OLEH:
17091110063
2022
HUBUNGAN PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING
TERHADAP TINGKAT STRES ORANG TUA SISWA
SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI COVID-19
DI SD N 2 CANDIKUNING
TAHUN 2022
OLEH:
17091110063
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
(Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH) (Ns. Desak Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes)
NIK: 090803.0.058 NIK: 090803.0.044
i
HALAMAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji,
Penguji I
Penguji II
Penguji III
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Apabila dikemudian hari seluruh atau sebagian dari usulan penelitian dan karya
ilmiah dari hasil-hasil penelitian tersebu t terdapat indikasi plagiarisme, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan dari
siapapun.
(Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH) (Ni Luh Putu Yunita Krisna Yanti)
NIK: 090803.0.058 NIM: 17091110063
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atasbimbingan, rahmat dan karunia Beliaulah, skripsi dengan judul “Hubungan
Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres Orang Tua
Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 Di SD Negeri 2 Candikuning
Tahun 2022” dapat penulis selesaikan dengan baik.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan yang terhormat
Ibu Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH selaku Pembimbing utama
dan yang terhormat Ibu Ns. Desak Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes selaku
pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
arahan, bimbingan serta dukungan kepada penulis sehingga usulan penelitian ini
dapat diselesaikan.
1. Bapak I Dewa Gede Ari Wirawan, S.S., selaku Ketua Yayasan Cipta
Karya Darma.
iv
6. Rekan-rekan di Program Studi S1 Keperawatan yang namanya tidak
bisa saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan
dukungan dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.
7. Semua pihak yang turut membantu selama proses penyusunan usulan
penelitian ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu.
8. Serta untuk diri sendiri, terima kasih karena sudah berjuang sampai di
titik ini, terima kasih sudah tetap mau mencoba meskipun sempat ingin
berhenti berjuang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis dengan hati yang lapang bersedia menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya.
Tabanan, Juli 2022
v
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
Yanti, Ni Luh Putu Yunita Krisna. 2022. The Relationship of Online Learning
Assistance to the Stress Levels of Parents of Elementary School Students During
the Covid-19 Pandemic at 2th Public Candikuning Elementary School in 2022.
Final Project, Nursing Undergraduate Study Program Nurse College Of Health
Sciences Advaita Medika Tabanan. Advisors (1) Desak Made Firsia Sastra Putri,
S.Kep., MPH (2) Ns. Urged Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes.
Background: Online learning assistance requires parents to be able to play an
active role as teachers and understand the theories their children are learning, it
becomes a big challenge for parents. In addition to the demands of work, parents
are also required to accompany and understand and teach their children. The
difficulty of carrying out the demands of being a parent, especially during the
Covid-19 pandemic, the demands are increasing, which can lead to parenting
stress. This study aims to determine the relationship of online learning assistance
to the stress level of parents at at 2th Public School Candikuning Elementary
School.
Methods: The research used was quantitative with an analytical descriptive
research design that used a cross sectional approach. The research population at
SDN 2 Candikuning was 125 people. The sample selection was done by non-
probability sampling, namely by using purposive sampling, the sample in this
study was 95 people. Data was collected using a questionnaire sheet for online
learning assistance and stress levels. The statistical test used is Spearman Rho.
Results: The results of this study were respondents who provided online learning
assistance with severe stress levels 55 people (58.4%), moderate stress 28 people
(29.5%) and mild stress 12 people (12.6%).
Conclusion: There is a relationship between online learning assistance and the
stress level of parents at at 2th Public School Candikuning Elementary School in
2022
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Persetujuan i
Halaman Pengesahan ii
Halaman Pernyataan Orisinalitas iii
Kata Pengantar iv
Abstrak vii
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.3.1 Tujuan Umum 6
1.3.2 Tujuan Khusus 6
1.4 Manfaat Penelitian 7
1.4.1 Manfaat Teoritis 7
1.4.2 Manfaat Praktis 7
1.5 Keaslian Penelitian 7
ix
D. Sumber Stres (Stressor) 15
E. Gejala Stres 15
F. Manajemen Stres 16
G. Ruang Lingkup Stres di Masa Pandemi Covid-19 17
H. Konsep Hubungan Tingkat Stres Orang Tua Terhadap Pendampingan
Pembelajaran Daring 20
2.1.3 Pembelajaran Daring 21
A. Pembelajaran Daring Selama Covid-19 21
B. Pembelajaran Daring 22
C. Manfaat Pembelajaran Daring 22
D. Prinsip Pembelajaran Daring 23
E. Dasar Hukum Pembelajaran Daring 23
F. Metode dan Media Pembelajaran Daring 24
G. Ketentuan Pembelajaran Daring 25
H. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Daring 26
I. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pembelajaran Daring 26
2.1.4 Pendampingan Orang Tua 27
A. Definisi 27
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pendampingan Orang Tua 27
C. Peran dan Problematika Orang Tua Selama Pendampingan
Pembelajaran Daring 28
2.2 Kerangka Teori 29
2.3 Kerangka Konseptual 30
x
3.6 Prosedur Pengumpulan Data 35
3.7 Pengolahan Data 36
3.8 Teknik Analisa Data 37
3.9 Etika Penelitian 38
3.10 Perumusan Hipotesis 39
3.11 Identifikasi Variabel 39
3.12 Definisi Operasional 40
3.13 Kerangka Kerja 41
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 55
5.2 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Pembelajaran Daring 44
(Ayah/Ibu) 45
SDN 2 Candikuning 46
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
skenario yang mampu meminimalisir kontak fisik antar tenaga pengajar dan
pendidik (Milman, 2020).
2
3
yang dipelajari anaknya sehingga hal itu menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Selain tuntutan pekerjaan, orang tua juga dituntut mendampingi dan memahami
serta mengajarkan kepada anak mereka yang masih duduk di Sekolah Dasar.
Meskipun ada orang tua yang tidak bekerja, bukan berarti orang tua tidak merasa
kewalahan karena mengalami perubahan. Kesulitan dalam melaksanakan tuntutan
sebagai orang tua terlebih dalam masa pandemi Covid-19 tuntutan menjadi
bertambah, dapat menimbulkan parenting stress (Listyani et al, 2020).
Pembelajaran dari rumah tentunya memiliki berbagai kendala yang dihadapi
oleh peserta didik, pendidik, maupun orang tua yang mendampingi anak belajar
dari rumah selama masa pandemi covid-19 terutama bagi peserta didik dan orang
tua dari jenjang pendidikan anak usia sekolah dasar. Menurut teori yang
dikemukakan oleh Piaget (Bujuri, 2018) anak usia sekolah dasar merupakan usia
konkret dimana pada masa ini anak dapat berpikir secara logis terhadap sesuatu
yang sifatnya nyata sehingga ketika dihadapkan dengan kondisi yang sifatnya
abstrak tanpa ada objek nyata anak akan kesulitan bahkan tidak mampu untuk
berfikir maupun menyelesaikan permasalahan dengan baik. Selama proses
pembelajaran dari rumah dilakukan, ketersediaan fasilitas untuk mengajar sangat
minim apalagi dilakukan dari rumah masing-masing, sehingga tidak jarang pula
pembelajaran yang dilaksanakan tidak menghadirkan subjek nyata. Maka dari itu,
sangat dibutuhkan peranan orang tua sebagai pendamping anak dalam mengikuti
pembelajaran dari rumah untuk membantu menghadirkan subjek yang nyata
menggunakan fasilitas yang ada dirumah. Orang tua sudah pasti bukanlah sosok
yang sama seperti guru, baik dari segi kompetensinya maupun dari segi tanggung
jawabnya (R. R. Lubis, 2016). Orang tua pun tidak memiliki kemampuan untuk
mendidik dan mengajar anak sebagaimana layaknya yang dilakukan di sekolah,
oleh sebab itu tidak salah jika banyak orang tua yang mengeluh saat mendampingi
anak dalam belajar di rumah. Tidak sedikit juga orang tua yang sampai mengalami
stres bahkan depresi dalam mendampingi anak belajar di rumah (R. R. Lubis &
Nasution, 2017).
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) yang
meneliti tentang perkembangan psikologis masyarakat saat pandemi Covid-19
menunjukkan bahwa 64,3% dari 1.522 responden mengalami masalah
b. Mengidentifikasi tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi
covid-19 di SD N 2 Candikuning tahun 2022.
c. Menganalisis hubungan antara pendampingan pembelajaran daring terhadap
tingkat stres orang tua ssiswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di SD N
2 Candikuning tahun 2022.
1.5.3 Della Novita Sari, Christine Masada Harasita Tobing, Sara Sahrazad (2021)
“Hubungan Stres Orang Tua Terhadap Emosional Anak Pada Pembelajaran
Online di MTs Ar-Rahman Ciracas Tahun 2021”. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi dan
survei. Sampel yang diambil adalah 44 siswa kelas VIII dari jumlah
populasi 204 orang di MTs. Ar-Rahman Ciracas dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan rumus slovin. Korelasi yang terjadi
signifikan, karena diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu
0,458 > 0,297 pada taraf signifikansi 5%. Hal ini juga diperkuat dengan
melihat data pada kolom 2 yang menunjukkan 0,002. Nilai Sig. tersebut
jauh lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05) yang artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat stres orang tua dengan emosional anak.
Dengan sistem imun tubuh yang cukup baik, virus corona tak mudah menyebar ke
seluruh anggota tubuh.
Menurut WHO, COVID-19 menyebar orang ke orang melalui tetesan kecil
dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang batuk atau
menghembuskan nafas. Tetesan ini kemudian jatuh ke benda yang disentuh oleh
orang lain.
B. Manifestasi Klinik
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat.
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38°C), batuk, dan kesulitan
bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia,
gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari
pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat dan progresif seperti
ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi, dan perdarahan atau
disfungsi sistem koagulasi dakam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala
yang muncul ringan, bahkan tidak disertai demam. Kebanyakan pasien memiliki
prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal.
Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi (PDPI, 2020).
Transmisi penyebaran COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung
maupun tidak langsung dengan pasien yang telah terinfeksi COVID-19 melalui air
liur, udara, sekresi saluran pernapasan atau droplet (WHO, 2020). COVID-19
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome -2 (SARS-CoV-2) yang
terjadi secara zoonosis (penyebaran penyakit dari hewan ke manusia) (WHO,
2020; Susilo et al., 2020). Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas
atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus
hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah.
Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat
berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan.
Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).
kemungkinan yang akan terjadi. Stres ini tidak merusak aspek fisiologis
seseorang. Pada respon psikologi didapatkan merasa mampu menyelesaikan
pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin
menipis, pada respon perilaku didapatkan semangat kerja yang terlalu
berlebihan, merasa mudah lelah dan tidak bisa santai. Situasi ini tidak akan
menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.
b. Stres Sedang.
Pada tingkat stres ini individu lebih memfokuskan hal penting saat ini dan
mengesampingkan yang lain sehingga mempersempit lahan persepsinya.
Respon fisiologis dari tingkat stres ini didapatkan gangguan pada lambung dan
usus misalnya maag, buang air besar tidak teratur, ketegangan pada otot,
berdebar-debar, gangguan pola tidur dan mulai terjadi gangguan siklus dan
pola menstruasi. Respon psikologis dapat berupa perasaan ketidaktenangan dan
ketegangan emosional semakin meningkat, merasa aktivitas menjadi
membosankan dan terasa lebih sulit, serta timbul perasaan ketakutan dan
kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya. Pada respon perilaku
sering merasa badan terasa akan jatuh dan serasa mau pingsan, kehilangan
respon tanggap terhadap situasi, ketidakmampuan untuk melaksanakan
kegiatan rutin sehari-hari, daya konsentrasi dan daya ingat menurun. Keadaan
ini bisa terjadi beberapa jam hingga beberapa hari.
c. Stres Berat
Pada tingkat stres ini, persepsi individu sangat menurun dan cenderung
memusatkan perhatian pada hal-hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi stres. Individu tersebut mencoba memusatkan perhatian pada hal
lain dan memerlukan banyak pengarahan. Pada tingkat stres ini juga
mempengaruhi aspek fisiologis yang didapatkan seperti, gangguan sistem
pencernaan semakin berat, ketidakteraturan pada siklus menstruasi, debaran
jantung semakain keras, sesak napas dan sekujur tubuh terasa gemetar. Pada
respon psikologis didapatkan, merasa kelelahan fisik semakin mendalam,
timbul perasaan takut, cemas yang semakin meningkat, mudah bingung dan
panik. Respon perilaku dapat terjadi tidak mampu menyelesaikan tugas sehari-
hari.
a. Gejala fisiologi
Meliputi: denyut jantung bertambah cepat, banyak berkeringat (terutama
keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang
air kecil, sulit tidur, gangguan lambung dan seterusnya.
b. Gejala psikologik
Meliputi: resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil
keputusan, tidak enak perasaan kewalahan (exhausted) dan sebagainya.
c. Tingkah laku
Meliputi: berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan
kaki, gemetaran, berubah nafsu makan (bertambah atau berkurang).
Gejala‐gejala stres yang biasanya timbul menurut Robbins (2008), dapat dibagi
menjadi tiga yaitu:
a. Gejala fisiologis
Stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju
detak jantung dan pernapasan, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan
sakit kepala, serta menyebabkan serangan jantung.
b. Gejala psikologis
Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres muncul dalam keadaan
psikologis lain, misalnya: ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan
dan suka menunda-nunda.
c. Gejala perilaku
Gejala stres yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam
produktivitas, absensi dan tingkat keluarnya karyawan, perubahan dalam
kebiasaan makan, meningkatnya merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat,
gelisah dan gangguan tidur.
F. Manajemen Stres
Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada manusia. Apabila stres
tidak cepat diatasi atau dikelola dengan baik, maka akan berdampak lebih lanjut
seperti mudah terjadi gangguan atau terkena penyakit. Saam (2013) menjelaskan
untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ke tahap yang paling berat,
maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Melakukan rileksasi.
b. Melakukan olah raga
c. Menjaga asupan gizi yang seimbang.
d. Melancong atau rekreasi.
e. Memancing.
f. Menanam atau memelihara bunga.
g. Membicarakan masalah yang dihadapi dengan orang lain atau ahli
professional.
h. Melakukan yoga.
i. Menciptakan variasi kerja.
G. Ruang Lingkup Stres di Masa Pandemi Covid-19.
Munculnya Covid-19 menyebabkan timbulnya berbagai pemicu stres baru
yang belum pernah dialami sebelumnya. Salah satu ruang lingkup stres di masa
pandemi Covid-19 adalah stres dalam keluarga dimana dalam kejadian ini ibu
rumah tangga yang paling berpotensi untuk mengalami stres karena menjalankan
peran ganda dalam melakukan pekerjaan rumah sekaligus mendampingi anak
mereka untuk sekolah dari rumah (Moh, 2020).
1. Definisi stres pada orang tua terkait pembelajaran dari rumah.
Berdasarkan dari tinjauan pustaka diatas mengenai stres dapat disimpulkan
bahwa stres orang tua anak usia sekolah dasar merupakan respon perasaan yang
tidak menyenangkan pada pikiran maupun tubuh orang tua selama
mendampingi anak belajar dari rumah pada masa pandemik.
2. Sumber stres orang tua selama mendampingi anak mengikuti proses
pembelajaran daring.
3. Stres dapat terjadi pada tiap individu ketika terdapat stressor (sumber stres).
Menurut tinjauan pustaka diatas mengenai sumber stress dapat berasal dari
kondisi krisis, frustasi dan tekanan. Orang tua menghadapi kondisi krisis yaitu
munculnya stressor secara mendadak dan mengakibatkan perubahan yang
sangat besar sehingga dapat menimbulkan stres. Stressor yang muncul secara
mendadak pada kehidupan orang tua anak usia sekolah dasar adalah kondisi
lingkungan dan kegiatan sehari-hari berubah secara drastis semenjak
menyebarnya Covid-19. Orang tua secara mendadak memiliki berbagai peran
yaitu sebagai orang tua yang mengasuh anak di rumah, mengerjakan pekerjaan
rumah sekaligus menjadi guru untuk anak mereka dimana hal tersebut juga
dapat tergolong sebagai tekanan yang diperoleh orang tua.
Kondisi frustasi adalah kondisi yang dapat menjadi sumber stres, menurut
tinjauan pustaka diatas dimana dijelaskan bahwa frustasi akan timbul ketika
ditemukan hambatan dalam mencapai tujuan. Orang tua anak usia sekolah dasar
memiliki berbagai macam hambatan selama mendampingi anak belajar dari
rumah. Berikut merupakan hambatan yang ditemui selama mendampingi anak
belajar dari rumah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Susilowati
& Azzasyofia, 2020):
a) Tidak memiliki bahan ajar.
b) Tidak memiliki alat penunjang.
c) Tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak.
d) Memiliki anak lebih dari satu yang mengikuti proses belajar dari rumah.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mastoah &
MS, 2020) hambatan yang ditemui oleh orang tua selama mendampingi anak
dalam mengikuti proses belajar dari rumah yaitu:
a) Anak malas untuk belajar sehingga menimbulkan perasaan emosi pada saat
mendampingi anak.
b) Kesulitan untuk pembelian kuota.
c) Anak kurang merespon ketika diajak untuk mengerjakan tugas.
d) Anak merasa bosan dengan metode daring.
e) Orang tua kurang menguasai teknologi yang digunakan
4. Dampak stres pada orang tua.
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas stres akan menimbulkan berbagai dampak
baik itu terhadap fisiologi (konsentrasi, kemampuan berpikir dan daya ingat
yang menurun, lambung pedih dan kembung, kadar gula meningkat) maupun
psikologis (kecemasan, kemarahan dan agresi, depresi).
Penelitian yang dilakukan Pillarz dan Hill (dikutip dalam Susilowati &
Azzasyofia, 2020) apabila kondisi penyebab dari stres tersebut tidak di atasi
maka dapat menimbulkan dampak berupa masalah psikososial bagi orang tua
dan berdampak pada pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak
mereka.
a. Parenting Stress
Parenting stress (stres pengasuhan) adalah kondisi yang dapat
menyebabkan ketidakberfungsian pengasuhan terhadap orang tua kepada
anaknya dan terjadi kesulitan terhadap orang tua dalam menyelesaikan
konflik. Ahern, 2004 dikutip dalam (Yuli & Zakwan, 2021) menyatakan
bahwa parenting stress berhubungan dengan persepsi orang tua dengan
cara menyelesaikan konflik, ketersediaan sumber daya dan perolehan
dukungan sosial yang rendah. Menurut (Jadmiko, 2015) stres pengasuhan
merupakan situasi dan tekanan yang dialami orang tua ketika mengasuh dan
merawat anak mereka.
Menurut Abidin dalam Ahern, 2011 mengemukakan mengenai 3 aspek
stres pengasuhan, yaitu:
1. The Parent Distress.
Peranan orang tua dalam mengasuh anak dihubungkan dengan
pengalaman perasaan stres orang tua sebagai sebuah fungsi dari faktor
pribadi dalam memecahkan stres individu. Pada bagian ini, hal yang
dinilai berdasarkan karakteristik individu yang mengalami gangguan
yang indikatornya meliputi; Feeling of competence (rasa bersaing);
Sosial isolation (isolasi sosial); Restriction imposed by parent role
(pembatasan peran orang tua); Relationship with spouse (hubungan
dengan pasangan); Health of parent (kesehatan orang tua); Parent
depression (depresi orang tua).
2. The Difficult Child.
Kehadiran tingkah laku anak yang selalu terlibat dalam memudahkan
atau lebih memprsulit dikarenakan orang tua merasa bahwa anak
memliki beranekaragam karakter yang mengganggu. Indikatornya
meliputi; Child adaptability (kemampuan anak untuk beradaptasi); Child
c. Surat Keputusan Kepala BNPB No. 9.A. Tahun 2020 tentang Penetapan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Corona di Indonesia.
d. SE Mendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan
Pendidikan.
e. Surat Mendikbud No. 46962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran Secara
Daring dan Bekerja dari Rumah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran
Covid-19 pada Perguruan Tinggi.
f. SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona.
g. Surat edaran Menteri PANRD No. 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian
Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran
Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
F. Metode dan Media Pembelajaran Daring
Media pembelajaran daring yang digunakan tidak dibatasi oleh aturan dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran online yang akan digunakan.
Akan tetapi mengacu pada prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Artinya media
yang digunakan oleh guru dapat digunakan oleh siswa sehingga komunikasi
dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan baik (Pohan, 2020). Beberapa
platform atau media online yang dugunakan dalam pembelajaran daring seperti E-
learning, Edmodo, Google Meet, Google Classroom, V-Class, Zoom, Skype,
Webex, Facebook Live, Youtube Live, Schoology, Whatsapp dan E-mail (Padjar,
S., Suprapti., Danang., 2019).
Kegiatan pembelajaran daring dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) yang dibagi ke dalam 2 pendekatan dimana para pendidik diberi kebebasan
untuk memilih dan menentukan pendekatan apa yang ingin digunakan tergantung
dari fasilitas dan kesanggupan masing-masing (Kemendikbud, 2020) :
a. Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring)
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ini yaitu dengan menggunakan
gadget maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran
daring.
b. Pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)
2. Kekurangan
a. Kurangnya konsentrasi (sulit untuk tetap fokus sepanjang waktu selama
kelas berlangsung karena waktu menatap layar yang lama dan kurangnya
kontak langsung dengan guru).
b. Gelisah (saat pembelajaran terputus karena koneksi jaringan yang buruk
atau kurang mengetahui untuk menggunakan platform yang digunakan)
c. Tantangan untuk mengatur diri dan manajemen diri, tidak adanya
pengawasan waktu secara langsung oleh guru menyebabkan siswa merasa
sulit untuk mengikuti jadwal untuk menyelesaikan tugas dan
memperhatikan saat kelas berlangsung.
2.1.4 Pendampingan Orang Tua
A. Definisi
Pendampingan orang tua dalam belajar merupakan sebuah usaha untuk
menemani, mendampingi, memotivasi, mamfasilitasi dan mengawasi anak dalam
proses belajar (Handayani, et al., 2020). Pendampingan orang tua dalam proses
belajar anak merupakan upaya orang tua untuk menemani, memberikan bantuan
dalam proses belajar anak, memberikan dorongan, motivasi, dukungan,
pengawasan dan memberikan fasilitas pada anak agar semangat dalam belajar
(Dwi, 2018).
Pendampingan pembelajaran daring merupakan pendampingan sebuah
pembelajaran dimana proses pembelajaran tersebut menggunakan sistem daring
sesuai kurikulum yang ada, dengan menggunakan jaringan internet yang bertujuan
untuk memunculkan interaksi dalam pembelajaran (Sadikin & Hamidah, 2020).
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pendampingan Orang Tua
Faktor yang mempengaruhi pendampingan orang tua dalam pembelajaran
daring adalah sebagai berikut:
Faktor yang
mempengaruhi stres:
Tingkat stres Orang
Tua: 1. Lingkungan
2. Kognitif
a. Stres Ringan 3. Kepribadian
b. Stres Sedang 4. Sosial – Budaya
c. Stres Berat
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Tingkat Stres Orang
Pendampingan
Tua Siswa Sekolah
Pembelajaran Daring
Dasar
Variabel Perancu
1. Pengetahuan
2. Pekerjaan
3. Umur
3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2017). Besar sampel dalam
penelitian ini, ditentukan berdasarkan rumus sampel (Sugiyono, 2017). Dalam
penlitian ini menggunakan purposive sampling yaitu penetapan sampel dengan
cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti,
jumlah sampel yang digunakan adalah 95 orang.
n
n=
1+ N (d)²
34
Keterangan:
n = Jumlah sampel
n
n=
1+ N (d)²
125
¿
1+125 (0,05)²
125
¿
1+125 (0,0025)
125
¿
1+ 0,3125
125
¿
1,3125
¿ 95,23
= 95.
a) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini
yang termasuk dalam kriteria inklusi antara lain:
1) Responden adalah orang tua siswa SD N 2 Candikuning.
2) Bersedia berpartisipasi.
3) Mampu membaca dan menulis secara efektif.
b) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi berbagai sebab (Nursalam, 2014). Pada
penelitian ini, yang termasuk dalam kriteria eksklusi antara lain:
1) Orang tua siswa SD N 2 Candikuning yang tidak melakukan
pendampingan atau menggunakan jasa pengasuh anak.
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Candikuning, Kabupaten Tabanan,
Provinsi Bali pada bulan Juli 2022.
3.5 Alat Pengumpulan Data
1. Instrumen
Instrumen atau alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun
secara tertulis dalam rangka pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini
terdiri dari dua bagian, yaitu:
a) Pendampingan
Kuesioner digunakan untuk menilai pendampingan pembelajaran daring
selama pandemi covid-19. Kuesioner ini menyadur dari penelitian sebelumnya
(Fajar, 2018) yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan nilai
koefisien 0,975. Kuesioner ini terdiri dari daftar pernyataan yang telah tersusun
dan terdiri dari 29 pernyataan. Jenis pernyataan yang digunakan yaitu suatu
kuesioner dimana pernyataan – pernyataan yang telah dituliskan disediakan
jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih jawaban pilihan yang
telah disediakan, dengan memberikan tanda check (√) pada jawaban yang
sesuai.
b) Tingkat Stres
Kuesioner digunakan untuk menilai tingkat stres orang tua siswa sekolah
dasar terhadap pedampingan pembelajaran daring selama pandemi covid-19,
menyadur dari kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS 24)
(Nursalam, 2014) yang telah dikembangkan dan dimodifikasi, dan sudah
dilakukan uji validitas di SD Negeri 3 Candikuning dengan hasil sig2tailed
<0,05 dan pearson correlation >0.632 (taraf signifikan 5%). Kueisoner ini
terdiri dari 20 pertanyaan. Jenis pertanyaan yang digunakan yaitu suatu
kuesioner dimana pertanyaan – pertanyaan yang telah dituliskan, disediakan
jawaban pilihan berupa skor. Skor tertinggi adalah 3 dan terendah adalah 0.
Hasil skoring tertinggi akan menentukan kecenderungan tingkat stres yang
dialami orang tua. Responden tinggal memilih jawaban pilihan, dengan
memberikan tanda check (√) pada jawaban yang sesuai.
2. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
a) Uji validitas
Uji validitas bila terdapat kesamaan data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2017). Validitas
dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat kecepatan alat ukur penelitian
tentang inti atau arti sebenarna yang diukur. Tinggi rendahnya validitas
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud. Validitas dapat dilakukan dengan
mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan skor total seluruh item
pertanyaan.
b) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
(Sugiyono, 2017). Uji reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran dimana pengujiannya
dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha >0,60. Pengukuran reabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan SPSS.
No Kategori Kode
1 Pendidikan Orang Tua
Tidak sekolah 1
SD 2
SMP 3
SMA 4
Sarjana 5
3. Entry Data
Entry data adalah proses memasukan data ke dalam katagori tertentu
untukdilakukan analisis data yang dimasukan ke dalam program atau
software komputer.
4. Tabulating
Tabulating adalah langkah memasukan data-data hasil penelitian kedalam
tabel-tabel sesuai kriteria yang telah di tentukan.
5. Cleaning
Setelah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
c.8 Teknik Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan untuk menganalisa
variabelnya yang ada secara deskriptif dengan membuat tabel distribusi
frekuensi. Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabal penelitian (Notoatmojo, 2012). Variabel yang
dideskripsikan dalam penelitian ini adalah tentang tingkat stres yang akan
dianalisis secara deskritif yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi,
frekuensi dan persentase.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk
menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel (Notoatmojo, 2012).
Analisa ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres orang tua siswa sekolah
1. Informed consent
Lembar persetujuan adalah suatu lembaran yang bersisikan tentang permintaan
persetujuan kepada calon responden pada penelitian ini dengan membutuhan
tanda tangan pada lembaran Informed Consent tersebut.Pada saat penelitian
dilakukan, informed consent diberikan sebelum responden mengisi lembar
kuesioner dengan tujuan agar responden mengerti mengerti maksud dan tujuan
penelitian serta mengetahui dampak dari penelitian tersebut.
Beberapa informasi yang ada dalam Informed Consent tersebut antara lain:
partisipasi responden, tujuan dilakukannya pengumpulan data, potensial
masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, biaya dan lain-lain. Pada saat
pelaksanaan penelitian jika responden menerima atau setuju untuk dilakukan
Tabel 3.2 Definisi Operasional hubungan pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat
stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di SD Negeri 2 Candikuning Tahun
2022.
masa pandemi
covid-19.
Populasi
Siswa SD Negeri 2 Candikuning sebanyak 125
orang
Sampling
purposive sampling
Sampel
95 siswa
Intervensi
1. Kuesioner tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar terhadap
pendampingan pembelajaran daring
2. Kuesioner pendampingan orang tua dalam proses belajar anak
Analisa Data
Uji statistik dilakukan uji sperman rho<0,05
45
46
kesulitan dalam memberikan motivasi dan mengatur mood anak selama anak
belajar dari rumah. Selama masa pandemi covid-19 hampir semua proses
belajar mengajar dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh. Perubahan proses
pembelajaran tersebut menjadi suatu hal mendadak yang harus dilaksanakan
tanpa persiapan sehingga siswa, guru maupun orang tua harus dapat
menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut akan
memberikan stresor kepada orang tua sehingga dapat memicu terjadinya stres
pada orang tua (Hiraoka & Tomoda, 2020).
Penelitian ini sejalan dengan Syamsiah et al., (2021) yang menunjukkan
dalam peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring pada masa
pandemi Covid-19 di Kelurahan Sumber Harta orang tua menunjukkan
sebanyak 21,3% kurang, 60,2% cukup dan 18,5% menunjukkan baik. Hal ini
juga didukung penelitian Hidayat, (2021) orang tua dalam melakukan
pendampingan pembelajaran daring dari rumah merasa tidak sanggup sebanyak
57,94% dan sebanyak 42,06% sanggup mendampingi anak belajar dari rumah.
Hal ini disebabkan dari beberapa faktor diantaranya pekerjaan, orang tua yang
melakukan pendampingan pembelajaran daring setelah bekerja sebanyak
49,53% Sedangkan orang tua yang murni melakukan pendampingan sebesar
14,02% dan orang tua yang melakukan pendampingan sambil kerja sebesar
19,63%. Pendampingan belajar daring pada tingkatan Sekolah Dasar
mengisyaratkan bahwa peran orang tua tidak hanya sebagai pengawas yang
memantau anak belajar namun juga sebagai guru di rumah. Penelitian
sebelumnya Efendi (2020) juga mengemukakan bahwa peran orang tua dalam
pendampingan pembelajaran online tidak hanya sekedar mendampingi namun
terdapat empat peran orang tua yaitu, edukator, motivator, fasilitator dan
inspirator. Adapun problem yang dihadapi orang tua dalam pendampingan
pembelajaran online merupakan kesulitan dalam mengatur waktu, jaringan
yang kurang stabil, orang tua yang gaptek (gagap teknologi), sehingga
membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi. (Listyanti, et al., 2020).
kemampuan anak yang membuatnya tak bisa mandiri dalam belajar di rumah
(Listyanti & Wahyuningsih, 2021).
Orang tua pasti memahami keadaan saat ini mengharuskan anak untuk
melakukan proses pembelajaran daring di rumah, meskipun pembelajaran tidak
dilaksanakan secara tatap muka, tetapi anak tetap membutuhkan pendampingan
serta keterlibatan orang tua dalam prosesnya, demi tercapainya pembelajaran
daring yang baik pada anak. Hal yang dilakukan orang tua dalam proses
pembelajaran daring anak sekolah dasar mengisyaratkan bahwa peran orang tua
tak hanya sebagai pengawas yang memantau anak belajar namun juga sebagai
guru di rumah. Peran orang tua sebagai pendidik dikarenakan harus
menjelaskan kembali materi yang diberikan oleh guru kepada sang anak.
Keterbatasan kemampuan anak (siswa) Sekolah Dasar dalam memahami materi
pelajaran secara mandirilah yang membuat orang tua harus menjadi pengganti
guru di rumah dan menampingi anak mereka ketika pembelajaran daring di
rumah. Tugas atau kewajiban orang tua yang tidak hanya mendidik anak tetapi
juga harus mengerjakan pekerjaan rumah, membuat mereka merasa kewalahan
dan stres dalam pelaksanaannya (Listyanti & Wahyuningsih, 2021).
Dengan demikian guna mengurangi tingkat stres orang tua dalam
membantu dan mendampingi proses pembelajaran daring anak dirumah, orang
tua harus mempelajari materi yang sedang dipelajari oleh anak, berkomunikasi
dan berdikusi dengan anak terkait metode pembelajaran yang biasa dilakukan
oleh guru di sekolah, membagi waktu pendampingan antara ayah dan ibu dan
belajar melakukan teknik relaksasi dengan cara menarik napas dalam ataupun
melakukan rekreasi setelah membantu proses pembelajaran daring anak di
rumah.
4.3 Keterbatasan Penelitian dan Hambatan Penelitian
4.3.1 Keterbatasan Penelitian
Setiap peneliti tidak lepas dari keterbatasan dan kekurangan. Upaya
maksimal telah dilakukan peneliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan ideal. Penelitian ini mendapati hal yang menjadi faktor
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan
Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres Orang Tua Siswa
Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning Tahun 2022 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Tingkat stres orang tua siswa dalam pendampingam pembelajaran daring di
SDN 2 Candikuning Tahun 2022, sebagian besar responden mengalami
stres dalam kategori berat sebanyak 55 responden (57.9%). Stres selama
melakukan pendampingan pembelajaran daring paling banyak dialami oleh
Ibu yaitu sebanyak 44 responden (78.6%).
2) Ada hubungan antara pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat
stres orang tua siswa sekolah dasar di SDN 2 Candikuning Tahun 2022
5.2 Saran
1) Bagi Responden
Peneliti menyarankan kepada orang tua agar pendampingan
pembelajaran daring bisa dilakukan dengan maksimal dan efektif.
Selain orang tua, anggota keluarga yang lainnya juga dapat melakukan
pendampingan. Jadi, tidak harus terpaku hanya orang tua saja yang
harus mendampingi anak dalam belajar daring. Selain itu, anggota
keluarga juga harus memotivasi, memberi dukungan kepada orang tua
agar tidak mengalami tekanan atau stres berlebih selama melakukan
pendampingan pembelajaran daring pada masa pandemi.
2) Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
sejawat perawat untuk memperoleh pengalaman dan gambaran tentang
60
61
66
Waktu 67
Novem Desemb Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustu
No Kegiatan ber er 2021 2022 2022 2022 s
2021 2022 2022 2022 2022
2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul
2 Studi
Pendahulua
n
3 Menyusun
Proposal
4 Konsultasi
Proposal
5 Seminar
Proposal
6 Perbaikan
Proposal
7 Pengajuan
ijin
penelitian
8 Pengumpula
n data
9 Penyusunan
skripsi
10 Ujian
skripsi
11 Perbaikan
skripsi Stikes Advaita Medika Tabanan
12 Pengumpula
n skripsi
68
Lampiran 2
ANGGARAN PENELITIAN
A. Persiapan Proposal
B. Pelaksanaan
Lampiran 3
Kepada :
.........................................
Di-
Tempat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Dengan ini saya mohon persetujuan dari saudara untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Jawaban saudara untuk menjadi responden dalam penelitian iniakan
saya jaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian.
(INFORM CONCENT)
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan merugikan atau berakibat negative
bagi saya dan keluarga saya sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang
sebenar-benarnya.
(.............................)
Lampiran 4
71
Lampiran 5
KUESIONER
PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK
A. Identitas responden:
Nama (inisial orang tua) :………………………………………………………
Pendidikan :...................................................................................
Pekerjaan :………………………………………………………
Umur anak :………………………………………………………
Nama (inisial anak) :………………………………………………………
Kelas :………………………………………………………
B. Petunjuk pengisian:
1. Bacalah pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab.
2. Semua pertanyaan diisi oleh orang tua siswa.
3. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnnya.
Keterangan:
(SS) : Bila perasaan atau keadaan sangat setuju seperti yang Anda alami.
(S) : Bila perasaan atau keadaan setuju seperti yang Anda alami.
(TS) : Bila perasaan atau keadaan tidak pernah Anda alami.
(STS) : Bila perasaan atau keadaan sangat tidak setuju seperti yang Anda alami.
No Pernyataan SS S TS STS
Orang tua menyediakan fasilitas yang
1 mendukung belajar, seperti buku tulis,
bolpoin, dan sebagainya.
Orang tua membelikan buku pelajaran untuk
2
mendukung saat belajar.
Orang tua tidak memperhatikan ketika anak
3
tidak belajar.
Orang tua membantu menyiapkan sarapan
4
sebelum anak memulai pelajaran daring.
Orang tua enggan membantu mengatasi
5
kesulitan saat anak belajar di rumah.
72
C. Identitas responden:
Nama (inisial orang tua) :………………………………………………………
Pendidikan :………………………………………………………
Pekerjaan :………………………………………………………
Umur anak :………………………………………………………
Nama (inisial anak) :………………………………………………………
Kelas :………………………………………………………
D. Petunjuk pengisian:
4. Bacalah pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab.
5. Semua pertanyaan diisi oleh orang tua siswa.
6. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnnya.
Keterangan:
0 : Tidak ada atau tidak pernah
1 : Kadang - kadang
2 : Sering
3 : Setiap saat
75
3. Apakah anda merasa bingung dan kerepotan dalam mendidik anak selama
pembelajaran daring/online?
5. Apakah anda merasa mudah lelah karena harus membagi waktu untuk
bekerja dan mendampingi anak untuk belajar secara online?
7. Apakah anda pernah merasa tidak mampu atau tidak layak dalam
mendampingi atau membimbing anak dalam belajar secara online?
10. Apakah anda pernah merasa tidak kuat lagi dalam mendidik anak selama
pembelajaran daring/online?
76
11. Apakah anda pernah merasakan gangguan dalam bernapas (napas cepat,
sulit bernapas)?
14. Apakah anda pernah merasa pesimis/putus asa selama mendampingi anak
dalam pembelajaran daring/online?
19. Apakah anda pernah merasa stres karena kesulitan mengatur mood anak
agar mau belajar?
Lampiran 7
MASTER TABEL
HUBUNGAN PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING TERHADAP TINGKAT STRES ORANG TUA SISWA
SISWA SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI SD N 2 CANDIKUNING
No Pendidikan Pekerjaan Usia Pendampinga Tingkat
Responden Orang Tua Kode Orang Tua Kode Anak Kode Kelas Kode n Kategori Kode Stres Kategori Kode
R1 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 67 Sering 3 52 Berat 3
R2 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 67 Sering 3 53 Berat 3
R3 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 56 Kadang 2 23 Sedang 2
R4 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 1 1 58 Kadang 2 14 Ringan 1
R5 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 59 Kadang 2 41 Berat 3
R6 Sarjana 5 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 65 Sering 3 49 Berat 3
R7 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 57 Kadang 2 48 Berat 3
R8 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 59 Kadang 2 20 Sedang 2
Tidak
R9 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 66 Sering 3 51 Berat 3
Tidak
R10 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 61 Sering 3 47 Berat 3
R11 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 59 Kadang 2 52 Berat 3
R12 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 60 Sering 3 13 Ringan 1
Tidak
R13 Sekolah 1 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 57 Kadang 2 51 Berat 3
R14 SMA 4 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 63 Sering 3 53 Berat 3
R15 SMA 4 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 63 Sering 3 47 Berat 3
R16 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 62 Sering 3 47 Berat 3
R17 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 62 Sering 3 12 Ringan 1
78
Sekolah
R43 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 60 Sering 3 52 Berat 3
R44 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 58 Kadang 2 55 Berat 3
R45 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 58 Kadang 2 51 Berat 3
R46 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 60 Sering 3 52 Berat 3
R47 SMA 4 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 61 Sering 3 51 Berat 3
R48 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 59 Kadang 2 52 Berat 3
R49 SMP 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 59 Kadang 2 55 Berat 3
Tidak
R50 Sekolah 1 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 58 Kadang 2 51 Berat 3
Tidak
R51 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 58 Kadang 2 50 Berat 3
R52 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 61 Sering 3 52 Berat 3
R53 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 58 Kadang 2 50 Berat 3
R54 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 59 Kadang 2 53 Berat 3
R55 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 5 5 58 Kadang 2 24 Sedang 2
R56 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 61 Sering 3 48 Berat 3
R57 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 59 Kadang 2 52 Berat 3
R58 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 62 Sering 3 26 Sedang 2
R59 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 60 Sering 3 54 Berat 3
R60 SMA 4 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 60 Sering 3 51 Berat 3
R61 SMA 4 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 59 Kadang 2 53 Berat 3
R62 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 56 Kadang 2 51 Berat 3
R63 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 57 Kadang 2 52 Berat 3
Tidak
R64 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 58 Kadang 2 48 Berat 3
Tidak
R65 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 58 Kadang 2 55 Berat 3
80
LAMPIRAN 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia Anak
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kelas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendampingan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tingkat Stres
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
N 95 95
N 95 95
DOKUME
86
NTASI PENELITIAN