Anda di halaman 1dari 18

Mini Riset

ANALISIS REGRESI
ANALISIS PENGARUH LAMA WAKTU BELAJAR PADA MASA PANDEMI
COVID-19 TERHADAP IPK (INDEKS PRESTASI KUMULATIF)
MAHASISWA DI JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
Dosen Pengampu: Prihatin Ningsih Sagala, S. Pd., M. Si.

Disusun oleh:
Nama : Rohwandi
NIM : 4172111041
Kelas : PSPM E 2017

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITASS NEGERI MEDAN
2020

i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .....................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1............................................................................................Latar Belakang Masalah
1
1.2.................................................................................................... Rumusan Masalah
2
1.3...................................................................................................... Tujuan Penelitian
2
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................4
2.1................................................................................................Teori yang Mendasari
4
2.2................................................................................................. Materi Pembelajaran
7
2.3.................................................................................................... Penelitian Relevan
8
2.4..................................................................................................... Kerangka Teoritis
9
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................11
3.1..........................................................................................................Jenis Penelitian
11
3.2...................................................................................................... Desain Penelitian
11
3.3............................................................... Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
12
3.4................................................................................................ Teknik Analisis Data
12
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan..................................................................13
BAB V Kesimpulan dan Saran.....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di
dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan, khususnya Perguruan
Tinggi. Untuk melawan Covid-19 Pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan
sosial (social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai masker dan
selalu cuci tangan. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah
melarang perguruan tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan
memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara daring (Surat
Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi dituntun untuk dapat
menyelenggarakan pembelajaran secara daring atau on line (Firman, F., & Rahayu, S., 2020).

Tidak sedikit universitas dengan cepat merespon intruksi pemerintah, tidak terkecuali
Universitas Indonesia (UI) dengan mengeluarkan surat instruksi tentang pencegahan
penyebaran corona virus diesease (Covid-19) di lingkungan Universitas Indonesia. Di surat
edaran itu ada 10 poin dan salah satunya adalah anjuran untuk menerapkan pembelajaran
daring (Yandwiputra, 2020). Ada sekitar 65 perguruan tinggi di Indonesia yang telah
melaksanakan pembelajaran daring dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19
(CNNIndonesia, 2020). Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020)
menyatakan bahwa pembelajaran daring memiliki kekuatan, tantangan dan hambatan
tersendiri[ CITATION Sad20 \l 1033 ]

Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Dalam sektor
pendidikan misalnya, pengajar dan peserta didik akan terbiasa melakukan interaksi
pembelajaran jarak jauh. Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan
dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini. Menurut pendapat Molinda (2005), yang
dikutip oleh Arizona (2020: 66), Pembelajaran online merupakan bentuk
pembelajaran/pelatihan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi telekomunikasi
dan informasi, misalnya internet, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung).
Pembelajaran online menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber
belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau

1
bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi
(secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous).

Salah satu aplikasi gratis dan familiar diterapkan adalah aplikasi Google
Classroom. Menurut Arizona (2020: 66), Pembelajaran online yang diterapkan
dengan menggunakan media goggle calssroom memungkinkan pengajar dan peserta
didik dapat melangsungkan pembelajaran tanpa melalui tatap muka di kelas dengan
pemberian materi pembelajaran (berupa slide power point, e-book, video
pembelajaran, tugas (mandiri atau kelompok), sekaligus penilaian. Pengajar dan
peserta didik dalam aplikasi ini dimungkinkan untuk berinteraksi melalui forum
diskusi (stream) terkait dengan permasalahan materi dan jalannya pembelajaran
secara interaktif. Bahkan di akhir-akhir ini pada aplikasi Google Classroom sudah
include di dalamnya Google Meet yang memungkinkan untuk melakukan video
teleconference.

Pembelajaran online merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab


tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu
model ataupun media pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya
(Dewi, 2020: 57). Menurut Windhiyana (2020: 3), kelebihan dalam melakukan
pembelajaran online, salah satunya adalah meningkatkan kadar interaksi antara
mahasiswa dengan dosen/guru, pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja
(time and place flexibility), Menjangkau peserta didik (mahasiswa) dalam cakupan
yang luas (potential to reach a global audience), dan mempermudah penyempurnaan
dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable
capabilities).

Keuntungan penggunaan pembelajaran online adalah pembelajaran bersifat


mandiri dan interaktivitas yang tinggi, mampu meningkatkan tingkat ingatan,
memberikan lebih banyak pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi
yang semuanya digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga memberikan
kemudahan menyampaikan, memperbarui isi, mengunduh, para siswa juga bisa
mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada forum diskusi, memakai

2
ruang chat, hingga linkvideoconference untuk berkomunikasi langsung. Berdasarkan
Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020, maka segala
kegiatan didalam dan diluar ruangan di semua sektor sementara waktu ditunda demi
mengurangi penyebaran corona terutama pada bidang pendidikan. Pada tanggal 24
maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. [ CITATION Ros20 \l 1033 ]. Oleh karena itu
penulis ingin mengetahui analisis pengaruh lama waktu belajar pada masa pandemi
Covid-19 terhadap IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) mahasiswa di Jurusan
Matematika Universitas Negeri Medan.

1. 2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah analisis pengaruh lama waktu belajar pada masa pandemi


Covid-19 terhadap IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) mahasiswa di Jurusan
Matematika Universitas Negeri Medan.

1. 3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh analisis pengaruh lama
waktu belajar pada masa pandemi Covid-19 terhadap IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
mahasiswa di Jurusan Matematika Universitas Negeri Medan.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2. 1 Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat


Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses
belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Belajar dari
rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan
seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan; b. Belajar dari
rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai
pandemic Covid-19; c. Aktivitas dan tugas pembeljaran belajar dari rumah dapat
bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masng, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dirumah; d. Bukti atau prosuk
aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif fan berguna
dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. [ CITATION CBr20 \l 1033 ].

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mengandalkan konektivitas antara pelajar


dengan pengajar secara daring dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki untuk
saling terhubung (Pakpahan & Fitriani, 2020). Adanya PJJ sangat mewajibkan
penggunaan gawai dan internet selama belajar. Pembelajaran jarak jauh mungkin bagi
beberapa orang tidak asing lagi untuk terdengar. Namun, bagi mereka yang belum
pernah merasakan atmosfer pembelajaran jarak jauh mungkin akan mengalami
kendala dalam pelaksanaannya.

2. 2 Belajar

4
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mengandalkan konektivitas antara pelajar
dengan pengajar secara daring dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki untuk
saling terhubung (Pakpahan & Fitriani, 2020). Adanya PJJ sangat mewajibkan
penggunaan gawai dan internet selama belajar. Pembelajaran jarak jauh mungkin bagi
beberapa orang tidak asing lagi untuk terdengar. Namun, bagi mereka yang belum
pernah merasakan atmosfer pembelajaran jarak jauh mungkin akan mengalami
kendala dalam pelaksanaannya.

Menurut Tatan dan Teti (2011:73), “Belajar selalu melibatkan perubahan


dalam diri individu seerti kematangan berpikir, berperilaku maupun kedewasaan
dalam menentukan keputusan dan pilihan”. Hasil belajar yang diperoleh manusia
dengan mahkluk lain seperti hewan akan berbeda, pada manusia hasil belajar akan
terus mengalami perubahan dan perkembangan, sedangkan pada mahkluk lain tidak
mengalami perubahan dan perkembangan secara optimal seperti halnya pada
manusia[ CITATION Les17 \l 1033 ]

2. 3 Waktu Belajar

Belajar suatu proses yang dialami oleh siswa, sukses atau tidaknya proses
belajar tersebut tergantung pada banyak factor, salah satu dari sekian banyak factor
adalah waktu belajar mereka. Kapan waktu yang tepat untuk belajar dan bagaimana
memanfaatkannya agar efektif. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa (1996:96), “Kata waktu berasal dari bahasa Arab Waqtu,
kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dan diartikan dengan seluruh rangkaian
saat, ketika proses perbuatan berlangsung dan keadaan berada, lamanya kesempatan,
atau saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia.” Menurut Siswanto,
pada http://www.scribd.com/doc/ 72514700/16/A-DefinisiWaktu “Terminologi
waktu banyak digunakan pada beberapa disiplin ilmu diantaranya Ilmu Alam,
psikologi dan juga tasawuf.

Karena perbedaan objek dan metodenya masingmasing memiliki pemahaman


terhadap waktu yang berbeda pula.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa waktu merupakan

5
perpindahan- perpindahan simbolik menurut tempat, artinya pergerakan dari satu titik
menuju titik lain dalam durasi kemudian kecepatan perpindahan itu diukur dalam
satuan waktu. Waktu yang kita kenal dengan jam, hari, bulan dantahun, tidak lebih
dari istilah-istilah yang menggambarkan peredaran bumi mengelilingi matahari; atau
lebih tepat semua itu merupakan istilah tentang berbagai kedudukan dalam hal
tempat. Satu jam peredaran bumi mengitari sumbunya sebesar.” Dari pengertian para
ahli ternyata waktu bisa diartikan lebih dari satu pengertian yaitu diartikan sebagai
kapan proses itu terjadi dan berapa lama proses itu terjadi. Kedua pengertian ini tentu
bisa dihubungkan dengan proses belajar yaitu kapan proses belajar itu terjadi dan
berapa lama proses belajar itu berlangsung. Seperti disebutkan diawal belajar adalah
suatu proses dari seorang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa.
Tentunya proses tersebut membutuhkan waktu yang tepat agar lebih efektif. Jadi
berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa waktu belajar adalah
saat seseorang belajar yang bermakna, jam berapa mereka belajar dan berapa lama
mereka mengalami proses belajar ini dari mereka tidak tahu menjadi tahu [ CITATION
Les17 \l 1033 ].

6
BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Pembelajaran


daring yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang menggunakan
mediamedia pembelajaran yang dapat diakeses menggunakan layanan internet.
Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu mengadakan survey kepada mahasiswa
mengenai penerapan pembelajaran daring. Survey disebarkan menggunakan google
form yang diberikan kepada mahasiswa melalui pesan WhatsApp. Ada 12 orang
subyek yang telah memberikan respon terhadap survei yang disebarkan.

Subjek penelitian adalah mahasiswa Program studi Pendidikan Matematika


FMIPA Universitas Negeri Medan telah melaksanakan pembelajaran daring, dan
dikelompokkan berdasarkan respon subjek penelitian. Di dapatkan 12 orang subjek
penelitian, 4 orang mahasiswa angkatan 2017, 4 orang mahasiswa angkatan 2018, dan
4 orang mahasiswa angkatan 2019, 8 orang mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan
4 orang mahasiswa berjenis kelamin perempuan. Analisis data penelitian dilakukan
menggunakan model analisis Miles & Huberman (1994) yang terdiri dari tiga
tahapan, yaitu reduksi data, display data, serta penarikan dan verifikasi kesimpulan.
Berikut tabel data yang tlah didapatkan dari penyebaran kuisioner dengan
menggunakan google form.

No Inisial Jam/malam IPK (Indeks Prestasi


Kumulatif)
1 A 2 3, 55
2 B 2 3, 32

7
3 C 3 3, 05
4 D 1 3, 00
5 E 1 3, 25
6 F 3 3, 24
7 G 4 3, 56
8 H 2 3, 23
9 I 2 3, 20
10 J 3 3, 48
11 K 1 3, 12
12 L 4 3, 33

3. 2 Teknik Pengolahan Data

Analisis regresi merupakan metode statistika yang amat banyak digunakan


dalam peneltian. Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton
pada tahun 1886. Galton menemukan adanya hubungan bahwa orang tua yang
memeliki tubuh tinggi memiliki anak-anak yang tinggi pula, orang tua yang pendek
memiliki anak-anak yang pendek pula. Kendati demikian ia mengamati bahwa
adanya kecenderungan tinggi anak, cenderung bergerak menuju rata-rata tinggi
populasi secara menyeluruh. Dengan kata lain, ketinggian anak yang amat tinggi atau
orang tua yang amat pendek cenderung bergerak kearah tinggi populasi.
Secara umum regresi adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel
(variabel tak bebas/ variabel respon) dengan satu atau lebih variabel bebas/ variabel
penjelas. Hasil dari analisi regresi merupakan suatu persamaan, yaitu persamaan
matematika. Persamaan tersebut digunakan sebagai prediksi. Dengan demikian
analisis regresi sering disebut dengan analisis prediksi. Karena merupakan prediksi,
maka nilai prediksi tidak selalu tepat dengan nilai realnya, semakin kecil tingkat
penyimpangannya antar prediksi dengan nilai riilnya, maka semakin tepat persamaan
regresi yang dibentuk.

8
Analisis regresi dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu analisis regresi
sederhana (analisis regresi tunggal) dan analisis regresi ganda. Regresi sederhana
dimaksudkan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel bebas (X) dengan
satu variabel terikat (Y). Regresi berganda digunakan untuk analisis hubungan dua
atau lebih variabel bebas (misalnya X1 dan X2) dengan satu variabel terikat (Y)
[ CITATION Abd07 \l 1033 ]

Sebagaimana diketahui, banyaknya kejadian didunia ini yang merupakan


kejadian yang saling menyebabkan. Kejadian yang saling menyebabkan adalah suatu
kejadian yang keterjadiannya akan menyebabkan keterjadian kejadian yang lain.
Contoh yang kongkrit adalah penggunaan metode belajar think pair share
meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk mencari suatu pengaruh variabel terhadap variabel lain, alat analisis
yang kita gunakan adalah analisis regresi. Hasil analisis regresi berupa persamaan
regresi yang merupakan fungsi prediksi suatu variabel dengan menggunakan variabel
lain.
Model regresi linier sederhana merupakan persamaan yang menyatakan
hubungan antara satu variabel predictor (X) dan satu variabel respon (Y), yang
biasanya digambarkan dalam suatu garis lurus.

Persamaan regresi linier sederhana : Y^ =a+bX

Keterangan:
^ regresi (dibaca Y topi)
Y=

a = konstanta

b = koefisien regresi

Y = Variabel dependen/ variabel terikat/ variabel tak bebas (kejadian)

X = Variabel independen/ variabel bebas/ variabel predictor


(penyebab)

[ CITATION Ari97 \l 1033 ]

9
BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Pembahasan

Berikut adalah hasil dari pengolahan data di atas menggunakan analisis


regresi linier sederhana.

Regression
Notes
Output Created 12-NOV-2020 22:13:40
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working
12
Data File
Missing Value Definition of Missing User-defined missing values are
Handling treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with
no missing values for any variable
used.
Syntax REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R
ANOVA
/CRITERIA=PIN (.05) POUT (.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT waktu
/METHOD=ENTER IPK.

10
ditional Memory
Required for Residual 0 bytes
Plots

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Method
Entered Removed
1 IPKb . Enter
a. Dependent Variable: waktu
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square
Square the Estimate
1 .499a .249 .173 .97561
a. Predictors: (Constant), IPK

ANOVAa
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
1 Regression 3.149 1 3.149 3.308 .099b
Residual 9.518 10 .952
Total 12.667 11
a. Dependent Variable: waktu
b. Predictors: (Constant), IPK
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -7.311 5.310 -1.377 .199
IPK 2.943 1.618 .499 1.819 .099

11
a. Dependent Variable: waktu

Cara membaca output spss hasil uji regresi linier tersebut adalah:

1. Tabel pertama menunjukkan variabel apa saja yang diproses, mana yang
menjadi variabel bebas dan variabel terikat.

2. Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai


koefisien korelasi. Pada contoh diatas nilai korelasi adalah 499. Nilai ini
dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di
kategori kuat. Melalui tabel ini juga diperoleh nilai R Square atau
koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model
regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat.
Nilai KD yang diperoleh adalah 24,9 % yang dapat ditafsirkan bahwa
variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 24, 9% terhadap
variabel Y dan 75, 1% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
variabel X1.

3. Tabel ketiga digunakan untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas


dari regresi. Kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji F atau uji nilai
Signifikansi (Sig.). Cara yang paling mudah dengan uji Sig., dengan
ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan
berlaku sebaliknya. Berdasarkan tabel ketiga, diperoleh nilai Sig. = 0,140
yang berarti > kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model
persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan
artinya, model regresi linier tidak memenuhi kriteria linieritas.

4. Tabel keempat menginformasikan model persamaan regresi yang diperoleh


dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom
Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model
persamaan regresi: Y =-73, 11 + 0,2943X1.

12
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Tabel kedua menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien
korelasi. Pada contoh diatas nilai korelasi adalah 499. Nilai ini dapat diinterpretasikan
bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori kuat. Melalui tabel ini juga
diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan
seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan
variabel terikat. Nilai KD yang diperoleh adalah 24,9 % yang dapat ditafsirkan bahwa
variabel bebas X1 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 24, 9% terhadap variabel Y
dan 75, 1% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X1. Dengan
demikian berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan maka hubungan antara lama
waktu belajar dengan besar nilai IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sangat kuat.

5.2 Saran

Penulis menyadari masih banyak kekuranang dalam pembuatan penelitian ini


dan penulis berharap adanya saran atau kritikan yang mampu membangun atau
menggali pengetahuan terkait penelitian seperti ini untuk dikembangkan selanjutnya.
Semoga penelitian ini bermamfaat bagi bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M., & Muhubbin, S. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur
dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.
Ari Pujiati, S. (1997). Analisis Regresi Linier Berganda Untuk Mengetahui
Hubungan Antara Beberapa Aktivitas Promosi dengan Penjualan Produk.
Surabaya: Jurusan Statistika ITS.
C, B. D., Amelia, A., Hasanah, U., Putra, A. M., & Rahman, H. (2020). Analisis
Keefektifan Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2. Nomor 2, 28-37.
Lestari, I. (2017). PENGARUH WAKTU BELAJAR DAN MINAT BELAJAR.
Jurnal Formatif, 3. Nomor 2, 115-125.
Rosali, S. E. (2020). AKTIFITAS PEMBELAJARAN DARING PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA. Jurnal Pendidikan
Geografi Universitas Siliwangi, 1. Nomor 1, 21-30.
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-
19. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 6. No. 2, 214-224.

14
15

Anda mungkin juga menyukai