Anda di halaman 1dari 193

SKRIPSI

PENGARUH TURNOVER INTENTION TERHADAP KINERJA


KARYAWAN HONORER DI RUMAH SAKIT Tk. IV MADIUN
TAHUN 2018

OLEH :
KHUSNUL MASRUROH
NIM : 201403068

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018
SKRIPSI

PENGARUH TURNOVER INTENTION TERHADAP KINERJA


KARYAWAN HONORER DI RUMAH SAKIT Tk. IV MADIUN
TAHUN 2018

Diajukan untuk memenuhi


Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh :
KHUSNUL MASRUROH
NIM : 201403068

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2018

ii
iii
PERSEMBAHAN

iv
Bismillahirohmanirrohim
Dengan Rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Saya persembahkan skripsi ini kepada :

1. Allah SWT, karen hanya atas izin dan karunia-Nya maka skripsis ini dapat
dibuat dan selesai pada waktunya.
2. Ibu,Bapak, Kakek dan Nenek tercinta, sebagi tanda bakti, hormat, yang selalu
membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu
mendoakan, selalu menasehatiku menjadi lebih baik dan rasa terima kasih
yang tiada terhingga. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Ibu
dan Bapak bahagia karna saya sadar, selama ini belum bisa berbuat yang
lebih.
3. Kakak dan Adekku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama
kalian, walaupun sering bertengkar terima kasih atas doa dan bantuan kalian
selama ini.
4. Ayu Aulia, Diah Fajarwati, Febry Permata, Nurul Alfiyah, Rany Prastian, dan
Theresia Amalia terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan, traktiran,
ojekkan, semangat dan candaan yang kalian berikan selama kuliah.
5. Teman teman Kesehatan Masyarakat angkatan 2014 senasib, seperjuangan
dan sepenanggungan, terima kasih atas motivasi, bantuan dan solidaritas yang
luar biasa.

v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Khusnul Masruroh

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Ponorogo, 05 Desember 1995

Agama : Islam

Alamat : Dkh. Kauman RT 003/002 Ds.Gelanglor

Kec. Sukorejo Kab. Ponorogo

Email : khusnulmasruroh05@gmail.com

Riwayat Pendidikan : TK. Dharma Wanita Gelanglor

SDN 1 Gelanglor

MTS Al- Basyariah Lengkong

SMK Sore 1 Ponorogo

Riwayat Pekerjaan :-

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Alloh SWT yang telah melimpahkan nikmat
dan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Turnover Intention Terhadap Kinerja Karyawan Di
Rumah Sakit Tk. IV Madiun Tahun 2018” ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Tersusunnya skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran, dan
dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis sampaikan ucapan terimakasih
kepada :
1. Zainal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid) selaku ketua STIKES Bhakti Husada
Mulia Madiun.
2. Avicena Sakufa, S.KM., M.Kes sebagai ketua Prodi S1 Kesehatan
Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
3. Mayor CKM Dr. Hengki Irawan, Sp.An selaku Kepala Rumah Sakit Tk. IV
Madiun.
4. Kapten CKM (K). Erna Rumdani, S.Gz selaku Perwira Tata Usaha Urusan
Dalam di Rumah Sakit Tk. IV Madiun.
5. H. Edy Bachrun, S.KM., M.Kes selaku Ketua Dewan Penguji
6. Retno Widiarini, S.KM., M.Kes selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan proposal.
7. Kuswanto, S. Kep., Ners., M.Kes selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan proposal.
8. Ari Medissona , S.Kep., Ners selaku pembimbing Rumah Sakit.
9. Seluruh staf Rumah Sakit Tk. IV Madiun.
10. Teman-teman mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat yang telah
memberikan dukungan dan dorongan dalam mengerjakan proposal.
Skripsi ini telah penulis susun semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, demi perbaikan
skripsi ini, maka diharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak yang

viii
bersifat membangun. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan skripsi dari awal sampai akhir.

Madiun, 6 September 2018

Penulis

ix
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

ABSTRAK

KHUSNUL MASRUROH
PENGARUH TURNOVER INTENTION TERHADAP KINERJA
KARYAWAN HONORER DI RUMAH SAKIT TK. IV MADIUN TAHUN
2018
109 halaman + 29 tabel + 2 gambar + 20 lampiran
Latar belakang: Masalah dalam penelitian ini adalah tingkat turnover karyawan
Rumah Sakit Tk. IV Madiun yang masih diatas standar yang telah ditetapkan
yaitu 5%, sedangkan nilai turnover pada tahun 2017 dengan rata-rata 7,44%.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengaruh turnover intention
terhadap kinerja karyawan honorer di rumah sakit TK. IV Madiun.
Metode: Jenis penelitian ini yaitu penelitian analitik, dengan desain cross
sectional. Teknik sampling menggunakan proportional random sampling
diperoleh sampel sebanyak 71 karyawan. Teknik analisis yang digunakan kolerasi
Kendall Tau untuk mengetahui kolerasi antara dua variabel.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai turnover intention karyawan
honorer di Rumah Sakit TK. IV Madiun termasuk kategori sedang dan kinerja
karyawan juga termasuk kategori sedang, sedangkan uji Kendal Tau menunjukkan
bahwa nilai sig 0,008 < 0,05 yang artinya H0 ditolak yang berarti ada pengaruh
turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer dan nilai kolerasi Kendal
0,290 disebut memiliki hubungan lemah.
Kesimpulan dan saran: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer di Rumah
Sakit TK. IV Madiun, saran yang diberikan kepada pihak Rumah Sakit TK.IV
yaitu dengan memberikan reward kepada karyawan yang berprestasi, bonus
liburan, dan kompensasi yang sesuai bagi karyawan.

Kata Kunci : Turnover Intention, Kinerja Karyawan Honorer.


Kepustakaan : 42 (2001-2017)

x
Public Health Program
Health Science College of Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ABSTRACT
KHUSNUL MASRUROH
THE EFFECT OF TURNOVER INTENTION ON HONORARY
EMPLOYEE’S PERFORMANCE IN TK. IV HOSPITAL MADIUN IN 2018
109 pages + 29 tables + 2 images + 20 appendixes
Background: The problem in these research was employee turnover rate TK. IV
Hospital Madiun that was still above the standard that was 5%, while the turnover
value in 2017 with an average of 7,44% .The purpose of this research was to
analyze the effect of turnover intention on honorary employee’s performance in
TK. IV Hospital Madiun.
The method: The kind of this research was analytic used cross sectional study.
The sampling technique used proportional random sampling. The sample of this
research were 71 employees. The analysis technique used Kendall Tau
correlation to determine the correlation between two variables.
The results: The results showed that the value of turnover intention on honorary
employee at the TK. IV Hospital Madiun was in the medium category and
employee performance was also in the medium category. Based on Kendal Tau
test showed that sig. 0.008 <0.05 means that H0 was rejected which means there
was an influence of turnover intention on honorary employee’s performance and
the Kendal correlation was 0.290 means a weak associated.
Discus and Conclusion: Based on the results of the study it can be concluded that
there was an effect of turnover intention on honorary employee’s performance in
TK. IV Hospital Madiun, it was suggested to TK. IV Hospital can improved the
honorary employee’s performance by a rewards, training, empowerment that has
a positive effect on employee’s performance.

Keywords : Turnover Intention, Honorary Employee’s Performance


Bibliography : 42 (2001-2017)

xi
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Sampul .................................................................................................. i
Halaman Judul .................................................................................................... ii
Lembar Persetujuan ............................................................................................iii
Lembar Pengesahan .......................................................................................... iv
Lembar Persembahan ............... v
Lembar Pernyataan ............................................................................................ vi
Riwayat Hidup ................................................................................................. vii
Kata Pengantar. ................................................................................................viii
Abstrak ............................................................................................................... x
Daftar Isi............................................................................................................ xii
Daftar Tabel ...................................................................................................... xv
Daftar Gambar ................................................................................................. xvi
Daftar Singkatan ............................................................................................. xvii
Daftar Istilah ..................................................................................................xviii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Praktis .............................................................................. 6
1.4.2 Manfaat Teoritis ............................................................................. 6
1.5 Keaslian Penelitian ............................................................................. 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Rumah Sakit......................................................................... 12
2.2 Klasifikasi Rumah Sakit ................................................................... 13
2.3 Tujuan Rumah Sakit .......................................................................... 18
2.4 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ......................................................... 19
2.5 Definisi Sumber Daya Manusia ......................................................... 20
2.6 Turnover ............................................................................................ 21
2.7 Turnover Intention ............................................................................. 22
2.7.1 Pengertian Turnover Intention .................................................... 22
2.7.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Turnover Intention ............. 22
2.7.3 Faktor-Faktor Yang Dipengaruhi Turnover Intention .................. 24
2.7.4 Indikator Turnover Intention ........................................................ 25
2.8 Kinerja .............................................................................................. 26
2.8.1 Pengertian Kinerja ....................................................................... 26
2.8.2 Jenis-Jenis Kinerja ....................................................................... 27
2.8.3 Faktor Yang mempengaruhi Kinerja ........................................... 28
2.8.4 Indikator Kinerja ......................................................................... 30

xii
2.9 Penilaian Kinerja .............................................................................. 31
2.9.1 Pengertian Penilaian Kinerja ....................................................... 31
2.9.2 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja ........................................ 32
2.9.3 Faktor-Faktor Penilaian Kinerja .................................................. 34
2.9.4 Persyaratak Penilaian Kinerja ..................................................... 35

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAN DAN HIPOTESA PENELITIAN


3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................ 37
3.2 Hipotesis Penelitian .......................................................................... 39

BAB 4 METODELOGI PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian .............................................................................. 40
4.2 Populasi dan Sampel ........................................................................ 41
4.2.1 Populasi ....................................................................................... 41
4.2.2 Sampel ......................................................................................... 41
4.3 Teknik Sampling ............................................................................... 42
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ................................................................ 44
4.5 Variabel Penelitian ............................................................................ 46
4.6 Definisi Operasional ......................................................................... 46
4.7 Instrumen Penelitian ......................................................................... 50
4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 55
4.8.1 Lokasi penelitian ......................................................................... 55
4.8.2 Waktu penelitian .......................................................................... 55
4.9 Pengumpulan Data ............................................................................ 55
4.9.1 Data Primer ................................................................................. 55
4.9.2 Data Sekunder ............................................................................. 56
4.10 Teknik Analisis Data ....................................................................... 56
4.10.1 Pengelolaan Data ....................................................................... 56
4.10.2 Teknik Analisis Data ................................................................. 58
4.11 Etika Penelitian ............................................................................... 60

BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Hasil .................................................................................................. 61
5.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Tk.IV Madiun .......................... 61
5.1.2 Karakteristik Responden ............................................................. 67
5.1.3 Turnover Intention ....................................................................... 70
5.1.4 Kinerja Karyawan Honorer ......................................................... 73
5.1.5 Tabulasi Silang Variabel Turnover Intention Terhadapa Kinerja
Karyawan Honorer ...................................................................... 78
5.1.6 Analisis Bivariat .......................................................................... 78
5.2 Pembahasan ...................................................................................... 80
5.2.1 Turnover Intention di Rumah Sakit Tk.IV Madiun ..................... 80
5.2.2 Kinerja Karyawan Honorer Di Rumah Sakit Tk. IV Madiun ..... 88
5.2.3 Pengaruh Turnover Intention Terhadap Kinerja Karyawan Honorer
di Rumah Sakit Tk. IV Madiun ................................................... 99

xiii
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 103
6.2 Saran ............................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Data Tunrover Karyawan Rumah Sakit Tk. IV madiun ................ 3
Tabel 1.2 Keaslian Penelitian ........................................................................ 8
Tabel 4.1 Data Jumlah Karyawan Honorer Rumah Sakit Tk. IV madiun. .. 43
Tabel 4.2 Definisi Operasional .................................................................... 47
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Turnover Intention ........................... 52
Tabel 4.4 Hasil Uji validitas Variabel Kinerja Karyawan Honorer ............. 53
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Turnover Intention ...................... 54
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan Honorer ......... 54
Tabel 5.1 Ruang Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit Tk. IV Madiun ...... 64
Tabel 5.2 Jumlah Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Tk. IV Madiun ..... 66
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 68
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ................... 68
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Unit Kerja ........... 69
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikaan ........ 69
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja ......... 70
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Turnover Intention ...................................... 70
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Turnover Intention Berdasarkan Indikator
Memikirkan Untuk Keluar ........................................................... 71
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Turnover Intention Berdasarkan Indikator
Mencari Alternatif Pekerjaan ....................................................... 72
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Turnover Intention Berdasarkan Indikator
Niat Untuk Keluar ........................................................................ 72
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer ........................ 73
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan
Indikator Kualitas ........................................................................ 74
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan
Indikator Kuantitas ...................................................................... 74
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan
Indikator Ketepatan Waktu .......................................................... 75
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan
Indikator Efektivitas .................................................................... 76
Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan
Indikator Kemandirian ................................................................. 76
Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan
Indikator Komitmen Kerja ........................................................... 77
Tabel 5.19 Tabulasi Silang Turnover Intention Terhadap Kinerja Karyawan
Honorer Di Rumah Sakit TK. IV Madiun ................................... 78
Tabel 5.20 Hasil Analisis Bivariat Turnover Intention Terhadap Kinerja
Karyawan Honorer Di Rumah Sakit TK. IV Madiun ................. 79
Tabel 5.21 Koefisiensi Kolerasi .................................................................... 80

xv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 37
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian ........................................................... 45

xvi
DAFTAR SINGKATAN

BKR = Badan Keamanan Rakyat


DKT = Datasemen Kesehatan Wilayah Madiun
ICU = Unit Perawatan Intensif ( Intensive Care Unit)
SDM = Sumber Daya Manusia
TKR = Tentara Keamanan Rakyat
UPT = Unit Pelayanan Teknis
UGD = Unit Gawat Darurat
α = Alfa ( Eror)

xvii
DAFTAR ISTILAH

Turnover = Karyawan yang keluar


Turnover Intention = Keinginan untuk pindah pekerjaan
Employee Retention = Karyawan yang bertahan di organisasi
Uncertainity = Ketidakpastian
Human Resource = Sumber Daya Manusia
Non- Human Resources = Sumber Daya Non- Manusia
Intention To Leave = Niat untuk pergi
Profit oriented = Organisasi yang berorientasi laba
Non Profit Oriented = Organisasi nirlaba
Strategic Planing = Skema strategi
Performance = Kinerja
Efforts = Upaya / Aktivitas
Outcome = Hasil
Ability = Kemapuan
Knowledge = Pengetahuan
Skill = Ketrampilan
Attitude = Sikap
Situation = Situasi
Quality = Kualitas
Quantity = Kuantitas
Timeliness = Ketepatan waktu
Thinking of quitting = Memikirkan untuk keluar
Intention to search for alternatives = Mencari alternatif pekerjaan
Intention to quit = Niat untuk keluar
Feedback = Umpan Balik
Assessment = Penilaian
Output = Keluaran
Relevance = Relevan, Sesuai
Acceptability = Akseptabilitas
Reliability = Dipercaya, diukur
Sensitivity = Kepekaan
Practicality = Dipahami
Input = Masukan
Independen = Bebas
Dependen = Terikat
Cross sectional = Studi potong lintang
Editing = Pengecekan data
Coding = Memasukkan kode akses
Scoring = Penilaian
Cleaning = Pembersihan data
Tabulating = Pengelompokan
Anonymity = Tanpa Nama

xviii
Confidentiality = Kerahasiaan
Voluntary turnover = Karyawan yang keluar secara sukarela
In voluntary turnover = Karyawan yang keluar secara terpaksa

xix
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat ( UU RI No. 44 Tahun

2009).

Salah satu permasalahan bagi manajemen sumber daya manusia atau

yang hampir ditemui oleh semua organisasi adalah turnover. Turnover

merupakan suatu kejadian dimana berpindahnya karyawan dari suatu

organisasi dan biasanya merupakan pilihan terakhir. Turnover seringkali

digunakan oleh karyawan untuk mendapatkan atau mencari keadaan yang

lebih baik, namun hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi yang

ditinggalkannya (Prihanjana, 2013).

Tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi

organisasi, hal ini seperti menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian

(uncertainity) terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber

daya manusia yakni yang berupa biaya pelatihan yang sudah diinvestasikan

pada karyawan sampai biaya rekrutmen dan pelatihan kembali. Turnover

yang tinggi juga mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan

kehilangan karyawan yang berpengalaman dan perlu melatih kembali

karyawan baru.

1
2

Menurut Gillies dalam Muhammad Fauzan (2016), tingkat turnover

disebuah rumah sakit secara normal berkisar antara 5% -10% pertahun,

dikatakan tinggi bila tingkat turnover lebih dari 10% pertahun. Keluarnya

karyawan dari rumah sakit dapat memberikan dampak yang kurang baik,

seperti menyebabkan terganggunya proses pelayanan kesehatan yang

diberikan kepada pasien. Dimana keluarnya karyawan berarti terdapat posisi

yang lowong dan harus segera diisi.

Terjadinya turnover diawali dengan timbulnya keinginan untuk

berpindah pekerjaan (Turnover Intention) oleh karyawan. Keinginan

tersebut muncul pada saat karyawan masih bekerja pada perusahaan dan

dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Mobley et al (1978) dalam

Ridwan Suryo Pranowo (2016) menyebutkan faktor faktor yang

mempengaruhi timbulnya Turnover Intention adalah karakteristik individu,

lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Alfatania Pandu Asmara

dengan judul “Pengaruh Turnover Intention terhadap Kinerja Karyawan di

Rumah Sakit Bedah Surabaya, hasil penelitian yaitu menunjukkan turnover

intention berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Menurut penelitian yang dilakaukan oleh Murti Sumarni dengan Judul

“Pengaruh Employee Retention Terhadap Turnover Intention Dan Kinerja

Karyawan”, hasil penelitinnya yaitu ditemukan bahwa hipotesis pertama

ditolak yakni Employee Retention tidak berpengaruh signifikan terhadap

Turnover Intention. Sedangkan pada hipotesis kedua Turnover Intention


3

tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap meningkatnya kinerja.

Dan hipotesis ketiga terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara

Employee Retention dan Kinerja.

Berdasarkan data dari Rumah Sakit Tk. IV Madiun, jumlah angka

turnover yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data Turnover Karyawan Rumah Sakit Tk. IV Madiun


Tahun Status Jumlah Karyawan yang Persentase
Pekerjaan Karyawan Keluar
2015 Honorer 75 6 8%

2016 Honorer 85 9 10,84%

2017 Honorer 94 5 5,31%

Sumber: Data Sekunder di Rumah Sakit Tk. IV Madiun

Berdasarkan data tabel 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa tingkat

turnover di Rumah Sakit Tk. IV madiun mengalami fluktuasi. Data turnover

pada tahun 2015 sebesar 8%, mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar

10,84%, dan pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 5,31%. Jumlah

karyawan yang keluar di Rumah Sakit Tk. IV Madiun selama 3 tahun

terdapat 20 karyawan yang keluar, dari jumlah tersebut didapatkan rata-rata

pertahunnya 7 karyawan yang keluar, jadi tingkat turnover pertahun

sejumlah 7,44%. Sedangkan standar yang telah di tentukan oleh pihak

rumah sakit sebesar 5%.

Masalah dalam penelitian ini adalah tingkat turnover karyawan

Rumah Sakit Tk. IV Madiun yang masih berada diatas standar yang telah

ditetapkan rumah sakit yaitu 5%, sedangkan nilai turnover pada tahun 2017

dengan rata-rata 7,44%. Hal tersebut jika dibiarkan dikhawatirkan akan


4

menyebabkan turnover intention yang tinggi dan juga akan menyebabkan

kinerja yang tidak optimal serta masalah lain yang dapat menggangu

pekerjaan lainnya. Dengan demikian dari persentase menunjukan bahwa

rumah sakit kurang mampu mempertahankan karyawan di dalam suatu

organisasi.

Turnover yang meningkat secara negatif mempunyai dampak terhadap

pelayanan pelanggan, standar produksi kerja dan profitability. Tingginya

nilai turnover intention dapat memberi dampak terhadap kinerja karyawan.

Holzer, Stoll, dan Wissoker (2004) dalam Alfatania Pandu Asmara (2017)

menyatakan bahwa karyawan merefleksikan turnover intention yang tinggi

dengan tidak memenuhi tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan.

Apabila karyawan telah berkomitmen terhadap suatu perilaku tertentu dan

melupakan tanggung jawab utama sebagai karyawan, maka dipastikan

kinerja karyawan tersebut akan buruk (Saeed et al., 2014) dalam Alfatania

Pandu Asmara (2017). Semakin tinggi turnover intention maka semakin

buruk kinerja karyawan (Jackofsky & Peter, 1983) dalam Alfatania Pandu

Asmara (2017).

Sehingga dari latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Turnover Intention Terhadap

Kinerja Karyawan di Rumah Sakit Tk. IV Madiun Tahun 2018”.


5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut di

atas maka rumusan masalah penelitian yang ingin diketahui oleh peneliti

adalah Apakah ada Pengaruh Turnover Intention Terhadap Kinerja

Karyawan Honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun Tahun 2018 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk menganalisis Pengaruh Turnover Intention Terhadap Kinerja

Karyawan Honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun Tahun 2018.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi Turnover Intention di Rumah Sakit Tk. IV

Madiun Tahun 2018.

2. Untuk mengidentifikasi Kinerja Karyawan Honorer di Rumah Sakit Tk.

IV Madiun Tahun 2018.

3. Untuk menganalisis Pengaruh Turnover Intention Terhadap Kinerja

Karyawan Honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun Tahun 2018.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat baik

secara teoritis dan juga praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah

sebagai berikut :
6

1.4.1 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan yang positif

terhadap upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan serta meminimalisir

turnover intention karyawan dan menekan tingginya angka turnover

karyawan.

1.4.2 Manfaat Teoritis

1. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

1) Memperkenalkan dan mendekatkan STIKES Bhakti Husada Mulia

Madiun dengan institusi terkait sehingga terjalin kerjasama yang baik.

2) Menambah kajian dalam bidang manajemen rumah sakit yang dapat

dijadikan sebagai referensi untuk mahasiswa yang akan melakukan

penelitian dibidang manajemen Sumber Daya Manusia Di rumah

sakit.

2. Bagi Peneliti

1) Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan dan

menyusun penelitian.

2) Memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang telah diperoleh khususnya ilmu pengetahuan

dalam bidang manajemen Sumber Daya Manusia di rumah sakit.

3) Sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan

proses belajar mahasiswa.

4) Hasil penelitian ini dapat mendorong peneliti bagi peneliti

selanjutnya untuk lebih mengembangkan pada bidang kajian yang


7

sejenis sehingga hasilnya nanti diharapkan dapat memperbaharui dan

menyepurnakan penelitian ini.


1.5 Keaslian Penelitian

Berikut ini adalah review dari beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini berkaitan dengan Turnover

Intention Terhadap Kinerja Karyawan Honorer.

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian


Judul Metode Variabel Persamaan
No Peneliti Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian Penelitian Penelitian
1 Alfiyah Faktor- Metode - Variabel Hasil analisis bivariat - Variabel Metodelogi
Faktor penelitian Bebas: menunjukan dari 10 Bebas: penelitian
Yang ini yaitu karakteristik variabel yang diteliti karakteristik yang
Berhubunga kuantitatif individu, dan menunjukan 8 variabel individu, dan digunakan
n Dengan dengan kepuasan kerja yang menyatakan ada kepuasan sama yaitu
Turnover desain cross perawat hubungan yang kerja perawat cross
Intention sectional - Variabel signifikan dengan nilai - Variabel sectional
Perawat di Terikat : p value <0.05 Terikat :
Brawijaya Turnover Turnover
Women Intention Intention
And - Tahun
Children - Tempat
Hospital Penelitian
Jakarta
Tahun 2013
2 Murti Pengaruh Penelitian - Employee Berdasarkan hasil - Variable Variabel
Sumarni Employee dengan Retention penelitian yaitu : Bebas : Terikat:
Retention menggunak - Turnover - Employee Retention Employee Kinerja
Terhadap an teknik Intention tidak berpengaruh Retention

8
8
Judul Metode Variabel Persamaan
No Peneliti Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian Penelitian Penelitian
Turnover kuantitatif - Kinerja secara signifikan - Variable
Intention untuk terhadap Turnover Terikat :
Dan Kinerja menguji Intention. Hal Turnover
Karyawan hipotesis tersebut ditunjukkan Intention
Pada RS menggunak dengan besarnya nilai - Tahun
Rajawali an analisis t statistik yang - Tempat
Citra, statistik. diperoleh yakni 0,315 Penelitian
Bantul lebih kecil daripada t
tabel dengan degree
of freedom (df) = 58,
derajat kepercayaan
5% yaitu 2,000
dengan sifat uji dua
sisi
- Turnover Intention
tidak berpengaruh
secara positif dan
signifikan terhadap
Kinerja. Hal tersebut
ditunjukkan dengan
besarnya nilai t
statistik yang
diperoleh yakni (-
0,534) lebih besar
daripada t tabel
dengan degree of

9
9
Judul Metode Variabel Persamaan
No Peneliti Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian Penelitian Penelitian
freedom (df) = 58,
derajat kepercayaan
5% yaitu 2,000
dengan sifat uji dua
sisi
- Employee Retention
berpengaruh secara
positif dan signifikan
terhadap Kinerja. Hal
tersebut ditunjukkan
dengan besarnya nilai
t statistik yang
diperoleh yakni 5,039
lebih besar daripada t
tabel dengan degree
of freedom (df) = 58,
derajat kepercayaan
5% yaitu 2,000
dengan sifat uji dua
sisi

3 Alfatania Pengaruh Metode Variabel Bebas : Hasil uji statistik - Tempat - Variable
Pandu Turnover penelitian Turnover pengaruh turnover Penelitian Bebas :
Asmara Intention yaitu Intention intention terhadap - Tahun Turnover
terhadap analitik kinerja karyawan Intention
Variabel Bebas : menunjukkan

10
Kinerja observasion bahwa - Variabel

10
Judul Metode Variabel Persamaan
No Peneliti Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian Penelitian Penelitian
Karyawan al dengan Kinerja nilai siginifikan (p) Terikat:
di Rumah desain adalah sebesar 0,03 dan Kinerja
Sakit Bedah penelitian lebih kecil dari α = 5% - Metodelogi
Surabaya cross (0,05). Dapat yang
tahun 2017 sectional, disimpulkan bahwa digunakan
perhitungan terdapat pengaruh sama yaitu
besar antara turnover cross
sampel intention terhadap sectional
penelitian kinerja karyawan.
dilakukan Dapat dilihat nilai Exp
menggunak (B) yaitu sebesar 4,76
an metode yang bermakna bahwa
simple karyawan yang
random memiliki turnover
sampling intention sedang akan
dari berisiko sebesar 4,76
Lemeshow. kali untuk mengalami
penurunan kinerja.

11
11
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Rumah Sakit

Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan dua jenis pelayanan yaitu pelayanan kesehatan dan

pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medik,

pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan.

Keempat pelayanan tersebut dilaksanakan Unit Pelayanan Teknis (UPT),

seperti Unit Gawat Darurat (UGD), Unit rawat jalan, Unit rawat inap, Unit

transfusi darah, Unit farmasi dan sebagainya. Pelayanan administrasi

mencangkup semua jenis pelayanan yang bersifat administratif termasuk

administrasi keuangan yang fungsi utamanya adalah membantu kelancaran

pelaksanaan-pelaksanaan kesehatan.

Menurut Undang-undang No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit

menyebutkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sakit mempunyai fungsi

memberikan pelayanana medis dan pelayanan penunjang medis, juga

sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu teknologi dibidang

kesehatan dan tujuan didirikan rumah sakit yaitu untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan.

12
13

2.2 Klasifikasi Rumah Sakit

Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, rumah sakit

dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Rumah

sakit umum adalah rumah sakit yang memberi pelayanan kesehatan pada

semua jenis dan bidang penyakit, sdangkan rumah sakit khusus adalah

rumah sakit yang memberi pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis

penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis

penyakit atau kekhususan lainnya. Selanjutnya menurut ketentuan Pasal 12

Permenkes No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah

sakit:

1. Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

diklasifikasikan menjadi:

a. Rumah Sakit Umum Kelas A

b. Rumah Sakit Umum Kelas B

c. Rumah Sakit Umum Kelas C

d. Rumah Sakit Umum Kelas D

2. Rumah Sakit Umum Kelas D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

d diklasifikasikan menjadi:

a. Rumah Sakit Umum Kelas D; dan

b. Rumah Sakit Umum Kelas D pratama.

3. Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11

diklasifikasikan menjadi:

a. Rumah Sakit Khusus Kelas A


14

b. Rumah Sakit Khusus Kelas B

c. Rumah Sakit Khusus C

Selanjutnya, Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum

yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4

spesialis dasar, 5 spesialis penunjang medik, 12 spesialis lain dan 13

subspesialis. Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4

spesialis dasar, 4 spesialis penunjang medik, 8 spesialis lain dan 2

subspesialis dasar. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum

yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medic paling sedikit 4

spesialis dasar dan 4 spesialis penunjang medik. Rumah Sakit Umum Kelas

D adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik paling sedikit 2 spesialis dasar.

Rumah Sakit Khusus kelas A adalah Rumah Sakit Khusus yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik

spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan yang lengkap.

Rumah Sakit Khusus kelas B adalah Rumah Sakit Khusus yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan

pelayanan medic subspesialis sesuai kekhususan yang terbatas. Rumah Sakit

Khusus kelas C adalah Rumah Sakit Khusus yang mempunyai fasilitas dan

kemampuan paling sedikit pelayanan medik spesialis dan pelayanan medik

subspesialis sesuai kekhususan yang minimal.


15

Menurut Pasal 21 Permenkes No. 56 Tahun 2014 Sumber daya

manusia Rumah Sakit Umum kelas A terdiri atas: tenaga medis; tenaga

kefarmasian; tenaga keperawatan; tenaga kesehatan lain; tenaga

nonkesehatan. Tenaga medis yang dimaksud paling sedikit terdiri atas: 18

dokter umum untuk pelayanan medik dasar; 4 dokter gigi umum untuk

pelayanan medik gigi mulut; 6 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan

medik spesialis dasar; 3 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik

spesialis penunjang; 3 dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik

spesialis lain. 2 dokter subspesialis untuk setiap jenis pelayanan medik

subspesialis; dan 1 dokter gigi spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik

spesialis gigi mulut.

Tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas:

1 apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit; 5 apoteker yang

bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 10 tenaga teknis

kefarmasian; 5 apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 10

tenaga teknis kefarmasian; 1 apoteker di instalasi gawat darurat yang

dibantu oleh minimal 2 tenaga teknis kefarmasian; 1 apoteker di ruang ICU

(Intensive Care Unit) yang dibantu oleh paling sedikit 2 tenaga teknis

kefarmasian; 1 apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang

dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau

rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya

disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit; dan 1

apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap melakukan


16

pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh

tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja

pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.

Selanjutnya menurut Pasal 25 Permenkes No. 56 Tahun 2014

Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas B paling sedikit

meliputi: pelayanan medik; pelayanan kefarmasian; pelayanan keperawatan

dan kebidanan; pelayanan penunjang klinik; pelayanan penunjang

nonklinik; dan pelayanan rawat inap. Pelayanan medik yang dimaksud,

paling sedikit terdiri dari: pelayanan gawat darurat; pelayanan medik

spesialis dasar; pelayanan medik spesialis penunjang; pelayanan medik

spesialis lain; pelayanan medik pelayanan medik subspesialis; dan

pelayanan medik spesialis gigi dan mulut. Pelayanan gawat darurat, yang

dimaksud harus diselenggarakan 24 jam sehari secara terus menerus.

Pelayanan medik spesialis dasar, yang dimaksud meliputi pelayanan

penyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.

Pelayanan medik spesialis penunjang, yang dimaksud meliputi pelayanan

anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi

medik. Pelayanan medik spesialis lain, yang dimaksud paling sedikit

berjumlah 8 pelayanan dari 13 pelayanan yang meliputi pelayanan mata,

telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan

kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah

plastik, dan kedokteran forensik. Pelayanan medik subspesialis, yang

dimaksud paling sedikit berjumlah 2 pelayanan subspesialis dari 4


17

subspesialis dasar yang meliputi pelayanan subspesialis di bidang

spesialisasi bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, dan obstetri dan

ginekologi. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut, yang dimaksud paling

sedikit berjumlah 3 pelayanan yang meliputi pelayanan bedah mulut,

konservasi/endodonsi, dan orthodonti.

Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas B terdiri atas: tenaga

medis; tenaga kefarmasian; tenaga keperawatan; tenaga kesehatan lain;

tenaga nonkesehatan. Tenaga medis yang dimaksud paling sedikit terdiri

atas: 12 dokter umum untuk pelayanan medik dasar; 3 dokter gigi umum

untuk pelayanan medik gigi mulut; 3 dokter spesialis untuk setiap jenis

pelayanan medik spesialis dasar; 2 dokter spesialis untuk setiap jenis

pelayanan medik spesialis penunjang; 1 dokter spesialis untuk setiap jenis

pelayanan medik spesialis lain; 1 dokter subspesialis untuk setiap jenis

pelayanan medik subspesialis; dan 1 (satu) dokter gigi spesialis untuk setiap

jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.

Menurut Pasal 36 Permenkes No. 56 Tahun 2014 Pelayanan yang

diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas C paling sedikit meliputi:

pelayanan medik; pelayanan kefarmasian; pelayanan keperawatan dan

kebidanan; pelayanan penunjang klinik; pelayanan penunjang nonklinik;

dan pelayanan rawat inap.

Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas C terdiri atas: tenaga

medis; tenaga kefarmasian; tenaga keperawatan; tenaga kesehatan lain;

tenaga nonkesehatan. Tenaga medis yang dimaksud paling sedikit terdiri


18

atas: 9 dokter umum untuk pelayanan medik dasar; 2 dokter gigi umum

untuk pelayanan medik gigi mulut; 2 dokter spesialis untuk setiap jenis

pelayanan medik spesialis dasar; 1 dokter spesialis untuk setiap jenis

pelayanan medik spesialis penunjang; dan 1 dokter gigi spesialis untuk

setiap jenis pelayanan medik spesialis gigi mulut.

Selanjutnya, menurut Pasal 47 Permenkes No. 56 Tahun 2014

Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Kelas D paling sedikit

meliputi: pelayanan medik; pelayanan kefarmasian; pelayanan keperawatan

dan kebidanan; pelayanan penunjang klinik; pelayanan penunjang

nonklinik; dan pelayanan rawat inap. Sumber daya manusia rumah sakit

umum kelas D terdiri atas: tenaga medis; tenaga kefarmasian; tenaga

keperawatan; tenaga kesehatan lain; tenaga nonkesehatan. Tenaga medis

yang dimaksud paling sedikit terdiri atas: 4 dokter umum untuk pelayanan

medik dasar; 1 dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi mulut; 1

dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik spesialis dasar.

2.3 Tujuan Rumah Sakit

Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia

No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit:

1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan.

2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,

lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.


19

3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah

sakit.

4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya

manusia rumah sakit, dan rumah sakit.

2.4 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Rumah Sakit umum mempunyai misi memberikan pelayanan

kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum

adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan

berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkata dan pencegahan

serta pelaksanaan upaya rujukan.

Menurut UU No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah

sakit adalah :

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit.

2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan

medis.

3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.


20

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Dalam menyelenggarakan fungsinya, maka rumah sakit umum

menyelenggarakan kegiatan antara lain:

1. Pelayanan medis

2. Pelayanan dan asuhan keperawatan

3. Pelayanan penunjang medis dan non medis

4. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan pengembangan

5. Pendidikan, penelitian, dan pengembangan

6. Administrasi umum dan keuangan

2.5 Definisi Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang

terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.

Secara umum sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi bisa

dikelompokkan atas dua macam, yakni Sumber Daya Manusia ( Human

Resource), Dan Sumber Daya Non-manusia (Non-human resources). Yang

termasuk sumber daya non-manusia ini antara lain modal, mesin, teknologi,

bahan-bahan( material), dan lain-lain.

Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan

daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukannya oleh

keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya di motivasi oleh

keinginan untuk memenuhi kepuasanya.


21

2.6 Turnover

Mobley (1989), seorang pakar dalam masalah pergantian (turnover)

karyawan memberikan batasan turnover sebagai berhentinya individu dari

anggota suatu organisasi dengan diserta pemberian imbalan keuangan oleh

organisasi yang bersangkutan. Banyaknya penelitian yang menunjukkan

bahwa pekerja yang memiliki sikap kerja positif akan memperlihatkan

tingkat produktivitas yang tinggi dan tingkat absensi serta pengunduran

dirinya sangat rendah dibandingkan dengan pekerja yang memiliki sikap

kerja negatif (Munandar, 2001).

Masalah turnover karyawan merupakan masalah klasik dalam sebuah

perusahaan, dimana kondisi lingkungan kerja yang buruk, upah yang

rendah, jam kerja yang melewati batas, serta tidak adanya jaminan sosial

merupakan penyebab utama timbulnya turnover karyawan di masa itu.

Pemberentian (turnover) menurut Robbins (2001) dibedakan menjadi

dua tipe yaitu turnover yang sukarela atau yang diprakarsai oleh karyawan

(voluntary turnover), dan tipe turnover terpaksa atau yang diprakarsai oleh

organisasi, (in voluntary turnover) ditambah dengan kematian dan

pengunduran diri atas desakan. Mengacu pada beberapa definisi yang

dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bahwa turnover adalah keluar

atau pindahnya karyawan dari perusahaan baik secara sukarela maupun

terpaksa dan disertai pemberian imbalan.


22

2.7 Turnover Intention

2.7.1 Pengertian Turnover Intention

Harnoto (2002: 2) menyatakan bahwa Turnover Intention adalah kadar

atau intensitas dari keinginan untuk keluar dari perusahaan. Sedangkan

menurut Lia Witasari (2009) Turnover Intention adalah keinginan atau niat

untuk berhenti dari pekerjaanya. Pengertian lain disampaikan oleh Bluedorn

(2001) dalam Khikmawati yang menyatakan bahwa Turnover Intention

adalah kecenderungan sikap atau tingkat dimana seorang karyawan

memiliki kemungkinan untuk meninggalkan organisasi atau mengundurkan

diri secara suka rela dari pekerjaannya.

Dari beberapa pengertian mengenai Turnover Intention di atas, dapat

disimpulkan bahwa Turnover Intention merupakan keinginan seorang

karyawan untuk keluar atau mengundurkan diri dari pekerjaan mereka.

Turnover Intention merupakan hasil evaluasi individu tentang kelanjutan

hubungan kerja mereka dengan perusahaan yang belum diwujudkan dalam

tindakan keluar dari perusaahan.

2.7.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Turnover Intention

Menurut Mobley (1986:99) menyebutkan beberapa faktor yang

memengaruhi turnover intention adalah sebagai berikut :

1. Karakteristik Individu

Karakteristik individu merupakan suatu proses psikologi yang

memengaruhi minat, sikap dan kebutuhan yang dibawa seseorang


23

didalam situasi kerja. Karakter individu yang memengaruhi keinginan

pindah kerja antara lain seperti umur, status perkawinan, dan pendidikan.

2. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dapat meliputi lingkungan fisik maupun sosial.

Lingkungan fisik meliputi keadaan suhu, cuaca, kontruksi, bangunan, dan

lokasi pekerjaan. Sedangkan lingkungan sosial meliputi sosial budaya di

lingkungan kerjanya, dan kualitas kehidupan kerjanya.

3. Kepuasan Kerja

Pada tingkat individual, kepuasan merupakan variable psikologi

yang paling sering diteliti dalam suatu model intention to leave. Aspek

kepuasan yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk

meninggalkan organisasi meliputi kepuasan akan gaji dan promosi

kepuasan atas supervisor yang diterima, kepuasan dengan rekan kerja

dan kepuasan akan pekerjaan dan isi kerja

4. Komitmen Organaisasi

Perkembangan selanjutnya dalam studi intention to leave

memasukkan konstruk komitmen organisasional sebagai konsep yang

turut menjelaskan proses tersebut sebagai bentuk perilaku, komitmen

organisasional dapat dibedakan dari kepuasan kerja. Komitmen mengacu

pada respon emosional individu kepada keseluruhan organisasi,

sedangkan kepuasan mengarah pada respon emosional atas aspek khusus

dari pekerjaan.
24

2.7.3 Faktor-faktor yang Dipengaruhi Turnover Intention

Menurut Mobley (1986:20) tinggi rendahnya turnover intention akan

membawa beberapa dampak pada karyawan maupun perusahaan, antara

lain:

1. Beban kerja, jika turnover intention karyawan tinggi dan banyak

karyawan yang keluar dari perusahaan, beban kerja untuk karyawan

bertambah karena jumlah karyawan berkurang. Semakin banyak

karyawan yang keluar dari perusahaan, maka semakin tinggi pula beban

kerja karyawan.

2. Biaya penarikan karyawan, menyangkut waktu dan fasilitas untuk

wawancara dalam proses seleksi karyawan, penarikan dan mempelajari

penggantian karyawan yang mengundurkan diri.

3. Biaya latihan, menyangkut waktu pengawas, departemen personalia dan

karyawan yang dilatih. Pelatihan ini diberikan untuk karyawan baru. Jika

turnover intention tinggi dan banyak karyawan yang keluar dari

perusahaan, maka akan mengakibatkan peningkatan pada biaya pelatihan

karyawan

4. Adanya produksi yang hilang selama masa pergantian karyawan. Dalam

hal ini, tingginya turnover intention dan berkurangnya jumlah karyawan

akan mengurangi jumlah produksi atau pencapaian target penjualan.

Terlebih bila karyawan yang keluar adalah karyawan yang memiliki

tingkat produktivitas yang tinggi.


25

5. Banyak pemborosan karena adanya karyawan baru. Imbas dari tingginya

turnover karyawan membuat perusahaan mengeluarkan biaya-biaya yang

sebenarnya bisa dihindari jika dapat mengelola SDM dengan baik agar

karyawan dapat bertahan lama di perusahaan.

6. Memicu stres karyawan, stres karyawan dapat terjadi karena karyawan

lama harus beradaptasi dengan karyawan baru. Dampak yang paling

buruk dari stres ini adalah memicu karyawan yang tinggal untuk

berkeinginan keluar dari perusahaan.

2.7.4 Indikator Turnover Intention

Menurut Mobley, et al (1978) indikator pengukuran turnover intention

terdiri dari:

1. Thinking of Quitting (Memikirkan untuk keluar)

Mencerminkan individu untuk berpikir keluar dari pekerjaan atau

tetap berada di lingkungan pekerjaan. Diawali dengan ketidakpuasan

kerja yang dirasakan oleh karyawan, kemudian karyawan mulai berfikir

untuk keluar dari tempat bekerjanya saat ini.

2. Intention to Search for Alternatives (Mencari alternatif pekerjaan)

Mencerminkan individu berkeinginan untuk mencari pekerjaan

pada organisasi lain. Jika karyawan sudah mulai sering berpikir untuk

keluar dari pekerjaannya, karyawan tersebut akan mencoba mencari

pekerjaan diluar perusahaannya yang dirasa lebih baik.


26

3. Intention to Quit (Niat untuk Keluar)

Mencerminkan individu yang berniat untuk keluar. Karyawan

berniat untuk keluar apabila telah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik

dan nantinya akan diakhiri dengan keputusan karyawan tersebut untuk

tetap tinggal atau keluar dari pekerjaannya.

2.8 Kinerja

2.8.1 Pengertian Kinerja

Kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu organisasi baik

organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang

dihasilkan selama satu periode waktu. Secara lebih tegas Amstrong dan

Baron mengatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan

memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron, 1998:15). Lebih

jauh Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai

tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi

yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu

organisasi (Irham Fahmi, 2016).

Harsey dan Blanchard mendefinisikan kinerja adalah suatu fungsi,

motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan,

seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkatan kemampuan

tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk


27

mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan

dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Litjan poltak Sinambela, 2012).

Kinerja atau performance menurut Supriyanto dan Ratna (2007)

dalam Nursalam (2016 :120) adalah efforts atau upaya atau aktivitas

ditambah hasil kerja atau pencapaian hasil.

Jadi kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan dan

program kegiatan perencanaan strategi dan operasional organisasi oleh

seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi baik secara kuantitas

dan kualitas, sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya, legal dan

tidak melanggar hukum, etika dan moral. Kinerja sendiri merupakan

penjabaran visi, misi, tujuan, dan strategi organisasi.

2.8.2 Jenis-jenis Kinerja

Terkait dengan kinerja, Rummler dan Brache mengemukakan ada tiga

level kinerja yaitu :

1. Kinerja Organisasi

Merupakan pencapaian hasil (outcome) pada level atau unit analisis

organisasi. Kinerja pada level organisasi ini terkait dengan tujuan

organisasi, rancangan organisasi, dan manajemen organisasi.

2. Kinerja Proses

Merupakan kinerja pada tahap dalam menghasilkan produk atau

pelayanan. Kinerja pada lever proses ini dipengaruhi oleh tujuan, proses,

rancangan proses, dan manajemen proses.


28

3. Kinerja Individu atau Pekerja

Merupakan pencapaian atau efektivitas pada tingkat pegawai atau

pekerja. Kinerja pada level ini dipengaruhi oleh tujuan pekerjaan,

rancangan pekerjaan, dan manajemen pekerjaan (Sudarmanto, 2015).

2.8.3 Faktor yang Memepengaruhi Kinerja

Menurut Simanjuntak (2005) dalam Suparno Eko Widodo (2015)

kinerja dipengaruhi oleh :

1. Kualitas dan kemampuan pegawai. Yaitu hal-hak yang berhubungan

dengan pendidikan atau pelatihan, etos kerja, motivasi kerja, sikap

mental, dan kondisi fisik pegawai.

2. Sarana pendukung, yaitu hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja

(keselamatan kerja, kesehatan kerja, sarana produksi, teknologi) dan hal-

hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pegawai (upah atau gaji,

jaminan sosial,keamanan kerja).

3. Supra sarana, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan kebijaksanaan

pemerintah dan hubungan industrial manajemen.

Menurut Mathis dan Jackson (2002) dalam Suparno Eko Widodo

(2015) dalam pembahasan mengenai permasalahan kinerja karyawan maka

tidak terlepas dari berbagai macam faktor yang menyertai diantaranya:

a. Faktor kemampuan (ability)

Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge dan skill) artinya

pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (110-120) dengan pendidikan


29

yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan

pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja

diharapkan. Oleh karena itu pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan

yang sesuai dengan keahliannya.

b. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan

diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan kerja. Menurut

Sedarmayanti (2007), instrumen pengukuran kinerja merupakan alat yang

dipakai dalam mengukur kinerja individu seorang pegawai meliputi,

yaitu :

1. Prestasi kerja, hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, baik

secara kualitas maupun kuantitas kerja.

2. Keahlian, tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh pegawai

dalam menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya. Keahlian ini

bisa dalam bentuk kerjasama, komunikasi, insentif dan lainnya.

3. Perilaku, sikap dan tingkah laku pegawai yang melekat pada dirinya

dan dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pengertian perilaku

disini juga mencangkup kejujuran, tanggung jawab dan disiplin.

4. Kepemimpinan, merupakan aspek kemampuan manajerial dan seni

dalam memberikan pengaruh kepada orang lain untuk

mengoordinasikan pekerjaan secara tepat dan cepat, termasuk

pengambilan keputusan dan penentuan priortias.


30

2.8.4 Indikator Kinerja

Bernandin dalam Robbins (2006) mengemukakan enam kriteria yang

dapat digunakan untuk mengukur kinerja karyawan secara individu antara

lain :

1. Kualitas (Quality)

Kualitas kerja. diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan

yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan

kemampuan karyawan.

2. Kuantitas (Quantity)

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti

jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3. Ketepatan waktu (Timeliness)

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang

dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4. Efektivitas

Merupakan tingkat penggunaan sumberdaya organisasi (tenaga, uang,

teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil

dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.

5. Kemandirian

Merupakan tingkat seseorang karyawan yang nantinya akan dapat

menjalankan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan, bimbingan dari

orang lain atau pengawas.


31

6. Komitmen kerja

Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja

dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

2.9 Penilaian Kinerja

2.9.1 Pengertian Penilaian Kinerja

Menurut Werther dan Davis (1996) dalam Suparno Eko Widodo

(2015) Penilain kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk

mengevaluasi hasil kerja pada karyawannya. Menurut Mondy (2008) dalam

Suparno Eko Widodo (2015) Penilaian Kinerja adalah sistem formal untuk

meninjau dan mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam

menjalankan tugasnya. Penilaian kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang

didasarkan pada penilaian dan pendapat dari para bawahan, rekan kerja,

atasan, manajer lainnya, dan bahkan karyawan itu sendiri (Schuler &

Jackson, 2006) dalam Suparno Eko Widodo (2015).

Menurut Yaslis (2002) Menurut Dessler (2007) dalam Suparno Eko

Widodo (2015) penilain kinerja pada dasarnya mempunyai dua tujuan utama

yaitu :

1. Penilaian kemapuan personel, merupakan tujuan yang mendasar dalam

rangka penilaian personel secara individual, yang dapat digunakan

sebagai informasi untuk penilaian efektifitas manajemen sumber daya

manusia.
32

2. Pengembangan personel, sebagai informasi untuk pengambilan

keputusan untuk pengembangan personel seperti: promosi, mutasi, rotasi,

terminasi, dan penyesuaian kompensasi.

2.9.2 Manfaat dan Tujuan Penilaian Kinerja

Wibowo (2007) Menurut Dessler (2007) dalam Suparno Eko Widodo

(2015), menyatakan “Penilaian kinerja seharusnya menciptakan gambaran

akurat dari kinerja perorangan. Penilaian tidak dilakukan hanya untuk

mengetahui kinerja buruk. Hasil-hasil yang baik dapat diterima harus data

diidentifikasikan sehingga dapat dipakai sebagai dasar penialaian hal

lainnya. Untuk mencapai tujuan tujuan ini, sistem penilaian hendaknya

terkait dengan pekerjaan dan praktis, termasuk standar, dan menggunakan

ukuran-ukuran yang terukur”.

Menurut Sedarmayanti dan Dessler (2007) dalam Suparno Eko

Widodo (2015), tujuan dari penilaian kinerja adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keterampilan dan kemapuan pegawai.

2. Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya

penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.

3. Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan pegawai seoptimal

mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang ataau rencana kariernya,

kenaikan pangkat dan kenaikan jabatan.

4. Mendorong terciptanya hubungan timbale balik yang sehat antara atasan

dan bawahan.
33

5. Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang

kepegawaian khususnya kinerja pegawai dalam bekerja.

6. Secara pribadi pegawai mengetahui kekuataan dan kelemahannya

sehingga dapat memacu perkembangannya. Bagi atasan yang menilai

akan lebih memperhatikan dan mengenal bawahan dan pegawai ,

sehingga dapat lebih memotivasi pegawai.

7. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat bermanfaat bagi penelitian

dan pengembangan dibidang kepegawaian.

Manfaat dari penilaian kinerja bagi pimpinan atau pemilik perusahaan

dan karyawan atau personel antara lain:

1. Manfaat bagi pimpinan atau pemilik perusanaan

a. Dokumentasi mengenai hasil penilaian kinerja bisa digunakan untuk

kepentingan hukum

b. Hasil penilaian dapat merupakan dasar rasional untuk menentukan

bonus dan merit system

c. Dimensi dan standar-standar yang ada dalam penilaian dapat

membantu pelaksanaan pencapaian sasaran strategis dan memperjelas

kinerja apa yang diharapkan oleh perusahaan.

d. Memberikan feedback kepada individu tentanag sejauh mana

manajemen menilai kinerjanya.

e. Disamping untuk keperluaan penilaian individu, penilaian kinerja

diharapkan juga memebrikan penilaian terhadap sejauh mana sikap

dan kemapuan individu dalam melakukan kerjasama dalam tim.


34

2. Manfaat bagi karyawan atau personel yang di nilai antara lain adalah :

a. Feedback hasil penilaian memang dibutuhkan dan diinginkan oleh

karyawan.

b. Untuk memperbaiki kinerja memerlukan assessment.

c. Demi keadilan dalam pemberian kompensasi dan promosi diantara

karyawan memang perlu dilakukan penilaian yang tepat untuk bisa

membedakan mana yang kinerjanya baik dan mana yang kurang.

d. Assessment dan penghargaan terhadap tingkat kinerja seseorang

melalui penilaian yang objektif akan dapat memotivasi karyawan

meningkatkan kinerjanya.

2.9.3 Faktor-faktor Penilaian Kinerja

Faktor penilaian adalah aspek-aspek yang diukur dalam proses

penilaian kerja individu. Faktor penilaian tersebut terdiri dari empat aspek,

yakni sebagai berikut:

1. Hasil kerja, yaitu keberhasilan karyawan dalam pelaksanaan kerja (

output) biasanya terukur, seberapa besar yang telah dihasilkan, berapa

jumlahnya dan berapa besar kenaikannya, misalkan omset pemasaran,

jumlah keuntungan, dan total perputaran asset, dan lain-lain.

2. Perilaku, yaitu aspek tindak tanduk karyawan dalam melaksanakan

pekerjaan, pelayanannya bagaimana, kesopanan, sikap, dan perilaku baik

terhadap sesame karyawan maupun kepada pelanggan.


35

3. Atribut dan kompetensi, yaitu kemahiran dan penguasaan karyawan

sesuai tuntutan jabatan, pengetahuan, ketrampilan dan keahliannya,

seperti kepemimpinan, inisiaf, komitmen.

4. Komparatif, yaitu membandingkan hasil kinerja karyawan dengan

karyawan lainnya yang selevel dengan bersangkutan, misalnya sesama

sales, berapa besar omset penjualan selama satu bulan.

Aspek terpenting dalam penilaian kinerja ini adalah faktor-faktor

penilaian itu sendiri. Adapun beberapa prinsip yang menjadi penilain yaitu

sebagai berikut:

1. Relevance, yaitu harus ada kesesuaian faktor penilaian dengan tujuan

sistem penilaian.

2. Acceptability, yaitu dapat diterima atau disepakati karyawan.

3. Reliability, yaitu faktor penilaian harus dapat dipercaya dan diukur

karyawan secara nyata.

4. Sensitivity, yaitu dapat membedakan kinerja yang baik atau yang buruk.

5. Practicality, yaitu mudah dipahami dan dapat diterapkan secara praktis.

2.9.4 Persyaratan Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja bukanlah hal yang mudah, perlu kehati-hatian dan

kecermatan. Tanpa memperhatikan hal tersebut, penilaian kinerja bisa tidak

memenuhi kualitas pengukuran yang dilakukan. Jika ini terjadi tentu saja

kinerja yang dihasilkan karyawan tidak dapat dipertanggung jawabkan dan

bisa memperoleh kritik yang luas dari pengaku kepentingan khususnya para
36

pegawai untuk itulah menurut Veithal Rivai perlu diperhatikan mulai dari

input hingga output.

1. Input (Masukan)

Harus dicermati agar tidak terjadi pembiasan dan dapat mencapai sasaran

sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh organisasi. Untuk itu, perlu

ditetapkan dan disepakati faktor-faktor yang akan dinilai sebelumnya

sehingga semua karyawan dapat mengetahui dengan pasti faktor-faktor

yang akan dinilai dan mempersiapkan diri untuk penilaian tersebut.

2. Proses

Sebelum penilaian kinerja dilakukan, sebaiknya dilakukan konsultasi

dengan sebanyak mungkin pegawai atau kelompok pegawai untuk

memastikan bahwa semua aspek dan sistem penilaian yang akan

dilaksanakan dapat dihubungkan secara menyeluruh dari pokok-pokok

yang berhubungan dengan praktik sehingga dapat berjalan sdengan baik.

3. Output (Keluaran)

Penilaian kinerja yang dilakukan pada akhirnya adalah menunjukkan

output atau hasil penilaian seperti manfaat, dampak, resiko dari

rekomendasi penilaian yang dilakukan. Selain itu, jika perlu diketahui

apakah penilaian yang dilakukan dapat berhasil meningkatkan kualitas

kerja, motivasi kerja, semangat kerja, dan kepuasan kerja yang akan

merefleksi pada peningkatan kinerja karyawan.


BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Tahap yang paling penting dalam suatu penelitian yaitu kerangka

konsep. Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan

antara variabel (baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak

diteliti). Kerangka konsep akan membantu penelitidalam menghubungkan

hasil penemuan dengan teori (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini

kerangka konsep digambarkan sebagai berikut:

Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi


Turnover Intention Menurut Kinerja Karyawan menurut
Mobley: Simanjuntak (2005) dalam
Suparno Eko Widodo (2015):
1. Karakteristik individu
2. Lingkungan kerja 1. Kualitas dan kemampuan
3. Kepuasan kerja pegawai.
4. Komitmen organisasi 2. Sarana pendukung
3. Supra sarana

Turnover Intention:
Kinerja Karyawan :
1. Thinking of Quitting
(Memikirkan untuk keluar) 1. Kualitas (Quality)
2. Intention to Search for 2. Kuantitas (Quantity)
Alternatives (Mencari 3. Ketepatan waktu
alternatif pekerjaan) (Timeliness)
3. Intention to Quit (Niat untuk 4. Efektivitas
keluar) 5. Kemandirian
6. Komitmen kerja
Mobley, et al
Bernandin dalam Robbins
(2006)
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

37
38

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Berdasarkan gambar 3.1 diatas, menjelaskan bahwa turnover intention

adalah keinginan karyawan untuk keluar atau mengundurkan diri dari

pekerjaan mereka. Dalam turnover intention terdapat bebrapa indikator

menurut Mobley, et al yaitu, Thinking of Quitting (Memikirkan untuk

keluar), Intention to Search for Alternatives (Mencari alternatif pekerjaan),

Intention to Quit (Niat untuk Keluar).

Tingginya nilai turnover intention dapat memberi dampak negatif

terhadap kinerja karyawan. Karyawan merefleksikan turnover intention

yang tinggi dengan tidak memenuhi tugas dan tanggung jawab dalam

pekerjaan. Apabila karyawan telah berkomitmen terhadap suatu perilaku

tertentu dan melupakan tanggung jawab utama sebagai karyawan, maka

dipastikan kinerja karyawan tersebut akan buruk. Dalam kinerja karyawan

terdapat beberapa indikator menurut Bernandin dalam Robbins (2006) yaitu

kualitas (Quality), kuantitas (Quantity), ketepatan waktu (Timeliness),

efektivitas, kemandirian, komitmen kerja. Faktor yang mempengaruhi

turnover intention dan kinerja karyawan tidak di teliti dan peneliti hanya

meneliti turnover intention dengan kinerja karyawan.


39

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto, 2010). Maka berdasakan pernyataan tersebut diatas, peneliti ini

menurunkan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Ada pengaruh turnover intention terhadap kinerja karyawan di Rumah

Sakit Tk. IV Madiun Tahun 2018.


BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik yaitu penelitian

yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu

terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena

atau antara faktor resiko dengan faktor efek. Faktor efek adalah suatu akibat

dari adanya faktor resiko, sedangkan faktor resiko adalah suatu fenomena

yang mengakibatkan terjadinya efek atau pengaruh (Notoatmodjo, 2012:

37).

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional atau

bisa disebut dengan studi potong lintang yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika kolererasi antara faktor-faktor resiko dengan efek,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan

pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada

saat pemerikaaan ( Notoatmodjo, 2012: 37-38). Faktor-faktor resiko dalam

penelitian ini yaitu turnover intention, sedangkan efek atau resiko dalam

penelitian ini yaitu kinerja karyawan honorer.

40
41

4.2 Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

4.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi dan karakteristik tertentu dari

obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya Sugiyono (1997:57) dalam Riduwan (2015).

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan honorer di Rumah

Sakit Tk. IV Madiun. Jumlah populasi pada penelitian yaitu seluruh

karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun sejumlah 86 karyawan

dengan masa kerja minimal 6 bulan.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel dianggap sebagai sumber data yang penting

untuk mendukung penelitian (Kasmidi dan Nia Siti, 2013). Azwar (2014)

mengatakan bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dengan cara

tertentu dianggap representativ untuk mewakili populasi. Sampel dalam

penelitian ini yaitu sebagian karyawan honorer yang sedang aktif bekerja di

Rumah Sakit Tk. IV Madiun.

Untuk menentukan besar sampel dengan menggunakan rumus Slovin

dalam (Sujarweni, 2015:16) sebagai berikut:


42

n= N

1+N. e2

Dimana:

n = Ukuran sampel

N = Populasi

e = Persentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih ditoleransi.

Berdasarkan rumus diatas maka diperoleh besar sampel:

n= N
1+N. e2
n= 86
1 + 86. 0,052
n= 86
1,215
n= 70,7 dibulatkan menjadi 71

Jadi, pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 71

karyawan.

4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai

dengan keseluruhan subjek penelitian (Sastroasmoro & Ismail, 1995;

Nursalam 2016: 173). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah Proportional Random Sampling atau imbangan yaitu pengambilan


43

sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap

strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek

dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2010).

Berdasarkan hitungan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 71

karyawan honorer. Untuk menentukan jumlah sampel di tiap-tiap bagian

maka digunakan cara Proportional Random Sampling yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Jumlah Karyawan Honorer Rumah Sakit Tk. IV Madiun
No Kualifikasi Jumlah
1 Tenaga Medis 5
2 Tenaga Paramedis 50
3 Tenaga Non Medis 20
4 Tenaga Penunjang Medis 11
Total 86
Sumber: Data Karyawan Honorer Rumah Sakit Tk. IV Madiun Per Bulan
Mei 2018

Cara perhitungan Proportional srandom sampling yaitu :

Jumlah karyawan perunit x Jumlah Sampel


Jumlah populasi
1. Medis = 5 X 71 =4
86
2. Paramedis = 50 X 71 = 41
86

3. Non medis = 20 X 71 = 17
86
4. Penunjang medis = 11 X 71 =9
86
Setelah dilakukan perhitungan pengambilan sampel menggunakan

Random Sampling. Random Sampling adalah pengambilan sampel secara


44

random atau acak dan sampel yang diperoleh disebut sampel random.

Teknik random sampling ini hanya boleh digunakan apabila setiap unit atau

anggota populasi itu bersifat atau anggota populasi itu bersifat homogen

atau diasumsikan homogen. Hal ini berarti setiap anggota populasi itu

mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012).

4.4 Kerangka Kerja Penelitian


Kerangka kerja atau operasional adalah kegiatan yang akan dilakukan

untuk mengumpulkan data yang akan diteliti untuk mencapai tujuan

peneitian (Nursalam, 2013). Adapun kerangka kerja dalam penelitian ini

adalah
45

POPULASI
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan honorer di
Rumah Sakit Tk. IV Madiun yang berjumlah 86 karyawan

SAMPEL
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian karyawan honorer Rumah
Sakit Tk. IV Madiun sejumlah 71 karyawan

TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling penelitian ini menggunakan Proportional Random
Sampling

DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan
Cross Sectional

PENGUMPULAN DATA
Data primer berupa kuesioner mengenai turnover intention dan data
sekunder berupa data hasil penilaian kinerja, data turnover atau
karyawan yang keluar,dan data jumlah karyawan

PENGOLAHAN DATA
Editing, Coding, Scoring, Entry data, Cleaning, Tabulating

ANALISIS DATA
dan Analisis data menggunakan uji kolerasi kedall tau dengan
bantuan SPSS

Penyajian Hasil dan Kesimpulan Penelitian

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian


46

4.5 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013).

1. Variabel Independen atau variabel bebas atau variabel eksogen

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah turnover intention di Rumah Sakit Tk. IV

Madiun Tahun 2018.

2. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan honorer di Rumah Sakit Tk.

IV Madiun Tahun 2018.

4.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk

memahami arti setiap variabel penelitian yang dilakukan (Sujarweni, 2014).

Definisi Operasional sebagai berikut:


40

Tabel 4.2 Definisi Operasional


Skala
Variabel DefinisiOperasional Parameter Alat Ukur Skor Kategori
Data
Variabel Keinginan seorang Indikator Turnover Intention Kuesioner Ordinal Menggunakan 1. Jika X >
Bebas : karyawan honorer 1. Thinking of Quitting skala likert mean + 1 SD
Turnover Rumah Sakit Tk. IV (Memikirkan untuk keluar) : dengan = tinggi
Intention Madiun untuk keluar Mencerminkan individu untuk pembagian : 2. Jika mean –
atau mengundurkan berpikir keluar dari pekerjaan Favorable 1 SD < x <
diri dari pekerjaan atau tetap berada di 1. Sangat mean + 1 SD
baik secara sukarela lingkungan pekerjaan setuju = 1 = sedang
atau pindah dari suatu 2. Intention to Search for 2. Setuju = 2 3. Jika X <
tempat kerja ke tempat Alternatives (Mencari 3. Cukup mean – 1 SD
kerja yang lain alternatif pekerjaan) : setuju = 3 = rendah
menurut pilihannya Mencerminkan individu 4. Tidak (Riwidiko, 2009)
sendiri. berkeinginan untuk mencari sejutu = 4
pekerjaan pada organisasi lain 5. Sangat
3. Intention to Quit (Niat untuk tidak setuju
Keluar) : Mencerminkan =5
individu yang berniat untuk
keluar. Karyawan berniat
untuk keluar apabila telah
mendapatkan pekerjaan yang
lebih baik dan nantinya akan
diakhiri dengan keputusan
karyawan tersebut untuk tetap
tinggal atau keluar dari
pekerjaannya

47
40
41

Unfavorable
1. Sangat
setuju = 5
2. Setuju = 4
3. Cukup
setuju = 3
4. Tidak
sejutu = 2
5. Sangat
tidak setuju
=1
Variable Hasil kerja yang Indikator kinerja Karyawan Kuesioner Ordinal Menggunakan 1. Jika X >
Terikat : dicapai baik secara menurut Bernandin dalam skala likert mean + 1 SD
Kinerja kuantitas dan kualitas Robbins (2006): dengan = tinggi
Karyawan oleh karyawan Rumah 1. Kualitas (Quality): Kualitas pembagian : 2. Jika mean –
Sakit Tk. IV Madiun kerja diukur dari persepsi Favorable 1 SD < x <
dalam menyelesaikan karyawan terhadap kualitas 1. Sangat mean + 1 SD
tugasnya sesuai pekerjaan yang dihasilkan setuju = 5 = sedang
dengan standar yang serta kesempurnaan tugas 2. Setuju = 4 3. Jika X <
di tetapkan serta terhadap keterampilan dan 3. Cukup mean – 1 SD
tanggung jawab yang kemampuan karyawan setuju = 3 = rendah
diberikan. 2. Kuantitas (Quantity): jumlah 4. Tidak (Riwidiko, 2009)
yang dihasilkan dinyatakan sejutu = 2
dalam istilah seperti jumlah 5. Sangat
unit, jumlah siklus aktivitas tidak setuju
yang diselesaikan =1
3. Ketepatan waktu
(Timeliness): tingkat aktivitas

48
41
42

diselesaikan pada awal waktu Unfavorable


yang dinyatakan, dilihat dari 1. Sangat
sudut koordinasi dengan hasil setuju = 1
output serta serta 2. Setuju = 2
memaksimalkan waktu yang 3. Cukup
tersedia untuk aktivitas lain. setuju = 3
4. Efektivitas : tingkat 4. Tidak
penggunaan sumberdaya sejutu = 4
organisasi (tenaga,uang, 5. Sangat
teknologi,bahan baku) tidak setuju
dimaksimalkan dengan =5
maksud menaikkan hasil dari
setiap unit dalam penggunaan
sumber daya
5. Kemandirian : tingkat
seseorang karyawan yang
nantinya akan dapat
menjalankan fungsi kerjanya
tanpa meminta bantuan,
bimbingan dari orang lain
atau pengawas
6. Komitmen kerja : suatu
tingkat dimana karyawan
mempunyai komitmen kerja
dengan instansi dan tanggung
jawab karyawan terhadap
kantor

49
42
50

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik

sehingga lebih mudah diolah (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian

digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti dengan cara pemberian

skor. Berdasarkan definisi operasional, kemudian dikembangkan menjadi

instrument penelitian untuk mengukur variabel yang diteliti. Instrument

pada penelitian ini adalah kuesioner. Dalam kuesioner penelitian ini,

menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pedapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala

sosial (Riduwan, 2015). Skor penelitian yang digunakan dalam untuk

variabel turnover Intention yaitu sangat setuju (5), setuju (4), cukup setuju

(3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1), Sedangkan skor penelitian yang

digunakan dalam variabel kinerja yaitu sangat setuju (5), setuju (4), cukup

setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju (1).

Untuk instrumen penelitian yang baik harus memenuhi persyaratan

yang valid dan reliable. Untuk mengetahu validitas dan reliabilitas kuesioner

maka perlu dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji

validitas dan reliabilitas. Karena validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk

menguji apakah kuesioner yang disebarkan valid dan reliable, maka peneliti

akan melakukan kedua uji terhadap instrumen penelitian kuesioner.


51

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefiisikan satu variabel. Uji

validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji

validitasnya. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment

(Sujarweni, 2015). Adapun kriteria pengambilan keputusan yang

digunakan pada uji validitas dengan ketentuan SPSS for Windows adalah

sebagai berikut:

a. Jika sig ≤ 0,05 maka dinyatakan valid

b. Jiga sig > 0,05 maka dinyatakan tidak valid

Dalam penelitian ini pengujian dilakukan di Rumah Sakit Griya

Waluya Ponorogo untuk variabel turnover intention menurut Mobley, et

al, sedangkan variabel kinerja karyawan honorer menurut Bernandin

dalam Robbins (2006).

Berikut adalah hasil dari uji validitas yang telah dilakukan oleh

peneliti:
52

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Turnover Intention


No Nilai Signifikan Keputusan
1 0,000 Valid
2 0,000 Valid
3 0,000 Valid
4 0,000 Valid
5 0,000 Valid
6 0,000 Valid
7 0,000 Valid
8 0,000 Valid
9 0,000 Valid
10 0,207 Tidak Valid
11 0,000 Valid
12 0,000 Valid
13 0,000 Valid
14 0,000 Valid
15 0,138 Tidak Valid
16 0,000 Valid
17 0,000 Valid
18 0,000 Valid
19 0,453 Tidak Valid
20 0,010 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 20 item

soal, yang dinyatakan valid ada 17 soal dan item soal yang tidak valid

ada 3 soal (10,15,19). Untuk item-item soal yang tidak valid tidak

disertakan di kuesioner atau dihilangkan, sedangkan item-item soal yang

valid tetap disertakan dikuesioner karena sudah memenuhi syarat

validitas.
53

Tabel 4.4 Hasil Uji validitas Variabel Kinerja Karyawan Honorer


No Nilai Signifikan Keputusan
1 0,000 Valid
2 0,000 Valid
3 0,000 Valid
4 0,000 Valid
5 0,000 Valid
6 0,000 Valid
7 0,000 Valid
8 0,000 Valid
9 0,000 Valid
10 0,249 Tidak Valid
11 0,000 Valid
12 0,000 Valid
13 0,000 Valid
14 0,000 Valid
15 0,232 Tidak Valid
16 0,000 Valid
17 0,000 Valid
18 0,000 Valid
19 0,614 Tidak Valid
20 0,013 Valid
21 0,013 Valid
22 0,000 Valid
23 0,000 Valid
24 0,013 Valid
25 0,000 Valid
26 0,013 Valid
27 0,000 Valid
28 0,000 Valid
29 0,000 Valid
30 0,000 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 item

soal, yang dinyatakan valid ada 27 soal dan item soal yang tidak valid

ada 3 soal. Untuk item-item soal yang tidak valid tidak disertakan di

kuesioner atau dihilangkan, sedangkan item-item soal yang valid tetap

disertakan dikuesioner karena sudah memenuhi syarat validitas.


54

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi

responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam

bentuk kuesioner. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama

terhadap seluruh butir pertanyaan. Uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai

Alpha Cronbach, jika Alpha Cronbach > 0,60 maka reliable (Sujarweni,

2015).

Berikut adalah hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan oleh

peneliti:

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Turnover Intention


Nilai Cronbach’s Alpha Keputusan
0,907 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Pada table diatas, data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan

bahwa variabel turnover intention nilai koefisien Cronbach’s alpha

adalah 0,907 >0,60 sehingga terbukti reliabel.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Karyawan Honorer


Nilai Cronbach’s Alpha Keputusan
0,957 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Pada table diatas, data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan

bahwa variabel kinerja karyawan honorer nilai koefisien Cronbach’s

alpha adalah 0,957 >0,60 sehingga terbukti reliabel.


55

4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.8.1 Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama

kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di

Rumah Sakit Tk. IV Madiun yang Berada di Jl. Pahlawan No. 79,

Kartoharjo, Kota Madiun.

4.8.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini di Rumah Sakit Tk. IV Madiun pada bulan Februarisampai

dengan Agustus 2018.

4.9 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang di perlukan dalam penelitian.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data tergantung bergantung pada

rancangan penelitian dan teknik instrument yang digunakan (Burns dan

Grove, 1999) dalam Nursalam (2016: 191).

Adapun cara pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan dua

cara, yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder.

4.9.1 Data Primer

Data primer adalah data yang didapat langsung dari pihak pertama.

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,

observasi lapangan, wawancara. Dapat yang diperoleh dari data primer ini
56

harus diolah lagi. Sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sujarweni W, 2014).

Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung melalui

survei yang dilakukan peneliti. Survei dilakukan dengan menggunakan

kuesioner tertutup untuk mengetahui pengaruh turnover intention terhadap

kinerja karyawan di Rumah Sakit Tk.IV Madiun.

4.9.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber lain. Data

sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, majalah, berupa

laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel, buku-

buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dari

data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak langsung

memberikan data pada pengumpul data (Sujarweni W, 2014)

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari jumlah Turnover

atau karyawan yang keluar, jumlah karyawan, dan penilaian kinerja.

4.10 Teknik Analisis Data

4.10.1 Pengelolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan untuk mengubah sejumlah data

yang ditetapkan menjadi suatu bentuk yang dapat dianalisis dan

diinterpretasikan. Adapun langkah-langkah pokok dalam pengolahan data

yaitu :
57

1. Pengecekan Data ( Editing)

Hasil angket yang dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting

(edit) terlebih dahulu. Apabila ada jawaban yang belum lengkap maka

kalau memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk

melengkapi jawaban tersebut, tetapi apabila tidak memungkinkan maka

pertanyaan tidak lengkap tersebut tidak diolah atau tidak dimasukkan

dalam pengolahan (missing data).

2. Memberi kode akses (Coding)

Setelah data diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

peng”kode”an atau “coding”, yaitu mengubah data berbentuk kalimat

atau huruf menjadi data angka atau bilangan (Notoatmodjo, 2012).

3. Scoring

Scoring yaitu penilaian data dengan memberikan skor pada

pertanyaan yang berkaitan dengan tindakan responden. Hal ini

dimaksudkan untuk memberikan bobot pada masing-masing jawaban,

sehingga mempermudah perhitungan.

4. Entry Data

Data yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan

ke dalam progam atau “software” computer. Dalam proses ini dituntut

ketelitian dari orang yang melakukan “data entry” ini. Apabila tidak

maka terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data.


58

5. Cleaning

Apabila semua data dari setiap responden selesai. Dimasukkan,

perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya.

Kemudian dilakukan pembetuluan atau koreksi. Proses ini disebut

pembersihan data (data cleaning).

6. Tabulating

Tabulating adalah pengelompokan data yang sudah sesuai dengan

penelitian kemudian dimasukkan pada tabel menurut sifat-sifat yang

dimiliki dengan tujuan penelitian dalam mengidentifikasi data.

4.10.2 Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia

kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data

dapat diartikan sebagai cara, melaksanakan analisis terhadap data, dengan

tujuan mengelola data tersebut untuk menjawab rumusan masalah

(Sujarweni, 2014). Analisis yang dapat digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk

menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian yang disajikan dalam

bentuk distribusi frekuensi yang dinarasikan (Notoatmodjo, 2012).

Dalam penelitian ini yang dilakukan untuk analisis univariat adalah


59

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, masa kerja,

dan pendidikan terakhir terhadap karyawan di Rumah Sakit Tk. IV

Madiun.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo,

2012). Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar

variabel.

Dalam penelitian ini digunakan analisis data dengan uji kolerasi

kendall tau. Uji kolerasi kendal tau digunakan untuk menganalisis

hubungan dua variabel atau lebih dengan skala data ordinal dan kendal

tau juga digunakan apabila data yang dianalisis lebih dari 30 responden

( Riwidikdo, 2009 : 67). Dapat juga salah satu data ordinal dan lainnya

nominal maupun rasio. Untuk mengetahun ada hubungan atau tidak

dapat dilihat dari nilai signifikan dan seberapa besar hubungannya dapat

dilihat dengan nilai r (Sujarweni, 2014 : 134). Dasar pengambilan

keputusan uji kendal dengan ketentuan :

a. Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima, tidak ada pengaruh antara turnover

intention terhadap kinerja karyawan honorer Rumah Sakit Tk. IV

Madiun.

b. Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak, ada pengaruh antara turnover

intention terhadap kinerja karyawan honorer Rumah Sakit Tk. IV

Madiun.
60

4.11 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin

kepada Kepala Rumah Sakit Tk. IV Madiun ntuk mendapatkan persetujuan,

kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekankan

pada masalah etika yang meliputi:

1. Lembar persetujuan menjadi responden

Lembar persetujuan penelitian di berikan pada responden. Tujuannya

adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang

diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti maka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak untuk diteliti

maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya

(Hidayat, 2012).

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner)

yang diisi oleh subjek, lembar tersebut hanya di beri nomer tertentu

(Hidayat, 2012).

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh

peneliti, kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan

sebagai hasil riset (Hidayat, 2012).


BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Tk.IV Madiun

Rumah sakit Tk. IV Madiun merupakan rumah sakit rujukan dari

Denkesyah Madiun di lingkungan Korem 081/Dsj, dan juga berfungsi

sebagai rumah sakit intergrasi bagi masyarakat TNI di wilayah Madiun.

Rumah sakit Tk. IV madiun terletak di jalan Pahlawan No. 79 Madiun

yang sudah terakreditasi paripurna. Dalam perjalanannya, rumah sakit Tk.

IV Madiun mengalami perkembangan dan perubahan baik secara fisik

bangunan, fasilitas kesehatan maupun nama dan status Rumah Sakit.

Pembangunan Rumah Sakit Tk. IV Madiun dimulai pada tahun 1945

dibawah pimpinan Letkol Soemantri. Badan Keamanan Rakyat (BKR) dan

Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di himpun menuju residen Devisi I/V

TKR/ TRI dengan markas KOREM 081 yang sekarang. Rumah sakit TK. IV

madiun didirikan diatas tanah seluas 5.156 M2 dengan luas bangunan 2.558

M2 .

Pada tahun 1945 Dinas Kesehatan Tentara Resimen 1 devisi V

bertugas mengambil dan merawat korban perang dan ditampung di desa

Balung Bendo. Pada akhir perjuangan di tahun 1949 Belanda telah

mengakui adanya Resimen Devisi II/ IV di madiun.

Pada tahun 1989 markas DKT di madiun mempunyai 2 lokasi yaitu di

jalan Pahlawan 73 ( Rumah Bp H. Dimyati) yang digunakan untuk poli

61
62

klinik bersalin dan pemeriksaan hamil, tempat perawatan penderita, dapur,

kantor administrasi umum dan medis, unit-unit penunjang diagnostik,

garasi dan kendaraan ambulance, kamar mayat. Sedangkan yang satu lagi

terletak di jalan Pahlawan 40 ( sekarang di BRI ) digunakan khusus untuk

poli gigi, lalu pada tahun 1961 poli klinik atau rumah sakit bersalin

berpindah di jalan Pahlawan 79. Seiring dengan pembangunan, maka poli

klinik atau disebut DKT madiun meningkat menuju rumah sakit Tk. IV

madiun.

5.1.1.1. Visi, Misi, Moto, dan Tugas Rumah Sakit Tk.IV Madiun

1. Visi Rumah Sakit Tk.IV Madiun

Menjadi rumah sakit pilihan yang berkomitmen untuk memberi

pelayanan prima, ramah bagi pasien dan keluarga serta berkontribusi

bagi masyarakat

2. Misi Rumah Sakit Tk.IV Madiun

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu serta

berorientasi pada kecepatan, ketepatan, keselamatan, dan

kenyamanan berlandaskan etika dan profesionalisme.

b. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan.

d. Memberikan pelayanan yang terjangkau bagi masyarakat.


63

3. Moto Rumah Sakit Tk.IV Madiun

Kesehatan adalah prioritas kami

4. Tugas Rumah Sakit Tk.IV Madiun

a. Tugas Pokok

Memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan bagi prajurit TNI

dan keluarga jajaran Korem 081/Dsj Madiun dengan jumlah

populasi 26.035 jiwa.

b. Tugas Umum

Rumkit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dituntut harus

sesuai dengan standar UU Kesehatan RI.

5.1.1.2. Program Kerja Rumah Sakit Tk.IV Madiun

Program kerja yang terdapat di Rumah Sakit Tk. IV Madiun antara

lain :

a. Memelihara dan meningkatkan kemampuan personel Milter dan PNS

Rumah Sakit Tk. IV.

b. Memelihara dan merawat Materil Kesehatan dan memperpanjang usia

pakai.

c. Mengoptimalkan penggunaan alkes dan obat-obatan.

d. Melaksanakan kegiatan Non Program dengan mengacu kepada

kebijaksanaan yang telah digariskam komando.

e. Mengevaluasi pelaksanaan organisasi dan tugas Rumkit yang baru.

f. Melaksanakan supervisi dan pengawasan melekat kepada seluruh

anggota Rumkit Tk.IV Madiun.


64

g. Mengupayakan secara optimal pemenuhan fasilitas sarana dan

prasarana perijinan serta SDM sebagai PKK II.

h. Melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2012.

5.1.1.3. Unit Pelayanan

1. Pelayanan Rawat Inap

Pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Tk. IV Madiun terdiri dari


Tabel 5.1 Ruang pelayanan rawat inap Rumah Sakit Tingkat IV
Madiun tahun 2017.
No Ruangan Kelas Kamar Tempat Tidur
VIP 3 3
Kelas 1 1 2
1. RuangHesti
Kelas 2 1 1
Kelas 3 4 4
VIP 3 3
Kelas 1 2 4
2. Ruang Kartika Kelas 2 5 10
Kelas 3 5 10
R. isolasi 1 2
Kelas 1 1 2
Ruang
3. Kelas 2 1 2
Brawijaya
Kelas 3 1 2
4. HCU - 1 2
5. Perinatologi 4 box bayi
Total 29 51
Sumber : Data Sekunder, tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui bahwa di instalasi rawat

inap Rumah Sakit Tk.IV Madiun terdapat 4 box bayi, 47 tempat tidur

dan 29 kamar.

2. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Tk. IV madiun terdiri dari

a. IGD dan Ponek


65

b. Poli Umum

c. Poli Gigi

d. Poli-poli Spesialis

1) Poli Spesialis Obgyn

2) Poli Spesialis THT

3) Poli Spesialis Penyakit Dalam

4) Poli Spesialis Anak

5) Poli Spesialis Radiologi

6) Poli Spesialis Patologi Klinik

7) Poli Spesialis Syaraf

8) Poli Spesialis Ortopedi

9) Poli Spesialis Paru

10) Poli Spesialis Bedah

e. Poli TB Dot

f. Poli VCT

3. Pelayanan Penunjang Medik

Pelayanan penunjang medisdi Rumah Sakit Tk. IV Madiun terdiri

dari :

a. Isntalasi Gawat Darurat

b. Instalasi Bedah danAnestesi

c. Unit Farmasi

d. Sub Unit Radiologi

e. Sub Unit Laboratorium


66

f. Unit Rekam Medis

g. Sub Unit Gizi

h. Urut Pemulasaraan Jenazah

i. Unit pemeliharaan Rumah Sakit (Urdal)

j. Ambulance

5.1.1.4. Sumber Daya Manusia Rumah Sakit Tk. IV Madiun

Berdasarkan data sekunder dari Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun

2018 per bulan mei jumlah sumber daya manusia adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2 Jumlah Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Tk. IV Madiun
Tahun 2018
Jumlah
M P
No Kwalifikasi H Dokter
I N Total
R Tamu
L S
1 2 3 4 5 6 7
1 Dokter Spesialis
Dokter Spesialis Obgyn 1 - - - 1
Dokter Spesialis THT- - 1 - - 1
Dokter Spesialis Penyakit
- - 1 1 2
Dalam
Dokter Spesialis Anak 1 1 1 1 1
Dokter Spesialis Bedah - - - 1 1
Dokter Spesialis Saraf
- - - 1 1
Dokter Spesialis Ortopedi - - - 1 1
Dokter Spesialis Mata - - - - 0
Dokter Spesialis Anaestesi 1 - - 1 2
Dokter Spesialis Radiologi - - - 1 1
Dokter Spesialis Patologi
- - 1 - 1
klinik
Dokter Spesialis Paru - - - 1 1
2 Dokter Umum 1 1 3 1 6
3 Dokter Gigi - 1 - 1 2
4 S1. Kep Ners 1 5 1 - 7
5 S1. Gizi 1 - - - 1
6 SPD - - 2 - 2
7 S1 Ekonomi - - 3 - 3
67

Jumlah
No Klasifitasi M P
H Dokter
I N Total
R Tamu
L S
1 2 3 4 5 6 7
8 S1 Apoteker - - 1 - 1
9 S1 Komputer - - 1 - 1
10 D4 Kebidanan - 1 5 - 6
11 D3 Perawat 1 2
5 - 40
4 1
12 D3 Bidan 2
- 2 - 25
3
13 D3 Gigi - 1 - - 1
14 D3 Gizi - 1 - - 1
15 D3 Radiologi - 1 1 - 2
16 D3 Analis - 1 4 - 5
17 D3 Rekam Medik - - 1 - 1
18 D3 Farmasi - 1 1 - 2
19 AMD - - - - 0
20 D1 Komputer - - 1 - 1
21 SPK 4 2 - - 6
22 SMF/SAA - - 1 - 1
23 SMA/ Sederajat 2 1
8 - 43
0 5
JUMLAH 2 5 8
10 170
2 2 6
Sumber: Data Sekunder Per Bulan Mei 2018

Berdasarkan tabel 5.2 diatas, diketahui bahwa di Rumah Sakit

Tingkat IV Madiun terdapat 170 tenaga kesehatan.

5.1.1.5. Struktur Organisasi Rumah Sakit Tingkat IV Madiun

Terlampir

5.1.2 Karakteristik Responden

Sesuai dengan penelitian populasi yang telah dilakukan oleh peneliti,

maka peneliti memperoleh data dari responden berdasarkan jenis kelamin,

umur, pendidikan, lama bekerja. Sehingga dapat dilihat sebagai berikut ;


68

5.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Tahun 2018
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-Laki 15 21,1
2 Perempuan 56 78,9
Total 71 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat diketahui distribusi frekuensi

responden berdasarkan jenis kelamin di Rumah Sakit Tk. IV Madiun

tahun 2018, menunjukan bahwa dari 71 responden, terdapat 21,1% (15)

responden laki-laki, dan 78,9% (56) responden perempuan.

5.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Tahun


2018
No Umur Jumlah Persentase (%)
1 < 25 Tahun 14 19,7
2 26-30 Tahun 31 43,7
3 > 30 Tahun 26 36,6
Total 71 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat diketahui distribusi frekuensi

responden berdasarkan umur di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018,

menunjukan bahwa dari 71 responden, responden yang berumur 26-30

tahun menepati proporsi tertinggi yaitu sebesar 43,7% responden (31).

Selain itu, juga dapat diketahui persentase kelompok umur terendah

terdapat pada responden yang berumur < 25 tahun sebesar 19.7% (14).
69

5.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Unit Kerja

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Unit Kerja


Tahun 2018
Persentase
No. Unit Kerja Jumlah
(%)
1. IGD 9 12,7
2. Istalasi Rawat Inap 36 50,7
3. Istalasi Penunjang Medis 17 23,9
4 Staff/ Tuud 9 12,7
Total 71 100
Sumber : Data Primer, Tahun 2018.

Pada tabel 5.5, Dapat diketahui persentase tertinggi karakteristik

responden berdasarkan unit kerja di Rumah Sakit Tk. IV Madiun adalah

Instansi rawat inap sebanyak 50,7% (36) responden dan persetase

terendah terdapat di unit kerja IGD dan Staf/ Tuud sebanyak 12,7% (9)

responden

5.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan


Tahun 2018
No Pendidikan Jumlah Peresentase (%)
1 Tamat Pendidikan Dasar 0 0
2 Tamat Pendidikan Menengah 13 18,3
3 Tamat Pendidikan Tinggi 58 81,7
Total 71 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.6 diatas dapat diketahui distribusi frekuensi

responden berdasarkan pendidikan di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun

2018, menunjukan bahwa dari 71 responden, presentase tertinggi terdapat

pada pendidikan tamat pendidikan tinggi sebanyak 81,7% (58)

responden. Selain itu, juga dapat diketahui persentase pendidikan

terendah pada tamat pendidikan dasae sebesar 0% (0) responden.


70

5.1.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja


Tahun 2018
No Lama Kerja Jumlah Persentase (%)
1 6-12 Bulan 8 11,3
2 1 -2 Tahun 26 36,6
3 > 2 Tahun 37 52,1
Total 71 100
Sumber: Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.7 diatas dapat diketahui distribusi frekuensi

responden berdasarkan lama kerja di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun

2018, menunjukan bahwa dari 71 responden, presentase tertinggi terdapat

pada lama kerja < 2 tahun yaitu sebesar 52,1% (37) responden. Selain itu,

juga dapat diketahui persentase terendah pada lama kerja 6-12 bulan

sebesar 11,3% (8) responden.

5.1.3 Turnover Intention

Berikut adalah tabel hasil distribusi frekuensi turnover intention di

Rumah Sakit Tk. IV Madiun :

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Turnover Intention Tahun 2018


No Berfikir Untuk Keluar Jumlah Persentase (%)
1 Tinggi 18 25,4
2 Sedang 38 53,5
3 Rendah 15 21,1
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.8 tentang distribusi frekuensi turnover intention,

menunjukan bahwa dari 71 responden, turnover intention kategori sedang

menempati proporsi tertinggi sebanyak 53,5% (38), dan turnover intention

kategori rendah menempati proporsi terendah sebanyak 21,1% (15).


71

Sehingga dapat disimpulkan bahwa turnover intention masuk kategori

sedang.

5.1.3.1. Hasil Distribusi Frekuensi Turnover Intention Berdasarkan


Indikator Thinking Of Quitting (Memikirkan Untuk Keluar)

Hasil distribusi frekuensi turnover intention berdasarkan indikator

memikirkan untuk keluar di Rumah Sakit Tk. IV Madiun :

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Memikirkan


Untuk Keluar Tahun 2018
No Memikirkan Untuk Keluar Jumlah Persentase (%)
1 Tinggi 17 23,9
2 Sedang 35 49,3
3 Rendah 19 26,8
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.9 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan memikirkan untuk keluar, menunjukan bahwa dari 71

responden, responden yang memikirkan untuk keluar kategori sedang

menempati proporsi tertinggi sebanyak 49,3% (35), dan responden yang

memikirkan untuk keluar kategori tinggi menempati kategori rendah

sebanyak 23,9% (17). Sehingga dapat disimpulkan turnover intention

berdasarkan indikator memikirkan untuk masuk dalam kategori sedang.

5.1.3.2. Hasil Distribusi Frekuensi Turnover Intention Berdasarkan


Indikator Intention To Search For Alternatives (Mencari Alternatif
Pekerjaan)
Hasil distribusi frekuensi turnover intention berdasarkan indikator

mencari alternatif pekerjaan di Rumah Sakit Tk. IV Madiun :


72

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mencari


Altenatif Pekerjaan Tahun 2018
No Mencari Alternatif Jumlah Persentase (%)
Pekerjaan
1 Tinggi 24 33,8
2 Sedang 32 45,1
3 Rendah 15 21,1
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.10 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan mencari alternatif pekerjaan, menunjukan bahwa dari 71

responden, responden yang mencari alternatif pekerjaan kategori sedang

menempati proporsi tinggi sebanyak 45,1% (32), dan responden yang

mencari alternatif pekerjaan kategori rendah menempati proporsi rendah

sebanyak 21,5% (15). Sehingga dapat disimpulkan turnover intention

berdasarkan indikator mencari alternatif pekerjaan masuk dalam kategori

sedang.

5.1.3.3. Hasil Distribusi Frekuensi Turnover Intention Berdasarkan


Indikator Intention To Quit (Niat Untuk Keluar)

Hasil distribusi frekuensi turnover intention berdasarkan indikator

niat untuk keluar di Rumah Sakit Tk. IV Madiun :

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Niat Untuk


Keluar Tahun 2018
No Niat Untuk Keluar Jumlah Persentase (%)
1 Tinggi 18 25,4
2 Sedang 28 39,4
3 Rendah 25 35,2
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.11 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan niat untuk keluar, menunjukan bahwa dari 71 responden,


73

responden yang niat untuk keluar kategori sedang menempati proporsi

tertinggi sebanyak 39,4% (28), dan responden yang niat untuk keluar

kategori tinggi menempati proporsi terendah sebanyak 25,4% (18).

Sehingga dapat disimpulkan turnover intention berdasarkan indikator niat

untuk keluar masuk dalam kategori sedang.

5.1.4 Kinerja Karyawan Honorer

Berikut adalah tabel hasil distribusi frekuensi kinerja karyawan

honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun :

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Tahun 2018


No Kinerja Jumlah Persentase (%)
1 Rendah 8 11,3
2 Sedang 52 73,2
3 Tinggi 11 15,5
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.12 tentang distribusi frekuensi kinerja karyawan

honorer , menunjukan bahwa dari 71 responden yang memiliki kinerja

sedang menempati proporsi tertinggi sebanyak 73,2% (52), dan responden

yang memiliki kinerja kategori rendah yang menempati proporsi rendah

sebanyak 11,3% (8). Sehingga dapat disimpulkan kinerja karyawan honorer

masuk dalam kategori sedang.

5.1.4.1. Hasil Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan


Indikator Kualitas

Hasil distribusi frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan

indikator kualitas di Rumah Sakit Tk. IV Madiun :


74

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Tahun


2018
No Kualitas Jumlah Persentase (%)
1 Rendah 9 12,7
2 Sedang 55 77,5
3 Tinggi 7 9,9
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.13 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan kualitas, menunjukan bahwa dari 71 responden, responden

yang memiliki kualitas kerja sedang menempati proporsi tertinggi

sebanyak 77,5% (55), dan responden yang memiliki kualitas kerja

kategori rendah menempati proporsi rendah sebanyak 9,9% (7). Sehingga

dapat disimpulkan kinerja karyawan honorer berdasarkan indikator

kualitas masuk dalam kategori sedang.

5.1.4.2. Hasil Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan


Indikator Kuantitas

Hasil distribusi frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan

indikator kuantitas di Rumah Sakit Tk. IV Madiun:

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kuantitas


Tahun 2018
No Kuantitas Jumlah Persentase (%)
1 Rendah 7 9,9
2 Sedang 56 78,9
3 Tinggi 8 11,3
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.14 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan kuantitas, menunjukan bahwa dari 71 responden, responden

yang memiliki kuantitas dengan kategori sedang menempati proporsi


75

tertinggi sebanyak 78,9% (56), dan responden yang memiliki kuantitas

dengan kategori rendah menempati proporsi rendah sebanyak 9,9% (7).

Sehingga dapat disimpulkan kinerja karyawan honorer berdasarkan

indikator kuantitas masuk dalam kategori sedang.

5.1.4.3. Hasil Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan


Indikator Ketepatan Waktu

Hasil distribusi frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan

indikator ketepatan waktu di Rumah Sakit Tk. IV Madiun:

Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketepatan


Waktu Tahun 2018
No Ketepatan Waktu Jumlah Persentase (%)
1 Rendah 8 11.3
2 Sedang 55 77,5
3 Tinggi 8 11,3
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.15 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan ketepatan waktu, menunjukan bahwa dari 71 responden,

responden yang memiliki ketepatan waktu dengan kategori sedang

menempati proporsi tertinggi sebanyak 77,5% (55), dan responden yang

memiliki ketepatan waktu dengan kategori rendah dan tinggi menempati

proporsi rendah sebanyak 11,3% (8). Sehingga dapat disimpulkan kinerja

karyawan honorer berdasarkan indikator ketepatan waktu masuk dalam

kategori sedang.

5.1.4.4. Hasil Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan


Indikator Efektivitas

Hasil distribusi frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan

indikator efektivitas di Rumah Sakit Tk. IV Madiun:


76

Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Efektivitas


Tahun 2018
No Efektivitas Jumlah Persentase (%)
1 Rendah 9 12,7
2 Sedang 52 73,2
3 Tinggi 10 14,1
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.16 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan efektivitas, menunjukan bahwa dari 71 responden,

responden yang memiliki efektivitas dengan kategori sedang menempati

proporsi tertinggi sebanyak 73,2% (52), dan responden yang memiliki

efektivitas dengan kategori rendah menempati proporsi terendah

sebanyak 12,7% (9). Sehingga dapat disimpulkan kinerja karyawan

honorer berdasarkan indikator efektivitas masuk dalam kategori sedang.

5.1.4.5. Hasil Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan


Indikator Kemandirian

Hasil distribusi frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan

indikator kemandirian di Rumah Sakit Tk. IV Madiun:

Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kemandirian


Tahun 2018
No Kemandirian Jumlah Persentase (%)
1 Rendah 10 14,1
2 Sedang 56 78,9
3 Tinggi 5 7,0
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018
Berdasarkan tabel 5.17 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan kemandirian, menunjukan bahwa dari 71 responden,

responden yang memiliki kemandirian dengan kategori sedang


77

menempati proporsi tertinggi sebanyak 78,9% (56), dan responden yang

memiliki kemandirian dengan kategori tinggi menempati proporsi rendah

sebanyak 7,0% (5). Sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi

frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan indikator kemandirian

masuk dalam kategori sedang.

5.1.4.6. Hasil Distribusi Frekuensi Kinerja Karyawan Honorer Berdasarkan


Indikator Komitmen Kerja

Hasil distribusi frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan

indikator komitmen kerja di Rumah Sakit Tk. IV Madiun:

Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Komitmen


Kerja Tahun 2018
No Komitmen Kerja Jumlah Persentase (%)

1 Rendah 5 7,0
2 Sedang 54 76,1
3 Tinggi 12 16,9
Total 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.18 tentang distribusi frekuensi responden

berdasarkan komitmen kerja, menunjukan bahwa dari 71 responden,

responden yang memiliki komitmen kerja dengan kategori sedang

menempati proporsi tertinggi sebanyak 76,1% (54), dan responden yang

memiliki komitmen kerja dengan kategori rendah menempati proporsi

rendah sebanyak 7,0% (5). sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi

frekuensi kinerja karyawan honorer berdasarkan indikator komitmen

kerja masuk dalam kategori sedang.


78

5.1.5 Tabulasi Silang Variabel Turnover Intention Terhadap Kinerja


Karyawan Honorer

Hasil tabulasi silang yang akan digunakan untuk melihat pengaruh

Turnover Intention terhadap Kinerja Karyawan Honorer di instalasi rawat

inap Rumah Sakit Tk. IV Madiun adalah sebagai berikut:

Tabel 5.19 Hasil Crostabulasi Variabel Turnover Intention terhadap Kinerja


Karyawan Honorer Tahun 2018

No. Turnover Kinerja Karyawan Honorer


Total
Intention Rendah Sedang Tinggi
F % f % f % F %
1. Tinggi 0 0 13 72,2 5 27,8 18 100
2. Sedang 5 13,2 27 71,1 6 15,8 38 100
3. Rendah 3 20,0 12 80,0 0 0 15 100
Total 8 11,3 52 73,2 11 15,5 71 100
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasarkan tabel 5.19 tentang hasil tabulasi silang antara variabel

turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer menunjukan bahwa

untuk turnover intention karyawan yang menyatakan tingkat turnover

intention tinggi dengan kinerja sedang sebanyak 72,2% (13) responden.

Sedangkan turnover intention karyawan yang menyatakan tingkat turnover

intention sedang kinerja sedang sebanyak 71.1% (27) responden dan

turnover intention karyawan yang menyatakan tingkat turnover intention

rendah kinerja sedang sebanyak 80.0% (12) responden.

5.1.6 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer di Rumah

Sakit Tk.IV Madiun tahun 2018. Peneliti ini menggunakan uji statistic yaitu

uji Kendall’s Tau-b dengan (α = 0,05) yang diolah dengan menggunakan


79

SPSS 16 for windows. Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan terkait dengan variabel

turnover intention ( memikirkan untuk keluar, mencari alternative

pekerjaan, niat untuk keluar) dan kinerja karyawan honorer ( kualitas,

kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian, komitmen kerja) di

Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018. Uji Kendall’s Tau-b digunakan

untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. berikut hasil

analisis uji Kendall’s Tau-b yang dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16 for windows:

Tabel 5.20 Hasil Analisis Bivariat Pengaruh Turnover Intention Terhadap


Kinerja Karyawan Honorer Rumah Sakit Tk. IV Madiun
Tahun 2018.
No Turnover Kinerja
Intention Karyawan
Honorer
Koefisien kolerasi 1.000 0,290
Turnover
1 Signifikansi 0,008
Intention
Jumlah Responden 71 71
Kinerja Koefisien kolerasi 0,290 1.000
2 Karyawan Signifikansi 0,008
Honorer Jumlah Responden 71 71
Sumber, Data Primer, Tahun 2018

Berdasatkan tabel 5.20 dapat diketahui bahwa nilai signifikan antara

turnover intention dengan kinerja karyawan honorer adalah 0,008 < 0,05,

maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh turnover intention terhadap

kinerja karyawan honorer. Nilai koefisien kolerasi Kendall’s Tau-b yaitu

0,290 yang berada diantara 0,21-0,40 ini bermakna bahwa pengaruh

turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer di Rumah Sakit Tk


80

IV Madiun memiliki tingkat pengaruh yang lemah. Seperti pada tabel

berikut ini:

Tabel 5.21 Koefisien Kolerasi


No Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00-0,20 Sangat Lemah
2 0,21-0,40 Lemah
3 0,41-0,70 Kuat
4 0,71-0,90 Sangat Kuat
5 0,91-0,99 Kuat Sekali
6 1 Sempurna
Sumber, Sujarweni, 2014

5.2 Pembahasan

5.2.1 Turnover Intention di Rumah Sakit Tk. IV Madiun

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada karyawan honorer

di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 tentang Turnover Intention

dengan menggunakan 3 indikator yaitu memikirkan untuk keluar, mencari

altertatif pekerjaan, dan niat untuk keluar menunjukan bahwa turnover

intention karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun termasuk pada

kategori sedang. Dari 71 karyawan honorer terdapat 25,4% (18) karyawan

dengan turnover intention tinggi, 53,5% (38) karyawan dengan turnover

intention sedang, 21,1% (15) karyawan dengan turnover intention rendah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa turnover intention proporsi tertinggi

adalah responden dengan turnover intention sedang sebanyak 53,5% (38)

karyawan. Turnover Intention karyawan honorer Rumah Sakit Tk. IV

Madiun termasuk pada kategori sedang di dukung dari perhitungan tiap-tiap

indikator turnover intention dan karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin yang memiliki tingkat turnover intention sedang yaitu 53,6%


81

berjenis kelamin perempuan, berumur > 26-30 tahun, dengan riwayat

pendidikan terakhir tamat pendidikan tinggi 55,2%, diunit kerja instansi

rawat inap 52,8% dan lama kerja > 2 tahun sebanyak 54,1 %.

Nilai turnover intention di Rumah Sakit Tk. IV Madiun menunjukan

nilai rata-rata sedang, namun akan tetap membawa dampak bagi organisasi.

Dampak yang timbulkan dari adanya turnover intention karyawan berupa

dampak positif maupun dampak negatif. Dampak negatif akibat turnover

intention adalah pengeluaran biaya untuk proses rekrutmen ulang karyawan

serta apabila karyawan yang ingin keluar dari organisasi adalah karyawan

yang berkompeten maka organisasi akan kehilangan asset dari segi SDM,

sedangkan dampak positifnya adalah adanya efisiensi bagi organisasi yaitu

apabila organisasi mendapat keuntungan atas peningkatan kinerja karyawan

baru yang lebih besar dibanding biaya rekrutmen yang ditanggung

organisasi (Kadiman & Indriana, 2012).

Selain itu, Rumah Sakit Tk. IV Madiun juga mendapatkan hasil

turnover intetion kategori tinggi sebanyak 25,4% (18) karyawan disebabkan

karena beberapa faktor seperti kepuasan kerja dan faktor lainnya yang di

dukung dengan pernyataan “saya akan meninggalkan rumah sakit ini apabila

ada tawaran dari perusahaan lain yang memberi gaji lebih besar”. Kategori

ini didukung dengan pendapat Mobley, Horner & Hollingsworth kepuasan

kerja mempengaruhi keinginan seseorang untuk keluar dari organisasi.

Model Mobley dkk menerangkan bahwa proses keluarnya sesorang dari

suatu perusahaan dimulai dengan meningkatnya ketidakpuasan kerja dari


82

karyawan. Hal ini meningkatkan keinginan untuk keluar. Teori ini

menjelaskan bahwa tahapan kognitif seorang individu untuk keluar dimulai

dengan berpikir untuk berhenti.

Menurut Putri dan Suana (2016) turnover intention adalah keinginan

untuk berpindah pekerjaan atau keinginan untuk keluar dari suatu organisasi

dalam bentuk berhenti kerja atau pindah ke organisasi lain karena tidak

merasa nyaman dan berkeinginan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih

baik lagi. Menurut Harnoto (dalam Dharma, 2013) turnover intention

ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut perilaku karyawan,

diantaranya:

1. Absensi yang meningkat

2. Mulai malas bekerja

3. Peningkatan terhadap pelanggaran tatatertib kerja

4. Peningkatan protes terhadap atasan

Menurut Mobley menyebutkan turnover intention juga mempengaruhi

beberpa faktor antara lain karakteristik individu, lingkungan kerja, kepuasan

kerja dan komitmen kerja. Sedangkan faktor yang dipengaruhi oleh turnover

intention antara lain bebena kerja, biaya penarikan karyawan, biaya latihan,

adanya produksi yang hilang selama masa pergantian karyawan, banyak

pemborosan karena adanya karyawan baru, memicu stress karyawan.

Menurut pendapat peneliti, turnover intention karyawan dipengaruhi

oleh banyak hal. Hal yang paling mendasar yaitu diri sendiri atau

karateristik individu, kepuasan kerja, kondisi lingkungan, komitmen


83

oraganisasi dan budaya organisasi. Tingkat turnover intention yang tinggi

dapat ditandai dengan pencarian kerja baru, penyalahgunaan cuti sakit, dan

penggunaan waktu istirahat yang lama dan juga karyawan merefleksikan

tingkat turnover intention yang tinggi dengan tidak memenuhi tugas dan

tanggung jawabnya.

Peneliti sependapat dengan teori yang dikemukakan Gruber &

Mandriana (1994) dalam Alfatania Pandu Asmara (2017). , untuk

mempertahankan karyawan dan mencegah meningkanya turnover intention

perlu beberapa strategi antara lain pemberian motivasi, pemberian

kompensasi yang sesuai bagi karyawan, kompensasi yang diberikan tidak

sekedar kompensasi financial, namun juga berupa kompensasi nonfinancial.

Kompensasi yang sangat luar biasa yang dapat diberikan kepada karyawan

seperti keamanan dan kenyamanan tempat kerja, jaminan kesehatan dan

bonus liburan, perbaikan proses perekrutan juga dapat menjadi kunci dalam

mencegah terjadinya turnover intention karyawan dan menjelaskan kondisi

kerja secara nyata dan merekrut karyawan dengan spesifikasi yang sesuai

dengan keinginan rumah sakit. Karyawan akan bertahan diorganisasi apabila

organisasi dapat memberikan apa yang karyawan inginkan, dibutuhkan, dan

berharga bagi karyawan.

Indikator yang menunjukan bahwa turnover intention karyawan

honorer menempati kategori sedang yaitu:


84

1. Indikator Memikirkan Untuk Keluar

Berdasarkan indikator memikirkan untuk keluar sebagian besar

karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 memiliki

tingkat turnover intention berdasarkan indikator memikirkan untuk

keluar kategori sedang yaitu 49,3%. Hal ini didukung berdasarkan tujuh

pernyataan yang diberikan dan terdapat satu pernyataan yang memiliki

hasil tertinggi yaitu pernyataan sangat setuju, setuju dan cukup setuju

mengenai pernyataan “saya mungkin akan keluar dari rumah sakit ini

apabila ada kesempatan yang lebih baik” sebanyak 63,4% (45)

responden.

Memikirkan untuk keluar menurut Liden dalam Mas’ud yaitu

mencerminkan individu untuk berpikir keluar dari pekerjaan atau tetap

berada dilingkungan pekerjaan. Hal ini mengingat mempunyai resiko

kerugian atau keuntungan sebagai akibatnya. pikiran untuk berhenti

bekerja dimulai dari adanya niat untuk berhenti. Individu akan

melakukan berbagai pertimbangan terlebih dahulu sebelum sampai pada

keputusan pindah kerja serta melakukan usaha-usaha untuk mencari

pekerjaan baru. Dari sisi ketidakpuasan kerja akan membuat karyawan

berpikir untuk berhenti dari pekerjaan saat ini dan biasanya akan

melakukan evaluasi utilitas dari pekerjaan lain yang diharapkan, evaluasi

biaya bila berhenti dari pekerjaan saat ini, dan berbagai alternatif

pekerjaan lain setelah mengundurkan diri dari pekerjaan saat ini.


85

Peneliti sependapat dengan teori diatas, bahwa individu yang

merasa terpuaskan dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan dalam

organisasi. Individu yang merasa kurang terpuaskan dengan

pekerjaannya akan memilih untuk keluar dari organisasi. Kepuasan kerja

yang dirasakan dapat mempengaruhi pemikiran seseorang untuk keluar

dari organisasi. Untuk itu perlu berbagai cara guna untuk

mempertahankan karyawan.

2. Indikator Mencari Aternatif Pekerjaan

Berdasarkan indikator mencari alternative pekerjaan sebagian besar

karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 memiliki

tingkat turnover intention berdasarkan indikator mencari alternative

pekerjaan kategori sedang yaitu 45,1%. Hal ini didukung berdasarkan

enam pernyataan yang diberikan dan terdapat satu pernyataan yang

memiliki hasil tertinggi yaitu pernyataan sangat setuju, setuju dan cukup

setuju mengenai pernyataan “saya akan meninggalkan rumah sakit ini

apabila ada tawaran dari perusahaan lain yang memberi gaji lebih besar”

sebanyak 77,5% (55) responden.

Mencari alternatif pekerjaan menurut Liden dalam Mas’ud yaitu

mencerminkan individu berkeinginan untuk mencari pekerjaan pada

organisasi lain, pada umumnya diawali dengan mencari tambahan

penghasilan diluar organisasi. Mencari pekerjaan baru juga sering

dilakukan oleh karyawan yang telah memiliki pekerjaan, tujuannya jelas

yakni karyawan mencoba membandingkan alternatif pekerjaaan yang


86

tersedia dari segi gaji, tunjangan, fasilitas, atasan, rekan kerja, dan lain-

lainnya dengan pekerjaan yang sedang digeluti saat ini. Karyawan

didalam pencarian pekerjaan baru (job search) umumnya akan mencari

(look) alternatif pekerjaan dan mempersiapkan segala sesuatu yang

dibutuhkan (prepare) untuk kepentingan pekerjaan barunya tersebut.

Peneliti sependapat dengan teori diatas, bahwa sikap yang muncul

dalam individu ketika turnover intention yaitu adanya keinginan

karyawan untuk mencari pekerjaan baru di tempat lain atau adanya

rencana untuk meninggalkan perusahaan dalam masa tiga bulan yang

akan datang, enam bulan yang akan datang, satu tahun yang akan datang

dan dua tahun yang akan datang. Sikap lain yang secara simultan muncul

dalam individu ketika muncul turnover intention adalah berupa keinginan

untuk mencari lowongan pekerjaan lain dan mengevaluasi kemungkinan

untuk menemukan pekerjaan yang lebih baik di tempat lain. Namun

demikian, apabila kesempatan untuk pindah kerja tersebut tidak tersedia

atau yang tersedia tidak lebih menarik dari yang sekarang dimiliki, maka

secara emosional dan mental karyawan akan keluar dari perusahaan yaitu

dengan sering datang terlambat, sering bolos, kurang antusias atau

kurang memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik.

3. Indikator Niat Untuk Keluar

Berdasarkan indikator niat untuk keluar sebagian besar karyawan

honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 memiliki tingkat

turnover intention berdasarkan indikator niat untuk keluar kategori


87

sedang yaitu 39,4%. Hal ini didukung berdasarkan empat pernyataan

yang diberikan dan terdapat satu pernyataan yang memiliki hasil tertinggi

yaitu pernyataan sangat setuju, setuju dan cukup setuju mengenai

pernyataan “saya berniat keluar dari rumah sakit ini karena tidak ada

perkembangan karir” sebanyak 59,2% (42) responden.

Niat untuk keluar memiliki arti adanya niat karyawan untuk

berhenti bekerja dari suatu organisasi (Böckerman & Ilmakunnas, 2007),

pernyataan tersebut serupa dengan arti dari turnover intention. Dalam

perkembangnya Mobley et al., (1979) mendefinisikan niat untuk keluar

sebagai pemberhentian keterikatan dalam suatu organisasi oleh individu

yang menerima kompensasi dari organisasi tersebut. Niat untuk keluar

juga dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari

organisasi.

Menurut Lee dan Mowday, 1987, Michael & Spector 1982, dalam

Anis K, Ardiansyah dan Sutapa 2003) yaitu niat untuk keluar merupakan

sinyal awal terjadinya turnover di dalam suatu organisasi. Pernyataan ini

memperkuat pernyataan terdahulu dari suatu hasil penelitian yang

menyatakan bahwa intention to quit (niat untuk keluar) adalah penyebab

langsung turnover karyawan. Apabila karyawan berpikir untuk keluar

maka mereka akan sibuk mencari kesempatan kerja di luar dan secara

aktif akan mencarinya, apabila mereka memperoleh kesempatan yang

lebih baik maka mereka akan pindah kerja. Tetapi jika kesempatan itu

tidak tersedia atau yang tersedia tidak lebih baik dari yang sekarang maka
88

secara emosional dan mental mereka akan keluar dari perusahaan, yaitu

dengan datang terlambat, sering bolos, kurang antusias, atau kurang

memiliki keinginan untuk berusaha dengan baik.

Peneliti sependapat dengan teori diatas, bahwa hasrat untuk keluar

yang dilakukan oleh kebanyakan karyawan pada suatu organisasi atau

perusahaan disebabkan oleh banyak hal, ketidakadilan mengenai sistem

penggajian yang ditetapkan perusahaan, sistem promosi jabatan dalam

perusahaan, yang dirasa karyawan tidak adil maupun optimal, rendahnya

komitmen karyawan pada organisasi, iklim organisasi dan lingkungan

kerja yang tidak kondusif, dan masih banyak lainnya. Hasrat untuk keluar

juga dapat pula disebabkan karena adanya tawaran pekerjaan yang lebih

baik dari perusahaan atau organisasi yang lain.

5.2.2 Kinerja Karyawan Honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada karyawan honorer

di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 tentang kinerja karyawan

honorer dengan menggunakan 6 indikator yaitu kualitas, Kuantitas,

ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian dan komitmen kerja menunjukan

bahwa kinerja karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun termasuk

pada kategori sedang. Dari 71 karyawan honorer terdapat 11,3% (8)

karyawan dengan kinerja rendah, 73,2% (52) karyawan dengan kinerja

sedang, 15,5% (11) karyawan dengan kinerja tinggi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa distribusi frekuensi kinerja karyawan honorer proporsi

tertinggi adalah responden dengan kinerja sedang sebanyak 73,2% (52)


89

karyawa. Kinerja karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun

termasuk pada kategori sedang di dukung dari perhitungan tiap indikator

kinerja dan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang

memiliki tingkat kinerja sedang yaitu 75,0% berjenis kelamin perempuan,

berumur > 26-30 tahun, dengan riwayat pendidikan terakhir tamat

pendidikan tinggi 72,4%, diunit kerja instansi rawat inap 75,0% dan lama

kerja > 2 tahun sebanyak 64,9 %.

Selain itu, Rumah Sakit Tk. IV Madiun juga mendapatkan hasil

kinerja karyawan kategori rendah sebanyak 11,3% (8) karyawan disebabkan

karena beberapa faktor seperti kepuasan kerja yang di dukung dengan

pernyataan “keahliaan yang saya miliki belum sesuai dengan pekerjaan yang

sekarang”. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja

yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja,

penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik.

Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan

lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa

itu penting (Hasibuan, 2007:185). Kepuasan kerja perlu untuk memotivasi

pegawai, dengan pembagian tugas yang jelas, pujian hasil kerja,

penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik.

Apabila motivasi bekerja pegawai rendah maka kinerja pegawai akan

menyusut seakan-akan kemampuan yang mereka miliki rendah.

Menurut Emeron Edison kinerja adalah hasil dari suatu proses yang

mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan


90

atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Konsep kinerja pada

dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja karyawan dan kinerja

organisasi. Kinerja karyawan adalah hasil kerja perorangan dalam suatu

organisasi, sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang

dicapai suatu organisasi. keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi

oleh kinerja karyawan.

Sedarmayanti (2007) dalam Suparno Eko Widodo (2015)

mengemukakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh 11 faktor yaitu sikap dan

mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja), pendidikan,

keterampilan, manajemen kepemimpinan, tingkat pengahasilan, gaji dan

kesehatan, jaminan sosial, iklim kerja, sarana dan prasarana, teknologi dan

kesempatan berprestasi. Selain itu Simanjuntak (2005) dalam Suparno Eko

Widodo (2015) juga mengemukakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh 3

faktor yaitu kualitas dan kemampuan pegawai, sarana pendukung, dan supra

sarana.

Menurut pendapat peneliti kinerja dipengaruhi oleh banyak hal, Hal

yang paling mendasar adalah diri sendiri, kepuasan kerja, motivasi kerja dan

lingkungan kerja. Dari data yang diperoleh, masalah kinerja khususnya

karyawan honorer masih harus meningkatkan kinerja sebab masih ada yang

dalam kategori sedang dan kategori rendah atau target yang telah ditetapkan

oleh rumah sakit belum terpenuhi. Maka dari itu perlu adanya perhatian atau

motivasi dan dukungan dari diri sendiri, rekan kerja dan atasan, selain itu

pihak manajemen Rumah Sakit Tk. IV juga dapat memberikan reward bagi
91

karyawan berprestasi sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan, imbalan,

memperbaiki kondisi kerja agar karyawan merasa aman dan nyaman dalam

bekerja, sehingga kinerja dapat meningkat dan target kinerja yang

ditetapkan dapat tercapai.

Indikator yang menunjukan bahwa kinerja karyawan honorer

menempati kategori sedang yaitu:

1. Indikator Kualitas

Berdasarkan indikator kualitas dan kuantitas sebagian besar

karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 sebagain

besar karyawan honorer memiliki kualitas kinerja sedang yaitu 77,5%.

Hal ini didukung berdasarkan lima pernyataan yang diberikan dan

terdapat satu pernyataan yang memiliki hasil tertinggi yaitu pernyataan

sangat setuju, setuju dan cukup setuju mengenai pernyataan “keahlian

yang saya miliki belum sesuai dengan pekerjaan yang sekarang”

sebanyak 86% (61) responden.

Sumber daya manusia dapat dikatakan berkualitas manakala

mereka mempunyai kemampuan untuk melaksanakan kewenangan dan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kemampuan tersebut hanya

dapat dicapai manakala mereka mempunyai bekal pendidikan, latihan

dan pengalaman yang cukup memadai untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawab yang diberikan. Apabila karyawan tidak memiliki

kualitas yang baik maka akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan dan

akan berdampak pada perusahaan. Menurut Mathis dan Jackson (2006


92

:378) Kualitas, dapat diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas

pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap

ketrampilan dan kemampuan karyawan. Hasil pekerjaan yang dilakukan

mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari

pekerjaan tersebut.

Teori yang dikemukakan oleh Wulan (2011) untuk meningkatkan

kualitas kinerja, perlu diperhatikan agar sumber daya manusia dapat

bekerja secara efisien dan menampilkan kinerja yang bisa memberi

sumbangan terhadap produktivitas merupakan masalah mendasar dari

berbagai konsep manajemen dan kepemimpinan. Oleh karena

sumberdaya manusia merupakan salah satu komponen yang sangat

menentukan dalam sebuah pelayanan di rumah sakit, maka sudah

selayaknya rumah sakit melakukan suatu mekanisme pemeliharaan

sumber daya manusia dengan memperhatikan kepuasan kerja

karyawannya dan mengevaluasi kinerja agar di dapat pelayanan rumah

sakit yang berkualitas.

Peneliti sependapat dengan teori diatas, bahwa kualitas pekerjaan

memegang peranan penting untuk mendapatkan hasil kerja yang ingi

dicapai secara maksimal. Kualitas merupakan kekuatan dalam

mempertahankan kepuasan organisasi. Untuk itu diperlukan adanya

kemauan dan semangat kerja dari masing-masing karyawan untuk dapat

bekerja secara maksimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari
93

masing-masing bidangnya agar dapat mengahasilkam pekerjaan dengan

kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan target rumah sakit.

2. Indikator Kuantitas

Berdasarkan indikator kuantitas sebagian besar karyawan honorer

di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 sebagain besar karyawan

honorer memiliki kinerja sedang yaitu 78,9%. Hal ini didukung

berdasarkan empat pernyataan yang diberikan dan terdapat satu

pernyataan yang memiliki hasil tertinggi yaitu pernyataan sangat setuju,

setuju dan cukup setuju mengenai pernyataan “saya tidak diberikan

kesempatan berinisiatif sendiri untuk mencapai target kerja yang

ditetapkan rumah sakit” sebanyak 80,2% (77) responden.

Menurut Mathis dan Jackson (2006 :378) Kuantitas, diukur dari

persepsi karyawan terhadap jumlah aktivitas yang ditugaskan beserta

hasilnya. Dengan demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja

dan penggunaan waktu. Kuantitas kerja yang dihasilkan oleh pegawai

dalam suatu perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor dan kondisi

yang baik itu yang berasal dari dalam diri pegawai ataupun yang berasal

dari luar individu pegawai.

Peneliti sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh

Mangkunegara (2006) kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM

persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya, sesuai

dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Untuk mengetahui

hasil pekerjaan atau kinerja karyawan diperlukan evaluasi kinerja.


94

Evaluasi kinerja dapat dipergunakan untuk memperbaiki atau

meningkatkan kinerja dari SDM organisasi di masa mendatang. Untuk

dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka

seorang pegawai membutuhkan motivasi kerja yang akan berpengaruh

terhadap semangat kerjanya sehingga dapat meningkatkan kinerja.

3. Indikator Ketepatan Waktu

Berdasarkan indikator ketepatan waktu sebagian besar karyawan

honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 sebagain besar

karyawan honorer memiliki kinerja sedang yaitu 77,5%. Hal ini didukung

berdasarkan empat pernyataan yang diberikan dan terdapat satu

pernyataan yang memiliki hasil tertinggi yaitu pernyataan sangat setuju,

setuju dan cukup setuju mengenai pernyataan “saya tidak senang

menghabiskan waktu dengan pekerjaan” sebanyak 90,2% (64) responden.

Menurut Mathis dan Jackson (2006 :378) ketepatan waktu, diukur

dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas yang diselesaikan dari

awal waktu sampai menjadi output. Dapat menyelesaikan pada waktu

yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk

aktivitas yang lain.

Menurut pendapat peneliti, kinerja dalam hal ketepatan waktu juga

penting untuk diterapkan dan ditingkatkan. Berdasarakan hasil penelitian

kinerja karyawan honorer Rumah Sakit Tk. IV Madiun masuk dalam

kategori sedang. Peningkatan kinerja dalam hal menyelasikan pekerjaan

tepat waktu merupakan aspek utama yang juga dapat mengasilkan tingkat
95

kerja secara optimal. Untuk itu perlu dilakukan beberapa cara guna untuk

dapat mewujudkan tujuan tersebut tercapai, seperti memaksimalkan

waktu untuk menyelesaikan pekerjaan agar terselesaikan dengan tepat

waktu dan tidak menjadi tangungan atau beban saat mendapatkan

perintah dari atasan untuk mengerjakan pekerjaan yang lain

Peneliti sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Hasibuan

(2009) secara kualitas, hasil kerja karyawan dari waktu ke waktu harus

lebih baik, semakin variatif dan dapat diselesaikan dam jangka waktu

yang lebih singkat. Sedangkan kuantitas hasil kerja karyawan harus dapat

meningkat dalam hal jumlah. seorang karyawan memiliki tugas atau

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya maka dari itu karyawan

harus dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan oleh perusahan. Dengan demikian kinerja karyawan dapat

tercapai.

4. Indikator Efektivitas

Berdasarkan indikator efektivitas sebagian besar karyawan honorer

di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 sebagain besar karyawan

honorer memiliki kinerja sedang yaitu 73,2%. Hal ini didukung

berdasarkan empat pertanyaan pernyataan yang diberikan dan terdapat

satu pernyataan yang memiliki hasil tertinggi yaitu pernyataan sangat

setuju, setuju dan cukup setuju mengenai pernyataan “saya tidak

memanfaatkan waktu luang di rumah sakit untuk hal yang berguna bagi

pekerjaan” sebanyak 83,1% (59) responden.


96

Menurut Handoko (2006) Efektivitas adalah kemampuan untuk

memilih tujuan yang paling tepat atau peralatan yang tepat untuk

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas juga digunakan

untuk mengukur keberhasilan yang dicapai oleh organisasi atau

perusahaan yang terkait dengan program-program yang direncanakan.

Efektivitas lebih menekankan bagaimana hasil yang diinginkan itu

tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Apabila sasaran

atau tujuan yang ditetapkan mampu dilaksanakan danmemberikan

kegunaan bagi perusahaan tersebut. Ukuran dari efektivitas dapat dinilai

dengan cara membandingkan pencapaian tujuan dari suatu aktivitas yang

dilakukan dan bukan mengenai biaya yang dikeluarkan untuk

melaksanakan aktivitas tersebut.

Peneliti sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Bass dan

Daft, (1989) Handoko (2006) dalam Efektivitas berkaitan dengan

kemampuan untuk memilih atau melakukan sesuatu yang paling sesuai

atau tepat dan mampu memberikan manfaat secara langsung. Efektivitas

kinerja akan meningkat apabila seseorang memiliki keterampilan dan

keahlian yang sesuai dengan tuntutan kerja. Efektivitas kinerja individu

dapat diukur dari keterampilan kerja, peningkatan prestasi, kemampuan

untuk beradaptasi, dan mampu menghadapi perubahan.

5. Indikator Kemandirian

Berdasarkan indikator kemandirian sebagian besar karyawan

honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 sebagain besar


97

karyawan honorer memiliki kinerja sedang yaitu 78,9%. Hal ini didukung

berdasarkan lima pernyataan yang diberikan dan terdapat satu pernyataan

yang memiliki hasil tertinggi yaitu pernyataan sangat setuju, setuju dan

cukup setuju mengenai pernyataan “saya selalu mengerjakan pekerjaan

saya dengan meminta bantuan orang lain” sebanyak 76% (54) responden.

Menurut Bhatia dalam Nurhayati (2011:131) kemandirian

merupakan aktivitas perilaku terarah pada diri sendiri, tidak

mengharapkan pengarahan orang lain, dan mencoba menyelesaikan

masalah sendiri, tanpa minta bantuan orang lain, dan mampu mengatur

diri sendiri. Kemandirian juga sebagai sikap dalam bekerja sesuai dengan

identitas diri, percaya diri, memiliki kemampuan untuk berinisiatif,

berkreasi dan berinovasi, disiplin pribadi, bertanggungjawab, mampu

menyelesaikan tugas rutin secara mandiri, serta mampu mengatasi

masalah.

Peneliti sependapat dengan teori diatas bahwa karyawan yang

mandiri mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan atau masalah,

mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan

orang lain. Sikap aktif dan mempunyai inisiatif berperan dalam

menumbuhkan kinerja seseorang ditempat kerja. Sikap aktif dan

berinisiatif merupakan bagian dari ciri-ciri orang yang mandiri.

Keyakinan tentang kinerja yang tinggi dan rutinitas yang dijalankan akan

mendorong karyawan untuk turut serta memberikan masukan-masukan

dan ide-ide ke tempat kerja. Keaktifan karyawan akan membuktikan


98

seberapa jauh inisiatifnya, untuk menuntaskan pekerjaan-pekerjaanya

tanpa dikomando oleh atasan.

6. Indikator Komitmen Kerja

Berdasarkan indikator komitmen kerja sebagian besar karyawan

honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun tahun 2018 sebagain besar

karyawan honorer memiliki kinerja sedang yaitu 76,1%. Hal ini didukung

berdasarkan lima pernyataan yang diberikan dan terdapat satu pernyataan

yang memiliki hasil tertinggi yaitu pernyataan sangat setuju, setuju dan

cukup setuju mengenai pernyataan “saya akan meninggalkan organisasi

ini bila ada sedikit perubahan terhadap keadaan saya sekarang dalam

organisasi ini” sebanyak 95,8% (68) responden.

Komitmen organisasi atau komitmen kerja merupakan tingkat

keyakinan karyawan untuk menerima tujuan organisasi sehingga

berkeinginan untuk tetap tinggal dan menjadi bagian dari organisasi

tersebut. Komitmen juga diartikan sebagai kekuatan relatife dari

identifikasi individu dengan keterlibatan dalam organisasi tertentu. Hal

ini dapat ditandai dengan tiga faktor yaitu keyakinan yang kuat dan

penerimaan tujuan dan nilai-nilai organisasi, kesediaan untuk

mengarahkan usaha yang cukup atas nama organisasi dan keinginan yang

kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi.

Peneliti sependapat dengan teori yang dikemukakan oleh Setiawati

(2013) dalam Puspitasari dan Asyati (2011), menyebutkan pentingnya

sumber daya manusia di suatu perusahaan menunjukan bahwa


99

perusahaan harus bisa mengelola serta menjaga komitmen dari sumber

daya manusia yang mereka miliki dengan baik. Komitmen karyawan

terhadap organisasi tidak secara otomatis muncul pada karyawan,

melainkan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi munculnya

komitmen kerja ini seperti, pendapatan financial individu, pendapatan

financial dari kelompok kerja, syarat-syarat fisik pekerjaan yang

diinginkan, otonomi, prestise kerja, variasi keterampilan, pertumbuhan

dan perkembangan pribadi, waktu kerja, keamanan kerja, pekerjaan yang

menantang dan besar.

5.2.3 Pengaruh Turnover Intention dengan Kinerja Karyawan Honorer di

Rumah Sakit Tk. IV Madiun

Berdasarkan hasil tabulasi silang antara turnover intention dan kinerja

karyawan honorer diketahui bahwa sebagian besar responden dengan

turnover intention sedang maka juga kinerja sedang. Hal ini menunjukan

apabila semakin tinggi turnover intention maka semakin rendah kinerja

karyawan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Tk. IV Madiun

tahun 2018 diketahui besarnya sig 0,008 < 0,05, maka Ho ditolak yang

berarti ada pengaruh turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer.

Nilai koefisien kolerasi Kendall’s Tau-b yaitu 0,290. Menurut Sujarweni

(2014) mempunyai arti keeratan antara turnover intention terhadap kinerja

karyawan honorer lemah.


100

Kinerja memegang peranan penting bagi rumah sakit. Dengan adanya

kinerja yang tinggi maka target yang di tetapkan oleh rumah sakit terpenuhi.

Oleh karena itu, perusahaan perlu menimbulkan kualitas para karyawan

untuk meningkatkan kinerja yang lebih tinggi.

Adanya pengaruh turnover intention terhadap kinerja karyawan

didukung pernyataan Holzer, Stoll, dan Wissoker (2004) dalam Alfatania

Pandu Asmara (2017), bahwa cara karyawan dalam merefleksikan turnover

intention tinggi yaitu dengan tidak melakukan pekerjaan dan tanggung

jawab yang mereka miliki di tempat kerja. Apabila karyawan telah

berkomitmen terhadap suatu perilaku tertentu dan melupakan tanggung

jawab utama sebagai karyawan, maka dipastikan kinerja karyawan tersebut

akan buruk (Saeed et al., 2014) dalam Alfatania Pandu Asmara (2017).

Semakin tinggi turnover intention maka semakin buruk kinerja karyawan

(Jackofsky & Peter, 1983) dalam Alfatania Pandu Asmara (2017). Apapun

alasan karyawan untuk ingin keluar dari organisasi akan membawa

konsekuensi terhadap kinerja karyawan (Eder & Eisenberger, 2008) dalam

Alfatania Pandu Asmara (2017).

Hal tersebut di dukung dengan beberapa hasil penelitian yang

menunjukkan adanya pengaruh turnover intention terhadap kinerja

karyawan honorer, antara lain berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Alfatania Pandu Asmara pada tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh

Turnover Intention terhadap Kinerja Karyawawan di Rumah Sakit Bedah

Surabaya” menunjukkan terdapat pengaruh antara turnover intention


101

dengan kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai sig. 0,03 dan nilai Exp

(B) sebesar 4,76 yang bermakna karyawan yang memiliki turnover intention

sedang akan beresiko sebesar 4,76 kali untuk penurunan kinerja.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Halimatus Sa’diyah S,

Anugrahini Irawati, Faidal pada tahun 2017 yang berjudul “Pengaruh

Employee Retention Dan Turnover Intention Terhadap Kinerja Karyawan

Melalui Kepuasan Kerja Pada Kospin Jasa Cabang Jawa Timur”

menyatakan bahwa turnover intention pengaruh secara parsial terhadap

kinerja karyawan, hal ini dibuktikan pada uji thitung variabel turnover

intention sebesar 2,904 dengan tingkat sig sebesar 0,005< 0,05. Pada uji t ini

membuktikan bahwa Turnover Intention berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Sedangkan menurut penelitian Dhini Puji Ridhowat tahun 2015 yang

berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Gaji, Turnover

Intentionterhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Fabrikasi di Batam”

menunjukkan Turnover intention berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan analisis statistik uji t untuk

turnover intention diperoleh thitung sebesar 2.768 dimana nilai sig sebesar

0.006, nilai sig tersebut dibawah 0,05. Hal ini berarti turnover intention

mempengaruhi kinerja karyawan, sehingga mereka akan mencari pekerjaan

yang lebih baik dari pekerjaan yang sekarang.

Menurut pendapat peneliti, Nilai turnover intention di Rumah Sakit

Tk.IV Madiun dengan kategori sedang membawa kontribusi terhadap


102

penurunan kinerja karyawan. Adanya keinginan keluar dari pekerjaan atau

organisasi menyebabkan karyawan melakukan pekerjaan tidak sesuai

dengan prosedur yang ada diorganisasi, sehingga secara otomatis

menyebabkan perfoma karyawan menurun. Semakin tinggi nilai turnover

intention karyawan maka menyebabkan kinerja semakin menurun.


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Turnover Intention pada karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV

Madiun sebagian besar menyatakan kategori sedang sebanyak 53,5% (

38) responden .

2. Kinerja pada karyawan honorer di Rumah Sakit Tk. IV Madiun

sebagian besar menyatakan kategori sedang sebanyak 73,2% (52)

responden.

3. Ada pengaruh turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer di

Rumah Sakit Tk.IV Madiun.

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan penelitian Ada pengaruh

turnover intention terhadap kinerja karyawan honorer di Rumah Sakit Tk.IV

Madiun, maka peneliti dapat memberikan saran sebagi berikut :

1. Bagi Rumah Sakit Tk.IV Madiun

a. Untuk mempertahankan karyawan kepadanya diberikan motivasi,

pemberian kompensasi yang sesuai bagi karyawan, kompensasi yang

diberikan tidak sekedar kompensasi financial, namun juga berupa

kompensasi nonfinancial. Kompensasi yang sangat luar biasa yang

dapat diberikan kepada karyawan seperti keamanan dan kenyamanan

103
104

tempat kerja, jaminan kesehatan dan bonus liburan, perbaikan proses

perekrutan juga dapat menjadi kunci dalam mencegah terjadinya

turnover intention karyawan dan menjelaskan kondisi kerja secara

nyata dan merekrut karyawan dengan spesifikasi yang sesuai dengan

keinginan rumah sakit.

b. Pihak manajemen Rumah Sakit Tk. IV dalam meningkatkan kinerja

karyawan honorer dapat dilakukan dengan cara memberikan reward

bagi karyawan berprestasi sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan,

imbalan, bonus liburan, memperbaiki kondisi kerja agar karyawan

merasa aman dan nyaman dalam bekerja, sehingga kinerja dapat

meningkat dan target kinerja yang ditetapkan dapat tercapai, sehingga

kinerja dapat meningkat dan target kinerja yang ditetapkan dapat

tercapai.

2. Bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi wawasan ilmu,

referensi dan bahan tolak ukur untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai

salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan

penelitian lanjut berdasarkan penelitian dengan menggunkan variabel

dan indikator berbeda, metode penelitian yang berbeda, tempat


105

penelitian yang berbeda, sampel atau responden yang lebih banyak

sehingga populasi dapat terwakili.


DAFTAR PUSTAKA

Alfiyah. 2013. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Turnover Intention


Perawat di Brawijaya Women And Children Hospital Jakarta. Jakarta:
Peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan (MPK) Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatulloh.

Arikunto Suharsimi, Prof, Dr. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Azwar, Saiffuddin. 2011. Sikap Manusia dan Teori dan Pengukurannya.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiarto, Eko. 2013. Metodelogi Penelitian Kedokteran. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

Dharma, Cipta. 2013. “Hubungan Antara Turnover Intention Dengan Komitmen


Organisasional di PT. X Medan”. Dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Administrasi Niaga Politeknik Negeri Medan, Volume 1 No. 2 Hal 1-9
Medan: Politeknik Negeri Medan

Dharma, Kelana Kusuma. 2011. Metodelogi Penelitian Keperawatan (Panduan


Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian). Jakarta Timur: CV.
Trans Info Media.

Edison, Emron. Anwar, Yohny. Komariyah, Imas. 2016. Manajemen Sumber


Daya Manusia Strategi dan Perubahan dalam Rangka Meningkatkan
Kinerja Pegawai dan Organisasi. Bandung: CV. Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2016. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep &
Kinerja. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Fauzan, Muhammad. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi


Terhadap Turnover Intention. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta

Handoko, R. S. (2006). Analisis Pengaruh Kredibilitas Endorser dan Kreatifitas


Iklan Terhadap Efektivitas Iklan yang Mempengaruhi Sikap Terhadap
Merek (Studi Kasus Iklan Televisi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda Di
Kota Semarang). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.

Hasibun.2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Harnoto.2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Prenhallindo.

106
107

Hidayat 2012. Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisis Data. Jakarta
Salemba Medika.

Kadiman. Indriana, R.D. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Komitmen


Organisas dan Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention. Semarang
Juraksi 1(1)

Kasmini, Sunaria Siti Nia. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.


Bandung: CV. Alfabeta.

Khikmawati, Retno. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Lingkungan Kerja


Terhadap Turnover Intention. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.

Mangkunegara, Anwar Prabu 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia.


Jakarta: Refika Aditama.

Mas’ud, Fuad. 2006. Survay Diagnosis Organisasional. Riau: Badan Penerbit


Universitas Riau

Mathis L. Robert dan John Jackson. 2006. Human Resource Management.


Jakarta : Salemba Empat.

Mobley, William, H. 1986. Pergantian Karyawan: Sebab Akibat dan


pengendalian. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Mulyadi, Dedy. 2015.. Perilaku Organisasi Dan KepemimpinanPelayanan.


Bandung: Alfabeta.

Munandar. 2001. Budaya organisasi. Jakarta: Gramedia.

Noor, Juliansyah. 2014. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta

Nurhayati, Eti.2011.Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Nursalam. 2013. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Nursalam. 2016. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 4. Jakarta:


Salemba Medika.
108

Nursalam. 2016. Manajemen Keperawatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Pandu Asmara, Alfatania. 2017. Pengaruh Turnover Intention terhadap Kinerja


Karyawan di Rumah Sakit Bedah Surabaya. Jawa Timur: Perhimpunan
Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No. 56 tahun 2014, tentang


Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. Diakses pada tanggal 18 Mei 2018
di: http://yankes.kemkes.go.id/.

Pranowo, Ridwan Suryo. 2016). Pengaruh Kepuasan Kerja, Lingkungan Dan


Kompensasi Terhadap Turnover Intention Karyawan dengan Lama Kerja
Sebagai Variabel Pemoderasi. Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.

Prihanjana, I Putu Indra. 2013. Rekomendasi Menurunkan Turnover Rate


Karyawan Menggunakan Analisis Faktor Pendorong dan Penarik.
Denpasar: Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Prihartono, Joedo. Azwar, Azrul. 2014. Metodelogi Penelitian Kedokteran dan


Kesehatan Masyarakat. Tangerang: Binarupa Aksara.

Puspitasari , Dewi dan Setia Asyanti. 2011. Faktor Yang Paling Berpengaruh
Terhadap Komitmen Kerja Perawat Panti Wreda Di Surakarta. Jurnal
Psikologi Undip.

Putri Rarasanti, I.A. Suana, I, W. 2016. Pengaruh Job Embeddedness, Kepuasan


Kerja, dan Komitmen Organisasional Terhadap Turnover Intention
Karyawan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.

Ridhowati, Dhini Puji. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Gaji, Turnover
Intentionterhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Fabrikasi Dibatam.
Batam: Politeknik Negeri Batam

Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riwidiko, Handoko. 2009. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi


Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia.

Sa’diyah, Halimatus. S Anugrahini Irawati. Faidal. 2017. Pengaruh Employee


Retention Dan Turnover Intention Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja Pada Kospin Jasa Cabang Jawa Timur. Madura:
Universitas Trunojoyo Madura

Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai. Yogyakarta: Graha Ilmu.


109

Soedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:


CV. Mandar Maju.

Sujarweni, Wiratna v. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.

Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


CV. Alfabeta.

Sumarni, Murti. 2011. Pengaruh Employee Retention Terhadap Turnover


Intention Dan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Universitas PGRI
Yogyakarta

Undang-undang Republik Indonesia. N0. 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit dan
Tugas Rumah Sakit. Diakses pada tanggal 28 April 2018 di:
www.depkes.go.id/.

Widodo, Rohadi. 2010. Analisis Pengaruh Keamanan Kerja dan Komitmen


Organisasional terhadap Turnover Intention serta Dampaknya pada
Kinerja Karyawan Oursourcing (Studi pada PT.PLN Persero APJ
Yogyakarta). Skripsi. Universitas Diponegoro.

Widodo,Suparno Eko. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Witasari, Lia. 2009.Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen


Organisasional Terhadap Turnover Intentions. Semarang: Universitas
Diponegoro Semarang.

Wulan. 2011. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan. Skripsi. Semarang, Universitas Diponegoro.

Yuliasia, Yeni., I. Santoso, and A. Hidayat. 2012. Analisis variabel yang


Mempengaruhi Keinginan Berpindah (Turnover Intention) dengan
Structural Equation Model (SEM) (Studi Kasus pada PT Wonokoyo Jaya
Corporindo Pasuruan). Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 13 No. 1, h. 61-
66umber: data yang diolah (2015).
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Permohonan Calon Responden

Kepada

Yth Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

Ditempat,

Dengan Hormat,

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam penyelesaian pendidikan pada


Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
sebagai bahan penulisan skripsi kami melaksanakan penelitian dengan judul
“Pengaruh Turnover Intention Terhadap Kinerja Karyawan Honorer di Rumah
Sakit TK. IV Madiun.”

Sehubungan dengan itu, kami mohon kesediaan Anda untuk mengisi


kuesioner ini sesuai dengan petunjuk pengisiannya. Perlu kami sampaikan bahwa
hasil penelitian ini hanya untuk kepentingan akademik dan tidak akan
berpengaruh pada status anda sebagai seorang karyawan di Rumah Sakit TK. IV
Madiun. Bantuan dari anda untuk mengisi kuesioner ini dengan sejujur-jujurnya,
secara obyektif, dan apa adanya sangat berarti bagi penelitian ini. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.

Peneliti

Khusnul Masruroh
Lampiran 8

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Member persetujuan untuk mengisi angket yang diberikan peneliti. Saya mengerti
bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui
“Pengaruh Turnover Intention Terhadap Kinerja Karyawan Honorer di
Rumah Sakit Tk. IV Madiun Tahun 2018.

Saya telah diberitahu peneliti , bahwa jawaban angket ini hanya digunakan
untuk kepentingan peneliti. Oleh karena itu secara sukarela saya ikut berperan
serta dalam penelitian ini.

Madiun, Agustus 2018

Responden,

( )
Lampiran 9

Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Bacalah sejumlah pernyataan dibawah ini dengan teliti.


2. Pernyataan di bawah ini hanya semata-mata untuk data penelitian dalam
rangka menyusun Skripsi
3. Anda dimohon untuk memberikan penilaian mengenai Pengaruh Turnover
Intention Terhadap Kinerja Karyawan.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang memenuhi persepsi Saudara dengan cara
memberi tanda checklist (√).
5. Skor yang diberikan tidak mengandung nilai jawaban benar-salah melainkan
menunjukkan kesesuaian Anda terhadap isi setiap pertanyaan.
6. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
a. Sangat Setuju = SS d. Tidak Setuju = TS
b. Setuju = S e. Sangat Tidak Setuju= STS
c. Cukup Setuju = CS
7. Dimohon dalam memberikan penilaian tidak ada pernyataan yang
terlewatkan.
8. Isilah data responden berikut berdasarkan kriteria yang Bapak/Ibu/Saudara-i
miliki.

Indentitas Responden

1. No Responden : (Tidak harus diisi)


2. Nama :
3. Usia :
4. Jenis Kelamin : ( ) laki- laki ( ) Perempuan
5. Pendidikan Terakhir : ( ) SMU ( ) D1 ( ) D2 ( ) D3 ( ) S1 ( ) S2
( ) S3
6. Lama Bekerja : Bulan Tahun
Lampiran 10. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH TURNOVER INTENTION TERHADAP KINERJA


KARYAWAN HONORER DI RUMAH SAKIT Tk. IV MADIUN
A. Turnover Intention
No Pernyataan Jawaban
SS S CS TS STS
Memikirkan Untuk Keluar
Saya tidak pernah berfikir untuk
1. keluar dari rumah sakit tempat
saya bekerja
Saya berfikir bahwa menjadi
karyawan yang tetap setia pada
2. satu rumah sakit tempat saya
bekerja merupakan tindakan
yang bijaksana
Saya mungkin akan keluar dari
3 rumah sakit ini apabila ada
kesempatan yang lebih baik
Saya berfikir untuk tidak keluar
dari pekerjaan karena saya
4
merasa bahwa skill yang saya
miliki berkembang
Saya berfikir akan keluar dari
5 pekerjaan ini apabila ada reward
yang lebih baik
Saya berfikir untuk keluar
6 karena bosan dan jenuh dengan
pekerjaan saya
saya merasa lelah dengan
pekerjaan yang sekarang dan
7
berpikir pindah di tempat yang
lain
Mencari Alternatif Pekerjaan
Pekerjaan yang saya kerjakan
sesuai dengan harapan saya
sehingga saya tidak ingin
mencari alternatif pekerjaan di
8
rumah sakit lain
Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Saya akan meninggalkan rumah
sakit ini apabila ada tawaran dari
9
perusahaan lain yang memberi
gaji lebih besar
Saya mencari informasi
10 mengenai lowongan pekerjaan di
tempat lain
Saya tidak tertarik mencari
pekerjaan lain karena rumah
11
sakit ini sudah sesuai dengan
keinginan saya
Saya bersedia untuk
menghabiskan sisa karir saya
12 pada organisasi ini sehingga
saya tidak mempunyai keinginan
untuk mencari pekerjaan lain
Saya ingin mencari lingkungan
13
kerja yang baru
Niat Untuk Keluar
Saya tidak ada keinginan keluar
dari rumah sakit ini karena
14 kompensasi di rumah sakit ini
menarik dan sesuai dengan
harpan saya
Saya berniat keluar dari rumah
15 sakit ini karena imbalan yang
saya terima tidak sepantasnya.
Saya berniat untuk berhenti
16 bekerja karena pekerjaan ini
sangat berat bagi saya.
Saya berniat keluar dari rumah
17 sakit ini karena tidak ada
perkembangan karir.

B. Kinerja Karyawan Honorer yang Dinilai Sendiri


Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Kualitas
Saya mampu mencapai kualitas kerja
1
sesuai standar kerja rumah sakit
Saya selalu teliti dalam melaksanakan
2 pekerjaan
Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Saya selalu meminimalisir tingkat
3
kesalahan dalam bekerja
Keahliian yang saya miliki belum sesuai
4
dengan pekerjaan yang sekarang
Saya selalu bekerja sesuai dengan standar
5 mutu yang telah ditetapkan oleh rumah
sakit
Kuantitas
Kuantitas kerja saya melebihi rata-
6
rata karyawan lain
Saya tidak diberikan kesempatan
berinisiatif sendiri untuk mencapai
7
target kerja yang ditetapkan rumah
sakit
Kuantitas kerja saya sudah sesuai dengan
8 standar kerja yang di harapkan oleh
rumah sakit
Saya mampu menyelesaikan jumlah kerja
9
sesuai dengan target
Ketepatan waktu
Saya selalu menyelesaikan
10
pekerjaan tepat waktu
Saya mampu bekerja sesuai dengan
11
standar waktu kerja
Jika saya sedang menghadapi
12 masalah terkadang saya menunda
pekerjaan yang saya dapat
Saya tidak senang menghabiskan
13
waktu dengan pekerjaan
Efektivitas
Saya mampu menggunakan fasilitas
14
rumah sakit dalam bekerja
Saya mampu melaksanakan
15
pekerjaan secara optimal
Saya tidak memanfaatkan waktu
16 luang di rumah sakit untuk hal yang
berguna bagi pekerjaan
Saya tidak selalu menyusun
perencanaan dan jadwal/ kegiatan
pekerjaan setiap waktu
17
Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Kemandirian
Disaat beban tugas meningkat, saya
18 selalu melaksanakan tugas secara
intensif
Saya selalu mengerjakan tugas atau
19 pekerjaan saya dengan meminta
bantuan orang lain
Saya mampu menyelesaikan semua
20 persoalan perkerjaan tanpa
meminta bantuan
Saya bersedia menerima semua
21 macam penugasan agar dapat tetap
bekerja dengan organisasi
Saya mengerjakan pekerjaan
22 setelah saya mendapat perintah dari
atasan
Komitmen kerja
Walaupun pimpinan saya tidak ada,
23
saya tetap akan bekerja dengan baik
Saya sangat peduli dengan nasib
24 organisasi yang ada dalam rumah
sakit saya
Saya akan meninggalkan organisasi
25 ini bila sedikit perubahan terhadap
keadaan saya sekarang dalam
organisasi ini
Saya menerapkan komitmen kerja agar
26 tercipta kerjasama yang baik dalam
melaksanakan tugas rumah sakit
Saya membina hubungan yang baik
dengan rekan kerja agar dapat
27
bekerja sama dalam menyelesaikan
pekerjaan
C. Kinerja karyawan yang Dinilai Oleh Atasan
Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Kualitas
Pegawai yang dinilai mampu mencapai
1 kualitas kerja sesuai standar kerja rumah
sakit
Pegawai yang dinilai selalu teliti dalam
2
melaksanakan pekerjaan
Pegawai yang dinilai selalu
3 meminimalisir tingkat kesalahan dalam
bekerja
Keahliian yang dimiliki oleh pegawai
belum sesuai dengan pekerjaan yang
4
sekarang

Pegawai yang dinilai selalu bekerja sesuai


5 dengan standar mutu yang telah
ditetapkan oleh rumah sakit
Kuantitas
Kuantitas kerja Pegawai yang dinilai
6
melebihi rata-rata karyawan lain
Pegawai yang dinilai tidak diberikan
kesempatan berinisiatif sendiri
7
untuk mencapai target kerja yang
ditetapkan rumah sakit
Kuantitas kerja Pegawai yang dinilai
8 sudah sesuai dengan standar kerja yang di
harapkan oleh rumah sakit
Pegawai yang dinilai mampu
9 menyelesaikan jumlah kerja sesuai
dengan target
Ketepatan waktu
Pegawai yang dinilai selalu
10 menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu
Pegawai yang dinilai mampu bekerja
11
sesuai dengan standar waktu kerja
Jika pegawai sedang menghadapi
masalah terkadang pegawai
12
menunda pekerjaan yang pegawai
dapat
Pegawai yang dinilai tidak senang
13 menghabiskan waktu dengan
pekerjaan
Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Efektivitas
Pegawai yang dinilai mampu
14 menggunakan fasilitas rumah sakit
dalam bekerja
Pegawai yang dinilai mampu
15 melaksanakan pekerjaan secara
optimal
Pegawai yang dinilai tidak
memanfaatkan waktu luang di
16
rumah sakit untuk hal yang berguna
bagi pekerjaan
Pegawai yang dinilai tidak selalu
17 menyusun perencanaan dan jadwal/
kegiatan pekerjaan setiap waktu
Kemandirian
Disaat beban tugas meningkat,
18 Pegawai yang dinilai selalu
melaksanakan tugas secara intensif
Pegawai yang dinilai selalu
mengerjakan tugas atau pekerjaan
19
saya dengan meminta bantuan
orang lain
Pegawai yang dinilai mampu
20 menyelesaikan semua persoalan
perkerjaan tanpa meminta bantuan
Pegawai yang dinilai bersedia
menerima semua macam penugasan
21
agar dapat tetap bekerja dengan
organisasi
Pegawai yang dinilai mengerjakan
22 pekerjaan setelah saya mendapat
perintah dari atasan
Komitmen kerja
Walaupun pimpinan saya tidak ada,
23 Pegawai yang dinilai tetap akan
bekerja dengan baik
24 Pegawai yang dinilai sangat peduli
dengan nasib organisasi yang ada
dalam rumah sakit saya
Jawaban
No Pernyataan
SS S CS TS STS
Pegawai yang dinilai akan
meninggalkan organisasi ini bila
25 sedikit perubahan terhadap
keadaan saya sekarang dalam
organisasi ini
Pegawai yang dinilai menerapkan
komitmen kerja agar tercipta
26
kerjasama yang baik dalam
melaksanakan tugas rumah sakit
Pegawai yang dinilai membina
hubungan yang baik dengan rekan
27
kerja agar dapat bekerja sama
dalam menyelesaikan pekerjaan
Lampiran 11

Kisi-Kisi Instrument dan Bobot Skor

Jumlah Nomor Soal


Variabel Sub Variabel
Soal Favorable Unfavorable

Memikirkan untuk
7 1,2,4 3,5,6,7
keluar
Turnover
Mencari alternatif
Intention 6 8,11,12 9,10,13
pekerjaan

Niat untuk keluar 4 14 15,16,17

Kualitas 5 1,2,3,5 4

Kuantitas 4 6,8,9 7
Kinerja Ketepatan waktu 4 10,11 12,13
Karyawan
Oleh Diri Efektifitas 4 14,15, 16,17
Sendiri
Kemandirian 5 18,20,21 19,22

23,24,26,
Komitmen kerja 5 25
27

Kualitas 5 1,2,3,5 4

Kuantitas 4 6,8,9 7
Kinerja Ketepatan waktu 4 10,11 12,13
Karyawan
Yang Dinilai Efektifitas 4 14,15, 16,17
Oleh Atasan
Kemandirian 5 18,20,21 19,22

23,24,26,
Komitmen kerja 5 25
27
Lampiran 12

Bobot Nilai Skor Jawaban Turnover Intention

Sangat Setuju Cukup Tidak Sangat


Pernyataan Setuju Setuju Setuju Tidak
Setuju

Favorable 1 2 3 4 5

Unfavorable 5 4 3 2 1

Bobot Nilai Skor Jawaban Kinerja Karyawan Honorer

Sangat
Sangat Cukup Tidak Tidak
Setuju
Pernyataan Setuju Setuju Setuju Setuju

Favorable 5 4 3 2 1

Unfavorable 1 2 3 4 5
Lampiran 12
VALIDITAS

Turnover Intention
Correlations
no1 no2 no3 no4 no5 no6 no7 no8 no9 no10 no11 no12 no13 no14 no15 no16 no17 no18 no19 no20 total
no1 Pearson
1 .878** 1.000** .878** 1.000** -.858** -.891** .769** -.825** .113 1.000** .878** 1.000** 1.000** .166 .732** .878** .878** .023 .567** .925**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .635 .000 .000 .000 .000 .484 .000 .000 .000 .922 .009 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no2 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** *
.878 1 .878 1.000 .878 -.962 -.802 .919 -.739 .241 .878 1.000 .878 .878 .125 .893 1.000 1.000 .059 .448 .954**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .305 .000 .000 .000 .000 .599 .000 .000 .000 .804 .048 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no3 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
1.000 .878 1 .878 1.000 -.858 -.891 .769 -.825 .113 1.000 .878 1.000 1.000 .166 .732 .878 .878 .023 .567 .925**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .635 .000 .000 .000 .000 .484 .000 .000 .000 .922 .009 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no4 Pearson
.878** 1.000** .878** 1 .878** -.962** -.802** .919** -.739** .241 .878** 1.000** .878** .878** .125 .893** 1.000** 1.000** .059 .448* .954**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .305 .000 .000 .000 .000 .599 .000 .000 .000 .804 .048 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no5 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
1.000 .878 1.000 .878 1 -.858 -.891 .769 -.825 .113 1.000 .878 1.000 1.000 .166 .732 .878 .878 .023 .567 .925**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .635 .000 .000 .000 .000 .484 .000 .000 .000 .922 .009 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no6 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
-.858 -.962 -.858 -.962 -.858 1 .769 -.953 .710 -.324 -.858 -.962 -.858 -.858 -.074 -.867 -.962 -.962 -.013 -.427 -.920**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .164 .000 .000 .000 .000 .758 .000 .000 .000 .958 .061 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

77
no7 Pearson
-.891** -.802** -.891** -.802** -.891** .769** 1 -.639** .798** -.016 -.891** -.802** -.891** -.891** .002 -.719** -.802** -.802** -.060 -.503* -.788**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .947 .000 .000 .000 .000 .992 .000 .000 .000 .803 .024 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no8 Pearson
.769** .919** .769** .919** .769** -.953** -.639** 1 -.621** .358 .769** .919** .769** .769** .232 .806** .919** .919** .136 .424 .906**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .003 .121 .000 .000 .000 .000 .325 .000 .000 .000 .566 .062 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no9 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
-.825 -.739 -.825 -.739 -.825 .710 .798 -.621 1 .179 -.825 -.739 -.825 -.825 .027 -.759 -.739 -.739 -.181 -.331 -.709**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .450 .000 .000 .000 .000 .910 .000 .000 .000 .446 .154 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no10 Pearson
.113 .241 .113 .241 .113 -.324 -.016 .358 .179 1 .113 .241 .113 .113 .408 .017 .241 .241 .119 -.082 .295
Correlation
Sig. (2-tailed) .635 .305 .635 .305 .635 .164 .947 .121 .450 .635 .305 .635 .635 .074 .943 .305 .305 .616 .731 .207
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no11 Pearson
1.000** .878** 1.000** .878** 1.000** -.858** -.891** .769** -.825** .113 1 .878** 1.000** 1.000** .166 .732** .878** .878** .023 .567** .925**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .635 .000 .000 .000 .484 .000 .000 .000 .922 .009 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no12 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** *
.878 1.000 .878 1.000 .878 -.962 -.802 .919 -.739 .241 .878 1 .878 .878 .125 .893 1.000 1.000 .059 .448 .954**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .305 .000 .000 .000 .599 .000 .000 .000 .804 .048 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no13 Pearson
1.000** .878** 1.000** .878** 1.000** -.858** -.891** .769** -.825** .113 1.000** .878** 1 1.000** .166 .732** .878** .878** .023 .567** .925**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .635 .000 .000 .000 .484 .000 .000 .000 .922 .009 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no14 Pearson
1.000** .878** 1.000** .878** 1.000** -.858** -.891** .769** -.825** .113 1.000** .878** 1.000** 1 .166 .732** .878** .878** .023 .567** .925**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .635 .000 .000 .000 .484 .000 .000 .000 .922 .009 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

78
no15 Pearson
.166 .125 .166 .125 .166 -.074 .002 .232 .027 .408 .166 .125 .166 .166 1 -.117 .125 .125 .616** .195 .344
Correlation
Sig. (2-tailed) .484 .599 .484 .599 .484 .758 .992 .325 .910 .074 .484 .599 .484 .484 .623 .599 .599 .004 .410 .138
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no16 Pearson
.732** .893** .732** .893** .732** -.867** -.719** .806** -.759** .017 .732** .893** .732** .732** -.117 1 .893** .893** .080 .275 .791**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .943 .000 .000 .000 .000 .623 .000 .000 .738 .241 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no17 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** *
.878 1.000 .878 1.000 .878 -.962 -.802 .919 -.739 .241 .878 1.000 .878 .878 .125 .893 1 1.000 .059 .448 .954**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .305 .000 .000 .000 .000 .599 .000 .000 .804 .048 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no18 Pearson ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** *
.878 1.000 .878 1.000 .878 -.962 -.802 .919 -.739 .241 .878 1.000 .878 .878 .125 .893 1.000 1 .059 .448 .954**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .305 .000 .000 .000 .000 .599 .000 .000 .804 .048 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no19 Pearson
.023 .059 .023 .059 .023 -.013 -.060 .136 -.181 .119 .023 .059 .023 .023 .616** .080 .059 .059 1 -.076 .178
Correlation
Sig. (2-tailed) .922 .804 .922 .804 .922 .958 .803 .566 .446 .616 .922 .804 .922 .922 .004 .738 .804 .804 .749 .453
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no20 Pearson ** * ** * ** * ** * ** ** * *
.567 .448 .567 .448 .567 -.427 -.503 .424 -.331 -.082 .567 .448 .567 .567 .195 .275 .448 .448 -.076 1 .563**
Correlation
Sig. (2-tailed) .009 .048 .009 .048 .009 .061 .024 .062 .154 .731 .009 .048 .009 .009 .410 .241 .048 .048 .749 .010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total Pearson
.925** .954** .925** .954** .925** -.920** -.788** .906** -.709** .295 .925** .954** .925** .925** .344 .791** .954** .954** .178 .563** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .207 .000 .000 .000 .000 .138 .000 .000 .000 .453 .010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

79
Kinerja Karyawan Honorer

Correlations

80
81
82
83
Lampiran 13
RELIABILITAS

Turnover Intention

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 100.0
a
Excluded 0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.907 17

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if


Item Deleted Item Deleted Total Correlation Item Deleted
p1 48.15 171.924 .952 .889
p2 48.25 171.882 .964 .888
p3 48.15 171.924 .952 .889
p4 48.25 171.882 .964 .888
p5 48.15 171.924 .952 .889
p6 47.80 249.537 -.950 .943
p7 47.45 239.945 -.866 .936
p8 47.30 182.747 .869 .894
p9 47.40 239.621 -.803 .936
p11 48.15 171.924 .952 .889
p12 48.15 171.924 .952 .889
p13 48.25 171.882 .964 .888
p14 48.15 171.924 .952 .889
p16 47.75 185.776 .809 .896
p17 48.25 171.882 .964 .888
p18 48.25 171.882 .964 .888
p20 48.15 200.134 .524 .905
Kinerja Karyawan Honorer

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 20 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.957 27

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha
Deleted Deleted Correlation if Item Deleted
no1 77.0500 490.576 .932 .953
no2 77.1500 488.661 .974 .952
no3 77.0500 490.576 .932 .953
no4 77.1500 488.661 .974 952
no5 77.0500 490.576 .932 .953
no6 77.7000 615.379 -.951 .970
no7 76.3500 599.713 -.885 .967
no8 76.2000 506.800 .885 .954
no9 76.3000 598.853 -.785 .967
no11 77.0500 490.576 .932 .953
no12 77.0500 490.576 .932 .953
no13 77.1500 534.787 .974 .952
no14 77.0500 490.576 .932 .953
no16 76.6500 511.082 .844 .954
no17 77.1500 488.661 .974 .952
no18 77.1500 488.661 .974 .952
no20 77.0500 534.787 .574 .957
no21 77.0500 534.787 .974 .957
no22 77.0500 488.661 .844 .952
no23 76.6500 511.082 .574 .954
no24 77.0500 534.787 .974 .957
no25 77.1500 488.661 .574 .952
no26 77.0500 534.787 .974 .957
no27 77.1500 488.611 .974 .952
no28 76.6500 511.082 .844 .954
no29 77.0500 534.787 .574 .957
no30 77.1500 488.661 .974 .952
Lampiran 14

1. Output SPSS Karakteristik Responden Penelitian

a. Output SPSS Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki-laki 15 21.1 21.1 21.1

Perempuan 56 78.9 78.9 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

b. Output SPSS Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid > 25 th 14 19.7 19.7 19.7

26-30 th 31 43.7 43.7 63.4

> 30 th 26 36.6 36.6 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

c. Output SPSS Karakteristik Berdasarkan Unit Kerja


Unit_Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid IGD 9 12.7 12.7 12.7

Instansi Rawat Inap 36 50.7 50.7 63.4

Instansi Penunjang Medis 17 23.9 23.9 87.3

Staff/ TUUD 9 12.7 12.7 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018
d. Output SPSS Berdasarkan Karakteristik Pendidikan
Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tamat Pendidikan


13 18.3 18.3 18.3
Menengah

Tamat Pendidikan
58 81.7 81.7 100.0
Menengah

Total 71 100.0 100.0

Sumber: Data Primer, 2018

e. Output SPSS Berdasarkan Karakteristik Lama Kerja


Lama_Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 6-12 bln 8 11.3 11.3 11.3

1-2 th 26 36.6 36.6 47.9

> 2 th 37 52.1 52.1 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

2. Output SPSS Turnover Intention

Turnover Inention

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tinggi 18 25.4 25.4 25.4

sedang 38 53.5 53.5 78.9

rendah 15 21.1 21.1 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018
a. Output SPSS Berdasarkan Indikator Memikirkan Untuk keluar

memikirkan_keluar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tinggi 17 23.9 23.9 23.9

sedang 35 49.3 49.3 73.2

rendah 19 26.8 26.8 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

b. Output SPSS Berdasarkan Indikator Mencari Alternatif Perkerjaan

mencari_alternatif_pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tinggi 24 33.8 33.8 33.8

sedang 32 45.1 45.1 78.9

rendah 15 21.1 21.1 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

c. Output SPSS Berdasarkan Indikator Niat Untuk Keluar

niat_untuk_keluar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tinggi 18 25.4 25.4 25.4

sedang 28 39.4 39.4 64.8

rendah 25 35.2 35.2 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018
3. Output SPSS Kinerja Karyawan Honorer

Kinerja Karyawan Honorer

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Rendah 8 11.3 11.3 11.3

Sedang 52 73.2 73.2 84.5

Tinggi 11 15.5 15.5 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

a. Output SPSS Berdasarkan Indikator Kualitas

Kualitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 9 12.7 12.7 12.7

sedang 55 77.5 77.5 90.1

tinggi 7 9.9 9.9 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

b. Output SPSS Berdasarkan Indikator Kuantitas

Kuantitas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 7 9.9 9.9 9.9

sedang 56 78.9 78.9 88.7

tinggi 8 11.3 11.3 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018
c. Output SPSS Berdasarkan Indikator Ketepatan Waktu

Ketepatan Waktu

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid rendah 8 11.3 11.3 11.3

sedang 55 77.5 77.5 88.7

tinggi 8 11.3 11.3 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

d. Output SPSS Berdasarkan Indikator Efektivitas

Efektivitas

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid rendah 9 12.7 12.7 12.7

sedang 52 73.2 73.2 85.9

tinggi 10 14.1 14.1 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

e. Output SPSS Berdasarkan Indikator Kemandirian

Kemandiriran

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 10 14.1 14.1 14.1

sedang 56 78.9 78.9 93.0

tinggi 5 7.0 7.0 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018
f. Output SPSS Berdasarkan Indikator Komitmen Kerja

Komitmen Orgsnisasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid rendah 5 7.0 7.0 7.0

sedang 54 76.1 76.1 83.1

tinggi 12 16.9 16.9 100.0

Total 71 100.0 100.0


Sumber: Data Primer, 2018

4. Tabulasi Silang Turnover Intention dan Kinerja Karyawan Honorer Rumah


Sakit Tk. IV Madiun

turnover_intention * kinerja_karyawan_honorer Crosstabulation

kinerja_karyawan_honorer

Rendah Sedang Tinggi Total

turnover_intention Tinggi Count 0 13 5 18

% within
.0% 72.2% 27.8% 100.0%
turnover_intention

Sedang Count 5 27 6 38

% within
13.2% 71.1% 15.8% 100.0%
turnover_intention

Rendah Count 3 12 0 15

% within
20.0% 80.0% .0% 100.0%
turnover_intention

Total Count 8 52 11 71

% within
11.3% 73.2% 15.5% 100.0%
turnover_intention
Sumber: Data Primer, 2018
a. Tabulasi Silang Turnover Intention Berdasarkan Indikator Memikirkan
Untuk Keluar Terhadap Kinerja Karyawan Honorer
memikirkan_untuk_keluar * kinerja_karyawan_honorer Crosstabulation

kinerja_karyawan_honorer

rendah Sedang tinggi Total

memikirkan_untuk Tinggi Count 2 12 3 17


_keluar
% within
memikirkan_untuk_ 11.8% 70.6% 17.6% 100.0%
keluar

Sedang Count 2 28 5 35

% within
memikirkan_untuk_ 5.7% 80.0% 14.3% 100.0%
keluar

Rendah Count 4 12 3 19

% within
memikirkan_untuk_ 21.1% 63.2% 15.8% 100.0%
keluar

Total Count 8 52 11 71

% within
memikirkan_untuk_ 11.3% 73.2% 15.5% 100.0%
keluar
Sumber: Data Primer, 2018
b. Tabulasi Silang Turnover Intention Berdasarkan Indikator Mencari
Alternatif PekerjaanKinerja Karyawan Honorer
mencari_alternatif_pekerjaan * kinerja_karyawan_honorer Crosstabulation

kinerja_karyawan_honorer

rendah Sedang tinggi Total

mencari_alternatif Tinggi Count 2 17 5 24


_pekerjaan
% within
menari_alternatif_ 8.3% 70.8% 20.8% 100.0%
pekerjaan

Sedang Count 2 25 5 32

% within
menari_alternatif_ 6.2% 78.1% 15.6% 100.0%
pekerjaan

Rendah Count 4 10 1 15

% within
menari_alternatif_ 26.7% 66.7% 6.7% 100.0%
pekerjaan

Total Count 8 52 11 71

% within
menari_alternatif_ 11.3% 73.2% 15.5% 100.0%
pekerjaan
Sumber: Data Primer, 2018
c. Tabulasi Silang Turnover Intention Berdasarkan Indikator Niat Untuk
Keluar Terhadap Kinerja Karyawan Honorer
niat_untuk_keluar * konerja_karyawan_honorer Crosstabulation

konerja_karyawan_honorer

rendah sedang tinggi Total

niat_untuk_ tinggi Count 2 13 3 18


keluar
% within niat_untuk_keluar 11.1% 72.2% 16.7% 100.0%

sedang Count 2 20 6 28

% within niat_untuk_keluar 7.1% 71.4% 21.4% 100.0%

rendah Count 4 19 2 25

% within niat_untuk_keluar 16.0% 76.0% 8.0% 100.0%

Total Count 8 52 11 71

% within niat_untuk_keluar 11.3% 73.2% 15.5% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018

5. Analisis Bivariat
Correlations

turnover_intent kinerja_karyaw
ion an_honorer
**
Kendall's tau_b turnover_intention Correlation Coefficient 1.000 -.290

Sig. (2-tailed) . .008

N 71 71
**
kinerja_karyawan Correlation Coefficient -.290 1.000
_honorer
Sig. (2-tailed) .008 .

N 71 71

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Data Primer, 2018
6. Outpus SPSS Berdasarkan Crosstabulasi Turnover Intention dan Karakteristik
Responden
a. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Turnover Intention dan
Karakteristik Responden (Jenis Kelamin)

jenis_kelamin * turnover Crosstabulation

turnover

tinggi sedang rendah Total

jenis_kelamin laki-laki Count 4 8 3 15

% within jenis_kelamin 26.7% 53.3% 20.0% 100.0%

perempuan Count 14 30 12 56

% within jenis_kelamin 25.0% 53.6% 21.4% 100.0%

Total Count 18 38 15 71

% within jenis_kelamin 25.4% 53.5% 21.1% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018

b. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Turnover Intention dan


Karakteristik Responden (Umur)

umur * turnover Crosstabulation

turnover

Tinggi sedang rendah Total

umur < 25 th Count 3 7 4 14

% within umur 21.4% 50.0% 28.6% 100.0%

26-30th Count 7 20 4 31

% within umur 22.6% 64.5% 12.9% 100.0%

> 30th Count 8 11 7 26

% within umur 30.8% 42.3% 26.9% 100.0%

Total Count 18 38 15 71

% within umur 25.4% 53.5% 21.1% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018
c. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Turnover Intention dan
Karakteristik Responden (Unit kerja)

unit_kerja * turnover Crosstabulation

turnover

tinggi sedang rendah Total

unit_kerja IGD Count 4 5 0 9

% within unit_kerja 44.4% 55.6% .0% 100.0%

Instansi Rawat Inap Count 7 19 10 36

% within unit_kerja 19.4% 52.8% 27.8% 100.0%

Instansi Penunjang Count 6 8 3 17


Medis
% within unit_kerja 35.3% 47.1% 17.6% 100.0%

Staff/Tuud Count 1 6 2 9

% within unit_kerja 11.1% 66.7% 22.2% 100.0%

Total Count 18 38 15 71

% within unit_kerja 25.4% 53.5% 21.1% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018

d. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Turnover Intention dan


Karakteristik Responden (Pendidikan)

pendidikan * turnover Crosstabulation

turnover

Tinggi sedang rendah Total

pendidikan Tamat Pendidikan Count 2 6 5 13


Menengah
% within
15.4% 46.2% 38.5% 100.0%
pendidikan

Tamat Pendidikan Count 16 32 10 58


Tinggi
% within
27.6% 55.2% 17.2% 100.0%
pendidikan

Total Count 18 38 15 71

% within
25.4% 53.5% 21.1% 100.0%
pendidikan
Sumber: Data Primer, 2018
e. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Turnover Intention dan
Karakteristik Responden (Lama Kerja)

lama_kerja * turnover Crosstabulation

turnover

tinggi sedang rendah Total

lama_kerja 6-12bln Count 1 5 2 8

% within lama_kerja 12.5% 62.5% 25.0% 100.0%

1-2 th Count 10 13 3 26

% within lama_kerja 38.5% 50.0% 11.5% 100.0%

> 2 th Count 7 20 10 37

% within lama_kerja 18.9% 54.1% 27.0% 100.0%

Total Count 18 38 15 71

% within lama_kerja 25.4% 53.5% 21.1% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018

7. Outpus SPSS Berdasarkan Crosstabulasi Kinerja Karyawan Honorer dan


Karakteristik Responden
a. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Kinerja Karyawan Honorer dan
Karakteristik Responden (Jenis Kelamin)

JK * Kinerja_Karyawan_Honorer Crosstabulation

Kinerja_Karyawan_Honorer

rendah sedang tinggi Total

JK laki-laki Count 3 10 2 15

% within JK 20.0% 66.7% 13.3% 100.0%

perempuan Count 5 42 9 56

% within JK 8.9% 75.0% 16.1% 100.0%

Total Count 8 52 11 71

% within JK 11.3% 73.2% 15.5% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018
b. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Kinerja Karyawan Honorer dan
Karakteristik Responden (Umur)

Umur * Kinerja_Karyawan_Honorer Crosstabulation

Kinerja_Karyawan_Honorer

rendah sedang tinggi Total

Umur > 25 th Count 1 11 2 14

% within Umur 7.1% 78.6% 14.3% 100.0%

26-30 th Count 3 24 4 31

% within Umur 9.7% 77.4% 12.9% 100.0%

> 30 th Count 4 17 5 26

% within Umur 15.4% 65.4% 19.2% 100.0%

Total Count 8 52 11 71

% within Umur 11.3% 73.2% 15.5% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018

c. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Kinerja Karyawan Honorer dan


Karakteristik Responden (Unit Kerja)
Unit_Kerja * Kinerja_Karyawan_Honorer Crosstabulation

Kinerja_Karyawan_Honor
er

rendah sedang tinggi Total

Unit_Kerja IGD Count 0 8 1 9

% within Unit_Kerja .0% 88.9% 11.1% 100.0%

Instalasi Rawat Inap Count 4 27 5 36

% within Unit_Kerja 11.1% 75.0% 13.9% 100.0%

Instalasi Penunjang Count 3 9 5 17


Medis
% within Unit_Kerja 17.6% 52.9% 29.4% 100.0%

Staff/Tuud Count 1 8 0 9

% within Unit_Kerja 11.1% 88.9% .0% 100.0%

Total Count 8 52 11 71

% within Unit_Kerja 11.3% 73.2% 15.5% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018
d. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Kinerja Karyawan Honorer dan
Karakteristik Responden (Pendidikan)

Pendidikan * Kinerja_Karyawan_Honorer Crosstabulation

Kinerja_Karyawan_Honorer

rendah sedang tinggi Total

Pendidikan Tamat Pendidikan Count 1 10 2 13


Menengah
% within
7.7% 76.9% 15.4% 100.0%
Pendidikan

Tamat Pendidikan Count 7 42 9 58


Tinggi
% within
12.1% 72.4% 15.5% 100.0%
Pendidikan

Total Count 8 52 11 71

% within
11.3% 73.2% 15.5% 100.0%
Pendidikan
Sumber: Data Primer, 2018

e. Output SPSS Berdasarkan Crostabulasi Kinerja Karyawan Honorer dan


Karakteristik Responden (Lama Kerja)

Lama_Kerja * Kinerja_Karyawan_Honorer Crosstabulation

Kinerja_Karyawan_Honorer

Rendah sedang tinggi Total

Lama_Kerja 6-12 bln Count 1 6 1 8

% within Lama_Kerja 12.5% 75.0% 12.5% 100.0%

1-2 th Count 1 22 3 26

% within Lama_Kerja 3.8% 84.6% 11.5% 100.0%

> 2 th Count 6 24 7 37

% within Lama_Kerja 16.2% 64.9% 18.9% 100.0%

Total Count 8 52 11 71

% within Lama_Kerja 11.3% 73.2% 15.5% 100.0%


Sumber: Data Primer, 2018
8. Output SPSS Berdasarkan Kuesioner Turnover Intention
a. Indikator Memikirkan Untuk keluar
p1
b. Indikator Mencari Alternatif Pekerjaan
c. Indikator Niat Untuk Keluar
9. Output SPSS Berdasarkan Kuesioner Kinerja Karyawan Honorer
a. Indikator Kualitas
b. Indikator Kuantitas
c. Indikator Ketepatan Waktu
d. Indikator Efektivitas
e. Indikator Kemandirian
f. Indikator Komitmen Organisasi
P25
Lampiran 15

Rencana Kegiatan Penelitian

Bulan
No Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept
1 Konsultasi Judul
Pengambilan data
2
awal
Penyusunan
3
proposal skripsi
Bimbingan
4
proposal skripsi
Ujian proposal
5
skripsi
Revisi proposal
6
skripsi
Penelitian dan
7
pengambilan data
Penyusunan dan
8
konsultasi skripsi
9 Sidang skripsi
10 Revisi skripsi
Lampiran 16

Struktur Organisasi Rumah Sakit Tk. IV Madiun

Keterangan :
1. URYANMED : Unsur Pelayanan Medis
2. URTUUD : Unsur Tata Usaha Urusan Dalam
3. INSTALL GADAR : Instalasi Gawat Darurat
4. UNIT JANGWAT : Unit Penunjang Perawatan
5. INSTALL WATLAN : Instalasi Rawat Jalan
6. UNIT JANGDIAG : Unit Penunjang Diagnosa
7. INSTALL WATNAP : Instal Rawat Inap
8. UNIT RIKKES : Unit Pemeriksaan Kesehatan
Lampiran 17

Dokumentasi
Lampiran 18

88
89
Lampiran 19

No Karakteristik Responden Variabel Turnover Intention


Jenis Kelamin Umur Unit Kerja Pendidikan Lama Kerja untuk keluar
Memikirkan SkorAlternatif Pekerjaan
Mencari Skor
Niat Untuk kelaur Skor Total Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 4 5 5 3 4 4 3 28 3 2 4 4 3 4 20 3 2 2 3 10 58 1.0 tinggi
2 2.0 2.0 1.0 3.0 2.0 4 2 5 3 3 3 4 24 5 4 4 3 4 3 23 4 2 3 2 11 58 1.0 tinggi
3 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 4 4 3 3 5 3 2 24 3 1 3 1 2 3 13 2 5 1 2 10 47 2.0 sedang
4 2.0 3.0 1.0 3.0 3.0 3 4 5 4 5 4 2 27 5 4 4 2 2 2 19 3 3 2 3 11 57 1.0 tinggi
5 1.0 3.0 1.0 3.0 3.0 3 2 3 2 2 1 1 14 5 4 4 3 3 4 23 3 3 4 4 14 51 2.0 sedang
6 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 2 2 2 2 2 3 16 3 5 4 3 2 4 21 4 2 2 3 11 48 2.0 sedang
7 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 2 3 2 2 3 2 1 15 3 2 2 3 3 2 15 4 2 3 1 10 40 3.0 rendah
8 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 4 4 4 4 2 3 24 2 3 4 2 2 2 15 4 2 1 1 8 47 2.0 sedang
9 2.0 1.0 1.0 3.0 3.0 1 2 2 3 2 1 3 14 3 5 4 4 4 2 22 3 4 2 4 13 49 2.0 sedang
10 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 4 5 4 4 4 4 2 27 2 2 2 3 1 2 12 4 3 1 1 9 48 2.0 sedang
11 2.0 1.0 3.0 3.0 2.0 4 5 4 2 4 3 5 27 3 4 4 5 3 2 21 4 4 5 4 17 65 1.0 tinggi
12 1.0 2.0 1.0 3.0 2.0 1 1 2 3 2 2 3 14 3 2 3 2 2 2 14 5 5 5 4 19 47 2.0 sedang
13 2.0 3.0 3.0 3.0 2.0 5 3 2 4 3 2 2 21 3 4 4 3 5 1 20 4 5 5 4 18 59 1.0 tinggi
14 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4 3 4 2 4 2 3 22 3 4 4 5 4 2 22 3 2 1 2 8 52 2.0 sedang
15 2.0 3.0 1.0 3.0 3.0 1 2 3 1 2 2 3 14 5 4 4 3 5 3 24 5 4 5 4 18 56 2.0 sedang
16 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 2 1 3 1 3 2 2 14 4 3 3 2 1 1 14 2 2 2 1 7 35 3.0 rendah
17 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 4 4 5 4 3 3 4 27 4 5 4 4 4 2 23 4 4 5 5 18 68 1.0 tinggi
18 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3 3 4 2 2 2 1 17 5 5 4 2 3 4 23 2 3 3 1 9 49 2.0 sedang
19 2.0 3.0 1.0 3.0 2.0 2 1 3 2 3 3 3 17 4 4 4 4 5 2 23 4 5 4 4 17 57 1.0 tinggi
20 1.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4 5 4 5 3 5 1 27 1 3 1 2 2 2 11 3 1 1 2 7 45 2.0 sedang
21 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4 4 4 2 3 2 4 23 3 2 2 2 2 3 14 4 5 5 5 19 56 2.0 sedang
22 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4 3 2 2 3 2 1 17 3 4 3 4 4 2 20 3 1 1 2 7 44 2.0 sedang
23 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2 1 1 3 2 2 3 14 4 5 4 3 4 3 23 2 3 3 1 9 46 2.0 sedang
24 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 2 2 3 3 2 2 17 2 3 2 1 2 2 12 3 1 1 2 7 36 3.0 rendah

90
25 2.0 1.0 4.0 2.0 3.0 4 4 5 4 2 2 3 24 2 3 1 1 2 2 11 4 1 1 1 7 42 3.0 rendah
26 2.0 2.0 4.0 2.0 3.0 3 3 2 3 2 3 1 17 4 4 4 4 3 4 23 3 3 5 4 15 55 2.0 sedang
27 1.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2 2 3 2 1 2 1 13 3 3 2 2 2 2 14 1 3 1 2 7 34 3.0 rendah
28 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 2 1 2 3 2 2 2 14 3 4 2 2 2 1 14 3 1 3 1 8 36 3.0 rendah
29 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2 1 2 2 3 2 2 14 2 3 3 2 2 2 14 2 3 1 1 7 35 3.0 rendah
30 2.0 3.0 4.0 3.0 1.0 4 4 5 4 3 3 4 27 4 4 3 4 3 1 19 4 3 4 5 16 62 1.0 tinggi
31 2.0 2.0 4.0 3.0 2.0 4 4 5 4 2 2 3 24 3 5 4 5 3 2 22 2 2 3 1 8 54 2.0 sedang
32 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4 3 5 3 5 4 3 27 3 4 4 3 5 4 23 3 1 1 2 7 57 1.0 tinggi
33 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 4 4 2 2 4 5 24 3 4 3 5 4 4 23 3 3 4 4 14 61 1.0 tinggi
34 2.0 3.0 3.0 3.0 1.0 2 2 3 2 3 3 3 18 3 3 2 2 1 2 13 2 2 1 2 7 38 3.0 rendah
35 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3 3 3 2 2 2 2 17 3 4 5 4 4 3 23 3 3 4 3 13 53 2.0 sedang
36 2.0 3.0 2.0 3.0 1.0 2 2 3 1 3 2 1 14 2 2 2 2 1 2 11 4 1 1 1 7 32 3.0 rendah
37 2.0 1.0 2.0 2.0 3.0 2 2 1 2 3 2 2 14 2 3 3 2 2 2 14 2 5 4 3 14 42 3.0 rendah
38 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 4 5 2 4 2 3 23 3 1 2 1 2 1 10 2 2 2 1 7 40 3.0 rendah
39 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 5 4 5 3 4 3 3 27 1 4 3 1 2 4 15 5 4 4 5 18 60 1.0 tinggi
40 1.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4 3 4 4 4 4 4 27 3 1 2 2 2 1 11 2 2 3 1 8 46 2.0 sedang
41 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 5 5 4 3 3 4 4 28 2 3 1 2 1 2 11 3 4 3 4 14 53 2.0 sedang
42 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2 2 2 1 2 3 2 14 2 3 2 2 1 1 11 3 2 2 3 10 35 3.0 rendah
43 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4 4 5 4 5 4 2 28 3 3 2 2 2 2 14 5 4 5 4 18 60 1.0 tinggi
44 2.0 1.0 4.0 3.0 1.0 4 3 4 5 2 3 2 23 2 2 3 2 3 2 14 2 4 4 4 14 51 2.0 sedang
45 1.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2 5 3 4 4 4 5 27 1 4 3 1 2 3 14 4 4 4 5 17 58 1.0 tinggi
46 1.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3 2 1 3 2 2 2 15 3 5 4 4 3 4 23 3 4 4 3 14 52 2.0 sedang
47 2.0 2.0 4.0 3.0 1.0 5 2 2 3 4 2 4 22 3 4 4 4 5 3 23 3 3 2 3 11 56 2.0 sedang
48 1.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3 2 2 3 2 1 1 14 1 2 2 1 3 2 11 2 2 1 2 7 32 3.0 rendah
49 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 4 4 3 2 3 3 3 22 2 3 3 3 2 2 15 5 3 5 4 17 54 2.0 sedang
50 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2 2 2 3 2 2 1 14 2 2 2 1 3 2 12 5 3 5 4 17 43 2.0 sedang

91
51 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4 2 2 2 3 2 2 17 3 3 4 4 2 2 18 4 4 4 5 17 52 2.0 sedang
52 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 4 3 2 4 2 3 3 21 3 4 4 3 5 4 23 1 2 2 2 7 51 2.0 sedang
53 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2 3 3 3 3 3 3 20 3 4 4 3 2 2 18 2 2 2 3 9 47 2.0 sedang
54 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3 2 2 3 2 2 3 17 3 2 2 3 2 2 14 3 3 3 5 14 45 2.0 sedang
55 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4 4 5 3 3 4 4 27 4 3 5 4 3 4 23 3 4 2 4 13 63 1.0 tinggi
56 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 4 4 4 4 3 3 4 26 4 4 3 4 3 2 20 2 1 3 2 8 54 2.0 sedang
57 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3 3 3 3 2 3 1 18 2 3 2 2 3 3 15 4 3 3 5 15 48 2.0 sedang
58 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4 3 4 3 3 3 5 25 3 4 3 4 5 4 23 4 4 5 3 16 64 1.0 tinggi
59 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 2 2 2 2 2 3 2 15 3 5 4 4 3 3 22 2 2 2 4 10 47 2.0 sedang
60 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 3 4 4 2 3 3 3 22 4 3 4 4 3 3 21 2 3 2 1 8 51 2.0 sedang
61 1.0 3.0 3.0 2.0 3.0 4 4 4 4 3 4 2 25 4 3 4 3 3 5 22 2 2 2 4 10 57 1.0 tinggi
62 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 3 2 2 3 1 2 2 15 3 4 4 3 4 3 21 1 3 1 2 7 43 2.0 sedang
63 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 5 5 3 3 3 4 4 27 3 5 4 4 3 4 23 4 3 3 4 14 64 1.0 tinggi
64 1.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3 2 2 2 3 2 3 17 3 2 3 2 2 3 15 2 2 1 3 8 40 3.0 rendah
65 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3 2 2 3 2 2 4 18 5 3 3 4 4 5 24 2 2 3 4 11 53 2.0 sedang
66 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4 5 4 2 2 3 2 22 2 3 2 2 1 1 11 2 2 1 3 8 41 3.0 rendah
67 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 4 4 4 5 3 3 2 25 3 5 4 4 3 4 23 2 3 4 4 13 61 1.0 tinggi
68 1.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3 4 2 2 3 2 2 18 4 3 5 3 3 3 21 1 2 2 3 8 47 2.0 sedang
69 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 3 2 2 3 2 4 3 19 3 1 2 2 3 4 15 2 3 3 2 10 44 2.0 sedang
70 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 4 4 4 5 3 4 27 1 2 2 1 4 2 12 4 4 3 5 16 55 2.0 sedang
71 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 4 4 4 3 3 4 2 24 2 3 2 2 2 3 14 2 2 3 1 8 46 2.0 sedang
1460 1253 819 3532
mean 49,75
sd 7,05
mean+ sd 56,80
mean-sd 42,69

92
Karakteristik Responden Variabel Kinerja Karyawan Honorer
No Kualitas Kuantitas Ketepatan Waktu Efektivitas Kemandirian Komitmen Kerja Total Kategori
Jenis Kelamin Umur unit kerja Pendidikan Lama Kerja Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 2 3 2 2 3 12 2 3 3 3 11 3 3 4 3 13 3 4 4 4 15 3 2 2 3 3 13 3 1 1 4 1 10 74 2.0 sedang
2 2.0 2.0 1.0 3.0 2.0 4 3 3 4 4 18 2 3 4 1 10 4 4 4 3 15 3 2 1 1 7 4 1 2 3 5 15 4 1 2 2 1 10 75 2.0 sedang
3 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 3 3 2 2 2 12 3 2 4 2 11 4 3 3 2 12 3 2 4 3 12 4 4 2 4 3 17 4 4 2 4 3 17 81 2.0 sedang
4 2.0 3.0 1.0 3.0 3.0 4 3 3 4 4 18 2 3 3 1 9 3 3 4 3 13 3 3 4 2 12 3 3 4 3 4 17 3 3 4 3 4 17 86 3.0 tinggi
5 1.0 3.0 1.0 3.0 3.0 4 3 2 1 1 11 2 3 3 4 12 3 1 2 3 9 4 5 3 3 15 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 3 13 73 2.0 sedang
6 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 2 3 2 3 13 3 2 2 3 10 4 3 3 3 13 4 4 3 1 12 3 3 3 4 4 17 3 3 3 4 4 17 82 2.0 sedang
7 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 3 3 1 2 1 10 2 2 1 1 6 3 2 2 2 9 3 2 3 3 11 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 2 12 61 1.0 rendah
8 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 3 3 4 2 15 2 2 3 3 10 2 3 3 2 10 3 2 2 4 11 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 3 13 72 2.0 sedang
9 2.0 1.0 1.0 3.0 3.0 4 3 4 5 4 20 3 3 4 2 12 4 4 2 3 13 4 4 3 2 13 2 2 2 2 3 11 3 2 3 3 2 13 82 2.0 sedang
10 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 3 3 3 2 4 15 3 2 4 3 12 4 3 3 3 13 3 4 5 2 14 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 3 13 80 2.0 sedang
11 2.0 1.0 3.0 3.0 2.0 3 2 2 3 3 13 3 3 3 3 12 3 2 2 3 10 3 2 3 3 11 3 3 2 2 2 12 3 3 2 2 2 12 70 2.0 sedang
12 1.0 2.0 1.0 3.0 2.0 2 2 1 2 3 10 3 3 2 2 10 3 1 2 1 7 3 1 2 4 10 3 3 3 3 2 14 3 3 2 3 4 15 66 2.0 sedang
13 2.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3 4 3 3 2 15 4 4 4 3 15 3 3 4 2 12 4 4 3 2 13 3 3 4 4 4 18 3 3 4 4 2 16 89 3.0 tinggi
14 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4 3 4 3 3 17 2 3 1 1 7 4 3 3 3 13 3 3 2 2 10 3 2 2 2 3 12 3 2 2 2 3 12 71 2.0 sedang
15 2.0 3.0 1.0 3.0 3.0 3 2 2 2 1 10 3 3 4 1 11 3 3 3 4 13 4 4 4 3 15 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 3 13 75 2.0 sedang
16 2.0 1.0 2.0 3.0 2.0 3 2 2 3 2 12 2 1 3 4 10 3 2 2 3 10 2 2 2 3 9 4 3 1 2 3 13 4 3 1 2 3 13 67 2.0 sedang
17 2.0 2.0 1.0 3.0 3.0 3 2 1 4 2 12 3 3 3 3 12 3 2 2 3 10 3 2 3 5 13 3 4 1 2 3 13 3 4 1 2 3 13 73 2.0 sedang
18 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3 3 1 1 1 9 2 4 3 3 12 3 1 1 1 6 3 1 3 2 9 3 3 4 3 4 17 3 3 4 3 4 17 70 2.0 sedang
19 2.0 3.0 1.0 3.0 2.0 4 4 4 3 2 17 2 4 3 3 12 4 4 3 4 15 4 4 3 2 13 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 3 13 83 2.0 sedang
20 1.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3 3 1 1 1 9 1 2 1 3 7 3 2 1 3 9 2 2 1 1 6 2 3 2 2 2 11 2 3 1 3 3 12 54 1.0 rendah
21 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3 2 2 3 3 13 2 4 3 2 11 3 2 3 3 11 3 4 3 5 15 3 3 3 4 4 17 3 3 3 4 4 17 84 3.0 tinggi
22 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3 3 4 3 4 17 2 3 3 4 12 3 2 2 3 10 3 4 5 2 14 3 4 3 4 4 18 3 4 3 4 4 18 89 3.0 tinggi
23 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5 4 3 4 4 20 4 4 3 4 15 5 5 3 3 16 5 5 3 2 15 5 3 3 3 3 17 5 3 3 3 3 17 100 3.0 tinggi
24 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 1 2 1 1 8 3 4 3 3 13 3 2 1 1 7 2 2 3 4 11 3 4 3 4 4 18 3 4 3 4 2 16 73 2.0 sedang
25 2.0 1.0 4.0 2.0 3.0 3 1 2 4 3 13 2 3 3 3 11 2 3 3 3 11 3 1 1 2 7 3 3 3 2 4 15 3 3 3 2 4 15 72 2.0 sedang
26 2.0 2.0 4.0 2.0 3.0 3 1 2 2 1 9 2 1 2 3 8 2 2 3 3 10 3 4 2 2 11 2 3 1 1 1 8 2 3 1 3 3 12 58 1.0 rendah
27 1.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4 2 3 3 4 16 2 3 3 3 11 3 2 3 3 11 2 2 3 2 9 3 2 3 2 2 12 3 3 2 2 2 12 71 2.0 sedang
28 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4 3 4 2 2 15 2 2 1 1 6 3 2 2 2 9 1 2 2 2 7 2 2 1 1 1 7 2 2 1 3 3 11 55 1.0 rendah
29 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3 3 4 4 2 16 2 3 2 3 10 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12 3 4 2 2 3 14 3 4 2 2 3 14 79 2.0 sedang
30 2.0 3.0 4.0 3.0 1.0 3 4 2 2 3 14 2 3 3 4 12 2 2 1 1 6 3 4 3 2 12 3 3 3 4 4 17 3 3 3 4 4 17 78 2.0 sedang

93
31 2.0 2.0 4.0 3.0 2.0 4 4 4 2 2 16 2 2 2 3 9 4 4 4 3 15 4 3 2 3 12 4 4 2 3 4 17 3 2 3 2 2 12 81 2.0 sedang
32 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4 4 4 3 5 20 2 3 2 4 11 4 4 2 3 13 3 2 3 2 10 4 3 2 1 3 13 4 3 2 1 3 13 80 2.0 sedang
33 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4 3 4 3 2 16 4 3 4 4 15 4 4 3 2 13 4 3 4 4 15 4 4 2 2 2 14 4 4 2 2 2 14 87 3.0 tinggi
34 2.0 3.0 3.0 3.0 1.0 3 1 2 2 1 9 3 2 2 3 10 4 3 3 1 11 3 1 2 1 7 3 3 1 1 3 11 3 3 1 1 3 11 59 1.0 rendah
35 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3 2 1 2 4 12 3 3 2 4 12 1 2 1 3 7 3 3 3 3 12 4 4 2 5 3 18 4 4 2 5 3 18 79 2.0 sedang
36 2.0 3.0 2.0 3.0 1.0 3 2 4 2 4 15 2 2 3 3 10 3 2 2 3 10 3 2 4 4 13 3 3 1 1 2 10 3 3 1 1 2 10 68 2.0 sedang
37 2.0 1.0 2.0 2.0 3.0 4 3 4 3 2 16 2 1 2 1 6 4 4 3 2 13 4 4 2 3 13 2 3 2 2 4 13 4 2 2 2 2 12 73 2.0 sedang
38 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 2 1 3 3 12 3 4 2 3 12 4 3 4 4 15 3 3 3 3 12 4 3 3 4 3 17 2 3 3 2 2 12 80 2.0 sedang
39 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4 1 1 2 1 9 3 2 1 3 9 3 3 3 3 12 4 2 3 3 12 4 3 1 1 4 13 4 3 1 1 4 13 68 2.0 sedang
40 1.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3 2 1 4 3 13 2 2 3 3 10 3 2 2 3 10 3 2 3 2 10 2 2 2 1 1 8 2 2 2 1 1 8 59 1.0 rendah
41 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 2 2 1 1 9 3 3 4 2 12 4 3 3 3 13 3 4 2 3 12 3 4 3 2 2 14 3 4 3 2 2 14 74 2.0 sedang
42 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3 2 1 3 4 13 3 2 2 3 10 4 3 3 2 12 3 2 2 2 9 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 3 13 70 2.0 sedang
43 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3 2 3 3 2 13 2 3 3 3 11 3 2 3 3 11 3 2 4 4 13 3 2 3 3 3 14 3 2 1 1 1 8 70 2.0 sedang
44 2.0 1.0 4.0 3.0 1.0 4 4 3 3 2 16 2 2 1 1 6 3 3 3 3 12 2 1 2 2 7 2 2 3 3 3 13 2 3 2 3 3 13 67 2.0 sedang
45 1.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4 2 3 3 2 14 4 2 4 4 14 5 2 4 2 13 4 5 3 4 16 2 2 2 1 1 8 2 2 2 1 1 8 73 2.0 sedang
46 1.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2 2 2 2 3 11 2 2 3 3 10 3 1 2 1 7 3 3 3 3 12 2 3 1 1 1 8 2 3 1 3 3 12 60 1.0 rendah
47 2.0 2.0 4.0 3.0 1.0 3 1 3 1 4 12 2 3 3 3 11 3 2 3 3 11 4 4 3 2 13 3 3 3 2 3 14 3 3 3 2 3 14 75 2.0 sedang
48 1.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3 1 2 3 4 13 2 2 2 3 9 3 4 3 3 13 3 4 3 3 13 3 4 3 2 5 17 3 4 3 2 5 17 82 2.0 sedang
49 1.0 2.0 2.0 2.0 2.0 3 4 2 3 2 14 3 4 4 3 14 2 1 2 1 6 2 2 2 4 10 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 2 14 72 2.0 sedang
50 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3 1 1 1 1 7 3 2 2 3 10 2 2 3 3 10 2 2 3 3 10 1 2 1 1 2 7 1 2 3 2 2 10 54 1.0 rendah
51 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 12 3 2 3 3 11 2 2 1 1 6 3 3 3 3 5 17 3 3 3 3 2 14 76 2.0 sedang
52 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3 3 1 1 2 10 2 2 3 2 9 3 2 1 1 7 3 3 2 3 11 3 4 2 2 3 14 3 4 3 2 3 15 66 2.0 sedang
53 2.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4 1 2 4 1 12 2 2 3 3 10 3 4 4 1 12 4 4 2 3 13 4 4 3 3 3 17 4 4 3 3 2 16 80 2.0 sedang
54 2.0 3.0 3.0 2.0 3.0 4 4 2 3 2 15 4 3 2 2 11 3 2 2 3 10 4 5 2 2 13 2 2 1 3 3 11 2 2 1 3 3 11 71 2.0 sedang
55 1.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3 4 4 3 4 18 4 3 3 4 14 4 4 3 2 13 4 4 3 2 13 4 4 3 3 3 17 4 2 3 3 3 15 90 3.0 tinggi
56 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 4 2 2 1 2 11 4 3 4 3 14 3 1 2 2 8 3 3 2 3 11 3 3 2 2 4 14 3 3 2 2 4 14 72 2.0 sedang
57 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4 4 4 3 4 19 3 3 4 5 15 4 4 4 4 16 4 4 2 3 13 2 1 1 1 2 7 2 2 2 2 2 10 80 2.0 sedang
58 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3 1 1 2 2 9 2 2 3 3 10 3 3 2 2 10 3 1 2 3 9 3 3 2 3 3 14 3 2 3 3 3 14 66 2.0 sedang
59 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 4 4 3 3 2 16 2 2 4 3 11 4 4 4 2 14 4 4 4 3 15 4 4 2 3 4 17 4 2 2 3 4 15 88 3.0 tinggi
60 2.0 1.0 2.0 3.0 1.0 3 3 4 2 1 13 3 4 4 1 12 2 2 3 3 10 3 2 3 3 11 1 1 2 2 2 8 2 3 3 3 2 13 67 2.0 sedang

94
61 1.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3 3 4 2 3 15 3 4 5 2 14 3 3 3 4 13 3 3 3 4 13 3 4 2 4 4 17 3 4 2 4 2 15 87 3.0 tinggi
62 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 4 4 2 3 2 15 2 4 4 4 14 4 4 3 2 13 4 3 3 5 15 3 4 2 4 4 17 3 4 2 4 4 17 91 3.0 tinggi
63 2.0 1.0 3.0 2.0 2.0 3 2 2 3 4 14 3 3 5 4 15 4 4 3 2 13 3 3 3 2 11 3 2 2 3 3 13 3 2 2 3 3 13 79 2.0 sedang
64 1.0 3.0 4.0 2.0 3.0 3 1 3 1 3 11 3 2 2 2 9 3 2 2 2 9 2 2 4 3 11 3 2 3 2 3 13 3 2 3 3 3 14 67 2.0 sedang
65 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 4 3 3 3 4 17 2 2 3 4 11 3 1 3 3 10 3 2 3 3 11 3 1 1 1 1 7 3 3 3 2 2 13 69 2.0 sedang
66 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4 3 4 3 3 17 3 3 4 2 12 4 4 2 2 12 2 1 1 2 6 3 2 3 3 3 14 2 2 2 3 3 12 73 2.0 sedang
67 2.0 2.0 3.0 3.0 2.0 3 3 4 3 3 16 3 5 4 3 15 4 3 4 2 13 3 4 4 5 16 2 2 2 1 1 8 2 2 2 3 3 12 80 2.0 sedang
68 1.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3 4 3 3 3 16 3 4 4 5 16 3 2 2 3 10 2 3 2 3 10 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 2 14 80 2.0 sedang
69 2.0 2.0 4.0 2.0 2.0 3 4 2 2 1 12 2 1 2 1 6 3 2 2 2 9 2 2 3 2 9 3 3 3 4 4 17 3 2 3 3 2 13 66 2.0 sedang
70 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4 3 3 3 3 16 3 4 4 5 16 4 4 4 4 16 4 2 3 3 12 4 4 3 3 4 18 4 4 3 4 4 19 97 3.0 tinggi
71 2.0 2.0 2.0 2.0 3.0 4 2 3 3 4 16 3 3 4 2 12 4 4 4 4 16 3 1 2 1 7 3 3 2 2 3 13 3 3 2 2 3 13 77 2.0 sedang
973 789 801 811 964 958 5296
mean 74,59
sd 8,64
mean+sd 83,23
mean-sd 65,95

95
96
97

Anda mungkin juga menyukai