iii
JUDUL: PERSEPSI ORANG TUA SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN
DARING DI UPT SDN 28 KABUPATEN PINRANG
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 perihal sistem
menentukan arah kehidupan seseorang dan akan bermanfaat untuk bangsa dan
Negara.
sejalan dengan perkembangan teknologi yang saat ini telah berkembang. Pada abad
ke-21 ini perkembangan teknologi di bidang pendidikan semakin maju, hal ini
mampu menjadi pertimbangan guru sebagai salah satu strategi baru dalam
1
2
Covid 19. Semua sektor merasakan dampak dari Covid 19 ini, dunia pendidikan salah
daring merupakan salah satu metode pembelajaran online atau dilakukan melalui
jaringan internet” (Atiqoh, 2020, hh. 45-46). Hal tersebut ditetapkan dalam rangka
sebagaimana yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) Pada
satuan Pendidikan.
gagasan yang mempengaruhi cara kita bertindak dalam suatu situasi” (h.7). Persepsi
yang beragam muncul utamanya pada orang tua siswa mengenai pembelajaran daring.
Sejatinya dalam pembelajaran daring, siswa dituntut untuk beradaptasi dengan proses
daring tidak hanya menjadi tantangan bagi peserta didik tetapi juga merupakan
tantangan bagi pendidik dan orang tua. Tenaga pendidik diharuskan untuk kreatif dan
3
daring juga melibatkan orang tua sebagai pengawas proses belajar mengajar siswa di
rumah.
Seperti yang disampaikan Yeni (dalam Ayudia, Febrialismanto, & Solfiah, 2020)
‘orang tua merupakan pendidik yang pertama bagi anak” (h.245). Peran orang tua
biasa disebut pendidikan informal. Orang tua dapat memantau sejauh apa kompetensi
UPT SDN 28 Pinrang merupakan salah satu sekolah yang terdampak Covid
Berdasarkan fakta yang ditemukan melalui observasi hasil penjajakan awal mengenai
persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring di UPT SDN 28 PINRANG pada
tanggal 8 Februari 2021 beberapa orang tua peserta didik memberikan pendapat
terkait beberapa hal dalam proses belajar mengajar secara daring. Orang tua dirasa
sulit dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada anak karena kurangnya
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan terkait dengan persepsi orang tua
setelah melakukan observasi diketahui bahwa semua orang tua siswa kelas 5C
anak menjadi terbuang sia-sia dirumah serta kulaitas berfikir anak menjadi lemah,
dan sebagian besar orang tua siswa merasa kerepotan. Faktor-faktor yang
pandemi Covid 19 di SDN Batu Piring yaitu latar belakang pendidikan orang tua
siswa, ekonomi atau pekerjaan, jumlah tanggungan dalam keluarga dan sosial budaya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Bayu Purbha Sakti (2021) diketahui bahwa
pengalaman, hambatan dan pengetahuan. Faktor pada kategori cukup baik ditinjau
dari faktor perhatian dengan presentase 47, 1%, pengalaman dengan presentase 53%
dan penghambat dengan presentase 58,8%. Sedangkan satu faktor dengan kategori
baik yaitu pengetahuan dengan nilai presentase 41,2%, dengan kesimpulan faktor
daring sedangkan penelitian yang ingin penulis lakukan melihat gambaran persepsi
mengenai persepsi orang tua siswa terhadap pembelajaran daring, peneliti bermaksud
melakukan suatu penelitian dengan judul : Persepsi Orang Tua Siswa terhadap
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Pinrang.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Akademisi
b. Bagi Peneliti
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Guru
c. Bagi Siswa
pembelajaran daring.
daring.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Pengertian Persepsi
indra yang terorganisir untuk memperoleh makna berdasarkan proses belajar dan
Sementara itu, menurut Asiana (2020) “persepsi adalah suatu cara pandang
terhadap suatu masalah yang terjadi, atau sudut pandang tertentu yang digunakan
b. Indikator Persepsi
adanya rangsangan.
persepsi :
7
8
tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain, antara pengertian yang satu
3) Penilaian adalah proses, cara, perbuatan menilai, pemberian nilai. Penilaian pada
oleh tanggapan terhadap stimulus yang diterima oleh panca indera atau sudut pandang
menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal” (Hakim, 2015, hh.11-13). Berikut
diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti
memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang
ada pada suatu objek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian
9
seseorang terhadap objek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi terhadap
persepsi.
c) Minat, persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa banyak
memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
d) Kebutuhan yang searah, faktor ini diihat dari bagaimana kuatnya seorang
individu mencari objek-objek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai
dengan dirinya.
pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat menjaga kejadian-kejadian
a) Ukuran dan penempatan objek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa
semakin besarnya hubungan suatu objek, maka semakin mudah untuk dipahami.
10
Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk
ukursn suatu objek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya
membentuk persepsi.
akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.
dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali diluar sangkaan
d) Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna
lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali
dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bias
mempengaruhi persepsi.
d. Orang Tua
Orang tua adalah ayah/ibu seorang peserta didik, baik melalui hubungan
biologis maupun sosial. Menurut Aidah (2020) “orang tua merupakan guru pertama
untuk anak dalam mempelajari banyak hal, baik secara akademik maupun kehidupan
Peran orang tua terfokus pada perhatian orang tua dalam keluarga sebagai
lingkungan utama pendidikan pertama dan yang paling dekat dengan anak menjadi
menjadi sangat berarti bagi anak guna mengarahkan kehidupan dan pencapaian
belajarnya.
besar, orang tua akan menjadi mitra utama guru disekolah dalam pelaksanaan
pembelajaran daring” (h.190). Orang tua berperan sebagai motivator dimana mereka
Selain itu mereka juga berperan sebagai fasilitator yang menyediakan berbagai
fasilitas yang diperlukan oleh anak dalam mengikuti pembelajaran dirumah serta
2. Pembelajaran Daring
jaringan tanpa adanya tatap muka secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
12
Kata daring berasal dari dua kata yaitu “dalam” dan “jaringan”.
dimana pengajar dan yang diajar tidak bertatap muka secara langsung” (Pohan 2020,
h.2).
belajar.
1) Tujuan Pembelajaran
harus di tetapkan dalam proses pembelajaran yang mempunyai fungsi sebagai tolak
tingkah laku atau kemampuan – kemampuan yang kita harapkan dapat dimiliki oleh
peserta didik setelah mereka mengikuti pelajaran pelajaran yang telah diberikan.
Kemampuan yang harus dimiliki peserta didik merupakan suatu tujuan yang
ditargetkan oleh guru setelah berakhirnya proses pembelajaran. Dengan kata lain
pembelajaran lainnya seperti pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi, yang
harus disesuaikan dan digunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien
mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2) Materi Pembelajaran
Menurut Nana Sudjana (2006) “Materi pelajaran adalah inti yang diberikan
kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, sehingga materi
harus dibuat secara sistematis agar mudah diterima oleh siswa” (Mustian, 2015,
14
h.12). Maka dapat dijelaskan materi pelajaran adalah semua bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru kepada siswa pada proses belajar mengajar dalam rangka
anak didik akan memotivasi anak didik dalam proses belajar mengajar.
3) Kegiatan Pembelajaran
sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
4) Metode
merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan
tujuan yang telah ditetapkan. Jadi untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran guru
memerlukan suatu metode yang tepat sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik.
5) Media Pembelajaran
mengajar karena dengan media peserta didik dapat menerima pesan yang
disampaikan oleh guru. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
15
pesan pengajaran dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran,
6) Evaluasi
siswa serta untuk mengukur kesuksesan guru dalam pembelajaran. Jadi yang
dimaksud dengan evaluasi adalah suatu kegiatan menilai yang dilakukan oleh guru
dampak dan juga manfaat bagi dunia pendidikan disaat pandemi COVID-19 saat ini.
komunikasi atau interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, serta guru dan
orang tua tanpa bertatap muka secara langsung dimana saja dan kapan saja sesuai
kenaikan kelas.
18
4) Tugas dan aktivitas disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa, serta
5) Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat
B. Kerangka Pikir
yang memungkinkan antara guru dan siswa berinteraksi melalui virtual. Menurut
juga dapat dilihat dari persepsi, sikap dan niat penggunaan E-learning. Persepsi yang
terbentuk dalam diri seseorang baik persepsi positif maupun negatif dapat
sendiri terdiri dari tanggapan, pendapat dan penilaian yang datang dari berbagai
pihak diantaranya orang tua. Persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring
daring.
mendukung proses belajar mengajar dirumah. Oleh karena itu, orang tua siswa sangat
Semakin baik tanggapan orang tua siswa terhadap pembelajaran daring, maka
semakin meningkat pula dorongan yang diberikan agar anak mengikuti pembelajaran
dengan efektif.
20
A. Jenis Penelitian
dimaksudkan untuk menyajikan data secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai
pendekatan kuantitatif, artinya semua informasi atau data diwujudkan dalam angka
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
C. Desain Penelitian
27
28
penelitian yang akan dilaksanakan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu seperti mencari informasi data penelitian dari
(h.130). Populasi pada penelitian ini adalah orang tua siswa UPT SDN 28 Pinrang
Pada penelitian ini tidak menjadikan seluruh orang tua siswa UPT SDN 28
PInrang sebagai sampel. Sampel di pilih secara acak dari populasi menggunakan
Menurut Arikunto (2006) “ apabila jumlah subjeknya kurang dari 100, maka
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, tetapi apabila jumlahnya lebih besar maka diambil sebanyak 10-15%
atau 20-25% atau lebih” (h.134).
Karena jumlah populasinya lebih dari 100 dengan jumlah 196 siswa, maka
peneliti memustuskan mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi yang
berarti 30 orang tua siswa. Peneliti mengambil sampel orang tua siswa yang dapat
mewakili dari kelas tinggi yakni kelas IV,V,VI sebanyak 10 orang tua siswa perkelas.
29
Variabel penelitian ini, adalah persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring.
Persepsi orang tua merupakan penilaian atau pandangan orang tua. Pada penelitian ini
orang tua akan memberikan tanggapan, pendapat dan penilaiannya terkait bagaimana
1. Angket
informasi dari responden yang bertujuan mencari informasi yang lengkap mengenai
suatu masalah.
2. Dokumentasi
hal-hal atau variabel, berupa catatan atau dokumen terkait kebutuhan penelitian.
Teknik dokumentasi pada penelitian di UPT SDN 28 Pinrang dapat berupa data
siswa, data orang tua siswa dan kelengkapan data sesuai dengan kebutuhan peneliti.
G. Instrumen Penelitian
data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar angket/kusioner
30
terbuka secara online (google form), yaitu angket yang telah dilengkapi dengan
digunakan ada dua bertujuan untuk mengungkap data tentang efektivitas proses
belajar mengajar melalui pembelajaran daring serta persepsi orang tua orang tua
tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban setiap item dalam skala likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju,
setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Skor alternatif jawaban yang diberikan oleh
Setuju (S) 3
penelitian ini yaitu efektivitas proses belajar mengajar melalui pembelajaran daring
31
serta persepsi orang tua siswa terhadap pembelajaran daring. Berikut ini kisi-kisi
realibilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian. Instrumen yang valid dan
realiabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid
32
validitas logis. Validitas internal termasuk didalamnya validitas isi (content validity)
dan validitas konstruk (construct validity). Dalam penelitisn ini yang dipergunakan
pertimbangan logis melalui expert judgement. Uji validitas yang dilakukan adalah
dengan mengkonsultasikan instrumen yang sudah ada kepada ahli (expert judgement)
yang menyatakan layak atau tidaknya suatu instrumen untuk digunakan dengan cara
menelaah kisi-kisi terutama kesesuaian dengan tujuan penelitian dan butir butir
pertanyaan.
tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Menurut Widyanto (2018) “ide
pokok yang terkandung dalam konsep realibilitas adalah sejauh mana hasil suatu
adalah uji realibilitas internal instrumen yang diperoleh dengan cara menganalisis
data dari satu kali pengumpulan datanya. Berdasarkan pemberian skor ada dua
33
metode analisis realibilitas internal, diantaranya instrumen skor diskrit dan instrumen
skor non diskrit. Pada penelitian ini menggunakan instrumen non diskrit yang dalam
sistem skoringnya bersifat gradual, yaitu adanya penjenjangan skor dari yang
∑
= ∑
Dimana :
= = ℎ
1. Analisis Deskriptif
menghitung nilai rata-rata/mean (M), median (Me), modus (Mo), dan standar
masing- masing sub variabel dan grafik distribusi frekuensi kecenderungan variabel.
berdasarkan persepsi orang tua melalui pembelajaran daring. Nilai mean dapat
ditentukan dengan perolehan skor persepsi orang tua dibagi dengan jumlah
berdasarkan persepsi orang tua melalui pembelajaran daring dengan cara nilai
maksimum dan minimum perolehan skor persepsi orang tua dikalikan dengan
jumlah butir angket persepsi untuk mendapatkan nilai tertinggi dan terendah,
dan disusun menurut urutan nilainya. Bisa juga nilai tengah dari data-data
yang terurut dalam mencari median, dibedakan untuk banyak data ganjil dan
banyak data genap. Untuk banyak data ganjil, setelah data disusun menurut
3) Modus adalah nilai yang sering muncul dalam data efektivitas pembelajaran
4) Standar Deviasi dan Varians Salah satu teknik statistik yg digunakan untuk
Standar Deviasi dan Varians Simpangan baku merupakan variasi sebaran data.
Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi nilai data makin sama Jika
sebarannya bernilai 0, maka nilai semua datanya adalah sama. Semakin besar
dalam bentuk tabel dimana setiap data dikelompokkan dalam kelas interval
K = 1+3,3 log n
c. Histogram
dengan sangat baik, baik, cukup, kurang dan kurang sekali” (Surya, 2015, h.186).
Keterangan:
Aidah, S.N. 2020. Tips Menjadi Orang Tua Inspirasi Masa Kini. Jawa Timur: KBM
Indonesia
Atiqoh, LN 2020. Respon Orang Tua terhadap Pembelajaran Daring Pada Masa
Pandemi Covid-19. Thufuli: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia
Dini , 2 (1), 45-52. Diakses dari http://dx.doi.org/10.33474/thufuli.v2i1.6925
Ayudia, R., Febrialismanto, F., & Solfiah, Y. 2020. Persepsi Orangtua terhadap
Pembelajaran Daring pada Anak Usia 5-6 Tahun di Kecamatan Limapuluh
Kota Pekanbaru. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran, 3(2), 243-248.
Diakses dari
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jrpp/article/view/1222
Hakim, Moh. Arif Luqman 2015. Peran Persepsi Manajemen Perusahaan terhadap
Self Efficacy Karyawan PT. Cendana Teknika Utama. Undergraduate thesis,
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Diakses dari
http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1501
Mudasir, A. (2017). Pengaruh persepsi anak tentang perhatian orang tua terhadap
perilaku keagamaan anak di Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen
Semarang tahun 2016 (Doctoral dissertation, UIN Walisongo). Diakses dari
http://eprints.walisongo.ac.id
Surya, M.O. 2015. Persepsi Orang Tua Siswa Kelas Iv Sd Negeri Mlati 1 terhadap
Pembelajaran Pendidikan Jasmani. S1 thesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/32339
Muslim. 2020. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Anak dalam
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Deepublish
Pramana, A.S., et al. 2020. Adaptasi di Masa Pandemi: Kajian Multi Disipliner. Bali:
Nilacakra
No. Butir
No Indikator Sub Indikator jumlah
Item (+) Item (-)
A. TANGGAPAN a. Keinginan untuk 1, 3,6,9,12 1,2,4,6,11 10
bertindak
1 b. Mendengarkan
c. Melihat
d. Menimbulkan
2 e. mengamati
9
10
14
15
30
Jumlah
Lampiran 2: Angket persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring
INSTRUMEN PENELITIAN
PERSEPSI ORANG TUA SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN DARING
A. Identitas Responden
Nama : …………………
Alamat : …………………
Pekerjaan : ………………....
B. Petunjuk Pengisisan
3. Pilihlah satu jawaban yang sesuai degan keadaan anda dengan memberi tanda
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
pernyataan ini”
Angket tentang persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring di UPT SDN
Jawaban
No Butir Pernyataan
SS S KS TS
Menurut saya pembelajaran secara daring sangat
membantu siswa dalam menggantikan
1 pembelajaran secara langsung dimasa pandemi
Covid-19.
Kemampuan saya sebagai orang tua dalam
2
membantu tugas anak meningkat
Menurut saya selaku orang tua yang
3 mendampingi anak belajar, pemberian materi
pada pelajaran tematik yang dilakukan secara
daring mudah dipahami siswa.
Chat rooms atau Whatsapp sebagai sarana
4 komunikasi antara guru dan siswa memudahkan
dalam proses belajar mengajar secara daring.
Pembelajaran daring memudahkan para orang tua
5
mengawasi siswa pada saat belajar.
Saya selaku orang tua siswa mampu memberikan
6 pemahaman kepada siswa terkait tugas yang
diberikan oleh guru dengan baik
Media yang digunakan guru sudah tepat sasaran
7 dan sangat membantu siswa dalam belajar secara
daring
Dengan adanya pembelajaran daring orang tua
8 yang mendampingi proses belajar anak jadi lebih
dekat dengan anak.
Saya selaku orang tua siswa tidak kewalahan
dalam mendampingi anak belajar karena sumber
9 belajar selama pembelajaran daring lebih luas
jangkauannya
Pembelajaran daring menghemat waktu dan biaya
10
karena dapat diakses dimanapun dan kapanpun
Penyajian informasi yang baik oleh guru
11 membantu siswa dengan mudah mempelajari
materi tematik yang diajarkan.
Keterlibatan saya sebagai orang tua dalam proses
12
belajar anak lebih banyak dibandingkan biasanya
Angket tentang persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring di UPT SDN
Jawaban
No Butir Pernyataan
SS S KS TS
Menurut saya pembelajaran secara langsung jauh
1 lebih baik ketimbang pembelajaran secara daring
Menurut saya selaku orang tua yang
mendampingi anak belajar, pemberian materi
2 pada pelajaran tematik yang dilakukan secara
daring kurang efektif karena sulit dipahami oleh
siswa tanpa adanya penjelasan langsung dari guru
Chat rooms atau Whatsapp sebagai sarana
komunikasi antara guru dan siswa tidak efektif
3
karena kurangnya penjelasan terkait materi yang
diajarkan
Saya selaku orang tua siswa kesulitan memotivasi
4
anak-anak untuk belajar
Saya selaku orang tua kesulitan dalam
5 mendisiplinkan anak dalam proses belajar
mengajar secara daring
Saya selaku orang tua siswa kesulitan memahami
materi belajar yang diberikan oleh guru, sehingga
6
saya tidak dapat memfasilitasi anak saya dalam
belajar
Saya selaku orang tua sering merasa lelah
7 memotivasi anak yang kehilangan semangat
belajar semenjak adanya pembelajaran daring
Gangguan jaringan sering menjadi penghambat
8 anak saya dalam melaksanakan pembelajaran
daring
Saya selaku orang tua kesulitan dalam
9 mendampingi anak belajar karena kurangnya
pemahaman dalam mengoperasikan gadget.
Penyajian informasi terkadang tidak jelas
10 membuat siswa kesulitan dalam mempelajari
materi tematik yang diajarkan
Saya sebagai orang tua tidak bisa mendampingi
11 anak dalam proses belajar anak karena
mempunyai kesibukan lain