Anda di halaman 1dari 103

SKRIPSI

HUBUNGAN PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING


TERHADAP TINGKAT STRES ORANG TUA SISWA
SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI COVID-19
DI SD N 2 CANDIKUNING
TAHUN 2022

OLEH:

NI LUH PUTU YUNITA KRISNA YANTI

17091110063

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ADVAITA MEDIKA TABANAN

2022
HUBUNGAN PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING
TERHADAP TINGKAT STRES ORANG TUA SISWA
SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI COVID-19
DI SD N 2 CANDIKUNING
TAHUN 2022

OLEH:

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Keperawatan

NI LUH PUTU YUNITA KRISNA YANTI

17091110063

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

ADVAITA MEDIKA TABANAN

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring


Terhadap Tingkat Stres Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi
Covid-19 Di SD Negeri 2 Candikuning Tahun 2022“ ini telah disetujui untuk
diajukan dihadapan Tim Penguji skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Advaita Medika Tabanan Program Studi S1 Keperawatan pada :

Hari :

Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

(Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH) (Ns. Desak Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes)
NIK: 090803.0.058 NIK: 090803.0.044

i
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring


Terhadap Tingkat Stres Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi
Covid-19 Di SD Negeri 2 Candikuning Tahun 2022“ telah dipertahankan dan
telah diperbaiki sesuai dengan masukan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Advaita Medika Tabanan Program Studi S1
Keperawatan pada :

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji,

Penguji I

(Ns. Putu Adi Cahya Dewi, S.Kep., M.Kes )


NIK: 090803.0.057

Penguji II

(Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH)


NIK: 090803.0.58

Penguji III

(Ns. Desak Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes)


NIK: 090803.0.044

ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ni Luh Putu Yunita Krisna Yanti


NIM : 17091110063
No. Telp/Hp : +6285858134200
Email : yunitakim08@gmail.com

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian saya yang


berjudul ” Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat
Stres Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 Di SD
Negeri 2 Candikuning Tahun 2022”

Bebas dari plagiarisme dan bukan hasil karya orang lain

Apabila dikemudian hari seluruh atau sebagian dari usulan penelitian dan karya
ilmiah dari hasil-hasil penelitian tersebu t terdapat indikasi plagiarisme, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa unsur paksaan dari
siapapun.

Mengetahui, Tabanan, Juli 2022


Pembimbing I Yang membuat pernyataan

(Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH) (Ni Luh Putu Yunita Krisna Yanti)
NIK: 090803.0.058 NIM: 17091110063

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atasbimbingan, rahmat dan karunia Beliaulah, skripsi dengan judul “Hubungan
Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres Orang Tua
Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 Di SD Negeri 2 Candikuning
Tahun 2022” dapat penulis selesaikan dengan baik.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari bimbingan yang terhormat
Ibu Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH selaku Pembimbing utama
dan yang terhormat Ibu Ns. Desak Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes selaku
pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktu untuk memberikan
arahan, bimbingan serta dukungan kepada penulis sehingga usulan penelitian ini
dapat diselesaikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang


terhormat:

1. Bapak I Dewa Gede Ari Wirawan, S.S., selaku Ketua Yayasan Cipta
Karya Darma.

2. Dr. Made Dewi Sariyani,S.ST.,M.Kes selaku Ketua STIKES Advaita


Medika Tabanan yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan usulan penelitian pendidikan SI
keperawatan Ners di STIKES Advaita Medika Tabanan.
3. Bapak Ns. I Nyoman Dharma Wisnawa,S.Kep., M.Kes selaku Ketua
Program Studi S1 Keperawatan Ners STIKES Advaita Medika
Tabanan yang telah memberi dukungan dalam penyelesaian usulan
penelitian ini.
4. Seluruh Staff dan Dosen STIKES Advaita Medika Tabanan.
5. I Wayan Tulus dan Ni Made Sriami selaku orangtua tercinta, Ni Kadek
Dwi Kumalasari selaku saudara yang sangat saya banggakan dan I Kadek
Wira Sukanada yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.

iv
6. Rekan-rekan di Program Studi S1 Keperawatan yang namanya tidak
bisa saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan
dukungan dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.
7. Semua pihak yang turut membantu selama proses penyusunan usulan
penelitian ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu.
8. Serta untuk diri sendiri, terima kasih karena sudah berjuang sampai di
titik ini, terima kasih sudah tetap mau mencoba meskipun sempat ingin
berhenti berjuang.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis dengan hati yang lapang bersedia menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini. Penulis
berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya.
Tabanan, Juli 2022

Ni Luh Putu Yunita Krisna Yanti

v
vi
ABSTRAK

Yanti, Ni Luh Putu Yunita Krisna, 2022. Hubungan Pendampingan Pembelajaran


Daring Terhadap Tingkat Stres Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi
Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning Tahun 2022.
Tugas Akhir Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Advaita Medika Tabanan.
Pembimbing (1) Desak Made Firsia Sastra Putri, S.Kep., MPH (2) Ns. Desak
Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes.
Latar Belakang dan Tujuan: Pendampingan pembelajaran daring menuntut
orang tua mampu berperan aktif sebagai guru dan memahami teori yang dipelajari
anaknya, hal itu menjadi tantangan besar bagi orang tua. Selain tuntutan
pekerjaan, orang tua juga dituntut mendampingi dan memahami serta mengajar
kepada anak mereka. Kesulitan melaksanakan tuntutan sebagai orang tua terlebih
dalam masa pandemi Covid-19 tuntutan menjadi bertambah, dapat menimbulkan
parenting stress. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pendampingan
pembelajaran daring terhadap tingkat stres orang tua di SDN 2 Candikuning.
Metode: Penelitian yang digunakan kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif
analitik yang menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian di
SDN 2 Candikuning sebanyak 125 orang. Pemilihan sampel dilakukan dengan
nonprobability sampling yaitu dengan menggunakan purposive sampling, sampel
dalam penelitian sebanyak 95 orang. Pengumpulan data dilakukan menggunakan
lembar kuesioner pendampingan pembelajaran daring dan tingkat stres. Uji
statistik yang digunakan adalah spearman rho.
Hasil: Hasil penelitian ini responden yang melakukan pendampingan
pembelajaran daring dengan tingkat stres berat 55 orang (58.4%), stres sedang 28
orang (29.5%) dan stres ringan 12 orang (12.6%).
Kesimpulan: Terdapat hubungan pendampingan pembelajaran daring terhadap
tingkat stres orang tua di SDN 2 Candikuning Tahun 2022.

Kata Kunci: Pendampingan pembelajaran daring, pandemi covid-19, tingkat


stres.

vii
ABSTRACT

Yanti, Ni Luh Putu Yunita Krisna. 2022. The Relationship of Online Learning
Assistance to the Stress Levels of Parents of Elementary School Students During
the Covid-19 Pandemic at 2th Public Candikuning Elementary School in 2022.
Final Project, Nursing Undergraduate Study Program Nurse College Of Health
Sciences Advaita Medika Tabanan. Advisors (1) Desak Made Firsia Sastra Putri,
S.Kep., MPH (2) Ns. Urged Gede Yenny Apriani, S.Kep., M.Kes.
Background: Online learning assistance requires parents to be able to play an
active role as teachers and understand the theories their children are learning, it
becomes a big challenge for parents. In addition to the demands of work, parents
are also required to accompany and understand and teach their children. The
difficulty of carrying out the demands of being a parent, especially during the
Covid-19 pandemic, the demands are increasing, which can lead to parenting
stress. This study aims to determine the relationship of online learning assistance
to the stress level of parents at at 2th Public School Candikuning Elementary
School.
Methods: The research used was quantitative with an analytical descriptive
research design that used a cross sectional approach. The research population at
SDN 2 Candikuning was 125 people. The sample selection was done by non-
probability sampling, namely by using purposive sampling, the sample in this
study was 95 people. Data was collected using a questionnaire sheet for online
learning assistance and stress levels. The statistical test used is Spearman Rho.
Results: The results of this study were respondents who provided online learning
assistance with severe stress levels 55 people (58.4%), moderate stress 28 people
(29.5%) and mild stress 12 people (12.6%).
Conclusion: There is a relationship between online learning assistance and the
stress level of parents at at 2th Public School Candikuning Elementary School in
2022

Keywords: Online learning assistance, covid-19 pandemic, stress level.

viii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Persetujuan i
Halaman Pengesahan ii
Halaman Pernyataan Orisinalitas iii
Kata Pengantar iv
Abstrak vii
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.3.1 Tujuan Umum 6
1.3.2 Tujuan Khusus 6
1.4 Manfaat Penelitian 7
1.4.1 Manfaat Teoritis 7
1.4.2 Manfaat Praktis 7
1.5 Keaslian Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Teori 10
2.1.1 Pandemi Covid-19 10
A. Definisi Covid-19 10
B. Manifestasi Klinik 11
2.1.2 Tingkat Stres
A. Definisi 12
B. Klasifikasi Stres 12
C. Faktor – Faktor Penyebab Stres 14

ix
D. Sumber Stres (Stressor) 15
E. Gejala Stres 15
F. Manajemen Stres 16
G. Ruang Lingkup Stres di Masa Pandemi Covid-19 17
H. Konsep Hubungan Tingkat Stres Orang Tua Terhadap Pendampingan
Pembelajaran Daring 20
2.1.3 Pembelajaran Daring 21
A. Pembelajaran Daring Selama Covid-19 21
B. Pembelajaran Daring 22
C. Manfaat Pembelajaran Daring 22
D. Prinsip Pembelajaran Daring 23
E. Dasar Hukum Pembelajaran Daring 23
F. Metode dan Media Pembelajaran Daring 24
G. Ketentuan Pembelajaran Daring 25
H. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Daring 26
I. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pembelajaran Daring 26
2.1.4 Pendampingan Orang Tua 27
A. Definisi 27
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pendampingan Orang Tua 27
C. Peran dan Problematika Orang Tua Selama Pendampingan
Pembelajaran Daring 28
2.2 Kerangka Teori 29
2.3 Kerangka Konseptual 30

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian 31
3.2 Populasi dan Sampel 31
3.2.1 Populasi Penelitian 31
3.2.2 Sampel 31
3.3 Teknik Sampling 33
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian 33
3.5 Alat Pengumplan Data 33

x
3.6 Prosedur Pengumpulan Data 35
3.7 Pengolahan Data 36
3.8 Teknik Analisa Data 37
3.9 Etika Penelitian 38
3.10 Perumusan Hipotesis 39
3.11 Identifikasi Variabel 39
3.12 Definisi Operasional 40
3.13 Kerangka Kerja 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian 42
4.2 Pembahasan 46
4.3 Keterbatasan dan Hambatan Penelitian 53

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 55
5.2 Saran 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori…...………………………………………………..26


Gambar 2.2 Kerangka Konsep………………………………………………….27
Gambar 3.1 Kerangka Kerja…………………………………………………….38

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Koding Pengumpulan Data……………………………………………36

Tabel 3.2 Definisi Operasional …………………………………………………40

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Orang Tua Siswa 43

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan Orang Tua 43

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Menurut Usia Anak 44

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Menurut Kelas 44

Tabel4.5 Distribusi Frekuensi Dalam Melakukan Pendampingan

Pembelajaran Daring 44

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan

Pendampingan Pembelajaran Daring yang dilakukan orang tua

(Ayah/Ibu) 45

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Stres 45

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Stres

Orang Tua (Ayah/Ibu) 45

Tabel 4.9 Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat

Stres Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 di

SDN 2 Candikuning 46

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian


Lampiran 2 : Anggaran Penelitian
Lampiran 3 : Lembar Permintaan Menjadi Responden
Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 5 : Kuesioner Pendampingan
Lampiran 6 : Kuesioner Tingkat Stres
Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik
Lampiran 8 : Hasil Uji Statistik

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


WHO (2019) dalam penelitiannya tentang corona virus menyebutkan,
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Jika virus ini sampai pada tubuh manusia, maka dapat
menyebabkan infeksi pada saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga dapat
memunculkan penyakit yang serius seperti MERS (Middle East Respiratory
Syndrome) dan SARS atau Sindrom Pernafasan Akut Berat (Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus 2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus
Disease-2019 (COVID-19) (Nahdi et al, 2020; Was & Christian, 2020).
Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit
Coronavirus 2019 (COVID 19) yang sedang berlangsung diseluruh dunia.
Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2
(SARS-CoV-2). Kasus positif COVID 19 di Indonesia pertama kali dideteksi pada
2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara
Jepang. Pada 9 April, pandemi sudah menyebar ke 34 provinsi dengan Jawa
Timur, DKI Jakarta dan Sulawesi Selatan sebagai provinsi paling terpapar.
Sampai tanggal 27 Juli 2020, Indonesia telah melaporkan 100.303 kasus positif,
terbanyak di Asia Tenggara melampaui Filipina dan Singapura. Dalam hal angka
kematian, Indonesia menempati peringkat kelima terbanyak di Asia Tenggara
dengan 4.838 kematian. Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi
dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan
gejala COVID-19 akut yang belum dikonfirmasi atau di tes. Sementara itu,
diumumkan 58.173 orang telah sembuh, menyisakan 37.292 kasus yang sedang
dirawat (WHO, 2020).
Covid-19 memberikan dampak buruk pada masyarakat sehingga WHO
(World Health Organization) merekomendasikan untuk menghentikan kegiatan-
kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan masa dalam sementara waktu,
semua akses pendidikan ditutup, pembelajaran harus dilaksanakan dengan

1
skenario yang mampu meminimalisir kontak fisik antar tenaga pengajar dan
pendidik (Milman, 2020).

2
3

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia membuat seluruh aktivitas


masyarakat terhambat dan membuat sebagian sarana ditutup sementara, termasuk
sarana pendidikan. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk belajar dari rumah
atau BDR melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020,
berisikan bahwa pembelajaran harus dilaksanakan secara daring guna dapat
mencegah penyebaran virus Covid-19. Pembelajaran daring ini dipilih oleh
pemerintah demi keamanan dan kesehatan, serta dapat memutus rantai penyebaran
virus Covid-19. Sistem pembelajaran di rumah selama keadaan darurat pandemi
Covid-19 juga diatur dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan Nomor 4 Tahun
2020 tanggal 24 Maret 2020, yaitu: 1) Belajar dari rumah melalui online atau
jarak jauh, 2) Diberikan kegiatan dan, 3) Tugas belajar dari rumah berbeda-beda
sesuai dengan minat dan ketersediaan fasilitas belajar di rumah dan kegiatan
pembelajaran dinilai secara kualitatif. Berdasarkan data Mendikbud tahun 2020
pembelajaran daring ditujukan kepada seluruh jenjang pendidikan mulai dari
PAUD/TK sampai perguruan tinggi dan terdapat sekitar 68 juta pelajar di
Indonesia yang terpengaruh oleh kebijakan pembelajaran di rumah (Makarim,
2020).
Gubernur Bali juga telah mengeluarkan Pergub Nomor 46 Tahun 2020
tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dalam Tatanan Era Baru, agar
para siswa dapat belajar di rumah demi keamanan dan kesehatan. Dari adanya
kegiatan belajar mengajar di rumah, ini akan berdampak pada orang tua. Tidak
sedikit orang tua yang bingung dan merasa kerepotan dalam mendidik anak-
anaknya, mengasuh dan membentuk karakter anak dalam waktu yang bersamaan.
Orang tua juga akan menghadapi berbagai permasalahan, baik dari aspek ekonomi
dan aspek psikologis. Dimana orang tua harus memberikan pembelajaran,
mendampingi serta memantau anaknya ketika belajar di rumah (Karnawati &
Mardiharto, 2020)
Pendampingan dan pengajaran yang harus dilakukan pada kenyataannya
membuat sejumlah orang tua kewalahan, terutama bagi mereka yang bekerja
ataupun WFH (Work From Home). Pendampingan pembelajaran online menuntut
orang tua untuk mampu berperan aktif sebagai guru dan mampu memahami teori

Stikes Advaita Medika Tabanan


4

yang dipelajari anaknya sehingga hal itu menjadi tantangan besar bagi orang tua.
Selain tuntutan pekerjaan, orang tua juga dituntut mendampingi dan memahami
serta mengajarkan kepada anak mereka yang masih duduk di Sekolah Dasar.
Meskipun ada orang tua yang tidak bekerja, bukan berarti orang tua tidak merasa
kewalahan karena mengalami perubahan. Kesulitan dalam melaksanakan tuntutan
sebagai orang tua terlebih dalam masa pandemi Covid-19 tuntutan menjadi
bertambah, dapat menimbulkan parenting stress (Listyani et al, 2020).
Pembelajaran dari rumah tentunya memiliki berbagai kendala yang dihadapi
oleh peserta didik, pendidik, maupun orang tua yang mendampingi anak belajar
dari rumah selama masa pandemi covid-19 terutama bagi peserta didik dan orang
tua dari jenjang pendidikan anak usia sekolah dasar. Menurut teori yang
dikemukakan oleh Piaget (Bujuri, 2018) anak usia sekolah dasar merupakan usia
konkret dimana pada masa ini anak dapat berpikir secara logis terhadap sesuatu
yang sifatnya nyata sehingga ketika dihadapkan dengan kondisi yang sifatnya
abstrak tanpa ada objek nyata anak akan kesulitan bahkan tidak mampu untuk
berfikir maupun menyelesaikan permasalahan dengan baik. Selama proses
pembelajaran dari rumah dilakukan, ketersediaan fasilitas untuk mengajar sangat
minim apalagi dilakukan dari rumah masing-masing, sehingga tidak jarang pula
pembelajaran yang dilaksanakan tidak menghadirkan subjek nyata. Maka dari itu,
sangat dibutuhkan peranan orang tua sebagai pendamping anak dalam mengikuti
pembelajaran dari rumah untuk membantu menghadirkan subjek yang nyata
menggunakan fasilitas yang ada dirumah. Orang tua sudah pasti bukanlah sosok
yang sama seperti guru, baik dari segi kompetensinya maupun dari segi tanggung
jawabnya (R. R. Lubis, 2016). Orang tua pun tidak memiliki kemampuan untuk
mendidik dan mengajar anak sebagaimana layaknya yang dilakukan di sekolah,
oleh sebab itu tidak salah jika banyak orang tua yang mengeluh saat mendampingi
anak dalam belajar di rumah. Tidak sedikit juga orang tua yang sampai mengalami
stres bahkan depresi dalam mendampingi anak belajar di rumah (R. R. Lubis &
Nasution, 2017).
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) yang
meneliti tentang perkembangan psikologis masyarakat saat pandemi Covid-19
menunjukkan bahwa 64,3% dari 1.522 responden mengalami masalah

Stikes Advaita Medika Tabanan


5

kecemasan/stres sebagai dampak dari adanya pandemi ini. Responden tersebut


terdiri dari perempuan sebanyak 76,1% yang berusia 14-71 tahun.
Menurut Susilowati & Azzasyofia, (2020). Stres pada orang tua selama
pandemi adalah bertambahnya peran dan menggantikan guru sebagai pendidik
bagi anak-anaknya di masa pandemi Covid-19. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa tingkat stres orang tua menghadapi anak belajar dari rumah 14,35%
memiliki tingkat stres rendah, 75,34% mengalami tingkat sedang, 10,31%
memiliki tingkat stres tinggi dan 71,88% diantaranya adalah wanita atau ibu-ibu.
Tingkat stres yang tinggi antara lain dipengaruhi oleh ketidakmampuan orang tua
dalam mendampingi maupun membimbing pembelajaran, masalah kesehatan
keluarga dan masalah ekonomi keluarga. Dampak yang dialami anak SD jika
selama pembelajaran daring orang tua mengalami stres adalah akan mengganggu
kondisi psikologis siswa seperti kecemasan, ketakutan, kekhawatiran yang
berlebihan serta berdampak terhadap psikosomatis lainnya dan membuat turunnya
konsentrasi anak dalam belajar di karenakan orang tua yang tidak fokus saat
melakukan pendampingan belajar.
Menurut WHO (World Health Organization, 2018) stres adalah reaksi atau
respon tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau beban
kehidupan). Stres digunakan secara bergantian untuk menjelaskan berbagai
stimulus dengan interaksi berlebihan yang tidak disukai berupa respon fisiologis,
perilaku dan subjektif terhadap stres; konteks yang menjembatani pertemuan
antara individu dengan stimulus yang membuat stres, semua sebagai system
individu.
Stres merupakan perasaan yang dialami oleh seorang individu saat
menghadapi situasi tertekan. Menurut Sherwood dalam Windish (2016)
mengatakan bahwa stres merupakan respon psikologis dari tubuh terhadap
beberapa jenis stres atau situasi stres. Stresor yang memicu respon stres adalah
stres fisik (trauma operasi, panas atau dingin yang hebat), stres kimiawi (suplai
oksigen berukurang), stres fisiologis (olahraga berat, syok, nyeri), stres psikologis
dan emosional (kecemasan, ketakutan dan kesedihan), serta stresor tekanan social
(konflik pribadi, perubahan gaya hidup).

Stikes Advaita Medika Tabanan


6

Stres didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang


dihadapi oleh mental, fisik, emosional dan spiritual manusia, yang pada suatu saat
dapatt mempengaruhi keadaan fisik manusia tersebut. Stres dapat dipandang
dalam du acara, sebagai stres baik dan stres buruk (distress). Stres yang baik
disebut stres positif sedangkan stres yang buruk disebut stres negatif. Stres buruk
dibagi menjadi dua yaitu stres akut dan stres kronis (Widyastuti, Palupi 2019).
Berperan sebagai seorang guru bagi anak-anaknya, orang tua juga harus
menciptakan suasana rumah yang kondusif serta menyenangkan sehingga
membuat anak betah untuk belajar di rumah. Tentu saja akan menimbulkan
berbagai pendapat serta kecemasan orang tua mengenai hal ini, karena banyak
orang tua yang mengungkapkan bahwa merasa keberatan ketika akan diadakannya
pembelajaran di rumah untuk anak mereka, karena jika melakukan pembelajaran
di rumah, maka anaknya akan merasa bahwa bukan waktunya untuk belajar,
melainkan mereka akan lebih suka bermain walaupun situasi pandemi seperti saat
ini (Putra & Irwansyah, 2020). Dari banyaknya masalah dan kendala dalam proses
pembelajaran yang diterapkan oleh setiap sekolah mengakibatkan orang tua
merasa stres. 15% orang tua yang mengatakan senang ketika sekolah ditutup dan
mengaku mereka lebih mengenal karakter anaknya, 55% orang tua mengaku stres
dan tidak senang dengan adanya penutupan sekolah, dan 30% orang tua merasa
khawatir akan perkembangan pada anak nantinya (Karmawati & Mardiharto,
2020).
Dinas pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali
mendistribusikan hasil Ujian Nasional yang diikuti 69.159 orang siswa yang
tersebar pada 2.459 SD/MI negeri/swasta di Bali. Berdasarkan rekapitulasi yang
dilakukan Disdikpora Provinsi Bali, Kabupaten Badung mencatat prestasi terbaik
tahun ini. Prestasi di ukur dari nilai rata-rata untuk ketiga mata pelajaran yang di
ujiankan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA yang mencapai 25,94.
Kota Denpasar berada di posisi kedua dengan nilai rata-rata UN 25,65, diikuti
Gianyar 25,19, Klungkung 23,66, Tabanan 23,66, Karangasem 23,44, Jembrana
23,13, dan Buleleng 22,78. Sedangkan Kabupaten Bangli yang mencatat nilai
rata-rata UN 22,77. Data dari hasil dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan Tahun
2019 menunjukan hasil UN (Ujian Nasional) dari 322 SD Negeri maupun Swasta

Stikes Advaita Medika Tabanan


7

yang berada di Kabupaten Tabanan nilai terendah terdapat di SD Negeri 2


Candikuning.
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan orang tua siswa di SDN 2
Candikuning, dari 10 orang tua yang telah dilakukan wawancara, 5 orang tua
siswa mengatakan stres saat mengajar anaknya, 3 orang mengatakan biasa saja
dan 2 orang tua siswa lebih senang jika anaknya belajar di rumah. Dari hasil
wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa masih ada beberapa orang tua yang
mengalami stres semenjak diberlakukannya pembelajaran daring. Orang tua siswa
juga mengatakan bahwa semenjak diberlakukannya sistem pembelajaran daring,
mereka kesulitan mengatur waktu bekerja yang rata-rata adalah seorang petani.
Berdasarkan latar belakang di atas, masih kurangnya penelitian tentang
hubungan pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat stres orang tua
siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19. Oleh karena itu, penulis tertarik
untuk meneliti tentang hubungan tingkat stres orang tua terhadap proses
pembelajaran daring selama pandemi covid-19 di SD N 2 Candikuning. Penulis
ingin melakukan penelitian ini kepada orang tua yang mendampingi anak sekolah
dasar, dikarenakan pada proses pembelajaran daring dengan usia anak sekolah
dasar akan lebih membutuhkan peran aktif orang tua.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah penelitian yaitu
“Apakah ada hubungan pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat stres
orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di SD Negeri 2
Candikuning tahun 2022?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui adanya hubungan pendampingan pembelajaran daring terhadap
tingkat stres orang tua sekolah dasar selama pandemi covid-19 di SD N 2
Candikuning Tahun 2022.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi hubungan pendampingan pembelajaran daring selama
pandemi covid-19 di SDN 2 Candikuning tahun 2022.

Stikes Advaita Medika Tabanan


8

b. Mengidentifikasi tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi
covid-19 di SD N 2 Candikuning tahun 2022.
c. Menganalisis hubungan antara pendampingan pembelajaran daring terhadap
tingkat stres orang tua ssiswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di SD N
2 Candikuning tahun 2022.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan terutama dibidang kesehatan khususnya
keperawatan, serta dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi orang tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi orang tua
agar mengetahui informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan
pembelajaran daring selama pandemi covid-19.
b. Bagi Instansi dan Profesi Kesehatan
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur serta
mengembangkan program dalam mengatasi tingkat stres orang tua selama
pendampingan pembelajaran daring.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menjadi
sumber referensi bagi profesi keperawatan dalam memberikan informasi
seputar pembelajaran daring guna memutus rantai virus covid-19.
c. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dijadikan
bekal kelak menjadi orang tua nanti khususnyadalam menghindari faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi tingkat stres selama pembelajaran daring.
1.5 Keaslian Penelitian
1.5.1 Noer Sizeh, Ahmad Guntur Alfianto, Rahmaniah Ramadhani (2021)
“Hubungan Pendampingan Pembelajaran Online Dengan Tingkat Stres Pada

Stikes Advaita Medika Tabanan


9

Orang Tua Selama Pandemi Covid-19”. Jenis penelitian yang digunakan


adalah penelitian kuantitatif yang sifatnya deskriptif korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
pendampingan pembelajaran online dan kuesioner PSS (Perceived Stress
Scale)-14. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 50
sampel dan teknik yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Hasil
uji reabilitas kuesioner pendampingan didapatkan hasil ,097 dan kuesioner
PSS-14 sebesar ,987 sehingga kuesioner ini dapat digunakan sebagai
instrumen penelitian.
Analisis uji sommers’d untuk mengetahui tingkat stres orang tua dan
pendampingan pembelajaran online. Berdasarkan tingkat stres responden
didapatkan sebanyak 6 responden (12%) mengalami stres ringan, sebanyak
14 responden (28%) pembelajaran online dengan tingkat stres orang tua
selama pandemi covid-19. Sedangkan nilai koefisien kolerasi didapatkan
sebesar -0,548 hal ini dapat menggambarkan bahwa terdapat hubungan
antara kedua variabel.
1.5.2 Indah Ayu Septiyani, Noerma Shovie Rizqiea, Mellia Silvy Irdianty (2021)
“Hubungan Pendampingan Pembelajaran daring Anak Usia Sekolah Kelas
I-III Dengan Tingkat Stres Orang Tua Pada Masa Pandemi Covid-19”.
Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode
probability sampling dengan teknik stratified random sampling, didapatkan
jumlah sampel 56 responden dengan tingkatan kelas I jumlah 19 responden,
kelas II jumlah 19 responden, kelas III jumlah 18 responden. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
pendampingan pembelajaran daring yang dinyatakan valid dan reliabel
dengan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,803 dan kuesioner stres
orang tua (modifikasi kuesioner PSS-10) yang dinyatakan valid dan reliabel
dengan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,767.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pendampingan pembelajaran
daring anak usia kelas I – III dengan tingkat stres orang tua pada masa
pandemi covid-19 di SD Negeri 3 Kuripan Purwodadi.

Stikes Advaita Medika Tabanan


10

1.5.3 Della Novita Sari, Christine Masada Harasita Tobing, Sara Sahrazad (2021)
“Hubungan Stres Orang Tua Terhadap Emosional Anak Pada Pembelajaran
Online di MTs Ar-Rahman Ciracas Tahun 2021”. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi dan
survei. Sampel yang diambil adalah 44 siswa kelas VIII dari jumlah
populasi 204 orang di MTs. Ar-Rahman Ciracas dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan rumus slovin. Korelasi yang terjadi
signifikan, karena diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r tabel yaitu
0,458 > 0,297 pada taraf signifikansi 5%. Hal ini juga diperkuat dengan
melihat data pada kolom 2 yang menunjukkan 0,002. Nilai Sig. tersebut
jauh lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05) yang artinya terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat stres orang tua dengan emosional anak.

Stikes Advaita Medika Tabanan


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Pandemi Covid-19
A. Definisi Covid-19
Pandemi adalah wabah penyakit yang menyebar sangat cepat kepada orang-
orang dan terjadi hampir di seluruh dunia, mencakup jangkauan yang sangat luas,
serta melintasi batas internasional (Masrul, 2020). Corona virus merupakan
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada
manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak
kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi
nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
Asal mula virus corona pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan
laut di Kota Wuhan. Kemudian dilaporkan banyak pasien yang menderita virus ini
dan ternyata terkait dengan pasar hewan dan makanan laut tersebut. Di pasar
tersebut dijual hewan liar seperti ular, kelelawar, dan ayam. Diduga virus ini
berasal dari kelelawar. Diduga pula virus ini menyebar dari hewan ke manusia,
dan kemudian dari manusia ke manusia.
Kemenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 Tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), virus ini
bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari, masa inkubasi corona paling pendek
berlangsung selama dua sampai tiga hari. Sedangkan paling lama bisa mencapai
10 hingga 12 hari. Ini adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh virus untuk
menjangkit dan menampakkan gejala-gejala awal. Dalam masa ini virus corona
sulit untuk dideteksi. Virus corona sangat sensitif terhadap panas dengan suhu
setidaknya 56 derajat celcius selama 30 menit. Virus corona belum bisa diobati
dengan penanganan medis apapun. Walau demikian, sebenarnya virus corona
yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa mati dalam rentang waktu 5-7 hari.
12

Dengan sistem imun tubuh yang cukup baik, virus corona tak mudah menyebar ke
seluruh anggota tubuh.
Menurut WHO, COVID-19 menyebar orang ke orang melalui tetesan kecil
dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang batuk atau
menghembuskan nafas. Tetesan ini kemudian jatuh ke benda yang disentuh oleh
orang lain.
B. Manifestasi Klinik
Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat.
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38°C), batuk, dan kesulitan
bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia,
gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari
pasien timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat dan progresif seperti
ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi, dan perdarahan atau
disfungsi sistem koagulasi dakam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala
yang muncul ringan, bahkan tidak disertai demam. Kebanyakan pasien memiliki
prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal.
Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi (PDPI, 2020).
Transmisi penyebaran COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung
maupun tidak langsung dengan pasien yang telah terinfeksi COVID-19 melalui air
liur, udara, sekresi saluran pernapasan atau droplet (WHO, 2020). COVID-19
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome -2 (SARS-CoV-2) yang
terjadi secara zoonosis (penyebaran penyakit dari hewan ke manusia) (WHO,
2020; Susilo et al., 2020). Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas
atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus
hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah.
Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat
berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah penyembuhan.
Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).

Stikes Advaita Medika Tabanan


13

2.1.2 Tingkat Stres


A. Definisi
Menurut Nusran (2019) stres adalah suatu keadaan yang bersifat internal
karena oleh tuntutan fisik (badan), lingkungan dan situasi sosial yang berpotensi
merusak dan tidak terkontrol. Stres merupakan suatu respon fisiologis, psikologis
dan perilaku dari manusia yang mencoba untuk mengadaptasi dan mengatur baik
tekanan internal dan eksternal (stressor). Stessor dapat mempengaruhi semua
bagian dari kehidupan seseorang, menyebabkan stres mental, perubahan perilaku,
masalah-masalah dalam interaksi dengan orang lain dan keluhan-keluhan fisik
salah satunya mengakibatkan nafsu makan berkurang (Uwa et al., 2019).
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
perubahan dan tuntutan kehidupan (Vincent Cornelli, dalam Jenita DT Donsu,
2017). Menurut Charles D. Speilberger, menyebutkan stres adalah tuntuta -
tuntutan eksternal yang mengenai seseorang misalnya objek dalam lingkungan
atau sesuatu stimulus yang secara obyektif adalah berbahaya. Stres juga bisa
diartikan sebagai tekanan, ketegangan, gangguan yang tidak menyenangkan yang
berasal dari luar diri seseorang (Jenita DT Donsu, 2017). Hawari (2011)
menjelaskan bahwa stres juga dapat diartikan sebagai:
a. Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang
menimbulkan stres atau disebut juga dengan stressor.
b. Respon, yaitu stres merupakan suatu respon atau reaksi individu yang mucul
karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang mucul
dapat secara fisiologis, seperti: jantung berdebar, gemetar, dan pusing serta
psikologis, seperti: takut, cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung.
c. Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara
aktif dapat mempengaruhi dampak stress melalui strategi tingkah laku, kognisi
maupun afeksi.
B. Klasifikasi Stres
Maramis (2011) mengklasifikasikan stres menjadi tiga tingkatan yaitu:
a. Stres Ringan
Pada tingkat stres ini sering terjadi pada kehidupan sehari-hari dan kondisi ini
dapat membantu individu menjadi waspada dan bagaiman mencegah berbagai

Stikes Advaita Medika Tabanan


14

kemungkinan yang akan terjadi. Stres ini tidak merusak aspek fisiologis
seseorang. Pada respon psikologi didapatkan merasa mampu menyelesaikan
pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin
menipis, pada respon perilaku didapatkan semangat kerja yang terlalu
berlebihan, merasa mudah lelah dan tidak bisa santai. Situasi ini tidak akan
menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.
b. Stres Sedang.
Pada tingkat stres ini individu lebih memfokuskan hal penting saat ini dan
mengesampingkan yang lain sehingga mempersempit lahan persepsinya.
Respon fisiologis dari tingkat stres ini didapatkan gangguan pada lambung dan
usus misalnya maag, buang air besar tidak teratur, ketegangan pada otot,
berdebar-debar, gangguan pola tidur dan mulai terjadi gangguan siklus dan
pola menstruasi. Respon psikologis dapat berupa perasaan ketidaktenangan dan
ketegangan emosional semakin meningkat, merasa aktivitas menjadi
membosankan dan terasa lebih sulit, serta timbul perasaan ketakutan dan
kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya. Pada respon perilaku
sering merasa badan terasa akan jatuh dan serasa mau pingsan, kehilangan
respon tanggap terhadap situasi, ketidakmampuan untuk melaksanakan
kegiatan rutin sehari-hari, daya konsentrasi dan daya ingat menurun. Keadaan
ini bisa terjadi beberapa jam hingga beberapa hari.
c. Stres Berat
Pada tingkat stres ini, persepsi individu sangat menurun dan cenderung
memusatkan perhatian pada hal-hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi stres. Individu tersebut mencoba memusatkan perhatian pada hal
lain dan memerlukan banyak pengarahan. Pada tingkat stres ini juga
mempengaruhi aspek fisiologis yang didapatkan seperti, gangguan sistem
pencernaan semakin berat, ketidakteraturan pada siklus menstruasi, debaran
jantung semakain keras, sesak napas dan sekujur tubuh terasa gemetar. Pada
respon psikologis didapatkan, merasa kelelahan fisik semakin mendalam,
timbul perasaan takut, cemas yang semakin meningkat, mudah bingung dan
panik. Respon perilaku dapat terjadi tidak mampu menyelesaikan tugas sehari-
hari.

Stikes Advaita Medika Tabanan


15

C. Faktor –faktor Penyebab Stres


Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi stres menurut
Arikunto (2013), diantaranya:
a. Lingkungan
Stres muncul karena suatu stimulus menjadi semakin berat dan berkepanjangan
sehingga individu tidak lagi bisa menghadapinya. Ada tiga tipe konflik yang
mendekat - mendekat (approach - approach), menghindar - menghindar
(avoidance-avoidance) dan mendekat – menghindar (approach-avoidance).
Frustasi terjadi jika individu tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Stress dapat muncul akibat kejadian besar dalam hidup maupun gangguan
sehari-hari dalam kehidupan individu.
b. Kognitif
Stres pada individu tergantung bagaimana mereka membuat penilaian secara
kognitif dan menginterpretasikan suatu kejadian. Penilaian kognitif adalah
istilah yang digunakan untuk menggambakan interpretasi individu terhadap
kejadian-kejadian dalam hidup mereka sebagai suatu yang berbahaya,
mengancam, atau menantang (penilaian primer) dan keyakinan mereka apakah
mereka memiliki kemampuan untuk menghadapi suatu kejadian dengan efektif
(penilaian sekunder). Strategi “pendekatan” biasanya lebih baik dari pada
strategi “menghindar”.
c. Kepribadian
Penilaian strategi mengatasi masalah yang digunakan individu dipengaruhi oleh
karakteristik kepribadian seperti kepribadian optimis dan pesimis. Individu
yang memiliki kepribadian optimis lebih cendeurng menggunakan strategi
mengatasi masalah yang berorientasi pada masalah yang dihadapi dengan
penggunaan strategi koping yang efektif. Sebaliknya, individu yang pesimis
cenderung bereaksi dengan perasaan negative terhadap situasi yang dialami
dengan cara menjauhkan diri dari masalah dan cenderung menyalahkan diri
sendiri.
d. Sosial – Budaya

Stikes Advaita Medika Tabanan


16

Akulturasi mengacu pada perubahan kebudayaan yang merupakan akibat dari


kontak yang sifatnya terus menerus antara dua kelompok kebudayaan yang
berbeda. Stres akulturasi adalah konsekuensi negatif dari akulturasi. Anggota
kelompok etnis minoritas sepanjang sejarah telah mengalami sikap
permusuhan, prasangka, dan ketiadaan dukungan yang efektif selama krisis,
yang menyebabkan pengucilan, isolasi sosial dan meningkatnya stres. Keadaan
ekonomi merupakan stressor yang kuat dalam kehidupan warga yang miskin.
Kemiskinan terutama dirasakan berat di kalangan individu dari etnis minoritas
dan keluarganya.
D. Sumber Stres (Stressor)
Sumber stres dapat berubah-ubah, sejalan dengan perkembangan manusia
tetapi kondisi stres juga dapat terjadi di setiap saat sepanjang kehidupan. Stresor
merupakan semua faktor yang mempengaruhi timbulnya stres yang mengganggu
keseimbangan dalam tubuh. Menurut Smet dalam Indriana, et al., (2012) sumber-
sumber stres antara lain adalah:
a. Dari Dalam Diri
Stres juga akan muncul dalam seseorang melalui penilaian dari kekuatan
motivasional yang melawan bila seseorang mengalami konflik. Konflik
merupakan sumber utama stres.
b. Di Dalam Keluarga
Stres dapat bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga seperti
perselisihan dalam masalah keuangan, masalah mendidik anak, kehadiran
anggota keluarga baru. Ada beberapa stresor dalam keluarga, yaitu perselisihan
dalam masalah keuangan, perasaan saling acuh tak acuh, perbedaan yang tajam
dalam menentukan tujuan, kebisingan karena suara radio, televisi atau tape
yang dinyalakan dengan suara keras sekali, keluarga yang tinggal dilingkungan
yang terlalu sesak, dan kehadiran adik baru. Stresor lain dalam keluarga adalah
kehilangan anak yang disayangi akibat bencana alam, kesakitan atau
kecelakaan, kematian suami atau istri.
E. Gejala Stres
Menurut Indriana et al.,(2010) menyatakan bahwa beberapa gejala stres
antara lain adalah sebagai berikut:

Stikes Advaita Medika Tabanan


17

a. Gejala fisiologi
Meliputi: denyut jantung bertambah cepat, banyak berkeringat (terutama
keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang
air kecil, sulit tidur, gangguan lambung dan seterusnya.
b. Gejala psikologik
Meliputi: resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil
keputusan, tidak enak perasaan kewalahan (exhausted) dan sebagainya.
c. Tingkah laku
Meliputi: berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan
kaki, gemetaran, berubah nafsu makan (bertambah atau berkurang).
Gejala‐gejala stres yang biasanya timbul menurut Robbins (2008), dapat dibagi
menjadi tiga yaitu:
a. Gejala fisiologis
Stres dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju
detak jantung dan pernapasan, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan
sakit kepala, serta menyebabkan serangan jantung.
b. Gejala psikologis
Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres muncul dalam keadaan
psikologis lain, misalnya: ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan
dan suka menunda-nunda.
c. Gejala perilaku
Gejala stres yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam
produktivitas, absensi dan tingkat keluarnya karyawan, perubahan dalam
kebiasaan makan, meningkatnya merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat,
gelisah dan gangguan tidur.
F. Manajemen Stres
Stres merupakan sumber dari berbagai penyakit pada manusia. Apabila stres
tidak cepat diatasi atau dikelola dengan baik, maka akan berdampak lebih lanjut
seperti mudah terjadi gangguan atau terkena penyakit. Saam (2013) menjelaskan

Stikes Advaita Medika Tabanan


18

untuk mencegah dan mengatasi stres agar tidak sampai ke tahap yang paling berat,
maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Melakukan rileksasi.
b. Melakukan olah raga
c. Menjaga asupan gizi yang seimbang.
d. Melancong atau rekreasi.
e. Memancing.
f. Menanam atau memelihara bunga.
g. Membicarakan masalah yang dihadapi dengan orang lain atau ahli
professional.
h. Melakukan yoga.
i. Menciptakan variasi kerja.
G. Ruang Lingkup Stres di Masa Pandemi Covid-19.
Munculnya Covid-19 menyebabkan timbulnya berbagai pemicu stres baru
yang belum pernah dialami sebelumnya. Salah satu ruang lingkup stres di masa
pandemi Covid-19 adalah stres dalam keluarga dimana dalam kejadian ini ibu
rumah tangga yang paling berpotensi untuk mengalami stres karena menjalankan
peran ganda dalam melakukan pekerjaan rumah sekaligus mendampingi anak
mereka untuk sekolah dari rumah (Moh, 2020).
1. Definisi stres pada orang tua terkait pembelajaran dari rumah.
Berdasarkan dari tinjauan pustaka diatas mengenai stres dapat disimpulkan
bahwa stres orang tua anak usia sekolah dasar merupakan respon perasaan yang
tidak menyenangkan pada pikiran maupun tubuh orang tua selama
mendampingi anak belajar dari rumah pada masa pandemik.
2. Sumber stres orang tua selama mendampingi anak mengikuti proses
pembelajaran daring.
3. Stres dapat terjadi pada tiap individu ketika terdapat stressor (sumber stres).
Menurut tinjauan pustaka diatas mengenai sumber stress dapat berasal dari
kondisi krisis, frustasi dan tekanan. Orang tua menghadapi kondisi krisis yaitu
munculnya stressor secara mendadak dan mengakibatkan perubahan yang
sangat besar sehingga dapat menimbulkan stres. Stressor yang muncul secara

Stikes Advaita Medika Tabanan


19

mendadak pada kehidupan orang tua anak usia sekolah dasar adalah kondisi
lingkungan dan kegiatan sehari-hari berubah secara drastis semenjak
menyebarnya Covid-19. Orang tua secara mendadak memiliki berbagai peran
yaitu sebagai orang tua yang mengasuh anak di rumah, mengerjakan pekerjaan
rumah sekaligus menjadi guru untuk anak mereka dimana hal tersebut juga
dapat tergolong sebagai tekanan yang diperoleh orang tua.
Kondisi frustasi adalah kondisi yang dapat menjadi sumber stres, menurut
tinjauan pustaka diatas dimana dijelaskan bahwa frustasi akan timbul ketika
ditemukan hambatan dalam mencapai tujuan. Orang tua anak usia sekolah dasar
memiliki berbagai macam hambatan selama mendampingi anak belajar dari
rumah. Berikut merupakan hambatan yang ditemui selama mendampingi anak
belajar dari rumah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Susilowati
& Azzasyofia, 2020):
a) Tidak memiliki bahan ajar.
b) Tidak memiliki alat penunjang.
c) Tidak memiliki waktu untuk mendampingi anak.
d) Memiliki anak lebih dari satu yang mengikuti proses belajar dari rumah.
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Mastoah &
MS, 2020) hambatan yang ditemui oleh orang tua selama mendampingi anak
dalam mengikuti proses belajar dari rumah yaitu:
a) Anak malas untuk belajar sehingga menimbulkan perasaan emosi pada saat
mendampingi anak.
b) Kesulitan untuk pembelian kuota.
c) Anak kurang merespon ketika diajak untuk mengerjakan tugas.
d) Anak merasa bosan dengan metode daring.
e) Orang tua kurang menguasai teknologi yang digunakan
4. Dampak stres pada orang tua.
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas stres akan menimbulkan berbagai dampak
baik itu terhadap fisiologi (konsentrasi, kemampuan berpikir dan daya ingat
yang menurun, lambung pedih dan kembung, kadar gula meningkat) maupun
psikologis (kecemasan, kemarahan dan agresi, depresi).

Stikes Advaita Medika Tabanan


20

Penelitian yang dilakukan Pillarz dan Hill (dikutip dalam Susilowati &
Azzasyofia, 2020) apabila kondisi penyebab dari stres tersebut tidak di atasi
maka dapat menimbulkan dampak berupa masalah psikososial bagi orang tua
dan berdampak pada pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak
mereka.
a. Parenting Stress
Parenting stress (stres pengasuhan) adalah kondisi yang dapat
menyebabkan ketidakberfungsian pengasuhan terhadap orang tua kepada
anaknya dan terjadi kesulitan terhadap orang tua dalam menyelesaikan
konflik. Ahern, 2004 dikutip dalam (Yuli & Zakwan, 2021) menyatakan
bahwa parenting stress berhubungan dengan persepsi orang tua dengan
cara menyelesaikan konflik, ketersediaan sumber daya dan perolehan
dukungan sosial yang rendah. Menurut (Jadmiko, 2015) stres pengasuhan
merupakan situasi dan tekanan yang dialami orang tua ketika mengasuh dan
merawat anak mereka.
Menurut Abidin dalam Ahern, 2011 mengemukakan mengenai 3 aspek
stres pengasuhan, yaitu:
1. The Parent Distress.
Peranan orang tua dalam mengasuh anak dihubungkan dengan
pengalaman perasaan stres orang tua sebagai sebuah fungsi dari faktor
pribadi dalam memecahkan stres individu. Pada bagian ini, hal yang
dinilai berdasarkan karakteristik individu yang mengalami gangguan
yang indikatornya meliputi; Feeling of competence (rasa bersaing);
Sosial isolation (isolasi sosial); Restriction imposed by parent role
(pembatasan peran orang tua); Relationship with spouse (hubungan
dengan pasangan); Health of parent (kesehatan orang tua); Parent
depression (depresi orang tua).
2. The Difficult Child.
Kehadiran tingkah laku anak yang selalu terlibat dalam memudahkan
atau lebih memprsulit dikarenakan orang tua merasa bahwa anak
memliki beranekaragam karakter yang mengganggu. Indikatornya
meliputi; Child adaptability (kemampuan anak untuk beradaptasi); Child

Stikes Advaita Medika Tabanan


21

demands (tuntutan anak); Child mood (perasaan anak); Distractability


(sulit mengikuti perintah).

3. The Parent-Child Stress.


Bagian ini menunjukkan interaksi antara orang tua dan anak yang tidak
berfungsi dengan baik. Indikatornya meliputi; Child reinforce parent
(penguatan anak dengan ibu); Acceptability of child to parent (rasa
penerimaan orang tua terhadap anak); Attachment (kelekatan).
H. Konsep Hubungan Tingkat Stres Orang Tua Terhadap Pendampingan
Pembelajaran Daring
Pendampingan dan pengajaran yang harus dilakukan secara daring pada
kenyataannya membuat sejumlah orang tua kewalahan, terutama bagi mereka
yang bekerja maupun WFH (Work From Home). Meskipun ada orang tua yang
tidak bekerja bukan berarti orang tua tersebut tidak kewalahan karena mengalami
perubahan. Kesulitan dalam melaksanakan tuntutan sebagai orang tua terlebih
selama pandemi covid-19 menjadi bertambah, dapat menimbulkan parenting
stress (Listyani et al., 2020).
Peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring tidak hanya sekedar
mendampingi namun terdapat empat peran orang tua yaitu, edukator, motivator,
fasilitator dan inspirator. Faktor yang mempengaruhi pendampingan pembelajaran
daring pada orang tua adalah kurangnya pemahaman materi, kesulitan dalam
menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk
mendampingi anak karena bekerja, kurang sabar dalam mendampingi anak saat
belajar di rumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala
terkait jangkauan layanan internet (Wulandari, 2021).
Stres orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring adalah pembagian
waktu antara pekerjaan dan pengawasan belajar pada anak yang berakibatkan
terjadinya kekerasan verbal terhadap anak. Anak merasa jenuh karena selalu
belajar dirumah, dan anak merindukan untuk bermain bersama temannya
(Mailinda et al., 2020).

Stikes Advaita Medika Tabanan


22

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa selama proses


pendampingan pembelajaran secara daring berlangsung sebagian orang tua merasa
kewalahan dan tidak bisa mengatur waktu untuk mendidik dan megurus
pekerjaannya. Keluarga merupakan faktor kunci keberhasilan orang tua dalam
mendampingi anak selama pendampingan belajar secara daring, apabila tidak
mendapat support atau dukungan dari keluarga atau orang terdekat, maka orang
tua akan semakin kewalahan dan stres, selain itu peranan orang tua dalam
menentukan prestasi belajar siswa sangatlah besar. Orang tua harus memberikan
perhatian kepada anaknya, terutama perhatian pada saat melaksanakan kegiatan
belajar dari rumah, hal ini akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat
dalam belajar karena mereka mengetahui bahwa bukan dirinya sendiri saja yang
berkeinginan untuk maju, akan tetapi orangtuanya juga memiliki keinginan yang
sama. Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi
lebih baik (Cahyati & Rita, 2020).
2.1.3 Pembelajaran Daring
A. Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 di Indonesia berdampak pada seluruh lapisan masyarakat
di berbagai bidang termasuk pendidikan (Dewi, 2020). Berbagai pembaharuan
kebijakan dilakukan untuk pembelajaran daring/pembelajaran jarak jauh untuk
memberikan pengalaman belajar yang menekan penyebaran virus salah satunya
adalah dengan melakukan pembelajaran daring (Anhusadar, 2020; Pratiwi, 2020).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat Edaran
Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid-19, menyatakan bahwa proses belajar dilaksanakan di
rumah melalui bermakna bagi siswa dengan mempertimbangkan kesenjangan
akses/fasilitas belajar di rumah (Kemendikbud, 2020).
Pendidikan yang dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) juga menerapkan
pembelajaran daring/pembelajaran jarak jauh melalui pendampingan orang tua
siswa. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi virtual dan internet (Gunawan, Suranti, & Fathoroni, 2020; Saifuddin,
2018). Pembelajaran daring dapat menggunakan teknologi digital seperti Google
Classroom, Ruang Guru, Zoom, Google Meet, Instagram, dan lainnya dengan

Stikes Advaita Medika Tabanan


23

metode ceramah online, video pembelajaran, atau memanfaatkan konten- konten


pembelajaran dari berbagai sumber. Dalam pembelajaran daring, orang tua
berperan dalam membimbing sikap dan keterampilan serta akademik siswa.
Bentuk peran orang tua sebenarnya adalah bentuk peran guru di sekolah, seperti
memberi motivasi dalam segala hal, menjadi teman bahagia untuk belajar,
membantu dalam menyelesaikan masalah dan kesulitan yang dihadapi anak-anak
saat belajar serta mengembangkan rasa percaya diri anak (Gusmaniarti &
Suweleh, 2019; Lilawati, 2020). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
orang tua memiliki peranan penting dalam perkembangan kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa Sekolah Dasar (SD) dalam pembelajaran, terlebih dalam
pembelajaran daring. Namun, belum banyak yang meneliti mengenai peranan
orang tua dalam pembelajaran daring di SD.
B. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring atau sering juga disebut dengan Study From Home
didefinisikan sebagai sebuah metode pembelajaran dari rumah masing-masing
dengan memanfaatkan media elektronik sebagai perangkat penunjang proses
belajar mengajar baik formal maupun non formal sehingga mampu menutupi
beberapa masalah seperti waktu, jarak dan lain-lain (Kurniawan & Nasir, 2020).
Sedangkan menurut Patria dan Yulianto (2020) pembelajaran daring
merupakan metode pembelajaran yang menggunakan teknologi dan jaringan
internet mulai dari penggunaan Whatsapp, Google Classroom, Zoom atau aplikasi
lainnya. Pembelajaran daring dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet
dengan system belajar jarak jauh, sehingga kegiatan belajar dan mengajar (KBM)
tidak dilakukan secara tatap muka.
C. Manfaat Pembelajaran Daring
Dalam buku Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah dari
Pohan (2020), manfaat pembelajaran daring antara lain:
a. Membangun komunikasi yang sangat efisien antara guru dan murid.
b. Siswa saling berinteraksi dan berdiskusi antara siswa yang satu dengan
lainnya tanpa melalui guru.
c. Memudahkan interaksi antar siswa dan guru dengan orang tua.
d. Sarana yang tepat untuk ujian maupun kuis.

Stikes Advaita Medika Tabanan


24

e. Guru dapat dengan mudahh memberikan materi kepada siswa berupa


gambar dan video, selain itu siswa juga dapat mengunduh bahan ajar
tersebut.
f. Memudahkan guru membuat soal kapan saja tanpa batas waktu.
g. Mendorong siswa tertantang dengan hal-hal baru yang mereka peroleh
selama proses belajar, baik teknik interaksi dalam pembelajaran yang
beraneka ragam.
h. Siswa juga secara otomatis, tidak hanya mempelajari materi ajar yang
diberikan guru, melainkan mempelajari cara belajar itu sendiri.
D. Prinsip Pembelajaran Daring
Dalam buku Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah dari
Pohan (2020), prinsip pembelajaran daring adalah terjadinya pembelajaran yang
bermakna, yaitu proses pembelajaran yang berorientasi pada interaksi dan
kegiatan pembelajaran. Perancangan sistem belajar dari rumah mengacu pada tiga
prinsip yang harus dipenuhi:
a. Sistem pembelajaran harus sederhana sehingga mudah untuk dipahami.
b. Sistem pembelajaran daring harus dibuat personal sehingga pemakai sistem
tidak saling tergantung.
c. Sistem harus cepat dalam proses pencarian materi atau menjawab soal dari
hasil perencanaan sistem yang dikembangkan.
E. Dasar Hukum Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring di Indonesia diselenggarakan dengan aturan dan sistem
yang terpusat pada peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Untuk mengatur
sistem pembelajaran online atau daring, pemerintah merumuskan dasar-dasar
hukum penyelenggaraan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19.
Adapun dasar-dasar hukum yang dimaksud adalah:
a. Keppres No. 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kegawatdaruratan
Kesehatan masyarakat covid-19.
b. Keppres No. 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Nonalam
Penyebaran Corona Virus (Covid-19) Sebagai Bencana Nasional.

Stikes Advaita Medika Tabanan


25

c. Surat Keputusan Kepala BNPB No. 9.A. Tahun 2020 tentang Penetapan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus
Corona di Indonesia.
d. SE Mendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan
Pendidikan.
e. Surat Mendikbud No. 46962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran Secara
Daring dan Bekerja dari Rumah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran
Covid-19 pada Perguruan Tinggi.
f. SE Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona.
g. Surat edaran Menteri PANRD No. 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian
Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran
Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah.
F. Metode dan Media Pembelajaran Daring
Media pembelajaran daring yang digunakan tidak dibatasi oleh aturan dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran online yang akan digunakan.
Akan tetapi mengacu pada prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Artinya media
yang digunakan oleh guru dapat digunakan oleh siswa sehingga komunikasi
dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan baik (Pohan, 2020). Beberapa
platform atau media online yang dugunakan dalam pembelajaran daring seperti E-
learning, Edmodo, Google Meet, Google Classroom, V-Class, Zoom, Skype,
Webex, Facebook Live, Youtube Live, Schoology, Whatsapp dan E-mail (Padjar,
S., Suprapti., Danang., 2019).
Kegiatan pembelajaran daring dilaksanakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) yang dibagi ke dalam 2 pendekatan dimana para pendidik diberi kebebasan
untuk memilih dan menentukan pendekatan apa yang ingin digunakan tergantung
dari fasilitas dan kesanggupan masing-masing (Kemendikbud, 2020) :
a. Pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring)
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ini yaitu dengan menggunakan
gadget maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran
daring.
b. Pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring)

Stikes Advaita Medika Tabanan


26

Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ini dilaksanakan melalui


media televisi, modul belajar mandiri/lembar kerja, bahan ajar cetak, dan alat
peraga maupun media belajar dari benda dan lingkungan.
Menurut (Zhao et al., 2020) metode penyampaian pembelajaran daring
memiliki banyak macam metode yaitu :
1. Instruksi Sosial:
a. Live Video Webcasting (Video siaran langsung).
Instruktur dari kelas dapat menjelaskan secara langsung melalui siaran
langsung dan siswa dapat berinteraksi melalui fitur obrolan atau berbicara
secara langsung. Video tayangan ulang dari siaran langsung tersebut juga
disediakan.
b. Video on Demand (Video sesuai permintaan).
Metode ini merupakan metode pengajaran satu arah dimana instruktur
pengajar meng-upload video rekaman bahan ajaran mereka lalu ditonton
oleh muridnya dan dapat ditonton secara off-peak untuk mencegah
gangguan jaringan.
c. Video Conferencing (Konferensi video).
Kegiatan pembelajaran pada metode ini yaitu instruktur maupun murid
dapat membagikan materi untuk di presentasikan untuk suasana interaksi
yang nyata.
2. Interaksi dan diskusi.
a. Video/audio-based Webinars (Webinar berbasis video/audio).
Pembelajaran dua arah dan interaksi waktu nyata dimana melibatkan
instruktur dan siswa.
b. Text-based Real-time Interaction (Interaksi nyata berbasis teks).
Interaksi nyata namun kurang dinamis antara instruktur dan siswa.
c. Learner Community-based Asynchronous Interaction (Interaksi berbasis
komunitas pelajar).
Diskusi yang berlangsung melalui postingan yang topiknya telah
ditentukan. Diskusi sinkron ketika instruktur dan murid sama-sama sedang
online.
G. Ketentuan Pembelajaran Daring

Stikes Advaita Medika Tabanan


27

Dalam buku Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah dari Pohan


(2020), ketentuan pembelajaran daring telah diatur oleh Peraturan menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat Edaran No. 4
Tahun 2020 tentang batasan-batasan dalam pelaksanaan pembelajaran daring.
Adapun batasan-batasannya adalah sebagai berikut:
a. Siswa tidak dibebani tuntunan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan kelas.
b. Pembelajaran dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa.
c. Difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai covid-19.
d. Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa, serta
mempertimbangkan kesenjangan akses dan failitas belajar di rumah.
e. Bukti atau produk aktivitas pembelajaran daring diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dari guru, tanpa harus berupa skor/nilai kuantitatif.
H. Faktor Yang Mempengaruhi Pembelajaran Daring
Menurut Pangondian R.A (2019) faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran daring adalah sebagai berikut:
a. Faktor eksternal; kendala waktu, tekanan keluarga, kurangnya dukungan di
lingkungan sekitar, masalah keuangan.
b. Faktor internal; disiplin dalam mengatur waktu, hak tersebut juga terkait
dengan bagaimana siswa dapat menyiapkan kedisiplinannya untuk fokus pada
pembelajaran.
c. Faktor kontekstual; lebih cenderung kepada media aplikasi yang tidak ramah
kepada penggunanya, kurangnya penggunaan teknologi, perasaan terisolasi
karena harus belajar mandiri serta kurangnya kehadiran yang terstruktur yang
dapat membimbing secara langsung.
I. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pembelajaran Daring
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring terdapat kelebihan dan kelemahan,
berikut merupakan kelebihan dan kelemahan pembelajaran daring menurut (Zhao
et al., 2020) yaitu:
1. Kelebihan
a. Bebas dari batasan waktu dan ruang untuk belajar.

Stikes Advaita Medika Tabanan


28

b. Platform pembelajaran daring yang sangat banyak pilihannya dan


ditawarkan secara gratis.
c. Interaksi yang efisien dan mendalam dapat diterapkan kapan saja.

2. Kekurangan
a. Kurangnya konsentrasi (sulit untuk tetap fokus sepanjang waktu selama
kelas berlangsung karena waktu menatap layar yang lama dan kurangnya
kontak langsung dengan guru).
b. Gelisah (saat pembelajaran terputus karena koneksi jaringan yang buruk
atau kurang mengetahui untuk menggunakan platform yang digunakan)
c. Tantangan untuk mengatur diri dan manajemen diri, tidak adanya
pengawasan waktu secara langsung oleh guru menyebabkan siswa merasa
sulit untuk mengikuti jadwal untuk menyelesaikan tugas dan
memperhatikan saat kelas berlangsung.
2.1.4 Pendampingan Orang Tua
A. Definisi
Pendampingan orang tua dalam belajar merupakan sebuah usaha untuk
menemani, mendampingi, memotivasi, mamfasilitasi dan mengawasi anak dalam
proses belajar (Handayani, et al., 2020). Pendampingan orang tua dalam proses
belajar anak merupakan upaya orang tua untuk menemani, memberikan bantuan
dalam proses belajar anak, memberikan dorongan, motivasi, dukungan,
pengawasan dan memberikan fasilitas pada anak agar semangat dalam belajar
(Dwi, 2018).
Pendampingan pembelajaran daring merupakan pendampingan sebuah
pembelajaran dimana proses pembelajaran tersebut menggunakan sistem daring
sesuai kurikulum yang ada, dengan menggunakan jaringan internet yang bertujuan
untuk memunculkan interaksi dalam pembelajaran (Sadikin & Hamidah, 2020).
B. Faktor Yang Mempengaruhi Pendampingan Orang Tua
Faktor yang mempengaruhi pendampingan orang tua dalam pembelajaran
daring adalah sebagai berikut:

Stikes Advaita Medika Tabanan


29

a. Faktor internal yaitu kurangnya pemahaman materi, kurang sabar dalam


mendampingi anak selama belajar di rumah, kedisiplinan dalam mengatur
waktu.
b. Faktor eksternal yaitu kesulitan dalam menumbuhkan minat belajar anak,
tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendampingi anak belajar karena
bekerja, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar.
c. Faktor kontekstual yaitu kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget
dan kendala terkait gangguan jaringan internet (Wulandari, 2021).
C. Peran dan Problematika Orang Tua Selama Pendampingan
Pembelajaran Daring
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Laili, 2020) menjelaskan bahwa ada
beberapa peranan orang tua yang sangat penting ketika anak mereka melakukan
pembelajaran dari rumah, yaitu sebagai berikut:
a. Mendampingi anak saat mengikuti pembelajaran dari rumah.
b. Memberi motivasi dan semangat kepada anak.
c. Menyediakan fasilitas pendukung untuk proses belajar anak,
d. Memberi solusi dan bantuan kepada anak ketika anak tidak mengerti terhadap
materi yang diberikan (menjadi guru bagi anak).
Dalam pelaksanaan pembelajaran secara daring menuai banyak dampak
khususnya terhadap orang tua, berikut merupakan dampak pelaksanaan
pembelajaran daring bagi orang tua menurut (Putri et al., 2020) yaitu :
a. Biaya kuota internet meningkat selama pelaksanaan pembelajaran daring
berlangsung.
b. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk membantu anak-anak selama
pelaksanaan pembelajaran (khususnya dirasakan oleh orang tua yang memiliki
anak usia sekolah dasar di kelas rendah).
c. Orang tua yang bekerja dari rumah memiliki peran tambahan sebagai guru dan
sembari melakukan pekerjaan.
d. Orang tua yang bekerja sebagai petani/serabutan memiliki peran tambahan
sebagai guru di rumah dan terkadang merasa tidak mampu membimbing
anaknya karena pekerjaan sebagai petani/serabutan yang mengharuskan mereka
untuk berada lebih lama di tempat kerja (sawah/ladang).

Stikes Advaita Medika Tabanan


30

2.2 Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi


pendampingan pembelajaran daring:
a. Faktor eksternal
b. Faktor internal
c.Faktor kontekstual

Pandemi Covid-19 Pendampingan Pembelajaran


daring

Faktor yang
mempengaruhi stres:
Tingkat stres Orang
Tua: 1. Lingkungan
2. Kognitif
a. Stres Ringan 3. Kepribadian
b. Stres Sedang 4. Sosial – Budaya
c. Stres Berat

Gambar 2.1 Kerangka Teori hubungan pendampingan pembelajaran daring


terhadap tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di
SD Negeri 2 Candikuning Tahun 2022.

Stikes Advaita Medika Tabanan


31

2.3 Kerangka Konseptual

Variabel Bebas
Variabel Terikat
Tingkat Stres Orang
Pendampingan
Tua Siswa Sekolah
Pembelajaran Daring
Dasar

Variabel Perancu
1. Pengetahuan
2. Pekerjaan
3. Umur

Gambar 2.2 Kerangka konsep hubungan pendampingan pembelajaran daring


terhadap tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemic covid-
19 di SD Negeri 2 Candikuning Tahun 2022.
Keterangan :
: variabel yang tidak diteliti
: variabel yang diteliti
: Hubungan
: Hubungan yang tidak diteliti

Stikes Advaita Medika Tabanan


32

Stikes Advaita Medika Tabanan


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
korelasi yaitu mengkaji suatu hubungan antara variabel dengan pendekatan cross
sectional yaitu jenis penelitian yang menentukan pada waktu pengukuran atau
observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam, 2014). Artinya setiap subyek hanya diobservasi satu kali saja dengan
pendekatan kuantitatif yang ditujukan untuk mengetahui hubungan pendampingan
pembelajaran daring terhadap tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar selama
pandemi covid-19 di SD Negeri 2 Candikuning.Tahun 2022.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2018). Populasi dari
penelitian ini adalah semua siswa di SD N 2 Candikuning yang berjumlah 125
orang.

3.2.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai
subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2017). Besar sampel dalam
penelitian ini, ditentukan berdasarkan rumus sampel (Sugiyono, 2017). Dalam
penlitian ini menggunakan purposive sampling yaitu penetapan sampel dengan
cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti,
jumlah sampel yang digunakan adalah 95 orang.

n
n=
1+ N (d)²
34

Keterangan:

n = Jumlah sampel

d² = Tingkat signifikasi (0,005)

N = Perkiraan besar populasi

n
n=
1+ N (d)²

125
¿
1+125 (0,05)²

125
¿
1+125 (0,0025)

125
¿
1+ 0,3125

125
¿
1,3125

¿ 95,23

= 95.

3.3 Teknik Sampling


Pada penelitian ini teknik sampling untuk pengambilan sampel menggunakan
nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling
dimana penentuan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri. Alasan menggunakan teknik purposive sampling ini
karena sesuai digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian yang tidak
melakukan generalisasi (Sugiyono, 2016). Sampel dipilih dengan
mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi hingga besar sampel terpenuhi.

Stikes Advaita Medika Tabanan


35

a) Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria umum subjek penelitian dari suatu populasi
target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini
yang termasuk dalam kriteria inklusi antara lain:
1) Responden adalah orang tua siswa SD N 2 Candikuning.
2) Bersedia berpartisipasi.
3) Mampu membaca dan menulis secara efektif.
b) Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak
memenuhi kriteria inklusi dari studi berbagai sebab (Nursalam, 2014). Pada
penelitian ini, yang termasuk dalam kriteria eksklusi antara lain:
1) Orang tua siswa SD N 2 Candikuning yang tidak melakukan
pendampingan atau menggunakan jasa pengasuh anak.
3.4 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Candikuning, Kabupaten Tabanan,
Provinsi Bali pada bulan Juli 2022.
3.5 Alat Pengumpulan Data
1. Instrumen
Instrumen atau alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun
secara tertulis dalam rangka pengumpulan data. Instrumen dalam penelitian ini
terdiri dari dua bagian, yaitu:
a) Pendampingan
Kuesioner digunakan untuk menilai pendampingan pembelajaran daring
selama pandemi covid-19. Kuesioner ini menyadur dari penelitian sebelumnya
(Fajar, 2018) yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan nilai
koefisien 0,975. Kuesioner ini terdiri dari daftar pernyataan yang telah tersusun
dan terdiri dari 29 pernyataan. Jenis pernyataan yang digunakan yaitu suatu
kuesioner dimana pernyataan – pernyataan yang telah dituliskan disediakan
jawaban pilihan, sehingga responden tinggal memilih jawaban pilihan yang
telah disediakan, dengan memberikan tanda check (√) pada jawaban yang
sesuai.

Stikes Advaita Medika Tabanan


36

b) Tingkat Stres
Kuesioner digunakan untuk menilai tingkat stres orang tua siswa sekolah
dasar terhadap pedampingan pembelajaran daring selama pandemi covid-19,
menyadur dari kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS 24)
(Nursalam, 2014) yang telah dikembangkan dan dimodifikasi, dan sudah
dilakukan uji validitas di SD Negeri 3 Candikuning dengan hasil sig2tailed
<0,05 dan pearson correlation >0.632 (taraf signifikan 5%). Kueisoner ini
terdiri dari 20 pertanyaan. Jenis pertanyaan yang digunakan yaitu suatu
kuesioner dimana pertanyaan – pertanyaan yang telah dituliskan, disediakan
jawaban pilihan berupa skor. Skor tertinggi adalah 3 dan terendah adalah 0.
Hasil skoring tertinggi akan menentukan kecenderungan tingkat stres yang
dialami orang tua. Responden tinggal memilih jawaban pilihan, dengan
memberikan tanda check (√) pada jawaban yang sesuai.
2. Uji Validitas dan Uji Reabilitas
a) Uji validitas
Uji validitas bila terdapat kesamaan data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2017). Validitas
dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat kecepatan alat ukur penelitian
tentang inti atau arti sebenarna yang diukur. Tinggi rendahnya validitas
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari
gambaran tentang variabel yang dimaksud. Validitas dapat dilakukan dengan
mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan skor total seluruh item
pertanyaan.
b) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda
(Sugiyono, 2017). Uji reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran dimana pengujiannya
dapat dilakukan secara internal, yaitu pengujian dengan menganalisis
konsistensi butir-butir yang ada variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha >0,60. Pengukuran reabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan SPSS.

Stikes Advaita Medika Tabanan


37

3.6 Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(Nursalam, 2014). Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Peneliti mempersiapkan surat izin penelitian dari institusi pendidikan yang
ditandatangani oleh Ketua Stikes Advaita Medika Tabanan yang diajukan
kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan.
2. Peneliti mengajukan surat permohonan izin ke Dinas Pendidikan Kabupaten
Tabanan dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayannan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Tabanan. Setelah mendapatkan surat rekomendasi, surat dibawa ke
tempat penelitian yaitu SD Negeri 2 Candikuning.
3. Peneliti mengajukan izin penelitian kepada Kepala Sekolah SD Negeri 2
Candikuning, setelah mendapatkan izin dan memperoleh surat pernyataan
bahwa Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning bersedia untuk dijadikan subjek
penelitian dari Kepala Sekolah peneliti mencari responden berdasarkan
kriteria inklusi.
4. Peneliti mengajak satu orang teman sejawat untuk membantu penelitian
dengan terlebih dahulu menyamakan persepsi dan menjelaskan secara detail
tentang kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini.
5. Melakukan pendekatan kepada sampel yang akan diteliti, dengan terlebih
dahulu memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan peneliti.
6. Meminta sampel untuk menandatangani lembar persetujuan (informed
consent) menjadi responden penelitian sebagai sampel dan bersedia menjadi
subjek penelitian.
7. Peneliti memberikan kuesioner tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar
terhadap pendampingan pembelajaran daring selama pandemi covid-19, dan
pendampingan orang tua dalam proses belajar anak pada saat orang tua
menjemput anaknya saat jam pulang sekolah.

Stikes Advaita Medika Tabanan


38

8. Kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti setelah responden selesai


mengisi kuesioner.
9. Mengucapkan terima kasih kepada responden atas partisipasinya dalam
penelitian.
10. Data yang telah terkumpul kemudian ditabulasi ke dalam matriks
pengumpulan data yang telah dibuat sebelumnya.
11. Menganalisis data menggunakan SPSS.
12. Menyimpulkan hasil penelitian.
c.7 Pengolahan Data
Data-data yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah meneliti kembali apakah isian dalam lembar
observasi/kuesionersudah lengkap diisi, editing dilakukan ditempat
pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera
dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan. Editing kegiatannya
adalah melakukan pengecekan data yang telah terkumpul untuk
memvalidasi data, selanjutnya data tersebut dipilih sesuai dengan jenisnya.
Apabila ditemukan kejanggalan segera dilakukan perbaikan.
2. Coding
Coding data merupakan kegiatan mengubah bentuk huruf menjadi data
berbentukangka atau bilangan (memberi kode). Kegiatan ini bertujuan
untuk memudahkan dalam pengolahan data dan analisa data. khususnya
pada saat memasukkan (entry) data. Kode yang digunakan berupa angka
yang disesuaikan dengan masing-masing variabel.
Tabel 3.1 Koding Pengumpulan Data

No Kategori Kode
1 Pendidikan Orang Tua
Tidak sekolah 1
SD 2
SMP 3
SMA 4
Sarjana 5

Stikes Advaita Medika Tabanan


39

2 Pekerjaan Orang Tua


Wiraswasta 1
Swasta 2
PNS 3
Petani 4
3 Usia Anak
7 – 9 tahun 1
10 – 12 tahun 2

3. Entry Data
Entry data adalah proses memasukan data ke dalam katagori tertentu
untukdilakukan analisis data yang dimasukan ke dalam program atau
software komputer.
4. Tabulating
Tabulating adalah langkah memasukan data-data hasil penelitian kedalam
tabel-tabel sesuai kriteria yang telah di tentukan.
5. Cleaning
Setelah semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya
kesalahan kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan pembetulan atau koreksi.
c.8 Teknik Analisa Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang digunakan untuk menganalisa
variabelnya yang ada secara deskriptif dengan membuat tabel distribusi
frekuensi. Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabal penelitian (Notoatmojo, 2012). Variabel yang
dideskripsikan dalam penelitian ini adalah tentang tingkat stres yang akan
dianalisis secara deskritif yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi,
frekuensi dan persentase.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk
menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel (Notoatmojo, 2012).
Analisa ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres orang tua siswa sekolah

Stikes Advaita Medika Tabanan


40

dasar terhadap pendampingan pembelajaran daring selama pandemi covid-19


di SD Negeri 2 Candikuning tahun 2022. Pengolahan dan analisa data
menggunakan program computer SPSS. Dilakukan uji analisis statistik dengan
menggunakan uji korelasi spearman’s rho dengan tingkat kesalahan α sebesar
0,05 (Sopiyudi Dahlan 2009). Dasar pengambilan keputusan hipotesis
berdasarkan nilai probabilitas:
a) Jika nilai P>0,05 maka maka Ho diterima artinya tidak terdapat hubungan
yang bermakna antara variabel yang diteliti.
b) Jika nilai P<0.05 maka Ha diterima artinya terdapat hubungan yang
bermakna antara variabel yang diteliti.
Untuk mencari keeratan hubungan antara kedua variabel menggunakan nilai
koefisien korelasi yaitu:
- 0,00-0,199 : sangat lemah
- 0,20-0,399 : lemah
- 0,40-0,599 : sedang
- 0,60-0,799 : kuat
- 0,80-1,000 : sangat kuat
c.9 Etika Penelitian
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian mengingat penelitian ini berhubungan langsung dengan manusia,
maka etika penelitian ini dapat diketahui dari beberapa hal, yaitu:

1. Informed consent
Lembar persetujuan adalah suatu lembaran yang bersisikan tentang permintaan
persetujuan kepada calon responden pada penelitian ini dengan membutuhan
tanda tangan pada lembaran Informed Consent tersebut.Pada saat penelitian
dilakukan, informed consent diberikan sebelum responden mengisi lembar
kuesioner dengan tujuan agar responden mengerti mengerti maksud dan tujuan
penelitian serta mengetahui dampak dari penelitian tersebut.
Beberapa informasi yang ada dalam Informed Consent tersebut antara lain:
partisipasi responden, tujuan dilakukannya pengumpulan data, potensial
masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, biaya dan lain-lain. Pada saat
pelaksanaan penelitian jika responden menerima atau setuju untuk dilakukan

Stikes Advaita Medika Tabanan


41

penelitian, maka responden menandatangani lembar persetujuan terlebih


dahulu. Namun saat penelitian tidak semua responden bersedia menjadi
responden penelitian, ada beberapa responden yang menolak untuk diteliti,
maka peneliti, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak
responden untuk menolak menjadi responden untuk menolak menjadi
responden penelitian.
2. Anonimity
Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden dalam alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data (kuesioner) tersebut sehingga
kerahasiaan data responden akan tetap terjaga.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitiaan, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompo data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian
4. Justice (Keadilan)
Prinsip ini menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan
dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan
sebagainya.
c.10 Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas rumusan penelitian yang akan dicari
jawabannya dalam penelitian (Nursalam, 2017). Menurut Swarjana (2015) dikenal
dua jenis hipotesis yaitu alternative hypothesis (Ha) dan null hypothesis (Ho),
maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
- Ha : Ada hubungan antara pendampingan pembelajaran daring terhadap
tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di SD
N 2 Candikuning.
c.11 Identifikasi Variabel
Variabel merupakan perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu benda, manusia dan lain-lain (Nursalam, 2014). Dalam penelitian
ini variabel-variabel yang ada diantaranya:

Stikes Advaita Medika Tabanan


42

a. Variabel Independen (bebas)


Variabel independent (bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
(Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini, variabel bebasnya yaitu tingkat stres
orang tua siswa sekolah dasar.
b. Variabel dependent (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini, variabel terikatnya
yaitu pendampingan pembelajaran daring
c.12 Definisi Operasional
Nursalam (2014), mengatakan variabel yang telah didefinisikan perlu
diidentifikasikan secara operasional, sebab setiap istilah (variabel) dapat diartikan
secara berbeda-beda oleh orang yang berlainan. Dalam penelitian ini definisi
operasionalnya adalah:

Tabel 3.2 Definisi Operasional hubungan pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat
stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di SD Negeri 2 Candikuning Tahun
2022.

No Variabel Definisi Alat ukur Skor Skala


Operasional

1 Pendampingan Kegiatan rutin Kuesioner ≤38 Ordinal


pembelajaran yang dilakukan (tidak
daring oleh orang tua pernah)
selama anak 39 – 59
belajar (kadang)
menggunakan 60 – 87
sistem belajar (sering)
daring.

2 Tingkat stres Penilaian Kuesioner 1 – 14 Ordinal


terhadap berat (ringan)
ringannya stres 15 – 26
yang dimiliki (sedang)
orang tua ≥ 26
selama sistem (berat)
pembelajaran
daring dalam

Stikes Advaita Medika Tabanan


43

masa pandemi
covid-19.

c.13 Kerangka Kerja


Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian
yang akan dilakukan.

Populasi
Siswa SD Negeri 2 Candikuning sebanyak 125
orang

Sampling
purposive sampling

Sampel

95 siswa

Intervensi
1. Kuesioner tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar terhadap
pendampingan pembelajaran daring
2. Kuesioner pendampingan orang tua dalam proses belajar anak

Analisa Data
Uji statistik dilakukan uji sperman rho<0,05

Penyajian Hasil Penelitian

Gambar 3.2 Kerangka kerja hubungan pendampingan pembelajaran daring


terhadap tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19 di
SD Negeri 2 Candikuning.Tahun 2022.

Stikes Advaita Medika Tabanan


44

Stikes Advaita Medika Tabanan


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning yang
terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti. Jumlah kelas yang dimiliki
oleh Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning adalah 6 kelas dan luas sekolah tiga
are. Seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning berjumlah 125 orang,
62 siswa perempuan dan 64 siswa laki-laki. Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning didukung oleh tenaga pendidik sebanyak 8 orang. Fasilitas yang
terdapat di Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning antara lain, ruang
pembelajaran umum yang terdiri dari 6 ruang belajar, ruang kepala sekolah,
ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, toilet, ruang pelayanan administrasi,
perpustakaan, gudang dan kantin (Profil Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning
Tahun Ajaran 2021/2022).
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan pendampingan
pembelajaran daring terhadap tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar
selama pandemi covid-19 di SD Negeri 2 Candikuning, Desa Candikuning,
Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan karena berdasarkan studi pendahuluan
yang telah peneliti lakukan pada orang tua siswa Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning. Dari hasil wawancara pada sepuluh orang tua siswa, lima orang
tua siswa mengatakan stres saat mendampingi anaknya belajar, tiga orang tua
siswa mengatakan biasa saja dan dua orang tua siswa mengatakan senang jika
anaknya melakukan pembelajaran dari rumah dan mendapatkan pendampingan
dari orang tua. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa masih
ada beberapa orang tua siswa yang mengalami stres semenjak diberlakukannya
pembelajaran daring, rata-rata orang tua merasa kesulitan dalam mendampingi
anaknya belajar dikarenakan kesulitan mengatur waktu untuk mendampingi
dan bekerja, dimana rata-rata perkerjaan orang tua siswa adalah seorang petani.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk untuk mengetahui hubungan

45
46

pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat stres orang tua siswa


sekolah dasar selama pandemi covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning tahun ajaran 2021/2022.
4.1.2 Gambaran Karakteristik Responden
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah orang tua siswa SDN 2
Candikuning. Jumlah sampel yang digunakan 95 orang. Karakteristik responden
meliputi Pendidikan terakhir orang tua, pekerjaan orang tua dan usia anak.
Berikut tabel distribusi frekuensi responden:
1) Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan terakhir orang tua
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Terakhir Orang Tua
Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning
No Pendidikan Terakhir Frekuensi(n) Persentase(%)
1 Tidak sekolah 12 12.6
2 SD 33 34.7
3 SMP 34 35.8
4 SMA 13 13.7
5 Diploma/Sarjana 3 3.2
Total 100.0

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 95 responden frekuensi


responden Sebagian besar Pendidikan terakhir adalah SMP sebanyak 34
orang (35,8%).
2) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan orang tua
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan Orang Tua Ssiswa
Sekolah dasar Negeri 2 Candikuning
No Pekerjaan Frekuensi (n) Persentase (%)
1 Wiraswasta 26 27.4
2 Swasta 4 4.2
3 PNS 1 1.1
4 Petani 64 67.4
Total 95 100.0

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 95 responden frekuensi


responden sebagian besar adalah petani yaitu 64 orang (67.4%).

Stikes Advaita Medika Tabanan


47

3) Karakteristik responden berdasarkan usia anak


Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Menurut Usia Anak di Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning
No Usia Anak Frekuensi (n) Persentase (%)
1 7 – 9 tahun 50 52.6
2 10 – 12 tahun 45 47.4
Total 95 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 95 responden frekuensi


umur anak sebagian besar berusia 7 - 9 tahun.
4) Karakteristik responden berdasarkan kelas anak
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kelas di Sekolah dasar Negeri 2
Candikuning
No Kelas Frekuensi (n) Persentase (%)
1 Kelas 1 – 3 50 52.6
2 Kelas 4 – 6 45 47.4
Total 95 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 95 responden frekuensi


kelas anak sebagian besar adalah kelas 1 – 3 sebanyak 50 orang (52.6%).
5) Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendampingan orang tua
dalam pembelajaran daring
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Dalam Melakukan Pendampingan
Pembelajaran daring
No Pendampingan Frekuensi (n) Persentasi (%)
1 Kadang 36 37.9
2 Sering 59 62.1
Total 95 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 95 responden frekuensi


responden sebagian besar adalah sering melakukan pendampingan
pembelajaran daring yaitu sebanyak 59 orang (62.1%).

Stikes Advaita Medika Tabanan


48

6) Karakteristik responden berdasarkan pendampingan pembelajaran daring


yang dilakukan oleh orang tua (ayah/ibu)
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pendampingan pembelajaran
daring yang dilakukan orang tua (ayah/ibu)
No Pendampingan Frekuensi (n) Persentase (%)
1 Ayah 39 41.1
2 Ibu 56 58.9
Total 95 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 95 responden, frekuensi


responden yang paling banyak melakukan pendampingan pembelajaran
daring adalah ibu, yaitu sebanyak 56 orang (58.9%)
7) Karakteristik berdasarkan tingkat stres
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Stres Pada Orang Tua
Siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning.
No Tingkat Stres Frekuensi (n) Persentase (%)
1 Stres ringan 12 12.6
2 Sttres sedang 28 29.5
3 Stres berat 55 57.9
Total 95 100.0

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 95 responden frekuensi


responden yang mengalami stres dalam kategori ringan sebanyak 12
orang (12.6%), stres sedang 28 orang (29.5%) dan berat sebanyak 55
orang (57.9%).
8) Karakteristik berdasarkan tingkat stres orang tua (ayah/ibu)
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Stres Orang Tua
(Ayah/Ibu)
Tingkat Total
stres
Ringan Sedang Berat
Pendampinga Ayah 10 18 11 100.0
n (25.8%) (46.2%) (28.2%)
Ayah/Ibu
Ibu 2 10 44 100.0
(3.6%) (17.9%) (78.6%)

Stikes Advaita Medika Tabanan


49

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa berdasarkan pendampingan


yang dilakukan oleh orang tua (ayah/ibu) yang paling banyak mengalami
stres dalam kategori berat adalah ibu yang berjumlah 44 (78.6%).
9) Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres
Orang Tua Siswa Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning
tahun 2022.
Tabel 4.9 Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres
Orang Tua Siswa sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning
Tingkat
Stres
Stres Stres Stres Total p-value R
ringan sedang berat
Pendam Kadang 10 17 9 36 0.000 0.539
pingan (27.8%) (47.2%) (25.0%) (100.0%)
Sering 2 11 46 59
(3.4%) (18.6%) (78.0%) (100.0%)
Total 12 28 55 95
(12.6%) (29.5%) (57.9%) (100.0%)

Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa dari 95 responden yang


melakukan pendampingan pembelajaran daring sebagian besar
mengalami tingkat stres dalam kategori berat yaitu sebanyak 55 orang
(57.9%), 28 orang (29.5%) mengalami stres sedang dan 12 orang
(12.6%) mengalami stres dengan kategori ringan Berdasarkan uji
spearman rho didapatkan hasil dengan nilai signifikansi adalah
p=0.000.
Jadi nilai signifikansi hitung (p=0.000) lebih kecil dari nilai signifikansi
tabel (p<0.05). Berarti ada hubungan antara pendampingan
pembelajaran daring dengan tingkat stres orang tua selama melakukan
pendampingan pembelajaran daring. Berdasarkan uji spearman tho
p>0.05, didapatkan hasil correlation coefficient dengan nilai 0.539 yang

Stikes Advaita Medika Tabanan


50

artinya korelasi kuat (kekuatan hubungan). Dapat disimpulkan ada


hubungan yang kuat antara pendampingan pembelajaran daring dengan
tingkat stres orang tua di Sekolah dasar Negeri 2 Candikuning dan arah
hubungan didapatkan positif yang artinya semakin sering orang tua
mendampingi anaknya dalam melakukan pembelaj aran daring, maka
semakin tinggi pula tingkat stres yang dialami oleh orang tua.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pendampingan Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang
diperoleh dari 95 responden, dimana responden yang melakukan
pendampingan pembelajaran daring dalam kategori “kadang” sebanyak 36
responden (37.9%) dan untuk responden yang sering melakukan pembelajaran
daring sebanyak 51 responden (53.7%).
Pendampingan pembelajaran daring merupakan sebuah usaha untuk
menemani, mendampingi, memotivasi, memfasilitasi dan mengawasi anak
dalam proses belajar (Handayani et al., 2020). Pendampingan orang tua dalam
proses belajar anak merupakan upaya orang tua untuk menemani, memberikan
bantuan dalam proses belajar anak, memberikan dorongan, motivasi,
pengawasan dan memberikan fasilitas pada anak agar semangat dalam belajar
(Dwi, 2020). Dalam penerapan pembelajaran daring, mayoritas sarana dan
prasana elektronik yang digunakan yaitu menggunakan handphone (HP) saja.
Semua orang tua siswa sudah mampu menyiapkan sarana dan prasarana
elektronik. Hal tersebut sejalan dengan Kementrerian Komunkasi dan
Informatika (2020) yang menyatakan bahwa penggunaan HP yang dominan
salah satunya disebabkan karena dalam kesehariannya masyarakat dianggap
sudah terbiasa untuk menggunakan perangkat elektronik berupa HP.
Dalam penerapan pembelajaran daring, orang tua menghadapi berbagai
kendala seperti ketidakmampuan orang tua untuk melakukan pendampingan
belajar dikarenakan adanya tanggung jawab lain (bekerja dan urusan rumah
tangga), kesulitan menyampaikan informasi pembelajaran, kurang sabar dan

Stikes Advaita Medika Tabanan


51

kesulitan dalam memberikan motivasi dan mengatur mood anak selama anak
belajar dari rumah. Selama masa pandemi covid-19 hampir semua proses
belajar mengajar dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh. Perubahan proses
pembelajaran tersebut menjadi suatu hal mendadak yang harus dilaksanakan
tanpa persiapan sehingga siswa, guru maupun orang tua harus dapat
menyesuaikan diri dengan proses pembelajaran tersebut. Hal tersebut akan
memberikan stresor kepada orang tua sehingga dapat memicu terjadinya stres
pada orang tua (Hiraoka & Tomoda, 2020).
Penelitian ini sejalan dengan Syamsiah et al., (2021) yang menunjukkan
dalam peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran daring pada masa
pandemi Covid-19 di Kelurahan Sumber Harta orang tua menunjukkan
sebanyak 21,3% kurang, 60,2% cukup dan 18,5% menunjukkan baik. Hal ini
juga didukung penelitian Hidayat, (2021) orang tua dalam melakukan
pendampingan pembelajaran daring dari rumah merasa tidak sanggup sebanyak
57,94% dan sebanyak 42,06% sanggup mendampingi anak belajar dari rumah.
Hal ini disebabkan dari beberapa faktor diantaranya pekerjaan, orang tua yang
melakukan pendampingan pembelajaran daring setelah bekerja sebanyak
49,53% Sedangkan orang tua yang murni melakukan pendampingan sebesar
14,02% dan orang tua yang melakukan pendampingan sambil kerja sebesar
19,63%. Pendampingan belajar daring pada tingkatan Sekolah Dasar
mengisyaratkan bahwa peran orang tua tidak hanya sebagai pengawas yang
memantau anak belajar namun juga sebagai guru di rumah. Penelitian
sebelumnya Efendi (2020) juga mengemukakan bahwa peran orang tua dalam
pendampingan pembelajaran online tidak hanya sekedar mendampingi namun
terdapat empat peran orang tua yaitu, edukator, motivator, fasilitator dan
inspirator. Adapun problem yang dihadapi orang tua dalam pendampingan
pembelajaran online merupakan kesulitan dalam mengatur waktu, jaringan
yang kurang stabil, orang tua yang gaptek (gagap teknologi), sehingga
membutuhkan kesabaran yang cukup tinggi. (Listyanti, et al., 2020).

Stikes Advaita Medika Tabanan


52

4.2.2 Tingkat Stres Orang Tua Selama Melakukan Pendampingan


Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Negeri 2 Candikuning
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 95
responden menunjukkan bahwa responden yang sering mendampingi anaknya
dalam pembelajaran daring yang mengalami stres ringan sebanyak 2 orang
(3.4%), stres sedang 11 orang (18.6%) dan stres berat sebanyak 46 orang
(78.0%). Sedangkan, jika orang tua melakukan pendampingan pembelajaran
daring dalam kategori kadang didapatkan 10 orang tua mengalami stres ringan
(27.8%), 17 orang (47.2%) mengalami stres sedang dan 9 orang (25.0%)
mengalami stres berat.
Stres merupakan respon psikologi dari tubuh terhadap beberapa jenis
stres atau situasi stres. Stresor yang memicu respon stres yaitu stres fisik, stres
psikologi dan emosional, serta stres tekanan sosial. Perubahan kebijakan
belajar anak di rumah dapat menimbulkan stres pada orang tua karena ini
merupakan stres sosial yang mana gaya hidup berubah dengan adanya pandemi
Covid-19. Dalam penelitianya Azzasyofia, (2020) juga menjelaskan tingkat
stres orang tua anak yang belajar di rumah yaitu sebanyak 14,35% mengalami
tingkat stres rendah, sebanyak 75,34% orang tua mengalami stres sedang, dan
sebanyak 10,31% mengalami stres tinggi. Adapun yang mengalami stres
tingkat tinggi diantaranya orang tua yang merasa kesulitan atau kendala saat
pendampingan pembelajaran daring, memiliki kekhawatiran tentang
pendidikan anaknya, dan kesehatan keluarga serta mengkhawatirkan kondisi
ekonomi keluarga mereka saat pandemi. Kebijakan belajar dari rumah, secara
positif memberikan banyak waktu antara anak dan orang tua untuk saling
interaksi dan lebih mengenal anggota keluarga. Dimana secara tidak langsung,
kebijakan belajar dan bekerja dari rumah telah mengembalikan fungsi keluarga
sebagai pusat segala kegiatan dan tempat utama terjadinya pendidikan bagi
anak. Namun, di sisi lain dalam mendampingi anak belajar secara daring,
sebagian orang tua mengalami kesulitan dalam mengarahkan anak untuk
belajar sehingga orang tua cenderung mengalami stres, khususnya orang tua

Stikes Advaita Medika Tabanan


53

yang mendadak harus mendampingi anak-anaknya belajar dengan segala


kesulitannya (Dewi & Khotimah, 2020).
Stres pada orang tua dalam mendampingi anak belajar daring dapat
dipicu oleh ketidaksiapan orang tua dikarenakan kekurangan skill, banyaknya
beban pekerjaan di rumah serta kurangnya dukungan. Orang tua yang stres
akan memperburuk hubungan antara anak dan orang tua sehingga akan
berdampak pada kualitas pembelajaran (Ikhyanuddin, 2021). Menurut
Gunturalfianto & Jayanti, (2020) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
upaya dalam mencegah stres saat pengasuhan pada keluarga menggunakan
pendidikan parenting, melatih asertif dan manajemen stres. Ketidaksanggupan
atau kewalahan orang tua menimbulkan stres ringan hingga berat, stres yang
terus menerus akan dapat menyebabkan masalah kesehatan, kecemasan,
kesulitan tidur, gangguan konsentrasi hingga depresi.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat
stres yang dialami oleh orang tua dalam penelitian ini dari segi pekerjaan,
orang tua yang bekerja sebagai petani dibandingkan yang bekerja sebagai
wiraswasta, pegawai swasta, PNS. Orang tua sering khawatir dengan
pendidikan anaknya selama pandemi Covid-19. Hambatan yang dialami selama
pendampingan pembelajaran daring seperti hambatan dalam koneksi internet,
pengetahuan yang kurang serta kesibukan yang rata-rata bekerja sebagai petani,
dimana petani menghabiskan sebagian besar waktunya di ladang/sawah,
sehingga hal itu membuat orang tua mudah marah dan tidak sabar dalam
melakukan pendampingan pembelajaran daring. Selain itu stres yang dirasakan
oleh orang tua selama pandemi Covid-19 adalah perubahan peran yang
semakin bertambah serta keterbatasan waktu untuk membantu anak melakukan
pembelajaran daring.
4.2.3 Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat
Stres Orang Tua Siswa Sekolah dasar Selama Pandemi Covid-19 di
Sekolah dasar Negeri 2 Candikuning Tahun 2022
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data menggunakan spearman
rho pada 95 responden sebagian besar sering melakukan pendampingan

Stikes Advaita Medika Tabanan


54

pembelajaran daring dengan tingkat stres dalam kategori berat sebanyak 55


responden (57.9%), 28 responden (29.5%) mengalami stres sedang dan 12
responden (12.6%) mengalami stres ringan. Berdasarkan uji sperman rho
didapakan hasil dengan nilai signifikansi adalah p=0,000. Jadi nilai
signifikansi hitung (p=0,01) lebih kecil dari nilai signifikansi tabel (p<0,05).
Berarti ada hubungan antara pendampingan pembelajaran daring terhadap
tingkat stres orang tua. Berdasarkan uji sperman rho p>0.05, didapatkan hasil
correlation coefficient dengan nilai 0.539 yang artinya korelasi kuat (kekuatan
hubungan). Dapat disimpulkan ada hubungan yang kuat antara pendampingan
pembelajaran daring dan tingkat stres orang tua siswa sekolah dasar di SDN 2
Candikuning dan arah hubungan didapatkan positif yang artinya semakin
sering orang tua mendampingi anak melakukan pembelajaran daring, maka
akan lebih tinggi pula tingkat stres yang dialami oleh orang tua.
Menurut Diah Rina Miftakhi (2020), pendampingan pembelajaran
daring merupakan peran orang tua sebagai guru dalam mendampingi,
membimbing dan mengawasi anak dalam pembelajaran di rumah, karena peran
orang tua di antaranya sebagai motivator dan pengarah. Faktor yang
mempengaruhi pendampingan pembelajaran daring pada orang tua adalah
kurangnya pemahaman materi, kesulitan dalam menumbuhkan minat belajar
anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena bekerja,
kurang sabar dalam mendampingi anak saat belajar di rumah, kesulitan orang
tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait jangkauan layanan
internet (Wulandari, 2021). Stres orang tua dalam pendampingan pembelajaran
daring adalah pembagian waktu antara pekerjaan dan pengawasan belajar pada
anak yang berakibatkan terjadinya kekerasan verbal terhadap anak. Anak
merasa jenuh karena selalu belajar di rumah, dan anak merindukan untuk
bermain bersama temannya (Mailinda et al., 2020).
Stres adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh transaksi dengan
individu pada lingkungan yang menimbulkan persepsi atau tuntutan-tuntutan
yang berasal dari situasi dengan sumber daya dalam sistem biologis, psikologis
dan sosial dari seseorang. Stres merupakan keadaan tegang secara

Stikes Advaita Medika Tabanan


55

biopsikososial karena banyak hal perkembangan yang dihadapi seseorang


dalam kehidupan sehari-harinya (Eunike R. Rustiana, 2020). Faktor stres pada
individu adalah kondisi pada setiap individunya yang meliputi umur, tahap
kehidupan, jenis kelamin, temperamen, faktor-faktor genetik, intelegensia,
pendidikan, suku, kebudayaan, status ekonomi dan kondisi fisik, karakteristik
kepribadian, stabilitas emosi secara umum. Selain itu faktor stres dikarenakan
sosial kognitif yang meliputi dukungan sosial yang dirasakan, jaringan sosial,
kontrol pribadi yang dirasakan serta hubungan dengan lingkungan sosial.
Lazarus dan Folkman (1984) berpendapat stres muncul dari penilaian
orang tua terhadap lingkungan stresor atau tuntutan terkait dengan peran
parenting mereka (Kusumaningrum et al., 2020). Orang tua yang mendapatkan
beban terbesar dalam proses pembelajaran daring selama masa pandemi ini,
terlepas dari pekerjaan rumah, orang tua juga mengambil peran sebagai guru
bagi anak-anaknya, hal inilah yang membuat orang tua merasa stres selama
membantu proses pembelajaran daring selama masa pandemi COVID-19.
Analisis penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Susilowati & Azzasyofia, 2020) yang menyatakan bahwa anak usia sekolah
dasar membutuhkan lebih banyak perhatian dan pendampingan dari orang tua
daripada anak usia SMP dan SMA.
Akibat dari pembelajaran online learning, orang tua harus ikut andil
dalam membantu menjelaskan materi kepada anak, mengerjakan tugas dan PR
anak, mengumpulan tugas tersebut ke guru, disisi lain orang tua yang bekerja
juga harus mengerjakan pekerjaan. Serupa dengan penelitian (Putria et al.,
2020), ia mengungkapan bahwa orang tua menjadi seseorang yang sangat
penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring, karena orang tua yang secara
langsung terlibat dalam membimbing dan mengawasi peserta didik dalam
pembelajaran (Putria et al., 2020).
Selama pembelajaran daring untuk anak Sekolah Dasar, orang tua harus
menjadi sosok pengganti guru bagi anak mereka yang masih duduk di Sekolah
Dasar. Orang tua dituntut memahami materi pembelajaran agar dapat
menjelaskan kembali kepada anak mereka. Hal ini dikarenakan keterbatasan

Stikes Advaita Medika Tabanan


56

kemampuan anak yang membuatnya tak bisa mandiri dalam belajar di rumah
(Listyanti & Wahyuningsih, 2021).
Orang tua pasti memahami keadaan saat ini mengharuskan anak untuk
melakukan proses pembelajaran daring di rumah, meskipun pembelajaran tidak
dilaksanakan secara tatap muka, tetapi anak tetap membutuhkan pendampingan
serta keterlibatan orang tua dalam prosesnya, demi tercapainya pembelajaran
daring yang baik pada anak. Hal yang dilakukan orang tua dalam proses
pembelajaran daring anak sekolah dasar mengisyaratkan bahwa peran orang tua
tak hanya sebagai pengawas yang memantau anak belajar namun juga sebagai
guru di rumah. Peran orang tua sebagai pendidik dikarenakan harus
menjelaskan kembali materi yang diberikan oleh guru kepada sang anak.
Keterbatasan kemampuan anak (siswa) Sekolah Dasar dalam memahami materi
pelajaran secara mandirilah yang membuat orang tua harus menjadi pengganti
guru di rumah dan menampingi anak mereka ketika pembelajaran daring di
rumah. Tugas atau kewajiban orang tua yang tidak hanya mendidik anak tetapi
juga harus mengerjakan pekerjaan rumah, membuat mereka merasa kewalahan
dan stres dalam pelaksanaannya (Listyanti & Wahyuningsih, 2021).
Dengan demikian guna mengurangi tingkat stres orang tua dalam
membantu dan mendampingi proses pembelajaran daring anak dirumah, orang
tua harus mempelajari materi yang sedang dipelajari oleh anak, berkomunikasi
dan berdikusi dengan anak terkait metode pembelajaran yang biasa dilakukan
oleh guru di sekolah, membagi waktu pendampingan antara ayah dan ibu dan
belajar melakukan teknik relaksasi dengan cara menarik napas dalam ataupun
melakukan rekreasi setelah membantu proses pembelajaran daring anak di
rumah.
4.3 Keterbatasan Penelitian dan Hambatan Penelitian
4.3.1 Keterbatasan Penelitian
Setiap peneliti tidak lepas dari keterbatasan dan kekurangan. Upaya
maksimal telah dilakukan peneliti untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan ideal. Penelitian ini mendapati hal yang menjadi faktor

Stikes Advaita Medika Tabanan


57

keterbatasan, yaitu adanya pandemi COVID-19 yang terjadi diseluruh


dunia sehingga ada keterbatasan komunikasi dengan responden.

4.3.2 Hambatan Penelitian


1) Adapun hambatan dalam penelitian ini adalah kurangnya
pemahaman responden sehingga peneliti harus menjelaskan
berulang-ulang.
2) Pada saat melakukan penelitian, responden terkesan terburu-buru
dan menolak untuk diwawancarai pada saat menjemput anaknya,
dikarenakan pada saat itu di Banjar Bukit Catu sedang diadakan
upacara agama.

Stikes Advaita Medika Tabanan


58

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Hubungan
Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres Orang Tua Siswa
Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 2
Candikuning Tahun 2022 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Tingkat stres orang tua siswa dalam pendampingam pembelajaran daring di
SDN 2 Candikuning Tahun 2022, sebagian besar responden mengalami
stres dalam kategori berat sebanyak 55 responden (57.9%). Stres selama
melakukan pendampingan pembelajaran daring paling banyak dialami oleh
Ibu yaitu sebanyak 44 responden (78.6%).
2) Ada hubungan antara pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat
stres orang tua siswa sekolah dasar di SDN 2 Candikuning Tahun 2022
5.2 Saran
1) Bagi Responden
Peneliti menyarankan kepada orang tua agar pendampingan
pembelajaran daring bisa dilakukan dengan maksimal dan efektif.
Selain orang tua, anggota keluarga yang lainnya juga dapat melakukan
pendampingan. Jadi, tidak harus terpaku hanya orang tua saja yang
harus mendampingi anak dalam belajar daring. Selain itu, anggota
keluarga juga harus memotivasi, memberi dukungan kepada orang tua
agar tidak mengalami tekanan atau stres berlebih selama melakukan
pendampingan pembelajaran daring pada masa pandemi.
2) Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada
sejawat perawat untuk memperoleh pengalaman dan gambaran tentang

Stikes Advaita Medika Tabanan


59

pendampingan pembelajaran daring terhadap tingkat stres orang tua


siswa sekolah dasar selama pandemi covid-19.

3) Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini bisa dijadikan referensi dan bahan pertmbangan
bagi peneliti selanjutnya

Stikes Advaita Medika Tabanan


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Betty Kusumaningrum dkk. (2020). Pendampingan Orang Tua Dalam
Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar: Evaluasi Pembelajaran
Daring Selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. Universitas Sarjanawiyata.
Cahyati, Nika. Rita Kusumah. (2020). Peran Orang Tua Dalam
Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid-19.
Indonesia. Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi.
Della Novita Sari dkk. Hubungan Stres Orang Tua Terhadap Emosional
Anak Pada Pembelajaran Anak di MTs Ar-Rahman Ciracas.
(2021). Universitas Indraprasta PGRI
Diah Rina Miftakhi, F. A. (2020). Peranan Orang Tua Siswa Dalam
Melaksanakan Pendampingan Pembelajaran Dari Rumah Secara
Online. Peranan Orang Tua Siswa Dalam Melaksanakan
Pendampingan Pembelajaran Dari Rumah Secara Online, 3, 49–
56.
Dinkes Bali. (2017). Profil Kesehatan Provinsi Bali 2017. Bali:Dinkes
Prov. Bali
Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan. (2019). Daftar Sekolah SD
Berdasarkan Nilai Ujian Nasional SD/MI Tahun Pelajaran
2018/2019. Tabanan; Dinas Pendidikan Kab. Tabanan
Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan, Yogyakarta : Pustaka
Baru Press
Fajar. (2018). Tingkat Optimalisasi Pendampingan Orang Tua Dalam
Proses Belajar Anak Menurut Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1
Nanggulan Tahun Ajaran 2017/2018. Universitas Sanata Dharma

60
61

Firman & Sari. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-


19. Indonesian Journal Of Educational Science (IJES), Volume 02
No 02.
Handayani, T., Khasanah, H. N., & Yoshinta, R. (2020). Pendampingan
Belajar Di Rumah Bagi Siswa Sekolah Dasar Terdampak Covid-19.
Abdipraja (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(1), 107. Https
://Doi.Org/10.31002/Abdipraja.V1i1.3209
Indah Ayu Septiyani, Noerma Shovie Rizqiea, Mellia Silvy Irdianty
(2021). Hubungan Pendampingan Pembelajaran daring Anak Usia
Sekolah Kelas I-III Dengan Tingkat Stres Orang Tua Pada Masa
Pandemi Covid-19. Universitas Kusuma Husada Surakarta
Indriana, Y. dkk. 2010, Tingkat Stres Lansia di Panti Wredha Puncak
Gading. Semarang . 8 (2): 88-90.
Karnawati & Mardiharto. (2020) Sekolah Minggu Masa Pandemi Covid
19: Kendala, Solusi, Proyeksi. Sekolah Tinggi Teologi Baptis
Indonesia
Kurniawan, Nasir, 2020. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
implementasi e-learning di kalangan mahasiswa perguruan tinggi
swasta di kota Palembang. Prosiding seminar nasional penelitian
dan PKM sains, teknologi dan kesehatan. Vol 4. No 01 Tahun
2020. Pp 501-512
Listyanti, Heni. Wahyunimgsih, R. (2020). Manajemen Stres Orangtua
Dalam Pendampingan Pembelajaran Daring. Jurnal Kajian
Keislaman Multi-Perspektif,1(1), 23–48.
Mailinda, D., Putri, E., Suryana, D., Pendidikan, M., Usia, A., Pendidikan,
I., Negeri, U., Pendidikan, D., Usia, A., Pendidikan, I., & Padang,
U. N. (2020). Stress Level Analysis Of Parents And First Graders
Of Primary School Learning From.
Mastoah, I., & MS, Z. (2020). Kendala Orang Tua Dalam Mendampingi
Anak Belajar Pada Masa Covid 19 Di Kota Serang. As-Sibyan:

Stikes Advaita Medika Tabanan


62

Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 121 - 128.


doi:10.32678/as-sibyan.v5i2.3663
Moh. Muslim. (2020). Manajemen Stres Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Manajemen Bisnin, Vol. 23 No. 2. Institut Bisnis Nusantara
Mutiara Syam Pratiwi. (2021). Gambaran Tingkat Stress Orang Tua Anak
Usia Sekolah Dasar Selama Pembelajaran Dari Rumah Pada
Masa Pandemi Covid-19 Di Kabupaten Luwu Timur. Universitas
As Hassanuddin Makassar
Nahdi, K., Ramdhani, S., Yuliatin, R. R., & Hadi, Y. A. (2021). Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Implementasi
Pembelajaran pada Masa Lockdown bagi Lembaga PAUD di
Kabupaten Lombok Timur
Noer Sizeh, Ahmad Guntur Akfianto, Rahmaniah Ramadhani. (2021).
Hubungan Pendampingan Pembelajaran Online Dengan Tingkat
Stres Pada Orang Tua Selama Pandemi Covid-19. Media Husada
Jurnal Of Nursing Science. STIKES Widyagama Husada. Malang
Nursalam.(2014). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
SalembaMedika.
Pangondian R.A dkk. (2019). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Kesuksesan Pembelajaran Daring Dalam Revolusi Industri 4.0.
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi. Universitas
Gadjah Mada
Patria, L., dan Yulianto, K. (2020). Pemanfaatan Facebook Untuk
Menunjang Kegiatan Belajar Mengajar Online Secara Mandiri.
Prosiding Seminar Nasional FMIPA-UT 2011.
http://repository.ut.ac.id/id/eprint/2305
Pohan. (2020). Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan
Ilmiah. Jawa Tengah; CV Sarnu Untung
Pusdiklat Kemdikbud. (2020). Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun
2020 Tentang Pelaksanaan KebijakanPendidikan Dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (covid- 19) - Pusdiklat

Stikes Advaita Medika Tabanan


63

Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


Https://Pusdiklat.Kemdikbud.Go.Id/.
Putra, R. S., & Irwansyah, I. (2020). Media Komunikasi Digital, Efektif
Namun Tidak Efisien, Studi Media Richness Theory dalam
Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi di Masa Pandemi.
Global Komunika: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1(2), 1-13.
Robbins, Stephen PP. and Judge, Timothy A. (2013).Organizational
Behavior, 13th Edition. London: Pearson International Editio
Saam dan Wahyuni. (2013). Psikologi Keperawatan. Jakarta: Rajawali
Pers
Sadikin, Ali, and Afreni Hamidah. (2020). Pembelajaran Daring di
Tengah Wabah Covid-19. BIODIK. Vol. 6, Iss. 2, pg. 216
Shania Putri Gerilda. (2021). Hubungan Proses Pembelajaran Daring
Anak Usia Sekolah Dasar Selama Masa Pandemi Covid-19
Dengan Tingkat Stres Pada Orang Tua Di SDN Kalangsurya II
Karawang 2021. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra
Indonesia. Bekasi
Sugiyono. 2018. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Cetakan Ke-27. Alfabeta : Bandung
Susilowati, E., & Azzasyofia, M. (2020). The parents stress level in facing
children study from home in the early of covid-19 pandemic in
Indonesia. International Journal of Science and Society, 2(3), 1–
12.
Uwa, Laurensius Fua., Milwati, Susi., dan Sulasmini. (2019). Hubungan
antara Stres dan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis yang
terjadi di Puskesmas Dinoyo. Nursing News. Vol. 4 No. 1.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuawana Tunggadewi
Malang.
Wax, R. S., & Christian, M. D. (2020). Practical recommendations for
critical care and anesthesiology
Widyastuti, Palupi (2019). Manajemen Stres. Jakarta :Egc

Stikes Advaita Medika Tabanan


64

World Health Organization. (2020). Coronavirus Disease 2019 (COVID-


19).
World Health Organization. (2020). covid-19.
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-
public
Wulandari, Y. N. (2021). Peran Orang Tua Dalam Mendampingi Anak
Belajar Di Rumah. 1, 1.
https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/PIUOK/article/view/4739
Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. (2020).
Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak
Zhou, L., Li, F., Wu, S., & Zhou, M. (2020). “School’s Out, But Class’s
On”, The Largest Online Education in the World Today: Taking
China’s Practical Exploration During The COVID-19 Epidemic
Prevention and Control as An Example. The Largest Online
Education in the World Today, 4(2), 501–519.
https://doi.org/10.15354/bece.20.ar023.Keywords

Stikes Advaita Medika Tabanan


65

Stikes Advaita Medika Tabanan


Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN

66
Waktu 67
Novem Desemb Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustu
No Kegiatan ber er 2021 2022 2022 2022 s
2021 2022 2022 2022 2022
2022
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul
2 Studi
Pendahulua
n
3 Menyusun
Proposal
4 Konsultasi
Proposal
5 Seminar
Proposal
6 Perbaikan
Proposal
7 Pengajuan
ijin
penelitian
8 Pengumpula
n data
9 Penyusunan
skripsi
10 Ujian
skripsi
11 Perbaikan
skripsi Stikes Advaita Medika Tabanan

12 Pengumpula
n skripsi
68

Lampiran 2

ANGGARAN PENELITIAN

A. Persiapan Proposal

1 Kertas HVS A4 Rp. 150.000,00

2 Tinta Print Rp. 80.000,00

3 Map Rp. 20.000,00

4 Pulsa Rp. 50.000,00

5 Jilid Laporan Rp. 30.000,00

6 Pengumpulan Data (Transportasi) Rp. 100.000,00

B. Pelaksanaan

1 Pengumpulan data (Biaya penggandaan Rp. 100.000,00


instrumen, transportasi)
C. Tahap Akhir

1 Kertas HVS A4 Rp. 50.000,00

2 Jilid Laporan Rp. 50.000,00

3 Print Rp. 300.000,00


TOTAL Rp. 930.000,00
69

Lampiran 3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ADVAITA MEDIKA TABANAN
SK. MENDIKNAS NO : 110/D/O/2009
Sekretariat : Jl. Perkutut No. 25 Pasekan Belodan Tabanan
Website : http//www.advaitamedika.ac.id
Telp. : (0361)814242, Email : stikes_ameta@yahoo.co.id

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :
.........................................
Di-
Tempat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ni Luh Putu Yunita Krisna Yanti


NIM : 17091110063

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Advaita Medika Tabanan akan melakukan penelitian dengan judul:

“Hubungan Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres


Orang Tua Siswa Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 Di SD Negeri 2
Candikuning Tahun 2022”

Dengan ini saya mohon persetujuan dari saudara untuk menjadi responden dalam
penelitian ini. Jawaban saudara untuk menjadi responden dalam penelitian iniakan
saya jaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian.

Demikian permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan partisipasinya


saya ucapkan terima kasih.

Tabanan, Juli 2022

(Ni Luh Putu Yunita Krisna Yanti)


70

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ADVAITA MEDIKA TABANAN
SK. MENDIKNAS NO : 110/D/O/2009
Sekretariat : Jl. Perkutut No. 25 Pasekan Belodan Tabanan
Website : http//www.advaitamedika.ac.id
Telp. : (0361)814242, Email : stikes_ameta@yahoo.co.id

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORM CONCENT)

Dengan menandatangani lembar ini, saya bersedia turut berpartisipasi sebagai


responden dalam penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Advaita Medika Tabanan yang
bernama Ni Luh Putu Yunita Krisna Yanti dengan judul “Hubungan
Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Tingkat Stres Orang Tua Siswa
Sekolah Dasar Selama Pandemi Covid-19 Di SD Negeri 2 Candikuning Tahun
2022”

Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan merugikan atau berakibat negative
bagi saya dan keluarga saya sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang
sebenar-benarnya.

Dengan demikian saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

Tabanan, Juli 2022


Responden,

(.............................)

Lampiran 4
71
Lampiran 5

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ADVAITA MEDIKA TABANAN
SK. MENDIKNAS NO : 110/D/O/2009
Sekretariat : Jl. Perkutut No. 25 Pasekan Belodan Tabanan
Website : http//www.advaitamedika.ac.id

Telp. : (0361)814242, Email : stikes_ameta@yahoo.co.id

KUESIONER
PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM PROSES BELAJAR ANAK
A. Identitas responden:
Nama (inisial orang tua) :………………………………………………………
Pendidikan :...................................................................................
Pekerjaan :………………………………………………………
Umur anak :………………………………………………………
Nama (inisial anak) :………………………………………………………
Kelas :………………………………………………………
B. Petunjuk pengisian:
1. Bacalah pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab.
2. Semua pertanyaan diisi oleh orang tua siswa.
3. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnnya.

Keterangan:
 (SS) : Bila perasaan atau keadaan sangat setuju seperti yang Anda alami.
 (S) : Bila perasaan atau keadaan setuju seperti yang Anda alami.
 (TS) : Bila perasaan atau keadaan tidak pernah Anda alami.
 (STS) : Bila perasaan atau keadaan sangat tidak setuju seperti yang Anda alami.

No Pernyataan SS S TS STS
Orang tua menyediakan fasilitas yang
1 mendukung belajar, seperti buku tulis,
bolpoin, dan sebagainya.
Orang tua membelikan buku pelajaran untuk
2
mendukung saat belajar.
Orang tua tidak memperhatikan ketika anak
3
tidak belajar.
Orang tua membantu menyiapkan sarapan
4
sebelum anak memulai pelajaran daring.
Orang tua enggan membantu mengatasi
5
kesulitan saat anak belajar di rumah.
72

Orang tua tidak mau tahu tentang hambatan


6
belajar yang anak alami.
Orang tua membantu menyiapkan seragam
7
yang akan anaknya pakai.
Orang tua kurang memiliki waktu untuk
8 membantu mendampingi anak mengerjakan
PR.
Orang tua mengingatkan anak apabila anak
9
malas belajar.
Orang tua membantu anak dalam mengatur
10
jadwal belajar.
Orang tua memberikan anak dukungan ketika
11 melihat kesulitan yang anak alami saat
belajar.
Orang tua pulang kerja larut malam sehingga
12 tidak bisa menemani anak mengerjakan tugas
sekolah.
Orang tua enggan untuk menyediakan
13 fasilitas belajar, seperti buku tulis, bolpoin
dan sebagainya.
Orang tua membantu menjelaskan pelajaran
14
yang anak anggap sulit.
Orang tua memberikan anak semangat dalam
15
belajar.
Orang tua mengabaikan anak ketika anak
16
mengerjakan PR seorang diri.
Apabila anak lalai belajar, orangtua
17
mengingatkan anak untuk belajar.
Orang tua mengabaikan anak menyusun
18
jadwal belajar sesuka hati.
Orang tua mendampingi anak dalam
19
mengerjakan PR.
Orang tua menanyakan mata pelajaran apa
20
yang sulit anak pahami.
Orang tua enggan dalam mengingatkan anak
21
untuk belajar.
Orang tua memotivasi anak untuk terus
22 belajar agar prestasi anak sesuai dengan
kemampuan anak dan harapan.
23 Orang tua menemani anak belajar selama
pembelajaran daring.
73

Orang tua membantu anak mempelajari


24kembali mata pelajaran yang belum anak
mengerti.
Orang tua menanyakan hambatan yang anak
25
alami dalam belajar.
Orang tua kurang peduli dengan prestasi yang
26
anak dapat.
Orang tua jarang membantu anak ketika anak
27
mengalami kesulitan dalam belajar.
Orang tua tidak memperdulikan ketika anak
28
mendapatkan nilai ulangan buruk.
Orang tua membantu memberikan penjelasan
29
tentang pelajaran yang sulit anak pahami.
Lampiran 6
74

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ADVAITA MEDIKA TABANAN
SK. MENDIKNAS NO : 110/D/O/2009
Sekretariat : Jl. Perkutut No. 25 Pasekan Belodan Tabanan
Website : http//www.advaitamedika.ac.id
Telp:(0361)814242, Email : stikes_ameta@yahoo.co.id

LEMBAR KUESIONER UNTUK TINGKAT STRES ORANG TUA SISWA


SEKOLAH DASAR TERHADAP PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING
SELAMA PANDEMI COVID 19.

C. Identitas responden:
Nama (inisial orang tua) :………………………………………………………
Pendidikan :………………………………………………………
Pekerjaan :………………………………………………………
Umur anak :………………………………………………………
Nama (inisial anak) :………………………………………………………
Kelas :………………………………………………………
D. Petunjuk pengisian:
4. Bacalah pertanyaan dengan teliti sebelum menjawab.
5. Semua pertanyaan diisi oleh orang tua siswa.
6. Berilah tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnnya.

Keterangan:
0 : Tidak ada atau tidak pernah
1 : Kadang - kadang
2 : Sering
3 : Setiap saat
75

No. Aspek Penelitian 0 1 2 3


1. Apakah anda mendampingi anak belajar di rumah selama sistem
pembelajaran daring/online?

2. Apakah anda merasa kewalahan saat mendampingi anak belajar di rumah?

3. Apakah anda merasa bingung dan kerepotan dalam mendidik anak selama
pembelajaran daring/online?

4. Apakah waktu istirahat anda berukurang selama mendampingi anak


selama proses pembelajaran daring berlangsung?

5. Apakah anda merasa mudah lelah karena harus membagi waktu untuk
bekerja dan mendampingi anak untuk belajar secara online?

6. Apakah anda merasa mudah marah karena hal-hal kecil/sepele?

7. Apakah anda pernah merasa tidak mampu atau tidak layak dalam
mendampingi atau membimbing anak dalam belajar secara online?

8. Apakah anda merasa keberatan dengan diadakannya pembelajaran secara


daring/online?

9. Apakah anda merasa khawatir/stres dengan perkembangan anak selama


menggunakan sistem pembelajaran secara online/daring?

10. Apakah anda pernah merasa tidak kuat lagi dalam mendidik anak selama
pembelajaran daring/online?
76

11. Apakah anda pernah merasakan gangguan dalam bernapas (napas cepat,
sulit bernapas)?

12. Pernahkah anda merasakan ketakutan tanpa alasan yang jelas?

13. Apakah anda pernah merasa kesulitan untuk relaksasi/bersantai?

14. Apakah anda pernah merasa pesimis/putus asa selama mendampingi anak
dalam pembelajaran daring/online?

15. Apakah anda pernah merasa stres karena harus mendampingi,


membimbing dan mengawasi anak dalam pembelajaran di rumah/online?

16. Apakah anda pernah merasakan ketidaksiapan dalam mendidik anak di


rumah karena kurangnya skill/keahlian dalam menguasai materi dan
mengatur mood anak agar mau belajar?
17. Apakah anda pernah merasakan kurangnya dukungan dalam mendampingi
anak belajar secara online di rumah?
18. Pernahkah anda merasa kurang sabar saat menangani kemampuan anak
yang kurang berkonsentrasi saat belajar online?

19. Apakah anda pernah merasa stres karena kesulitan mengatur mood anak
agar mau belajar?

20. Apakah anda pernah merasakan cemas selama sistem pembelajaran


daring/online ini berlangsung?
77

Lampiran 7
MASTER TABEL
HUBUNGAN PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING TERHADAP TINGKAT STRES ORANG TUA SISWA
SISWA SEKOLAH DASAR SELAMA PANDEMI COVID-19 DI SD N 2 CANDIKUNING
                             
No Pendidikan Pekerjaan Usia Pendampinga Tingkat
Responden Orang Tua Kode Orang Tua Kode Anak Kode Kelas Kode n Kategori Kode Stres Kategori Kode
R1 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 67 Sering 3 52 Berat 3
R2 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 67 Sering 3 53 Berat 3
R3 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 56 Kadang 2 23 Sedang 2
R4 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 1 1 58 Kadang 2 14 Ringan 1
R5 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 59 Kadang 2 41 Berat 3
R6 Sarjana 5 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 65 Sering 3 49 Berat 3
R7 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 57 Kadang 2 48 Berat 3
R8 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 59 Kadang 2 20 Sedang 2
Tidak
R9 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 66 Sering 3 51 Berat 3
Tidak
R10 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 61 Sering 3 47 Berat 3
R11 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 59 Kadang 2 52 Berat 3
R12 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 60 Sering 3 13 Ringan 1
Tidak
R13 Sekolah 1 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 57 Kadang 2 51 Berat 3
R14 SMA 4 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 63 Sering 3 53 Berat 3
R15 SMA 4 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 63 Sering 3 47 Berat 3
R16 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 62 Sering 3 47 Berat 3
R17 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 62 Sering 3 12 Ringan 1
78

R18 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 60 Sering 3 53 Berat 3


R19 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 56 Kadang 2 53 Berat 3
R20 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 5 5 54 Kadang 2 52 Berat 3
R21 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 53 Kadang 2 54 Berat 3
R22 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 52 Kadang 2 52 Berat 3
Tidak
R23 Sekolah 1 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 58 Kadang 2 18 Sedang 2
R24 SMA 4 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 63 Sering 3 49 Berat 3
R25 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 61 Sering 3 22 Sedang 2
R26 SMP 3 Swasta 2 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 62 Sering 3 52 Berat 3
R27 SD 2 Swasta 2 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 57 Kadang 2 54 Berat 3
R28 Sarjana 5 PNS 3 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 56 Kadang 2 53 Berat 3
R29 Sarjana 5 Swasta 2 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 52 Kadang 2 52 Berat 3
R30 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 55 Kadang 2 53 Berat 3
R31 SMP 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 5 5 56 Kadang 2 48 Berat 3
R32 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 55 Kadang 2 51 Berat 3
R33 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 56 Kadang 2 49 Berat 3
R34 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 58 Kadang 2 53 Berat 3
R35 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 59 Kadang 2 49 Berat 3
R36 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 59 Kadang 2 53 Berat 3
R37 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 59 Kadang 2 52 Berat 3
R38 SMA 4 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 62 Sering 3 54 Berat 3
R39 SMA 4 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 60 Sering 3 52 Berat 3
R40 SMA 4 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 5 5 60 Sering 3 22 Sedang 2
Tidak
R41 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 62 Sering 3 13 Ringan 1
R42 Tidak 1 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 61 Sering 3 50 Berat 3
79

Sekolah
R43 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 60 Sering 3 52 Berat 3
R44 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 58 Kadang 2 55 Berat 3
R45 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 58 Kadang 2 51 Berat 3
R46 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 60 Sering 3 52 Berat 3
R47 SMA 4 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 61 Sering 3 51 Berat 3
R48 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 59 Kadang 2 52 Berat 3
R49 SMP 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 59 Kadang 2 55 Berat 3
Tidak
R50 Sekolah 1 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 58 Kadang 2 51 Berat 3
Tidak
R51 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 58 Kadang 2 50 Berat 3
R52 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 61 Sering 3 52 Berat 3
R53 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 58 Kadang 2 50 Berat 3
R54 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 59 Kadang 2 53 Berat 3
R55 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 5 5 58 Kadang 2 24 Sedang 2
R56 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 61 Sering 3 48 Berat 3
R57 SMP 3 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 59 Kadang 2 52 Berat 3
R58 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 62 Sering 3 26 Sedang 2
R59 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 60 Sering 3 54 Berat 3
R60 SMA 4 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 60 Sering 3 51 Berat 3
R61 SMA 4 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 59 Kadang 2 53 Berat 3
R62 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 56 Kadang 2 51 Berat 3
R63 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 57 Kadang 2 52 Berat 3
Tidak
R64 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 58 Kadang 2 48 Berat 3
Tidak
R65 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 58 Kadang 2 55 Berat 3
80

R66 SD 2 Swasta 2 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 61 Sering 3 52 Berat 3


R67 SMA 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 5 5 62 Sering 3 56 Berat 3
R68 SMP 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 61 Sering 3 51 Berat 3
R69 SMA 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 60 Sering 3 53 Berat 3
R70 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 61 Sering 3 23 Sedang 2
R71 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 60 Sering 3 51 Berat 3
R72 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 1 1 60 Sering 3 54 Berat 3
R73 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 61 Sering 3 51 Berat 3
R74 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 60 Sering 3 50 Berat 3
R75 SMP 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 5 5 59 Kadang 2 26 Sedang 2
R76 SMP 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 60 Sering 3 53 Berat 3
Tidak
R77 Sekolah 1 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 7 7 62 Sering 3 52 Berat 3
R78 SMA 4 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 1 1 61 Sering 3 54 Berat 3
R79 SMA 4 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 63 Sering 3 20 Sedang 2
R80 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 2 2 60 Sering 3 53 Berat 3
R81 SMA 4 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 58 Kadang 2 50 Berat 3
R82 SMA 4 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 59 Kadang 2 53 Berat 3
R83 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 60 Sering 3 16 Sedang 2
R84 SMP 3 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 6 6 59 Kadang 2 54 Berat 3
R85 SMP 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 1 1 57 Kadang 2 51 Berat 3
R86 SD 2 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 57 Kadang 2 54 Berat 3
R87 SD 2 Wiraswasta 1 10-12 Tahun 2 Kelas 3 3 60 Sering 3 50 Berat 3
R88 SMP 3 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 57 Kadang 2 20 Sedang 2
R89 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 57 Kadang 2 34 Berat 3
R90 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 4 4 59 Kadang 2 39 Berat 3
81

R91 SD 2 Petani 4 7-9 Tahun 1 Kelas 2 2 60 Sering 3 37 Berat 3


R92 SMP 3 Wiraswasta 1 7-9 Tahun 1 Kelas 3 3 59 Kadang 2 24 Sedang 2
R93 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 4 4 56 Kadang 2 35 Berat 3
R94 SD 2 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 5 5 59 Kadang 2 24 Sedang 2
Tidak
R95 Sekolah 1 Petani 4 10-12 Tahun 2 Kelas 6 6 59 Kadang 2 35 Berat 3
82

LAMPIRAN 7

HASIL UJI STATISTIK

Pendidikan Orang Tua

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak sekolah 12 12.6 12.6 12.6

SD 33 34.7 34.7 47.4

SMP 34 35.8 35.8 83.2

SMA 13 13.7 13.7 96.8

Sarjana 3 3.2 3.2 100.0

Total 95 100.0 100.0

Pekerjaan Orang Tua

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Wiraswata 26 27.4 27.4 27.4

Swasta 4 4.2 4.2 31.6

PNS 1 1.1 1.1 32.6

Petani 64 67.4 67.4 100.0

Total 95 100.0 100.0

Usia Anak

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 7-9 Tahun 45 47.4 47.4 47.4

10-12 Tahun 50 52.6 52.6 100.0

Total 95 100.0 100.0


83

Kelas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kelas 1 10 10.5 10.5 10.5

Kelas 2 20 21.1 21.1 31.6

Kelas 3 20 21.1 21.1 52.6

Kelas 4 15 15.8 15.8 68.4

Kelas 5 15 15.8 15.8 84.2

Kelas 6 15 15.8 15.8 100.0

Total 95 100.0 100.0

Pendampingan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kadang 36 37.9 37.9 37.9

Sering 59 62.1 62.1 100.0

Total 95 100.0 100.0

Tingkat Stres

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Stres ringan 12 12.6 12.6 12.6

Stres sedang 28 29.5 29.5 42.1

Stres berat 55 57.9 57.9 100.0

Total 95 100.0 100.0


84

Correlations

Pendampingan Tingkat Stres

Spearman's rho Pendampingan Correlation Coefficient 1.000 .539**

Sig. (2-tailed) . .000

N 95 95

Tingkat Stres Correlation Coefficient .539** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 95 95

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


85

DOKUME
86

NTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai