untuk merumuskan, menganalisis dan mencari alternative
penyelesaian terhadap permasalahan Covid-19 yang dihadapi
masyarakat.
Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit Ilmu Kesehatan
Pelamonia menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
mahahasiswa diperuntukkan bagi mahasiswa semester VIII. Kegiatan
ini juga merupakan pelaksanaan proses pembelajaran sesuai
kurikulum di Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit yang harus
diikuti oleh mahasiswa semester VIII dengan bobot 4 SKS.
C. MANFAAT KKN
1. Bagi Institusi
a. Mahasiswa/dosen yang membimbing memperoleh hasil umpan
balik sebagai bentuk pengayaan materi kuliah dan
penyempurnaan kurikulum.
b. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan kesehatan di
masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pembangunan ilmu pengetahuan yang diasuh di Institut Ilmu
Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/HSN dapat lebih disesuaikan
dengan tuntutan nyata dari pembangunan kesehatan saat ini.
c. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat
digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan
dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan
program kesehatan.
d. Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam XIV/HSN
memperoleh hasil kegiatan KKN dari mahasiswa, dapat
menelaah dan merumuskan dan menyimpulkan suatu
keadaan/kondisi masyarakat yang berguna bagi pengembangan
IPTEKS serta bias mendiagnosa secara tepat kebutuhan
kesehatan masyarakat yang ada sehingga IPTEKS dapat di
amalkan sesuai kebutuhan nyata di tengah masyarakat.
e. Menigkatkan dan mempererat kerja sama dengan desa binaan
atau instansi terkait melalui kegiatan KKN karena adanya bentuk
kegiatan nyata mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Kesdam XIV/HSN di lapangan/masyarakat.
f. Diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan
kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan
instansi vertikal yang terkait demi kebutuhan akreditasi maupun
dalam pelaksanaan kegiatan kedepannya.
2. Bagi Program Studi
a. Mahasiswa/dosen yang terlibat dalam KKN memperoleh hasil
umpan-balik sebagai bentuk pengayaan materi kuliah dan
penyempurnaan kurikulum Program Studi S-1 Administrasi
Rumah Sakit.
b. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswanya dengan proses pembangunan kesehatan di
masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pembangunan ilmu pengetahuan yang diasuh di Prodi S-1
Administrasi Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia
Kesdam XIV/HSN dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan
nyata dari pembangunan kesehatan saat ini.
c. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapt
digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan program kesehatan di Program Studi S-1
Administrasi Rumah Sakit.
d. Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit Ilmu Kesehatan Pelamonia
Kesdam XIV/HSN memperoleh hasil kegiatan KKN dari
mahasiswa, dapat menelaah dan merumuskan dan
menyimpulkan suatu keadaan/kondisi masyarakat yang
berguna bagi pengembangan IPTEKS serta bias mendiagnosa
secara tepat kebutuhan kesehatan masyarakat yang ada
sehingga IPTEKS dapat diamalkan sesuai kebutuhan nyata di
tengah masyarakat.
e. Meningkatkan dan mempererat kerja sama dengan desa binaan
atau instansi terkait melalui kegiatan KKN karena adanya
bentuk kegiatan nyata mahasiswa Prodi S-1 Administrasi
Rumah Sakit Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam
XIV/HSN di lapangan/masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat
IPTEKS bagi pelaksanaan pembangunan kesehatan dan ilmu
administrasi rumah sakit di masyarakat.
b. Memberikan pengalaman belajar dan bekerja secara nyata di
tengah masyarakat kepada para mahasiswa.
c. Melatih para mahasiswa dalam memecahkan masalah yang
ada di dalam masyarakat secara ilmiah serta agar dapat
mampu memberdayakan masyarakat desa itu sendiri dalam
menyelesaikan masalah kesehatan di daerahnya.
d. Mendalami pengahayatan mahasiswa terhadap manfaat
IPTEKS yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan
kesehatan dan ilmu administrasi rumah sakit di masyarakat.
e. Menumbuhkan sifat professional pada diri mahasiswa melalui
kegiatan pemberdayaan masyarakat secara langsung di
lapangan dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
f. Tumbuhnya rasa kepedulian sosial terhadap kondisi masalah
kesehatan di masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Jenis Sampah
spesifik.
golongan, yaitu :
khusus.
3. Karakteristik Sampah
garbage.
pembongkaran gedung.
j. Construction Wastes yaitu sampah yang berasal dari sisa
e. Pertanian
tanaman.
5. Pengelolaan Sampah
Sampah, meliputi :
pemrosesan akhir;
2. Etiologi Hipertensi
diantaranya :
penyakit hipertensi.
hipertensi.
dalam keduanya.
b. Hipertensi sekunder
dengan penyempitan
3) satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung
fungsi ginjal.
8) Kehamilan
9) Luka bakar
11)Merokok.
tekanan darah
1) Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
b) Lemas, kelelahan
c) Sesak nafas
d) Gelisah
e) Mual
f) Muntah
g) Epistaksis
h) Kesadaran menurun
2 kelompok, yaitu :
a. Faktor yang tidak dapat diubah Faktor yang tidak dapat berubaha
adalah :
b. Faktor yang dapat diubah Kebiasaan gaya hidup tidak sehat dapat
1) Merokok
2017).
3) Konsumsi Alkohol
hingga 12 jam (Indriyani dalam Bistara D.N., & Kartini Y., 2018).
5) Kebiasaan konsumsi makanan banyak mengandung garam
hipertensi.
5. Komplikasi Hipertensi
adalah :
a. Stoke
b. Infark Miokardium
c. Gagal Ginjal
d. Ensefalopati
Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi pada hipertensi
1. Memakai masker
2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir
3. Menjaga jarak
4. Menjauhi kerumunan, serta
5. Membatasi mobilisasi dan interaksi
C. Status Kesehatan
1. Lingkungan
Jika dilihat dari letak geografis Dusun Tanapangkaya
Khususnya Rt 002 wilayahnya merupakan daerah dataran tinggi.
Hampir semua warga Dusun Tanapangkaya Rt 002 memiliki
jamban. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan dan kesadaran
masyarakat Dusun Tanapangkaya Rt 002 tinggi terhadap
pentingnya menggunakan jamban.
Untuk kebutuhan air rumah tangga masyarakat 99 persen KK
telah menggunakan air yang bersumber dari mata air pegunungan
. Kondisi air Dusun Tanapangkaya Rt 002 sangat jernih karna
bersumber dari mata air pegunungan.
2. Perilaku Masyarakat
Perilaku masyarakat Dusun Tanapangkaya Khususnya Rt
002 masih kurang akan kesadaran tentang pentingnya menjaga
kebersihan dan kesehatan. Hal ini terlihat dari kebiasaan warga
membuang sampah tidak pads tempatnya yaitu kebun dan di lahan
kosong.
Adapun kesadaran warga untuk berobat jika sakit sudah
cukup tinggi. Hal ini membuktikan dari adanya sebagian besar
warga yang telah memanfaatkan sarana dan prasarana kesehatan
seperti puskesmas maupun rumah sakit wilayah tersebut.
Adapun jika dilihat dari perilku pemberian ASI pertama
(Colostrum) terhadap bayinya juga cukup tinggi. Begitu pula
frekuensi pemeriksaan kesehatan ibu hamil ke petugas kesehatan
cukup tinggi dan pemberian imunisasi terhadap balita juga cukup
baik.
3. Pelayanan Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan tempat atau sarana yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. DI Desa
Bontolempangan terdapat fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
terdapat 1 puskesmas, 1 pustu, 4 posyandu, dan satu Polindes.
4. Keturunan
Mayoritas masyarakat Dusun Tanapangkaya Khususnya Rt
002 bersuku Makassar dan keseluruhan beragama islam.
Masyarakat Dusun Tanapangkaya Rt 002 juga masih melestarikan
adat istiadat yang ada, namun telah dicampur dengan kehidupan
modern. Sehingga ada perpaduan antara kehidupan tradisional
dan modern dalam penerapan adat istiadat yang ada di Dusun
Tanapangkaya Khususnya Rt 002.
BAB IV
METODE KEGIATAN
A. Jenis Kegiatan
Metode KKN yang saya lakukan adalah metode langsung dan
sampel dari beberapa populasi yang ada. Dalam hal ini saya mengambil
bekas dan juga pembagian masker pada jema’ah sholat jum’at di Dusun
Khususnya Rt 002.
2. Waktu
A. Hasil Kegiatan
Pada KKN ini, saya telah melakukan kegiatan pengumpulan
yaitu terdiri dari intervensi fisik dan non fisik. Rencana tersebut saya
non fisik. Untuk intervensi non fisik diberikan pre-post test setelah
apa yang menjadi prioritas masalah yang telah saya tentukan hasil
(POA).
Bagan 5.1
Prioritas Masalah KKN dan Intervensi di Dusun Tanapangkaya
Rt 002 Desa Bontolempangan, Kecamatan Bontolempangan
Kabupaten Gowa
Pernikahan Dini
Intervensi fisik:
1. Pembuatan tempat
Sampah sampah dari barang
bekas
2. Pembagian masker
3. Percontohan TOGA
Hipertensi
Intervensi Non-fisik
Covid 19 1. Penyuluhan Tentang
Bahayanya Menikah Dini
2. Penyuluhan Tentang
Hipertensi
Pemanfaatan Tanaman Obat
Keluarga(TOGA)
1. Intervensi Fisik
a. Pembuatan tempat sampah dari barang bekas
b. Pembagian masker pada jema’ah sholat jum’at
c. Percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
2. Intervensi Non Fisik
a. Penyuluhan Tentang Bahayanya Pernikahan Dini
Hasil dari kegiatan intervensi fisik yang dilakukan di
b. Penyuluhan Tentang Hipertensi
B. Pembahasan
1. Intervensi Fisik
b. Pembuatan tempat sampah dari barang bekas
c. Pembagian masker pada jema’ah sholat jum’at
d. Percontohan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
2. Intervensi Non Fisik
a. Penyuluhan Tentang Bahayanya Pernikahan Dini
b. Penyuluhan Tentang Hipertensi
2. Kegiatan Tambahan
kegiatan, yaitu:
penyusunan proposal.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan KKN yang dilaksanakan di Dusun Tanapangkaya
non fisik.
Kabupaten Gowa.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Pernikahan Dini Pada Remaja Putri Didusun Iii Tahun 2018. (Skripsi).
Keagamaan
Sadikin Bandung
A
M
LAMPIRAN 1
TOR (TERM OF REFERENCE)
LAMPIRAN 2
Persuratan
LAMPIRAN 3
Planning Of Action (POA)
LAMPIRAN 4
Gant Chart
LAMPIRAN 5
Struktur Organisasi
LAMPIRAN 6
Struktur Organisasi
LAMPIRAN 7
Mapping Wilayah
LAMPIRAN 8
Kuesioner Pres Test dan Post Test
LAMPIRAN 9
Foto Dokumentasi