Oleh:
EGI KOREAN ROMADANI
NIM : 201803019
Oleh:
EGI KOREAN ROMADANI
NIM : 201803019
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
ini yang berjudul “Pengaruh Waktu Tunggu Pasien Tempat Pendaftaran Pasien
(TPP) di RSUD Dungus Madiun”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Bapak Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid), selaku Ketua STIKES Bhakti
2. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.K.M., M.Kes, selaku Ketua Program Studi S1
skripsi ini.
4. Ibu Retno Widiarini, S.KM., M.Kes selaku Dewan Penguji Utama dalam
iv
5. Pihak RSUD Dungus Madiun yang telah memfasilitasi sebagai tempat
penelitian.
6. Seluruh anggota keluarga saya Bapak, Ibu, Kakak dan Adek yang selalu
memberikan do‟a, semangat dan dukungan yang tiada henti sehingga saya
8. Sahabat saya Novita, Kukuh dan Fitri Revita yang telah membantu saya
10. Serta terimakasih untuk diri saya sendiri, yang sudah bertahan hingga saat ini.
Peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu peneliti senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
v
PERSEMBAHAN
Puja dan puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, hasil akhir skripsi ini peneliti
persembahkan kepada:
2. Suharti, selaku ibu dari peneliti. Teruntuk ibuk, terimakasih telah menjadi
peneliti selama ini, menjadi partner berbagi suka duka dan memberikan
vi
4. Kim Young-Gi, selaku adek peneliti. Terimakasih karena selalu menghibur
penulis selama ini meskipun dipisahkan oleh jarak serta sudah bersedia
mendengarkan keluh kesah penulis. Sampai pada titik ini penulis hanya bisa
6. Teruntuk diriku sendiri, terimakasih telah bertahan dan tetap hidup sejauh ini.
vii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : egikorean@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
ix
ABSTRAK
Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
2022
EGI KOREAN ROMADANI
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang bergerak dibidang kesehatan dan
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat. Di dalam suatu rumah sakit terdapat servis quality.
Mutu pelayanan merupakan komponen penting bagi suatu rumah sakit. Mutu
pelayanan terdiri dari lima indikator yaitu: reliability, responsiveness, assurance,
emapthy dan tangibles.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi penelitian adalah pasien rawat
jalan bulan oktober-desember 2021 berjumlah 331 responden dan sampel berjumlah
77 responden berdasarkan rumus slovin. Teknik sampling menggunakan purposive
sampling. Teknik analisis data yang digunakan analisis univariat dan bivariat dengan
uji Chi Square.
Hasil penelitian ini dengan rata-rata waktu tunggu pasien Tempat pendaftaran
Pasien (TPP) RSUD Dungus Madiun selama 11 menit dan sebagian besar waktu
tunggu pasien kategori waktu lama (≥ 10 menit ). Mutu pelayanan dalam kategori
baik berdasarkan lima dimensi mutu pelayanan yaitu tangible, reliability,
responsiveness, assurance dan emphaty. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh antara waktu tunggu pasien Tempat Pendaftaran pasien (TPP) terhadap
Mutu Pelayanan ditunjukkan dengan nilai ρ-value = 0,463. Penelitian ini
x
mengungkapkan perlu adanya peningkatan pelayanan di TPP dengan mengadakan
pelatihan agar waktu tunggu semakin membaik.
Kata Kunci : Waktu Tunggu Pasien, Tempat Pendaftaran Pasien (TPP), Mutu
Pelayanan
xi
ABSTRACT
xii
DAFTAR ISI
PERSEMBAHAN....................................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................... x
xiii
1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
xiv
2.2.1 Pengertian Waktu Tunggu ....................................................... 27
xv
4.2 Populasi dan Sampel............................................................................ 49
xvi
5.1.1 Kondisi Geografis .................................................................... 64
LAMPIRAN ............................................................................................................... 89
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
DAFTAR SINGKATAN
xxi
POND : Post Operational Death Rate
xxii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan tubuh, jiwa dan sosial dalam individu seseorang
untuk hidup secara produktif dan ekonomis. Dengan kesehatan setiap individu
dapat melakukan aktivitas sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
Kamsir 2018)
menjelaskan bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi yang bergerak dibidang
meliputi rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. (Karimah, Arso &
juga banyak disorot oleh masyarakat mengenai kinerja tenaga- tenaga kesehatan
selain masyarakat juga mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam pelayanan
Menurut Parasuman, et.al (1988) bahwa kinerja dan service quality atau yang
sering kita dengar dengan mutu yang tinggi merupakan faktor terpenting
1
2
konsep pengukur mutu pelayanan yang terdiri dari lima indikator yaitu:
Berdasarkan lima dimensi tersebut akan diketahui terjadi atau tidak terjadi
gap (kesenjangan), ada tidaknya pengaruh dari lima dimensi mutu pelayanan yang
kalinya yang diterima oleh pasien maupun keluarga pasien, maka baik buruknya
mutu pelayanan di rumah sakit dapat dinilai dari pelayanan yang diberikan kepada
pasien di TPP. Baik buruknya mutu pelayanan rumah sakit dapat dinilai dari
menentukan citra awal rumah sakit dan dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu waktu yang dibutuhkan oleh petugas
loket pendaftaran dalam menyediakan berkas rekam medis rawat jalan yaitu
kurang dari 10 menit berdasarkan indikator waiting times. Waktu tunggu dapat
3
Dampak akibat waiting times terhadap pasien dan rumah sakit, bagi pasien
diberikan oleh rumah sakit. Akibat kepuasan pasien yang menurun sehingga
secara tidak langsung juga berdampak terhadap rumah sakit itu sendiri seperti
jumlah kunjungan pasien yang menurun yang disebabkan mutu pelayanan rumah
sakit kurang baik, tidak tercapainya kinerja pelayanan rumah sakit sehingga
mengakibatkan kerugian secara finansial bagi rumah sakit. (Octasari & Setiawan
2018)
Berdasarkan penelitian (Dewi, Machmud & Lestari 2020) waktu tunggu rawat
jalan di RSUD dr. Achmad Darwis belum sesuai dengan Standar Pelayanan
dipolilinik rawat jalan RSUD dr. Achmad Darwis belum mencukupi, serta jumlah
komputer yang kurang sehingga disaat pasien ramai terjadi penumpukan pasien.
Penelitian yang dilakukan (NM, Rattu AJ & JS 2015) juga menunjukkan bahwa
waktu tunggu pelayanan pasien yang lama disebabkan jumlah pasien banyak,
keterbatasan SDM.
4
Pacitan. RSUD Dungus sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan kepada
melayani pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap yang tergabung menjadi
satu.
(reliability) diperoleh presentase tidak baik 6,6% dan presentase baik 93,4%,
dimensi daya tanggap (responsiveness) diperoleh presentase tidak baik 13,2% dan
baik 28,0% dan presentase baik 71,4%, dimensi kepedulian (emphaty) diperoleh
presentase tidak baik 41,8% dan presentase baik 58,2% dan dimensi bukti fisik
(tangible) diperoleh presentase tidak baik 64,4% dan presentase baik 65,6%.
target 100%.
5
kunjungan pasien rawat jalan RSUD Dungus selama tiga bulan terakhir mulai
bulan Oktober sampai Desember 2021 rata-rata jumlah pasien bulan Oktober
Oleh karena itu, perbaikan lama waktu tunggu dan mutu pelayanan di bagian
adalah waktu tunggu serta mutu pelayanan bagian TPP dan bagaimana perlakuan
terhadap mutu pelayanan. Maka dari pernyataan itu, peneliti ingin mengetahui
1.3. Tujuan
Madiun.
2022
Tahun 2022
7
1.4. Manfaat
Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa hasil penelitian yang hampir sama dengan Pengaruh Waktu
Tunggu Pasien Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) Di RSUD Dungus Madiun adalah sebagai berikut:
2. Sulaiman Hubungan Tahun 2019 dan Jenis Variabel bebas : 30 responden Hasil penelitian responden
dan Mutu Tempat RSU penelitian ini Mutu Pelayanan menyatakan mutu
Anggraini Pelayanan Siti Hajar deskriptif pelayanan di poli
Terhadap dengan Variabel terikat : fisioterapis RSU Siti Hajar
8
Kepuasan Medan rancangan Kepuasan Medan cukup baik
Pasien cross Pasien sebanyak 14 orang
di Poli sectional (46.7%). Hasil ini juga
Fisioterapi menunjukan ada
RSU Siti Hajar hubungan mutu pelayanan
fisioterapi dengan
kepuasan, hal ini terbukti
dari hasil analisis chi-
square p-value = 0.004
3. Suparta, Hubungan Tahun 2018 dan Metode Variabel bebas : 127 Ada hubungan mutu
Mutu Tempat penelitian Mutu Pelayanan responden pelayanan pada
Haryono Pelayanan Puskesmas menggunaka Variabel terikat : ketanggapan dengan
dan Asriani terhadap Lompoe Kota desain Kepuasan kepuasan pasien dengan
Kamsir Kepuasan Pare-pare deskriptif Pasien nilai P=0,000, ada
Pasien di Poli analitik hubungan mutu pelayanan
Umum pada kehandalan dengan
Puskesmas dengan kepuasan pasien dengan
Lompoe Kota pendekatan nilai P=0,016, ada
Pare-pare hubungan mutu pelayanan
cross
pada empati dengan
sectional
kepuasan dengan nilai
study
P=0,000, ada hubungan
mutu pelayanan pada
jaminan dengan kepuasan
pasien dengan nilai
P=0,009, ada hubungan
mutu pelayanan pada
bukti fisik dengan
kepuasan pasien dengan
9
nilai ρ =0,000.
4. Egi Korean Pengaruh Tahun 2022 dan Penelitian Variabel bebas: 77 responden Hasil penelitian
Romadani Waktu Tunggu Tempat RSUD Kuantitatif Waktu Tunggu menyatakan bahwa tidak
Pasien Tempat Dungus Madiun dengan Pasien TPP ada pengaruh antara
Pendaftaran pendekatan Waktu Tunggu Tempat
Pasien (TPP) cross Variabel terikat : Pendaftaran Pasien (TPP)
Terhadap sectional Mutu Pelayanan terhadap Mutu Pelayanan
Mutu dari hasil uji Chi Square
Pelayanan Di dengan nilai ρ-value =
RSUD Dungus 0,463
Madiun
10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Mutu atau kualitas menurut Goetsh dan Davis (1994) dalam Irine Diana Sari
(2010: 53) adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
Mutu atau kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen
(Martinich,1997:563).
setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-
rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi
Pelanggan meliputi pasien, keluarga dan lainnya yang datang untuk mendapatkan
dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber
11
12
daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, effisien dan efektif
serta diberikan secara aman dan memuaskan secara normal, etika, hukum dan sosial
1. Nyaman dipergunakan.
2. Memuaskan pelanggan.
5. Murah.
Mengacu pada tingkatan baik tidaknya atau berharga tidaknya sesuatu. Oleh
karna itu, kata mutu pelayanan juga mengacu pada tingkatan baik tidaknya sebuah
pelayanan. Ukuran baik tidaknya suatu pelayanan tidak mudah untuk disepakati,
karna setiap jenis pelayanan memiliki ciri khas masing-masing, berkembang untuk
memenuhi kebutuhan yang khusus dan digunakan dalam lingkungan pelayanan yang
saling berbeda. Ukuran mutu pelayanan sering dijumpai di berbagai bidang kajian
memadai.
kebutuhan dan harapan pelanggan terpenuhi. Tentu saja, dalam pelayanan kesehatan,
tentang mutu.
rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standar dan kode etik profesi
sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar
dan efisien serta diberikan secara aman dan memuaskan norma, etika,
defections).
15
adalah:
dihindari. Demikian pula hal nya untuk pemakaian sumber daya yang
kesehatan
yang di butuhkan. Dalam hal ini akan di tentukan oleh profesi layanan
pokok.
2. Kehandalan (Reliability)
bagi pasien.
4. Jaminan (Assurance)
5. Kepedulian (Empathy)
dalamnya.
tentang apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana layanan kesehatan itu
akan di laksanakan.
laksanakan dalam waktu dan cara yang tepat, oleh pemberi layanan yang
tepat, dan menggunakan peralatan dan obat yang tepat, serta dengan biaya
yang efisien.
tolak ukur yang menunjukkan pada ukuran sumber daya manusia (tenaga
pelaksana), sarana dan alat yang tersedia, serta dana (budget) yang
keluaran yang ada, sehingga perlu ada indikator (tolak ukur) tentang hasil
1. Input
bahwa jika struktur input tertata dengan baik, akan lebih menjamain mutu
2. Proses
Proses adalah suatu kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang
penanganan penyakit dan prosedur pengobatan. Dalam hal ini juga dianut
conduct yang telah diterima dan diakui oleh masing-masing ikatan profesi
akan semakin tinggi pula mutu asuhan pelayanan terhadap pasien. Baik
b. Efektivitas prosesnya.
3. Outcome
3) Kematian pascabedah.
sakit, meliputi:
4) BOR
diukur dengan:
3) Surat kaleng.
a) Contact rate.
b) Hospitalization rate.
adalah:
mutu rumah sakit. Dalam hal ini, gugus kendali mutu dapat ditugaskan
kepada komite medik rumah sakit karena mereka adalah staf fungsional
berhasil atau gagal. Keluaran (output) adalah apa yang diharapkan akan
tingkatan mutu.
tindakan yang tepat dengan cara mengubah kategori kriteria masukan dan
yang sangat penting yang akan menentukan citra awal rumah sakit.waktu
dokter. Waktu tunggu pasien adalah salah satu komponen potensial yang
penyakit yang dideritanya tidak parah, maka pasien akan berobat dan
dengan status pasien yang dibedakan menjadi pasien umum dan pasien
Surat Rujukan/perintah kontrol, dan foto kopi KTP dengan foto kopi surat
rujukan. Oleh karena itu pasien yang akan mendaftar diperiksa duhulu
administrasi tersebut(Dewi,2015).
30
(Marno, 2012) : Saat pasien datang mulai dari mendaftar ke loket, antri
oleh dokter, perawat atau bidan sekitar lebih dari 90 menit, ini termasuk
kategori lama. Saat pasien datang mulai dari mendaftar ke loket, antri dan
dokter, perawat atau bidan sekitar < ½ jam atau 30-60 menit, ini termasuk
kategori sedang. Saat pasien datang mulai dari mendaftar ke loket, antri
oleh dokter, perawat atau bidan sekitar 30 menit, ini termasuk kategori
proses yang berdiri dengan sendiri, tetapi proses itu merupakan satu
tunggu pelayanan rawat jalan ≤ 60 menit, jika waktu tunggu > 60 menit
pelayanan Rawat Jalan tersebut dikatakan lama atau tidak sesuai dengan
diabaikan dan tidak sesuai dengan standar yang ada. Tiga faktor penyebab
pasien pulang. Pelayanan yang baik pasien berobat jalan tidak bergantung
pada jumlah orang yang selesai dilayani setiap hari atau dalam jam kerja,
yang berkaitan dengan kepuasan pasien yaitu manusia dan alat. Karena
itu untuk memuaskan pasien diperlukan petugas yang bukan hanya dapat
(Gultom,2008)
rumah sakit tanpa terdaftar di unit rawat inap atau sejenisnya (Sudra,
2010).
informasi pasien rawat jalan dan merupakan salah satu bagian unit
dokumen rekam medis bagi pasien yang baru pertama kali berobat
keluhanya.
34
yang
bersangkutan.
jalan.
bagian filling.
pelayanan.
berobat).
gigi mulut. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut meliputi pelayanan
obstetri dan ginekologi. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut paling
dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan anak, dan keluarga berencana.
klinik. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut paling sedikit berjumlah
1 (satu) pelayanan.
Rumah sakit yang bersifat transisi karena pada suatu saat akan di
meliputi pelayanan medik dasar, medik gigi mulut, kesehatan ibu dan
kesehatan sebuah Rumah Sakit selalu terkait dengan struktur, proses, dan
kesehatan di rumah sakit juga dapat di kaji dari tingkat efesiensi rumah
1) Masukan (input)
peralatan, dana dan sebagainya. Ada sebuah asumsi yang mengatakan jika
struktur input tertata dengan baik akan lebih menjamin mutu pelayanan
2) Proses (proces)
b. Efektivitas prosesnya
3) Hasil (outcome)
kesehatan;
etika keilmuan.
Clinical Governance”.
pasien,
atau keluarga yang tidak mampu, melalui rumah sakit milik pemerintah
dan swasta yang telah ditunjuk dalam menyediakan rawat inap kelas III
secara gratis.
(AKI).
44
tidak menular.
Control (IPC).
dioperasikan.
perundang-undangan.
mengembangkan pelayanan.
perundang - undangan.
kesehatan.
h. Mendapatkan insentif pajak bagi rumah sakit publik dan rumah sakit
2009).
1. Pelayanan jasa yaitu : rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, rawat
dari konsep serta variabel yang akan diteliti. Penelitian ini dibuat kerangka
dengan waktu tunggu pasien yang merupakan variabel bebas. Secara lengkap
struktur hubungan variabel penelitian ini dalam bentuk kerangka konsep dapat
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
47
48
3.2 Hipotesis
BAB 4
METODE PENELITIAN
efek dengan cara pendekatan dan pengumpulan data dalam satu waktu (point
Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
4.2.1 Populasi
objek yang memiliki karakteristik dan telah ditetapkan oleh peneliti untuk
manusia saja tetapi juga objek maupun benda alam lainnya. (Masturoh & T
Anggita 2018)
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan di
sebesar 3.965 dalam waktu 3 bulan terakhir dengan rata-rata 1.322 orang
per bulan dan rata-rata 331 orang per minggu. Jadi, populasi yang
4.2.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Dungus Madiun. Jumlah sampel yang diteliti
sebanyak 77 orang. Maka, responden yang digunakan sebagai sampel
dihitung dengan cara menggunakan rumus slovin sebagai berikut :
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
berikut:
51
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probality
probabilitas maka tidak perlu adanya peluang sama terhadap anggota populasi
yang dipilih berdasarkan dengan kriteria subjektif tertentu namun harus jelas agar
Jenis non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berikut :
Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) di RSUD Dungus Madiun Tahun 2022 sebagai
berikut:
POPULASI
Pasien rawat jalan RSUD Dungus Madiun sejumlah 331 orang.
SAMPEL
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 77 responden
TEKNIK SAMPLING
Teknik Sampling dalam penelitian ini menggunakan Non Probability
Sampling dengan Purposive Sampling.
LAPORAN
4.5.1 Variabel
Definisi operasional merupakan suatu uraian batasan variabel atau tentang apa yang diukur oleh variabel
penelitian (Notoadmodjo 2012).
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah observasi dan
reability (kehandalan) dan tangible (bukti fisik). Total pertanyaan ada 25 butir
soal.
4.7.1 Lokasi.
Maret 2022
59
Dalam penelitian ini data yang digunakan oleh peneliti dikumpulkan dengan 2
cara yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara
sedangkan data sekunder diperoleh oleh peneliti dari data rekam medis RSUD
Dungus Madiun.
1. Editing
2. Coding
3. Entry Data
Entry data merupakan bentuk jawaban dari responden yang berupa kode-
4. Scoring
5. Tabulating
Pada fase ini, data yang diperoleh untuk setiap variabel akan disajikan
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
dua variabel. Dalam penelitian ini, analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
pelayanan di RSUD Dungus Madiun Tahun 2022. Uji statistik yang dilakukan
dalam penelitian ini yaitu Uji Chi Square. Uji Chi Square bertujuan untuk
mencari hubungan dan tidak dapat melihat seberapa besar hubungannya. Adapun
2. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai frekuensi harapan kurang dari 5,
1. Jika ρ value ≤ 0,05 maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh waktu tunggu
2. Jika ρ value ≥ 0,05 makan H0 diterima artinya tidak ada pengaruh waktu
Adapun syarat dari uji Chi- Square Fisher adalah sebagai berikut:
5. Bila tidak ada sel yang mempunyai nilai expected kurang dari lima,
gunakan uji Chi-Square dan bila paling tidak ada satu sel yang
etika, penting bagi peneliti untuk memahami beberapa hal terkait di bawah ini:
laporan penelitian.
concent terlebih dahulu, yaitu dengan memberi tahu tujuan dari penelitian
kepada responden.
63
terjaga oleh peneliti, semua responden yang terlibat akan diperlakukan sama,
yaitu dengan cara memberikan nama samara dengan diganti nomor untuk
sebelah Timur dari Pusat Kota Madiun) yaitu pada jalan antara
tepatnya pada kaki Gunung Wilis sisi barat. Secara geografis berada di
64
65
secara efektif dan efesien, maka perlu dirumuskan cita-cita atau tujuan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu (umumnya dalam kurun
1) Visi
2) Misi
akuntabel.
program.
66
3) Tujuan Strategis
4) Motto
5) Nilai Dasar
e. Klinik Gigi
f. Pojok DOTS
67
a. Kelas III : 23 TT
b. Kelas II : 14 TT
c. Kelas I : 8 TT
c. Pelayanan Radiologi
e. Pelayanan Farmasi
b. Bonchoscopi/ FOB
c. Endoscopi
d. Radiologi Flouroscopi
e. Computer Radiografi
f. Spirometri
g. USG 4 Dimensi
h. Microskop Monitor
pasien RSUD Dungus sebesar 90,8 dan pada triwulan ke 3 dengan rata-
kelamin.
1. Umur
pada usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 19 orang (24,7%). Untuk usia
paling sedikit berkisan pada usia 17-25 tahun sebanyak 7 orang (9,1%).
2. Pendidikan
3. Jenis Kelamin
Dungus Madiun
93,5% 6,5%
Total 69 8
89,6% 10,4%
responden (13,0%). Hasil Uji Chi Square antara Waktu Tunggu Pasien
nilai signifikasi atau ρ-value yaitu 0,463 yang lebih besar dari α = 0,05
Dungus Madiun.
5.3 Pembahasan
Dungus Madiun
pasien terdapat beberapa kendala yang terjadi antara lain kinerja petugas
petugas yang kurang. Jika waktu tunggu tempat pendaftaran pasien lama
suatu rumah sakit buruk apabila sakitnya tidak sembuh, antrian lama dan
rata-rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standar dan kode etik
sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar
dan efisien serta diberikan secara aman dan memuaskan norma, etika,
menciptakan rasa aman bagi pasien. Jaminan juga berarti bahwa para
masalah pasien.
para pasien dan bertindak demi kepentingan pasien dan memiliki jam
penampilan petugas.
Untuk itu di RSUD Dungus Madiun perlu melakukan evaluasi dari segi
waktu tunggu pasien yang baik merasa sangat puas terhadap mutu
ketersediaan ruang tunggu yang cukup, petugas yang ramah dan sopan
78
baik dan mutu pelayanan buruk sebesar 2 responden (6,5%) dan untuk 6
pada saat pasien datang untuk berobat di rumah sakit, kedua hal tersebut
antara lain :
medis.
jadwal atau jam buka Tempat Pendaftaran Pasien (TPP) yang telah
terputus atau lemot dan komputer atau mesin printer yang eror.
0,001 sehingga nilai ρ sebesar 0,001 yang lebih kecil dari α = 0,05
mutu pelayanan kesehatan. (Astuti 2018) Hal ini tidak sejalan dengan
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuesioner item pertanyaan pada
registrasi.
registrasi.
hati.
terbelit-belit.
dituju.
registrasi.
memberikan pelayanan.
84
BAB 6
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Armen, F. & Azwar, V., 2013, 'Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Rumah Sakit', 1st
Arrietta, R., 2012, 'RSPAD Gatot Soebroto DITKESAD Tahun 2011 Tesis RSPAD
Astuti, N.P., 2018, „Hubungan Waktu Tunggu Pelayanan dengan Mutu Pelayanan
Kesehatan Pasien Instalansi Rawat Jalan Poli Syaraf RSUD dr. R Goeteng
Taroenadibraka Purbalingga‟.
Azwar, A., 1996, „Pengantar Administrasi Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara.‟
Dewi, S., Machmud, R. & Lestari, Y., 2020, „Analisis Waktu Tunggu Rawat Jalan di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr Achmad Darwis Suliki Tahun 2019‟, Jurnal
El-Dairi, M. & House, R.J., 2019, 'Optic nerve hypoplasia, Handbook of Pediatric
Fiani, E.O., Pujihastuti, A. & Karanganyar, P.T., 2021, „Indonesian Journal of Health
STIKe‟, 1(2).
Handayani, P.W., Hidayanto, A.N., Pinem, A.A., Hapsari, I.C., Azzahro, F.,
Publishing, Yogyakarta.
Janari Mifa Wangi, R., 2017, „Pengaruh Kualitas Pelayanan Di Bagian Pendaftaran
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Paru Dungus Madiun
Karimah, C., Arso, S.P. & Kusumastuti, W., 2020, „Analisis Pengelolaan Obat pada
Laeliyah, N. & Subekti, H., 2017, „Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan dengan
Laeliyah Nur, S., 2017, „Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan Dengan Kepuasan
NM, B., Rattu AJ & JS, S., 2015, „Analisis Lama Waktu Tunggu Pelayanan Pasien
88
Octasari, P. & Setiawan, R.T., 2018, „Tinjauan Waktu Penyediaan Rekam Medis
1–11.
Putra, R. M., & Yulia, Y., 2021, „Tinjauan Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan Di
Bandung.
Suparta, Haryono & Kamsir, A., 2018, „Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap
Utami, Y.T., 2014, „Hubungan Waktu Tunggu Pelayanan Rawat Jalan Dengan
Surakarta‟.
Wardani, P., Piksi, P. & Bandung, G., 2021, „Evaluasi Standar Pelayanan Minimal
Wulandari, P., Listiawaty, R. & Hafiz, A., 2018, „Hubungan Waktu Tunggu Terhadap
89
90
Untuk itu kami memerlukan data atau informasi yang nyata dan akurat dari
bapak/ibu/saudara/i melalui pengisian kuesioner yang akan kami lampirkan pada
surat ini. Kuesioner berisi 15 pertanyaan berupa checklist dan bapak/ibu/saudara/i
cukup menjawab dengan cara mencentang yaang dianggap benar. Kami akan
menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas bapak/ibu/saudara/i. Jawaban yang
bapak/ibu/saudara/i akan digunakan untuk pengembangan Ilmu Kesehatan
Masyarakat.
Semua pasien rawat jalan khususnya pasien baru dapat berpartisipasi dalam
penelitian ini, dimana penelitian ini tidak akan memberikan dampak yang
91
membahayakan. Penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran bagi pasien dalam upaya
mencari pelayanan kesehatan yang bermutu.
Madiun, ..............................2022
Hormat Kami,
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya bersedia menandatangani lembar
persetujuan untuk menjadi responden pada penelitian ini.
Madiun, ...................................
(...............................................)
93
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Alamat :
Perguruan Tinggi
94
B. WAKTU TUNGGU
Reliability (Kehandalan)
1. Petugas registrasi melakukan
pencatatan identitas pasien.
2. Petugas registrasi setiap
memberikan pelayanan sangat
teliti dan cermat.
Assurance (Jaminan)
6. Petugas registrasi berhati-hati
saat memberikan pelayanan.
7. Petugas menguasai
pengetahuan dan keterampilan
dalam menanganu keluhan
pasien.
Responsiveness (Ketanggapan)
11. Ketika pasien datang petugas
registrasi langsung
memberikan pelayanan.
pasien.
Emphaty (Kepedulian)
16. Petugas registrasi menjelaskan
alur setelah mendapatkan
pelayanan di registrasi.
2. Waktu Tunggu
3. Mutu Pelayanan
103
Lampiran 8 Dokumentasi