Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH COVID-19 TERHADAP PEMBELAJARAN IPS SD

Dosen Pengampu

Ni Made Daini Vitri Sinta Sari, M.Pd

Oleh :

Nama : Ni Made Harina Dwiyanti

NIM : 2011031163

Kelas : 4C

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengaruh Covid-19 Terhadap Pembelajran IPS SD” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UTS Ibu
dosen pada mata kuliah Pembelajaran IPS SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pengaruh pandemi terhadap pendidikan khususnya
IPS.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Made Daini Vitri Sinta Sari, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran IPS SD, yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang
kami tekuni.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Tabanan, 8 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pembelajaran IPS .......................................................................... 3

2.2 Karakteristik Pembelajaran IPS ...................................................................... 4

2.3 Masalah Yang Dihadapi Guru Dalam Mengajarkan IPS Pada Masa Pandemi

Covid-19.................................................................................................................... 5

2.4 Solusi Untuk Mengatasi Permasalahan Yang Dihadapi Guru Dalam


Mengajarkan IPS Pada Masa Pandemi ................................................................ 6

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 8

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 8

3.2 Saran ................................................................................................................... 8

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pandemi (COVID-19) mengacaukan sistem kesehatan, mematikan ekonomi, dan
banyak sektor lainnya terutama pendidikan (Rundle et al., 2020). Guru harus
mengikuti setiap kebijakan pemerintah serta mencari cara agar pembelajaran dapat
terlaksana meski belajar di rumah. Meski model pembelajaran belajar dirubah tetapi
sebenarnya relatif sama tujuannya dan yang membedakan adalah sarana dan
prasarana pendukung yang digunakan karena konsep pembelajaran menggunakan
metode e-learning (Kurniasih, 2020). Sama seperti negara yang terdampak lainnya,
Indonesia mulai dari aspek ekonomi, kesehatan dan tidak terkecuali pendidikan
mendapatkan dampaknya. Untuk memutus rantai penularan covid-19 Pemerintah
Indonesia memutuskan untuk pembelajaran tatap muka ditiadakan mulai dari jenjang
pendidikan SD sampai perguruan tinggi (Kurniawan, 2020).
Pembelajaran secara daring ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan
menghentikan proses penyebaran Covid-19 dengan secara tidak langsung. Namun
dengan diberlakukannya kegiatan belajar mengajar secara daring ini menimbulkan
berbagai pro dan kontra di kalangan para pelajar, salah satunya yaitu mengenai
permasalahan yang paling utama mengenai masalah jaringan internet/sinyal, seperti
yang kita ketahui tidak semua para pelajar ditempat mereka masing-masing memiliki
jaringan internet/sinyal yang cukup memadai, apa lagi misalnya di daerah-daerah
perdalaman yang jauh dari kota.
Sistem pembelajaran daring berdampak juga pada pembelajaran IPS baik itu yang
positif maupun yang negatif. Covid-19 telah membuat semua pendidikan dilakuan
secara Work From Home (Purwanto, 2020). Sejalan dengan penjelasan tersebut,
Herlina dan Suherman (2020) mengungkapkan jika pembelajaran IPS saat Covid-19
dilakukan melalui media seperti Zoom dan Google Meet serta komunikasi lainnya
mengalami kesulitan dalam penyampainya. Hudah et al., (2020) mengungkapkan jika
pembelajaran yang dilakukan berbasis teknologi ini cukup menyulitkan bagi guru
yang sudah memasuki usia 40 tahun sehingga pembelajaran ataupun materi yang
diberikan tidak maksimal.

1
Penelitian bertujuan untuk melakukan review mengenai bagaimana dampak
Covid-19 terhdap pembelajaran IPS yang dilakukan melalui pemebelajaran daring.
Penelitian ini dirasa sangat penting dilakukan guna mengetahui bagaimana
pembelajaran IPS yang berlangsung selama Covid-19. Hasil peneltian diharapkan
mampu memberikan gambaran serta informasi mengenai pembelajaran IPS serta
diharapkan mampu menjadikan rujukan untuk memberikan informasi penggunaan
media yang sesuai dalam penyampaian pembelajaran penjas saat Covid-19.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran IPS?
2. Apa saja karakteristik pembelajaran IPS SD?
3. Apa saja masalah yang dihadapi guru dalam mengajarkan IPS pada masa
pandemi Covid-19?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dalam
mengajarkan IPS pada masa pandemi?
5.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelajaran IPS
2. Untuk mengathui karakteristik pembelajaran IPS SD
3. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi guru dalam mengajarkan IPS pada
masa pandemi Covid-19
4. Untuk mengetahui solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dalam
mengajarkan IPS pada masa pandemi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran IPS


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam
pendidikan di tingkat dasar maupun menengah di Indonesia. IPS di luar negeri lebih
dikenal dengan social studies, social education, social studies education, dan
sebagainya. Berdasar pengertian tersebut, IPS merupakan mata pelajaran yang
terintegrasi atau terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sehingga dapat
mengembangkan kemampuan menjadi warga negara yang baik. IPS di sekolah
merupakan mata pelajaran yang memadukan secara sistematis disiplin-disiplin ilmu
seperti antropologi, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu
politik, psikologi, agama, dan sosiologi, sama seperti serasinya ilmu humaniora,
matematika, dan ilmu alam.
Menurut Supardi (2011: 182) pendidikan IPS lebih menekankan pada
keterampilan yang harus dimiliki siswa dalam memecahkan masalah, baik masalah
yang ada di lingkup diri sendiri sampai masalah yang kompleks sekalipun. Intinya,
pendidikan IPS ini lebih difokuskan untuk memberi bekal keterampilan memecahkan
masalah yang dihadapi oleh siswa. Berdasar beberapa pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pendidikan IPS di sekolah merupakan mata pelajaran terpadu atau
terintegrasi dari beberapa disiplin ilmu sosial dan humaniora serta fokus pada
keterampilan diri siswa agar menjadi warga negara yang baik dan mampu
menyelesaikan masalah di lingkungannya.
Melalui pendidikan IPS di sekolah diharapkan siswa mampu mengembangkan
kemampuan-kemampuan seorang warga negara yang baik sehingga dapat
memecahkan persoalan-persoalan di lingkungannya. Pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa IPS adalah perpaduan cabang-cabang ilmu sosial dan humaniora
termasuk di dalamnya agama, filsafat, dan pendidikan, bahkan juga menyangkut
aspek-aspek ilmu kealaman dan teknologi.
Jadi pembelajaran IPS adalah interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta
didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah
menuju pada suatu tujuan pembelajaran IPS yang telah ditetapkan sebelumnya.

3
2.2 Karakteristik Pembelajaran IPS SD
IPS memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan bidang studi
lain. Untuk memahami karakteristik Pembelajaran IPS di SD, di bawah ini akan
dipaparkan IPS berdasarkan materi dan strategi penyampaiannya.
a. Materi Pembelajaran IPS
Mempelajari IPS pada hakikatnya adalah semata-mata menelaah
interaksimasyarakat dengan lingkungannya. Dengan demkian setiap jenjang
pendidikandiberikan materi yang sesuai dengan jenjangnya. Pada tingkat Sekolah
Dasar Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan terpadu. Hal ini agar siswa
lebih cepat memahami dan mempraktekkan pembelajaran ini karena siswa pada
usia ini masih berfikir abstrak sehingga diperlukan suatu pendekatan yang tepat.
Pendekatan inidirasakan sangat sesuai dengan pemikiran siswa. Pembelajaran IPS
segalanya bersumber dari kehidupan praktis manusia sehari-hari. Berikut 5
macam sumbermateri pelajaran IPS, yaitu :
- Segala sesuatu yang menyangkut lingkungan sekitar anak minsalnya diri
mereka,keluarga, sekolah, teman bahkan sampai negara mereka.
- Kegiatan manusia berupa mata pencaharian, religi, pendidikan,
produksi,komunikasi bahkan transportasi
- Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan
antropologiyang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai
yang terjauh.
- Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yangdimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang
tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.
- Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,
permainan, keluarga.Materi IPS yang diterima anak kemudian langsung
diterapkan dalam kehidupanmereka karena segala hal yang diajarkan dalam
pembelajaran ini berkaitan langsungdengan anak.
b. Strategi Penyampaian
Strategi penyampaian Pembelajaran IPS sangat praktis karena materi disusun
berdasakran urutan anak itu sendiri, keluarga, masyarakat, kota, kepulauan,
negara dan dunia. Anak mula-mula diperkenalkan dengan lingkungan yang dekat

4
denganmereka lalu lama-kelamaan barulah secara bertahap diperluas menjadi
lingkungan yang lebih besar.

2.3 Masalah yang dihadapi guru dalam mengajarkan IPS pada masa pandemi
Covid-19
Dalam setiap proses pembelajaran tentunya kerap melalui hambatan, begitu pula yang
dengan proses pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Menurut Rochman Natawijaya
dalam Sutriyanto, hambatan belajar adalah suatu hal atau peristiwa yang ikut
menyebabkan suatu keadaan yang menghambat dalam mengaplikasikannya pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah faktor yang menghambat jalannya
pembelajaran IPS SD, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Minat belajar siswa yang rendah.
Menurut Slameto beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan senang,
ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dalam hal ini menurut siswa
dengan belajar dirumah menjadi salah satu alasan rendahnya semangat untuk
belajar karena suasana yang tidak menyenangkan dan tidak ada teman untuk
bertukar pikiran.
2. Rasa percaya diri yang rendah.
Seperti pendapat dari Mc Celland bahwa; kepercayaan diri merupakan kontrol
internal terhadap perasaan seseorang akan adanya kekuatan dalam dirinya,
kesadaran akan kemampuannya dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang
telah ditetapkannya.
Dari paparan teori diatas semakin menguatkan temuan peneliti bahwa kurangnya
rasa percaya diri pada diri siswa dapat menjadi hambatan pada proses belajar.
Beberapa siswa sekolah dasar tidak yakin dengan kemampuannya bahwa
sebetulnya siswa tersebut sudah menguasai materi, yang mengakibatkan siswa
cenderung lebih suka mencontek pekerjaan milik temannya. Disamping itu ada
beberapa siswa yang lebih memilih copy paste dari internet dari pada bertanya
kepada guru dengan alasan malu jika pada saat mengerjakan tugas namun tidak
menemukan jawabannya di modul yang telah diberikan oleh guru.
3. Rendahnya tingkat ketersediaan sarana belajar siswa.

5
Hal ini menjadi faktor yang menghambat proses pembelajaran IPS di tengah masa
pandemi karena menurut keterangan dari guru mata pelajaran IPS para orang tua
mengaku keberatan untuk membeli kuota internet, bahkan masih banyak siswa
yang tidak memiliki HP karena kondisi orang tuanya yang kurang mampu.
Temuan peneliti diperkuat dengan teori dari Syaifullah mengemukakan bahwa
status sosial orang tua pada suatu ketika dapat menentukan sikap mereka terhadap
pendidikan dan status ekonomi menentukan kemampuan keluarga dalam
menyediakan fasilitas belajar yang diperlukan anak dalam menelaah bahan
pelajaran di sekolah.

2.4 Solusi permasalahan yang dihadapi guru dalam mengajarkan Ips pada masa
pandemi Covid-19
Pada masa pandemi ini, mata pelajaran IPS dapat dilaksanakan dengan
menggunakan Google Classroom. Aplikasi Google Classroom dipilih untuk
membantu siswa dan guru belajar online. Google Classroom adalah aplikasi
manajemen sistem pembelajaran yang disediakan oleh Google, yang dapat diakses
melalui tautan email. Google Classroom dapat digunakan sebagai cara untuk
mendistribusikan tugas, mengumpulkan tugas, dan bahkan mengevaluasi tugas yang
dikirimkan. Selain itu, Google Classroom menyediakan fungsi forum diskusi, guru
dapat membuka diskusi kelas untuk membalas dan berkomentar, seperti kegiatan
berkomentar di Facebook.
Google Classroom memiliki beberapa fungsi yang dapat digunakan selama proses
pembelajaran. Antara lain sebagai home page yang dapat menampilkan pekerjaan
rumah siswa, persiapan pelajaran, penyimpanan data di Google Drive, yang dapat
diakses melalui smartphone, dan juga dapat menampung semua jenis file dan dapat
ditambahkan gambar profil. Guru juga dapat menggunakan fungsi lain untuk
mengembangkan bahan ajar yaitu post-reuse, membuat soal, membuat tugas, dan
membuat topik. Google Classroom dapat dikatakan sebagai salah satu media
pembelajaran berbasis metode pembelajaran inkuiri, karena Google Classroom dapat
memaksimalkan kemampuan siswa untuk menemukan, memahami, menyelidiki,
menganalisis dan merumuskan hasil belajar. Salah satu fitur yang digunakan guru IPS
adalah membuat tugas, yang digunakan untuk memberikan pekerjaan rumah kepada

6
siswa, dan ada juga fungsi pembuatan tema, yang sama menariknya dengan fungsi
lainnya dan dapat digunakan untuk membuat topik untuk dipelajari. Siswa dapat
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran di kelas biasa tatap muka atau kursus Google
Classroom.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui pendidikan IPS di sekolah diharapkan siswa mampu mengembangkan
kemampuan-kemampuan seorang warga negara yang baik sehingga dapat
memecahkan persoalan-persoalan di lingkungannya. Pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa IPS adalah perpaduan cabang-cabang ilmu sosial dan humaniora
termasuk di dalamnya agama, filsafat, dan pendidikan, bahkan juga menyangkut
aspek-aspek ilmu kealaman dan teknologi. Pembelajaran IPS adalah interaksi dua
arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi
(transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu tujuan pembelajaran IPS yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Pada tingkat Sekolah Dasar Pembelajaran IPS menggunakan pendekatan terpadu.
Hal ini agar siswa lebih cepat memahami dan mempraktekkan pembelajaran ini
karena siswa pada usia ini masih berfikir abstrak sehingga diperlukan suatu
pendekatan yang tepat. Strategi penyampaian Pembelajaran IPS sangat praktis karena
materi disusun berdasarkan urutan anak itu sendiri, keluarga, masyarakat, kota,
kepulauan, negara dan dunia. Anak mula-mula diperkenalkan dengan lingkungan
yang dekat denganmereka lalu lama-kelamaan barulah secara bertahap diperluas
menjadi lingkungan yang lebih besar.
Masalah yang dihadapi guru dalam poses pembelajaran daring yaitu Minat belajar
siswa yang rendah, Rasa percaya diri yang rendah dan Rendahnya tingkat
ketersediaan sarana belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut seorang guru harus
lebih kreatif dalam memilih sarana pembeljaran daring seperti menggunakan google
classroom.
3.2 Saran
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, oleh karena itu penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis
menerima kritikan dan saran yang membangun untuk kebaikan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Sanusi, Dt. (1971). Studi Sosial di Indonesia. Bandung: IKIP.

Al lamri, Ichas Hamid dan Tuti Istianti Ichas. (2006). Pengembangan Nilai Dalam
Pembelajaran Pengetahuan Sosial Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Permendiknas No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:


Kemendiknas

Sapriya, dkk. (2007). Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS.

Sardjiyo. (2008). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Ahmad Susanto. 2014, Pengembangan Pembelajaran IPS di SD. Pranada : Ciputat.

Abidin, Zaenal. 1984. Seri Himpunan Pelajaran Metodik Ilmu Pengetahuan


Sosial. Depdikbud Dirjen Dikdasmen : Jakarta .

Djahiri, A. Kosasih. 1980. Somara Strategi Belajar Mengajar IPS. Proyek Pengembangan
Pendidikan Guru (P3G), Depdikbud :Jakarta.

Hamid, Hasan. 1986. Buku Materi Pokok Evaluasi Hasil Pengajaran IPS dan Pengajaran
Remedial. Karonika: Jakarta UT.

Etin Solihatin. 2005. Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta, Bumi
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai