RAROWATU UTARA
PROPOSAL
oleh
HEPI FITRIYANTI
NIM. 17010110019
KENDARI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 17010110019
Draft proposal ini telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal 4 Januari 2021
untuk diajukan sebagai salah satu syarat mengikuti seminar proposal penelitian.
Mengetahui,
Pembimbing
Halistin, M.Si
NIP. 199112262018012001
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang pertama dan terutama di dunia (Purwanto, dkk., 2020). Dampak
dari pandemi Covid-19 ini, tentunya sangat dirasakan oleh berbagai Negara di
seluruh dunia. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Smith & Freedman (2020)
isolasi, yaitu pemisahan orang sakit dengan penyakit menular dari orang yang
tidak terinfeksi untuk melindungi orang yang tidak terinfeksi. Diterapkan pula
karantina, yakni pembatasan pergerakan orang yang diduga telah terkena penyakit
menular tetapi tidak sakit, baik karena mereka tidak terinfeksi atau karena mereka
masih dalam masa inkubasi. Purwanto, dkk (2020) menjelaskan bahwa saat ini,
dan kebudayaan dibawah PBB mengatakan bahwa sekurangnya ada 290,5 juta
1
dalam skala besar guna menjangkau para siswa dari jarak jauh. Dunia pendidikan
tidak luput terdampak dari penyebaran virus corona yang telah menjadi pandemik,
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
dan masyarakat (Nurhayati, dkk., 2016). Namun dalam penerapannya saat ini
Jamaluddin, dkk (2020) bahwa kualitas pendidikan saat ini telah mengalami
2
Pembelajaran daring merupakan salah satu solusi yang bisa ditempuh bagi
kempampuan siswa berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
secara online, guru dan siswa belum sepenuhnya terbiasa. Belajar secara daring
tentu bukan hal yang mudah bagi siswa (Gillett-Swan, 2017). Pendidik serta
dosen masih terdapat yang belum begitu mahir mengajar melalui media
menyulitkan siswa dan guru saat pandemi Covid-19, apalagi siswa harus belajar
dari rumah (Abidin, 2020). Kondisi demikian juga dapat berdampak pada orang
tua siswa dalam membimbing anak belajar. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
Cahyati & Kusumah (2020) bahwa selama pembelajaran daring, orang tua harus
diperlukan utuk memberikan edukasi kepada anak – anaknya yang masih belum
bisa memahami tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri
dirumah agar tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini. Peran orang tua
siswa. Sebagaimana yang dikemukan oleh Tarigan (2015) bahwa dalam proses
karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat atau dikenal dengan semboyan
3
learning by doing. Aktivitas belajar matematika adalah rangkaian kegiatan siswa
perilaku belajar pada diri siswa (Putri, 2014). Aktivitas belajar adalah kegiatan
yang bersifat fisik dan mental. Dalam situasi belajar, kedua aspek harus selalu
berkaitan. Dengan begitu apapun yang dilakukan, tidak terlepas dari tujuan yang
yang optimal. Dalam aktivitas belajar, seseorang tidak dapat menghindari diri dari
situasi. Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka
belajar (Hamid, 2011). Terutama pada situasi pandemi Covid-19 saat ini yang
sedang mewabah saat ini dan dengan proses pembelajaran yang berbeda
belajar. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mahasiswa masih tetap terjaga
spirit belajarnya atau aktivitas belajarnya masih dalam keadaan baik meskipun
dengan kondisi masa tanggap darurat yang mengharuskan belajar atau beraktivitas
mandiri. Hal ini berbeda dengan indikator aktivitas belajar siswa pada penelitian
ini yang meliputi Visual Activities, Oral Activities, Writing Activities, Mental
Activities dan Emotional Activities. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada objek
4
penelitian dimana penelitian Hasanah (2020) menjadikan mahasiswa FTK Sunan
Gunung Djati sebagai populasi sedangkan populasi pada penelitian ini merupakan
ditemukan beberapa masalah yang dihadapi siswa pada aktivitas belajarnya pada
kurang antusias dan merasa bosan saat proses pembelajaran daring berlangsung.
Hal ini dijelaskan oleh Asmuni (2020) bahwa selama pembelajaran daring, peserta
didik kurang aktif dan tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran daring
oleh guru karena tidak mendapatkan penjelasan materi secara langsung oleh guru.
disampaikan secara daring, belum tentu bisa dipahami semua siswa. Sebab konten
ini disajikan dalam bentuk e-book atau dalam bentuk video pembelajaran. Utami
daring memiliki banyak kekurangan yaitu kurangnya interaksi antara guru dan
sering bertanya kepada orang tua mereka perihal materi yang tidak mereka
5
pahami. Hal ini tentunya berdampak untuk orang tua siswa, dimana orang tua
dijelaskan oleh Cahyati & Kusumah (2020) bahwa banyak orang tua siswa selama
Orang Tua Siswa Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 07 Rarowatu
tua siswa dalam membimbing anaknya belajar selama pembelajaran daring pada
gambaran mengenai kendala-kendala apa saja yang siswa alami pada saat proses
B. Fokus Penelitian
membatasi penelitian guna memilih antara data relevan dan data yang tidak
relevan (Moleong, 2010). Fokus penelitian ini lebih didasarkan pada masalah
yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian ini berfokus pada “Aktivitas belajar
matematika dan peran orang tua siswa pada masa pandemi Covid-19” yang subjek
C. Identifikasi Masalah
berikut :
6
1. Pandemi Covid-19 membuat pemerintah Indonesia menerapkan pembelajaran
matematika.
siswa.
5. Peran orang tua siswa dalam proses pembelajaran daring yang diterapkan saat
D. Batasan Masalah
batasan masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah pada penelitian ini
yaitu :
Utara.
3. Variabel Penelitian ini yaitu Aktivitas Belajar Matematika dan Peran Orang
Tua Siswa.
7
E. Rumusan Masalah
belajar matematika dan peran orang tua siswa pada masa pandemi Covid 19 di
untuk mengetahui aktivitas belajar matematika dan peran orang tua siswa pada
orang tua siswa pada saat pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Pembelajaran Matematika
(skills), dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan
mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang
hayat. Rangkaian proses belajar itu dilakukan dalam bentuk keterlibatannya dalam
makhluk lainnya.
Belajar sangat penting bagi umat manusia, hampir setiap manusia tak lepas
dari aktivitas belajar setiap harinya. Keunggulan suatu umat manusia atau bangsa
merupakan anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT.
Hingga Al-Qur’an mengangkat derajat orang yang berilmu ke derajat yang luhur.
belajar yang tertuang dalam hadits Nabi Muhammad SAW. bahwa ; “Carilah Ilmu
mulai dari buaian (lahir) hingga liang lahat (wafat).” HR. Muslim. Maka manusia
akan merasakan nikmatnya berilmu dan terus menggali pengetahuan untuk bekal
9
James dalam Sariningsih & Purwasih (2017) mengungkapkan bahwa
matematika marupakan ilmu dasar yang tentang logika mengenai bentuk, susunan,
dan terbagi ke dalam 3 bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Dalam Kamus
berkaitan dengan bidang studi lain serta kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
matematika turut serta dalam memajukan daya pikir manusia dengan menjadi
analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan bekerja sama yang dapat
menjadi salah satu modal mental bagi mereka sebagai generasi penerus bangsa
dalam menghadapi persaingan global yang kian ketat. Fathani (2009) menyatakan
bahwa matematika itu penting baik sebagai alat bantu, sebagai ilmu (bagi
10
matematika perlu dipahami dan dikuasai oleh semua lapisan masyarakat terutama
matematika di tingkat sekolah dasar merupakan salah satu kajian yang selalu
didik dan hakikat matematika. Untuk itu diperlukan adanya jembatan yang
saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu dan siapa pun
dapat terinfeksi. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta orang yang system imun
tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini. Selain itu, kondisi
musim juga mungkin berpengaruh. Di samping itu, sesorang yang tinggal atau
11
berkunjung ke daerah atau negara yang rawan virus Corona, juga beresiko
kesehatan global yang pertama di era milenium setelah Pandemi Flu Spanyol pada
tahun 1918. Penutupan sekolah dan fasilitas pendidikan menjadi pilihan banyak
negara, baik pada tingkat dasar maupun tingkat universitas (Hasanah, dkk., 2020).
Ketika timbul situasi darurat akibat penyebaran wabah Covid-19 (Mahase, 2020),
dari rumah, dan ibadah di rumah (Darmalaksana, Corona Hadis, 2020). Wabah
Covid-19 telah membuat berbagai negara menerapkan isolasi, karantina dan social
dalam proses pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut ialah dengan
dkk., 2020). Pembelajaran daring merupakan salah satu solusi yang bisa ditempuh
sekarang ini, guru dituntut agar tugas dan peranannya tidak hanya sebagai sumber
pembelajaran daring yang diterapkan saat ini, guru dan siswa belum sepenuhnya
terbiasa. Belajar secara daring tentu bukan hal yang mudah bagi siswa (Gillett
12
Pembelajaran daring merupakan program penyelenggaraan kelas pembelajaran
dalam jaringan untuk menjangkau kelompok target yang masif dan luas (Bilfaqih
secara online, mahasiswa dapat berhubungan secara cepat dan langsung dengan
teks, gambar, suara, data, dan video dua arah, dengan bimbingan pengajar. Secara
tidak langsung di masa pandemi ini juga merupakan aplikasi sepenuhnya dari
industri digital 4.0 yang memang dikembangkan oleh pemerintah. Akan tetapi
karena ini hal baru dalam proses pembelajaran maka perlu dikembangkan lagi.
kemampuan kognitif (Hewi & Asnawati, 2020). Kemampuan kognitif tentu harus
terjadi baik fisik maupun non fisik, merupakan suatu aktivitas. Menurut Oemar
Hamalik (2008) Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
13
aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses
dengan bentuk baik bersifat fisik (berhubungan dengan bilangan) dan mental
yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah antara lain sebagai berikut :
interupsi.
musik, pidato.
menyalin.
pola.
14
7. Mental Activities, seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal,
siswa itu sendiri sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat dan latar belakang
masing-masing. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu
Dalam penelitian ini, indikator aktivitas belajar diadopsi dari Skripsi Tri
Wahyuni Putri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Indikator aktivitas belajar dapat
banyak mendapatkan hasil bagi siswa sebab kesan yang didapatkan oleh siswa
lebih tahan tersimpan di dalam benak siswa kearah kedewasaan (Djamarah, 2008).
15
Sejalan dengan itu, Dimyati (2006) mengemukakan bahwa “Belajar hanya
Hamalik (2008) juga mengemukakan bahwa “Belajar adalah satu proses dimana
siswa harus aktif”. Selama berada di sekolah siswa melakukan berbagai macam
hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan
siswa.
terjadinya verbalisme.
16
4. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19
keluarga inilah anak mendapatkan pendidikan yang pertama dan utama. Tugas
utama keluarga adalah sebagai peletak dasar bagi pendidkan moral-agama dan
karakter anak. Interaksi yang intens antara anak dan orang dewasa yang memiliki
hubungan khusus dengan anak akan memberikan pengaruh positif yang signifikan
keluarga dalam bidang pendidikan. Orang tua memiliki peran penting dalam
aktivitas masih dilakukan secara normal dan rumah adalah sebagai tempat
kembali dari kegiatan sehari-hari. Dengan adanya himbauan ini, peran orang tua
pengawasan kegiatan belajar, sumber belajar utama bagi anak, otoritas orang tua
memberikan pengajaran kepada anak sesuai materi dari guru, dan menjalankan
perannya sebagai guru pengganti selama kegiatan belajar dari rumah (Epstein &
Becker, 2018).
Abu Ahmadi dalam Haerudin, dkk (2020) menyatakan peran orang tua
adalah suatu hal kompleks yang merupakan pengharapan manusia terhadap cara
individu harus bersikap yang mempunyai tanggung jawab dalam keluarga. Hal ini
17
memiliki arti bahwa peran orang tua terhadap anak memiliki banyak sekali
kewajiban dan tanggung jawab, yang salah satunya adalah bidang pendidikan,
suatu pencapaian atau bahkan menjadi manusia yang siap menghadapi tantangan
dimasa depan. Karena melalui pendidikan, seseorang dapat menjadi pribadi yang
Peran orang tua menjadi sangat penting ketika anak mulai bersekolah di
rumah. Karena orang tua atau keluarga pada dasarnya adalah tempat pendidikan
yang pertama bagi anak (Iftitah & Anawaty, 2020). Pendampingan orang tua
dalam pembelajaran dari rumah selain membantu anak dalam momen belajar juga
akan membangun komunikasi yang intens dengan anak. Komunikasi yang intens
ini akan membangun kreatifitas anak lewat berbagai aktivitas bersama yang
Peran aktif menurut orang tua juga sangat membantu proses emosional
anak, yang dapat ditinjau menurut bentuk dukungan yang berkaitan dengan
dan imajinasi anak yang berdampak positif & tentunya anak selalu terarah. Sikap
saling perhatian adalah kunci utama dalam menciptakan suatu hubungan yang
serasi antara anak dan orang tua. Pola interaksi yang terjalin secara baik maka
anak tersebut. Dikarenakan jika Ibu dan Bapak dari seorang anak membangun
interaksi yang baik dan mendukung serta memotivasi anak supaya tetap semangat
18
anak dan emosional anak agar lebih semangat dalam belajar dan tidak mudah
mengeluh dalam situasi yang terjadi saat ini (Putro, dkk., 2020).
keperluan materi lainnya. Dalam konteks pendidikan, keterlibatan orang tua harus
tentang kegiatan yang dilakukan oleh anak. Selain itu juga berkontribusi terhadap
pencapaian tugas perkembangan anak, baik dalam aspek kognitif maupun aspek
perkembangan lainnya (Diadha, 2015). Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang
tua sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing anaknya selama proses
pembelajaran Daring. Menurut Winingsih (2020) terdapat empat peran orang tua
1. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua
dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.
2. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana
3. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat
19
sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi
yang baik.
tua dalam melakukan bimbingan belajar pada anak di rumah, diantaranya yaitu:
orang tua yang berpendidikan rendah atau dengan orang tua yang tidak
Sebab orang tua yang tinggi pendidikannya tentu luas pengetahuan, pengalaman,
bijaksana.
semua orang tua. Tetapi, pada umumnya orang tua yang mempunyai ekonomi
itu, ekonomi yang mapan memungkinkan orang tua untuk berkonsentrasi dalam
20
merasa terganggu oleh adanya desakan untuk mencari nafkah/bekerja demi
pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga ada orang tua yang dapat membagi waktu
dengan baik dan ada pula yang selalu merasa dikejar-kejar waktu. Pekerjaan orang
tua yang terlalu menguras tenanga juga dapat menjadi kendala bagi orang tua
membimbing anaknya.
Waktu yang tersedia juga dapat menjadi faktor orang tua dalam
membimbing anak belajar. Sesibuk apapun orang tua dengan berbagai kegiatan
belajar di rumah. Oleh karena itu diharapkan orang tua tetap menyisihkan
keluarga yang terlalu banyak dalam sebuah rumah membuat sulit bagi anak untuk
belajar dan berkonsentrasi pada pelajaran yang sedang dipelajarinya. Hal ini
dikarenakan jumlah anggota keluarga yang banyak akan membuat suasana rumah
menjadi gaduh.
21
Dalam penelitian ini, indikator peran orang tua diadopsi dari Skripsi Siti Nur
Khalimah. IAIN Salatiga. Indikator peran oran tua dapat dilihat pada tabel 2.2.
B. Kerangka Teori
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain yaitu:
1. Aan Hasanah, Ambar Sri Lestari, Alvin Yanuar Rahman, Yudi Irfan Danil
Ambar Sri Lestari, Alvin Yanuar Rahman, Yudi Irfan Danil menyatakan hasil
masa tanggap darurat Covid-19 atas kebijakan belajar di rumah “cukup baik”.
Dengan keadaan force majeure dan dengan segala tantangan dan hambatan
yang ada diharapkan kedepan bisa dijadikan evaluasi serta pengalaman dalam
penelitian Aan Hasanah, Ambar Sri Lestari, Alvin Yanuar Rahman, Yudi
22
Irfan Danil dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang Aktivitas
yaitu penelitian ini yaitu selain memfokuskan penelitian pada aktivitas belajar
daring, penelitian ini juga membahas mengenai peran orang tua siswa dalam
Covid-19.
2. Lesi Weni Sari, Cawang & Rizmahardian A.K (2017) yang melakukan
penelitian yang berjudul “Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom
belajar siswa yang rendah, yang mana aktivitas belajar berpengaruh pada hasil
belajar siswa. Tujuan penelitian Lesi Weni Sari, Cawang & Rizmahardian
belajar siswa dalam materi struktur atom saat proses pembelajaran kimia
mengenai aktivitas belajar siswa. Selain itu, indikator aktivitas belajar yang
metode yang digunakan serta proses pembelajaran yang berbeda. Lesi Weni
23
tatap muka/ di kelas pada mata pelajaran kimia. Sedangkan penelitian ini
Selain itu, perbedaannya terletak pada penambahan variabel peran orang tua
3. Nika Cahyati & Rita Kusumah (2020) yang melakukan penelitian yang
tentang peran orang tua yang sangat diperlukan untuk proses pemebalajaran
anak selama study from home. peran orang tua juga sangat diperlukan utuk
tentang pandemi yang sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah agar
tidak terlular dan menularkan wabah pandemi ini. Orang tua merasa
pembelajaran di rumah. Hasil dari penelitian ini adalah orang tua dapat
Persamaan penelitian Nika Cahyati & Rita Kusumah dengan penelitian ini
memfokuskan pada peran orang tua siswa saja, sedangkan penelitian ini juga
24
C. Kerangka Pikir
Pembelajaran daring merupakan salah satu solusi yang bisa ditempuh bagi
pembelajaran daring, guru dan siswa belum sepenuhnya terbiasa. Belajar secara
daring tentu bukan hal yang mudah bagi siswa. Pendidik masih terdapat yang
belum begitu mahir mengajar melalui media pembelajaran teknologi internet atau
bermanfaat bagi siswa itu sendiri. Aktivitas belajar adalah kegiatan yang bersifat
fisik dan mental. Dalam situasi belajar, kedua aspek harus selalu berkaitan.
Dengan begitu apapun yang dilakukan, tidak terlepas dari tujuan yang sebenarnya
karena aktivitas dan keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal.
Dalam aktivitas belajar, seseorang tidak dapat menghindari diri dari situasi.
25
Situasi akan menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan dalam rangka belajar.
kempampuan siswa berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta
Belajar matematika tentu bukan hal yang digemari semua siswa. Banyak
Covid-19, apalagi siswa harus belajar dari rumah. Hal ini tentunya juga dapat
berdampak pada orang tua siswa, dimana orang tua harus membimbing
yang dilakukan di rumah membuat siswa sulit memahami materi yang diajarkan
serta siswa merasa malas dan bosan saat pembelajaran daring berlangsung. Dari
anak dalam mengerjakan soal yang mereka sulit pahami serta memberikan
motivasi dan arahan kepada anak untuk selalu semangat dalam aktivitas
belajarnya. Peran orang tua juga sangat diperlukan utuk memberikan edukasi
kepada anak-anaknya yang masih belum bisa memahami tentang pandemi yang
26
sedang mewabah untuk tetap berdiam diri dirumah agar tidak terlular dan
menularkan wabah pandemi ini. Selain itu orang tua juga berperan dalam
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
fenomena dalam suatu latar yang khusus serta dibentuk dengan kata-kata,
gambaran holistic dan rumit (Tohirin, 2012). Menurut Fitrah (2018) Studi kasus
data yang luas. Studi kasus melibatkan investigasi kasus yang dapat diartikan
sebagai suatu entitas atau objek studi yang dibatasi untuk penelitian berdasarkan
kasus sebagaimana yang dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si.
pengolahan data, analisis data, proses analisis data, dialog teoretik, trianggulasi
ditemukan beberapa masalah yang dihadapi siswa pada aktivitas belajarnya pada
saat pembelajaran daring berlangsung, dimana siswa kurang antusias dan sulit
28
memahami materi yang diajarkan oleh guru. Kedua, baik guru maupun siswa
sangat kooperatif. Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan studi pendahuluan,
para siswa maupun guru sangat responsif dan antusias dalam memberikan
1. Tahap persiapan
dibutuhkan dalam penelitian ini. Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa
2. Tahap Pelaksanaan
Dimana pada tahap ini, peneliti melakukan kegiatan pengambilan data yang
meliputi:
belajar siswa dan kendala-kendala apa saja yang dialami siswa pada saat
29
bentuk angket untuk dijadikan bahan atau sumber yang relevan dalam
penelitian ini.
peneliti melakukan wawancara kepada guru, siswa dan orang tua siswa.
belajar matematika yang rendah. Data aktivitas belajar ini, diperoleh dari
data angket yang telah diolah sebelumnya. Tujuan dari wawancara dengan
data angket siswa, hasil wawancara berupa rekaman suara serta foto-foto
3. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan, dimana pada tahap ini
30
dikumpulkan, melakukan penarikan kesimpulan, menyusun laporan hasil
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang kita tentukan, jadi populasi itu berhubungan dengan data,
bukan manusinya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya
atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan
dengan pupulasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun
presentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2013)
sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh siswa SMP Negeri 07 Rarowatu
diambil dari populasi siswa SMP Negeri 07 Rarowatu Utara. Dalam teknik
31
langsung saja mengumpulkan data dari unit sampling yang ditemui (Sugiyono,
2012). Sampel dari penelitian ini yaitu siswa yang telah mengisi angket aktivitas
D. Partisipan
Partisipan adalah semua orang atau manusia yang berpartisipasi atau ikut
serta dalam suatu kegiatan. Menurut pandangan dari Sumarto (2003) partisipan
yaitu Pengambilan bagian atau keterlibatan orang atau masyarakat dengan cara
terhadap setiap keputusan yang telah diambil demi tercapainya tujuan yang telah
Penelitian ini berfokus pada aktivitas belajar matematika siswa dan peran
orang tua siswa pada masa Pandemi Covid-19. Siswa SMP Negeri 07 Rarowatu
yang digunakan untuk menggali aktivitas belajar matematika siswa yaitu dengan
menyebar angket aktivitas belajar siswa dan melakukan wawancara kepada siswa
32
proses pembelajaran daring ini berlangsung. Selain itu, dibutuhkan pula informasi
mengenai kendala-kendala apa saja yang dialami siswa pada saat diterapkannya
Penelitian ini juga membutuhkan informasi dari orang tua siswa di SMP
wawancara kepada orang tua siswa menggunakan pedoman wawancara yang telah
disusun sebelumnya.
1. Angket
Kuesioner atau angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan dinilai (responden). Melalui kuesioner, dapat diketahui
2017). Angket digunakan untuk menggali data mengenai aktivitas belajar siswa
menyebar angket ke seluruh siswa kemudian data angket yang telah terkumpul
tersebut dianalisis. Data angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
2. Wawancara
33
Margalis dalam Andriani & Jatiningsih (2015) menjelaskan bahwa
wawancara adalah teknik pengumpulan data yang telah dipilih peneliti untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
Dalam metode ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru, siswa dan
orang tua siswa. Peneliti akan mewawancarai beberapa siswa yang memiliki
aktivitas belajar matematika yang rendah. Data aktivitas belajar ini, diperoleh dari
data angket yang telah diolah sebelumnya. Tujuan dari wawancara dengan siswa
yaitu untuk menggali informasi yang lebih mendalam mengenai aktivitas belajar
matematika siswa serta kendala-kendala apa saja yang dialami siswa pada
yang lebih mendalam mengenai aktivitas belajar matematika siswa serta kendala-
kendala apa saja yang dialami siswa pada aktivitas belajarnya. Kemudian peneliti
bagaimana peran orang tua siswa dalam membimbing anaknya belajar selama
3. Dokumentasi
34
Peneliti selaku individu yang memperhatikan objek yang akan diteliti
tulisan (paper), tempat (place), dan kertas atau orang (people). Dalam
dilakukan dan hasil dari angket yang telah disebar oleh peneliti. Dokumantasi
dalam penelitian ini yaitu berupa tulisan, foto pada saat melakukan wawancara
F. Instrumen Penelitian
adalah manusia atau peneliti itu sendiri dengan cara mengamati, bertanya,
data yang valid sehingga tidak sembarang narasumber yang diwawancarai. Oleh
karena itu, kondisi partisipan pun harus jelas sesuai dengan kebutuhan data agar
instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh
kuesioner. Metode tes, instrumennya adalah soal tes tetapi metode observasi,
35
penelitian ini yaitu Angket aktivitas belajar matematika, pedoman wawancara
siswa yaitu Visual Activities, Oral Activities, Writing Activities, Mental Activities
bentuk angket untuk dijadikan bahan atau sumber yang relevan dalam penelitian
ini. Angket tersebut dibuat menggunakan Google Form dan disebar kepada
36
2. Pedoman Wawancara Untuk Siswa
partisipan. Pedoman wawancara dalam penelitian ini ada 3 jenis yaitu pedoman
wawancara untuk siswa, guru matematika dan orang tua siswa. Pedoman
wawancara untuk siswa disusun berdasarkan indikator aktivitas belajar siswa yaitu
aktivitas belajar matematika siswa dan masalah-masalah apa saja yang dihadapi
-Merespon/ menjawab
pertanyaan
3 Writing -Menyalin/mencatat 8 1
Activities materi
-Mengerjakan tugas
4 Mental Memecahkan/ 7, 10 2
Activities menjawab
permasalahan
5 Emotional Minat dan antusias 5, 6, 9 3
Activities siswa
37
Jumlah 10
belajar siswa yaitu Visual Activities, Oral Activities, Writing Activities, Mental
Activities dan Emotional Activities, yang digunakan untuk menggali lebih dalam
tentang aktivitas belajar matematika siswa dan masalah-masalah apa saja yang
-Merespon/ menjawab
pertanyaan
3 Writing -Menyalin/mencatat 11 1
Activities materi
-Mengerjakan tugas
4 Mental Memecahkan/ 6 1
Activities menjawab
permasalahan
5 Emotional Minat dan antusias 3, 5, 7, 8 4
Activities siswa
Jumlah 11
peran orang tua yaitu Peran Orang Tua Sebagai Guru Di Rumah, Orang Tua
38
Sebagai Fasilitator, Orang Tua Sebagai Motivator, Orang Tua Sebagai Pengaruh
atau Director, Latar Belakang Pendidikan Orang Tua, Tingkat Ekonomi Orang
Tua, Jenis Pekerjaan Orang Tua, Waktu yang Tersedia dan Jumlah Anggota
peran orang tua siswa dalam membimbing anaknya belajar selama pembelajaran
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Untuk Orang Tua Siswa
5. Dokumentasi
tulisan (paper), tempat (place), dan kertas atau orang (people). Dalam
39
mengadakan penelitian yang bersumber pada tulisan inilah kita telah
dilakukan dan hasil dari angket yang telah disebar oleh peneliti. Dokumantasi
dalam penelitian ini yaitu berupa tulisan, foto pada saat melakukan wawancara
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu angket, dokumen
mengungkapkan data yang didapat oleh peneliti dibaca, dipelajari, dan ditelaah.
langkah berikutnya dalam analisis data ini ialah dilakukan dengan tahap-tahap
1. Reduksi Data
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang
yang tidak perlu (Sugiyono, 2013). Reduksi dilakukan agar peneliti mendapatkan
data selanjutnya, dan mencarinya jika diperlukan. Semua data yang berhasil
Tahapan reduksi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, yaitu
mengolah data hasil angket aktivitas belajar matematika dengan cara menganalisis
40
masing kategori. Kemudian memilih data hasil angket aktivitas belajar kategori
41
2. Penyajian Data
data biasanya dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, pictogram dan sejenisnya.
penyajian data ini, data akan terorganisir, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan semakin mudah untuk dipahami. Pada penelitian ini, setelah data direduksi,
3. Penarikan Kesimpulan
temuan baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
sehingga diteliti agar menjadi jelas (Sugiyono, 2013). Penarikan kesimpulan pada
penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan hasil angket aktivitas belajar dan
hasil wawancara dengan siswa, guru matematika dan orang tua siswa.
Analisis data angket pada penelitian ini yaitu menggunakan skala likert.
Dimana skala likert merupakan skala yang bertujuan untuk mengukur sikap,
pendapat terhadap suatu objek yang diteliti. Kriteria yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-Ragu (R),
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) (Haerudin, dkk., 2020). Angket
negatit. Data angket yang telah terkumpul, selanjutnya akan dilakukan analisis
42
dengan menggunkan skala likert sehingga dari data akan dapat dideskripsikan
sebagai data sebuah kelompok. Pedoman skala penskoran yang digunakan dalam
angket aktivitas belajar dengan menggunakan skala likert dapat dilihat pada tabel
3.5.
Dalam penelitian ini dilakukan pengecekan keabsahan data melalui uji kredibilitas
yang merupakan uji ketepatan. Kredibilitas adalah ukuran kebenaran data yang
menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data. Tujuan dari
triangulasi yaitu untuk mengumpulkan data dan menguji kredibilitas data. Teknik
yang digunakan dalam triangulasi dengan cara mengecek kredibiltas data melalui
43
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi yang
mengumpulkan data dan menguji kredibilitas data. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi yang digunakan dalam
digunakan dalam penelitian ini yaitu: data yang diperoleh melalui angket,
crosscheck atau dicek silang diantara ketiga data tersebut. Setiap sumber data
dicek silangkan dengan dua data lainnya. Dengan demikian, validitas data yang
ada dapat dipertanggung jawabkan karena data akhir yang diperoleh adalah hasil
44
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, S., & Jatiningsih, O. (2015). Strategi Adaptasi Sosial Siswa Papua di
Kota Lamongan. Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 2(3), 530-544.
Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua Dalam Menerapkan
Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid-19. Jurnal Golden Age,
4(01), 152-159
Diadha, R. (2015). Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak usia dini di
taman kanak-kanak. Edusentris, 2(1), 61.
45
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar, Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta.
Haerudin, H., Cahyani, A., Sitihanifah, N., Setiani, R. N., Nurhayati, S.,
Oktaviana, V., & Sitorus, Y.I. (2020). Peran Orang Tua Dalam
Membimbing Anak Selama Pembelajaran Di Rumah Sebagai Upaya
Memutus Covid-19. Jurnal Statistika Inferensial, 1-12.
Hasanah, A., Lestari, A. S., Rahman, A. Y., & Daniel, Y. I. (2020). Analisis
Aktivitas Belajar Daring Mahasiswa Pada Pandemi Covid-19.
Hewi, L., & Asnawati, L. (2020). Strategi Pendidik Anak Usia Dini Era Covid-19
dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis. Jurnal Obsesi :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 158–167.
46
Iftitah, S. L., & Anawaty, M. F. (2020). Peran Orang Tua Dalam Mendampingi
Anak Di Rumah Selama Pandemi Covid-19. JCE (Journal Of Childhood
Education), 4(2), 71-81.
Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020). Pembelajaran
Daring Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru: Hambatan, Solusi
Dan Proyeksi. LP2M.
Kirana, J., Rajagukguk, K. P., & Lubis, E. L. S. (2020). Analisis Dampak Covid-
19 Pada Masyarakat Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 1(1), 64-
69.
Mahase, E. (2020). Coronavirus: covid-19 has killed more people than SARS and
MERS combined, despite lower case fatality rate . The BMJ.
Mania, S. (2017). Teknik Non Tes : Telaah Atas Fungsi Wawancara Dan
Kuesioner Dalam Evaluasi Pendidikan. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, 11(1), 45-54
Mann, M., Hosman, C. M. H., Schaalma, H. P., & De Vries, N. K. (2004). Self-
esteem in a broad-spectrum approach for mental health promotion.
Health Education Research, 19(4), 357–372.
47
Nurfaidah, S., Patih, T., & Aini, N. (2019). Deskripsi Kemampuan Statistika
Deskriptif Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris IAIN Kendari. Al-Ta’dib,
55-72
Patih, Tandri. (2016). Analisis Pengetahuan Dasar Matematika Siswa SMP Negeri
3 Kendari sebagai Gambaran Persiapan Siswa dalam Menghadapi Ujian
Nasional. Al-Ta’dib, 9(1), 182-200.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R.
S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. EduPsyCouns: Journal of
Education, Psychology and Counseling, 2(1), 1-12.
Putro, K.Z., Amri, M. A., Wulandari, N., & Kurniawan, D. (2020) Pola Interaksi
Anak dan Orangtua Selama Kebijakan Pembelajaran di Rumah. Fitrah:
Journal Of Islamic Education, 1(1), 124-140
Sangila, M. S., & Safaria, S. A., (2017). Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS
dan Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
SMP Ditinjau Dari Gaya Kognitif. Al-Ta’dib. Jurnal Kajian Ilmu
Pendidikan, 10(1), 37-54.
Sari, L. W., Cawang, C., & Kurniawan, R. A. (2017). Aktivitas Belajar Siswa
Pada Materi Struktur Atom Kelas X MIA Sekolah Menengah Atas
Negeri 4 Pontianak. Ar-Razi Jurnal Ilmiah, 5(1).
48
Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumartono, S., & Normalina, N. (2015). Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Scramble Di SMP. EDU-MAT: Jurnal Pendidikan
Matematika, 3(1).
Supriani, Y., Fardillah, F., Turmudi, T., & Herman, T. (2019). Developing
Students’ Mathematical Justification Skill Through Experiential
Learning. Journal of Physics: Conference Series, 1179(1), 1–6.
Valeza, Alsi Rizka. 2017. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi Anak di
Perum Tanjung Raya Permai Kelurahan Pematang Wangi Kecamatan
Tanjung Senang Bandar Lampung. Lampung: Jurusan Bimbingan dan
Konseling Islam UIN Raden Intan Lampung.
Winataputra, U. S., Delfi, R., Pannen, P., & Mustafa, D. (2014). Hakikat Belajar
dan Pembelajaran. Hakikat Belajar dan Pembelajaran, 1-46.
49