TAHUN 2022
SKRIPSI
Disusun oleh
Nama : Rahmadyanti
NIM :
i
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT UNTUK
TAHUN 2022
SKRIPSI
Disusun oleh
Nama : Rahmadyanti
NIM :
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
i
PERNYATAAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing dan dinyatakan siap
untuk diujikan
Jakarta,.............Juni 2022
DEWAN PENGUJI
Ketua/Penguji I
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
di dalam naskah skripsi yang berjudul “Pengaruh dan Sikap Masyakat Untuk
Tahun 2022” tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh pihak lain
untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang telah saya peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
(Rahmadyanti)
NIM.
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
Nama : RAHMADYANTI
Tempat dan Tanggal : PADANG, 07 DESEMBER 1975
Lahir
Agama : ISLAM
Orang tua : ARMANSYAH / Kristina
Alamat : Jl. Swadaya III
Email : p_rhdyen@yahoo.com
No Hp : 0812-8566-9991
B. PENDIDIKAN
SD : SDN 05 SUTI SEMARANG Lulus Tahun
2012
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Atas Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Masyarakatt untuk Melakukan Vaksinasi
Booster COVID-19 di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur”. Laporan Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan Skripsi pada program studi
Strata-1 di Jurusan S1 Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara, Jakarta 2022.
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
v
Peneliti menyadari laporan skripsi ini tidak luput dari berbagai
bagi bidang pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi
vi
PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA
Jakarta, Juni 2022
Rahmadyanti
Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Masyarakatt untuk Melakukan Vaksinasi
Booster COVID-19 di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur
xvi + 52 halaman, 8 tabel, 2 gambar 7 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang : Pandemi Covid 19 sudah berlangsung hampir
3 tahun. Pemerintah sejak tahun 2020 mulai gencar melakukan vaksinasi covid -
19. Dan vaksinasi booster pun sudah mulai dilakukan sejak 2021. Hasil Studi
menunjukkan terjadi penurunan anti bodi setelah 6 bulan mendapatkan vaksinasi
primer dosis lengkap sehingga dibutuhkan pemberian vaksin lanjutan atau
booster. Berdasarkan rekomendasi ITAGI pemberian vaksinasi booster COVID-
19 diberikan guna mempertahankan efektifitas vaksin. Cakupan vaksinasi booster
COVID-19 yaitu hanya 6,2%, hal ini tidak sejalan dengan hasil survey Indikator
Politik Indonesia yang mengatakan bahwa 50,7% masyarakat menerima untuk
dilakukan vaksinasi booster. Penelitian mengenai penerimaan vaksinasi booster
COVID -19 oleh masyarakat masih sedikit.
Tujuan Penelitian : Pengetahuan dan Sikap Masyarakatt untuk Melakukan
Vaksinasi Booster COVID-19 di Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur
Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain cross sectional .Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling
pada 101 sampel di Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang dilakukan pada
Januari 2022 s/d Februari 2022 dengan kuesioner google form. Penyajian data
dengan analisa deskriptif dan uji chi square.
Hasil Penelitian : Karakteristik responden terkait sikap masyarakat untuk
melakukan vaksinasi booster COVID-19 di kecamatan Jatinegara, mayoritas
berada pada rentang usia ≥29 tahun yaitu 53,5%, berpendidikan rendah 61,4%
dan tidak bekerja 54,5%. Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dan
sikap dengan p-value 0,000.
Kesimpulan dan Saran : Variabel motivasi memiliki hubungan yang signifikan
dengan sikap masyarakat dalam melakukan vaksinasi booster COVID -19.
Daftar Bacaan : 22 bacaan (2005-2020)
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Booster vaksin COVID-19.
vii
STUDY PROGRAM IN MIDWIFE
ABDI NUSANTARA HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCES
Jakarta, June 2022
Pitri Gea Natalia
The Effect of Knowledge and Attitudes on Young Women's Perceptions of Early
Marriage at SMA Mandalahayu 304 East Bekasi
xvi + 52 pages, 8 tables, 2 pictures 7 attachments
ABSTRACT
Background : Early childhood marriage is a form of violence against children
and violates human rights. According to data from the Central Statistics Agency
(BPS in 2020, the number of early marriages or child marriages in 2019 was
10.82%, Then in 2020 it decreased to 10.18%, but there was an increase in 9
provinces. Data shows that in 2018, 1 out of 9 women aged 20-24 years married
before the age of 18 years or about 11 percent. Meanwhile only 1 in 100 men
aged 20-24 years married before the age of 18 years or about 1 percent.
Research Objectives: To determine the effect of knowledge and attitudes on young
women's perceptions of early marriage at Mandalahayu 304 High School, East
Bekasi
Research Methods: This type of research is analytic observational cross sectional
with a quantitative approach. The sample size is 100 people in young women. The
sampling technique used is non-probability sampling with purposive sampling
method.
Research Results: Univariate results The majority of young women in SMA
Mandalahayu 304 East Bekasi have perceptions of lack of understanding, lack of
knowledge, unsupportive attitudes towards early marriage, high parental
education, parents' occupation of traders, There is an influence between age,
knowledge, parental education , the work of parents on young women's
perceptions of early marriage at SMA Mandalahayu 304 East Bekasi with an
Asimp.sign value of 0.000, which is 0.000 < 0.05, and there is no effect of attitude
on young girls' perceptions of early marriage in high school Mandalahayu 304
East Bekasi
Conclusions and Suggestions: For health services or health parties, especially
midwives, for promotion of adolescents, especially regarding the factors causing
early marriage, so that it can change adolescents' perceptions of early marriage.
Reading List : 22 readings (2005-2020)
Keywords: perception of early marriage, knowledge, attitude
viii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
ix
2.3.4 Faktor yang Mempengaruhi persepsi..............................................22
3.3 Hipotesis..................................................................................................32
4.3.1 Populasi...........................................................................................33
4.3.2 Sampel.............................................................................................34
4.8.1 Editing.............................................................................................38
4.8.2 Coding.............................................................................................38
4.8.3 Tabulating.......................................................................................38
x
4.9 Uji Validitas & Reabilitas.........................................................................39
4.11.2 Anonimity.....................................................................................42
4.11.3 Confidentialy.................................................................................42
BAB 6 PEMBAHASAN
BAB 7 PENUTUP
7.1 Kesimpulan...............................................................................................60
7.2 Saran..........................................................................................................60
xi
DAFTAR TABEL
NO. HAL
xii
DAFTAR GAMBAR/BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4. Kuesioner
xiv
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
xvi
bulan setelah mendapatkan vaksin primer dosis Lengkap (dosis 1
2022).
vaksin booster yang digunakan saat ini ada 6 jenis vaksin yaitu
Moderna.
xvii
2021 yang menggunakan data analisis regresi dan meta analisis yang
mengalami
kekerasan terhadap anak dan melanggar HAM. Menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS Tahun 2020, jumlah pernikahan dini atau pernikahan anak
pada tahun 2019 sebanyak 10.82 %, Kemudian pada tahun 2020 menurun
bahwa pada tahun 2018, 1 dari 9 perempuan berumur 20-24 tahun menikah
laki-laki berumur 20-24 tahun menikah sebelum usia 18 tahun atau sekitar 1
persen.
berasal dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Selain itu Pengetahuan
akan bahaya dari pernikahan dini. Pernikahan dini tidak hanya merenggut
masa depan remaja tetapi juga menimbulkan dampak buruk seperti putus
1
mereka setelah mereka menikah (Jayanti 2021).
tingkat pendidikan yang rendah, ekonomi, adat dan tradisi (Suyani and
dasarnya merupakan satu siklus fenomena yang terulang dan tidak hanya
kesadaran dan budaya namun juga terjadi di wilayah perkotaan yang secara
tidak langsung juga dipengaruhi oleh era model dari dunia hiburan yang
mereka tonton. Di abad 21, fenomena pernikahan gadis belia yang masih di
bawah umur masih banyak terjadi di negara berkembang. Menurut data dari
tahun. Jika tidak ada perubahan terhadap tradisi ini, diperkirakan pada tahun
2
2020, ada 14,2 juta gadis belia akan menjadi pengantin perempuan tiap
psikologis dan emosional serta isolasi sosial dimana bayi yang dilahirkan
hasil pernikahan dini juga memiliki kemungkinan yang untuk lahir prematur
dengan berat badan lahir rendah dan kekurangan gizi bahkan pernikahan
penyebab utama kematian anak perempuan usia 15-19 tahun (Jayanti 2021).
banyak lagi. Di sini peran orang tua sebagai keluarga sangat penting untuk
mengarahkan anak ke arah yang lebih baik serta peran tokoh agama pun
lebih terarah.
yang tidak di duga dan masyarakat pun kadang bersikap acuh tak acuh dan
3
dalam mengatasi masalah yang ada di lingkup lingkungan masyarakat peran
solusi pada masalah tersebut (Ade Rahayu Prihartini dan Rosidah 2018).
dini pada remaja putri. Namun pada penelitian saya ini meneliti tentang
Bekasi.
4
Persepsi Remaja Putri Tentang Pernikahan Dini Di SMA Mandalahayu 304
Bekasi Timur .
Tahun 2022.
Tahun 2022.
ilmu Kesehatan yang berkaitan yang berkaitan dengan persepsi remaja putri
5
1.6.1 Manfaat Praktisi
1. Bagi Profesi
dikalangan remaja.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Peneliti
304 Bekasi, waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret- Mei 2022.
6
primer, Teknik pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner, Analisa
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah
pernikahan dini jika salah satu pasangan pernikahan usianya masih dibawah
kematian ibu dan bayi. Dalam jangka panjang, hal ini juga akan
8
2.1.2 Faktor Terjadinya Pernikahan Usia Dini
a. Pendidikan Rendah
anak-anak yang masih berada pada usia sekolah. sebagian besar tidak
adanya kultur nikah muda yang meliputi budaya menikah di usia dini,
Seks bebas merupakan hal yang sudah biasa dikalangan remaja pada
berhubungan intim.
9
2.1.3 Dampak Pernikahan Dini
(usia kurang dari 20 tahun) menurut (Yuspa and Tukiman 2017) yakni :
masa kehamilan dengan akibat yang buruk bagi janin yang dikandung,
3. Preeklamsi dan eklamsi yang dapat membawa maut bagi ibu maupun
bayinya.
masa depan remaja. Kehamilan pada masa sekolah, remaja akan terpakasa
10
2.1.4 Upaya Pencegahan Resiko Pernikahan Dini
1. Pemerintah
dini.
pernikahan dini.
reproduksi dan hak atas kesehatan reproduksi bagi anak dan remaja.
11
2. Orang tua / wali
3. Anak
12
1) menyebarluaskan informasi tentang kesehatan reproduksi dalam upaya
4. Masyarakat
cara:
13
4) berperan aktif dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi
kearifan lokal.
seorang anak putus sekolah pada usia wajib bersekolah maka anak
Sehingga seorang anak atau remaja akan mendorong orang tua untuk
teman dekat,
14
biologis. ketika orang tua mengetahui anak remajanya terutama anak
jenis yang telah melakukan hubungan biologis dengan anak gadis atau
Keputusan ini diambil oleh orang tua untuk menghindari malu karena
(Ahmad, 2009). Selanjutnya faktor dari luar atau faktor eksternal anak
agama bahwa bila seorang anak telah memiliki hubungan yang sangat
dekat dengan lawan jenis, maka orang tua harus mengambil keputusan
15
jenis yang lebih mampu. Maka jumlah anggota keluarga akan
2009).
4. Faktor adat dan budaya merupakan fenomena ini masih sering terjadi
keluarga karena dapat disebut sebagai remaja yang jauh dari jodoh (
Indriayani, 2014).
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan
diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini
16
karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja .Remaja adalah masa
remaja adalah penduduk dalam rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan
Sensus Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau jumlah penduduk dunia.
mengenal :
masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa dan dalam
17
Sifat khas remaja mempunyai rasa kaingin tahuan yang besar, mempunyai
tepat, mereka akan jatuh ke dalam prilaku yang beresiko dan mungkin
harung menanggung akibat dari jangka pendek dan jangka Panjang dalam
berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa
dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya
kenakalan remaja.
1. Pertumbuhan Fisik
18
pembesaran testis pada remaja laki-laki, pertumbuhan rambut ketiak,
baik pada tahap remaja pertengahan (usia 14-17 tahun) dan pada tahap
2. Kemampuan Berfikir
Pada tahap awal remaja mencari-cari nilai dan energi baru serta
3. Identitas
Orang melihat sesuatu itu selalu berbeda antara yang satu dengan
yang lainnya, bahkan fakta-fakta sekali pun tampak sangat berbda bagi
orang sama sekali terhadap masalah atau objek tersebut pendapat lain
19
dimukakan bahwa persepsi bersifat begitu kompleks. Tidak adanya
hubungan antara yang satu dengan yang lain, antara pesan-pesan yang
terjadi diluar sana, didunia dengan pesan-pesan yang pada akhirnya sampai
secara utuh atau dijabarkan dengan tepat dalam sebuah rumusan, namun
dari pendapat beberapa ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa persepsi
1. Kognitif
pengalaman masa lalu, serta segala sesuatu yang diperoleh dari hasil
20
pikiran individu pelaku persepsi.
2. Afektif
3. Konatif
karena itu apa bila rangsangan yang diterima kurang lengkap maka
21
orang tersebut akan melengkapi sendiri sehingga menjadi cukup jelas
untuknya.
rangsangan).
masing-masing individu
1. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
dan pekerjaan.
a. Usia Usia adalah umur individu yang dihitung mulai saat dilahirkan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Semakin tua
22
umur seseorang semakin konstruktif dalam menggunakan koping
akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja (Nursalam & Pariani,
2001).
yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang dalam menciptakan
23
b. Pengalaman Menurut Azwar (2005), pengalaman adalah suatu
Pengalaman masa lalu atau apa yang kita pelajari akan menyebabkan
sikap masyarakat di tahun 1932 yang sekarang terkenal dengan nama Skala
24
instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:
Sangat Penting (SP), Penting (P),Ragu-ragu (R), Tidak Penting (TP), Sangat
pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Ada dua
bentuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2,3, 4, dan 5. Bentuk jawaban Skala
Likert terdiri dari sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti:
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat Setuju
adalah data Ordinal. Selain pilihan dengan lima skala tersebut, kadang
digunakan juga skala dengan tujuh atau sembilan tingkat. Suatu studi
25
kuesioner dengan berbagai jumlah pilihan tersebut ternyata sangat mirip.
pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner Skala Likert yang memaksa
orang memilih salah satu kutub karena pilihan "netral" tak tersedia. Jenis
data ada empat NOIR (Nominal, Ordinal, Interval, Rasio) keempat jenis
menunjukkan mana yg lebih besar dan mana yang lebih kecil. Tetapi
juara 2 dan juara 3. Juara 2 lebih cepat daripada juara 3. Juara 1 waktu
26
juara 2 dan juara 3 selisih waktunya 5 menit. Dengan demikian kita
jarak yang sama. Misal: nomor sepatu. Sepatu dengan nomor 39, 40,
dan pembagian. Hal ini karena data interval tidak memiliki angka nol
mutlak. Menurut Irwanto (1986) dikutip dari Istana (2006) dilihat dari
27
pengetahuan (tahu tidaknya, kenal tidaknya) dalam tanggapan yang
diteruskan pemanfaatannya.
Faktor penyebab
terjadinya pernikahan
dini yaitu:
1. Pendidikan
rendah
2. kebutuhan
ekonomi
3. kultur nikah muda
(budaya)
4. pernikahan di atur
5. Seks bebas pada
remaja
28
BAB III
1. Umur
2. pekerjaan orang tua
3. Pendidikan orang tua
29
3.2 Definisi Opresiaonal
(Hidayat,2010).
30
sebelumnya
Variabel counfounding
1 Umur Umur kuesioner kuesioner 1 = < 17 tahun ordinal
sesuai
2 = > 17 tahun
tahun
kelahiran
saat
dilakukan
penelitian
2 pendidikan pendidikan kuesioner kuesioner 1 =Tidak sekolah ordinal
orang tua terakhir
1 =SD/ SLTP
responden
2 = SMA
saat 4 = PT
penelitian
3 pekerjaan pekerjaan kuesioner kuesioner 1=Tidak Bekerja ordinal
orang tua orang tua
2=pedagang
saat
penelitian 3= PNS
4= Swasta
31
3.3 Hipotesis
sementara dari masalah suatu penelitian. Hipotesis hanya disusun pada jenis
32
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
pernikahan dini Di SMA Mandalahayu 304 Bekasi Timur Tahun 2022 Jenis
4.3.1 Populasi
33
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA
Mandahayu 304 dengan jumlah keseluruhan siswi yaitu 100 yang masih
aktif belajar, yang terdiri dari kelas X IPS yang berjumlah 27 siswi, kelas
4.3.2 Sampel
n= N
1+ N (d) ²
n= 210
1+ 210 ( 0,1) ²
n= 99,5 di bulatkan menjadi 100 orang Siswi yang dapat di jadikan sebagai
sampel responden.
Keterangan :
N : Perkiraan jumlah
populasi
34
4.4 Teknik Sampling Data
dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi tidak memberi
peluang atau kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk di
tahun
UMR.
35
yang diperoleh secara langsung dari responden yaitu dengan mengunjungi
dan hasilnya lebih baik. Dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
item jawaban dari setiap pertanyaan diberi skor, maka penilaian jawaban
ragu, dan tidak setuju. Setiap jawaban setuju diberi nilai 1, setiap jawaban
ragu-ragu diberi nilai 2, tidak setuju dan di beri nilai 3 (Sugiyono 2015).
Sedangkan menurut aturan skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk
jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten, maka penilaian jawaban
salah, dan setiap jawaban diberi nilai jika benar 2 dan jika salah 1.
kurang paham. Untuk paham jika skornya 21- 30 dan kurang paham jika
skornya 10-20. Sedangkan untuk Aspek Afektif skala Likert yaitu tidak
jika tidak mendukung skornya 10-5 . Dan untuk Aspek Konatif yaitu baik
dan kurang baik. Untuk baik jika skor 21-30 atau jika kurang baik 10-20.
36
Adapun panduan penentuan penilaian dan skoringnya untuk skala
Likert adalah sebagai berikut: Jumlah pilihan jawaban untuk aspek sikap
dan aspek persepsi terdiri dari 3 jawaban, dengan jumlah pernyataan yang
1 jika jawaban setuju, untuk jawaban skoring tertinggi 3 jika jawaban tidak
setuju. Untuk mencari nilai aspek kognitif dan konatif yaitu satu per dua
kurang baik jika 21-30 dan mendukung atau baik jika 21-30 . Sedangkan
berikut:
Untuk mencari nilai aspek sikap yaitu satu per dua dalam kurung
(Sugiyono 2015).
37
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya dengan menggunakan data
4.8.1 Editing
4.8.2 Coding
penyebaran kepada responden lalu peneliti melakukan kode untuk input data
4.8.3 Tabulating
38
gunakan.
Uji Validitas merupakan syarat mutlak bagi suatu alat ukur agar
mengukur apa yang seharus di ukur (Dharma, 2011). Pada penelitian ini uji
validitas yang di gunakan yaitu validitas item yang merupakan item di lihat
dari korelasi skor item dengan skor total item. pada uji validitas di nyatakan
dengan R tabel untuk degree of freedom (df) = n-1, dalam hal ini n adalah
sampel penelitian yaitu (n) = 100 maka besarnya df dapat di hitung dengan
cara 100 – 2 = 98, dengan df = 98, alpha=0,05 maka untuk nilai R tabel
bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60
Penentuan uji reliablilitas didasarkan atas nilai r hitung > dari nilai r
39
tabel, di mana nilai r tabel yang digunakan untuk 30 orang responden yang
dilibatkan pada uji kuesioner ini adalah 0,361. Adapun nilai r hitung untuk
Keterangan:
i : reliabilitas instrumen
k : jumlah item
∑ si : jumlah varians
P = f x 100 %
Keterangan
P = presentase
F = frekuensi
n = Jumlah data
40
4.10.2 Analisis Bivariat
syarat uji independen kategorik dan dependen kategorik. Apabila hasil uji P-
value < α ( P Value < 0,005 Dasar pengambilan keputusan dalam uji
41
Responden diminta mencantumkan tanda tangan di lembar tersebut dengan
4.11.2 Anonimity
4.11.3 Confidentialy
dijamin oleh peneliti. Data tersebut akan disajikan atau dilaporkan kepada
42
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bks, Jawa Barat 17113, jumlah ruang kelas pada SMA Mandalahayu 5 kelas
yang terdiri dari IPA dan IPS Adapun ruangan proses belajar mengajar
yang didalamnya dilengkapi bangku, meja, dan papan tulis dan proyektor .
Di SMA Mandalahayu 304 ini juga terdapat ruang kepala sekolah, ruang
Ada pun visi dan misi SMA Mandalahayu 304 sebagai berikut :
Visi : Maju Bersama untuk menuju kejayaan dalam mendidik bibit bangsa
Misi :
43
5.2 Hasil Penelitian
mengenai persepsi remaja tentang pernikahan dini pada tiga aspek khusus
yaitu aspek kognitif, aspek afektif serta aspek konatif. Peneliti melakukan
ini adalah siswa kelas X, XI, remaja perempuan yang bersedia dilakukan
tanggal 14 Mei 2022. Hasil penelitian ini diperoleh melalui kusioner yang
telah dibagikan dan di rekam dalam form kuesioner oleh setiap responden.
dan kemudian data diolah dan dianalisa secara statistik kemudian peneliti
menyajikan analisa data terhadap dalam bentuk tabel dan diagram berikut :
Tabel 5.1
Karakteristik Responden Remaja Putri Berdasarkan Persepsi
Tentang Pernikahan Dini di SMA Mandalahayu 304 Bekasi
Timur
(N=100)
Karakteristik
F %
Responden
Persepsi
Paham 35 35%
Kurang paham 65 65%
44
Berdasarkan data pada Tabel 5.3 Jika dilihat dari karakteristik diatas
Tabel 5.2
Karakteristik Responden Remaja Putri Berdasarkan Umur, Pengetahuan,
sikap, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan jumlah saudara di
SMA Mandalahayu 304 Bekasi Timur
(N=100)
Karakteristik
F %
Responden
Umur
< 17 Tahun 73 73%
Pengetahuan
Cukup 35 35%
Kurang 65 65%
Sikap
Mendukung 3 3%
Tidak Mendukung 97 97 %
45
Pedagang 50 50%
PNS 10 10%
Swasta 20 20%
Berdasarkan data pada Tabel 5.2 Jika dilihat dari karakteristik diatas
Tabel 5.3
0,000 < 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa terdapat pengaruh antara
46
Bekasi Timur
Tabel 5.4
Tabel 5.5
persepsi
Asymp.sign
F % f % f %
97 97%
Mendukung 35 35% 62 65%
0,197
Tidak
0 0% 3 3%
Mendukung 3 3%
47
Total 35 35% 65 65% 100 100%
0,197 > 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh sikap
Timur
Tabel 5.6
persepsi
Asymp.sign
pendidikan persepsi persepsi Total
(2 – sided)
orang tua positif negatif
F % f % f %
0,000
Perguruan 60%
Tinggi 0 0% 60 60% 60
remaja putri tentang pernikahan dini terlihat nilai Asimp.sign sebesar 0,000,
karena Asimp.sign 0,000 < 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa terdapat
48
pengaruh pendidikan orang tua terhadap persepsi tentang pernikahan dini di
Tabel 5.7
persepsi
Asymp.sign
pekerjaan persepsi persepsi Total
(2 – sided)
orag tua positif negatif
F % f % f %
Tidak Bekerja 0 0% 18 18% 18 18%
Pedagang 5 5% 47 47% 52 52%
0,000
PNS 10 10% 0 0% 10 10%
Swasta 20 20% 0 0% 20 20%
remaja putri tentang pernikahan dini terlihat nilai Asimp.sign sebesar 0,000,
karena Asimp.sign 0,000 < 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa terdapat
49
BAB VI
PEMBAHASAN
banyak variabel lain dan semoga dimasa yang akan datang bisa
mengumpulkan siswi karena siswi tidak tatap muka ( Online). Pada bulan
juni siswi sekolah sudah mulai tatap muka, maka penelitian ini di lakukan
Berdasarkan data pada Tabel 5.3 Jika dilihat dari karakteristik diatas
perzinaan, dan dalam adat mereka bahwa dengan menikah muda salah satu
cara tidak membebani orang tua karena untuk rezeki sudah ada yang ngatur
sehingga persepsi tersebit apabila ada yang sudah mau melamar menikah
50
menikah usia dini adalah faktor ekonomi, faktor diri sendiri, faktor
instansi terkait.
tersebut dilakukan dari Mei 2013 sampai Januari 2015 di Ahvaz, Iran. Hasil
untuk menikah muda. Hal ini di lihat berdasarkan tabel 5.5 bahwa sikap
51
dini. Remaja putri tidak mendukung pernikahan dini dapat juga di sebabkan
tua di temukan ada orang tua yang tidak bekerja sejak masa pandemi, dan
orang tua , pekerjaan orang tua dan jumlah saudara dengan persepsi remaja
putri tentan pernikahan dini dengan nilai Asimp.sign sebesar 0,000. Hal ini
orang tua , pekerjaan orang tua dan jumlah saudara dengan persepsi remaja
putri tentan pernikahan dini dengan nilai Asimp.sign sebesar 0,000. Hal ini
52
sejalan dengan teori menurut BKKBN, 2012 yang menyatakan adapun
usia muda, baik dampak dari segi hukum, segi psikologis, maupun dari segi
membuat orang tua tidak merasa bersalah mengawinkan anaknya pada usia
tertentu. Anak yang belum kawin sampai usia 20 tahun bagi perempuan dan
25 tahun bagi laki – laki maka di anggap tidak laku, khususnya bagi
mayoritas tinggi maka untuk pernikahan dini tidak ada dalam pemikiran
53
pada remaja, hal ini di sertai dengan adanya pengaruh dari orang tua untuk
yang menyatakan persepsi objek terhadap pernikahan dini objek tidak setuju
dari segi persepsi sosial menolak adanya pernikahan usia dini karena
pengetahuan terhadap persepsi remaja putri tentang pernikahan dini hal ini
hasil uji statistic Chi_square di dapatkan ρValue= (0,000)< α=0, 05. Hal ini
54
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
yang belum tinggi kedewasaannya. Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa
orang tua , pekerjaan orang tua dan jumlah saudara dengan persepsi remaja
putri tentan pernikahan dini dengan nilai Asimp.sign sebesar 0,000. Hal ini
usia muda, baik dampak dari segi hukum, segi psikologis, maupun dari segi
membuat orang tua tidak merasa bersalah mengawinkan anaknya pada usia
tertentu. Anak yang belum kawin sampai usia 20 tahun bagi perempuan dan
55
25 tahun bagi laki – laki maka di anggap tidak laku, khususnya bagi
mayoritas tinggi maka untuk pernikahan dini tidak ada dalam pemikiran
pada remaja, hal ini di sertai dengan adanya pengaruh dari orang tua untuk
yang menyatakan persepsi objek terhadap pernikahan dini objek tidak setuju
dari segi persepsi sosial menolak adanya pernikahan usia dini karena
56
yaitu harus berakhir dengan perceraian.
pengetahuan terhadap persepsi remaja putri tentang pernikahan dini hal ini
hasil uji statistic Chi_square di dapatkan ρValue= (0,000)< α=0, 05. Hal ini
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
yang belum tinggi kedewasaannya. Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa
perkawinan usia muda, baik dampak dari segi hukum, segi psikologis,
maupun dari segi biologis anak. Rendahnya tingkat pendidikan orang tua
57
pada usia berapapun. selain itu Adanya budaya nikah muda dikalangan
masyarakat tertentu. Anak yang belum kawin sampai usia 20 tahun bagi
perempuan dan 25 tahun bagi laki – laki maka di anggap tidak laku,
mayoritas tinggi maka untuk pernikahan dini tidak ada dalam pemikiran
pada remaja, hal ini di sertai dengan adanya pengaruh dari orang tua untuk
yang menyatakan persepsi objek terhadap pernikahan dini objek tidak setuju
58
dari segi persepsi sosial menolak adanya pernikahan usia dini karena
pengetahuan terhadap persepsi remaja putri tentang pernikahan dini hal ini
hasil uji statistic Chi_square di dapatkan ρValue= (0,000)< α=0, 05. Hal ini
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi
yang belum tinggi kedewasaannya. Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa
59
BAB VII
7.1 Kesimpulan
Timur.
7.2 Saran
sangat berbahaya bagi remaja serta untuk masa depan para remaja.
60
berguna bagi remaja untuk menjadikan masa depan lebih baik.
61
DAFTAR PUSTAKA
Humanit. 2021;1(1):54-62.
http://ijoehm.rcipublisher.org/index.php/ijoehm/article/view/8
http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/1087%0Ahtt
p://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/download/1087/1059
2018;51(1):51.
doi:10.1080/09505438809526230
49.
62
https://ejournal.up45.ac.id/index.php/cakrawala- hukum/art. J Kel
63
https://ejournal.up45.ac.id/index.php/cakrawala-
hukum/article/view/329/292
Pendahuluan. 2020;1(1):11-15.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/view/3954
local. 2019;1(69):5-24.
2018:1-17.
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12255/
2015:308.
64
16. Imas Masturoh, SKM., M.Kes. (Epid) Nauri Anggita T, SKM MK.
2014;2(1):20-25.
doi:10.20473/imhsj.v3i2.2019.120-130
2016:1-
163. lib.unnes.ac.id
65
Pergaulan Terhadap Pernikahan Dini di Desa Samili Tahun 2017
66
LAMPIRAN 1
67
LAMPIRAN 2
68
LAMPIRAN 3
(INFORMED CONCENT)
Nama :.......................................................................................
Umur : .......................................................................................
Alamat : .......................................................................................
Menyatakan bahwa:
1. Saya telah mendapatkan penjelasan tentang maksud, tujuan dan penelitian ini
2. Setelah saya memahami maksud dan tujuan dari penelitian ini, dengan penuh
kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun, saya bersedia ikut menjadi
berperan serta menjadi subjek penelitian dan bersedia menjawab kuesioner sesuai
dengan data yang diperlukan. Demikian pernyataan ini saya buat dan saya
tandatangani tanpa adanya paksaan, serta dibuat tanpa ada paksaan dari pihak
manapun
Responden
69
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
1. Pendekatan Persepsi
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang tersedia (kolom
benar atau kolom salah) pada setiap pernyataan di bawah ini yang
menurut saudara
(i) sesuai dengan apa yang saudara (i) sepakati
70
2 Saya akan menikah
muda bukan untuk
mencegah
saya berperilaku seks
sebelum menikah
3 Saya akan menikah muda
karena takut kehilangan
pacar saya saat ini
4 Saya setuju bila
orang tua saya
melakukan
perjodohan karena itu akan
lebih baik menurut saya.
5 Walaupun saya tidak
banyak mengetahui tentang
kesehatan reproduksi dan
dampaknya pada
pernikahan dini, saya tetap
setuju dengan pernikahan
dini.
6 Orang tua saya sangat
menginginkan cucu,
sehingga saya akan segera
menikah, walaupun masih
sangat
muda (pernikahan dini).
7 Orang tua saya sangat
menginginkan anak nya
lepas dari orang tua,
sehingga saya akan segera
menikah, walaupun masih
sangat
muda (pernikahan dini).
8 Orang tua saya tidak
mengerti dampak
pernikahan dini,
sehingga mereka akan
menikahkan anak-
71
anaknya walaupun
masih sangat muda.
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang tersedia (kolom benar atau
kolom salah) pada setiap pernyataan di bawah ini yang menurut saudara (i) sesuai
72
5 Pernikahan dini merupakan sebuah perkawinan
dibawah umur 20 tahun yang target
persiapannya belum dikatakan maksimal
baik fisik ,mental dan materil
6 Pernikahan dini dapat memberikan dampak
yang tidak baik bagi ibu maupun anak
yang akan dilahirkan
7 Pernikahan secara dini dianggap secara
eksplisit bertentangan dengan undang-undang
perlindungan anak
8 Undang-undang perlindungan anak telah
memberikanbatas usia 18 tahun kebawah masih
termasuk katagori anak-anak
9 Perempuan yang menikah pada usia muda di
bawah 20 tahun akan mengalami banyak
masalah baik segi mental, fisik secara
kesehatan dan ekonomi
10 Dipandang dari segi kejiawaan, pernikahan dini
dapatmengurangi keharmonisan keluarga, ini
disebabkan oleh emosi yang masih labil,
gejolak darah muda dan cara fikir yang belum
matang.
(Sumber: Darnita, 2013).
Lampiran kuesioner
sikap Petunjuk pengisian:
Berilah tanda check list (√) pada kolom jawaban yang tersedia (kolom benar atau
kolom salah) pada setiap pernyataan di bawah ini yang menurut saudara (i) sesuai
dengan apa yang saudara (i) sepakati.
No Pernyataan Setuju(1) Ragu- Tidak
ragu(2) setuju(3)
1 Pernikahan dini merupakan sebuah cara
untuk bertahan secara ekonomi pada
keluarga kurang mampu.
2 Pernikahan dini merupakan cara untuk
pencegahan perilaku seks sebelum
nikah.
73
3 Pernikahan dini merupakan cara untuk
pencegahan perilaku seks sebelum
nikah.
4 Perjodohan yang dilakukan orang tua
memiliki pengaruh besar dalam
terjadinya pernikahan di usia muda.
5 Sedikitnya mendapat informasi mengenai
kesehatan reproduksi dan dampak
pernikahan usia muda mendorong
terjadinya pernikahan dini, karena remaja
tidak memiliki pengetahuan dari sumber
yang benar.
6 Rasa keinginan untuk segera mendapatkan
tambahan anggota keluarga merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap
pernikahan usia muda.
7 Dampak dari pergaulan bebas berpengaruh
tinggi untuk melakukan pernikahan dini
8 Rendahnya tingkat pendidikan dan
pengetahuan orang tua serta anak
menyebabkan adanya kecenderungan
mengawinkan anaknya yang masih dibawah
umur.
9 Semakin gencarnya pengaruh tentang seks
di media massa (seperti TV, maupun sosial
media) menyebabkan kian terbuka terhadap
seks sehingga menarik perhatian remaja
untuk lebih memilih cepat menikah di usia
muda.
10 Latar belakang adat istiadat merupakan
salah satu pendorong untuk melakukan
pernikahan dini.
(sumber: Winda Desi Arianti, 2018).
74
LAMPIRAN 5
N %
Excludeda 0 .0
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.807 10
Item-Total Statistics
75
P8 24.77 8.098 .234 .811
N %
Excludeda 0 .0
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.886 10
76
Item-Total Statistics
N %
Excludeda 0 .0
procedure.
N %
Excludeda 0 .0
77
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Keterangan : ketentuan nilai r table untuk membandingkan dengan nilai r pada uji
Item-Total Statistics
78
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Penegtahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
79
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
80
PT 60 46.2 60.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
81
persepsi tentang pernikahan dini * penegtahuan
Crosstab
Count
Penegtahuan
persepsi negatif 0 65 65
Total 35 65 100
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.25.
82
persepsi tentang pernikahan dini * sikap
Crosstab
Count
Sikap
persepsi negatif 62 3 65
Total 97 3 100
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.05.
83
persepsi tentang pernikahan dini * umur
Crosstab
Count
Umur
persepsi negatif 38 27 65
Total 73 27 100
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.45.
84
persepsi tentang pernikahan dini * pendidikan orang tua
Crosstab
Count
SMA/SMK PT Total
persepsi negatif 5 60 65
Total 40 60 100
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.00.
85
Crosstab
Count
persepsi negatif 18 47 0 0 65
Total 18 52 10 20 100
Chi-Square Tests
a. 1 cells (12.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
3.50.
86
Crosstab
Count
jumlah saudara
persepsi negatif 0 65 65
Total 26 74 100
Chi-Square Tests
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.10.
87
LAMPIRAN 6
kepentingan AKADEMIS
NIM 180601016
Peminatan : Kebidanan
88
LAMPIRAN 7
Nim 180601016
jam
Januari 2022.
2. Perkenalan
Jam 19:00
3. Pembahasan Judul Proposal
WIB
89
2. Rabu, 09 1. Pembahasan & Koreksi bab 1-
Februari 4
2022.
2. Rancangan Kuesioner
Jam 20:00
WIB
Maret 2022
Jam 19:00
2. Membuat Tabel bimbingan
WIB
skripsi
April 2022
2. konsul kuesioner
Jam 13:00
WIB
90
5. Minggu, 17 1. acc bab 3-4 dan kuesioner
April 2022
Jam 13:00
WIB
Mei 2022
2. Melanjutkan untuk
Jam 13:00
olah data spss
WIB
WIB pembahasan
91
8. Sabtu, 30 1. Koreksi bab VI pembahasan
Mei 2022
2. Mempertajam pembahasan
3. Memastikan daftar
dengan menggunakan
Mendeley
4. Melampirkan surat-surat
9. Kamis, 02 1. revisi yang harus di
wib
Juni 2022
Jam 09:00
wib
92
11 Sabtu, 07 1. Konsul tentang bikin
Juni 2022
Jam 10:00
Juni 2022
Jam 08:00
93
14 Minggu,26 1.Konsul tanda tangan
(Rahmadyanti, M.K.M)
NIDN:030127501
94
Kalender Penulisan Skripsi
Keterangan:
1. Pengajuan topik, outline dan proposal penelitian dilakukan pada bulan
pertama dalam semester genap dan ganjil.
2. Pengumpulan data dan analisis data penelitian dilakukan pada bulan
ketiga dan keempat dalam semester ganjil/genap bersamaan dengan
penyusunan laporan penelitian.
3. Ujian skripsi dan revisi dilaksanakan pada bulan kelima dalam
semester genap dan ganjil, apabila revisi melebihi dua minggu pasca
ujian, maka harus dilakukan pengulanganujian skripsi.
4. Apabila Skripsi tidak terselesaikan dalam kurun waktu 6 Bulan, maka
mahasiswa tersebut WAJIB melanjutkan penelitian pada semester
berikutnya sesuai dengan lama masastudinya.
95