SKRIPSI
Oleh:
Natanael Kristiyono Wibowo
NIM : 181134036
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
Oleh:
Pembimbing
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatalah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
(Kolose 3:23)
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu”
(1 Tesalonika 5: 18)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini, tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 7 Juni 2022
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi karena motivasi belajar yang terdapat dalam
diri siswa mengalami depresiasi, terlebih saat ini terjadi pandemi covid-19.
Pandemi tersebut menyebabkan banyak kegiatan belajar mengajar menjadi
terganggu, termasuk juga di SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa selama masa
pandemi di SD Kanisius Kintelan 1.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kelas IV, V, dan VI yang
berjumlah 50 siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif
dengan menggunakan metode survei. Data yang diambil dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif. Bentuk instrumen dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner tertutup.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa kelas
IV, V dan VI di SD Kanisius Kintelan 1 berada pada kategori tinggi, dengan
persentase 84%, sebanyak 6% memiliki kategori sedang dan 10% memiliki kategori
sangat tinggi. Pada indikator tingkat motivasi belajar siswa adanya hasrat dan
keinginan berhasil mendapat rerata 4,00; dorongan dan kebutuhan dalam belajar
mendapatkan rerata 3,87; harapan dan cita-cita masa depan mendapat rerata 3,89;
kegiatan yang menarik dalam belajar mendapat rerata 3,71; lingkungan belajar yang
kondusif mendapat rerata 3,92 ke lima indikator tersebut termasuk kategori tinggi,
sedangkan penghargaan dalam belajar mendapat rerata 3,32 yang menunjukan
kategori sedang dapat dilihat bahwa pada indikator yang digunakan mendapatkan
kategori tinggi dan sedang. Berdasarkan hasil survei motivasi belajar siswa kelas
atas IV, V dan VI pada masa pandemi tanggal 19 April 2022 ketiga kelas tersebut
menghasilkan tingkat motivasi belajar yang tinggi.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karunia-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi saya dengan judul
“SURVEI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS ATAS PADA MASA
PANDEMI COVID-19 SD KANISIUS KINTELAN 1” dengan lancar dan tepat
waktu. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, banyak sekali
pihak-pihak yang sudah terlibat dalam memberikan dukungan serta bantuan. Oleh
sebab itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Irine Kurniastuti, M.Psi selaku DPA saya yang selalu memberikan arahan,
dukungan serta bimbingan dalam perkuliahan.
5. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech, selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, dan mendukung serta membantu saya dalam penelitian ini.
6. Marciana Sarwi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kintelan 1 yang
telah memberikan izin untuk penelitian.
7. Veronika Very Kurniawati, S.Si; Kristian Yosar Prihat Woro, S.Pd; Nungki
Perdanani, S.Pd selaku guru kelas IV, V dan VI yang telah bersedia
membantu selama penelitian berlangsung.
8. Siswa-siswi kelas IV, V dan VI SD Kanisius Kintelan 1 yang telah menjadi
responden dalam penelitian ini.
9. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu proses perizinan penelitian.
10. Kedua orang tua saya, Wening Tri Mulyono dan Ngatijah yang senantiasa
mendoakan, memberikan dukungan dan kasih sayang.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Adik saya markus Christiyan Jati yang selalu memberikan dukungan dan
semangat.
12. Seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendukung.
13. Teman-teman PGSD angkatan 2018 kelas B yang telah berdinamika bersama
selama perkuliahan.
14. Sahabat-sahabat saya yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu,
yang selalu membantu dan mendukung dalam berbagai hal selama
perkuliahan.
15. Diri saya sendiri yang telah berjuang dan tetap bersmangat untuk melewati
segala rintangan sampai sejauh ini.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena adanya
keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti. Oleh sebab itu, peneliti menerima
dengan senang hati segala kritik dan juga saran yang membangun untuk skripsi ini.
Peneliti berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
1.5 Definisi Operasional ...................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 6
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................... 6
2.1.1 Teori yang Mendukung ............................................................ 6
2.1.1.1 Pendidikan ...................................................................... 6
1. Pengertian .......................................................................... 6
2.1.1.2 Motivasi .......................................................................... 7
1. Pengertian .......................................................................... 7
2. Jenis-jenis Motivasi ........................................................... 7
3. Teori Motivasi.................................................................... 8
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.3 Belajar............................................................................. 9
1. Pengertian .......................................................................... 9
2. Unsur-unsur Belajar ........................................................... 10
2.1.1.4 Motivasi Belajar ............................................................. 10
1. Pengertian .......................................................................... 10
2. Fungsi Motivasi Belajar ..................................................... 11
3. Bentuk Pendorong Motivasi Belajar .................................. 11
2.1.1.5 Siswa Sekolah Dasar ...................................................... 13
1. Pengertian .......................................................................... 13
2. Perkembangan Siswa ......................................................... 14
2.1.1.6 Pandemi Covid-19 .......................................................... 15
1. Pengertian .......................................................................... 15
2. Dampak Pandemi Covid-19 ............................................... 16
2.1.2 Penelitian yang relevan .......................................................... 17
2.2 Kerangka Berpikir .......................................................................... 19
2.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 21
3.1 Jenis Penelitian............................................................................... 21
3.2 Setting Penelitian ........................................................................... 21
3.2.1 Waktu Penelitian .................................................................. 21
3.2.2 Tempat Penelitian ................................................................ 22
3.2.3 Subjek Penelitian ................................................................. 22
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 22
3.3.1 Populasi ................................................................................ 22
3.3.2 Sampel.................................................................................. 23
3.4 Varibel Penelitian........................................................................... 23
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 24
3.5.1 Kuesioner ............................................................................. 24
3.6 Instrumen Penelitian ...................................................................... 25
3.7 Teknik Pengujian Instrumen .......................................................... 30
3.7.1 Uji Validitas ......................................................................... 30
3.8 Teknik Analisis Data...................................................................... 33
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa di SD Kanisius Kintelan 1 ........................... 23
Tabel 3.2 Matriks Pengembangan Instrumen Motivasi Belajar .................. 25
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pernyataan ................................................... 26
Tabel 3.4 Kisi-kisi Nomor Indikator Motivasi Belajar ............................... 29
Tabel 3.5 Hasil Uji Keterbacaan ................................................................. 30
Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan Kuesioner ..................................................... 32
Tabel 3.7 Pengukuran Skala Likert ............................................................. 34
Tabel 3.8 Kriteria Motivasi Belajar ............................................................ 34
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Belajar ........................................................... 37
Tabel 4.2 Analisis Butir Penyataan Kuesioner Motivasi Belajar ................ 39
Tabel 4.3 Kategori Indikator Tingkat Motivasi Belajar Siswa ................... 43
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ....................................................... 20
Gambar 4.1 Pie Chart Tingkat Motivasi Belajar ........................................ 38
Gambar 4.2 Pie Chart Presentase Jawaban................................................. 42
Gambar 4.3 Statistik Deskriptif................................................................... 44
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian Universitas Sanata Dharma ................. 54
Lampiran 1.2 Surat Izin Permohonan Validasi ........................................... 55
Lampiran 1.3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 56
Lampiran 2.1 Validasi Dosen PGSD .......................................................... 58
Lampiran 2.2 Validasi Guru Kelas SD Kanisius Kintelan 1 ....................... 62
Lampiran 3.1 Instrumen Penelitian ............................................................. 72
Lampiran 3.2 Hasil Responden ................................................................... 75
Lampiran 4.1 Rekap Hasil Instrumen Penelitian ........................................ 85
Lampiran 5.1 Analisis Butir Soal ................................................................ 87
Lampiran 5.2 Statistik Deskriptif ................................................................ 96
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
oleh siswa bisa terjadi karena adanya berbagai faktor baik secara eksternal maupun
internal. Seseorang dapat dilanda kejenuhan belajar jika dia tidak memiliki motivasi
dan kehilangan penguatan terhadap keahlian tertentu sebelum mencapai keahlian
selanjutnya (Chaplin dalam Agustin, 2014: 12). Misalnya selama pembelajaran di
rumah diadakan akibat pandemi covid-19 sehingga kegiatan belajar mengajar
menjadi sedikit terhambat dan guru tidak bisa secara langsung mendampingi para
murid. Dengan adanya hal tersebut motivasi belajar yang dimiliki oleh anak akan
terganggu dan mengakibatkan adanya penurunan motivasi dalam belajar.
Kasus baru mengenai wabah Covid-19 yang sebelumnya tidak pernah
teridentifikasi pada manusia muncul, dimana fenomena umum indikasi terpaparnya
wabah ini berupa permasalahan pernapasan semacam kesulitan bernapas, batuk dan
disertai demam. Penyakit jenis baru ini dinamakan Coronavirus Diseases ataupun
yang lebih dikenal dengan Covid-19. Persebaran wabah sudah mulai teridentifikasi
dari sekitar bulan Desember 2019 dan mulai marak proses penyebarannya pada
tahun 2020. Permasalahan mengenai covid-19 ini oleh pihak WHO dinyatakan
sebagai sebuah pandemi global. Persebaran penyakit baru ini ke seluruh negara oleh
WHO disebut sebagai pandemi (World Health Organization, 2020), yang di mana
proses penyebarannya berlangsung secara cepat. Akibat dari meluasnya penyebaran
Covid-19 pemerintah Republik Indonesia menerapkan kebijakan baru untuk
mengatasi menyebarnya Covid-19 ini semakin meluas di Indonesia.
Melakukan pekerjaan dari rumah menjadi bentuk strategi baru yang
diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas.
Kebijakan itu ditujukan untuk masyarakat agar melakukan pekerjaanatau kegiatan
di rumah. Sehingga semua kegiatan termasuk belajar mengajar pun terjadi di rumah
melalui pembelajaran daring (dalam jaringan).
Tempat pertama anak didik untuk memperoleh harapan dan ilmu
pengetahuan serta menjadi pijakan anak dalam memperoleh persepsi dasar adalah
sekolah dasar. “Tujuan umum pendidikan dasar adalah untuk meletakan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut” (Depdiknas, 2006: 9).
Kemampuan yang menggerakan di dalam melakukan sebuah aktivitas yang
berakar dalam diri serta yang berasal dari luar diartikan sebagai motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Dalyono dalam Oktiani, 2017: 224). Berbagai upaya dalam diri yang menciptakan
aktivitas belajar dan memercayakan kegiatan belajar serta mengarahkan setiap
tindakan belajar sehingga mampu mencapai yang diharapkan diartikan sebagai
motivasi belajar (Wiinkel dalam Oktiani, 2017: 225). Dalam proses belajar
kebulatan tekad pada diri anak didik yang membangkitkan dan membuka tujuan
kegiatan belajar, sehingga mampu mencapai tujuan dikatakan sebagai motivasi
(Sadirman dalam Oktiani, 2017: 224).
Diketahui dari pengamatan peneliti, saat melakukan proses pembelajaran di
SD Kanisius Kintelan 1 mendapati bahwa motivasi belajar para siswa mengalami
depresiasi, diakibatkan proses belajar dari rumah. Hal ini juga dikatakan oleh
beberapa guru yang mengajar di kelas, dari beberapa siswa terdapat siswa yang
terkadang malas untuk ikut kelas menggunakan zoom ataupun google meet. Hal
tersebut menarik perhatian peneliti untuk meneliti mengenai motivasi belajar yang
terdapat di SD Kanisius Kintelan 1.
Motivasi belajar menjadi salah satu objek penelitian yang sangat banyak
diteliti oleh berbagai peneliti. Penelitian Utami, Priti Sesri dan Indra Jaya (2021)
yang meneliti mengenai motivasi belajar pada anak di era pandemi Covid-19 pada
kelas awal sekolah dasar menunjukan hasil sesungguhnya motivasi belajar siswa
selama mas pandemi dirasa cukup. Kemudian penelitian berikutnya yang diteliti
oleh Palupi, Tri Nathalia (2020) yang meneliti mengenai tingkatan stress terhadap
siswa-siswi sekolah dasar selama kegiatan belajar dilakukan dari rumah selama
pandemi covid-19, menunjukan hasil bahwa tingkat stress yang dimiliki oleh kelas
atas lebih besar dibandingkan dengan kelas kecil. Kemudian ada penelitian
Maulida, Dina ,dkk. (2021) meneliti penerapan pembelajaran daring dengan
memanfaatkan grup WhatsApp terhadap siswa sekolah dasar. Dari kesimpulan
penelitian yang dilakukan didapati bahwa pembelajaran daring menggunakan
WhatsApp belum terlalu efektif.
Pada penelitian-penelitian terdahulu yang dituliskan diatas masih banyak
meneliti mengenai motivasi belajar yang kemudian dikaitkan dengan tingkat stress
siswa, hasil belajar, prestasi belajar, atau mata pelajaran tertentu. Akan tetapi belum
ada yang terfokus untuk meneliti mengenai motivasi belajar siswa secara langsung
selama masa pandemi dengan survei, sehingga karena hal itu penelitian yang dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki perbedaan dengan penelitian terdahulu, dan penelitian yang dibuat pada
saat ini dipusatkan dalam meniliti mengenai motivasi belajar di SD Kanisius
Kintelan 1 khususnya siswa kelas atas sekolah dasar saat pandemi Covid-19 dengan
cara survei.
Disaat era pandemi Covid-19 seperti saat ini dimana banyak kegiatan yang
harus dikurangi atau bahkan ditiadakan, sehingga kita tidak bisa memastikan
apakah motivasi belajar yang terdapat di diri siswa itu mengalami permasalahan
atau tidak. Penelitian ini memiliki tujuan guna memperhitungkan tingkat motivasi
siswa terkhusus motivasi belajar selama masa pandemi. Khususnya pada siswa
kelas atas sekolah dasar apakah selama masa pandemi mereka tetap mempunyai
motivasi belajar ataupun malah mengalami penurunan motivasi. Rumusan masalah
utama pada penelitian ini yakni seberapa tinggi motivasi belajar para siswa selama
dimasa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
deskriptif menggunakan metode survei.
BAB II
LANDASAN TEORI
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.1.2 Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Gerakan dari dalam diri guna mencapai sesuatu bisa diartikan sebagai
motivasi, motivasi juga bisa diartikan sebagai dorongan yang dipunyai oleh
seseorang untuk berbuat sesuatu, sementara motif diartikan sebagai kebutuhan
(need), keinginan (wish), dorongan (desire) atau impuls (Usman, 2013:276). Peran
yang dimiliki oleh motivasi cukup penting dalam proses aktivitas belajar yaitu
menjadi faktor perangsang dan juga tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang.
Apabila seorang individu tidak mempunyai motivasi dalam belajar, maka ia tidak
memiliki dorongan di dalam proses belajar, sehingga proses kegiatan belajarnya
akan terganggu.
Pengertian mengenai motif dan motivasi memiliki perbedaan. Sebuah hasrat
yang menggerakan seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan dikatakan sebagai motif, sedangkan keinginan yang disadari untuk
mengkontrol perilaku seseorang supaya dapat tergerak hatinya untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga dapat mencapai hasil diartikan sebagai motivasi
(Purwanto, 2002:71).
Bersumber dari beberapa penngertian ahli tersebut, dapat disimpulkan
bahwa motivasi merupakan suatu usaha atau hasrat yang timbul dari diri manusia
yang didasari oleh kemauan untuk mencapai tujuan.
2. Jenis-jenis Motivasi
Motivasi dibedakan menjadi 2 bagian menurut Sardiman (dalam Oktiani,
2017: 225) yaitu: konsep-konsep daya penggerak yang dapat aktif tanpa perlu
rangsangan dari luar untuk menjadi aktif dapat diartikan sebagai motivasi intrinsik,
oleh sebab itu ketika individu memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu
contohnya seperti seorang anak sekolah dasar bernama Bayu yang mengikuti atau
berpartisipasi dalam sebuah perlombaan yang diadakan di sekolahnya bukan karena
dipilih melainkan karena ingin menikmati aktivitas perlombaan yang diadakan.
Sedangkan desakan dari luar yang dapat menggerakan individu untuk
melaksanakan suatu hal itu berasal dari suatu kebutuhan yang harus dipenuhi
diartikan sebagai motivasi ekstrinsik, contohnya seperti seorang anak sekolah dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bernama Aryo yang mengikuti atau berpartisipasi dalam perlombaan yang diadakan
di lingkungan rumahnya karena ingin membawa pulang hadiah yang dijanjikan.
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa jenis-jenis motivasi
itu ada motivasi intrinsik yang berfungsi sebagai penggerak tanpa harus mengalami
rangsangan dari luar dan motivasi ekstrinsik sebagai pendorong dalam melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan karena adanya rangsangan dari luar.
3. Teori motivasi
Teori motivasi itu terbagi kedalam 2 pendekatan, yaitu pendekatan isi dan
pendekatan proses. Teori ERG, dan teori kebutuhan Mc Clelland termasuk kedalam
pendekatan isi. Kemudian untuk pendekatan proses terdiri dari teori harapan dan
teori penetapan tujuan (Oktiani, 2017:220).
Clyton Alderfer membahasakan ketika suatu kebutuhan tidak terpenuhi,
maka semakin besar juga keinginan untuk memuaskannya merupakan Teori
mengenai ERG Robbins dan Judge (dalam Oktiani, 2017: 220). Sedangkan Teori
Kebutuhan McClelland disampaikan terdapat tiga kebutuhan dalam menjelaskan
motivasi, yaitu: 1) Dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, dan
berusaha keras untuk berhasil merupakan kebutuhan pencapaian atau need for
achievement; 2) Kebutuhan untuk memiliki pengaruh, menjadi berpengaruh
ataupun mengendalikan individu lain merupakan pengertian kebutuhan akan
kekuasaan atau need for power; 3) Keinginan untuk menjalin hubungan antar
personal yang akrab dan ramah merupakan kebutuhan afiliasi atau need for
affiliation Robbins dan Judge (dalam Oktiani, 2017: 220).
Pengertian dari Teori Harapan merupakan kemampuan untuk dapat
bertindak dengan cara tertentu tergantung kepada besarnya suatu harapan bahwa
tindakan yang dilakukan akan membawa hasil yang ada dan pada daya tarik hasil
tersebut terhadap individu Victor Vroom (dalam Oktiani, 2017: 221). Sedangkan
pengertian teori penentuan tujuan adalah tujuan-tujuan yang spesifik dan sulit,
dengan umpan balik akan mampu menghasilkan tingkat kinerja yang lebih baik.
Pada teori penentuan tujuan terdapat empat mekanisme penentuan tujuan, yaitu: 1)
Tujuan mengarahkan perhatian, berarti memfokuskan perhatian pada sesuatu yang
relevan dan penting; 2) Tujuan mengatur usaha. Tujuan tidak hanya membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
persepsi individu menjadi lebih selektif, tetapi juga memotivasi untuk bertindak; 3)
Tujuan meningkatkan ketekunan, ketekunan berkaitan dengan usaha yang
dilakukan untuk suatu tugas dalam jangka waktu yang lebih panjang; 4) Tujuan
mendorong strategi dan rencana tindakan, tujuan membantu individu untuk
mengembangkan strategi dan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan (Kreitner dan Kinicki dalam Oktiani, 2017: 221)
Berlandaskan gagasan ahli di atas, bisa disimpulkan bahwa teori motivasi
pendekatan isi yaitu teori ERG, dan teori kebutuhan McClelland menjelaskan
mengenai motivasi yang di mana jika suatu kebutuhan tertentu kurang terpenuhi
maka akan timbul dorongan yang lebih untuk dapat mencapai kebutuhan tersebut,
sedangkan teori motivasi pendekatan proses teori harapan, dan teori penentuan
tujuan menjelaskan mengenai motivasi itu berdasarkan pada kekuatan dari sebuah
tindakan dan dari tindakan tersebut akan menentukan tujuan yang kemudian diikuti
dengan hasil pada individu tersebut.
2.1.1.3 Belajar
1. Pengertian Belajar
Perubahan perilaku pada diri individu dan individu dengan lingkungannya,
serta perubahan yang terjadi terkait perspektif kepribadian yang tampak dari
perubahan yang bersangkutan merupakan pengertian belajar Buston (dalam Suardi,
2018: 9). Sedangkan J. Neweg (dalam Suardi, 2018: 9) mengatakan cara di mana
perilaku anak didik mengalami pergeseran sebagai akibat pengalaman unsur belajar
merupakan belajar. Belajar merupakan sebuah proses atau usaha yang dilakukan
individu guna mendapatkan perubahan perilaku yang baru sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya menurut Slameto
(dalam Parnawi, 2019: 1).
Berdasarkan gagasan ahli belajar bisa diartikan sebagai sebuah kegiatan
yang dapat mengubah perilaku seseorang akibat mengalami pengalaman unsur
belajar dalam berinteraksi dengan lingkungannya untuk dapat memperoleh
pengalaman ataupun pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Unsur-unsur Belajar
Perilaku yang saling bertautan, dikarenakan banyak unsur yang terlibat di
dalamnya merupakan perilaku belajar (Suardi, 2018:14), dan unsur-unsur belajar
adalah sebagai berikut:
a. Motif dari aktivitas belajar yang dilakukan individu merupakan cara untuk
mencukupi kebutuhan yang dijalani, maka sebab itu tingkah laku belajar
memiliki motif guna mengatasi permasalahan yang dialami dalam
mencukupi kebutuhannya.
b. Kecakapan yang dipunyai setiap individu dalam merespon situasi belajar
mempunyai caranya tersendiri dan hal ini berhubungan erat dengan
kesiapan individu tersebut.
c. Kondisi belajar yang ditemui mempunyai beragam alternatif yang bisa
diputuskan, sehingga alternatif yang ditentukan dapat menghasilkan
kepuasan atau tidak.
d. Penafsiran terhadap kondisi yang dihadapi oleh individu, di mana individu
tersebut dapat memutuskan langkah mana yang akan dipilih dan yang mana
yang ditolak berdasarkan pada penafsiran yang dimiliki oleh individu.
e. Reaksi yang diterapkan individu dalam mencukupi kebutuhannya sesudah
menentukan pilihannya dengan melaksanakan sesuatu, sehingga kebutuhan
dapat terpenuhi.
11
Wiinkel (dalam Oktiani, 2017: 225). Bersumber pada penjelasan tersebut motivasi
belajar bisa diartikan sebagai usaha atau upaya yang dilakukan dari dalam diri untuk
meraih tujuan yang diharapkan individu.
12
c. Adanya persaingan bisa dipakai untuk memotivasi siswa dalam belajar. Rivalitas
atau persaingan individu ataupun kelompok mampu meningkatkan hasil belajar
siswa. Konsep persaingan atau rivalitas sudah banyak digunakan dalam aspek
industri dan perdagangan, sehingga apabila diterapkan pada siswa mampu
mendorong aktivitas belajar siswa.
d. Mengembangkan siswa untuk menganggap tugas yang di terima sebagai bentuk
rintangan yang harus dilewati dengan sungguh-sungguh bisa dimanfaatkan
sebagai salah satu bentuk pendorong motivasi pada siswa. Apabila siswa
mengerjakan dengan sungguh-sungguh dan mendapatkan hasil yang baik maka
harga diri siswa juga akan meningkat.
e. Siswa biasanya bersemangat belajar jika menyadari akan ada tes. Sehingga
penggunaan tes ini membantu motivasi belajar siswa. Pemberian tes sebaiknya
tidak terlalu sering dan membuat anak menjadi jenuh. Sebaiknya guru
memberitahukan dahulu jika akan ada tes.
f. Siswa menjadi giat belajar apabila mereka mengetahui hasil dari kegiatan yang
mereka lakukan. Terutama apabila ada kemajuan dalam hasil yang didapatkan
oleh siswa, dikarenakan mengetahui hal tersebut akan muncul motivasi dari diri
siswa untuk belajar supaya dapat meraih yang diharapkan.
g. Pemberian apresiasi merupakan cara yang baik untuk membantu meningkatkan
motivasi siswa. Apresiasi diberikan di saat yang tepat sehingga bisa membangun
rasa senang dan menguatkan rasa siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi dan
membantu meningkatkan rasa percaya diri.
h. Penggunaan hukuman sebagai pendorong motivasi siswa bisa diterapkan dengan
baik apabila hukuman diberikan sesuai dengan prinsip pemberian hukuman
secara benar dan cermat. Walaupun terkesan negatif tetapi hal ini bisa membantu
siswa menjadi lebih baik dalam belajar.
i. Adanya harapan untuk belajar berarti terdapat faktor kesengajaan akan belajar.
Adanya harapan untuk belajar dalam diri siswa berarti di dalam diri siswa sudah
mempunyai motivasi untuk belajar. Sehingga hasilnya sudah tentu akan baik.
j. Motivasi bisa muncul dikarenakan adanya keinginan dalam diri, sehingga
dengan adanya keinginan tersebut, mendorong diri untuk mencapai suatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
diharapkan. Dalam belajar jika memiliki keinginan maka dapat berjalan dengan
baik. Keinginan atau hasrat bisa dibangun dengan cara seperti ini:
1) Menimbulkan rasa untuk memenuhi sebuah keinginan
2) Mengaitkan pada permasalahan pengetahuan terdahulu
3) Mendukung harapan mendapatkan pencapaian yang lebih baik
4) Memanfaatkan beragam gaya dalam membimbing
k. Rasa motivasi dalam diri siswa bisa terbangun jika siswa memahami sasaran
yang akan dicapai, dengan memahami hal tersebut dan mersa bahwa hal tersebut
sangat penting bagi siswa. Maka bisa menimbulkan hasrat untuk belajar..
Sehingga rasa motivasi dalam diri siswa bisa muncul dan berkembang.
Berlandaskan penyampaian dari ahli tersebut, bisa disimpulkan bentuk yang
bisa dipergunakan dalam mendorong sebuah motivasi dalam kegiatan belajar
adalah adanya representasi hasil belajar, penghargaan, adanya rivalitas,
membangun harga diri, penggunaan tes, mengetahui hasil, adanya apresiasi,
hukuman, harapan, keinginan belajar, memahami sasaran yang dituju.
14
15
individu seperti mulai mempelajari peranan sosial dalam dirinya, melatih diri
bergaul dengan teman sebayanya, mulai dapat menguraikan kata hati serta mulai
terlihat adanya pertumbuhan fisik dan juga motorik, kognisi, bahasa, emosi sosial,
dan tumbuhnya moral keagamaan.
16
17
terlalu banyak dari biasanya, tertinggal informasi karena sinyal yang kurang
memadai dan juga metode pbelajar yang diberikan oleh guru.
18
penelitian dapat disimpulkan rerata tingkatan stress siswa sekolah dasar kelas besar
lebih tinggi dibandingkan rerata tingkat stress kelas kecil.
Marwanto, Agung (2021) meneliti mengenai pembelajaran pada anak
sekolah dasar di masa pandemi covid-19. Penelitian ini memanfaatkan metode studi
literatur dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan yang didapatkan peneliti setelah
melakukan penelitian adalah kebijakan pemerintah dengan melakukan penutupan
sekolah dan mengganti kegiatan belajar mengajar menjadi pembelajaran jarak jauh
membuat banyak timbulnya hambatan yang dialami oleh siswa dan juga tingkat
pemahaman serta keefektifan pun berlainan tergantung pada aspek pendukung yang
terdapat pada siswa dan guru.
Latifa, Alia (2021) meneliti mengenai efek pembelajaran daring pada
pandemi covid-19 terhadap antusias siswa ketika belajar. Jenis penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian pendekatan kuantitatif memakai metode survei.
Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa implementasi pembelajaran
daring pada SD Negeri Nanjungmekar tergolong sedang
Keenam deskripsi jurnal dan tesis tersebut, dipilih peneliti untuk membantu
penelitian yang dijalankan. Jurnal dan tesis tersebut diakui relevan oleh peneliti
sebab sudah terbukti capaian hasilnya. Menggunakan jurnal dan tesis tersebut,
diinginkan membantu jalannya penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti tentang
survei motivasi belajar siswa kelas atas di SD Kanisius Kintelan 1 pada masa
pandemi Covid-19.
Berbeda dari penelitian sebelumnya yang menggunakan sekolah dasar
lainnya untuk digunakan sebagai subjek penelitian. Penelitian ini lebih berfokus
pada satu sekolah dasar untuk subjek penelitian yaitu SD Kanisius Kintelan 1. Maka
dari itu peneliti ingin memperlihatkan penelitian baru tentang motivasi belajar
siswa di masa pandemi covid-19 di SD Kanisius Kintelan 1.
Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai motivasi belajar. Penelitian ini
lebih berfokus terhadap motivasi belajar siswa kelas atas. Hal yang membedakan
serta menjadi keunggulan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu, dalam
melakukan penelitian sekolah yang digunakan adalah SD Kanisius Kintelan 1, dan
masalah yang diteliti hanyalah mengenai motivasi belajar siswa kelas atas selama
masa pandemi covid-19. Pada penelitian terdahulu rata rata meneliti mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
20
saat ini peserta didik banyak yang bersekolah dari rumah dan karena hal tersebut
motivasi siswa menjadi terdampak dalam belajar. Sehingga motivasi siswa bisa
terpengaruh oleh adanya kegiatan belajar dari rumah, karena selama siswa belajar
dari rumah siswa tidak diawasi oleh guru yang mungkin ketika bersekolah luring
selalu mendampingi siswa saat bersekolah. Jika kegiatan pembelajaran dilakukan
secara daring maka motivasi anak dalam belajar akan berpengaruh. Pendampingan
dari orang tua selama siswa belajar dari rumah juga bisa mempengaruhi motivasi
belajar siswa. Oleh sebab itu banyak faktor yang bisa menyebabkan tinggi
rendahnya motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa.
2.3.1 Motivasi belajar siswa kelas atas IV, V, dan VI SD Kanisius Kintelan 1
selama masa pandemi covid-19 dilihat dari aspek motivasi ekstrinsik dan
intrinsik termasuk dalam kategori rendah.
2.3.2 Motivasi belajar siswa kelas atas IV, V, dan VI SD Kanisius Kintelan 1
selama masa pandemi covid-19 termasuk dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
23
3.3.2 Sampel
Komponen pada kuantitas dan karakter khusus yang dipunyai populasi
tersebut yang menjadi bagian dari populasi yang ada diartikan sebagai sampel, dan
dalam pemungutan sampel perlu memanfaatkan sistem tertentu dan berdasarkan
pada petunjuk yang ada (Sugiyono, 2018: 130).
Pada penelitian ini, peneliti memakai teknik sampel dengan metode
purposive sampling untuk memilih sampel penelitian. Peneliti menggunakan
metode tersebut dikarenakan metode purposive sampling merupakan metode
pemilihan sampel di mana sampel dipilih dengan standard tertentu, dan menjadikan
sampel tidak terpilih secara acak. Berlandaskan pengertian tersebut, peneliti dapat
menyimpulkan bahwasanya sampel adalah komponen dari populasi yang dipilih
menggantikan populasi tersebut. Pada penelitian ini yang dipakai sebagai
perwakilan dari populasi adalah siswa kelas IV, V dan VI SD Kanisius Kintelan I,
karena salah satu siswa tidak bisa hadir pada saat pengambilan data maka peneliti
menggunakan siswa yang hadir sebanyak 50 siswa sebagai sampel.
24
25
26
27
28
29
Pada tabel 3.3 dan 3.4 menggambarkan indikator dan juga perangkat
motivasi belajar yang telah disusun peneliti, lalu instrumen penelitian yang sudah
disiapkan diberikan pada validator yang sudah ditetapkan guna melakukan validasi.
Validasi ini bermaksud mendapatkan penilaian guna melihat apakah instrumen
yang akan diberikan kepada siswa atau responden sudah layak atau masih
memerlukan perubahan atau revisi. Validator yang peneliti tentukan untuk
melakukan validasi, adalah salah satu dosen pengajar pada program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma serta tiga orang guru
kelas atas SD Kanisius Kintelan 1.
Berdasarkan kepada penilaian validasi dari ahli yang sudah didapatkan,
hasil dari keusioner yang sudah tersusun bisa dikatakan layak untuk diberikan atau
digunakan melalui perbaikan. Berikut ini merupakan rangkuman dari masukan
yang diberikan oleh validator:
1. Secara keseluruhan isi angket sudah baik, hanya perlu sedikit revisi
untuk tambahan kejelasan petunjuk pengisian angket dan juga lebih
di deskripsikan kembali bagian judul kuesioner.
2. Lembar angket atau kuesioner sudah layak, hanya saja perlu
diperbaiki beberapa pemilihan kata supaya anak atau responden
memahami maksud dari kalimat yang digunakan.
Setelah peneliti melakukan validasi instrumen, selanjutnya peneliti
melaksanakan uji keterbacaan terhadap 5 siswa terdiri dari kelas VI sebanyak 2
siswa, kelas V sebanyak 2 siswa, dan kelas IV sebanyak 1 siswa dari sekolah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
berbeda dengan sekolah yang digunakan pada penelitian ini. Keluaran dari uji
keterbacaan kuesioner yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan skor seperti
berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Keterbacaan
31
Dari rumus diatas didapatkan hasil pada setiap kategori seperti berikut ini:
Kemudian hasil dari rumus diatas disusun dalam bentuk seperti dibawah
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
33
34
35
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
38
6% 10%
84%
39
2. Saya
membuka
buku hanya 12 24 16 32 12 24 8 16 2 4 50 100
ketika akan
ujian saja
3 Saya senang
membaca
13 26 20 40 9 18 5 10 3 6 50 100
buku selain
buku pelajaran
4 Ketika
mendapat nilai
yang jelek 13 26 16 32 12 24 6 12 3 6 50 100
saya merasa
sedih
5 Saya merasa
puas ketika
39 78 10 20 - - - - 1 2 50 100
mendapat nilai
yang bagus
6 Saya tidak
mudah putus
asa ketika 18 36 22 44 6 12 3 6 1 2 50 100
mengalami
kesulitan
7 Ketika
mendapat nilai
jelek saya 26 52 16 32 6 12 2 4 - - 50 100
langsung
menyerah
8 Saya akan
banyak
bertanya jika
12 24 30 60 3 6 1 2 4 8 50 100
tidak
memahami
materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
41
42
Apabila data di atas dimasukan ke dalam pie chart berdasar pada banyaknya
jawaban yang dipilih siswa, maka akan menciptakan persentase sebagai berikut:
Gambar 4.2 Pie Chart Persentase Jawaban
6%
8%
32%
17%
37%
5 4 3 2 1
Bersumber pada hasil di atas dapat terlihat bahwa dari 50 responden dengan
26 pernyataan sesudah disusun oleh peneliti, pilihan jawaban 4 mempunyai hasil
yang teratas yakni 37%.
Lewat hasil data yang didapatkan dari 50 responden, disampaikan dalam
tabel 4.1 sebanyak 26 pernyataan yang sudah tersusun. Diperoleh enam indikator
diantaranya yaitu mempunyai hasrat dan keinginan berhasil; memiliki dorongan
dan kebutuhan dalam belajar; harapan dan cita-cita masa depan; penghargaan dalam
belajar; kegiatan yang menarik dalam belajar; lingkungan belajar yang kondusif.
Jikalau enam indikator tersebut dimuat ke dalam tabel diperoleh hasil seperti
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bersumber dari tabel 4.3 ditemukan bahwa dari enam indikator yang sudah
diatur sedemikian rupa oleh peneliti, mendapatkan hasil rata-rata yang saling
berbeda di setiap indikatornya dalam bentuk kategori. Hasil data kategori terhadap
indikator “ Adanya hasrat dan keinginan berhasil” adalah tinggi. Kategori terhadap
indikator yang kedua “Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar” adalah
tinggi. Kategori terhadap indikator “Adanya harapan dan cita-cita masa depan”
adalah tinggi. Kategori terhadap indikator yang keempat “Adanya penghargaan
dalam belajar” adalah sedang. Kategori terhadap indikator yang kelima “Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar” adalah tinggi dan terhadap indikator keenam
“Adanya lingkungan belajar yang kondusif” termasuk kedalam tingkat kategori
yang tinggi. Lewat enam indikator yang sudah dibuat dan disusun oleh peneliti,
lima indikator yang disusun termasuk kedalam kategori “Tinggi” dan satu indikator
yang disusun termasuk kedalam kategori “Sedang”.
44
45
mengenai sikap siswa selama masa pandemi dan menurut penjelasan dari guru kelas
yang mengampu masih cukup banyak siswa yang motivasi belajarnya kurang
sehingga peneliti berasumsi bahwa motivasi belajar yang terdapat di siswa kelas
IV, V dan VI di SD Kanisius Kintelan 1 berada di fase yang rendah.
Dikarenakan adanya perbedaan antara hasil kuesioner dengan penjelasan
dari guru kelas, peneliti berpendapat bahwa adanya perbedaan bisa terjadi karena
berbagai hal seperti: pendampingan dari orang tua selama siswa belajar dirumah
sangat maksimal sehingga siswa bisa mendapatkan motivasi belajar yang tinggi,
kemudian ketika siswa mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti
kemungkinan besar siswa tidak mengisi selaras dengan yang dialami siswa sendiri
atau melihat jawaban teman disampingnya, sehingga siswa mendapatkan hasil
motivasi belajar yang termasuk tinggi.
Kemudian jika melihat dari setiap masing-masing indikator, dihasilkan data
sebagai berikut pada indikator 1 “Adanya hasrat dan keinginan berhasil” rerata yang
dihasilkan adalah 4,00 yang masuk kedalam kategori tinggi. Indikator 2 “Adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar” memperoleh rerata 3,87 dan terhitung
sebagai kriteria tinggi. Untuk indikator 3 “Adanya harapan dan cita-cita masa
depan” menghasilkan rerata jawaban 3,89 terhitung sebagai kriteria tinggi. Dari
hasil tiga indikator ini bisa disimpulkan secara jamak siswa siswi kelas IV, V, dan
VI memiliki motivasi untuk mencapai sebuah keberhasilan melalui proses belajar.
Berikutnya pada indikator 4 “Adanya penghargaan dalam belajar” mendapatkan
rata-rata 3,32 masuk kedalam kategori sedang. Kemudian indikator 5 “Adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar” mendapatkan rata-rata 3,71 termasuk dalam
kategori tinggi. Indikator ke 6 “Adanya lingkungan belajar yang kondusif”
mendapatkan rata-rata jawaban 3,92 dan termasuk kedalam kategori tinggi. Pada
indikator ini peran orang tua serta guru juga turut berperan besar dalam tinggi dan
rendahnya motivasi belajar yang terdapat dalam diri siswa.
Kemudian jika dikaitkan pada bentuk atau hal yang mebangkitkan motivasi
yang disebutkan oleh (Sadirman dalam Elihami, 2019: 191) pada bagian kajian
teori, di mana terdapat beberapa bentuk yang digunakan untuk mendorong motivasi
belajar seperti, adanya representasi hasil belajar; penghargaan; adanya rivalitas;
membangun harga diri; penggunaan tes; mengetahui hasil; adanya apresiasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
hukuman; harapan; keinginan belajar; memahami sasaran yang ditujui dapat dilihat
bahwa motivasi belajar siswa-siswi kelas IV, V dan VI di SD Kanisius Kintelan 1
itu mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Kemudian apabila setiap indikator
dirangkum berdasarkan nilai yang didapatkan pada kuesioner motivasi belajar yang
telah diberikan, akan menghasilkan rerata sebesar 3,80 yang diterima kedalam
kategori motivasi belajar yang tinggi. Bersumber pada hasil kuesioner, hasil
indikator dan juga adanya perbedaan yang ditemukan oleh peneliti. Peneliti
menyatakan bahwa motivasi belajar yang terdapat dalam diri siswa kelas atas IV,
V dan VI selama pandemi covid 19 masih tergolong tinggi.
Proses belajar dari rumah yang sudah mulai berangsur kembali ke
pembelajaran secara tatap muka terbatas di sekolah memungkinkan siswa untuk
sudah beradaptasi dengan cukup baik pada proses belajar mengajar. Sehingga
penelitian yang dilaksanakan peneliti tentang motivasi belajar pada siswa kelas atas
IV, V dan VI SD Kanisius Kintelan 1 mempunyai tingkatan motivasi belajar yang
tinggi serta tidak menimbulkan tingkat motivasi belajar yang rendah. Menurut
penelitian terdahulu, sebelum waktu dilaksanakannya penelitian ini, ditemukan
penelitian yang mengungkapkan sejumlah sekolah mendapatkan tingkatan motivasi
belajar rendah. Hal tersebut menurut peneliti dapat terjadi dikarenakan pelaksanaan
kegiatan penelitian berdekatan dengan awal pandemi atau bahkan di tengah
pandemi covid-19 yang menyebar di Indonesia. Sehingga kemungkinan besar hasil
motivasi belajar yang didapatkan rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bersumber dari hasil penelitian yang didapatkan peneliti, maka dapat
diambil kesimpulan seperti berikut ini:
Motivasi belajar siswa kelas atas IV, V, dan VI dalam masa pandemi covid-
19 di SD Kanisius Kintelan 1 tergolong pada kriteria yang tinggi. Kondisi tersebut
bisa diketahui dari data yang didapatkan, dimana sejumlah 42 siswa mendapatkan
persentase 84% pada kriteria tinggi, 3 siswa mendapatkan persentase 6% pada
kriteria sedang, dan 5 siswa mendapatkan persentase 10% pada kriteria sangat
tinggi. Data yang sudah didapatkan peneliti mampu membagikan penjelasan
mengenai tingkatan motivasi belajar yang terdapat pada siswa kelas atas IV, V, dan
VI di SD Kanisius Kintelan 1 masih terbilang tinggi dalam masa pandemi covid-
19.
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
DAFTAR PUSTAKA
Budiastuti, D., & Bandur, A. (2018). Validitas dan reliabilitas penelitian. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Dimyati & Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Imron, I. (2019). Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Menggunakan Metode Kuantitatif Pada CV. Meubele
Berkah Tangerang. Indonesian Journal on Software Engineering
(IJSE), 5(1), 19-28.
Juntika, N. (2007). Perkembangan Peserta Didik (Modul). Bandung: SPs UPI.
Kemendikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Khaulani, F., Neviyarni, S., & Irdamurni, I. (2020). Fase dan tugas perkembangan
anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(1), 51-59.
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
51
52
Utami, P. S., & Jaya, I. (2021). Motivasi Belajar Anak Masa Pandemi Covid-19 di
Kelas Awal Sekolah Dasar Kecamatan Sutera. Jurnal Pelita
PAUD, 5(2), 239-246.
53
LAMPIRAN 1
SURAT-SURAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
55
56
57
LAMPIRAN 2
VALIDASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 4
DATA
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
86
LAMPIRAN 5
SPSS 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
X1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 2,0 2,0 2,0
2 1 2,0 2,0 4,0
3 1 2,0 2,0 6,0
4 27 54,0 54,0 60,0
5 20 40,0 40,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 2 4,0 4,0 4,0
2 8 16,0 16,0 20,0
3 12 24,0 24,0 44,0
4 16 32,0 32,0 76,0
5 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 6,0 6,0 6,0
2 5 10,0 10,0 16,0
3 9 18,0 18,0 34,0
4 20 40,0 40,0 74,0
5 13 26,0 26,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
X4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 6,0 6,0 6,0
2 6 12,0 12,0 18,0
3 12 24,0 24,0 42,0
4 16 32,0 32,0 74,0
5 13 26,0 26,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 2,0 2,0 2,0
4 10 20,0 20,0 22,0
5 39 78,0 78,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 2,0 2,0 2,0
2 3 6,0 6,0 8,0
3 6 12,0 12,0 20,0
4 22 44,0 44,0 64,0
5 18 36,0 36,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
X7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 2 4,0 4,0 4,0
3 6 12,0 12,0 16,0
4 16 32,0 32,0 48,0
5 26 52,0 52,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 4 8,0 8,0 8,0
2 1 2,0 2,0 10,0
3 3 6,0 6,0 16,0
4 30 60,0 60,0 76,0
5 12 24,0 24,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 2 4,0 4,0 4,0
2 3 6,0 6,0 10,0
3 6 12,0 12,0 22,0
4 28 56,0 56,0 78,0
5 11 22,0 22,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
X10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 2 4,0 4,0 4,0
2 6 12,0 12,0 16,0
3 12 24,0 24,0 40,0
4 19 38,0 38,0 78,0
5 11 22,0 22,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 2 4,0 4,0 4,0
2 2 4,0 4,0 8,0
3 3 6,0 6,0 14,0
4 25 50,0 50,0 64,0
5 18 36,0 36,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 2,0 2,0 2,0
2 2 4,0 4,0 6,0
3 14 28,0 28,0 34,0
4 18 36,0 36,0 70,0
5 15 30,0 30,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
X13
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 6,0 6,0 6,0
2 10 20,0 20,0 26,0
3 10 20,0 20,0 46,0
4 13 26,0 26,0 72,0
5 14 28,0 28,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X14
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 3 3 6,0 6,0 6,0
4 29 58,0 58,0 64,0
5 18 36,0 36,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X15
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 5 10,0 10,0 10,0
2 7 14,0 14,0 24,0
3 12 24,0 24,0 48,0
4 16 32,0 32,0 80,0
5 10 20,0 20,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
X16
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 6,0 6,0 6,0
2 7 14,0 14,0 20,0
3 17 34,0 34,0 54,0
4 17 34,0 34,0 88,0
5 6 12,0 12,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X17
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 9 18,0 18,0 18,0
2 8 16,0 16,0 34,0
3 16 32,0 32,0 66,0
4 12 24,0 24,0 90,0
5 5 10,0 10,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X18
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 3 6,0 6,0 6,0
2 6 12,0 12,0 18,0
3 11 22,0 22,0 40,0
4 15 30,0 30,0 70,0
5 15 30,0 30,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
X19
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 2 4,0 4,0 4,0
2 2 4,0 4,0 8,0
3 5 10,0 10,0 18,0
4 20 40,0 40,0 58,0
5 21 42,0 42,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X20
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 12 24,0 24,0 24,0
2 10 20,0 20,0 44,0
3 16 32,0 32,0 76,0
4 8 16,0 16,0 92,0
5 4 8,0 8,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X21
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 2 4,0 4,0 4,0
3 5 10,0 10,0 14,0
4 22 44,0 44,0 58,0
5 21 42,0 42,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
X22
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 6 12,0 12,0 12,0
3 15 30,0 30,0 42,0
4 11 22,0 22,0 64,0
5 18 36,0 36,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X23
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 1 2,0 2,0 2,0
3 5 10,0 10,0 12,0
4 16 32,0 32,0 44,0
5 28 56,0 56,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X24
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 6 12,0 12,0 12,0
2 3 6,0 6,0 18,0
3 5 10,0 10,0 28,0
4 23 46,0 46,0 74,0
5 13 26,0 26,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
X25
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 8 16,0 16,0 16,0
2 4 8,0 8,0 24,0
3 11 22,0 22,0 46,0
4 14 28,0 28,0 74,0
5 13 26,0 26,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
X26
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 1 2,0 2,0 2,0
3 10 20,0 20,0 22,0
4 19 38,0 38,0 60,0
5 20 40,0 40,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Statistics
N Valid 50
Missing 0
Mean 99,16
Median 98,00
Mode 95
Std. Deviation 8,014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97