Anda di halaman 1dari 119

SKRIPSI

PENGARUH BEBAN KERJA DAN TINGKAT KONFLIK TERHADAP


KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP
RSUD LANTO DG PASEWANG KAB. JENEPONTO
TAHUN 2020

ASFIRA DEWI

201601069

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan

PROGRAM STUDI S-1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELAMONIA MAKASSAR
2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi dan
disetujui untuk diperbanyak sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Kesehatan Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelamonia Makassar.

Makassar, 8 September 2020

Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Hj. Afriyana Amelia N, SKM., M.Kes Reski Dewi Pratiwi, SKM., M.Kes
NIDN: 0924049001 NIDN: 0905079002

Mengetahui
Ketua Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelamonia Makassar

Dr. Darmawati Junus, S. KM., M. Kes


NIDK: 8876070018

ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi


Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Pelamonia Makassar pada hari Selasa, 8 September 2020.

Pembimbing I : Hj. Afriyana Amelia N, SKM., M. Kes ( )

Pembimbing II : Reski Dewi Pratiwi., M. Kes ( )

Penguji I : Dian Ekawaty, SKM., M. Kes ( )

Penguji II : Ricky Perdana Poetra, SKM., M. Kes ( )

iii
INTISARI
Administrasi Rumah Sakit
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelamonia Makassar
Skripsi, September 2020

Asfira Dewi

“PENGARUH BEBAN KERJA DAN TINGKAT KONFLIK TERHADAP


KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP
RSUD LANTO DG PASEWANG KAB. JENEPONTO TAHUN 2020”
(xi + 79 Halaman + 14 Tabel + 2 Gambar + 7 Lampiran)

Beban kerja yang berlebihan dapat mempengaruhi produktivitas


kerja perawat dan keterampilan perawat yang akan menimbulkan iklim
kerja tidak menyenangkan sehingga timbul kelelahan dan kurangnya kerja
sama pada saat bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adanya pengaruh beban kerja dan tingkat konflik terhadap kelelahan kerja
pada perawat di ruang rawat inap RSUD lanto Dg Pasewang Kabupaten
Jeneponto Tahun 2020.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan diruang rawat
inap RSUD lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto dengan jumlah
sampel sebanyak 77 perawat. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui
kuesioner. Hasil dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan
narasi.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial beban kerja tidak
berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kelelahan kerja di
RSUD Lanto Dg pasewang Kabupaten jeneponto Tahun 2020 dari hasil uji
t dengan nilai -1,111 > -1,99254 dan nilai signifikan 0,335 > 0.05. secara
parsial tingkat konflik berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kelelahan kerja di RSUD Lanto Dg pasewang Kabupaten jeneponto Tahun
2020 dari hasil uji t dengan nilai 0,206 > 1,99254 dan nilai signifikan 0,006
< 00,5. Secara simultan diketahui beban kerja dan tingkat konflik memiliki
pengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja di RSUD Lanto Dg
pasewang Kabupaten jeneponto Tahun 2020 nilai dari hasil uji f dengan
nilai 3,944 > 3,12 dan tingkat signifikan 0,024 < 0,05. Disarankan kepada
pihak RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto lebih
mengevaluasi kinerja kepada perawat untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas perawat dalam bekerja.

Kata Kunci: Beban Kerja, Tingkat Konflik, Kelelahan Kerja.


Daftar Pustaka: 32 (2003-2019)

iv
ABSTRACT
Hospital Administration
Pelamonia School of Health, Makassar
Thesis, September 2020
Asfira Dewi

"THE EFFECT OF WORK LOAD AND LEVEL OF CONFLICT ON


WORK FATIGUE ON NURSES IN THE INPATIENT ROOM OF THE
LANTO RSUD DG PASEWANG KAB. JENEPONTO IN 2020 "
(xi + 79 Pages + 14 Tables + 2 Pictures + 7 Attachments)

Excessive workload can affect the work productivity of nurses and


skills of nurses which will cause an unpleasant work climate resulting in
fatigue and lack of cooperation at work. This study aims to determine the
effect of workload and level of conflict on work fatigue in nurses in the
inpatient room of Lanto Dg Pasewang Regional Hospital, Jeneponto
Regency in 2020.
This type of research is quantitative with a cross sectional study
approach. This research was conducted in the inpatient room of the Lanto
Dg Pasewang Regional Hospital, Jeneponto Regency with a total sample
of 77 nurses. The data in this study were obtained through questionnaires
and data analysis techniques used multiple linear regression analysis with
the help of SPSS software. The results in this study are presented in
tabular and narrative form.
The results showed that partially the workload did not have a
negative and significant effect on work fatigue in the inpatient room at
Lanto Dg Pasewang Hospital, Jeneponto Regency in 2020 from the t test
results with a value of -1,111> -1,99254 and a significant value of 0.335>
0.05. Partially, the level of conflict has a positive and significant effect on
work presuarre at RSUD Lanto Dg Pasewang, Jeneponto Regency in
2020 from the results of the t test with a value of 0.206> 1.99254 and a
significant value of 0.006 <00.5. Simultaneously it is known that the
workload and the level of conflict have a significant effect on work
presuarre at Lanto Dg Pasewang Regional Hospital, Jeneponto Regency
in 2020 the value of the f test results with a value of 3.944> 3.12 and a
significant level of 0.024 <0.05. It is suggested to the Lanto Dg Pasewang
Regional Hospital in Jeneponto Regency to evaluate the performance of
nurses to increase the quality and productivity of nurses at work.

Keywords: Workload, Level of Conflict, Work Fatigue.


Bibliography: 32 (2003-2019)

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Beban Kerja dan Tingkat

Konflik terhadap Kelelahan Kerja pada Perawat di Ruang Rawat Inap

RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020”.

Penulis menyadari bahwa usulan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun demi kesempurnaan yang akan datang.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Menyadari penyusunan skripsi ini melibatkan bantuan dari berbagai

pihak, maka pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada :

1. Ayah Muh. Syarif dan Ibunda Sukmawati yang telah memberikan

dukungan, semangat, perhatian serta doa kepada penulis.

2. Bapak Zulkifli, SKM., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Pelamonia Makassar.

3. Ibu Dr. Darmawati Junus, SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi S-1

Administrasi Rumah Sakit Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Pelamonia Makassar.

vi
4. Ibu Hj. Afriyana Amelia Nuryadin, S,KM., M.Kes selaku pembimbing

I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memeriksa,

memberikan dukungan, membimbing, memberikan petunjuk serta

saran dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Reski Dewi Pratiwi, S,KM., M.Kes selaku pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memeriksa, memberikan

dukungan, membimbing, memberikan petunjuk serta saran dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dian Ekawaty S,KM., M.Kes selaku penguji I yang telah

memberikan dukungan, semangat serta kerja samanya dalam

memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Ricky Perdana Poetra S.KM., M.Kes., selaku penguji II yang

telah memberikan dukungan, semangat serta kerja samanya dalam

memberikan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh Civitas Akademika Prodi S-1 Administrasi Rumah Sakit

yang telah memberikan dukungan moral kepada penulis.

9. Teman-teman ARS angkatan 2016 yang telah memberikan

dukungan, semangat serta saran dalam penyelesaian skripsi ini.

Makassar, September 2020

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI.............................................. iii
INTISARI................................................................................................ iv
ABSTRACT............................................................................................ v
KATA PENGANTAR.............................................................................. vi
DAFTAR ISI .......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 8
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11
A. Tinjauan Literatur.................................................................... 11
B. Kerangka Teori....................................................................... 29
C. kerangka Koseptual................................................................ 31
D. Defenisi Operasional.............................................................. 31
E. Hipotesis................................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 38
A. Desain dan Pendekatan Penelitian........................................ 38
B. Lokasi dan waktu penelitian................................................... 38
C. Populasi dan sampel.............................................................. 39
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 39
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.................................... 40
F. Penyajian Data....................................................................... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 50
A. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................. 50
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 53
C. Pembahasan .......................................................................... 70
BAB V PENUTUP ................................................................................. 75
A. Kesimpulan ............................................................................ 75
B. Saran ..................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 77
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Perawat Rawat Inap.................................................. 6


Tabel 1.2 Hasil Capaian Bed Occupancy Rate (Bor)............................ 7
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......... 53
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur........................ 54
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidkan terakhir... 55
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja.......... 56
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Ruangan.................. 56
Tabel 4.6 Hasil Uji Kolmogorof-Smirnov................................................ 58
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas Variabel Kelelahan Kerja
dengan Beban Kerja ............................................................. 59
Tabel 4.8 Hasil Uji Linearitas Variabel Kelelahan Kerja
dengan Tingkat Konflik ......................................................... 60
Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 61
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................. 62
Tabel 4.11 Hasil Uji Regresi Linear Berganda...................................... 63
Tabel 4.12 Hasil Uji T (Persial).............................................................. 65
Tabel 4.13 Hasil Uji F (Simultan) .......................................................... 67
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien (R-Square)............................................. 69

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................. 30


Gambar 2.2 kerangka konsep .............................................................. 31

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi


2. Kuesioner
3. Output Hasil Penelitian
a. Tabulasi Data Penelitian Berdasarkan Karakteristik Responden
b. Tabulasi Data Berdasarkan Variabel
c. Uji Asumsi Klasik
d. Uji Regresi Linear Berganda
e. Hasil Uji Hipotesis
4. Surat Izin Penelitian dari BPKMD
5. Hasil Surat Penelitian dari Rumah Sakit
6. Dokumentasi Kegiatan Penelitian
7. Riwayat Hidup

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah salah satu bagian yang

tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional yang berupaya

meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya kepada

seluruh masyarakat. Rumah sakit merupakan salah satu organisasi

yang bergerak di bidang kesehatan perlu untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan yang baik pada masyarakat. Mutu pelayanan

yang baik tidak serta merta didapatkan oleh rumah sakit tanpa

adanya kerjasama yang baik terhadap seluruh petugas kesehatan

yang ada didalam rumah sakit tersebut (Arifuddin dan Napirah,

2015).

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan

gawat darurat (Kemenkes RI, 2015). Kualitas pelayanan kesehatan

pada rumah sakit dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

tersedianya fasilitas peralatan dan sarana penunjang pelayanan

kesehatan dan sumber daya manusia menurut (Nuraini, 2013

dalam Sari, dkk, 2017).

Perawat adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab

dan mempunyai kewenangan memberikan pelayanan secara

1
2

mandiri atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk

perawatan menurut (Pongantung, dkk, 2018). Proses keperawatan

adalah sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan

keperawatan yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi

kedua belah pihak yaitu perawat dan klien. Sebagai seorang

perawat proses keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman

pemecahan masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang dimiliki

profesionalitas yang tinggi, serta dapat memberikan kebebasan

pada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup sesuai

dengan kebutuhannya menurut (Alimul, 2004 dalam Sitorus 2018).

Banyaknya tugas perawat dalam memberikan pelayanan

baik pelayanan keperawatan atau non keperawatan menyebabkan

terabaikannya tugas utama perawat yang berorientasi pada pasien

dalam melakukan asuhan keperawatan (Mellawani 2017). Hal

tersebut sangat penting karena berkaitan dengan dampak yang di

timbulkan akibat meningkatnya beban kerja perawat yang

berpengaruh dengan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan

(Malawat, et al, 2019).

Bila perawat memiliki beban kerja mental yang sangat tinggi,

maka dapat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada

pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dan

keluarganya, sehingga tingkat kepuasan pasien pada pelayanan

keperawatan dapat mengalami penurunan. Tingkat kepuasan

pasien indikator dari mutu sebuah pelayanan rumah sakit, sehingga


3

jika banyak pasien atau keluarga yang tidak puas akan pelayanan

keperawatan yang diberikan maka akan berdampak terhadap

ketidak loyalan coustomer dan dalam jangka waktu yang panjang

akan menurunkan persentase Bed Occupation Rate (BOR) dari

rumah sakit tersebut (Werdani, 2016).

Profesi perawat juga menjalin pengaruh kolaboratif antara

tim kesehatan, baik itu dengan ahli gizi, dokter, apoteker, dan

semua yang terlibat dalam pelayanan kesehatan. Dalam

menjalankan pekerjaannya, perawat akan saling berinteraksi

dengan tim kesehatan tersebut dan ketika tim ini memandang suatu

masalah atau situasi dari sudut pandang yang berbeda maka dapat

terjadi sebuah konflik (Utami, 2016). Faktor-faktor yang

mempengaruhi beban kerja perawat adalah jumlah klien yang

dirawat, kondisi klien, rata-rata hari perawatan klien, tindakan

keperawatan, frekuensi dan rata-rata waktu tindakan keperawatan

(Glilies, 1994 dalam Nurcahyono, 2018).

Konflik adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih

anggota-anggota yang timbul karena adanya kenyataan bahwa

mereka harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan-

kegiatan kerja dan karena kenyataan bahwa mereka mempunyai

perbedaan status, tujuan, nilai, atau persepsi menurut (Handoko

2000, dalam Utami, 2016), konflik mempunyai dampak yang negatif

terhadap perilaku karyawan, seperti timbulnya ketegangan kerja,

peningkatan perputaran kerja, penurunan kepuasan kerja,


4

penurunan komitmen organisasi dan penurunan keseluruhan

menurut (Jackson dan Shuler, 2013 dalam Utami 2013).

Kelelahan kerja merupakan penurunan kinerja fisik, adanya

perasaan lelah, penurunan motivasi, dan penurunan produktifitas

kerja dan kelelahan kerja tidak dapat didefenisikan tetapi dapat

dirasakan sehingga kelelahan kerja dapat diketahui secara subjektif

bedasarkan perasaan yang dialami tenaga kerja (Cameron, 1973

dalam Nurcahyono, 2018).

Menurut hasil survei dari PPNI (Persatuan Perawat Nasional

Indonesia) tahun 2006, dalam Irawan, dkk (2015), sekitar 50,9%

perawat yang bekerja di empat provinsi di Indonesia mengalami

stres kerja, sering pusing, lelah, tidak bisa beristirahat, karena gaji

rendah tanpa intensif memadai, menyita waktu, beban kerja yang

tinggi dan tidak sesuai dengan kapasitas tenaga perawat, misalnya

dalam satu bangsal yang terdiri dari 30 orang pasien standarnya di

tangani oleh 5 atau 6 orang perawat. Dari hasil survey oleh PPNI

dan hasil penelitian ICN dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga

perawat yang tidak berimbang dengan beban kerjanya akan

mempengaruhi kinerja perawat dalam memberikan pelayanan

keperawatan kepada pasiennya. Sedangkan dari hasil interview

yang dilakukan dengan beberapa perawat unit rawat inap RSUD

Bulung, bahwa mereka sering mengalami letih dan lesu ketika

bekerja sehingga mempengaruhi kinerja mereka dalam

memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini di sebabkan karena


5

tidak sesuainya antara jumlah perawat yang bertugas dalam jumlah

pasien yang di tangani.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Hariyono dalam

Hamzah (2019) tentang pengaruh antara beban kerja, kelelahan

kerja dan tingkat konflik dengan kelelahan kerja perawat di Rumah

Sakit Islam Yogyakarta PDHI kota Yogyakarta, di jelaskan bahwa

ada pengaruh yang signifikan antara beban kerja dan kelelahan

kerja perawat dengan nilai taraf signifikan. Hal tersebut juga di

dukung oleh peneliti Hermawan (2016), terkait pengaruh beban

kerja mental terhadap kelelahan pada perawat instansi rawat inap

rumah sakit pantai indah kapuk Jakarta, di jelaskan hasil uji regresi

linear menunjukkan bahwa beban kerja mental berpengaruh

signifikan terhadap kelelahan yang di alami oleh perawat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prihatini

(2007), tentang analisis pengaruh beban kerja dengan stres kerja

perawat di tiap ruang rawat inap RSUD Sidikalang, dapat di ketahui

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara beban kerja

dengan stres kerja pada perawat di seluruh ruang rawat inap,

dengan tingkat signifikan dan koefisien korelasi yang bervariasi.

Kelelahan kerja juga merupakan masalah yang dapat

mengancam kualitas hidup, karena kelelahan dapat menyebabkan

konsentrasi menurun pada saat bekerja yang nantinya akan

mengakibatkan kecelakaan kerja terjadi (Aisbett dan Nichols 2007

dalam Hijriahni, 2017). Data dari International Labour Organization


6

(ILO) tahun 2013, menyebutkan hampir setiap tahun sebanyak dua

juta pekerja meninggal dan data tersebut juga menunjukkan bahwa

32.8% sampel penderita kelelahan kerja akibat kerja.

Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg. Pasewang adalah

rumah sakit yang berada di Kabupaten Jeneponto Provinsi

Sulawesi Selatan. Seiring dengan perkembangan tuntutan

pelayanan yang semakin meningkat, dibutuhkan lokasi rumah sakit,

dibutuhkan lokasi rumah sakit yang representative sehingga

pemerintah daerah kabupaten jeneponto mengambil kebijakan

untuk merelokasi rumah sakit ketempat yang lebih luas dan mudah

dijangkau oleh masyarakat.

Tabel 1.1
Data Jumlah Perawat Ruang Rawat Inap di RSUD Lanto
Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto
Tahun 2017-2019

Ruang Perawatan Jumlah Perawat


Interna 31
Anak 22
Bedah 24
Total 77
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 1.1 tersebut, bahwa jumlah perawat di

ruang rawat inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto

sebanyak 77 orang yang terdiri dari ruangan interna sebanyak 31

orang, ruangan anak sebanyak 22 orang, dan ruangan bedah

sebanyak 24 orang.
7

Tabel 1.2
Hasil Capaian Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD Lanto Dg
Pasewang Kabupaten Jeneponto
Tahun 2017-2019

Tahun
Indikator Mutu 2017 2018 2019
Bed Occupancy
65 % 75 % 75 %
Rate (BOR)
Sumber : Data Sekunder
Berdasarkan tabel 1.2 bahwa hasil capaian BOR pada

tahun 2017 sebanyak 65% dan pada tahun 2018 dan 2019

cenderung mengalami peningkatan mencapai 75% data ini

menunjukkan adanya peningkatan capaian BOR di lihat dari tiga

tahun terakhir.

Data dari laporan tahunan instalasi rawat inap RSUD Lanto

Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto diperoleh jumlah kunjungan

pasien rawat inap dari tahun 2017 sebanyak 13.802 pasien, 2018

sebanyak 13.602, dan 2019 sebanyak 12.097 pasien. Bed

Occupancy Rate (BOR) tahun 2017 di instalasi rawat inap 65%,

tahun 2018 di instalasi rawat inap 75% sedangkan tahun 2019 di

instalasi rawat inap sebanyak 75% sehingga hal ini membuat

beban kerja pada perawat semakin bertambah tingkat kelelahan

yang di rasakan perawat dan jika hal ini terus berlanjutkan terjadi

penurunan produktivitas kerja.

Dari hasil observasi awal yang di lakukan peneliti di RSUD

Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto di dapatkan bahwa

tingkat beban kerja perawat memiliki volume pekerjaan yang

banyak sehingga membuat perawat membutuhkan waktu ekstra


8

untuk menyelesaikan bahkan harus lembur dan memiliki

komunikasi yang kurang baik dalam bekerja. Kemudian, adanya

keluhan perawat bahwa terdapat keterlambatan dalam pemberian

gaji.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti memilih

judul “Pengaruh beban kerja dan tingkat konflik terhadap kelelahan

kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg Pasewang

Kabupaten Jeneponto tahun 2020”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh beban kerja terhadap kelelahan

kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020?

2. Apakah terdapat pengaruh tingkat konflik terhadap kelelahan

kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020?

3. Apakah terdapat pengaruh beban kerja dan tingkat konflik

terhadap kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap

RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun

2020?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan tingkat konflik

terhadap kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap

RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.


9

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap

kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD

Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.

b. Untuk mengetahui pengaruh tingkat konflik terhadap

kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD

Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.

c. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan tingkat konflik

terhadap kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap

RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun

2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Institusi

Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan

referensi bagi mahasiswa Stikes Pelamonia Makassar maupun

pihak-pihak lain yang ingin melakukan penelitian dengan objek

yang sama dimasa yang akan datang.

2. Rumah Sakit

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi, evaluasi

dan untuk bahan pertimbangan bagi pihak rumah sakit

mengenai pengaruh beban kerja dan tingkat konflik terhadap

kelelahan kerja pada perawat.


10

3. Masyarakat

Dapat memberikan informasi ke masyarakat terkait faktor

yang berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang

diterimanya saat mendapatkan pelayanan di rumah sakit.

4. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan

pembelajaran, masukan dan dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya bagi kampus lain maupun

bagi mahasiswa Stikes Pelamonia khususnya bagi Prodi S-1

Administrasi Rumah Sakit.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Tinjauan Umum tentang Beban Kerja

a. Defenisi Beban Kerja

Beban kerja adalah tugas-tugas yang diberikan pada

tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu

tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi

dari tenaga kerja (Munandar, 2011 dalam Aprilia, 2017).

Beban kerja merupakan kemampuan tubuh dalam

menerima pekerjaan (Manuaba, 2000 dalam Ambarwati

2014).

Beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau

aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama

bertugas disuatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja

perawat di artikan sebagai jumlah total waktu keperawatan,

yaitu pemberian waktu keperawatan yang diperlukan klien

dan jumlah perawat yang diperlukan untuk memberikan

pelayanan kepada klien (Kurniadi, 2013 dalam Nurcahyono

2018).

11
12

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat

Beban kerja adalah perawat dipengaruhi oleh 2 faktor

yaitu faktor internal dan ekternal. Fakor internal yaitu faktor

didalam rumah sakit yang bisa dikendalikan. Sedangkan

faktor eksternal adalah faktor diluar rumah sakit dan tidak

bisa dikendalikan oleh manajemen rumah sakit (Kurniadi,

2013 dalam Nurcahyono 2018).

1) Faktor internal :

a) Jumlah klien yang dirawat setiap hari, setiap bulan,

setiap tahun untuk melayani klien dan berapa lama

waktu menyelesaikan tugas dapat diketahui

berdasarkan banyaknya jumlah klien dan sebagai

indikator menentukan besarnya beban kerja perawat,

beban kerja tersebut dapat dihitung yaitu waktu

kumulatif perhari yang dibutuhkan perawat untuk

sejumlah pelayanan.

b) Kondisi atau tingkat ketergantungan klien

Ketergantungan klien dapat mempengaruhi beban

kerja perawat pengelompokan berdasarkan

kebutuhan keperawatan klinis dapat diobservasi oleh

perawat. Sistem ketergantungan klien ini

dikelompokkan sesuai dengan tingkat

ketergantungannya pada perawat atau lama waktu


13

dan kemampuan yang dibutuhkan dalam memberikan

asuhan keperawatan sesaui kebutuhan klien.

c) Rata-rata jumlah hari perawatan setiap klien

Lamanya hari perawatan dan masing-masing

tindakan keperawatan akan mempengaruhi beban

kerja, semakain lama klien dirawat akan semakin

banyak tindakan keperawatan yang dilakukan.

d) Frekuensi tindakan keperawatan.

Dalam asuhan keperawatan yang dilakukan perawat,

ada banyak tindakan keperawatan yang dilakukan,

masing-masing tindakan memiliki frekuensi waktu

yang berbeda-beda, dengan kondisi klien yang

berbeda dengan tingkat kesadaran klien,

keimperatifan klien juga akan mempengaruhi

frekuensi waktu tindakan keperawatan.

2) Faktor Eksternal

a) Masalah komunitas

Masalah komunitas merupakan keadaan masyarakat

saat ini seperti penduduk yang padat, lingkungan

yang tidak bersih, gaya hidup yang tidak sehat.

Berbagai macam masalah kesehatan dan banyaknya

populasi penduduk juga merupakan faktor yang akan

menimbulkan beban kerja pada perawat .


14

b) Bencana alam

Bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gemba

bumi, tsunami, wabah penyakit. Tidak menutup

kemungkinan jika terjadi bencana alam akan banyak

korban yang membutuhkan pertolongan cepat,

dengan demikian perawat memiliki tanggung jawab

dan resiko yang benar.

c) Hukum atau undang-undang

Hukum atau undang-undang adalah hal yang

mempengaruhi kinerja keperawatan seperti

kesehatan, ketenagakerjaan, perlindungan konsumen

dan pedoman dalam praktik keperawatan.

d) Politik atau kebijakan pemerintah

Politik atau kebijakan pemerintah adalah salah satu

hal yang mempengaruhi kinerja keperawatan seperti

kecelakaan saat demonstrasi, kekerasan politik,

pandangan partai politik terhadap profesi

keperawatan.

e) Cuaca

Akibat perubahan cuaca dapat mempengaruhi

terhadap jenis penyakit seperti febris, infeksi saluran

pernapasan akut (ISPA), radang perut, TBC dan

lainnya sehingga menyebabkan peningkatan pasien


15

baik rawat inap maupun rawat jalan dan dengan

demikian meningkatkan beban kerja perawat.

f) Ekonomi

Ekonomi yaitu keadaan yang sulit akan berpengaruh

terhadap penurunan pendapat rumah sakit, sehingga

secara langsung akan menurunkan jumlah tenaga

perawat yang dibutuhkan rumah sakit.

g) Pendidikan masyarakat.

Pendidikan masyarakat merupakan semakin

tingginya tingkat pendidikan masyarakat menurut

perawat harus profesional dan satu tingkat lebih

tinggi dari pendidikan masyarakat.

h) Kemajuan ilmu dan teknologi.

Kemajuan ilmu dan teknologi termasuk penguasaan

bahasa yang tidak bisa diikuti oleh perawat akan

membuat perawat sulit untuk masuk dalam bursa

tenaga kerja.

c. Pengukuran Beban Kerja

Pengukuran beban kerja merupakan suatu teknik

untuk mendapatkan informasi tentang efesiensi dan

efektifitas kerja di suatu organisasi, atau pemegang jabatan

yang dilakukan secara sitematis dengan mengunakan

analisis beban kerja atau teknik manajemen lainnya.


16

Jabatan merupakan sebuah deskripsi pekerjaan atau

kedudukan profesionalnya dan spesifik pada pemangku

tertentu yang berkaitan dengan aktivitas khusus

pekerjaannya (Simamora, 2010 dalam Arifin, 2017).

Pengukuran atau perhitungan beban kerja personal

ada tiga cara yang dapat di lakukan yaitu :

1. Work sampling

Work sampling adalah teknik yang digunakan pada dunia

industri untuk melihat beban kerja yang dipangku oleh

personal pada suatu unit bidang ataupun jenis tenaga

tertentu. Pada work sampling, kita dapat mengamati hal-

hal spesifik tentang penjelasan meliputi :

a) Aktivitas apa yang sedang dilakukan personal pada

waktu jam kerja.

b) Apakah aktivitas personal berkaitan dengan fungsi

tugasnya pada waktu jam kerja.

c) Proporsi waktu kerja yang digunakan untuk kegiatan

produktif atau tidak produktif.

d) Pola beban kerja dikaitkan waktu dan schedule jam

kerja.

e) Pada work sampling yang diamati adalah apa yang

dilakukan oleh perawat, informasi yang dibutuhkan


17

oleh penelitian ini adalah waktu dan kegiatannya,

bukan siapanya.

2. Time and monitoring study

Time and monitoring study merupakan teknik

yang digunakan untuk mengamati dan mengikuti

kegiatan yang dilakukan personal yang sedang kita

amati untuk mendapatkan beban kerja personal, dan

yang lebih penting adalah mengamati dengan baik

kompetensi atau kualitas kerja profesional.

3. Daily Log

Daily log adalah bentuk sederhana dari work

sampling dimana orang yang di teliti menuliskan

kegiatan dan waktu yang digunakan untuk kegiatan

tersebut. Pengunaan teknik ini sangat tergantung pada

kerja sama dan kejujuran dan personal itu sendiri, ilyas

(2010) dalam Arifin (2017).

d. Indikator Beban Kerja

Dalam penelitian ini indikator beban kerja yang

digunakan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh (Putra

2012 dalam Artadi, 2015) yang meliputi antara lain :

1) Target yang harus di capai

Pandangan individu mengenai besarnya target kerja

yang diberikan untuk menyelasaikan pekerjaannya.


18

2) Kondisi Pekerjaan

Mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki

oleh individu mengenai kondisi pekerjaannya.

3) Standar pekerjaan

Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai

pekerjaannya.

4. Tinjauan umum tentang tingkat konflik

a. Defenisi konflik

Konflik kerja merupakan ketidak setujuan antara dua

atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok

dalam organisasi yang timbul karena mereka harus

menggunakan daya yang langkah secara bersama-sama

atau menjalankan kegiatan bersama-sama atau karena

mempunyai status, tujuan nilai-nilai dan persepsi yang

berbeda, (Sunyoto, 2012 dalam Hasby, 2017).

b. Faktor-faktor konflik

Sumber-sumber konflik dapat dilihat dari faktor-faktor

(Wexley dan Yukl, 1998 dalam Putri) berikut ini:

1. Persaingan terhadap sumber-sumber

Salah satu konflik penting dalam organisasi merupakan

terhadap sumber-sumber dana anggaran, ruang

pengadaan bahan, personalia serta pelayanan

pendukung.
19

2. Ketergantungan tugas (Task Interdependence)

Jika dua individu atau kelompok tergantung satu sama

lain dalam sedekimian rupa untuk keberhasilan

pelaksanaan tugasnya, maka konflik mungkin terjadi jika

keduanya mempunyai tujuan atau prioritas-prioritas yang

berbeda.

3. Kekaburan batas-batas bidang kerja (Jurisdictional

Ambiquity)

Konflik mungkin sekali terjadi bila mana batasan-batasan

bidang kerja tidak jelas dikarenakan adanya tumpang

tindih (Overlaping) tanggung jawab atau ketimpangan

dalam tanggung jawab.

4. Masalah status (status problem)

Adanya persepsi atas ketidak adilan dalam hal ganjaran,

penugasan kerja, kondisi-kondisi kerja serta simbol

status.

5. Ritangan-rintangan komunikasi

Tidak adanya sarana-sarana komunikasi yang memadai

dapat menghambat usaha-usaha untuk mencapai

koordinasi dua kelompok yang tugas pekerjaannya

bertanggungan.
20

6. Sifat-sifat individu

Kemungkinan terjadi konflik sebagian ditentukan oleh

sifat kepribadian masing-masing pihak. Kebutuhan-

kebutuhan dan nilai-nilai dapat juga menopang

berkembangnya konflik.

c. Jenis-jenis konflik

Beberapa konflik interpersonal menurut (Florent,

2010 dalam Nurjannah 2017).

1. Konflik dalam diri individu (Intrapersonal)

Konflik intrapersonal adalah konflik yang ada dalam diri

seseorang individu karena harus memilih dari sejumlah

alternatif pilihan yang ada.

2. Konflik antar individu (Interpersonal)

Konflik yang terjadi suatu organisasi atau konflik ditempat

kerja. Konflik yang terjadi diantara mereka yang bekerja

untuk suatu organisasi profit dan non profit.

3. Konflik antar individu dan kelompok (Intragrup)

Dianggap hal yang konflik antar individu-individu dan

kelompok-kelompok seringkali berpengaruh dengan cara

para individu menghadapi tekanan-tekanan untuk

mencapai konformitas, yang ditekankan pada mereka

oleh kelompok kerja mereka.


21

4. Konflik antar kelompok

Konflik yang banyak terjadi dalam organisasi-organisasi,

karena tiap kelompok dalam organisasi mempunyai

kepentingan atau tujuan yang berbeda dan antar

kelompok sendiri menginginkan segala kepentingan dan

tujuannya dapat tercapai dengan baik walaupun harus

berbenturan dengan kelompok lainnya.

d. Sumber Konflik

Menurut (Shetach, 2012 dalam Utami 2016),

menyatakan bahwa konflik terjadi disebabkan karena:

1. Perbedaan interpersonal pada setiap dimensi umur, jenis

kelamin, ras, pandangan, perasaan, pendidikan,

pengalaman, tingkah laku, pendapat, budaya,

kebangsaan, keyakinan, dll.

2. Perbedaan kepentingan dalam pengaruh antar manusia

karena perbedaan budaya, posisi, peran, status dan

tingkat hirarki.

e. Indikator Konflik

Indikator-indikator konflik kerja menurut (Wibisono,

2006 dalam Ningsih, 2017), meliputi antara lain :


22

1. Tekanan kerja

Tekanan kerja adalah suatu tekanan dari bekerja dan

mempengaruhi pikiran, emosi dan juga visi seseorang

yang berasal dari tempat pekerjaannya.

2. Banyaknya tuntutan tugas

Tuntutan tugas adalah banyaknya tuntutan kerja yang

menjadi beban bagi pekerja, sehingga pekerja mengalami

stres dalam bekerja.

3. Kurangnya kebersamaan antar karyawan

Terdapatnya beberapa karakter yang berbeda disetiap

individu sehingga menyebabkan kurang terjalinnya

kerjasama antar karyawan yang akan menyebabkan tidak

sehatnya hubungan antar karyawan.

4. Sibuk dengan pekerjaan

Sibuk dengan pekerjaan adalah memiliki pekerjaan yang

banyak dan penuh, dimana seseorang memiliki tugas

kerja dengan jumlah yang banyak.

5. Tinjauan Umum tentang Kelelahan Kerja

a. Defenisi kelelahan kerja

Kelelahan kerja adalah menurunnya kinerja dan

menambah tingkat kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan

akan memberikan peluang terjadinya kecelakaan kerja dalam

industri menurut (Nurmianto, 2003 dalam Widyasari, 2010).


23

Kelelahan kerja merupakan proses menurunnya efisiensi,

performance dan berkurangnya kekuatan fisik tubuh untuk

terus melanjutkan kegiatan yang harus di lakukan menurut

(Bornes, 1980 dalam Diantini, 2006).

b. Faktor-faktor yang menyebabkan kelelahan kerja

Menurut (Siswanto, 1991 dalam Jhohana dan

Widyasari 2010), faktor penyebab kelelahan kerja berkaitan

dengan:

1. Pengorganisasian kerja yang tidak menjamin istirahat

dan reaksi, variasi kerja dan intensitas pembebanan fisik

yang tidak seresi dengan pekerjaan.

2. Faktor psikologis, misalnya rasa tanggung jawab dan

khawatir yang berlebihan serta konflik yang kronis.

3. Lingkungan kerja yang tidak menjamin kenyamanan

kerja serta tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap

kesehatan pekerja.

4. Status kesehatan (penyakit) dan status gizi

5. Monotomi (pekerjaan atau lingkungan kerja yang

membosankan).

c. Dimensi kelelahan kerja

Menurut (Maslach, 1981 dalam Supriatna 2012), ada

tiga dimensi kelelahan kerja.


24

1. Kelelahan emosi

Merasa kelelahan emosi, sehingga kurang mampu

untuk menolong orang lain dalam level psikologis.

Kelelahan emosi ditandai dengan perasaan terkurasnya

energi yang dimiliki, berkurangnya sumber-sumber

emosional dalam diri seperti rasa kasih (rasa sayang dan

cinta yang lebih cenderung kepada rasa kasihan), empati

(realisasi dan pengertian terhadap perasaan dan

kebutuhan orang lain).

2. Depersonalisasi

Ditandai dengan adanya kecenderungan individu

untuk menjauhi lingkungan sosialnya, apatis, tidak peduli

terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

3. Recuded personal accamplishment

Dimensi ini adalah rendahnya penghargaan

terhadap diri sendiri. Individu yang menilai rendah dirinya

(perasaan rendah dan kurang dari orang lain, minder)

sering mengalami ketidakpuasaan terhadap hasil kerja

sendiri serta merasa tidak pernah melakukan sesuatu

yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.


25

d. Indikator Kelelahan Kerja

Menurut (Grandjean, 1988 dalam Mallapiang 2014),

indikator-indikator tentang kelelahan kerja meliputi antara lain :

1. Lamanya kerja

Lamanya kerja adalah kurung waktu atau lamanya tenaga

kerja itu bekerja disuatu tempat.

2. Status kesehatan

Status kesehatan adalah keadaan seseorang dalam rentang

sehat sakit yang dipengaruhi oleh perkembangan sosial,

pengalaman, harapan sesorang tentang dirinya, lingkungan

dan pelayanan.

3. Lingkungan kerja

Lingkunagan kerja adalah kehidupan sosial, psikologi, dan

fisik dalam rumah sakit.

4. Tinjauan Umum tentang Perawat

a. Definisi Perawat

Perawat adalah seseorang (seorang profesional) yang

mempunyai kemampuan, tanggung jawab dan kewenangan

melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan pada

berbagai jenjang pelayanan keperawatan menurut

(Kusnanto, 2008, dalam Arifin, 2017). Perawat merupakan

profesi pekerjaan yang mengkhususkan diri pada upaya

penanganan perawatan pasien atau asuhan kepada pasien


26

dengan tuntutan kerja yang bervariasi, tergantung pada

karakteristik-karakteristik tertentu dalam melaksanakan

pekerjaannya. Karakteristik tersebut meliputi karakteristik

tugas (yang membutuhkan kecepatan, kesiagaan, serta

kerja shift), karakteristik organisasi, serta karakteristik

lingkungan kerja baik lingkungan kerja fisik maupun sosial,

menurut (Prihatini, 2007 dalam Ambarwati, 2014).

b. Peran dan Fungsi Perawat

Keperawatan merupakan profesi, yang dimasa depan

perlu semakin tertib seperti yang dikemukakan oleh World

Medical Association, (1991) yakni “enchancing the quality of

life and the health status of all people” dengan demikian

profesi perawat secara berkesinambungan akan berperan

besar dalam meningkatkan kualitas hidup serta derajat

kesehatan masyarakat keseluruhan dalam (Rubbiana,

2015).

Fungsi perawat merupakan pengkajian atas kondisi

individu baik sehat maupun sakit, dimana segala aktivitas

yang dilakukan berguna untuk pemulihan kesehatan,

aktivitas ini dilakukan dengan berbagai cara untuk

mengembalikan kemandirian pasien secepat mungkin

menurut (Rubbiana, 2015).


27

c. Hak dan Kewajiban Perawat

Menurut (Undang-undang Nomor 38 Tahun 2014

Tentang Keperawatan dalam Rubbiana 2015), perawat

memiliki hak dan kewajiban perawat dalam melaksanakan

praktik keperawatan yaitu:

1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang

melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan,

standar profesi, standar prosedur operasional, dan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari

klien atau keluarganya.

3. Menerima imbalan jasa atau pelayanan keperawatan

yang telah diberikan.

4. Menolak keinginan klien atau pihak lain yang

bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan,

standar profesi, standar prosedur operasional, atau

ketentuan peraturan perundang-undangan dan

5. Memperoleh fasilitas kerja sesuai standar.

5. Tinjauan Umum Tentang Rumah Sakit

a. Definisi rumah sakit

Menurut WHO (World health organization), rumah

sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan

kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan yang


28

paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif)

dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.

Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga

kesehatan dan pusat penelitian medik.

Rumah sakit berdasarkan Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat

darurat (Republik Indonesia, 2009).

b. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, telah dijelaskan

mengenai tugas dan fungsi rumah sakit sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah

sakit.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan

melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat

kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya

manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam

pemberian pelayanan kesehatan.


29

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta

penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka

peningkatan pelayanan kesehatan dengan.

5. Memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang

kesehatan.

B. Kerangka Teori

Teori diartikan sebagai seperangkat konsep dan defenisi

yang saling berpengaruh yang mencerminkan suatu pandangan

sistematik mengenai fenomena dengan menerangkan pengaruh

variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan meramalkan

fenomena menurut Siswoyo dalam Mardalis (2003).


30

Beban Kerja

1. Target yang harus


dicapai

2. Kondisi pekerjaan

3. Standar pekerjaan
Kelelahan kerja
Putra (2012)
1. Intensitas dan
lamanya kerja

2. Status
Tingkat Konflik
kesehatan
1. Tekanan kerja
3. Lingkungan
2. Tuntutan tugas kerja

3. Kurangnya kerja Grandjean (1988)


sama antar
karyawan

4. Kesibukan dalam
pekerjan

Wibisona (2006)

Gambar 2.1 Kerangka Teori


31

C. Kerangka Konsep

Beban Kerja

Kelelahan Kerja
Tingkat Konflik

Keterangan :

= Variabel Independen

= Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

Defenisi operasional merupakan uraian tentang batasan

variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang di ukur oleh

variabel yang bersangkutan. Pengukuran beban kerja

menggunakan 5 item pernyataan. Skala pengukuran yang

digunakan adalah skala likert, yaitu:

1. Beban kerja (Variabel Bebas)

Beban kerja dalam penelitian ini adalah kemampuan

seseorang dalam menerima pekerjaan. Kemampuan psikologis

maupun fisik pekerja harus sesuai dan seimbang pada setiap

beban kerja yang di terima seseorang. Beban kerja dalam


32

penelitian ini diukur dengan indikator : (1) target yang harus

dicapai, (2) kondisi pekerjaan, (3) standar pekerjaan.

Kriteria Objektif

a) Skoring

- Jumlah penyataan seluruh adalah 9

- Pernyataan yang di skoring memiliki 5 pilihan jawaban

- Kriteria penelitian dengan menggunakan skala likert

yaitu:

- Pernyataan yang positif

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Kurang setuju = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju =1

- Pernyataan yang negatif

Sangat setuju = 1

Setuju = 2

Kurang setuju = 3

Tidak setuju = 4

Sangat tidak setuju =5

b) Skoring tertinggi dari seluruh jawaban = jumlah pernyataan

x skor jawaban tertinggi, yaitu 9 x 5 = 45 (100%)


33

c) Skor terendah dari seluruh jawaban = jumlah pernyataan x


skor jawaban terendah yaitu 9 x 1 = 9 (9/45 x 100%)
d) Range = 100 – 20 = 80%
e) Interval = 80 / 2 = 40%
f) Skor standar 100 – 40% = 60%
Jadi Kriteria Objektif

Dikatakan tinggi : jika jawaban responden ≥ 60%

Dikatakan rendah : jika jawaban responden < 60%

2. Tingkat konflik

Konflik dalam penelitian ini adalah suatu masalah yang

terjadi karena berbeda pendapat atau adanya perselisihan baik

internal atau eksternal akibat adanya perbedaan nilai atau

perasaan antara dua orang atau lebih. Tingkat konflik yang

diikur dalam penelitian ini dengan indikator: (1) tekanan kerja,

(2) tuntutan tugas, (3) kurangnya kebersamaan antar karyawan,

(3) kesibukan dalam pekerjaan.

Kriteria Objektif

a) Skoring

- Jumlah pernyataan seluruh adalah 11

- Pernyataan yang di skoring memiliki 5 pilihan jawaban

- Kriteria penelitian dengan menggunakan skala likert yaitu:

- Pernyataan yang positif

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Kurang setuju = 3
34

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju =1

- Pernyataan yang negatif

Sangat setuju = 1

Setuju = 2

Kurang setuju = 3

Tidak setuju = 4

Sangat tidak setuju =5

b) Skoring tertinggi dari seluruh jawaban = jumlah pernyataan x

skor jawaban tertinggi, yaitu 11 x 5 = 55 (100%)

c) Skor terendah dari seluruh jawaban = jumlah pernyataan x

skor jawaban terendah yaitu 11 x 1 = 11 (11/55 x 100%)

d) Range = 100 – 20 = 80%

e) Interval = 80 / 2 = 40%

f) Skor standar 100 – 40% = 60%

Jadi Kriteria Objektif

Dikatakan tinggi : jika jawaban responden ≥ 60%

Dikatakan rendah : jika jawaban responden < 60%

3. Kelelahan Kerja

Kelelahan kerja dalam penelitian ini adalah suatu

keadaan yang secara umum terjadi atau yang dialami pada

setiap orang, ditandai dengan perasaan lelah sehingga aktivitas

pekerjaan menjadi terhambat. Kelelahan kerja yang diukur


35

dalam penelitian ini dengan indikator : (1) intensitas dan

lamanya kerja, (2) status kesehatan, (3) lingkungan kerja.

Kriteria Objektif

a) Skoring

- Jumlah pernyataan seluruh adalah 9

- Pernyataan yang di skoring memiliki 5 pilihan jawaban

- Kriteria penelitian dengan menggunakan skala likert yaitu:

- Pernyataan yang positif

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Kurang setuju = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju =1

- Pernyataan yang negatif

Sangat setuju = 1

Setuju = 2

Kurang setuju = 3

Tidak setuju = 4

Sangat tidak setuju =5

b) Skoring tertinggi dari seluruh jawaban = jumlah pernyataan x

skor jawaban tertinggi, yaitu 9 x 5 = 45 (100%)

c) Skor terendah dari seluruh jawaban = jumlah pernyataan x

skor jawaban terendah yaitu 9 x 1 = 9 (9/45 x 100%)


36

d) Range = 100 – 20 = 80%

e) Interval = 80 / 2 = 40%

f) Skor standar 100 – 40% = 60%

Jadi Kriteria Objektif

Dikatakan tinggi : jika jawaban responden ≥ 60%

Dikatakan rendah : jika jawaban responden < 60%

E. Hipotesis Ha dan Ho

1. Hipotesis Nol (Ho)

H0 : Terdapat pengaruh beban kerja terhadap kelelahan kerja

pada perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.

H0 : Terdapat pengaruh tingkat konflik terhadap kelelahan kerja

pada perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.

H0 : Terdapat pengaruh beban kerja dan tingkat konflik terhadap

kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD

Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ha :Tidak terdapat pengaruh beban kerja terhadap kelelahan

kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.


37

Ha : Tidak terdapat pengaruh tingkat konflik terhadap kelelahan

kerja pada perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020.

Ha : Tidak terdapat pengaruh beban kerja dan tingkat konflik

terhadap kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat inap

RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun

2020.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif yaitu data hasil pengukurannya menggunakan

skoring atau angka. Penelitian ini menggunkan pendekatan Cross

Sectional Study yang merupakan pendekatan untuk mengukur

beberapa variabel dalam satu saat sekaligus atau jenis penelitian

dengan data set yang ekstensif untuk melihat pengaruh antar

variabel. Dilihat dari segi waktu, pendekatan Cross Sectional adalah

sebuah penelitian yang dilakukan dalam sekali waktu saja. Desain

penelitian ini juga diibaratkan sebagai sebuah potret yang diambil

dalam satu waktu saja, menurut Syahrum dan Salim (2012).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di RSUD Lanto Dg

Pasewang yang bertempat di Kabupaten Jeneponto Jl. Lingkar

Nomor 8 Kelurahan Empoang Selatan Kecamatan Binamu.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2020.

38
39

C. Populasi, Sampel Penelitian dan teknik Sampling

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perawat diruang

rawat Inap kelas III di RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten

Jeneponto dengan jumlah populasi sebanyak 77 perawat yang

terdiri dari ruangan interna, ruangan anak dan ruangan bedah.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel perawat dalam penelitian ini

adalah menggunakan total sampling dimana jumlah sampel

sama dengan jumlah populasi menurut (Sugiyono, 2007).

Sampel dalam penelitian ini di hitung dari jumlah rata-rata

perawat di ruang rawat inap kelas III di RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto yaitu 77 responden.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara

langsung dari responden dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada

responden yaitu kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang secara tidak

langsung diperoleh dari sumbernya tetapi melalui pihak


40

kedua. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh

dari dokumen tertulis/registrasi perawat di instansi rawat

inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto.

2 . Teknik Pengumpulan Data

Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan pada

penelitian ini adalah melalui kuesioner. Kuesioner atau angket

merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan

pernyataan yang akan dijawab oleh responden, agar peneliti

memperoleh data dalam memecahkan masalah peneliti dan

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Untuk mengukur

variabel beban kerja, tingkat konflik dan kelelahan kerja perawat

di RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto 2020.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam memperoleh suatu kesimpulan masalah yang di teliti,

maka analisis merupakan suatu langkah penting dalam penelitian.

Yang dimaksud dengan metode analisis data merupakan cara

mengelolah data yang telah terkumpul untuk dapat disimpulkan.

Setelah semua data terkumpul kemudian di lakukan pengelolaan

data.

1. Teknik pengolahan data

Proses pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan program IMB Statistic Package For Sosial

Science (SPSS) terhadap tahapan-tahapan sebagai berikut :


41

a. Editing

Dilakukan setelah mendapatkan data yang terkumpul dengan

tujuan untuk mengoreksi data bila terjadi kesalahan atau

kekurangan data dapat diteliti.

b. Coding

Pemberian kode pada data sehingga memudahkan

pengelompokan.

c. Entry

Data-data yang telah dikumpulkan untuk di input dan diolah

menggunakan program SPSS.

d. Tabulasi

Mengelompokkan data sesuai dengan variabel. Data diolah

dan dianalisis dengan teknik kuantitatif.

2. Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model yang digunakan

dalam regresi benar menunjukkan hubungan yang signifikan

dan representatif maka model yang digunakan tersebut

harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Dengan pengujian

ini diharapkan agar model regresi yang diperoleh bisa

dipertanggung jawabkan. Uji asumsi klasik diantaranya

meliputi:
42

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah

model regresi, variabel dependen dan independen

keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki

distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak

dilakukan pengujian secara statistik. Dasar pengambilan

keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram

tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui

apakah data yang diperoleh berbentuk linear atau

tidak. Jika data berbentuk linear, maka penggunaan

analisis regresi linear pada uji coba hipotesa dapat

dipertanggung jawabkan. Garis regresi variabel

dapat dilihat dari deviation from linearity.


43

Dasar pengambilan keputusan pada uji

linearitas yaitu:

a. Jika nilai Sig. Linearity > 0,05 maka

berkesimpulan bahwa terdapat hubungan linear

antara variabel independen dengan dependen.

b. Jika nilai Sig. Linearity < 0,05 maka

berkesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan

linear antara variabel independen dengan

dependen.

3. Uji Multikoliniearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen) dengan melihat tabel

interpretasi koefisien korelasi. Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen.

Apabila suatu model regresi memiliki nilai

tolerance ≤0,10 atau sama dengan nilai Variance

Inflation Factor (VIF) ≥10, maka telah terjadi

multikolinearitas. Sebaliknya, apabila suatu model

regresi memiliki nilai toleransi ≥0,10 atau sama

dengan nilai VIF ≤10 maka tidak terjadi

multikolinearitas.
44

4. Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Cara mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

korelasi spearman, yaitu mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dengan meregresi nilai absolut

residual terhadap variabel independen. Pengambilan

keputusan mengenai heteroskedastisitas adalah jika

semua prediktor dengan nilai residual > 0,05

dikatakan model regresi yang diperoleh terbebas dari

kasus heteroskedastisitas.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas

(independent) yaitu: beban kerja (X1), dan tingkat konflik (X 2)


45

terhadap variabel terikat (dependent) yaitu: kelelahan kerja

(Y) RSUD Lanto Dg Pasewang. Adapun bentuk persamaan

regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2
Sumber: (Sugiyono, 2016)

Keterangan:

Y = Kelelahan Kerja

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Regresi

X1 = Beban Kerja

X2 = Tingkat Konflik

c. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara

parsial untuk menunjukkan pengaruh tiap variabel

independen secara individu terhadap variabel

dependen. Uji t merupakan pengujian koefisien

regresi masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh variabel independen secara


46

individual terhadap variabel dependen, dilakukan

dengan rumus:

r √n−2
t=
√1−r 2

Sumber: (Sugiyono, 2016)

Keterangan:

t = thitung yang dikonsultasikan dengan table t

r = Korelasi parsial yang ditemukan

n = Jumlah sampel

Ketentuan:

a. Jika nilai t dengan probabilitas korelasi yakni

signifikan 2 tailed < taraf signifikan (α) sebesar

0,05 maka H0 diterima, sehingga ada korelasi

tidak signifikan antara variabel x dan y.

b. Jika nilai t dengan probabilitas t dengan

korelasi yakni signifikan 2 tailed > taraf

signifikan (α) sebesar 0,05 maka H 0 ditolak.

Sehingga ada korelasi signifikan antara variabel

x dan y.
47

Kriteria pengujian:

a. Jika thitung> ttabel berarti H0 ditolak (bahwa variabel

bebas berpengaruh terhadap kelelahan).

b. Jika thitung < ttabel berarti H0 diterima (bahwa

variabel bebas tidak berpengaruh terhadap

kelelahan).

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan

apakah semua variabel independen (X) yang

dimasukan berpengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (Y). Cara melakukan uji

F dengan rumus:

2
R /k
F= 2
(1−R )/( n−k −l )

Sumber: (Sugiyono, 2016)

Keterangan:

F = Tingkat signifikan

R2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah sampel

Kriteria pengujian:
48

a. H0 akan diterima jika nilai signifikan lebih besar

dari 0,05

b. H0 akan ditolak jika nilai signifikan lebih kecil

dari 0,05

Atau dengan cara lain :

a. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak

b. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 diterima

3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya

bertujuan untuk mengukur besarnya kontribusi

variasi X terhadap variasi Y. Nilai koefisien

determinasi antara 0 - 1. Nilai R 2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan

variasi variabel dependen. Cara mengukur pengaruh

dengan rumus determinasi yaitu:

Sumber: (Sugiyono, 2016)

Keterangan:
49

D = Koefisien determinasi

R2 = Koefisien korelasi variabel bebas dengan

variabel terikat.

100% = Persentase Kontribusi

F. Penyajian Data

Penyajian data dapat ditampilkan dalam bentuk tabel,

narasi distribusi dan presentase di sertai penjelasan.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Profil RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto

RSUD Lanto Dg Pasewang merupakan salah satu

sarana pelayanan kesehatan dengan standar pelayanan dasar

dan pusat rujukan dari berbagai puskesmas yang berada di

wilayah kabupaten jeneponto yang bertujuan menciptakan

jaringan antara sarana kesehatan lainnya, yang saat ini masih

berstatus Tipe C Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor

375 / Menkes / SK / IV / 2008 tanggal 15 April 2008. RSUD Lanto Dg

Pasewang di bangun di atas lahan seluas 4,5 Ha yang berlokasi

di jalan Lingkar Kelurahan Empoang Selatan.

Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Dg. Pasewang pada

awalnya dibangun pada tahun 1997 melalui bantuan Plan

Internasional di atas lahan seluas kurang lebih 2 HA yang

berlokasi di Jl. Kesehatan No. 8 Bontosunggu. Seiring dengan

perkembangan dan tuntutan pelayanan yang semakin

meningkat, dibutuhkan lokasi rumah sakit yang representatife

sehingga pemerintah daerah kabupaten jeneponto mengambil

kebijakan untuk merelokasi rumah sakit ketempat yang lebih

luas dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

50
51

Mengingat rumah sakit yang lama sudah tidak dapat

menampung jumlah pasien yang setiap bulan meningkat,

disamping itu akses jalan ke rumah sakit dianggap sempit untuk

aktivitas kendaraan khususnya ambulance sering terhambat

dalam memberikan pelayanan. Kondisi tersebut mengharuskan

pemerintah daerah kabupaten jeneponto membangun rumah

sakit baru yang beralamat di Jl. Lingkar Kelurahan Empoang

Selatan dengan menempati area tanah kurang lebih seluas

4.500 M2 yang merupakan rumah sakit pemerintah daerah

kabupaten jeneponto yang dibangun melalui dana APBN tahun

2010.

2. Visi, Misi dan Tujuan RSUD Lanto Dg. Pasewang

a. Visi

“Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah yang

Terpercaya dengan Pelayanan Professional dan Berdaya

Saing”

b. Misi

1) Mewujudkan pelayanan yang bermutu, terjangkau dan

berorientasi kepada kepuasan masyarakat

2) Mewujudkan kawasan lingkungan yang bersih, aman,

nyaman, indah dan damai

3) Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana yang

representatif dan sesuai dengan kebutuhan


52

4) Penguatan dan pemberdayaan kelembagaan organisasi

yang bermartabat

5) Peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan

dan pelatihan yang berkelanjutan

6) Menciptakan suasana kerja yang serasi sesama

karyawan sehingga memiliki rasa kebersamaan, rasa

disiplin dan tanggung jawab yang tinggi

c. Tujuan

1) Tujuan Umum

“Meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah

Lanto Dg. Pasewang yang bermutu, terjangkau dan

bermartabat dengan selalu menjunjung tinggi nilai

soasial, profesi dan etik”.

2) Tujuan Khusus

a) Peningkatan pelayanan rumah sakit di semua bidang

dengan meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit

baik rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan

penunjang medik dan non medik.

b) Terciptanya lingkungan yang bersih, sehat, aman,

nyaman, indah dan damai di lingkungan Rumah Sakit.

c) Terlaksananya pembangunan, pengembangan dan

pemeliharaan sarana prasarana yang berwawasan

lingkungan.
53

d) Meningkatnya profesionalisme SDM rumah sakit baik

medis, paramedis dan administrasi sehingga tercipta

budaya mutu dan keselamatan pasien.

e) Terlaksananya pengelolaan keuangan rumah sakit

yang transparan dan akuntabel.

f) Terlaksananya pelayanan kesehatan gratis yaitu

jamkesmas, jamkesda, dan akses dengan baik dan

transparan.

g) Meningkatnya partisipasi dan kesejahteraan

karyawan.

h) Meningkatnya sistem informasi dan manajemen (SIM)

rumah sakit untuk mendukung pelayanan prima.

B. Hasil Penelitian

1. Deskriptif Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengolah data angket dalam

bentuk data yang yang terdiri dari 9 pernyataan untuk variabel

beban kerja (X1), 11 pernyataan untuk variabel tingkat konflik

(X2), dan 9 pernyataan untuk variabel kelelahan kerja perawat

(Y). Kuesioner yang disebarkan diberikan kepada 77 perawat

RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto sebagai

sampel penelitian dengan menggunakan skala likert yang

berbentuk tabel ceklis.


54

2. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh sampel

dengan berbagai karakteristik yang berfungsi untuk mengetahui

identidas responden menurut sampel dengan berbagai

karakteristik yang berfungsi untuk mengetahui identitas

responden menurut sampel penelitian yang ditetapkan. Tujuan

dengan adanya karakteristik responden adalah untuk

memberikan gambaran tentang objek yang menjadi sampel

dalam penelitian ini. Karakteristik responden yang akan dibahas

dalam ini yaitu meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir

lama bekerja dan ruangan. Adapun penyajian data adalah

sebagai berikut:

a. Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

perawat di ruang perawatan RSUD Lanto Dg Pasewang

Kabupaten Jeneponto tahun 2020 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Perawat Berdasarkan Jenis
Kelamin di Ruang Rawat Inap RSUD Lanto Dg
Pasewang Kabupaten Jeneponto
Tahun 2020

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)


Laki-laki 9 11,7 %
Perempuan 68 88,3 %
Total 77 100 %
Sumber : Data Primer 2020
55

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 77

perawat, jenis kelamin perawat yang terbanyak adalah

perempuan sebanyak 68 responden atau sebesar 88,3 %,

sedangkan jumlah laki-laki sebanyak 9 responden atau

sebesar 11,7 %.

b. Umur

Penyajian data responden berdasarkan umur perawat

di ruang perawatan RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten

Jeneponto tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Perawat Berdasarkan Umur
di Ruang Rawat Inap RSUD Lanto Dg Pasewang
Kabupaten Jeneponto
Tahun 2020

Umur (Tahun) Jumlah Responden Presentase


(%)
<25 12 15,6 %
25 – 35 56 72,7 %
36 – 45 9 11,7 %
Total 77 100 %
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 77

responden didominasi oleh umur responden yaitu 25 – 35

tahun sebanyak 56 responden perawat atau sebesar 72,7 %

sedangkan yang terendah pada umur 36 – 45 tahun terdapat

9 responden perawat atau sebesar 11,7 %.


56

c. Pendikan Terakhir

Penyajian data responden berdasarkan pendidikan

terakhir perawat di ruang perawatan RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Perawat
Berdasarkan Pendidikan Terakhir di Ruang Rawat Inap
RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto
Tahun 2020

Pendidikan Jumlah Responden Presentase


Terakhir (%)
D III 52 67,5 %
S1 25 32,5 %
Total 77 100 %
Sumber : Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 77

responden berdasarkan pendidikan terakhir adalah tamatan

D III sebesar 52 orang atau sebesar 67,5 % sedangkan

pendidikan terakhir S1 hanya 25 orang atau 32,5 %.

d. Lama Bekerja

Penyajian data responden berdasarkan ruang

perawatan RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten

Jeneponto tahun 2020 dapat dilihat pada tabel dibawah ini


57

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Perawat Berdasarkan Lama
Bekerja di Ruang Rawat Inap RSUD Lanto Dg Pasewang
Kabupaten JenepontoTahun 2020

Lama Bekerja Jumlah Responden Presentase(%)


<1 5 6,5 %
1–5 40 51,9 %
5 – 10 27 35,1%
>10 5 6,5 %
Total 77 100 %
Sumber : Data Primer, 2020

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 77

responden berdasarkan lama bekerja perawat paling

banyak pada rentang 1 - 5 tahun dengan persentase

51,9% sedangkan yang terendah pada lama bekerja di

bawah 1 tahun dan di atas 10 tahun masing-masing

terdapat 5 responden atau persentase 6,5%.

e. Ruang Perawatan

Penyajian data berdasarkan ruang perawatan RSUD

Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Ruang Rawat Inap
RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto
Tahun 2020

Ruang Rawat Jumlah Perawat Presentase


Inap (%)
Interna 31 40,2 %
Anak 22 28,6 %
Bedah 24 31,2%
Total 77 100 %
Sumber: Data Primer Tahun 2020
58

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa dari 77

responden yang terdiri dari tiga ruangan yaitu ruang interna

terdapat 31 orang atau sebesar 40,3%, ruangan anak

terdapat 22 orang atau sebesar 28,6 % dan ruangan bedah

terdapat 24 orang atau sebesar 31,2%.

3. Hasil Analisi Data

a. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengatuhui apakah model yang digunakan

dalam regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang

signifikan dan reprensentatif maka model yang digunakan

harus memenuhi uji asumsi klasik regresi, berikut ini adalah

hasil pengujian asumsi klasik:

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetuhui apakah

dalam model regresi, variabel dependen dan

indenpenden keduanya memiliki distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

memiliki distribusi normal atau mendekati normal,

sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Cara

untuk mengetahui apakah data tersebut terdistribusi

secara normal atau tidak di uji dengan uji statistik

Kolmogorov-smirnov (K-S), besarnya nilai K-S dilihat


59

dengan tingkat signifikan 0,005. Berikut hasil uji

Kolmogorov-smirnov :

Tabel 4.6
Hasil Uji Kolmogorov-smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual

N 77

Normal Mean 0E-7


Parameters a,b
Std. Deviation 3.49430117
Most Extreme Absolute .072
Differences Positive .051
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .634
Asymp. Sig. (2-tailed) .816
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Data Primer, 2020

Dari Tabel 4.6 menunjukkan melalui uji

normalitas One Sampel Kolmogorov Smirnov Test

menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,634 >

0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

model regresi pada penelitian ini terdistribusi secara

normal.

2) Uji Linearitas

Uji linearitas adalah untuk mengetahui apakah

data yang diperoleh berbentuk linearitas atau tidak. Jika

data berbentuk linearitas, maka penggunaan analisis

regresi linearitas pada uji coba hipotesa dapat di


60

pertanggung jawabkan. Garis regresi variabel dapat

dilihat dari deviation from linearity dan nilai probilitas

dikatakan signifikan besar dari 0,05. Hasil uji linearitas

dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.7
Hasil Uji Linearitas Variabel Kelelahan kerja
Dengan Beban Kerja

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combine
118.916 15 7.928 .533 .912
d)
Between Linearity .034 1 .034 .002 .962
Groups Deviation
Kelelahan Kerja *
from 118.882 14 8.492 .570 .877
Beban kerja
Linearity
Within Groups 907.967 61 14.885
Total 1026.883 76
Sumber: Data Primer, 2020

Hasil uji linearitas pada tabel 4.7, menunjukkan

bahwa garis regresi variabel kelelahan kerja (Y)

dengan beban kerja (X1) pada deviantion from

linearity adalah 0,570 dan nilai signifikan atau

probabilitas sebesar 0,877 > 0,05. Artinya antara

variabel kelelahan kerja (Y) mempunyai hubungan

yang linear dengan beban kerja (X1).


61

Tabel 4.8
Hasil Uji Linearitas Variabel Kelelahan kerja
Dengan Tingkat Konflik

ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 279.694 23 12.161 .863 .642
6.17
Between Linearity 87.096 1 87.096 .016
8
Kelelahan Groups Deviation
Kerja * from 192.598 22 8.754 .621 .889
Tingkat Konflik Linearity
Within Groups 747.189 53 14.098
Total 1026.883 76
Sumber: Data Primer, 2020

Hasil uji linearitas pada tabel 4.8, menunjukkan

bahwa garis regresi variabel kelelahan kerja (Y)

dengan tingkat konflik (X2) pada deviation from

linearity adalah 0,621 dan nilai signifikan sebesar

0,889 > 0,05. Artinya antara variabel kelelahan kerja

(Y) mempunyai hubungan yang linear dengan tingkat

konflik (X2).

3) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen). Apabila suatu

model regresi memiliki nilai tolerance ≤ 0,10 atau

sama dengan nilai variance inflation factor (VIF) > 10

maka telah terjadi multikolinearitas. Sebaliknya,

apabila suatu model regresi memiliki nilai toleransi


62

>0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF


(Constant) 27.082 3.886 6.969 .000
Beban
1 Kerja -.111 .114 -.114 -.971 .335 .892 1.121
Tingkat
.206 .073 .328 2.808 .006 .892 1.121
Konflik
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja

Sumber: Data Primer, 2020

Hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.9,

menujukkan bahwa nilai toleransi dari kedua variabel

independen = 0,892 > 0,1, dan VIF = 1,121 < 0,1,

sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model

regresi tidak terjadi multi.

4) Uji Heteroskedasitisitas

Uji heteroskedasitisitas dilakukan dengan metode

korelasi spearman untuk mengetahui apakah antar

variabel independen mempunyai pengaruh yang

signifikan dengan nilai residualnya. Pengambilan

keputasan mengenai heteroskedasitisitas adalah jika

semua variabel independen dengan nilai residual >0,05

dikatakan model regresi yang diperoleh terbebas dari


63

kasus heteroskedasitisitas. Hasil uji heteroskedasitisitas

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskedasitisitas

Correlations
TOTAL_X1 TOTAL_X Unstandardiz
2 ed Residual

Correlation
1.000 .285* .011
Coefficient
Beban Kerja
Sig. (2-tailed) . .012 .926
N 77 77 77

Correlation
.285* 1.000 .002
Tingkat Coefficient
Spearman's rho Konflik
Sig. (2-tailed) .012 . .983
N 77 77 77

Correlation
.011 .002 1.000
Coefficient
Unstandardize
d Residual Sig. (2-tailed) .926 .983 .
N 77 77 77
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: Data Primer, 2020

Dari tabel 4.10 menunjukkan semua variabel

independen dengan nilai residual > 0,05. Nilai

signifikan beban kerja (X 1) 0,012, dan tingkat konflik

(X2) 0,983 > 0,05. Hal ini menyatakan bahwa varian

residual regresi ini adalah heteroskedasitisitas atau

model regresi yang diporoleh terbatas dari kasus

heteroskedasitisitas.
64

b. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Dalam model regresi linear berganda diketahui bahwa

variabel terikat dipengaruhi oleh dua variabel bebas atau lebih,

kelelahan kerja perawat (Y) sebagai variabel dependen, beban

kerja (X1) dan tingkat konflik (X2) sebagai variabel independen.

Dimana analisis regresi linear berganda bertujuan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel dependen

terhadap variabel independen. Hasil pengujian regresi linear

berganda sebagai berikut.

Tabel 4.11
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 27.082 3.886 6.969 .000
Beban
1 Kerja -.111 .114 -.114 -.971 .335 .892 1.121
Tingkat
.206 .073 .328 2.808 .006 .892 1.121
Konflik
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja
Sumber: Data Primer, 2020

Dari hasil uji analisis regresi linear berganda pada tabel

4.11, diporoleh persamaan yaitu :

Y= 27,082 + (-111) X1 + 0,206 X2 + e

Berdasarkan dari hasil persamaan regresi linear

berganda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

1) Nilai konstanta (α) adalah 27,082, artinya nilai tersebut

menunjukkan bahwa jika tidak terjadi perubahan variabel


65

beban kerja (X1) dan tingkat konflik (X2) bernilai maka

dalam nilai kelelahan kerja (Y) ada sebesar 27,082.

2) Nilai koefisien regresi variabel beban kerja (X 1) sebesar

-111 dengan arah pengaruh negatif menunjukkan bahwa

apabila beban kerja (X1) meningkat maka akan

menurunkan kelelahan kerja (Y) sebesar -111 dengan

asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

3) Nilai koefisien regresi variabel tingkat konflik (X 2) sebesar

0,206 dengan arah pengaruh positif menunjukkan bahwa

apabila tingkat konflik (X2) meningkat maka akan

meningkatkan kelelahan kerja (Y) sebesar 0,206 dengan

asumsi variabel independen lainnya dianggap konstan.

c. Hasil Uji Hipotesis

1) Uji T (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara

parsial untuk menunjukkan pengaruh tiap variabel

independen secara individu terhadap variabel

dependen. Nilai thitung digunakan untuk menguji

pengaruh secara parsial variabel beban kerja (X 1) dan

tingkat konflik (X2) terhadap variabel terikat yaitu

kelelahan kerja (Y). apakah variabel tersebut memiliki

pengaruh yang berarti terhadap variabel dependen

atau tidak dengan tingkat kesalahan 5%. Uji dilakukan


66

dengan melihat signifikan pada masing-masing

variabel independen dengan taraf signifikan <0,05

dan jika thitung > ttabel maka terdapat pengaruh antara

(X1) dan (X2) terhadap (Y).

Tabel 4.12
Hasil Uji T (Parsial)

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 27.082 3.886 6.969 .000
Beban
1 -.111 .114 -.114 -.971 .335 .892 1.121
Kerja
Tingkat
.206 .073 .328 2.808 .006 .892 1.121
Konflik
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja
Sumber: Data Primer, 2020

a) Pengaruh beban kerja terhadap kelelahan

kerja perawat (H1).

Berdasarkan tabel 4.12, diperoleh pada

variabel beban kerja (X1) tidak berpengaruh

secara negatif dan signifikan terhadap

kelelahan kerja (Y).

Hal ini terlihat dari nilai ttabel dengan rumus:

α/2 ; n-k-1 yaitu 0,05/2 ; 77-2-1 = 0,025 ; 74,

diperoleh ttabel -1,99254. Jadi nilai thitung lebih

besar dari ttabel yaitu -1,111 > -1,99254.

Selanjutnya dilihat pada nilai signifikan beban

kerja (X1) adalah 0,335 > 0,05, sehingga H 0


67

diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada

pengaruh negatif antara beban kerja dengan

kelelahan kerja di RSUD Lanto Dg Pasewang

Kabupaten Jeneponto tahun 2020.

b) Pengaruh tingkat konflik terhadap kelelahan

kerja perawat (H2).

Berdasarkan tabel 4.12, diporoleh pada

variabel tingkat konflik (X2) berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap

kelelahan kerja (Y). α/2 ; n-k-1 yaitu 0,05/2 ;

77-2-1 = 0,025 ; 74, diperoleh t tabel 1,99254.

Jadi nilai thitung lebih besar dari ttabel –yaitu 0,206

>1,99254.

Selanjutnya dilihat pada nilai signifikan

tingkat konflik (X2) adalah 0,006 < 0,05,

sehingga H0 ditolak dan H2 diterima yang berarti

ada pengaruh positif antara beban kerja

dengan kelelahan kerja di RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020.

2) Uji F (Simultan)

Uji F atau juga di sebut uji signifikan serentak

dimaksudkan untuk melihat pengaruh secara simultan

dari variabel bebas yaitu beban kerja (X 1) dan tingkat


68

konflik (X2) terhadap variabel terikat yaitu kelelahan

kerja (Y). Uji ini dilakukan dengan melihat signifikan

nilai thitung > ttabel maka model yang dirumuskan sudah

tepat dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil uji dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.13
Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 98.912 2 49.456 3.944 .024b
1 Residual 927.971 74 12.540
Total 1026.883 76
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja
b. Predictors: (Constant), Tingkat Konflik, Beban Kerja
Sumber: Data Primer, 2020

Dari hasil uji f pada tabel 4.13 menunjukkan

nilai fhitung adalah 3,944 dan nilai signifikan 0,024.

Untuk nilai ftabel diperoleh dengan rumus k ; n-k yaitu 2

; 77-2, jadi ftabel 2 ; 75 = 3,12. Jadi nilai f hitung 3,944 >

ftabel 3,12 dan tingkat signifikan 0,024 < 0,05, maka H 0

ditolak dan H3 diterima. Dengan ini dapat disimpulkan

bahwa variabel beban kerja dan tingkat konflik secara

bersama berpengaruh signifikan terhadap kelelahan

kerja di diruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020.

3) Hasil Uji Koefisien Determinan (R-Square)


69

Koefisien determinan (R2) pada intinya

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi

atau presentase variabel beban kerja (X 1) dan tingkat

konflik (X2) terhadap kelelahan kerja (Y). nilai

koefisien determinasi antara 0-1. Nilai R 2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen. Hasil uji koefisien determinanasi

(R-Square) sebagai berikut :

Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinanasi (R-Square)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .310a .096 .072 3.541
a. Predictors: (Constant), TOTAL_X2, TOTAL_X1
Sumber: Data Primer, 2020

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar

0,310 atau 31% yang berarti bahwa hubungan keeratan

antara kelelahan kerja (Y) dengan variabel bebas yaitu

beban kerja (X1) dan tingkat konflik (X2) adalah rendah.

Pada nilai R-Square pada penelitian ini sebesar 0,096

yang berarti 9,6 % variasi dari kelelahan kerja dijelaskan


70

oleh variabel bebas. Sedangkan sisanya 90,4 % dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kemudian standard error of the estimated artinya

mengukur variabel dari nilai yang diprediksi. Standard error

of the estimated dalam penelitian ini adalah sebesar 3,541

dimana semakin kecil standar deviasi berarti model

semakin baik dalam memprediksi kelalahan kerja.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kelelahan Kerja

Beban kerja adalah jumlah rata-rata kegiatan kerja

pada waktu tertentu yang terdiri dari beban kerja fisik, beban

kerja psikologis serta waktu kerja menurut Irwandy (2007).

Beban kerja yang terlalu berat akan menyebabkan seorang

perawat stres, dampak buruk yang ditimbulkan yaitu dapat

mengganggu interaksi sosialnya, baik itu dengan rekan kerja,

dokter dan pasien menurut (Sriningsih dan Agustianingsih,

2018)

Berdasarkan hasil penelitian antara beban kerja

terhadap kelelahan kerja diruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020, menunjukkan

bahwa secara parsial tidak ada pengaruh pada variabel beban

kerja (X1) secara negatif dan signifikan terhadap kelelahan

kerja (Y). Artinya Semakain rendah beban kerja perawat, maka


71

semakin rendah tingkat kelelahan kerja yang dialami perawat

tersebut.

Hal tersebut didukung dengan deskriptif jawaban

responden pada variabel beban kerja dengan kesimpulan

beban kerja yang dirasakan perawat diruang rawat inap RSUD

Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020 bahwa

perawat tersebut masih bisa mengatasi beban kerja yang di

alaminya. Bila perawat memiliki beban kerja yang rendah,

maka dapat memberikan pengaruh yang sangat besar kepada

pasien, sehingga tingkat kepuasan pasien pada pelayanan

keperawatan dapat mengalami peningkatan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sungidah (2019) yang menyimpulkan bahwa variabel beban

kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kelelahan

pada tenaga kesehatan tenaga para-medis di UPT Puskesmas

Gandrungmangu 1. Hal ini dikarenakan tenaga medis

khususnya paramedis menganggap bahwa tugas pokoknya

sebagai pemberi layanan kesehatan bagi masyarakat

merupakan bagian dari tanggung jawabnya.

2. Pengaruh Tingkat Konflik terhadap Kelelahan Kerja

Konflik merupakan adanya perselisihan yang terjadi

ketika tujuan, keinginan dan nilai bertentangan terhadap

individu atau kelompok menurut (Kazimoto, 2013 dalam Utami,


72

2016). Konflik muncul karena ada kondisi yang

melatarbelakangi kondisi tersebut, yang terdiri dari tiga kategori

yaitu komunikasi, struktur dan variabel pribadi menurut Robbins

(2008).

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai

pengaruh tingkat konflik terhadap kelelahan kerja diruang rawat

inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun

2020, menunjukkan bahwa secara parsial diporoleh pada

variabel tingkat konflik (X2) berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kelelahan kerja (Y). Artinya semakin tinggi

konflik dalam pekerjaan, maka semakin tinggi kelelahan kerja

perawat.

Dari hasil penelitian jawaban responden untuk variabel

tingkat konflik dengan kesimpulan sebagian dari perawat masih

kurangnya kerja sama dan komunikasi antar perawat di ruang

rawat inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten jeneponto

tahun 2020. Komunikasi yang buruk antar perawat dapat

menjadi penyebab utama terjadi kesalahpahaman yang akan

berujung pada konflik di suatu tempat kerja. Jadi komunikasi

sangat penting dalam suatu organisasi karena dapat

memperkuat hubungan sesama perawat dan dalam

menyampaikan informasi, strategi, sasaran, kebijakan, intruksi,

masalah dan informasi lain.


73

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hariyono yang menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis

chi square yang telah dilakukan bahwa tingkat konflik

mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja.

konflik merupakan ketidaksetujuan antara dua atau lebih

anggota organisasi atau kelompok–kelompok dalam

organiasasi yang timbul karena mereka harus menggunakan

daya yang langka secara bersama–sama atau menjalankan

kegiatan bersama–sama atau karena mereka mempunyai

status, tujuan nilai–nilai dan persepsi yang berbeda menurut

(Sunyoto, 2012 dalam Hasby, 2017).

3. Pengaruh Beban Kerja dan Tingkat Konflik secara

Simultan terhadap Kelelahan Kerja

Kelelahan kerja merupakan kondisi seseorang yang

terkuras habis dan kehilangan energi psikis maupun fisik

menurut (Poerwandari, 2010 dalam Ritonga, 2016). Kelelahan

kerja menunjukkan keadaan yang berbeda-beda tetapi

semuanya berkaitan kepada pengurangan kapasitas kerja dan

ketahanan umum menurut (Wijaya dan Setyawati, 2006 dalam

Kurniawati dan Sholikhah, 2014).

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh

mengenai pengaruh beban kerja dan tingkat konflik terhadap

kelelahan kerja diruang rawat inap RSUD Lanto Dg Pasewang


74

Kabupaten Jeneponto tahun 2020, dapat disimpulkan bahwa

secara simultan variabel beban kerja dan tingkat konflik secara

bersama berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja di

diruang rawat inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten

Jeneponto tahun 2020. Artinya beban kerja dan tingkat konflik

di RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun

2020 secara bersama mempengaruhi kelelahan. Dengan

demikian beban kerja dan tingkat konflik perawat adalah hal

yang perlu di perhatikan untuk meningkatkan produktivitas

kerja, meningkatkatkan kualitas pelayanan, menjalin hubungan

antar sesama perawat dan bertanggung jawab, tetapi ditinjau

dari rumah sakit tempat peneliti melakukan penelitian bahwa

beban kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Lanto Dg

pasewang Kabupaten Jeneponto untuk saat masih bisa di

tangani karena selama pendemi covid 19 jumlah kunjungan

pasien rawat inap menurun sehingga beban kerja perawat tidak

terlalu tinggi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hariyono dalam Hamzah (2019) tentang Pengaruh antara

beban kerja, kelelahan kerja dan tingkat konflik dengan

kelelahan kerja perawat di Rumah Sakit Islam Yogyakarta

PDHI kota Yogyakarta, di jelaskan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara beban kerja dan kelelahan kerja perawat


75

dengan nilai taraf signifikan. Hal tersebut juga di dukung oleh

peneliti Hermawan (2016), terkait pengaruh beban kerja mental

terhadap kelelahan pada perawat instansi rawat inap rumah

sakit pantai indah kapuk Jakarta, di jelaskan hasil uji Regresi

linear menunjukkan bahwa beban kerja mental berpengaruh

signifikan terhadap kelelahan yang di alami oleh perawat.


76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan dari hasil analisis secara keseluruhan dan dalam

penentuan sampel dengan menggunakan total sampling, maka

dapat di peroleh kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara parsial (uji t) diperoleh nilai yang menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh pada variabel beban kerja (X 1) secara

negatif dan signifikan terhadap kelelahan kerja (Y) di ruang

rawat inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupanten Jeneponto

Tahun 2020.

2. Secara parsial (Uji t) diperoleh nilai yang menunjukkan bahwa

pada variabel tingkat konflik (X2) berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kelelahan kerja (Y) di ruang rawat inap

RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupanten Jeneponto Tahun

2020.

3. Secara simultan (uji f) diketahui bahwa beban kerja dan tingkat

konflik secara bersama berpengaruh signifikan terhadap

kelelahan kerja di diruang rawat inap RSUD Lanto Dg

Pasewang Kabupaten Jeneponto tahun 2020.


77

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat kemukakan

beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto lebih

mengevaluasi kinerja kepada perawat untuk meningkatkan

kualitas pelayanan yang akan diberikan terhadap pasien.

2. RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto harus

lebih meningkatkan produktivitas dalam bekerja untuk

mencapai kualitas pelayanan, misalnya menjalin hubungan

dengan rekan kerja, bertanggung jawab, mematuhi

kebijakan dan bekerja sesuai standar.

3. Sesama perawat hendaknya harus saling mendukung dan

saling membantu sesama rekan kerja diluar maupun didalam

melakukan aktivitas pekerjaan. Karena hal ini dapat

menghindari terjadinya konflik kerja antar sesama perawat.


DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin, A., & Napirah, M. R. (2015). Hubungan Disiplin Dan Beban


Kerja Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD). Healthy Tadulako Journal, 1(1), 1–10.

Artadi. F.F (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Pt. Merapi Agung Lestari.

Ambarwati, D. (2014). Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja


Perawat igd Dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Moderating
(Studi pada Rsud Dr. Kariadi Semarang).

Aprilia. (2017). Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru
Jurnal Ekonomi, 4(1); 1-4.

Choirul, A (2017). Hbungan Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat


Instalasi Gawat Darurat (IGD) (Studi Korelasi di RSUD Jombang).

Diantini. (2006). Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Beban Kerja Pada


Perawat Di Ruang Paviliun Iv Rumah Sakit Sumber Waras.
November, 1–21.

Hamzah, W. (2019). Pengaruh Beban Kerja Dan Dukungan Sosial


Terhadap Kelelahan Kerja (Perawat Rumah Sakit Umum Daerah
Abdul Sjahranie Samarinda). Psikoborneo, 7(2), 495–505.
ejournal.psikologi.fisip-unmul.ac.id%0AISSN 2477-2674 (online).

Hasby, M., Hendriani, S., & Indarti, S. (2017). Pengaruh Konflik Kerja,
Beban Kerja dan Komunikasi terhadap Stres Kerja Perawat Bagian
Rawat Inap (pada RSUD. Petala Bumi Pekanbaru). Jurnal Online
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 884–898.

Hijriahni, N (2017). Analisis Tingkat Kelelahan Kerja Perawat di Ruang


UGD RSP Unhas dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Irawan, S.R, Yumpi, F, & Handayani, K. P (2015). Hubungan Antara


Kelelahan Kerja (Burnout) dengan Persepsi Perawat terhadap
Pelayanan Keperawatan Bermutu di RSUD Balung Jember.

Irwandy, 2007. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Beban Kerja di


Unit Rawat Inap Rs Jiwa Makassar Tahun 2006. Makassar.

77
78

Jhohana, kurnia widyasari. (2010). Di Rumah Sakit Islam Yarsis Skripsi


Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Terapan Oleh : Jhohana Kurnia Widyasari Program Diploma Iv
Kesehatan Kerja. DIi Rumah Sakit Yarsis Skripsi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan.

Karina Putri DrsKasmiruddin, D., Studi Administrasi Bisnis Kampus Bina


Widya, P. K., & baru Pekanbaru, S. (n.d.). Pengaruh Tingkat Konflik
Terhadap Prestasi Kerja Perawat Rumah Sakit (Kasus Rumah
Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru). 1–13.

Kurniawati, D., & Solikhah, . (2014). Hubungan Kelelahan Kerja Dengan


Kinerja Perawat Di Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Islam
Fatimah Kabupaten Cilacap. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Journal
of Public Health), 6(2). https://doi.org/10.12928/kesmas.v6i2.1019

Malawat, R., Abdullah, R., & Nurlinda, A. (2019). Pengaruh Beban Kerja
Dan Stress Kerja Melalui Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja
Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Faisal Makassar.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 14 (3), 306–312.
https://doi.org/10.35892/jikd.v14i3.246

Mallapiang, F., Alam, S., & Suyuti, A. A. (2016). Faktor yang Berhubungan
dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat IGD di RSUD Haji
Makassar Tahun 2014. 8, 39–48.

Mahardika, P. (2017). Faktor Yang Berhubungan dengan kelelahankerja


pada

Mardalis. (2003), Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Cet. VI,


Jakarta: Bumi Aksara.

Ningsih, S., Alwie, A., & Fitri, K. (2017). Pengaruh Kejenuhan Kerja,
Beban Kerja, Dan Konflik Kerja Terhadap Motivasi Kerja Perawat
Rsud Dr. Rm. Pratomo Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir.
Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1),
495–509.

Nurcahyo, M (2018). Hubungan Beban Kerja dengan Kelelahan pada


Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
Madiun. 1 (1), 75.

Nurjannah, R. (2017). Hubungan Manajemen Konflik dengan Kinerja


Petugas Kesehatan di Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makassar
tahun 2017. Universitas Nusantara PGRI Kediri, 01, 1–7.
http://www.albayan.ae.
79

Nurul, I. R. (2015). Analisis Beban Kerja Dan Kebutuhan Tenaga Perawat


Pelaksanaan Dengan Metode Workload Indicator Staff Need
(WISN) Di Instalasi Rawat Inap Tulip RSUD Kota Bekasi.

Prihatini, L. D. (2008). Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Kekhususan


Kesehatan Kerja , Pada Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara. Stress: The International Journal on the Biology of
Stress.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6899/1/08E0
0192.pdf.

Pongantung, M., Kapantouw, N. H., & Kawatu, P. A. . (2018). Hubungan


Antara Beban Kerja Dan Stres Kerja Dengan Kelelahan Kerja Pada
Perawat Rumah Sakit Gmim Kalooran Amurang. Jurnal KESMAS,
07(5), 1–7.

Ritonga, N. I., (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi kelelahan Kerja


perawat Baru Lulusan PSIK UIN Jakarta.

Syahrum dan Salim (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edited by


R.Ananda. Bandung: Citapustaka.

Sari, I. C., Rukayah, S., & Barsasella, D. (n.d.). Hubungan Beban Kerja
Dengan Stres Kerja Perawat di Rumah Sakit Bhakti Kartini Bekasi
Bhakti Kartini Hospital Bekasi Abstrak Pendahuluan. 10–20.

Sitorus, C. (2018). Hubungan Motivasi Perawat Dengan Pelaksanaan


Proses Keperawatan.

Supriatna, U. (2012). Analisa pengaruh Konflik Peran Ganda dan


Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja Perwat RSUD Pandeglang. Fkm
Ui.

Sugiyono. (2007). Pengaruh Kepuasan Pasien Pada Kualitas Pelayanan


Rawat Inap terhadap Niat Discharge Against Medical Advice.

Semarang, K. (2014). Pengaruh beban kerja terhadap stres perawat igd


dengan dukungan sosial sebagai variabel moderating.

Undang-undang No. 44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Republik


Indonesia.

Utami. C.K Ns. (2016). Manajemen Konflik. Program Studi Ilmu


Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Werdani, Y. (2016). Pengaruh Beban Kerja Mental Perawat Terhadap


Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Swasta di Surabaya. Jurnal Ners Lentera, 4(2), 97–1.
86

L
A
M
P
I
R
A
N
87

Lampiran 1 : Bebas Plagiasi

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Nama : Asfira Dewi


NIM : 201601069
Prodi : S-1 Administrasi Rumah Sakit Pelamonia
Judul Skripsi : Pengaruh Beban Kerja dan Tingkat Konflik
Terhadap Kelelahan Kerja Pada Perawat di Ruang
Rawat Inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten
Jeneponto Tahun 2020

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul


tersebut di atas, secara keseluruhan adalah murni karya penulis sendiri
dan bukan plagiat dari karya orang lain, kecuali bagian-bagian yang
dirujuk sebagai sumber pustaka sesuai dengan panduan penulisan yang
berlaku (lembar hasil pemeriksaan plagiat terlampir).

Apabila di dalamnya terdapat kesalahan dan kekeliruan maka


sepenuhnya menjadi tanggung jawab yang dapat berakibat pada
pembatalah Gelar Sarjana dengan judul tersebut di atas.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.

Makassar, September 2020


Yang membuat pernyataan,

(Asfira Dewi)

NIM. 201601069
88

Plagiarism Checker X Originality


Report
Similarity Found: 23%

Date: Sunday, September 20, 2020


Statistics: 2391 words Plagiarized / 10397 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective
Improvement.
----------------------------------------------------------------------------------
---------

PENGARUH BEBAN KERJA DAN TINGKAT KONFLIK TERHADAP KELELAHAN


KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD LANTO DG
PASEWANG KAB. JENEPONTO TAHUN 2020 INTISARI Administrasi Rumah
Sakit Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pelamonia Makassar Skripsi,
September 2020 Asfira Dewi “PENGARUH BEBAN KERJA DAN TINGKAT
KONFLIK TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUANG
RAWAT INAP RSUD LANTO DG PASEWANG KAB.

JENEPONTO TAHUN 2020” (ix+78 Halaman+17 Tabel+2 Gambar+5


Lampiran) Beban kerja yang berlebihan dapat mempengaruhi
produktivitast kerja perawat dengan kondisi pekerjaan yang diberikan
tidak sesuai dengan kemapuan dan keterampilan perawat yang akan
menimbulkan iklim kerja tidak menyenangkan sehingga timbul kelelahan
dan kurangnya kerja sama pada saat bekerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh beban kerja


dan tingkat konflik terhadap kelelahan kerja pada perawat di ruang rawat
inap RSUD lanto Dg Pasewang Kabupaten Jeneponto Tahun 2020. Jenis
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional study. Penelitian ini dilakukan diruang rawat inap RSUD lanto Dg
Pasewang Kabupaten Jeneponto dengan jumlah sampel sebanyak 77
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN


UNTUK PERAWAT

Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Saudara/i Responden
Y2gg
Di Tempat
Dengan Hormat,
Perkenalkan saya Asfira Dewi mahasiswa Program Studi
Admnistrasi Rumah Sakit stikes Pelamonia Makassar. Saat ini saya
sedang melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsi mengenai
“Pengaruh Beban Kerja dan Tingkat Konflik Terhadap Kelelahan
Kerja Pada Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Lanto Dg Pasewang
Kabupaten Jeneponto Tahun 2020”.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk itu saya mohon kepada
Bapak/Ibu menyediakan sedikit waktu untuk mengisi kuesioner ini hanya
untuk kepentingan akademik, jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan
tidak akan dinilai benar atau salah dan bukan untuk dipublikasikan. Sesuai
dengan kode etik penelitian, penulis menjamin kerahasiaan semua data.
Atas kesediaan Bapak/Ibu, saya sangat menghargai pengorbanan
waktu dan sumbangan pemikiran Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi
kuesioner ini. Oleh karena itu, Saya mengucapkan terimakasih. Semoga
amal baik Bapak/Ibu/Saudara/i mendapat balasan dari Allah SWT. Amin.
Amin Yaa Rabbal ‘Alamin. Dengan menandatangani lembaran ini, maka
Bapak/Ibu/Saudara (i) dinyatakan setuju menjadi responden.
Responden, Hormat Saya,

………………. ASFIRA DEWI


IDENTITAS RESPONDEN
Nama :............................................................................
Jenis Kelamin :............................................................................
Umur :............................................................................
Pendidikan
Terakhir :............................................................................
Lama Bekerja :............................................................................

PETUNJUK PENGISIAN
1. Mohon kuesioner ini diisi secara lengkap dari seluruh pernyataan
yang telah disediakan
2. Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia
3. Terdapat 5 (lima) alternatif pengisian jawaban, yaitu:
SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju


Pernyataan untuk Variabel Alternatif Jawaban
NO
Beban Kerja SS S KS TS STS

Target yang Harus Dicapai

Saya dapat menyelesaikan


1. pekerjaan lebih dari yang
ditargetkan

Target dan tuntutan pekerjaan


terlalu tinggi, tidak seimbang
2.
dengan jumlah pegawai dan
target pekerjaan

Saya melakukan pekerjaan


secara kompak dengan rekan
3.
kerja sehingga target kerja
tercapai

Kondisi Pekerjaan

Saya diberikan banyak


4. pekerjaan setiap hari yang
harus segera diselesaikan

Saya dapat menyelesaikan


5. pekerjaan dengan tingkat
kesulitan yang tinggi

Pekerjaan yang diberikan tidak


6. sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan perawat

Standar Pekerjaan

Saya tidak memperhatikan


7.
aturan dalam pekerjaan

Saya bekerja sesuai dengan


8.
prosedur yang telah ditetapkan

Jumlah pasien tidak sesuai


9.
dengan jumlah perawat
NO Pernyataan untuk Variabel Alternatif Jawaban
. Tingkat Konflik SS S KS TS STS

Tekanan Kerja

Saya sering mengalami tekanan


10.
kerja yang berlebihan

Saya sering mengalami


11. gangguan tidur akibat kelelahan
kerja yang berlebihan

Saya merasa tertekan


menangani pasien yang datang
12. dengan keadaan gawat darurat
dan harus menyelamatkannya
dengan segara

Tuntutan tugas

Saya harus standby di ruang


13. perawatan selama waktu shift
saya

Saya ditekan oleh waktu kerja


14.
yang lama

Saya tidak punya cukup waktu


15. untuk beristirahat sejenak
selama bekerja

Kurangnya kerja sama

Saya merasakan komunikasi


16. dengan rekan kerja saya kurang
baik

Saya sering merasakan


17. terjadinya perdebatan antara
saya dan rekan kerja
NO Pernyataan untuk Variabel Alternatif Jawaban
. Tingkat Konflik SS S KS TS STS

Rekan kerja kurang memberi


18. bantuan langsung dalam
menyelesaikan pekerjaan saya

Kesibukan dalam Pekerjaan

Rekan kerja saya hanya focus


pada pekejaannya sendiri
19.
sehingga tidak ada saling
membantu

Rekan kerja yang tidak


memperdulikan saya ketika
20.
saya dalam kesulitan pada saat
saat bekerja

Pernyataan untuk Variabel Alternatif Jawaban


NO
Kelelahan Kerja SS S KS TS STS

Lama kerja

Saya bekerja lebih dari jam


21. yang ditentukan oleh Rumah
Sakit

Saat bekerja saya merasa


22.
gugup menghadapi sesuatu

Semakin lama saya bekerja


23. semakin tinggi pula kepuasan
kerja yang saya rasakan

Status kesehatan

24. Saat bekerja saya merasa lelah


Pernyataan untuk Variabel Alternatif Jawaban
NO
Kelelahan Kerja SS S KS TS STS

seluruh badan

Saat bekerja saya merasa berat


25.
dibagian kepala

Saya sering merasa cemas


26.
terhadap sesuatu

Lingkungan kerja

Ruang kerja saya bising


27. sehingga saya tidak tenang
dalam bekerja

Suhu udara yang sejuk


28. membuat saya nyaman dalam
bekerja

Penerangan diruang kerja cukup


baik dan tidak menyilaukan
29.
sehingga mendukung aktivitas
pekerjaan saya

“TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN PARTISIPASINYA”


Lampiran 3 : Output Hasil Penelitian

a. Tabulasi Data Penelitian Karakteristik Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan Terakhir, Lama Bekerja dan
Ruang Rawat Inap RSUD Lanto Dg Pasewang Kabupaten
Jeneponto Tahun 2020

KARAKTERISTIK RESPONDEN

NO JENIS UMU PENDIDIKA LAMA RUANGAN


KELAMI R N BEKERJ
N TERAKHIR A

1 2 2 1 4 2
2 2 1 1 3 2
3 2 1 1 2 2
4 2 2 1 3 2
5 2 2 1 4 2
6 2 2 1 2 2
7 1 2 2 3 2
8 2 2 1 3 2
9 2 2 2 3 2
10 2 2 1 3 2
11 2 2 2 3 3
12 2 3 2 4 3
13 2 2 1 2 3
14 2 2 1 2 3
15 1 1 1 2 3
16 2 2 1 2 3
17 2 2 2 3 3
18 2 2 2 2 3
19 2 2 2 2 3
20 1 2 2 3 3
21 2 1 1 2 3
22 1 2 1 2 1
23 1 2 2 3 1
24 2 1 1 1 1
25 1 2 2 2 1
26 2 2 1 3 1
27 2 2 2 1 1
28 2 2 1 2 1
29 2 2 1 2 1
30 2 2 2 3 1
31 2 2 2 3 1
32 2 2 1 2 1
33 2 2 1 2 3
34 2 1 1 2 3
35 2 2 2 2 3
36 2 2 1 3 3
37 2 2 1 2 3
38 2 2 2 3 3
39 2 1 1 1 3
40 2 3 2 3 3
41 2 2 1 2 3
42 2 1 2 2 3
43 2 2 1 2 3
44 2 2 1 3 3
45 2 3 3 3 3
46 2 1 1 2 1
47 2 3 2 4 1
48 2 2 1 3 1
49 2 2 1 2 1
50 2 2 1 2 1
51 2 1 1 1 1
52 2 2 1 2 1
53 2 2 2 3 1
54 1 2 1 3 1
55 2 2 2 3 1
56 2 1 2 3 1
57 2 3 2 2 1
58 2 2 1 2 1
59 2 2 1 1 1
60 2 2 1 2 1
61 2 2 1 2 2
62 1 2 1 2 2
63 2 2 2 3 2
64 2 2 1 3 2
65 1 2 1 3 2
66 2 1 1 4 2
67 2 2 1 3 2
68 2 2 1 2 2
69 2 3 1 2 2
70 2 3 2 2 2
71 2 2 1 2 1
72 2 2 1 2 1
73 2 2 1 2 2
74 2 3 1 2 2
75 2 3 2 2 1
76 2 2 1 2 1
77 2 2 1 2 1

b. Tabulasi Data Responden Berdasarkan Variabel

BEBAN KERJA (X1)


NO
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 Jumlah
1 4 4 5 3 4 4 4 4 2 34
2 4 3 5 3 3 4 3 5 4 34
3 5 2 5 3 4 4 5 5 4 37
4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 29
5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 39
6 3 4 5 3 2 5 5 5 3 35
7 4 5 5 3 4 3 4 5 3 36
8 3 4 5 3 2 5 5 5 3 35
9 4 4 4 4 4 4 4 5 4 37
10 4 2 4 3 3 2 3 4 3 28
11 4 2 5 2 3 3 3 4 3 29
12 5 5 4 2 5 5 5 5 1 37
13 4 3 4 2 4 4 4 4 4 33
14 5 1 5 1 5 5 4 5 4 35
15 4 3 5 5 4 5 5 5 5 41
16 5 1 5 2 4 5 5 5 2 34
17 5 3 5 1 5 5 5 5 5 39
18 4 3 5 2 4 3 4 5 3 33
19 4 3 4 2 4 4 4 4 3 32
20 4 2 4 2 2 2 4 4 4 28
21 4 3 4 3 2 3 4 2 3 28
22 4 1 5 2 3 4 5 5 3 32
23 5 4 4 3 3 3 4 5 2 33
24 5 3 5 1 4 4 1 5 5 33
25 5 2 4 1 4 2 2 4 1 25
26 5 1 3 3 3 5 2 3 4 29
27 3 5 5 3 3 5 5 5 3 37
28 3 3 5 3 4 4 4 5 4 35
27 4 3 5 3 4 4 4 5 4 36
30 5 4 2 2 4 4 4 5 4 34
31 4 2 5 2 4 3 4 5 4 33
32 4 3 5 2 4 3 4 5 4 34
33 3 4 4 2 3 3 2 3 4 28
34 4 4 5 5 3 4 3 5 5 38
35 2 3 4 3 3 4 3 4 3 29
36 5 2 5 3 4 5 5 4 3 36
37 4 4 3 3 4 2 3 4 4 31
38 3 4 3 5 3 5 5 5 3 36
39 4 5 4 4 5 3 4 5 5 39
40 3 4 5 3 3 4 2 5 5 34
41 4 2 5 2 3 3 3 4 3 29
42 4 3 4 2 4 4 3 3 4 31
43 5 1 5 1 5 5 4 5 4 35
44 4 3 5 5 4 5 5 5 4 40
45 5 1 5 2 4 5 5 5 2 34
46 5 3 5 1 5 5 5 5 4 38
47 4 3 5 2 4 3 4 5 3 33
48 4 3 4 2 4 4 4 4 3 32
49 4 2 4 2 2 2 4 4 3 27
50 4 3 4 3 2 3 4 2 3 28
51 5 4 2 2 4 4 2 4 4 31
52 4 2 5 2 4 3 4 5 4 33
53 4 3 5 2 4 3 4 5 4 34
54 5 2 4 1 4 2 2 4 1 25
55 1 5 1 3 3 3 5 2 4 27
56 5 3 5 1 4 4 1 5 5 33
57 4 1 5 2 3 4 5 5 3 32
58 5 4 4 3 3 3 4 5 2 33
59 4 3 5 3 4 4 4 4 5 36
60 3 3 5 3 4 4 4 5 4 35
61 3 4 5 3 2 5 5 5 3 35
62 4 5 5 3 4 3 4 5 3 36
63 3 4 3 4 3 3 2 5 3 30
64 2 4 3 3 2 3 4 3 3 27
65 4 2 5 3 4 4 5 5 4 36
66 3 2 3 4 3 3 4 3 4 29
67 4 4 4 5 5 3 5 5 4 39
68 4 2 2 3 3 3 3 4 3 27
69 4 3 5 3 3 4 3 5 4 34
70 4 4 5 3 4 4 4 4 2 34
71 4 3 4 3 2 3 4 2 3 28
72 4 2 4 2 2 2 3 4 4 27
73 4 3 4 2 4 4 3 4 3 31
74 4 3 5 2 4 3 4 5 3 33
75 5 3 5 1 5 5 3 4 4 35
76 5 1 5 2 4 5 5 5 3 35
77 4 2 3 5 5 3 4 5 5 36

TINGKAT KONFLIK (X2)


X1. X1. X1.
1 X1.2 X1.3 X1.4 5 X1.6 X1.7 X1.8 9 X1.10 X1.11 Jumlah
4 3 4 2 3 4 4 4 5 4 5 42
3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 27
4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 39
4 5 5 2 3 3 4 4 4 3 5 42
5 3 4 2 3 3 5 5 4 5 5 44
5 5 5 1 4 4 4 4 4 4 4 44
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 33
4 4 5 1 4 4 4 4 4 5 5 44
5 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 44
2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 27
3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 3 30
3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 31
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 42
3 4 4 1 3 4 4 2 4 2 3 34
5 5 5 1 5 5 3 3 5 4 5 46
3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 40
5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 51
3 3 3 2 3 3 5 4 4 3 3 36
3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 37
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 42
4 4 5 2 3 3 3 3 3 4 4 38
5 5 5 2 5 4 4 3 4 4 4 45
4 4 4 1 3 3 3 4 4 3 4 37
4 4 4 1 4 4 4 5 4 4 5 43
2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 3 25
3 4 5 5 5 5 3 1 1 1 1 34
4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 49
4 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 37
4 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 37
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 45
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 42
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 42
5 3 2 4 3 3 3 4 5 2 3 37
5 5 4 5 3 2 3 4 4 5 5 45
4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 3 36
3 3 4 3 4 2 2 3 4 5 3 36
2 3 4 1 2 3 3 2 2 1 1 24
4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 1 35
4 4 4 3 2 2 1 3 3 2 1 29
4 4 3 4 5 4 4 3 3 2 3 39
4 3 4 2 3 4 4 4 5 4 5 42
3 3 2 1 3 3 3 2 3 2 2 27
2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 26
5 3 4 2 3 3 3 5 5 4 5 42
4 5 5 2 3 3 4 4 4 3 5 42
4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 38
5 4 4 2 4 3 3 2 2 2 1 32
4 4 5 1 4 3 3 4 4 3 3 38
3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 32
5 5 5 1 3 3 4 2 5 3 3 39
2 1 2 3 3 4 3 4 5 3 3 33
3 3 2 2 4 4 3 4 2 4 2 33
4 5 5 2 3 3 4 3 2 3 4 38
3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 4 32
4 4 5 4 3 3 4 3 4 3 2 39
3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 37
3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 34
4 4 5 3 3 4 5 4 3 4 3 42
3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 39
2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 29
1 2 3 4 5 3 4 3 2 3 3 33
3 4 4 4 3 5 4 3 3 2 3 38
3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 39
4 4 5 4 3 3 4 3 2 3 4 39
3 3 3 3 4 3 4 3 4 5 4 39
3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 5 39
3 4 4 5 4 5 4 3 3 3 4 42
3 4 3 5 4 3 2 3 4 4 4 39
3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 36
3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 40
4 4 5 2 3 3 3 3 3 3 4 37
2 3 2 3 4 3 2 1 2 2 3 27
2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 4 31
3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 27
3 2 3 3 2 3 1 2 3 4 3 29
3 4 5 1 5 2 4 5 5 4 3 41
3 4 3 2 3 4 5 4 3 2 3 36
KELELAHAN KERJA (Y)
 
Y.
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 9 Jumlah
3 4 4 3 4 4 4 4 5 35
3 3 4 2 3 2 3 4 4 28
3 3 4 3 3 3 3 4 4 30
2 5 4 4 4 5 4 4 4 36
2 3 4 3 3 4 5 4 4 32
2 4 2 4 4 4 4 4 5 33
2 3 3 4 3 3 4 5 5 32
2 4 2 4 4 4 4 5 5 34
2 2 3 2 4 3 4 4 5 29
3 3 4 3 2 3 3 4 4 29
3 3 4 3 3 3 3 4 4 30
1 5 5 4 2 2 5 5 5 34
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 3 4 3 4 2 2 4 5 30
1 5 4 3 4 5 3 1 5 31
2 4 4 3 4 4 4 4 5 34
1 5 5 1 1 1 5 5 5 29
1 4 3 2 3 3 4 4 5 29
3 3 4 3 3 4 3 5 5 33
4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
3 3 4 3 3 3 3 5 5 32
1 4 3 5 4 3 4 4 5 33
2 4 2 2 3 3 2 4 4 26
4 4 5 2 3 4 4 5 5 36
3 3 4 3 1 2 3 4 4 27
3 3 5 5 5 5 5 5 5 41
3 3 2 5 5 5 5 5 5 38
3 4 5 2 3 3 4 5 5 34
3 4 5 2 3 3 4 5 5 34
2 4 4 3 4 4 4 2 4 31
2 4 4 4 4 4 4 4 4 34
2 4 2 4 4 4 4 4 4 32
3 3 4 3 3 3 3 5 5 32
4 4 4 4 3 2 4 3 2 30
3 3 4 3 3 4 3 4 5 32
1 4 3 2 3 3 4 4 5 29
1 5 5 1 1 1 5 5 5 29
2 4 4 3 4 4 4 5 4 34
1 5 4 3 4 5 3 1 5 31
5 1 5 1 5 5 4 5 5 36
3 3 4 3 4 2 2 4 5 30
4 4 3 3 3 4 4 3 3 31
1 5 5 4 2 2 5 5 3 32
3 3 4 3 3 4 4 3 1 28
3 3 2 5 5 5 5 5 5 38
3 4 5 2 3 3 4 5 5 34
2 4 2 2 3 3 3 2 2 23
1 4 3 5 4 3 4 4 5 33
4 4 5 2 3 3 4 4 5 34
3 3 5 5 4 3 4 5 5 37
3 3 4 3 1 2 3 4 4 27
2 4 2 4 4 4 4 4 4 32
2 4 3 3 2 4 3 4 4 29
2 4 4 3 4 2 4 3 4 30
4 4 5 3 4 3 3 4 3 33
1 4 3 5 4 3 4 4 5 33
2 4 2 2 3 3 2 4 4 26
3 4 5 2 3 3 3 4 2 29
3 4 5 2 3 3 4 5 5 34
3 3 2 5 5 5 4 3 3 33
2 4 4 3 4 4 4 2 3 30
2 4 4 4 4 3 3 4 3 31
2 4 2 3 3 4 4 4 5 31
5 3 2 2 1 1 1 4 4 23
3 3 4 2 2 1 5 5 3 28
3 2 3 3 2 2 4 5 4 28
3 3 2 3 2 3 2 4 4 26
2 4 2 4 4 1 3 4 3 27
2 4 4 2 1 2 4 3 4 26
2 4 4 2 3 1 4 2 4 26
3 3 4 3 3 3 4 5 3 31
2 3 4 5 2 3 1 5 4 29
3 3 4 3 3 4 3 5 5 33
1 1 4 3 2 3 3 2 3 22
3 4 3 1 1 1 5 4 3 25
3 4 5 2 3 4 2 4 4 31
5 2 3 4 2 1 3 1 5 26
c. Hasil uji Deskriptif Karaktersitik Responden

JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 9 11.7 11.7 11.7
Perempuan 68 88.3 88.3 100.0
Total 77 100.0 100.0

UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
<25 12 15.6 15.6 15.6
25-35 56 72.7 72.7 88.3
Valid
26-45 9 11.7 11.7 100.0
Total 77 100.0 100.0

PENDIDIKAN TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
D III 51 66.2 66.2 66.2
S1 25 32.5 32.5 98.7
Valid
3 1 1.3 1.3 100.0
Total 77 100.0 100.0

LAMA BEKERJA
Frequency Percent Valid Cumulative Percent
Percent
<1 5 6.5 6.5 6.5
1–5 40 51.9 51.9 58.4
Valid 5 - 10 27 35.1 35.1 93.5
> 10 5 6.5 6.5 100.0
Total 77 100.0 100.0

RUANGAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Interna 31 40.3 40.3 40.3
Anak 22 28.6 28.6 68.8
Bedah 24 31.2 31.2 100.0
Total 77 100.0 100.0

d. Hasil Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 77
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 3.49430117
Absolute .072
Most Extreme Differences Positive .051
Negative -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .634
Asymp. Sig. (2-tailed) .816
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

2. Uji Linearitas
Variabel Kelelahan Kerja dan Beban Kerja
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combin
118.916 15 7.928 .533 .912
ed)
Kelelahan Between Linearity .034 1 .034 .002 .962
Kerja * Groups Deviatio
Beban n from 118.882 14 8.492 .570 .877
Kerja Linearity
Within Groups 907.967 61 14.885
Total 1026.883 76

Variabel Kelelahan Kerja dan Tingkat Konflik


ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Kelelahan Between (Combined) 279.694 23 12.161 .863 .642
Kerja * Groups Linearity 87.096 1 87.096 6.17 .016
Tingkat 8
Deviation
from 192.598 22 8.754 .621 .889
Linearity
Konflik
Within Groups 747.189 53 14.098
Total 1026.883 76

3. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Beta Tolerance VIF
Error
27.08
(Constant) 3.886 6.969 .000
2
1Beban Kerja -.111 .114 -.114 -.971 .335 .892 1.121
Tingkat
.206 .073 .328 2.808 .006 .892 1.121
Konflik
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja

4. Uji Heteroskedastitas
Correlations
Beban Tingkat Unstandardized
Kerja Konflik Residual
Correlation
1.000 .285* .011
Beban Coefficient
Kerja Sig. (2-tailed) . .012 .926
N 77 77 77
Correlation
.285* 1.000 .002
Spearman's Tingkat Coefficient
rho Konflik Sig. (2-tailed) .012 . .983
N 77 77 77
Correlation
Unstanda .011 .002 1.000
Coefficient
rdized
Sig. (2-tailed) .926 .983 .
Residual
N 77 77 77
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

e. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
27.08
(Constant) 3.886 6.969 .000
2
Beban
1 -.111 .114 -.114 -.971 .335 .892 1.121
Kerja
Tingkat
.206 .073 .328 2.808 .006 .892 1.121
Konflik
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja

f. Hasil Uji Hipotesis

1. Uji T (Persial)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 98.912 2 49.456 3.944 .024b
1 Residual 927.971 74 12.540
Total 1026.883 76
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja
b. Predictors: (Constant), Tingkat Konflik, Beban Kerja

2. Uji F (Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 98.912 2 49.456 3.944 .024b
1 Residual 927.971 74 12.540
Total 1026.883 76
a. Dependent Variable: Kelelahan Kerja
b. Predictors: (Constant), Tingkat Konflik, Beban Kerja

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R-Square)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .310 a
.096 .072 3.541
a. Predictors: (Constant), Tingkat Konflik, Beban Kerja

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian

BPKMD
Lampiran 5 : Surat Hasil Penelitian dari Rumah Sakit

Rumah Sakit
Lampiran 6 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Lampiran 7: Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP
1. Nama Lengkap : Asfira Dewi
2. Tempat/Tanggal Lahir : Jeneponto, 09 Maret 1999
3. Alamat
a. Dusun :
b. Desa : Empoang
c. Kecematan : Binamu
d. Kabupaten : Jeneponto
e. Provinsi : Sulawesi Selatan
4. No.Hp : 082292321903
5. Email : asfiradewi09@gmail.com
6. Riwayat Pendidikan
a. SD : SDI No. 144 Agang Jene (2004-2010)
b. SMP : SMP Negeri 1 Binamu (2010-2013)
c. SMA : SMA Negeri 1 Binamu (2013-2016)
7. Orang Tua:
a. Ayah : Muhammad Sarif
b. Alamat : Agang Jene, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto
c. Pekerjaan : Wiraswasta
d. No.Hp : 085395605265
e. Nama Ibu : Sukmawati
f. Alamat : Agang Jene, Kec. Binamu, Kab. Jeneponto
g. Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
h. No.Hp : 082256847334

Anda mungkin juga menyukai