Anda di halaman 1dari 108

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN

DARING MELALUI MEDIA GAME EDUKASI QUIZIZZ PADA MASA


PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana
Ciawi Semester 1 Tahun Ajaran 2020/2021

Oleh:

Hani Meilani, S.Kep

219032495038

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

“Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Melalui Media Game
Edukasi Quizizz Pada Masa Pencegahan Penyebaran COVID-19” .

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di Kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana Ciawi
Semester 1 Tahun Ajaran 2020/2021”

Oleh:

Hani Meilani, S.Kep

219032495038

Telah disahkan oleh Kepala Sekolah SMK Bhakti Kencana Ciawi pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 16 Nopember 2021

Kepala Sekolah Ciawi, 16 Nopember 2021


SMK Bhakti Kencana Ciawi Penulis

Iis Siti Mutmainah, S.Pd Hani Meilani S.Kep


NUPTK: 0433764666230133 NUPTK: 7840771678230002
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hani Meilani, SKep

NIM : 219032495038

Jurusan: Keperawatan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Melalui
Media Game Edukasi Quizizz Pada Masa Pencegahan Penyebaran COVID-19” benar-benar
disusun dan ditulis oleh yang bersangkutan di atas, dan bukan merupakan plagiasi tulisan
atau pikiran orang lain dan diakui sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri. Apabila
kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini hasil
plagiat, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Ciawi, 16 Nopember 2021


Pembuat Pernyataan

Hani Meilani, S.Kep


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa dalam
pembelajaran daring melalui media game edukasi Quizizz. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas XII Keperawatan SMK
Bhakti Kencana Ciawi sebanyak 27 orang siswa. Objek penelitian adalah keseluruhan proses
dan hasil pembelajaran melalui media game edukasi Quizizz sebagai upaya meningkatkan
keaktifan belajar siswa di kelas tersebut. Instrumen penelitian berupa peneliti, lembar
observasi pembelajaran, dan hasil belajar siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis
data deskriptif kualitatif melalui tiga tahap yaitu reduksi, analisis dan penyimpulan data.

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa


penggunaan media game edukasi Quizizz dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas
XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana Ciawi. Pada siklus 1, keaktifan siswa sebanyak 67,5
%, kurang aktif. Pada siklus II meningkat menjadi 82,5 %, cukup aktif. Dan pada siklus III
terjadi peningkatan keaktifan siswa sebanyak 87,5 % tergolomg sangat aktif. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa media game edukasi Quizizz dapat meningkatkan
keaktifan siswa dalam pembelajaran daring pada masa pencegahan penyebaran COVID-19
mata pelajaran Fisiologi Sistem Pernafasan.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam
Pembelajaran Daring dengan Menggunakan Media Game Edukasi Quizizz Pada Masa
Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Kelas XII Keperawatan Semester I Tahun Pelajaran
2020/2021”.

Dalam penyusunan laporan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih dengan tulus dan sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan laporan
penelitian ini selesai. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Iis Siti Mutmainah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Bhakti Kencana Ciawi
2. Keluarga dan rekan-rekan yang telah mendukung dan mendo’akan penulis dalam
menyusun penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian tindakan ini jauh dari
sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
selalu penulis harapkan.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................2
C. Analisis Masalah ......................................................................................2
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 3
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Penelitian Tindakan Kelas....................................................................... 4
B. Keaktifan Belajar .....................................................................................5
C. Game Edukasi Quizizz ............................................................................ 12
BAB III. METODELOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian..................................................................................... 13
B. Tempat Penelitian.................................................................................... 13
C. Deskripsi Per Siklus ................................................................................ 13
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 22
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 26
B. Saran ........................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................28


LAMPIRAN-LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu tantangan terbesar di era revolusi industri 4.0 adalah meningkatkan
sumber daya manusia. Salah satu usaha yang dapat ditempuh dalam meningkatkan
sumber daya manusia yaitu melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan
penting pada susatu bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui pengajaran (Rohmah,
2017). Sesuai dengan Undang-Undang sistem pendidikan nasional pasal 3 tentang
fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermanfaat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional juga bertujuan untuk mengembangkan potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Tujuan inilah yang mendasari
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan dapat
dilakukan dengan melakukan pembaharuan dalam proses pembelajaran, salah satunya
adalah penerapan media pembelajaran. Untuk menjawab era revolusi industri 4.0, guru
harus mampu berinovasi dalam penerapan media pembelajaran untuk meningkatkan
motivasi dab keaktifan siswa yang berdampak pada hasil belajar.
Seiring himbauan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus COVID-19,
sebagian besar aktivitas luar ruangan harus dikerjakan dari rumah. Ini merupakan
realitas baru yang harus dialami dunia pendidikan. Semua kalangan termasuk guru,
siswa dan orang tua harus siap menjalani kehidupan baru (new normal) melalui
pendekatan belajar jarak jauh berbasis teknologi. Hal ini dilakukan agar proses
pendidikan tetap berjalan dalam masa pandemi.
Keharusan melakukan pembelajaran jarak jauh ini merupakan hal yang baru
yang harus dijalani. Banyak hal yang harus disiapkan seperti perangkat komputer atau
gawai yang mumpuni dan jaringan internet. Selain itu, para pendidik harus pandai
dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Pembelajaran interaktif (bersifat saling melakukan aksi) dan menarik juga
menyenangkan menjadi pilihan terbaik yang bisa dipilih oleh pendidik dalam
menyampaikan materi pembelajaran walaupun dilakukan secara daring.
Keaktifan siswa dapat tercipta melalui penerapan media pembelajaran yang
menarik. Salah satu media pembelajaran yang menarik dalam pembelajaran daring
adalah dengan memanfaatkan game edukasi Quizizz. Game edukasi ini diintegrasikan
dengan soal-soal evaluasi diharapkan dapat membuat pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan dan aktif. Hal ini sependapat dengan Henry (2010) yang
mengemukakan tentang dampak positif penggunaan game yang salah satunya adalah
game menyenangkan dan menghibur serta game yang memberikan latihan untuk
memecahkan masalah dan logika sehingga terbiasa aktif berpikir, belajar, dan berlatih
walaupun berada di rumah. Tujuan penelitan ini adalah meningkatkan keaktiffan

1
2

belajar siswa di rumah pada masa pencegahan penyebaran COVID-19 melalui


penerapan media game edukasi Quizizz.
Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa kelas XII Keperawatan SMK
Bhakti Kencana Ciawi selama pemebelajaran daring ditemukan bahwa siswa kurang
berperan aktif dalam pembelajaran. Terdapat beberapa siswa yang tidak mengikuti
kelas karena merasa bosan. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam pembelajaran
untuk meningkatkan kualitas belajar siswa khususnya di masa adaptasi kebiasaan baru
(New normal).
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertatrik untuk
melakukan penelitian lebih mendalam mengenai “Upaya Meningkatkan Keaktifan
Dalam Pembelajaran Daring Melalui Media Game Quizizz Pada Masa Pencegahan
Penyebaran COVID-19”. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XII Keperawatan
SMK Bhakti Kencana Ciawi semester 1 tahun ajaran 2020/2021.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, terdapat
beberapa masalah:
1. Kondisi New normal yang saat ini masih berlangsung dapat menurunkan
kualitas pembelajaran dan rendahnya hasil belajar siswa.
2. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran yang terkesan
membosankan.
3. Kegiatan belajar mengajar masih berlangsung satu arah.

C. Analisis Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi malasah di atas, maka perlu ada
pembatasan masalah. Batasan masalah ini tentang keaktifan belajar, hasil belajar dan
media pembelajaran yang digunakan. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan keaktifan siswa melalui penerapan Media Game Edukasi Quizizz pada
masa pencegahan penyebaran COVID-19 Di kelas XII Keperawatan SMK Bhakti
Kencana Ciawi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan analisis masalah di atas,
maka perumusan masalah pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Apakah media game edukasi Quizizz dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa dalam masa pencegahan penyebaran COVID-19 pada siswa kelas
XII Keperawatan SMK Bhakti kencana Ciawi?
2. Bagaimana penggunaan media game edukasi Quizizz dapat meningkatkan
keaktifan bealjar siswa pada masa pencegahan penyebaran COVID-19
pada siswa kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana Ciawi pada masa
pencegahan penyebaran COVID-19.
3
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah di atas sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah media game edukasi Quizizz dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada masa pencegahan penyebaran COVID-19
pada siswa kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana Ciawi.
2. Mengetahui bagaimana penggunaan media game edukasi Quizizz dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada masa pencegahan penyebaran
COVID-19 pada siswa kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana
Ciawi.

F. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini manfaat yang dapat penulis paparkan, yaitu:
1. Manfaat teoritis
Dengan adanya media pembelajaran yang lebih modern dan tidak
membosankan diharapkan penelitian ini dapat mendukung majunya
pendidikan Indonesia.

2. Manfaat praktis
a. Bagi Gurru
1). Dapat meningkatkan profesionalitas guru, khususnya guru mata
pelajaran.
2). Menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi
pembelajaran.
3). Dapat memperoleh media pembelajaran yang tepat dalam
menyajikan media pembelajaran.
b. Bagi Siswa
1). Meningkatkan keaktifan belajar siswa
2). Memberi motivasi dan semangat untuk mengikuti pembelajaran.
3). Melalui media pembelajaran yang inovatif, memudahkan siswa
dalam memahami materi pelajaran.
c. Bagi Sekolah
1). Memberikan kemajuan mutu pendidikan sekolah dalam hal
teknologi.
2) Sekolah yang maju, akan membuka peluang untuk menambah
jumlah peserta didik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

1) Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki


pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan
praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau utuk
mengubahnya. PTK mendorong guru untuk berani bertindak dan berpikir kritis
dalam mengembangkan teori dan rasional bagi mereka sendiri, dan bertanggung
jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara profesional.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, melalui PTK guru siap untuk


mengintropeksi, atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai
seorang guru diharapkan meningkatkan. Kemampuan diri tersebut dapat
berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan belajar peserta didik, baik dalam
aspek penalaran, keterampilan, pengetahuan hubungan sosial maupun aspek-aspek
lain yang bermanfaat bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan


PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap
berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, PTK
yaitu meningkatkan kualitas pendidikan atau pangajaran yang dilaksanakan oleh
guru/peneliti itu sendiri, yang diharapkan dampaknya tidak ada lagi permasalahan
yang mengganjal di dalam kelas pada saat proses pembelajaran.
b. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

4
5
Berdasarkan gambar di atas, tahapan-tahapan dalam penelitian kelas
adalah sebagai berikut :
a) Perencanaan

Pada tahapan ini dilakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengjar,
mengidentifikasi masalah yang ditemukan saat belajar, menyiapkan dan menyusun
instrumen penelitian berupa: silabus, RPP, media pembelajaran, lembar
wawancara, dan lembar observasi.

b) Tindakan

Pada tahap ini merupakan tahap pelaksaan pembelajaran dengan menggunakan


model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berupa pelaksanaan
pembelajaran, dan pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data dari hasil
kegiatan belajar, wawancara dan observasi.
b) Refleksi
Pada tahapan ini dilakukan pengulangan kembali apa yang telah dilakukan.
Mengungkapkan kembali kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I, dan
menyusun rencana pada siklus II.

2) Keaktifan Belajar

1. Pengertian Keaktifan Belajar


Secara harfiah keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti sibuk, giat (Kamus
Besar Bahasa Indonesia: 17). Aktif mendapat awalan ke- dan –an, sehingga
menjadi keaktifan yang mempunyai arti kegiatan atau kesibukan. Jadi, keaktifan
belajar adalah kegiatan atau kesibukan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah maupun di luar sekolah yang menunjang keberhasilan belajar
siswa.
Keaktifan tersebut tidak hanya keaktifan jasmani saja, melainkan juga
keaktifan rohani. Menurut Sriyono, dkk (1992: 75) keaktifan jasmani dan rohani
yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai
berikut:
6

a. Keaktifan indera; pendengaran, penglihatan, peraba, dan sebagainya.


Peserta didik harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya
sebaik mungkin. Mendikte dan menyuru mereka menulis sepanjang jam
pelajaran akan menjemukan. Demikian pula dengan menerangkan terus
tanpa menulis sesuatu di papan tulis. Maka pergantian dari membaca ke
menulis, menulis ke menerangkan dan seterunya akan lebih menarik dan
menyenangkan.
b. Keaktifan akal; akal peserta didik harus aktif atau dikatifkan untuk
memecahkan masalah, menimbang, menyusun pendapat dan mengambil
keputusan.
c. Keaktifan ingatan; pada saat proses belajar mengajar peserta didik harus
aktif menerima bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan
menyimpannya dalam otak. Kemudian pada suatu saat ia siap dan mampu
mengutarakan kembali.
d. Keaktifan emosi dalam hal ini peserta didik hendaklah senantiasa
berusaha mencintai pelajarannya, karena dengan mencintai pelajarannya
akan menambah hasil belajar peserta didik itu sendiri.
Sebenarnya semua proses belajar mengajar peserta didik mengandung unsur
keaktifan, tetapi antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Oleh
karena itu, peserta didik harus berpartisipasi aktif secara fisik dan mental dalam
kegiatan belajar mengajar. Keaktifan peserta didik dalam proses belajar merupakan
upaya peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana keaktifan
belajar peserta didik dapat ditempuh dengan upaya kegaiatan belajar kelompok
maupun belajar secara perseorangan.

2. Jenis-Jenis Keaktifan Belajar


a. Mendengar, dalam proses belajar yang sangat menonjol adalah mendengar dan
melihat. Apa yang kita dengar dapat menimbulkan tanggapan dalam ingatan-
ingatan, yang turut dalam membentuk jiwa sesorang.
b. Melihat, peserta didik dapat mneyerap dan belajar 83% dari penglihatannya.
Melihat berhubungan dengan penginderaan terhadap objek nyata, seperti
peragaa atau demonstrasi. Untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam
belajar melalui proses mendengar dan
7

Perbuatan belajar merupakan perbuatan yang sangat kompleks dan


proses yang berlangsung pada otak manusia. Dengan melakukan perbuatan
belajar tersebut peserta didik akan menjadi aktif di dalam kegaiatn belajar.
/Jenis-jenis keaktifan belajar siswa dalam proses belajar sangat beragam.
Curiculum Guiding Commite of the Winsconsin Cooperative Educational
Program dalam Oemar Hamalik (2009: 20-21) mengklasifikasikan aktivitas
peserta didik dalam proses belajar menjadi: (1) kegiatan penyelidikan:
membaca, berwawancara, mendengarkan radio, menonton film, dan alat-alat
AVA lainnya; (2) kegiatan penyajian: laporan, panel and round table
discussion, mempertunjukkan visual aid, membuat grafik dan chart; (3)
kegiatan latihan mekanik: digunakan bila kelompok menemui kesulitan
sehingga perlu diadakan ulangan dan latiha; (4) kegiatan apresiasi:
mendengarkan musik, membaca, menyaksikan gambar; (5) kegiatan observasi
dan mendengarkan: bentuk alat-alat dari murid sebagai alat bantu belajar; (6)
kegiatan ekspresi kreatif: pekerjaan tangan, menggambar, menulis, bercerita,
bermain, membuat sajak, bernyanyi, dan bermain musik, (7) bekerja dalam
kelompok: latihan dalam ta!ta kerja demokratis, pembagian kerja antara
kelompok dalam melaksanakan rencana, (8) percobaan: belajar mencobakan
cara-cara menegrjakan sesuatu, kerja laboratorium dengan menekankan
perlengkapan yang dapat dibuat oleh peserta didik di samping perlengkapan
yang telah tersedia, serta (9) kegiatan mengirganisasi dan menilai:
diskriminasi, menyeleksi, mengatur dan menilai pekerjaan yang dikerjakan
oleh mereka sendiri.
Lebih lanjut, Mohammad Ali membagi jenis keaktifan siswa dalam
proses belajar ada delapan aktivitas, yaitu: mendengar, melihat, mencium,
merasa, meraba, mengilah ide, menyatakan ide, dan melakukan latihan.
Secara
8

melihat, sering digunakan alat bantu dengar dan pandang, atau yang sering di
kenal dengan istilah alat peraga.

c. Mencium, sebenarnya penginderaan dalam proses belajar bukan hanya


mendengar dan melihat, tetapi meliputi penciuman. Seseorang dapat
memahami perbedaan objek melalui bau yang dapat dicium.

d. Merasa, yang dapat memberi kesan sebagai dasar terjadinya berbagai bentuk
perubahan bentuk tingkah laku bisa juga dirasakan dari benda yang dikecap.

e. Meraba, untuk melengkapi penginderaan, meraba dapat dilakukan untuk


membedakan suatu benda dengan yang lainnya.

f. Mengolah ide, dalam mengolah ide peserta didik melakukan proses berpikir atau
proses kognisi. Dari keterangan yang disampaikan kepadanya, baik secara lisan
maupun secara tulisan, serta dari proses penginderaan yang lain yang kemudian
peserta didik mempersepsi dan menanggapinya. Berdasarkan tanggapannya,
dimungkinkan terbentuk pengetahuan, pemahaman, kemampuan menerapkan
prinsip atau konsep, kemampuan menganalisis, menarik kesimpulan dan
menilai. Inilah bentuk-bentuk perubahan tingkah laku kognitif yang dapat
dicapai dalam proses belajar mengajar.

g. Menyatakan ide, tercapainya kemampuan melakukan proses berpikir yang


kompleks ditunjang oleh kegiatan belajar melalui pernyataan atau
mengekspresikan ide. Ekspresi ide ini dapat diwujudkan melalui kegiatan
diskusi, melakukan eksperimen, atau melalui proses penemuan melalui
kegiatan semacam itu, taraf kemmapuan kognitif yang dicapai lebih baik dan
lebih tinggi dibandingkan dengan hanya sekedar melakukan penginderaan,
apalagi penginderaan yang dilakukan hanya sekedar mendengar semata-mata.

h. Melakukan latihan: bentuk tingkah laku yang sepatutnya dapat dicapai melalui
proses belajar, di samping tingkah laku kognitif, tingkah laku afektif (sikap)
dan tingkah laku psikomotorik (keterampilan). Untuk meningkatkan
keterampilan tersebut memerlukan latihan-latihan tertentu.
9

Oleh karena itu kegiatan proses belajar yang tujuannya untuk membentuk tingkah
laku psikomotorik dapat dicapai dengan melalui latihan-latihan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jenis- jenis
kegiatan keaktifan peserta didik dalam proses belajar dapat dikelompokkan menjadi
keaktifan jasmani dan keaktifan rohani, di mana bentuk dari kedua jenis keaktifan
tersebut sangat beragam, diantaranya adalah: keaktifan panca indera, akal, ingatan,
dan emosional.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Belajar merupakan aktifitas yang berlangsung melalui proses, tentunya tidak
terlepas dari pengaruh baik dari dalam individu yang mengalaminya. Keaktifan belajar
peserta didik dalam proses kadang-kadang berjalan lancar, kadang-kadang tidak,
kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, dan kadang-kadang terasa
amat sulit. Berjalannya proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh banyak
faktor yang sangat berpengaruh terhadap keaktifan belajar peserta didik.
Muhibbin Syah (2012: 146) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
keaktifan belajar peserta didik dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu faktor
internal (faktor dari dalam peserta didik), faktor eksternal (faktor dari luar peserta
didik), dan faktor pendekatan belajar (approach to learning).Secara sederhana faktor-
faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik tersebut dapat diuraiakan
sebagai berikut:
1. Faktor internal peserta didik, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
peserta didik itu sendiri, yang meliputi:
a. aspek fisiologis yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti
pelajaran.
b. aspek psikologis belajar pada hakikatnya adalah proses psikologis. Oleh
karena itu, semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi
belajar seseorang. Adapun faktor psikologis peserta didik yang mempengaruhi
keaktifan belajarnya adalah sbegai berikut:
(1) inteligensi, tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) peserta didik
tidak dapat diragukan lagi dalam menentukan keaktifan dan keberhasilan
belajar peserta didik. Ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat
10

inteligensinya maka semakin besar peluangnya untuk


meraih sukses, begitu juga sebaliknya;

(2) sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa


kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif;

(3) bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir
yang berguna untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing;

(4) minat adalah kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau


keinginan yang besar terhadap sesuatu;

(5) motivasi, adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang


untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar.

2. Faktor eksternal peserta didik, merupakan faktor dari luar siswa yakni kondisi
lingkungan di sekitar siswa. Adapaun yang termasuk dari faktor ekstrenal di
anataranya adalah: (a) lingkungan sosial, yang meliputi: para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas; serta (b) lingkungan non sosial, yang meliputi:
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga peserta didik dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta
didik.

3. Faktor pendekatan belajar, merupakan segala cara atau strategi yang digunakan
peserta didik dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses pembelajaran materi
tertentu.

Hal yang sama dikemukakan oleh Abu Ahmadi (2008: 78) bahwa faktor yang
mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik diklasifikasikan menjadi dua macam,
yakni: (1) faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang meliputi faktor
fisiologis dan psikologi; serta (2) faktor ektern (faktor dari luar manusia) yang meliputi
faktor sosial dan non sosial. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi keaktifan peserta didik dalam proses belajar adalah faktor internal
(faktor dari dalam peserta didik) dan faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik).
4. Cara Peningkatan Keaktifan Dalam Belajar
11

Keaktifan sebagai “primus motor” (motor utama) dalam kegiatan


pembelajaran maupun kegiatan belajar, siswa dituntut untuk selalu aktif
memproses dan mengolah perolehan belajarnya secara efektif pelajar dituntut
untuk aktif secara fisik, intelektual, dan emosional. Implikasi prilaku-prilaku
seperti mencari sumber informasi yang dibutuhkan menganalisis hasil
percobaan, membuat karya tulis dan sebagainya. Siswa dituntut selalu aktif
mencari, memperoleh dan mengolah perolehan belajarnya. Adapun implikasi
dari prinsip ini adalah sebagai berikut:
a. menggunakan multimedian dan multimetode,

b. memberikan tugas secara individual dan kelompok,

c. memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen


dalam kelompok kecil,

d. memberikan tugas dan memberikan bahan belajar, mengadakan


tanya

Anak adalah mahluk yang aktif, mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu,
mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh
orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya
mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan,
bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya
sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri (Riyanto,2008:50).

Berdasarkan hasil penelitian yang dikutip oleh Utomo dan Ruijter (1994:177)
dijelaskan bahwa ”Belajar secara aktif dengan cara-cara yang bervariasi (berlainan)
sambil memperhatikan strukturnya akan dimengerti lebih baik dan diingat lebih
lama”. Penekanan dari pendapat tersebut adalah cara belajar dengan banyak variasi
yang menjadikan siswa aktif dan senang belajar. Oleh karena itu, untuk dapat
mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar tersebut, maka guru juga dituntut untuk
aktif dalam mengajarnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Muhadjir bahwa
Wawasan dari cara belajar yang menjadikan siswa aktif merupakan proses belajar
sepanjang hayat menekankan pengkonsepsian keseimbangan antara otoritas
pendidik dengan kedaulatan subyek didik, dan keseimbangan antara aktivitas
belajarnya siswa dengan mengajarnya guru”(Muhadjir, 2003:137).
12
3) Game Quizizz
Game Quizizzz adalah aplikasi pendidikan berbasis game, yang membawa
aktivitas multi pemian ke ruang kelas dan membuatnya di kelas latihan interaktif
dan menyenangkan (Purba. 2019: 5). Implementasi menggunakan Game Quizizzz,
siswa dapat melakukan Latihan di dalam kelas pada perangkat elektronik mereka.
Tidak seperti aplikasi pendidikan lainnya, Game Quizizz memiliki karakteristik
permainan seperti avatar, tema, meme, dan music menghibur dalam proses
pembelajaran. Quizizz juga memungkinkan siswa untuk saling bersaing dan
memotivasi mereka belajar sehingga hasil belajar bisa meningkat.
Siswa mengambil kuis pada saat yang sama di kelas dan melihat peringkat
langsung mereka di papan peringkat. Instruktur atau guru dapat memantau
prosesnya dan mengunduh hasilnya ketika kuis selesai untuk mengevaluasi kinerja
siswa. Game Quiziz dapat membantu motivasi belajar siswa dan meningkatkan
hasil belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Dewi, C. K. (2018: 43) yang
mengatakan bahwa pembelajaran berbasis permainan mempunyai potensi yang
baik untuk dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif karena dapat
merangsang komponen visual dan verbal.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas adalah seluruh siswa kelas XII Keperawatan
SMK Bhakti Kencana Ciawi Tasikmalaya.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


1. Tempat Pelaksanaan
Sekolah yang akan dijadikan tempat Penelitian Tindakan Kelas adalah
SMK Bhakti Kencana Ciawi Tasikmalaya
2. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada tanggal
19 Oktober sampai dengan 04 Nopember 2020

C. Deskripsi Per Siklus


Penelitian ini dirancang dalam 3 siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari 4
tahapan, yaitu:
1) Perencanaan (Planning)
2) Pelaksanaan (Action)
3) Observasi atau Pengamatan (Observation)
4) Refleksi (Reflektion)

1. Siklus I
Tahapan penelitian yang dilakukan pada siklus I adalah:
(1) tahap perencanaan
a. merancang RPP yang menitikberatkan pada pembelajaran dengan
pemanfaatan media edukasi Quizizz.
b. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas keaktifan siswa.

13
14

c. Menyiapkan media, sumber, dan alat


pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
pembelajaran secara daring.
d. Membuat dan menyiapkan LKPD sebagai naskah
soal dalam Quizizz beserta kunci jawaban.
e. Menyiapkan instrument untuk pengumpulan data
berupa lembar observasi dan tes.
f. Meminta rekan sejawat sebagai observer.
g. Menginformasikan kepada perserta didik tentang
pembelajaran melalui group whatsapp sehari
sebelumnya.
(2) tahap pelaksanaan
pada tahap ini disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang baik dari
segi Langkah, waktu, dan banyak pertemuan yang disesuaikan dengan
perencanaan.
a. Melakukan pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran pada grup WhatsApp kelas XI.
Guru mengirim tautan link daftar hadir pada google classroom
dan meminta siswa untuk mengisi daftar hadir tersebut.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Guru memotivasi siswa dalam percakapan grup WhatsApp
untuk tetap semangat dan jaga kesehatan serta selalu patuhi
protokol kesehatan cuci tangan pakai sabun, gunakan masker
saat bepergian, dan jaga jarak.
b. Apersepsi
Peserta didik bersama sama dengan guru masuk dalam link
zoom yang diberikan guru dengan memposting di google
classroom guna melakukan teleconference.
Peserta didik membangun persepsi bersama sama dengan guru
tentang informasi pembelajaran yang akan dilaksanakan
melalui kegiatan sinkronous.
15

Guru dan peserta didik melakukan Tanya jawab guna


mengevaluasi materi pemfaktoran akar akar persamaan
kuadrat pada pertemuan sebelumnya
c. Motivasi
Peserta didik menganalisis informasi tentang tahapan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini
yaitu dengan diskusi kelompok yang dilanjutkan dengan
presentasi dari tiap kelompok tentang hasil diskusinya dengan
bimbingan guru.
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil
belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa.
Guru menginformasikan bahwa LK dapat terisi jika dikerjakan
dengan cara kerja sama yang baik, tidak mementingkan
keinginan sendiri, dan bertanggung jawab.
d. Kegiatan Inti
Klarifikasi Masalah
Brainstorming
Pengumpulan Informasi dan Data
Berbagi Informasi Dan Berdiskusi Untuk
Menemukan Solusi Penyelesaian Masalah
Refleksi
e. Kegiatan Penutup
Peserta didik mengerjakan evaluasi yang telah disediakan oleh
guru.
Guru memberikan umpan balik berupa penghargaan terhadap
kelompok yang memiliki kinerja paling baik.
Guru bersama dengan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran
Peserta didik diinformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya yaitu menyelesaikan masalah kontekstual tentang
persamaan kuadrat.
Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru
memberikan arahan untuk mencari referensi terkait materi
yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di perpustakaan
16

maupun mencari di internet.

(3) tahap observasi

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran siswa dengan


menggunakan lembar observasi aktivitas keaktifan siswa yang telah
disiapkan, yang dilakukan oleh observer. mengunduh hasil pekerjaan
siswa,

(4) refleksi.
Berdasarkan hasil kegiatan pengamatan observer, kemudian
dilakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada
Tindakan ini. Refleksi yang dimaksud adalah berpikir ulang terhadap apa
yang sudah dicapai, apa yang belum dicapai, dan masalah apa saja yang
belum terpecahkan, kemudian menentukan Tindakan apalagi yang perlu
dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran yang kemudian akan dilanjutkan pada siklus II.
Tujuan dan kegiatan yang dilakukan saat refleksi antara lain:
a) menganalisa tindakan siklus I,
b) mengevaluasi hasil dari tindakan siklus I,
c) melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh.

Tahap-tahap penelitian ini sedikit berbeda karena pembelajaran bukan dalam


kelas atau pembelajaran secara klasikal melainkan secara terpisah atau siswa
berada dirumah masing-masing.

2. Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus II, guru melakukan langkah-langkah yang sama
dengan langkah-langkah pada siklus I namun ada perbaikan pelaksanaan
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
1) Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan siklus II ini disusun berdasarkan refleksi hasil
observasi pembelajaran pada siklus I. Perencanaan tindakan ini dipusatkan kepada
sesuatu yang belum dapat terlaksana dengan baik pada tindakan siklus I.
2) Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan ini merupakan langkah pelaksanaan yang telah
17
disusun dalam rencana tindakan siklus II.

3) Observasi
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan
terhadap perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan tindakan siklus II.
4) Refleksi
Refleksi ini dilakukan pada akhir siklus II. Tujuan dan
kegiatan yang dilakukan antara lain:
a) Menganalisa tindakan siklus II
b) Mengevaluasi hasil dari tindakan siklus II
c) Melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh

Hasil dari refleksi siklus II ini dijadikan dasar dalam penyusunan pembelajaran
yang dilakukan untuk siklus III. Refleksi yang dimaksud adalah berpikir ulang
terhadap apa yang sudah dicapai, apa yang belum dicapai, dan masalah apa saja yang
belum terpecahkan, kemudian menentukan Tindakan apalagi yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang kemudian akan
dilanjutkan pada siklus III.

3. Siklus III
Tahapan penelitian yang dilakukan pada siklus III adalah:
(1) tahap perencanaan
a. merancang RPP yang menitikberatkan pada pembelajaran dengan
pemanfaatan media edukasi Quizizz.
b. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas keaktifan siswa.
c. Menyiapkan media, sumber, dan alat pembelajaran yang sesuai
dengan materi dan pembelajaran secara daring.
d. Membuat dan menyiapkan LKPD sebagai naskah soal dalam
Quizizz beserta kunci jawaban.
e. Menyiapkan instrument untuk pengumpulan data
berupa lembar observasi dan tes.
f. Meminta rekan sejawat sebagai observer.
g. Menginformasikan kepada perserta didik tentang
18
pembelajaran melalui group whatsapp sehari
sebelumnya.

(2) tahap pelaksanaan


pada tahap ini disesuaikan dengan RPP yang telah dirancang baik dari
segi Langkah, waktu, dan banyak pertemuan yang disesuaikan dengan
perencanaan.
a. Melakukan pendahuluan (persiapan / orientasi)
Peserta didik bersama-sama dengan guru masuk dalam link
Zoom yang telah dikirimkan tautannya melalui WhatsApp
Grup Kelas IX guna melakukan video conference.
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan
syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Guru mengirim tautan link daftar hadir pada chat Zoom dan
juga pada google classroom, kemudian meminta siswa untuk
mengisi daftar hadir tersebut. Memeriksa kehadiran peserta
didik sebagai sikap disiplin.
Guru memotivasi siswa dalam percakapan grup WhatsApp
untuk tetap semangat dan jaga kesehatan serta selalu patuhi
protokol kesehatan cuci tangan pakai sabun, gunakan masker
saat bepergian, dan jaga jarak.
b. Apersepsi
Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan hasil
belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa.
Peserta didik membangun persepsi bersama sama dengan guru
tentang informasi pembelajaran yang akan dilaksanakan
melalui kegiatan sinkronous.
Guru dan peserta didik melakukan Tanya jawab guna
mengevaluasi materi menyelesaikan akar akar persamaan
kuadrat pada pertemuan sebelumnya.
19

c. Motivasi
Peserta didik menganalisis informasi tentang tahapan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan ini
yaitu dengan diskusi kelompok, kemudian peserta didik akan
melakukan kompetisi kelompok dengan Quizizz, yang
dilanjutkan dengan presentasi dari tiap kelompok tentang hasil
diskusinya.

Guru menginformasikan bahwa LK dapat terisi jika dikerjakan


dengan cara kerja sama yang baik, tidak mementingkan
keinginan sendiri, dan bertanggung jawab.
d. Kegiatan Inti
Klarifikasi Masalah
Brainstorming
Pengumpulan Informasi dan Data
Berbagi Informasi Dan Berdiskusi Untuk
Menemukan Solusi Penyelesaian Masalah
Refleksi
e. Kegiatan Penutup
Peserta didik melakukan resume dan membuat kesimpulan
secara lengkap, komprehensif, dengan dibantu guru dari
materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan apresiasi atas partisipasi semua peserta
didik.
Guru memberikan umpan balik berupa reward
berupa pulsa kepada anggota kelompok yang
mendapat peringkat tertinggi pada Quizizz.
Guru bersama dengan peserta didik melakukan refleksi
pembelajaran.
Peserta didik diinformasikan untuk pertemuan berikutnya yaitu
Fungsi Kuadrat.
Untuk memberi penguatan materi yang telah di pelajari, guru
memberikan arahan untuk mencari referensi terkait materi
yang telah dipelajari baik melalui buku-buku di perpustakaan
maupun mencari di internet.
20

Peserta didik diinformasikan mengerjakan evaluasi yang


tautan link google form nya akan dikirimkan pada Google
Classroom setelah video conference berakhir.
Menutup kegiatan dengan berdoa. Salah satu peserta didik
memimpin doa.
Menutup kegiatan video conference dengan salam penutup.
(3) tahap observasi
a. melakukan observasi terhadap proses pembelajaran siswa dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas keaktifan siswa yang telah
disiapkan, yang dilakukan oleh observer.
b. mengunduh hasil pekerjaan siswa,
(4) refleksi.
Berdasarkan hasil kegiatan pengamatan observer, kemudian
dilakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada
Tindakan ini.
Tujuan dan kegiatan yang dilakukan saat refleksi antara lain:
a) menganalisa tindakan siklus III,
b) mengevaluasi hasil dari tindakan siklus III,
c) melakukan pemaknaan dan penyimpulan data yang diperoleh.

Hasil dari refleksi siklus III ini dijadikan dasar dalam penyusunan
Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Selain itu juga digunakan peneliti
sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang ditetapkan sudah tercapai
atau belum.
Berikut kriteria penentuan keberhasilan sesuai indikator :

Kriteria:
Nilai Keterangan
86 – 100 Sangat aktif
70 – 85 aktif
< 70 Kurang aktif

Sesuai kriteria yang ditentukan, ada 3 kriteria yang


ditetapkan dalam penelitian ini yaitu :
1. Rentang nilai observasi 86 – 100 = sangat aktif
2. Rentang nilai observasi 70 – 85 = aktif
21

3. Rentang nilai observasi < 70 = kurang aktif


Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah jika hasil observasi
mencapai kriteria nomor 1 dan 2. Jika indicator tersebut telah tercapai maka
siklus tindakan berhenti. Akan tetapi apabila indikator tesebut belum tercapai
pada siklus tindakan, maka peneliti mengulang siklus tindakan dengan
memperbaiki kinerja pembelajaran pada tindakan berikutnya sampai berhasil.

Secara umum, tahap-tahap penelitian tindakan siklus III hampir sama


dengan siklus I dan II. Yang membedakan adalah dalam pelaksanaan Kompetisi
melalui Quizizz, untuk siklus III dilakukan oleh semua anggota kelompok dan
kelompok yang menang adalah kelompok yang memiliki nilai rata-rata anggota
kelompok tertinggi. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III ini adalah
perbaikan-perbaikan yang dilakukan setelah melihat kekurangan yang terjadi
pada siklus I dan II.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Pada kondisi awal pembelajaran daring , Guru dalam proses pembelajarannya belum
menggunakan ice breaking virtual. Adapun hasil yang di dapatkan adalah kurangnya
keaktifan siswa dalam pembelajaran daring tersebut. Hasil observasi sebelum dilakukan
penelitian adalah bahwa indikator keaktifan siswa diantaranya: 1) Mencatat, memperhatikan,
mendengarkan penjelasan materi atau instruksi dari guru 24,13%, 2) bekerjasama dalam
kelompok 31,03%,, 3) bertanya kepada guru atau teman apabila belum memahami materi
34,48%, 4) mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan persoalan
44,82%, 5) menerapkan langkah –langkah cara kerja atau instruksi dari guru 68,96%, 6)
melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di Lembar Kerja Peserta Didik 41,37%,
7) mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok 20,68%.

B. Sajian Data Penelitian Tiap Siklus

Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan sampai berakhirnya tindakan kelas


siklus 3, perilaku siswa yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian
ini mengalami perubahan yang positif. Hasil penelitian pada tindakan kelas siklus 3 diperoleh
kesepakatan bahwa tindakan belajar yang diambil telah berhasil meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran daring dengan menggunakan game edukasi Quizizz.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran daring dengan menggunakan game edukasi Quizizz. Terkait dengan keaktifan
siswa, peneliti telah melakukan observasi pendahuluan tentang keaktifan siswa sebelum
tindakan penelitian. Hasil observasi siklus I yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa
terdapat beberapa siswa yang keaktifannya masih kurang dalam proses pembelajaran.
Indikator–indikator keaktifan siswa yang nampak tinggi dan sangat tinggi adalah; a) aktif
bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari, b) mengamati dengan seksama
penjelasan dari guru, c) mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan. Sedangkan
indikator keaktifan siswa lainnya masih dalam kriteria sedang.

1. Deskripsi Siklus I

22
23

Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa keterangan atau gambaran tentang


keaktifan siswa bahwa pada saat siklus I dari 26 siswa kelas XII yang hadir. Terdapat 17
siswa (58,62%) yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain,
terdapat 20 siswa (83,75%) yang aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari,
terdapat 16 siswa (55,17%) yang mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil
diskusi kelompok, terdapat 16 siswa (55,17%) yang aktif berdiskusi dalam kelompok,
terdapat 25 siswa (86,20%) yang mengamati dengan seksama penjelasan dari guru, terdapat
18 siswa (62,07%) yang mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan, terdapat 15
siswa (51,72%) yang memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya.

Data hasil penelitian tindakan kelas siklus II terdapat peningkatan dari siklus 1.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase tindakan tiap indikator yang
diamati. Peningkatan keaktifan siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah 29 siswa
yang hadir. Terdapat 17 siswa (58,62%) yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru/ siswa lain, terdapat 24 siswa (83,75%) yang aktif bertanya kepada guru tentang
materi yang dipelajari, terdapat 16 siswa (55,17%) yang mampu mewakili kelompoknya
dalam memaparkan hasil diskusi kelompok, terdapat 16 siswa (55,17%) yang aktif berdiskusi
dalam kelompok, terdapat 25 siswa (86,20%) yang mengamati dengan seksama penjelasan
dari guru, terdapat 19 siswa (65,52%) yang mengacungkan tangan untuk menjawab soal
latihan, terdapat 16 siswa (55,17%) yang memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh
temannya.

2. Deskripsi Siklus III

Data hasil penelitian tindakan kelas siklus III terdapat peningkatan dari siklus II.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase tindakan tiap indikator yang
diamati. Peningkatan keaktifan siswa pada putaran ini dapat dilihat dari sejumlah 29 siswa
yang hadir. Terdapat 24 siswa (82,76%) yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru/ siswa lain, terdapat 25 siswa (86,21%) yang aktif bertanya kepada guru tentang
materi yang dipelajari, terdapat 18 siswa (62,07%) yang mampu mewakili kelompoknya
dalam memaparkan hasil diskusi kelompok, terdapat 17 siswa (58,62%) yang aktif berdiskusi
dalam kelompok, terdapat 27 siswa (93,10%) yang mengamati dengan seksama penjelasan
dari guru, terdapat 23 siswa (79,31%) yang mengacungkan tangan untuk menjawab soal
latihan, terdapat 16 siswa (55,17%) yang memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh
temannya.
C.Pembahasan antar Siklus 24

Data tingkatan kelas siklus III terdapat peningkatan dari tindakan kelas siklus I dan II.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari naiknya presentase indikator yang diamati khususnya
yang tampak pada 2 indikator yaitu mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan dan
memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya. Berdasarkan data diatas dapat
dilihat bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran daring dengan menggunakan ice breaking
mengalami peningkatan pada setiap siklus. Data-data mengenai peningkatan keaktifan siswa
dari sebelum putaran sampai dengan tindakan kelas siklus III dapat disajikan dalam tabel
berikut:

Tabel 4.1
Data Peningkatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Daring

No. Indikator Keaktifan Sebelum Seseudah Penelitian


Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III
1 Mampu menjawab pertanyaan yang 7 siswa 17 siswa 17 siswa 24 siswa
diberikan oleh guru/ siswa lain (24,13%) (58,62%) (58,62%) (82,76%)
2 Aktif bertanya kepada guru tentang 9 siswa 24 siswa 24 siswa 25 siswa
materi yang dipelajari (31,03%) (83,75%) (83,75%) (86,21%)
3 Mampu mewakili kelompoknya 10 siswa 16 siswa 16 siswa 18 siswa
dalam memaparkan hasil diskusi (34,48%) (55,17%) (55,17%) (62,07%)
kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok 13 siswa 16 siswa 16 siswa 17 siswa
(44,82%) (55,17%) (55,17%) (58,62%)
5 Mengamati dengan seksama 20 siswa 25 siswa 25 siswa 27 siswa
penjelasan dari guru (68,96%) (86,20%) (86,20%) (93,10%)
6 Mengacungkan tangan untuk 12 siswa 18 siswa 19 siswa 23 siswa
menjawab soal latihan (41,37%) (62,07%) (65,52%) (79,31%)
7 Memberi tanggapan atas soal-soal 6 siswa 15 siswa 16 siswa 16 siswa
25
yang dijawab oleh temannya (20,68%) (51,72%) (55,17%) (55,17%)

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam


pembelajaran daring dengan menggunakan media game edukasi game Quizizz pada kelas XII
25

Keperawatan semester 1 tahun pelajaran 2020/2021. Tujuannya adalah meningkatkan


keaktifan siswa dalam pembelajaran daring. Proses pembelajaran dengan menggunakan game
edukasi Quizizz merupakan upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa, upaya – upaya
tersebut dilakukan dengan cara mendorong siswa untuk dapat berfikir lebih mendalam
berkaitan dengan materi yang diajarkan dengan memberikan penilaian terhadap hasil kerja
orang lain, siswa juga dituntut keberaniannya untuk menyampaikannya didepan kelas. Selain
itu siswa akan lebih memperdalam pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.

Hasil perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, hasil pelaksanaan tindakan kelas yang


dibuat oleh peneliti pada kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana Ciawi diperoleh
meningkatnya keaktifan siswa dalam pembelajaran daring. Peningkatan keaktifan siswa
terlihat saat proses pembelajaran, hal ini terbukti dari adanya mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru/ siswa lain, aktif bertanya kepada guru tentang materi yang
dipelajari, mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok, aktif
berdiskusi dalam kelompok, mengamati dengan seksama penjelasan dari guru, mengacungkan
tangan untuk menjawab soal latihan, dan memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh
temannya. Presentase ketuntasan belajar siswa meningkat. Berdasarkan data penelitian
tersebut mendukung diterimanya hipotesis bahwa dengan menggunakan game edukasi
Quizizz dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring pada kelas XII SMK
Bhakti Kencana Ciawi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Penggunaan media game edukasi Quizizz dapat meningkatkan keaktifan belajar pada
Kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana Ciawi. Pada siklus I, aktivitas siswa
menunjukkan nilai 67,5 tergolong kurang aktif, pada siklus II meningkat menjadi 82,5
tergolong aktif, dan pada siklus III terjadi peningkatan keaktifan dengan dua orang
observer menilai 87,5 dan 85 tergolong sangat aktif.
Keunggulan dalam penggunaan media game edukasi Quizizz dalam
pembelajaran matematika yaitu pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna dan
menyenangkan karena terjalin kerjasama dalam kompetisi Quizizz agar dapat
menyelesaikan tugas dan kelompoknya menjadi pemenang. Siswa menjadi semangat
dan lebih aktif baik dalam bertanya maupun mengemukakan pendapat atau bertukar
informasi. Sehingga penggunaan media game edukasi Quizizz dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada masa pencegahan penyebaran COVID-19 di Kelas IX di
kelas XII Keperawatan SMK Bhakti Kencana Ciawi.

B. Saran
Setelah terbukti bahwa penggunaan media game edukasi Quizizz dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa, maka dapat dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Pihak sekolah agar lebih bekerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan mendukung berbagai penelitian pendidikan yang ada.
Pihak sekolah agar lebih mendorong guru bersikap kreatif dan inovatif dalam
menciptakan strategi, metode, model, serta media pembelajaran yang dapat
diterapkan saat pembelajaran daring ini.

Pihak sekolah agar lebih meningkatkan fasilitas pembelajaran yang ada


sehingga hasil pembelajaran lebih maksimal. Serta mengadakan pendidikan dan

26
27

pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi


dalam pembelajaran daring ini.

2. Bagi Guru
Guru harus bersikap kreatif dan inovatif dalam melaksanakan proses
pembelajaran jarak jauh secara online ini sehingga proses pembelajaran lebih
menarik dan tidak menjenuhkan.
Pembelajaran melalui penggunaan media game edukasi Quizizz diterapkan
oleh guru matematika atau guru mata pelajaran lainnya sebagai salah satu alternatif
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Guru harus bisa menguasai kondisi kelas dan membimbing siswa dalam
pembelajaran untuk memecahkan suatu masalah.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dan Supardi Suhardjono. (2015). "Penelitian Tindakan Kelas Edisi
Revisi." Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

B. Josie Susilo Hardianto. (2020). Penyebaran Covid-19 Meluas. Diakses dari


https://kompas.id/baca/intern. 28 Februari 2020 Henry, S. (2010). Cerdas dengan Game.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Baharuddin dan Esa. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Suprihati, Ningrum. 2014. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Hanafiah dan Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika.

Wahono, Romi Satria. 2008. Pengantar e. Learning dan pengembangannya. ( online)


Avalaible. http: //ilmukomputer.org/2008/11/25/pengantar-e learning dan
pengembangannnya.
Zulfikri. 2008 Aktivitas Belajar. Jakarta: Depdiknas.

28
Tabel 1. Observasi keaktifan siswa
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Dalam Pembelajaran Daring

Hari, tanggal :
Nama Siswa :
Mupel :
Berilah tanda centang (v) sesuai kondisi yang sebenarnya saat pembelajaran!
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi
kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya
Jumlah skor
Ket. Ya= skor 1, Tidak= skor 0
Ciawi, Oktober 2021
Observer

……………………………….
Skor penilaian
Interval Kriteria

5 < ���� ≤ 7 Sangat baik

3 < ���� ≤ 5 Baik

1 < ���� ≤ 3 Cukup

0 ≤ ���� ≤ 1 Kurang
Tabel 2. Rekap observasi keaktifan siswa

LEMBAR REKAP OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA DALAM


PEMBELAJARAN DARING
No Nama Siswa Indikator yang di Amati Jml
1 2 3 4 5 6 7 Skor
1. Ai Wulan
2. Alifa Azimah
3. Amalica Salma
4. Dinu 'Adilah Mutmainnah
5. Dwitia Ratna Kemuning
6. Fitri Mukromah
7. Gitta Levi
8. Hana Halimah Ismail
9.
M. Faisal Agustin
10. Mutiara Anisa
11. Naufal Rafi Ramadhan
12. Nita Inesa Putri
13. Noneng Yulianti
14. Rani Karina Wulandari
15. Rifan Adi Putra
16. Rika Kartika
17. Rini Agustin
18. Rini Rahmawati
19. Risda Febrianti
20. Salsabila Annasywa
21 Salsabila Nurselina
22 Siti Elsa Nur Hijrah
23 Syakira Maulana
24 Syasya Nurul Hikmah
25 Sylvi Rahmawati
26 Tasya Syukuriyyah
27 Tasya Yuliani
Berilah tanda centang (v) jika muncul

Keterangan
Kolom Kriteria penilaian
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya

Cara menghitung presentase skor observasi keaktifan adalah sebagai berikut.


P = jumlah skor pencapaian per indikator X 100%
Jumlah skor maksimal per indikator

Adapun konversi skor lembar observasi sebagai pada tabel berikut.

Interval Persentase (%) Kriteria

80 ≤ 𝑃 ≤ 100 Sangat tinggi

60 ≤ 𝑃 < 80 Tinggi

40 ≤ 𝑃 < 60 Sedang

20 ≤ 𝑃 < 40 Rendah

0 ≤ 𝑃 < 20 Sangat rendah

Ciawi, 17 Oktober 2021


Observer,

Sugiarti Syahyuni, S.Pd


Tabel 3. Kuesioner Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Daring

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya mendengarkan penjelasan dari guru saat pertemuan zoom

2 Saya berani menanggapi jawaban teman saat pertemuan zoom

3 Saya berani bertanya kepada guru jika kesulitan saat pertemuan zoom

4. Saya berusaha mencari sendiri di buku jika kesulitan materi

5 Saya mengikuti petunjuk dari guru dalam mengerjakan tugas

6 Saya suka berlatih mengerjakan soal pada buku

7 Saya berani bertanya kepada orang tua jika kesulitan mengerjakan


tugas

8 Saya berani menjawab pertanyaan guru jika ditanya

9 Saya menjawab jika dipanggil dengan nama saya saat pertemuan


zoom

10 Saya selalu di depan laptop, hp atau tablet saat pertemuan zoom tidak
meninggalkan pertemuan kecuali ijin minum atau ke kamar mandi

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


P= X 100 %

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik
Tabel 4. Wawancara orang tua siswa ( bentuk Google form)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran daring yang dilaksanakan membuat ananda


aktif berinteraksi?

2 Apakah ananda menyukai pembelajaran menyenangkan dengan


ice breaking (menyanyi, tepuk sambil belajar)?

3 Apakah saat pembelajaran daring ananda suka meninggalkan


tempat/ bermain sendiri?

4. Apakah saat pembelajaran, ananda mengikuti dengan baik dengan


mengerjakan tugas saat pertemuan zoom?

5 Apakah saat pembelajaran, ananda menjawab jika dipanggil oleh


guru?

6 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menjawab pertanyaan


/bertanya kepada guru tanpa harus di panggil namanya?

7 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menanggapi teman yang


berpendapat?

8 Apakah ananda selalu bersemangat jika akan bertemu guru saat


zoom?

9 Apakah ananda selalu mengikuti pembelajaran dengan baik jika


guru mengajar dengan menggunakan ice breaking (menyanyi,
tepuk, dll)?

10 Apakah ananda setelah pertemuan zoom dengan guru mengerjakan


tugas yang telah disampaikan guru dengan semangat?

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


P= X 100 %

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik
Tabel 5. Observasi keaktifan siswa Siklus 1
Sample 1 anak
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Dalam Pembelajaran Daring
Hari, tanggal : Senin, 19 Oktober 2020
Nama Siswa : Ai Wulan
Materi : Oksigenasi
Berilah tanda centang (v) sesuai kondisi yang sebenarnya saat pembelajaran!
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain √
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari √
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi
kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya
Jumlah skor 2 Cukup
Ket. Ya= skor 1, Tidak= skor 0
Ciawi, 19 Oktober 2022
Observer

Skor penilaian

Sugiarti Syahyuni, S.Pd

Interval Kriteria

5 < skor ≤ 7 Sangat baik

3 < skor ≤ 5 Baik

1 < skor ≤ 3 Cukup

0 ≤ skor ≤ 1 Kurang
Tabel 6. Rekap observasi keaktifan siswa
LEMBAR REKAP OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
DALAM PEMBELAJARAN DARING SIKLUS 1
No Nama Siswa Indikator yang di Amati
1 2 3 4 5 6 7
1. Ai Wulan √ √
2. Alifa Azimah √ √
3. Amalica Salma √ √ √ √ √ √ √
4. Dinu 'Adilah Mutmainnah √ √ √ √ √ √
5. Dwitia Ratna Kemuning √ √ √
6. Fitri Mukromah √ √ √ √ √ √
7. Gitta Levi √ √ √ √ √ √ √
8. Hana Halimah Ismail √ √
9. √ √ √ √
M. Faisal Agustin
10. Mutiara Anisa √ √
11. Naufal Rafi Ramadhan √ √
12. Nita Inesa Putri √ √
13. Noneng Yulianti √ √ √ √
14. Rani Karina Wulandari √ √
15. Rifan Adi Putra √ √ √ √ √ √ √
16. Rika Kartika √ √ √ √ √ √ √
17. Rini Agustin √ √ √ √ √ √ √
18. Rini Rahmawati √
19. Risda Febrianti √ √
20. √ √ √ √ √ √ √
Salsabila Annasywa
21. Salsabila Nurselina √ √ √ √ √
22 Siti Elsa Nur Hijrah √ √ √ √
23 Syakira Maulana √ √ √ √ √
24 Syasya Nurul Hikmah √ √ √ √
25 Sylvi Rahmawati √ √ √
26 Tasya Syukuriyyah √ √ √ √ √
27 Tasya Yuliani √ √ √ √ √ √ √
Berilah tanda centang (v) jika muncul

Keterangan
Kolom Kriteria penilaian
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya

Cara menghitung presentase skor observasi keaktifan adalah sebagai berikut.


P= jumlah skor pencapaian per indikator x 100 %
Junlah skor maksimal per indikator
Adapun konversi skor lembar observasi sebagai pada tabel berikut.

Interval Persentase (%) Kriteria

80 ≤ P ≤ 100 Sangat tinggi

60 ≤ P < 80 Tinggi

40 ≤ P ≤ 60 Sedang

20 ≤ P ≤ 40 Rendah

0 ≤ P ≤ 20 Sangat rendah
Hasil Pengamatan Siklus 1

1. Indikator 1. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
17
P= X 100% = 58,62%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

2. Indikator 2. Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari


24
P= X100% = 83,75%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sangat tinggi .

3. Indikator 3. Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok


16
P= X 100% = 55,17%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

4. Indikator 4. Aktif berdiskusi dalam kelompok


16
P= X 100% = 55,17%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

5. Indikator 5. Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru


25
P= � 100% = 86,20%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sangat tinggi .

6. Indikator 6. Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan


18
P= X 100% = 62,07%
29
Jadi berada pada interval dengan kriteria tinggi .
7. Indikator 7. Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya
15
P= � 100% = 51,72%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

Ciawi, 19 Oktober 2021


Guru/Observer

Hani Meilani, S.Kep


Tabel 7. Kuesioner Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Daring Siklus 1 (bentuk google form)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya mendengarkan penjelasan dari guru saat pertemuan zoom 27 -


siswa
2 Saya berani menanggapi jawaban teman saat pertemuan zoom 23 4
siswa siswa
3 Saya berani bertanya kepada guru jika kesulitan saat pertemuan zoom 24 3
siswa siswa
4. Saya berusaha mencari sendiri di buku jika kesulitan materi 25 2
siswa siswa
5 Saya mengikuti petunjuk dari guru dalam mengerjakan tugas 27 -
siswa
6 Saya suka berlatih mengerjakan soal pada buku 25 2
siswa siswa
7 Saya berani bertanya kepada orang tua jika kesulitan mengerjakan 27 -
tugas siswa

8 Saya berani menjawab pertanyaan guru jika ditanya 27 -


siswa
9 Saya menjawab jika dipanggil dengan nama saya saat pertemuan 26 1
zoom siswa siswa

10 Saya selalu di depan laptop, hp atau tablet saat pertemuan zoom tidak 26 1
meninggalkan pertemuan kecuali ijin minum atau ke kamar mandi siswa siswa

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


F
P= x 100%
N

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik
Hasil pengamatan Siklus 1

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya mendengarkan penjelasan dari guru saat pertemuan zoom 100%

2 Saya berani menanggapi jawaban teman saat pertemuan zoom 82,75%

3 Saya berani bertanya kepada guru jika kesulitan saat pertemuan 89,65%
zoom

4. Saya berusaha mencari sendiri di buku jika kesulitan materi 86,06%

5 Saya mengikuti petunjuk dari guru dalam mengerjakan tugas 100%

6 Saya suka berlatih mengerjakan soal pada buku 86,21%

7 Saya berani bertanya kepada orang tua jika kesulitan mengerjakan 100%
tugas

8 Saya berani menjawab pertanyaan guru jika ditanya 100%

9 Saya menjawab jika dipanggil dengan nama saya saat pertemuan 89,65%
zoom

10 Saya selalu di depan laptop, hp atau tablet saat pertemuan zoom 89,65%
tidak meninggalkan pertemuan kecuali ijin minum atau ke kamar
mandi

Secara keseluruhan rata-rata keaktifan siswa saat pembelajaran daring sangat baik.
Tabel 8. Wawancara kepada orang tua tentang Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Daring

Siklus 1 ( bentuk Google form)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran daring yang dilaksanakan membuat ananda 25 2


aktif berinteraksi?

2 Apakah ananda menyukai pembelajaran menyenangkan dengan ice 25 2


breaking (menyanyi, tepuk sambil belajar)?

3 Apakah saat pembelajaran daring ananda suka meninggalkan tempat/ 12 15


bermain sendiri?

4. Apakah saat pembelajaran, ananda mengikuti dengan baik dengan 27 0


mengerjakan tugas saat pertemuan zoom?

5 Apakah saat pembelajaran, ananda menjawab jika dipanggil oleh 27 0


guru?

6 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menjawab pertanyaan 23 4


/bertanya kepada guru tanpa harus di panggil namanya?

7 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menanggapi teman yang 17 10


berpendapat?

8 Apakah ananda selalu bersemangat jika akan bertemu guru saat 24 3


zoom?

9 Apakah ananda selalu mengikuti pembelajaran dengan baik jika guru 27 0


mengajar dengan menggunakan ice breaking (menyanyi, tepuk, dll)?

10 Apakah ananda setelah pertemuan zoom dengan guru mengerjakan 27 0


tugas yang telah disampaikan guru dengan semangat?

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


F
P= x 100%
N

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran daring yang dilaksanakan membuat ananda 93,10%


aktif berinteraksi?

2 Apakah ananda menyukai pembelajaran menyenangkan dengan ice 93,10 %


breaking (menyanyi, tepuk sambil belajar)?

3 Apakah saat pembelajaran daring ananda suka meninggalkan tempat/ 58,62%


bermain sendiri?

4. Apakah saat pembelajaran, ananda mengikuti dengan baik dengan 100%


mengerjakan tugas saat pertemuan zoom?

5 Apakah saat pembelajaran, ananda menjawab jika dipanggil oleh 100%


guru?

6 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menjawab pertanyaan 86,2%


/bertanya kepada guru tanpa harus di panggil namanya?

7 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menanggapi teman yang 65,51%


berpendapat?

8 Apakah ananda selalu bersemangat jika akan bertemu guru saat 89,65%
zoom?

9 Apakah ananda selalu mengikuti pembelajaran dengan baik jika guru 100%
mengajar dengan menggunakan ice breaking (menyanyi, tepuk, dll)?
10 Apakah ananda setelah pertemuan zoom dengan guru mengerjakan 100%
tugas yang telah disampaikan guru dengan semangat?

Rata-rata keaktifan pembelajaran sangat baik. Untuk keberanian menanggapi teman yang
berpendapat masih kurang.
Tabel 9. Observasi keaktifan siswa Siklus 2
Sample 1 anak
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Dalam Pembelajaran Daring
Hari, tanggal : Jumat, 23 Oktober 2021
Nama Siswa : Ai Wulan
Materi : Oksigenasi
Berilah tanda centang (v) sesuai kondisi yang sebenarnya saat pembelajaran!
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain √
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari √
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi
kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan √
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya √
Jumlah skor 4 Baik
Ket. Ya= skor 1, Tidak= skor 0

Skor penilaian
Interval Kriteria

5 < skor ≤ 7 Sangat baik

3 < skor ≤ 5 Baik

1 < skor ≤ 3 Cukup

0 ≤ skor ≤ 1 Kurang

Ciawi, 23 Oktober 2021


Observer

Sugiarti Syahyuni, S.Pd


Tabel 10. Rekap observasi keaktifan siswa Siklus 2

LEMBAR REKAP OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA


DALAM PEMBELAJARAN DARING SIKLUS 2
No Nama Siswa Indikator yang di Amati
1 2 3 4 5 6 7
1 Ai Wulan √ √ √ √
2 Alifa Azimah √ √
3 Amalica Salma √ √ √ √ √ √ √
4 Dinu 'Adilah Mutmainnah √ √ √ √ √ √
5 Dwitia Ratna Kemuning √ √ √
6 Fitri Mukromah √ √ √ √ √ √
7 Gitta Levi √ √ √ √ √ √ √
8 Hana Halimah Ismail √ √
9 M. Faisal Agustin √ √ √ √
10 Mutiara Anisa √ √
11 Naufal Rafi Ramadhan √ √
12 Nita Inesa Putri √ √
13 Noneng Yulianti √ √ √ √
14 Rani Karina Wulandari √ √
15 Rifan Adi Putra √ √ √ √ √ √ √
16 Rika Kartika √ √ √ √ √ √ √
17 Rini Agustin √ √ √ √ √ √ √
18 Rini Rahmawati √
19 Risda Febrianti √ √
20 Salsabila Annasywa √ √ √ √ √ √ √
21 Salsabila Nurselina √ √ √ √ √
22 Siti Elsa Nur Hijrah √ √ √ √ √
23 Syakira Maulana √ √ √ √ √ √ √
23 Syasya Nurul Hikmah √ √ √ √ √ √ √
25 Sylvi Rahmawati √ √ √ √ √ √ √
26 Tasya Syukuriyyah √ √ √ √ √
27 Tasya Yuliani √ √ √ √ √

No Kriteria penilaian
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya
Berilah tanda centang (v) jika muncul

Cara menghitung presentase skor observasi keaktifan adalah sebagai berikut.

P = Jumah skor pencapaian per indikator x 100%


Jumlah skor maksimal per indikator
Adapun konversi skor lembar observasi sebagai pada tabel berikut.

Interval Persentase (%) Kriteria

80 ≤ P ≤ 100 Sangat tinggi

60 ≤ 𝑃 < 80 Tinggi

40 ≤ 𝑃 < 60 Sedang

20 ≤ 𝑃 < 40 Rendah

0 ≤ 𝑃 < 20 Sangat rendah


Hasil Pengamatan Siklus 2

8. Indikator 1. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
17
P= X 100% = 58,62%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

9. Indikator 2. Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari


24
P= X 100% = 83,75%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sangat tinggi.

10. Indikator 3. Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok
16
P= X 100% = 55,17%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

11. Indikator 4. Aktif berdiskusi dalam kelompok


16
P= X100% = 55,17%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

12. Indikator 5. Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru


25
P= X100% = 86,20%
29
Jadi berada pada interval dengan kriteria sangat tinggi .

13. Indikator 6. Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan


19
P= X 100% = 65,52%
29
Jadi berada pada interval dengan kriteria tinggi .

14. Indikator 7. Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya
16
P= X 100% = 55,17%
29
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

Ciawi, 23 Oktober 2021

Guru/Observer

Hani Meilani, S.Kep


Tabel 11. Kuesioner Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Daring Siklus 2 (bentuk google form)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya mendengarkan penjelasan dari guru saat pertemuan zoom 27 -


siswa
2 Saya berani menanggapi jawaban teman saat pertemuan zoom 25 2
siswa siswa
3 Saya berani bertanya kepada guru jika kesulitan saat pertemuan zoom 24 3
siswa siswa
4. Saya berusaha mencari sendiri di buku jika kesulitan materi 22 5
siswa siswa
5 Saya mengikuti petunjuk dari guru dalam mengerjakan tugas 27 -
siswa
6 Saya suka berlatih mengerjakan soal pada buku 25 2
siswa siswa
7 Saya berani bertanya kepada orang tua jika kesulitan mengerjakan 27 -
tugas siswa

8 Saya berani menjawab pertanyaan guru jika ditanya 27 -


siswa
9 Saya menjawab jika dipanggil dengan nama saya saat pertemuan 24 3
zoom siswa siswa

10 Saya selalu di depan laptop, hp atau tablet saat pertemuan zoom tidak 24 3
meninggalkan pertemuan kecuali ijin minum atau ke kamar mandi siswa siswa

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


F
P= x 100%
N

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik
Hasil pengamatan Siklus 2

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya mendengarkan penjelasan dari guru saat pertemuan zoom 100%

2 Saya berani menanggapi jawaban teman saat pertemuan zoom 82,75%

3 Saya berani bertanya kepada guru jika kesulitan saat pertemuan 89,65%
zoom

4. Saya berusaha mencari sendiri di buku jika kesulitan materi 86,06%

5 Saya mengikuti petunjuk dari guru dalam mengerjakan tugas 100%

6 Saya suka berlatih mengerjakan soal pada buku 86,21%

7 Saya berani bertanya kepada orang tua jika kesulitan mengerjakan 100%
tugas

8 Saya berani menjawab pertanyaan guru jika ditanya 100%

9 Saya menjawab jika dipanggil dengan nama saya saat pertemuan 89,65%
zoom

10 Saya selalu di depan laptop, hp atau tablet saat pertemuan zoom 89,65%
tidak meninggalkan pertemuan kecuali ijin minum atau ke kamar
mandi

Secara keseluruhan rata-rata keaktifan siswa saat pembelajaran daring sangat baik.
Tabel 12. Wawancara kepada orang tua tentang Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Daring

Siklus 2 ( bentuk Google form)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran daring yang dilaksanakan membuat ananda 25 2


aktif berinteraksi?

2 Apakah ananda menyukai pembelajaran menyenangkan dengan ice 25 2


breaking (menyanyi, tepuk sambil belajar)?

3 Apakah saat pembelajaran daring ananda suka meninggalkan tempat/ 10 17


bermain sendiri?

4. Apakah saat pembelajaran, ananda mengikuti dengan baik dengan 27 0


mengerjakan tugas saat pertemuan zoom?

5 Apakah saat pembelajaran, ananda menjawab jika dipanggil oleh 27 0


guru?

6 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menjawab pertanyaan 23 4


/bertanya kepada guru tanpa harus di panggil namanya?

7 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menanggapi teman yang 17 10


berpendapat?

8 Apakah ananda selalu bersemangat jika akan bertemu guru saat 24 3


zoom?

9 Apakah ananda selalu mengikuti pembelajaran dengan baik jika guru 27 0


mengajar dengan menggunakan ice breaking (menyanyi, tepuk, dll)?

10 Apakah ananda setelah pertemuan zoom dengan guru mengerjakan 27 0


tugas yang telah disampaikan guru dengan semangat?

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


F
P= x 100%
N

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran daring yang dilaksanakan membuat ananda 93,10%


aktif berinteraksi?

2 Apakah ananda menyukai pembelajaran menyenangkan dengan ice 93,10 %


breaking (menyanyi, tepuk sambil belajar)?

3 Apakah saat pembelajaran daring ananda suka meninggalkan tempat/ 58,62%


bermain sendiri?

4. Apakah saat pembelajaran, ananda mengikuti dengan baik dengan 100%


mengerjakan tugas saat pertemuan zoom?

5 Apakah saat pembelajaran, ananda menjawab jika dipanggil oleh 100%


guru?

6 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menjawab pertanyaan 86,2%


/bertanya kepada guru tanpa harus di panggil namanya?

7 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menanggapi teman yang 65,51%


berpendapat?

8 Apakah ananda selalu bersemangat jika akan bertemu guru saat 89,65%
zoom?

9 Apakah ananda selalu mengikuti pembelajaran dengan baik jika guru 100%
mengajar dengan menggunakan ice breaking (menyanyi, tepuk, dll)?
10 Apakah ananda setelah pertemuan zoom dengan guru mengerjakan 100%
tugas yang telah disampaikan guru dengan semangat?

Rata-rata keaktifan pembelajaran sangat baik. Untuk keberanian menanggapi teman yang
berpendapat masih kurang.
Tabel 13. Observasi keaktifan siswa Siklus 3
Sample 1 anak
Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Dalam Pembelajaran Daring
Hari, tanggal : Jumat, 6 Nopember 2021
Nama Siswa : Ai Wulan
Materi : Oksigenasi
Berilah tanda centang (v) sesuai kondisi yang sebenarnya saat pembelajaran!
No Aspek yang diamati Ya Tidak
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain √
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari √
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi √
kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru √
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan √
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya √
Jumlah skor 4 Sangat
Baik
Ket. Ya= skor 1, Tidak= skor 0

Skor penilaian

Interval Kriteria

5 < 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≤ 7 Sangat baik

3 < 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≤ 5 Baik

1 < 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≤ 3 Cukup

0 ≤ 𝑠𝑘𝑜𝑟 ≤ 1 Kurang

Ciawi, 23 Oktober 2021


Observer

Sugiarti Syahyuni, S.Pd


Tabel 14. Rekap observasi keaktifan siswa Siklus 3

LEMBAR REKAP OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA


DALAM PEMBELAJARAN DARING SIKLUS 3
No Nama Siswa Indikator yang di Amati
1 2 3 4 5 6 7
1 Ai Wulan √ √ √ √ √ √
2 Alifa Azimah √ √
3 Amalica Salma √ √ √ √ √ √ √
4 Dinu 'Adilah Mutmainnah √ √ √ √ √ √ √
5 Dwitia Ratna Kemuning √ √ √
6 Fitri Mukromah √ √ √ √ √ √ √
7 Gitta Levi √ √ √ √ √ √ √
8 Hana Halimah Ismail √ √ √ √
9 M. Faisal Agustin √ √ √ √ √ √ √
10 Mutiara Anisa √ √
11 Naufal Rafi Ramadhan √ √ √
12 Nita Inesa Putri √ √ √
13 Noneng Yulianti √ √ √ √
14 Rani Karina Wulandari √ √
15 Rifan Adi Putra √ √ √ √ √ √ √
16 Rika Kartika √ √ √ √ √ √ √
17 Rini Agustin √ √ √ √ √ √ √
18 Rini Rahmawati √
19 Risda Febrianti √ √
20 Salsabila Annasywa √ √ √ √ √ √ √
21 Salsabila Nurselina √ √ √ √ √
22 Siti Elsa Nur Hijrah √ √ √ √ √ √
23 Syakira Maulana √ √ √ √ √ √ √
24 Syasya Nurul Hikmah √ √ √ √ √ √ √
25 Sylvi Rahmawati √ √ √ √ √ √ √
26 Tasya Syukuriyyah √ √ √ √ √
27 Tasya Yuliani √ √ √ √

No Kriteria penilaian
1 Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
2 Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari
3 Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok
4 Aktif berdiskusi dalam kelompok
5 Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru
6 Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan
7 Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya
Adapun konversi skor lembar observasi sebagai pada tabel berikut.

Interval Persentase (%) Kriteria

80 ≤ � ≤ 100 Sangat tinggi

60 ≤ 𝑃 < 80 Tinggi

40 ≤ 𝑃 < 60 Sedang

20 ≤ 𝑃 < 40 Rendah

0 ≤ 𝑃 < 20 Sangat rendah


Hasil Pengamatan Siklus 2

1. Indikator 1. Mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru/ siswa lain
24
P= X 100% = 82,76%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sangat tinggi.

2. Indikator 2. Aktif bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari


25
P= X 100% = 86,21%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sangat tinggi .

3. Indikator 3. Mampu mewakili kelompoknya dalam memaparkan hasil diskusi kelompok


18
P= X 100% = 62,07%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria tinggi .

4. Indikator 4. Aktif berdiskusi dalam kelompok


17
P= X 100% = 58,62%
27
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

5. Indikator 5. Mengamati dengan seksama penjelasan dari guru


27
P= X 100% = 93,10%
29
Jadi berada pada interval dengan kriteria sangat tinggi .

6. Indikator 6. Mengacungkan tangan untuk menjawab soal latihan


23
P= X 100% = 79,31%
29
Jadi berada pada interval dengan kriteria tinggi .

7. Indikator 7. Memberi tanggapan atas soal-soal yang dijawab oleh temannya


16
P= X 100% = 55,17%
29
Jadi berada pada interval dengan kriteria sedang.

Ciawi, 10 Nopember 2021

Guru/Observer

Hani Meilani, S.Kep


Tabel 15. Kuesioner Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Daring Siklus 3 (bentuk google form)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya mendengarkan penjelasan dari guru saat pertemuan zoom 27 -


siswa
2 Saya berani menanggapi jawaban teman saat pertemuan zoom 23 4
siswa siswa
3 Saya berani bertanya kepada guru jika kesulitan saat pertemuan zoom 24 3
siswa siswa
4. Saya berusaha mencari sendiri di buku jika kesulitan materi 25 2
siswa siswa
5 Saya mengikuti petunjuk dari guru dalam mengerjakan tugas 27 -
siswa
6 Saya suka berlatih mengerjakan soal pada buku 27 -
siswa
7 Saya berani bertanya kepada orang tua jika kesulitan mengerjakan 27 -
tugas siswa

8 Saya berani menjawab pertanyaan guru jika ditanya 27 -


siswa
9 Saya menjawab jika dipanggil dengan nama saya saat pertemuan 25 2
zoom siswa siswa

10 Saya selalu di depan laptop, hp atau tablet saat pertemuan zoom tidak 25 2
meninggalkan pertemuan kecuali ijin minum atau ke kamar mandi siswa siswa

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


F
P= x 100%
N

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik
Hasil pengamatan Siklus 3

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya mendengarkan penjelasan dari guru saat pertemuan zoom 100%

2 Saya berani menanggapi jawaban teman saat pertemuan zoom 86,20%

3 Saya berani bertanya kepada guru jika kesulitan saat pertemuan 89,65%
zoom

4. Saya berusaha mencari sendiri di buku jika kesulitan materi 93,10%

5 Saya mengikuti petunjuk dari guru dalam mengerjakan tugas 100%

6 Saya suka berlatih mengerjakan soal pada buku 100%

7 Saya berani bertanya kepada orang tua jika kesulitan mengerjakan 100%
tugas

8 Saya berani menjawab pertanyaan guru jika ditanya 100%

9 Saya menjawab jika dipanggil dengan nama saya saat pertemuan 93,10%
zoom

10 Saya selalu di depan laptop, hp atau tablet saat pertemuan zoom 93,10%
tidak meninggalkan pertemuan kecuali ijin minum atau ke kamar
mandi

Secara keseluruhan berdasarkan kuesioner keaktifan siswa, rata-rata keaktifan siswa saat
pembelajaran daring sangat baik.
Tabel 16. Wawancara kepada orang tua tentang Keaktifan Siswa saat Pembelajaran Daring

Siklus 3 ( bentuk Google form)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran daring yang dilaksanakan membuat ananda 26 1


aktif berinteraksi?

2 Apakah ananda menyukai pembelajaran menyenangkan dengan ice 26 1


breaking (menyanyi, tepuk sambil belajar)?

3 Apakah saat pembelajaran daring ananda suka meninggalkan tempat/ 0 27


bermain sendiri?

4. Apakah saat pembelajaran, ananda mengikuti dengan baik dengan 27 0


mengerjakan tugas saat pertemuan zoom?
5 Apakah saat pembelajaran, ananda menjawab jika dipanggil oleh 27 0
guru?

6 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menjawab pertanyaan 23 4


/bertanya kepada guru tanpa harus di panggil namanya?

7 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menanggapi teman yang 23 4


berpendapat?

8 Apakah ananda selalu bersemangat jika akan bertemu guru saat 24 3


zoom?

9 Apakah ananda selalu mengikuti pembelajaran dengan baik jika guru 27 0


mengajar dengan menggunakan ice breaking (menyanyi, tepuk, dll)?

10 Apakah ananda setelah pertemuan zoom dengan guru mengerjakan 27 0


tugas yang telah disampaikan guru dengan semangat?

Analisa data dihitung menggunakan rumus prosentase berikut.


F
P= x 100%
N

Keterangan:
P = Prosentase yang di cari
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
Prosentase tersebut kemudian diinterpretasikan berdasarkan kriteria interpretasi berikut.
Presentase Kategori
80% ≤ P Sangat Baik
70% ≤ P < 80% Baik
50% ≤ P < 70% Kurang Baik
RS < 50% Tidak Baik

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah pembelajaran daring yang dilaksanakan membuat ananda 93,10%


aktif berinteraksi?

2 Apakah ananda menyukai pembelajaran menyenangkan dengan ice 93,10 %


breaking (menyanyi, tepuk sambil belajar)?

3 Apakah saat pembelajaran daring ananda suka meninggalkan tempat/ 100%


bermain sendiri?

4. Apakah saat pembelajaran, ananda mengikuti dengan baik dengan 100%


mengerjakan tugas saat pertemuan zoom?

5 Apakah saat pembelajaran, ananda menjawab jika dipanggil oleh 100%


guru?

6 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menjawab pertanyaan 86,2%


/bertanya kepada guru tanpa harus di panggil namanya?

7 Apakah saat pembelajaran, ananda berani menanggapi teman yang 86,2%


berpendapat?

8 Apakah ananda selalu bersemangat jika akan bertemu guru saat 89,65%
zoom?

9 Apakah ananda selalu mengikuti pembelajaran dengan baik jika guru 100%
mengajar dengan menggunakan ice breaking (menyanyi, tepuk, dll)?

10 Apakah ananda setelah pertemuan zoom dengan guru mengerjakan 100%


tugas yang telah disampaikan guru dengan semangat?

Berdasarkan hasil wawancara orang tua rata-rata keaktifan pembelajaran sangat baik.
Gambar 1. Aktivitas siswa siklus 1 (kegiatan inti)

Gambar 2. Guru membagikan password Quizizz


Gambar 3. Kegiatan siswa mengisi Quizizz

Gambar 4. Hasil pengisian quizizz siklus 1

Gambar 5. Hasil pengisian Quizizz Siklus 2


Gambar 6 Hasil Pengisian Quizizz Siklus 3
Gambar 6. Aktivitas siswa siklus 2 (kegiatan inti)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(Moda Daring)

Sekolah : SMK Bhakti Kencana Ciawi


Kelas/Semester : XII/I ( Ganjil )
Tema : Kebutuhan Oksigenasi
Subtema : Fisiologi Sistem Pernapasan
Pembelajaran ke : 2
Alokasi Waktu : 2 JP ( 2 x 45 Menit )

1. Kompetensi Inti (KI)


Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku


jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 KI 4

Memahami,menerapkan,
Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis,dan mengevaluasi tentang
menggunakan alat, informasi, dan
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedur kerja yang lazim dilakukan
operasional dasar, dan metakognitif
serta memecahkan masalah sesuai
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
dengan bidang kerja Asisten
Asisten Keperawatan pada tingkat teknis,
Keperawatan. Menampilkan kinerja di
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
bawah bimbingan dengan mutu dan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
kuantitas yang terukur sesuai dengan
seni, budaya, dan humaniora dalam
standar kompetensi kerja.
konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
2. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.11 Menganalisis kebutuhan 4.11 Melakukan penanganan
oksigensasi kebutuhan oksigenasi

No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan

3.11.1 Menganalisis proses respirasi.


(C4) HOTs

3.11.2 Menganalisis proses Ventilasi.


(C4) HOTs

3.11.3 Menganalisis proses Difusi. (C4)


HOTs
3.11.4 Menganalisis proses Transpor.
(C4) HOTs

3. Tujuan Pembelajaran

Setelah disajikan video dan literasi slide powerpoint melalui pendekatan saintifik
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), peserta
didik dapat :
3.11.1 Menganalisis proses respirasi dengan benar dan teliti (PPK : Integritas)
3.11.2 Menganalisis proses ventilasi dengan benar dan teliti (PPK : Integritas)
3.11.3 Menganalisis proses difusi dengan benar dan teliti (PPK : Integritas )
3.11.4 Menganalisis proses Transpor dengan benar dan teliti (PPK : Integritas)

4. Materi Pembelajaran
a. Proses Respirasi
b. Proses ventilasi
c. Proses difusi
d. Proses Transpor
5. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi
6. Langkah – Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
Sintak Kegiatan Moda
Orientasi 1. Guru bersama Peserta didik saling memberi Sinkronus
dan menjawab salam serta menyampaikan Google Meet
kabarnya masing-masing. (penguatan
pendidikan karakter)
2. Guru bersama peserta didik mengawali
kegiatan dengan berdo’a. Do’a di pimpin oleh
siswa yang datang paling awal sebagai bentuk
menghargai sikap disiplin. (penguatan
pendidikan karakter)
3. Guru mengingatkan siswa tentang prokes
terkait COVID-19
4. Guru memeriksa kehadiran siswa.
5. Peserta didik menyiapkan diri agar siap untuk
belajar dan disiplin dalam menjalani
kegiatan pembelajaran. (penguatan
pendidikan karakter)
Apersepsi 6. Peserta didik menyimak apersepsi dari guru
dan tentang materi sebelumnya (Anatomi
Motivasi Fisiologi) dan mengaitkan dengan
pengalamannya sebagai bekal mempelajari
materi yang akan datang.
7. Peserta didik diberi motivasi terkait
pentingnya belajar KDM dilanjutkan dengan
tepuk semangat bersama-sama.

b. Kegiatan Inti (30 Menit)


Sintak Kegiatan Moda
Orientasi Mengamati Sinkronus Google
siswa pada 1. Guru menyajikan gambar terkait dengan Meet
masalah proses pernapasan

2. Guru mengajukan pertanyaan sesuai gambar


(Menanya)
• Adakah yang bisa mendeskripsikan gambar
tersebut?
3. Guru dibantu dengan siswa untuk
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Mengorgani (Collaboration and critical thinking)
sasikan 4. Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil Sinkronus
peserta beranggotakan 5 orang untuk kemudian diberi Google Meet
didik untuk link LKPD melalui WAG. (collaboration)
belajar 5. Peserta didik menelaah LKPD sesuai arahan
guru. (C4)
Membimbin 6. Peserta didik dengan didampingi guru Whatsapp
g menganalisis video fisiologi sistem Group
penyelidika pernapasan yang diberikan pada lembar
kerja.
n
7. Peserta didik dibimbing untuk aktif dan
bekerjasama untuk mengerjakan LKPD.
(Collaboration)
8. Guru memantau keterlibatan peserta didik
dalam pengumpulan data/bahan selama
proses penyelidikan.
Mengemban 9. Guru mengajak siswa “dancing chair” untuk Sinkronus
gkan dan mencairkan suasana. Google Meet
menyajikan 10. Setelah menyelesaikan LKPD, peserta didik
diminta untuk mempresentasikan hasil
hasil karya
analisis kelompok kepada kelompok yang lain.
(C6) (Communication)
Menganalisi 11. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk Sinkronus
s dan mengkritisi hasil analisis kelompok, baik untuk Google Meet
Mengevalua
melengkapi, membetulkan atau menyanggah.
si proses
pemecahan (Critical Thinking)
masalah 12. Peserta didik diberikan penguatan terhadap
hasil diskusinya.
13. Guru memeriksa pemahaman peserta didik
dengan memberikan pertanyaan dibawah ini
secara lisan:
1) Apa yang kalian ketahui tentang proses
bernapas?
2) Ada berapa proses yang terjadi dalam
sistem pernapasan?

c. Kegiatan Penutup ( 5 Menit )


Sintak Penutup
1. Peserta didik bersama-sama dengan
guru Sinkronus
membuat kesimpulan mengenai materi Fisiologi Google Meet
Sistem Pernapasan dengan bertanya jawab:
➢ Apa yang dapat didapatkan dari pelajaran
hari ini?
➢ Apa kalian bisa memahami fisiologi sistem
pernapasan?
➢ Dapatkah kalian sebutkah salah satu proses
yang terjadi dalam sistem pernapasan?
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi
terhadap proses pembelajaran.
➢ Apakah ada dalam materi ini yang kalian
anggap sulit?
➢ Coba kemukakan bagian mana yang paling
menarik untuk dipelajari?
3. Peserta didik mengerjakan tes sumatif melalui
aplikasi Quizizz.
4. Guru menyampaikan materi pembelajaran minggu
selanjutnya yaitu penanganan pemenuhan
kebutuhan oksigen.
5. Guru mempersilahkan peserta didik memimpin
do’a dan menutup pembelajaran hari ini.
7. Media, Bahan Pembelajaran, dan Sumber
Belajar
a. Media
1) Pertemuan virtual via Google Meet
2) Video Fisiologi sistem pernapasan
3) Power Point Fisiologi pernapasan
4) LKPD Fisiologi sistem pernapasan
5) Bahan Ajar Fisiologi Sistem Pernapasan
6) Grup WA
7) E Learning
8) Quizizz
b. Alat dan Bahan Pembelajaran
1) Laptop
2) Smartphone
c. Sumber Belajar
a. Puspitasari Dewi, Tuti Asrianti Utami. 2017.Kebutuhan Dasar Manusia
Jilid 1. Solo. Pilar Utama Mandiri
Minarni, Dwi Budi Ariyanto.2013.Kebutuhan Dasar Manusia untuk SMK
Kesehatan Jilid 1. Jakarta. EGC
b. Sumber Belajar Media Online

8. Penilaian
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Aspek Indikator Teknik Bentuk Waktu
Instrumen Penilaian
Pengetahuan • Tes tulis Tugas Soal Pilihan Di akhir
(Bahan Ajar) Ganda pembelajaran
Keterampilan • Hasil Penilaian Rubrik Saat
• Sikap kerja Kinerja Penilaian Pembelajaran
• Waktu Kerja berlangsung
(Instrumen
Terlampir)
Sikap • Menunjukan Jurnal Lembar Saat
perilaku Sikap Observasi pembelajaran
yang tampak berlangsung
9. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai melampaui KKM yaitu 77 pada
waktu yang telah dialokasikan, perlu diberikan kegiatan remedial.
b. Pengayaan
Materi pengayaan akan diberikan hanya pada bagian materi yang masih
lemah dikuasai oleh Siswa. (Materi mengacu pada materi pembelajaran
yang dicantumkan dalam Materi Pembelajaran).

Mengetahui, Tasikmalaya, Agustus 2021


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Iis Siti Mutmainah, S.Pd Hani Meilani, S.Kep


PETA KONSEP

Definisi Respirasi

Proses Ventilasi

Proses Difusi

Proses Transpor

Proses Transpor
URAIAN MATERI
I

A. Sistem Respirasi
Bernapas/pernapasan merupakan proses pertukaran udara di antara individu
dan lingkungannya dimana 02 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang
(ekspirasi).
Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah
pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi
abdomen, dinding abdomen, dan pusat pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat
frekuensi pernapasan antara 12-15 kali per menit.
Fase Respirasi terdiri dari :
1. Inspirasi (Menarik Nafas) : Proses ini terjadi
Ketika rongga dada mengembang, volume paru
meningkat, tekanan paru menurun maka udara
luar masuk ke paru.
2. Ekspirasi (Mengeluarkan Nafas) : Proses ini
terjadi Ketika volume thorak menurun, tekanan
paru meningkat, maka udara keluar dari paru.
Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi, yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.

B. Proses Ventilasi
Proses ventilasi adalah masuk dan keluarnya
udara atmosfer dari alveolus ke paru-paru atau
sebaliknya. Proses keluar masuknya udara paru-paru
tergantung pada perbedaan tekanan antara udara
atmosfer dengan alveoli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi:
1. Tekanan udara atmosfer
2. Jalan napas bersih
3. Pengembangan paru yang adekuat
C. Proses Difusi
Proses difusi adalah pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida)
antara alveolus dan kapiler paru-paru.
Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih
besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah, karena dinding
alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat
rapat, membrane ini kadang disebut membrane respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membrane
respirasi sangat mempengaruhi proses difusi.
Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki
kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang memengaruhi difusi adalah:
1. Luas permukaan paru
2. Tebal membrane respirasi
3. Jumlah Darah
4. Keadaan/jumlah kapiler dara
5. Afinitas
6. Waktu adanya udara di alveoli

Gambar Proses Difusi


D. Proses Transpor
Proses ini adalah pengangkutan oksigen melalui darah ke sel-sel jaringan
tubuh dan sebaliknya karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler.
Oksigen perlu ditransportasikan dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida harus
ditransportasikan dari jaringan kembali ke paru-paru. Secara normal, 97% oksigen
akan berkaitan dengan hemoglobin di dalam sel darah merah dan dibawa ke jaringan
sebagai oksihemoglobin. Sisanya 3% di transportasikan ke dalam cairan plasma dan
sel-sel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
1. Curah jantung
2. Jumlah sel Darah merah
3. Hematokrit darah
4. Latihan
5. Keadaan pembuluh darah

Gambar Proses Transport

Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi,


kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.

a. Sistem Kardiovaskuler
Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi jantung
untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke atrium kiri dari
vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri menuju aorta melalui katup
aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkan ke seluruh sirkulasi sistemik melalui
arteri, arteriol dan kapiler serta menyatu kembali membentuk vena yang kemudian
dialirkan ke paru-paru kanan dan kiri untuk berdifusi. Darah mengalir di dalam
vena pulmonalis kembali ke atrium kiri dan bersirkulasi secara sistemik berdampak
pada kemampuan transport gas oksigen dan karbondioksida.

Gambar Sistem Kardiovaskuler


b. Hematologi
Oksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan
karbondioksida dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah
dibawa eritrosit yang telah berkaitan dengan hemoglobin (Hb) dan 3% oksigen
larut dalam plasma. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul Hb dan
setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan dengan satu
molekul oksigenasi membentuk oksihemoglobin (HbO2). Afinitas atau ikatan Hb
dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, pH konsentrasi 2,3 difosfogliserat dalam darah
merah. Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah eritrosit akan memegaruhi
transport gas.

Soal latihan, kunci jawaban, rubrik penilaian

I
Soal Pilihan Ganda

Jawalah pertanyaan dibawah ini selengkap mungkin !

1. Proses pertukaran udara antara individu dan lingkungan merupakan proses…


a. Difusi
b. Transpor
c. Ventilasi
d. Bernapas
e. Pertukaran
2. Perhatikan gambar berikut !
Pada proses diatas ada beberapa factor yang mempengaruhi proses tersebut, yaitu…
a. Saluran napas bersih
b. Luas permukaan paru
c. Volume darah
d. Afinitas
e. Ketebalan membrane respirasi
3. Pertukaran gas baik oksigen maupun karbondioksida antara alveolus dan kapiler paru
adalah peristiwa…
a. Difusi
b. Transpor
c. Ventilasi
d. Bernapas
e. Pertukaran
4. Pengangkutan oksigen melalui darah ke sel jaringan tubuh dan juga pengangkutan
karbondioksida dari jaringan tubuh ke kapiler merupakan peristiwa…
a. Difusi
b. Transpor
c. Ventilasi
d. Bernapas
e. Pertukaran

5. Dibawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya proses difusi, kecuali…
a. Saluran napas bersih
b. Luas permukaan paru
c. Volume darah
d. Afinitas
e. Ketebalan membrane respirasi
6. Perhatikan gambar di bawah ini !
Dari gambar diatas faktor yang mempengaruh terjadinya proses terebut adalah…
a. Tekanan udara atmosfer
b. Saluran napas bersih
c. Volume darah
d. Luas permukaan paru
e. Curah Jantung
7. Berapa persenkah secara normal oksigen mengikat hemoglobin dalam proses transport…
a. 94%
b. 95%
c.96%
d.97%
e.98%
8. Proses yang terjadi ketika rongga dada mengembang, volume paru meningkat,
tekanan paru menurun maka udara luar masuk ke paru adalah proses…
a. Inspirasi
b. Ekspirasi
c. Ventilasi
d. Difusi
e. Transpor
9. Proses yang terjadi Ketika volume thorak menurun, tekanan paru meningkat,
maka udara keluar dari paru merupakan proses…
a. Inspirasi
b. Ekspirasi
c. Ventilasi
d. Difusi
e. Transpor
10. Nilai gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler
pulmonal adalah…
a. 10%
b. 20%
c. 30%
d. 40%
e. 50%
Kunci Jawaban

1. D
2. A
3. A
4. B
5. A
6. E
7. D
8. A
9. B
10. D

Rubrik Penilaian

Skor Jawaban Benar : 1

Skor Jawaban salah : 0

Nilai (Skor perolehan/skor maksimal) x 100%

Arti Tingkat penguasaan:

90 - 100% = baik sekali

80 - 89% = baik

70 - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, kamu dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar selanjutnya. Bagus! Jika masih di bawah 80%, kamu
harus mengulangi materi ini.
Daftar Pustaka

Puspitasari Dewi, Tuti Asrianti Utami. 2017.Kebutuhan Dasar Manusia Jilid 1. Solo.
Pilar Utama Mandiri
Minarni, Dwi Budi Ariyanto.2013.Kebutuhan Dasar Manusia untuk SMK
Kesehatan Jilid 1. Jakarta. EGC

https://www.youtube.com/embed/zfwNgtasu64?feature=oembed

diakses 9/8/2021
FISIOLOGI SISTEM
PERNAPASAN
Hani Meilani, S.Kep
KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis kebutuhan oksigenasi

4.7 Melakukan Pemenuhan Oksigen


INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI (IPK)
3.11.1 Menganalisis Fisiologi sistem pernapasan
3.11.2 Memahami Definisi Respirasi
3.11.3 Menganalisis Proses Ventilasi
3.11.4 Menganalisis Proses Difusi
3.11.5 Menganalisis Proses Transpor
Tujuan Pembelajaran
Setelah disajikan video dan literasi slide power point
melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning,
peserta didik dapat:
❑ Menganalisis Fisiologi sistem Pernapasan dengan
tepat
❑ Memahami Definisi Respirasi dengan benar
❑ Menganalisis Proses Ventilasi dengan tepat
❑ Menganalisis Proses Difusi dengan tepat
❑ Menganalisis Proses Transpor dengan benar
1. Video apa yang kalian lihat?
2. Apa yang dapat kalian jelaskan
dari video tersebut ?
• Ekspirasi
Respirasi • Inspirasi

• Masuk dan keluarnya udara


Ventilasi atmosfer dari alveolus ke
paru-paru atau sebaliknya.
• Pertukaran gas-gas (oksigen dan
Difusi karbondioksida) antara alveolus dan
kapiler paru-paru.

• Pengangkutan oksigen melalui


Transpor darah ke sel-sel jaringan tubuh
dan sebaliknya karbondioksida
dari jaringan tubuh ke kapiler.
Thank you
fffwf
PETUNJUK UMUM

1. Bacalah setiap petunjuk dengan seksama


2. Ikuti setiap petunjuk yang diberikan
3. Isilah seluruh pertanyaan yang ada pada LKPD
4. Tanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan

PENGAMATAN

1. Kegiatan Pengamatan
Cermati tayangan video pada presntasi guru mengenai Fisiologi sistem
pernapasan, cari informasi di buku atau internet sebagai sumber belajar !
Setelah itu jawablah pertanyaan berikut ini.
a. Bagaimanakan proses terjadinya pernapasan?

b. Proses apa saja yang terjadi dalam proses pernapasan?

c. Dari video yang dilihat simpulkanlah hasil pengamatan kalian !


INSTRUMEN PENILAIAN
JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama : ……………………….

Kelas/Semester : XII/I

Tahun Pelajaran : 2021/2022

kjjj
NO Hari/Tanggal Catatan Perilaku Keterangan

Keterangan : Kolom Catatan perilaku disiisi dengan kegiatan berdasarkan kejadian


yang terjadi pada siswa, untuk merekam sikap peserta didik tentang perilaku nya
selama kegiatan pembelajaran.juga sebagai bahan pertimbangan penilaian sikap
peserta didik.
Instrumen Penilaian Kerja
(Keterampilan)

Mapel : Kebutuhan Dasar Manusia

Kelas/Semester : XII/I

Topik/Subtopik : Fisiologi Sistem Pernapasan


s
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama,
santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

No Nama Siswa Keaktifan Santun/menghargai Bekerja Jml Predikat


pendapat teman sama Nilai

Kjjj
Instrumen Penilaian Pengetahuan

KD IPK No Level Soal Kunci Penskora


Soa Kogniti Jawaba n
l f n
3.11 3.11.1 1 C2 Proses pertukaran udara antara D 1
Menganalisi Memahami individu dan lingkungan
s proses merupakan proses
kebutuhan respirasi
oksigenasi
8 C2 Proses yang terjadi ketika A 1
rongga dada mengembang,
volume paru meningkat,
tekanan paru menurun
maka udara luar masuk ke
paru adalah proses…

9 C2 Proses yang terjadi Ketika B 1


volume thorak menurun,
tekanan paru meningkat,
maka udara keluar dari paru
merupakan proses…

3.11.2 2 C4 Perhatikan gambar berikut ! A 1


Menganalisi Pada proses diatas ada
s proses
Ventilasi

beberapa factor yang


mempengaruhi proses tersebut,
yaitu…

3.11.3 3 C4 Pertukaran gas baik oksigen A 1


Menganalisi maupun karbondioksida antara
s proses
difusi alveolus dan kapiler paru
adalah peristiwa…
5 C2 Dibawah ini merupakan faktor A 1
yang mempengaruhi terjadinya
proses difusi, kecuali…

10 C2 Nilai gradien tekanan D 1


oksigen antara alveoli dan
darah yang memasuki
kapiler pulmonal adalah…

3.11.4 4 C2 Pengangkutan oksigen melalui B 1


Menganalisi darah ke sel jaringan tubuh dan
s proses
transpor juga pengangkutan
karbondioksida dari jaringan
tubuh ke kapiler merupakan
peristiwa…
6 C4 E 1

Perhatikan gambar dibawah ini


!
Dari gambar diatas faktor yang
mempengaruhi terjadinya
proses tersebut adalah…

Anda mungkin juga menyukai