KASMIATI SUKRI
019140049
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TAMALATEA
MAKASSAR
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa mahasiswa (i) sbb :
Nama : Kasmiati Sukri
Nim : 019140049
Jurusan/Bagian : Kesehatan Masyarakat/ Administrasi Kebijakan
Kesehatan
Judul : Perbedaan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap
Puskesmas Terakreditasi Puskesmas dan
Puskesmas Tidak Terakreditasi Di Kabupaten
Kolaka Utara Tahun 2021
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan,
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan bumi dan langit
beserta isinya dan segala nikmat yang telah dilimpahkan kepada umat
manusia, semoga Allah meridhoi segala aktivitas kita, dan karena Ridho Allah
Utara Tahun 2021” yang merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan
Tamalatea Makassar.
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Telah banyak usaha
untuk sukses karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada
v
banyak memberikan banyak bimbingan dan nasehat dalam proses
kepada:
2. Ibu Dr. Rahmawati, S.KM., M.Si sebagai Ketua Institusi Sekolah Tinggi
Makassar.
7. Bapak Dr. Ir. Asrijun Juhanto, M.Kes sebagai penguji II yang membantu
vi
9. Kepada kedua orang tua Bapak Almarhum H. Sukri dan Ibu Hj. Mintaha,
ini.
10. Kepada suami Jumail dan anak tersayang Syaikah Al Fitrah dan Alby
yang baik untuk kita melangkah dan segenap pihak yang tidak dapat di
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................... iii
ABSTRACT..................................................................................... iv
KATA PENGANTAR....................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................ x
DAFTAR TABEL............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................ 7
D. Manfaat Penelitian.......................................................... 8
E. Kerangka Teori................................................................ 43
viii
G. Defenisi Operasional Dan Kriteria Obyektif.................... 45
H. Hipotesis Penelitian........................................................ 46
A. Jenis Penelitian............................................................... 47
D. Instrument Penelitian...................................................... 48
G. Analisa Data.................................................................... 49
H. Etika Penelitian................................................................ 51
I. Tahapan Penelitian......................................................... 52
B. Hasil Penelitian................................................................ 61
C. Pembahasan................................................................... 73
A. Kesimpulan...................................................................... 79
B. Saran............................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
xi
No Judul
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
RI, 2015).
1
memberikan pelayanan secara terpadu dan menyeluruh kepada
(Herlambang, 2016).
2
Sebagaimana ditunjukkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46
sukarela yang terdiri dari audit secara lengkap, yang mencakup area
dan tinjauan formal oleh penilai luar (eksternal) (Nouwens et al., 2015).
3
berkesinambungan, dan keamanan pelayanan. Kanada memiliki pusat
sumber daya manusia. Yordania, Mesir, dan Arab Saudi adalah akses
maupun pemerintah. Pada tahun 2019 ditetapkan bahwa akan ada 5.600
jumlah kecamatan yang memiliki tidak kurang dari satu puskesmas yang
4
pedoman atau standar pelayanan puskesmas untuk meningkatkan
5
tingkat pertama yang menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara
6
Pemerintah berharap akreditasi puskesmas dapat memperbaiki
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
7
a. Mengetahui distribusi mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
puskesmas.
8
3. Manfaat Praktis
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi peneliti
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan baik, produktif, dan efektif serta diberikan dengan aman dan
akal, wajar, efisien dan produktif dan memberikan standar rasa aman
serta memuaskan moral, etika hukum, dan sosial budaya dan dengan
2016).
10
Mutu pelayanan kesehatan yaitu pelayanan kesehatan yang
1. Kehandalan (Reliability)
11
a. Keandalan berkaitan dengan keterampilan dalam kaitannya
uraian kerja.
dipertanggungjawabkan.
berlaku.
12
d. Pengarahan pelayanan dari individu dalam persiapan,
berlaku.
dinamika pekerjaan.
4. Kepedulian (Empathy)
13
untuk menentukan mutu dalam mencapai kepuasan konsumen.
ada.
penyedia jasa;
5. Jaminan (Assurance)
14
b. Indikator Penampilan Minimal
ditentukan sebelumnya.
15
standar. Biaya tambahan untuk mengelola efek insidental atau
kesehatan.
secara umum.
16
5. Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Unsur Masukan
Unsur ini terdiri dari asset (dana), sumber daya manusia dan
baik.
b. Unsur Lingkungan
c. Unsur Proses
jika kedua kegiatan ini tidak sesuai dengan norma yang telah
17
Untuk menjamin kualitas mutu penyelenggaraan layanan
1. Pengertian Puskesmas
18
2. Fungsi Puskesmas
meliputi:
diperlukan.
lain terkait.
puskesmas
kesehatan
19
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
20
sistem penyelenggaraan pelayanan dan upaya mendasar sesuai
atau survei jika suatu puskesmas telah lulus akreditasi atau tidak.
2. Status Akreditasi
a. Tidak terakreditasi
b. Terakreditasi dasar
c. Terakreditasi madya
e. Terakreditasi paripurna
21
a) Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi
Sasaran (UKMBS)
Masyarakat (KMUKM)
(PMKP)
1) 0 =Jika belum ada sama sekali atau baru sebahagian kecil ada
( 0% – 24%)
a. Tidak terakreditasi
Jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III kurang dari 75 % dan Bab
b. Terakreditasi dasar
Jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III = 75 %, dan Bab IV, V, VI,
VII, VIII, IX = 20 %.
22
c. Terakreditasi madya
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V = 75 %, Bab VI, VII, VIII,
IX = 20%
d. Terakreditasi utama
Jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII = 75 %, Bab VIII,
IX = 20%
e. Terakreditasi paripurna
23
manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan
24
b. Untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
sertifikasi.
c. Untuk FKTP
d. Untuk masyarakat
25
terakreditasi. Akreditasi puskesmas dilakukan setiap 3 tahun.
a. Survei Akreditasi
2017).
26
Tim surveior didelegasikan oleh organisasi independen
27
melaksanakan akreditasi (Direktorat Jenderal Bina Upaya
b. Penetapan Akreditasi
2017).
c. Pendampingan Akreditasi
28
pendampingan dan bantuan penilaian pra akreditasi dan pasca-
29
kesiapan FKTP dalam melakukan survei akreditasi (Direktorat
30
D. Tinjauan Hasil Penelitian Yang Relevan
33
tanggap (responsiveness)
dengan nilai p= 0,001 < α=
0,05, ada perbedaan
bermakna pada tingkat
kepuasan pasien rawat jalan
puskesmas berakreditasi
utama dan paripurna ditinjau
dari dimensi mutu jaminan
(assurance) dengan nilai p=
0,346 < α= 0,05 dan ada
perbedaan bermakna pada
tingkat kepuasan pasien
rawat jalan puskesmas
berakreditasi utama dan
paripurna ditinjau dari
dimensi mutu empati
(emphaty) dengan nilai p=
0,001 < α= 0,05.
2. Yewen et al Hubungan Pasien yang Kuesioner Kuantitatif Hasil penelitian
(2019) antara status berkunjung dengan menunjukkan tingkat
akreditasi ke metode kepuasan pasien di
puskesmas puskesmas penelitian Puskesmas Sorong Barat
dengan Tingkat survei (belum terakreditasi) yang
kepuasan analitik merasa puas sebanyak 36%
pasien di Kota mengguna dan tingkat kepuasan
Sorong Provinsi kan pasien pada Puskesmas
Papua Barat pendekata Malawei (terakreditasi
n cross madya) pasien yang merasa
sectional puas sebanyak 66%, hasil
34
uji statistik Mann Whitney U
Test didapatkan nilai
p=0,000, diartikan bahwa
kedua variabel berhubungan
antara status akreditasi
puskesmas dengan tingkat
kepuasan pasien.
3. Dawanson & Analisis Pasien yang Kuesioner Kuantitatif, Hasil penelitian diperoleh
Arifin (2020) perbedaan pernah dengan bahwa ada perbedaan
kualitas mendapat Pendekata kualitas pelayanan sebelum
pelayanan pelayanan n dan sesudah Akreditasi
sebelum dan pengobatan komparatif UPTD Puskesmas Telang
Sesudah rawat jalan Siong dan 43% besarnya
akreditasi di di UPTD perbedaan kualitas
UPTD Puskesmas pelayanan sebelum
Puskesmas Telang Akreditasi dan sisanya 57%
Telang Siong Siong dipengaruhi oleh faktor lain.
Kecamatan Paju Sedangkan besarnya
Epat Kabupaten perbedaan sesudah
Barito Timur Akreditasi yaitu 60% serta
405 sisanya dipengaruhi
faktor lain. Hasil tersbut
disimpulkan bahwa ada
perbedaan kualitas
pelayanan sebelum
akreditasi tahun 2017 dan
sesudah akreditasi tahun
2019 di UPTD Puskesmas
Telang Siong, Kecamatan
35
Paju Epat, Kabupaten Barito
Timur
4. Sarri & Analisis kualitas Tenaga Kuesioner Kuantitatif Hasil penelitian dipeoleh
Misnaniarti pelayanan kesehatan dengan adanya hubungan antara
(2020) kesehatan di rancangan kepemimpian (nilai pvalue =
puskesmas Puskesmas cross 0,001), perencanaan
Berdasarkan wilayah sectional strategis (nilai p-value =
Implementasi Kota kuantitatif 0,001), sumber daya
Akreditasi Palembang dengan manusia (nilai p value =
rancangan 0,001), pelanggan (nilai p-
cross value = 0,001), proses
sectional manajemen (nilai p-value
=0,001), keterlibatan staf
(nilai p-value = 0,001),
manfaat akreditasi (p-value
=0,001) dengan kualitas
pelayanan. Sedangkan
status akreditasi tidak
berhubungan dengan
kualitas pelayanan p-value
= 0,145.
5. Wulandari et Pengaruh Pasien yang Kuesioner observasio Hasil penelitian diperoleh
al (2019) Pelaksanaan datang nal dengan ada perbedaan skor
Akreditasi berkunjung rancang kepuasan yang signifkan
Puskesmas di bangun antara sebelum dengan
terhadap Puskesmas cross- sesudah akreditasi untuk
Kepuasan sectional dimensi mutu
Pasien responsiveness, credibility,
competence,
36
communication, security,
access, courtesy,
understanding customer dan
tangibles. Dimensi reliability
tidak ada perbedaan.
Sedangkan untuk dimensi
understanding cutomer
terjadi penurunan skor
kepuasan sesudah
akreditasi. Dari hasil
tersebut disimpulkan bahwa
akreditasi berpengaruh
terhadap kepuasan pasien
6. Ningrum Hubungan Pasien yang Kuesioner Kuantitatif Hasil penelitian diperoleh
(2020) akreditasi datang mengguna nilai p-value = 0,023 < (α=
puskesmas berkunjung kan desain 0,05) sehingga disimpulkan
dengan di survey status akreditasi puskesmas
Kepuasan Puskesmas analitik berhubungan dengan
pasien di dengan kepuasan pasien yang
puskesmas metode berkunjung di puskesmas
Kabupaten cross Kabupaten Banyumas
Banyumas sectional
7. Tawalujan et Hubungan Pasien yang Kuesioner Desain Hasil penelitian diperoleh
al (2019) antara status datang penelitian nilai p-value 0,023 dan nilai
akreditasi berkunjung cross (α=0,05) dapat disimpulkan
puskesmas di sectional. bahwa hubungan antara
dengan Tingkat Puskesmas status akreditasi puskesmas
Kepuasan dengan tingkat kepuasan
Pasien Di Kota pasien.
37
Manado
8. Safira (2019) Hubungan Pasien Kuesioner Desain Hasil penelitian diperoleh
status akreditasi rawat jalan cross tidak ada hubungan yang
puskesmas sectional bermakna antara status
dengan study akreditasi puskesmas
kepuasan dengan kepuasan pasien di
Pasien di puskesmas Kota Padang
Puskesmas tahun 2019 dengan nilai p-
Kota Padang value= 0,704. Sedangkan
tingkat pendidikan (nilai
p=0,002) dan pendapatan
(nilai p=0,011) menunjukkan
ada hubungan yang
bermakna.
9. Batubara et a Hubungan Seluruh Kuesioner Analitik Hasil penelitian diperoleh
(2019) status akreditasi masyarakat dengan bahwa dimensi tangibles,
puskesmas pendekata reliability, responsiveness,
dengan n case dan assurance
Mutu pelayanan control berhubungan dengan status
di Kabupaten study akreditasi puskesmas
Simalungun (kasus sedangkan dimensi
dan emphaty tidak berhubungan
kontrol) dengan status akreditasi
puskesmas. Dimensi paling
dominan yaitu dimensi
responsiveness
10 Mokobimbing Analisis tingkat Pasien yang Kuesioner Survei Hasil penelitian diperoleh
et al (2019) kepuasan datang di analitik tingkat kepuasan pasien
pasien di tinjau puskesmas dengan berhubungan dengan status
38
dari perbedaan mempergu akreditasi (p-value = 0,001).
Status akreditasi nakan Tingkat kepuasan pasien di
pelayanan desain Puskesmas Sario
kesehatan penelitian (terakreditasi Dasar), 42%
Puskesmas yaitu cross responden puas dan untuk
sario dan sectional Puskesmas Ranotana Weru
Puskesmas (potong (terakreditasi Madya), 65%
Ranotana Weru lintang responden puas. Dari hasil
Kota Manado tersebut disimpulkan
terdapat perbedaan tingkat
kepuasan pasien antara
Puskesmas Ranotana Weru
(terakreditasi Madya)
dengan Puskesmas Sario
(terakreditasi Dasar).
11 Ekaputri & Persepsi pasien Pasien Kuesioner Desain Hasil penelitian diperoleh
Djafar (2019) tentang kualitas rawat inap cross bahwa kualitas pelayanan
pelayanan di di 6 (enam) sectional terdiri dari: assurance
puskesmas puskesma (ρ=0,00), courtesy (ρ=0,00)
Akreditasi dan berpengaruh terhadap
non Akreditasi presepsi pasien. Hasil uji
Kabupaten regresi berganda,
Banggai didapatkan bahwa secara
simultan variabel tangibles
memiliki pengaruh lebih
besar terhadap presepsi
pasien di puskemas
akreditasi dan non akredtasi
Kabupaten Banggai.
39
E. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Standar Akreditasi
Penyelenggara
Akreditasi (Permenkes No 75
Pelayanan
Th 2014 & No 46
Kesehatan
Th 2015)
Mutu Pelayanan
Penilaian/ Status Berdasarkan 5
Akreditasi: Dimensi Mutu:
1. Belum Terakreditasi
1. Kehandalan
2. Terakreditasi (Dasar,
(Reliability)
Madya, Utama dan
2. Daya tanggap
Paripurna)
(Responsiveness)
3. Bukti Langsung
(Tangibels)
4. Kepedulian
(Empathy)
5. Jaminan
(Assurance)
40
F. Kerangka Konsep Penelitian
konsep yang lainnya dari masalah yang diteliti. Berdasarkan teori variabel
Kehandalan (Reliability)
Daya Tanggap
(Responsiveness)
Puskesmas
Bukti Langsung (Tangibels) Terakreditasi dan
Puskesmas Tidak
Terakreditasi
Kepedulian (Empathy)
Jaminan (Assurance)
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
44
G. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
Variabel Definisi
No Kriteria Obyektif Alat Ukur Skala Hasil ukur
Penelitian Operasional
1. Mutu adalah tingkat 1. Kehandalan Lembar Rasio Data yang
Pelayanan kesempurnaan (Reliability) observasi dan sudah
Kesehatan pelayanan 2. Daya tanggap Kuesioner dikumpul
Puskesmas kesehatan (Responsivenes) dengan dikategorikan
Terakreditasi dalam 3. Bukti Langsung pertanyaan berdasarkan
dan menimbulkan (Tangibels) nomor 1-25. pada nilai
Puskesmas rasa puas pada 4. Kepedulian Kuesioner ini rata-rata
Tidak diri setiap (Empathy) terdiri dari 4 mutu
Terakreditasi pasien terhadap 5. Jaminan (empat) pelayanan
puskesmas (Assurance) pilihan kesehatan
terakreditasi jawaban untuk per dimensi
maupun setiap sub dari masing-
puskesmas indikator yang masing
tidak sesuai instrument di
terakreditasi. penelitian tiap kategori
puskesmas
45
H. Hipotesis Penelitian
1. Ho (Hipotesis Nol)
67
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Utara.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
68
rata-rata jumlah kunjungan pasein yang datang di puskesmas
D.Instrument Penelitian
1. Data Primer
kepada responden.
2. Data Sekunder
69
Puskesmas Lapai, Puskesmas Tiwu dan Puskesmas Porehu
1. Pengolahan Data
kuesioner responden.
2. Penyajian Data
G.Analisis Data
1. Analisis Univariat
70
program SPSS 20. Pada analisis univariat dilakukan untuk melihat
2. Analisis Bivariat
Beda Independen Sample T-Test. Uji beda disebt juga uji-t (t-test).
karena data yang akan diteliti berasal dari populasi kelompok yang
71
a. Jika nilai sig p ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian (Ha) diterima,
b. Jika nilai sig p > 0,05 maka hipotesis penelitian (Ha) ditolak.
H. Etika Penelitian
berikut :
3. Rahasia (Confidentiality)
72
menjaga kerahasian dan dipergunakan untuk keperluan
4. Keadilan (Justice)
I. Tahapan Penelitian
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
73
Tamalatea Makassar lalu diteruskan mengurus surat
3. Tahap akhir
74
BAB IV
1. Letak Geografis
a. Puskesmas Lapai
Utara
75
Visi Puskesmas Lapai “ Mewujudkan masyarakat ngapa
Lapai adalah :
b. Puskesmas Tiwu
76
menempuh puskesmas tersebut. Puskesmas tiwu di dirikan
sebagai berikut:
dan sehat
77
Puskesmas tiwu dilengkapi dengan sarana serta
Apoteker.
c. Puskesmas Porehu
bebatuan.
78
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Batu Putih
Jiwa
d. Puskesmas Watunohu
79
Gawat Darurat (UGD) dan Kamar Bersalin 24 jam dalam
di 8 Desa.
Watunohu
Pakue/Puskesmas Pakue.
Lapai.
Puskesmas Tiwu.
80
gigi, Poliklinik umum, Apotek, Ruang MTBS, Klinik
ini berlangsung sejak bulan April - Mei 2021. Pengumpulan data yang
1. Analisis Univariat
81
a. Karakteristik Responden
berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di
Puskesmas Terakreditasi dan Puskesmas Tidak
Terakreditasi Kabupaten Kolaka Utara
Tahun 2021
82
terendah pada kelompok umur 62-67 tahun yaitu 2 orang
(3,3%).
tabel berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di
Puskesmas Terakreditasi dan Puskesmas Tidak
Terakreditasi Kabupaten Kolaka Utara
Tahun 2021
83
3) Pendidikan Responden
berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di
Puskesmas Terakreditasi dan Puskesmas Tidak
Terakreditasi Kabupaten Kolaka Utara
Tahun 2021
orang (5.0%).
84
b. Variabel Penelitian
Terakreditasi
Tabel 4.6
Distribusi Rata-Rata Dimensi Mutu Pelayanan
Kesehatan Di Puskesmas Tidak Terakreditasi
Kabupaten Kolaka Utara Tahun 2021
Dimensi Mutu
Pelayanan Mean SD Min-Maks 95%Cl
Kehandalan 12.93 1.821 10-16 12.46 s/d
13.40
Daya Tanggap 13.65 1.774 11-17 13.19 s/d
14.11
Bukti Langsung 13.28 1.585 10-16 12.87 s/d
13.69
Kepedulian 13.33 1.782 11-17 12.87 s/d
13.79
Jaminan 13.45 1.789 10-17 12.99 s/d
13.91
Sumber: Data Primer
85
mutu pelayanan kesehatan berdasarkan kenyataan yang
13.40.
86
pada nilai interval sebesar 95% diyakini bahwa rata-rata
13.91.
Terakreditasi
berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Rata-Rata Mutu Pelayanan Kesehatan Di
Puskesmas Tidak Terakreditasi Kabupaten Kolaka
Utara Tahun 2021
87
Sumber: Data Primer
Terakreditasi
tabel berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Rata-Rata Dimensi Mutu Pelayanan
Kesehatan Di Puskesmas Terakreditasi Kabupaten
Kolaka Utara Tahun 2021
Dimensi Mutu
Pelayanan Mean SD Min-Maks 95%Cl
Kehandalan 16.80 2.641 12-20 16.12 s/d
17.48
Daya Tanggap 17.30 2.708 11-20 16.60 s/d
18.00
Bukti Langsung 17.07 1.982 12-19 16.55 s/d
17.58
Kepedulian 16.90 2.356 11-19 16.29 s/d
17.51
88
Jaminan 17.00 2.401 12-20 16.38 s/d
17.62
Sumber: Data Primer
89
langsung mutu pelayanan kesehatan berdasarkan
17.62.
90
4) Mutu Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Terakreditasi
Tabel 4.9
Distribusi Rata-Rata Mutu Pelayanan Kesehatan Di
Puskesmas Terakreditasi Kabupaten Kolaka Utara
Tahun 2021
2. Analisis Bivariat
91
Sample T-Test. Uji beda rata-rata disebut juga uji-t (t-test), hasil ini
Tabel 4.10
Analisis Perbedaan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap
Puskesmas Terakreditasi dan Puskesmas Tidak
Terakreditasi di Kabupaten Kolaka Utara
Tahun 2021
2021.
92
C. Pembahasan
atau tersedia dirumah sakit atau pusat kesehatan dengan cara yang
wajar dan efisien serta diberikan secara aman dan memuaskan norma,
(Herlambang, 2016).
93
diperoleh bahwa adanya pelayanan yang dirasakan oleh responden di
kebutuhan yang tepat, sumber daya tepat, standar profesi tepat, wajar
dan aman. Jika ini sudah dilakukan maka pasien yang dilayani akan
tindakan atau rangkaian aktivitas yang bersifat kasat mata (tidak dapat
permasalahan pasien.
94
harus sudah terakreditasi. Sedangkan pada puskesmas terakreditasi
95
ρ < α (α = 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, dari hasil tersebut
(Yewen et al., 2019) diperoleh hasil uji statistik Mann Whitney U Test
(Ningrum, 2020) diperoleh hasil uji chi square pvalue = 0,023 (= 0,05).
96
pemenuhan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan yang
dibutuhkan.
97
penyalanan yang sesuai, 2) Daya tanggap yaitu kesiapan menolong
3) Bukti langsung yaitu kualitas sarana dan fasilitas atau bukti fisik, 4)
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2021.
B. Saran
99
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan bacaan di
kesehatan dipuskesmas.
penelitian.
100
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, S., Napitupulu, L. R., Kasim, F., Manalu, E. D., & Jauhari, W.
(2019). Hubungan Status Akreditasi Puskesmas Dengan Mutu
Pelayanan Di Kabupaten Simalungun. Wahana Inovasi: Jurnal Penelitian
Dan Pengabdian Masyarakat UISU, 8(1).
El-Jardali, F., Hemadeh, R., Jaafar, M., Sagherian, L., El-Skaff, R., Mdeihly,
R., Jamal, D., & Ataya, N. (2014). The Impact of Accreditation of Primary
Healthcare Centers: Successes, Challenges and Policy Implications as
Perceived by Healthcare Providers and Directors in Lebanon. BMC
Health Services Research, 14(1), 1–10.
1
Mokobimbing, V. M., Mandagi, C. K. F., & Korompis, G. E. C. (2019). Analisis
Tingkat Kepuasan Pasien Di Tinjau Dari Perbedaan Status Akreditasi
Pelayanan Kesehatan Puskesmas Sario Dan Puskesmas Ranotana
Weru Kota Manado. KESMAS, 8(5), 11–25.
Nouwens, E., van Lieshout, J., & Wensing, M. (2015). Determinants of Impact
of a Practice Accreditation Program in Primary care: a qualitative Study.
BMC Family Practice, 16(1), 1–8.
2
Tawalujan, T. W., Korompis, G. E. C., & Maramis, F. R. R. (2019). Hubungan
Antara Status Akreditasi Puskesmas Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
Di Kota Manado. KESMAS, 7(5).