Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19


PADA UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :
NAMA : NUNIK LESTIOWATI
JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMASI
PRODI : KEARSIPAN
NIM : 044002756

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TERBUKA
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " E-learning pada masa
pandemi covid-19" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas 2 Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi dan
Informasi Program Studi Kearsipn.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Andri Wicaksono, M.Pd.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 25 November 2021


Penulis

NUNIK LESTIOWATI
NIM. 044002756

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3 Tujuan ........................................................................................... 2
1.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Sejarah Universitas Terbuka .......................................................... 4
2.1.1 Sejarah Covid-19 ................................................................. 4
2.1.2 Awal Mula Covid-19 ........................................................... 4
2.3 Covid-19 di Indonesia ................................................................... 5
2.4 Pengertian E-learning .................................................................... 5
2.5 Metode Penyampaian E-learning .................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Penerapan E-learning di Universitas Terbuka .............................. 7
3.2 Kelebihan dan Kekurangan E-learning ......................................... 9

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .................................................................................... 10
4.2 Saran .............................................................................................. 10

DAFTAR RUJUKAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan di Indonesia semakin mengalami perkembangan
yang signifikan. Perkembangan ini terlihat dari semakin beragamnya
metode pembelajaran yang digunakan. Metode yang digunakan banyak
memanfaatkan berbagai media untuk meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran. Bentuk perkembangan teknologi informasi yang dapat
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah menggunakan e-
learning. E-learning merupakan inovasi yang dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran, tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran
tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi peserta
didik. Melalui e-learning, peserta didik tidak hanya mendengarkan uraian
materi dari pendidik saja tetapi juga aktif mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan, dan sebagainya.
Terjadinya COVID-19 ini dimulai pada tanggal 31 Desember 2019,
dimana pemerintah Cina melaporkan kepada World Health Organization
atau WHO bahwa mereka sedang merawat sejumlah orang dengan
penyakit yang diduga pneumonia yang terjadi antara tanggal 12 Desember
hingga 29 Desember 2019. Pada tanggal 1 Januari 2020, pemerintah Cina
menutup Huanan Seafood Wholesale Market ketika ditemukan bahwa
binatang-binatang liar yang ada disana mungkin adalah sumber dari virus
tersebut. Virus ini cepat menyebar dan pada tanggal 11 Januari 2020,
Wuhan melaporkan kematian pertama terkait dengan pasien virus ini.
Fasilitas kesehatan Indonesia belum siapuntuk menghadapi
COVID-19. Pada akhir Maret 2020, presiden Indonesia akhirnya
memutuskan untuk menerapkan sosial skala besar pembatasan /
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota dan provinsi, bukan
regional karantina. Karantina wilayah adalah salah satu dari empat jenis
karantina kesehatan menurut 2018 UU Karantina Kesehatan. Pemerintah

1
juga menekankan perlunya tinggal di rumah untuk semua Warga negara
Indonesia.

Dari sekian banyak strategi pembelajaran yang bisa diterapkan


dalam proses kegiatan belajar mengajar, namun yang paling cocok pada
masa pandemi COVID-19 ini adalah strategi dengan memanfaatkan e-
learning. Yaitu Strategi dengan pemanfaatan alat elektronik yang terakses
internet ini dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan
pelajaran) melalui alat-alat elektonik atau yang sering disebut dengan e-
learning, strategi ini bertujuan untuk membantu guru dan peserta didik
dalam melakukan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat
dilakukan meskipun di masa COVID-19, keterbatasan ruang dalam
bertatap muka, dan juga dapat membentuk siswa dalam memanfaatkan alat
elektroniknya entah itu berupa laptop atau handphone sebagai alat untuk
melakukan proses pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah.


Rumusan masalah yang penulis ambil dalam penulisan makalah ini antara
lain :
1. Bagaimana proses belajar menggunakan E-learning pada Universitas
Terbuka Tahun 2021?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan dari strategi belajar menggunakan
E-learning?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui Bagaimana proses belajar menggunakan E-learning
pada Universitas Terbuka Tahun 2021.
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari strategi belajar
menggunakan E-learning.

2
1.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah
menggunaan metode studi pustaka.
Menurut George dalam Djiwandono (2015:201) mengungkapkan
bahwa “studi pustaka adalah pencarian sumber-sumber atau opini pakar
tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian”.
Menurut Sugiyono (2017:291) mengungkapkan bahwa “studi
kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang terkait
dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial
yang diteliti”.
Dengan ini penulis menggunakan studi kepustakaan berupa buku-
buku dan juga jurnal ilmiah terkait dengan penulisan tugas dua mata
kuliah Bahasa Indonesia.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Universitas Terbuka


Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di
Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan
Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. UT memiliki 4 Fakultas,
yaitu Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(FHISIP), Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) untuk jenjang Diploma dan Sarjana. Sejak tahun 2004,
UT membuka jenjang Magister pada Program Pascasarjana. Sejak tahun
2019, UT membuka program Doktor.
UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak
jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan
menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak
(audio/video, komputer/internet, siaran radio, dan televisi). Makna terbuka
adalah tidak ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu
registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa
setiap mahasiswa UT harus sudah menamatkan jenjang pendidikan
menengah atas (SMA atau yang sederajat).

2.2. Sejarah Covid 19

2.2.1 Awal Mula Covid-19

Covid-19 yang disebabkan oleh novel coronavirus, pertama kali


dilaporkan oleh pemerintah di Kota Wuhan, China pada Desember 2019.
Gejalanya berupa demam, malaise, batuk kering, dan dispnea. Mulanya
penyakit ini didiagnosis sebagai gejala infeksi virus pneumonia. Namun,
hasil sekuensing genom menunjukkan bahwa agen penyebabnya adalah
coronavirus baru.

4
Virus corona sebenarnya sudah ada sejak lama. Pada 11 Februari
2020, International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV)
mengumumkan wabah ini dengan sebutan Severe Acute Respiratory
Syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), sebagai nama virus yang baru.
Penamaan “Covid-19” sebagai nama penyakit dilakukan Organisasi
Kesehatan Dunia (World Health Organization) pada 11 Februari 2020.
WHO berpendapat, dari perspektif komunikasi risiko, penggunaan nama
“SARS” memiliki konsekuensi menciptakan ketakutan di beberapa
populasi, khususnya Asia. Hal ini dikarenakan Asia merupakan wilayah
paling parah terkena wabah SARS di tahun 2003.

2.2.2 Covid-19 di Indonesia


Di Indonesia sendiri, Covid-19 terdeteksi pertama kali pada tanggal
2 Maret 2020. Presiden Joko Widodo mengkonfirmasi 2 warga negara kita
yang berasal dari Depok, Jawa Barat, positif terjangkit virus ini. Dua
pasien ini positif terinfeksi setelah sebelumnya melakukan kontak dengan
orang Jepang.
Melansiri data laman Covid19.go.id, jumlah kasus positif Covid-19
pada hari Hari Minggu (31/10/2021) terdapat 523 kasus tambahan baru.
Total kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 4.244.358 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 497 orang.
Untuk itu total kasus Covid-19 yang sembuh hingga saat ini berjumlah
menjadi 4.088.635 orang. Jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19
pada hari ini mencapai 17 jiwa. Angka kematian ini menempatkan
Indonesia di posisi ketiga tertinggi setelah India dan Rusia.
2.3. Pengertian E-learning
Salah satu definisi dikemukakan oleh Darin E. Hartley (dalam
Wahono, 2003) mendefinisikan e-learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa
dengan menggunakan media Internet atau media jaringan komputer lain.
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai

5
sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian
elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Dalam Ensiklopedia Wikipedia
dijelaskan bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi.
Bisa berupa technology base learning seperti audio dan video atau web-
base learning (dengan bantuan perangkat komputer dan internet). E-
learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan
siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012).

Dari berbagai definisi yang muncul, dapat diartikan bahwa e-


learning merupakan suatu model pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi komputer dan jaringan internet. Melalui e-learning proses
belajar mengajar dapat dilakukan tanpa adanya tatap muka antara pengajar
dan peserta didik dan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat.

2.4. Metode Penyampaian E-learning


Pada dasarnya metode penyampaian materi e-learning, dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Synchronous e-learning, proses pembelajaran disampaikan secara
langsung. Proses pembelajaran dilakukan secara real time, di mana
pengajar dan peserta didik dapat berkomunikasi secara online pada
waktu yang sama di ruang atau tempat yang berbeda, misalnya: Video
Conference, teleconference, chatting, skype, dan sebagainya.
2. Asynchronous e-learning, proses pembelajaran disampaikan tidak
secara langsung atau tidak secara bersamaan. Sistem e-learning
berupa LMS dan konten baik berbasis teks atau multimedia sangat
berperan. Pengajar menyampaikan materi pembelajaran dan peserta
didik merespon melalui web atau e-mail.

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan E-learning di Universitas Terbuka


Salah satu institusi pendidikan di Indonesia yang memanfaatkan e-
learning adalah Universitas Terbuka. Universitas Terbuka telah
mengembangkan berbagai macam media pembelajaran untuk
meningkatkan layanan bantuan belajar kepada mahasiswanya. Pada
awalnya media pembelajaran yang dikembangkan oleh UT menggunakan
sistem modular (printed matterial) sebagai bahan belajar utama. Dengan
teknologi informasi dan komunikasi maka UT telah mengembangkan
media pembelajaran dengan berberbasiskan pada teknologi informasi dan
komunikasi melalui penggunakan teknologi komputer dengan perangkat
internet dan program e-learning sebagai media utamanya. Mulai tahun
1998 UT telah memanfaatkan e-leraning sebagai salah satu alat dalam
menyampaikan materi pembelajaran kepada mahasiswanya.
UT telah menjadikan pembelajaran melalui e-learning sebagai
salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dipilih oleh mahasiswa.
Artinya, dengan pemanfaatan internet mahasiswa dapat memilih berbagai
pilihan layanan bantuan belajar yang telah disediakan oleh UT. Di UT
penerapan e-learning memiliki beberapa tujuan diantaranya untuk
meningkatkan interaktivitas mahasiswa dengan materi ajar, meningkatkan
interaksi antara mahasiswa dengan dosen (tutor), juga interaksi
antarmahasiswa itu sendiri (Belawati, 2003).
E-learning di UT diterapkan dalam beberapa jenis layanan, yaitu:
pemberian bahan ajar suplemen berbasis web ( Web based supplement)
yang dikenal dengan istilah web suplemen, tutorial berbasis jaringan (web
based tutorial) yang dikenal dengan tutorial online, dan kuliah online (web
based cources), latihan mandiri, kit tutorial, dan lainnya.

7
a. Bahan Ajar Suplemen Berbasis Web
Bahan ajar utama UT adalah bahan ajar cetak yang disebut dengan
Buku Materi Pokok (BMP) yang dapat diakses oleh mahasiswa melalui
situs http://www.ut.ac.id/html/ suplemen/suplemen.htm.
b. Tutorial Online
Tutorial online (Tuton) mulai dilaksanakan di UT sejak tahun
1997, Tuton merupakan layanan tutorial yang berbasis internet atau
Web based Tutorial (WBT) yang ditawarkan oleh UT kepada
mahasiswanya.
c. Kit Tutorial
Kit tutorial merupakan acuan utama bagi tutor dalam
menyampaikan materi pembelajaran pada tutorial tatap muka. Kit
Tutorial ini dapat diakses pada situs http://kit.tutor.ut.ac.id/.
d. Dry Lab
Dry lab adalah praktikum yang dapat dilakukan secara virtual
dengan simulasi melalui komputer. Dry lab ini dapat diakses oleh
mahasiswa melalui situs http://www.ut.ac.id/drylab/drylab/indeks.swf
e. Latihan Mandiri Online
Layanan bantuan belajar lainnya yang disediakan oleh UT
adalah latihan mandiri online. Latihan mandiri online ini dapat diakses
melalui situs http://student.ut.ac.id/repository.
f. Perpustakaan Digital
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi, sejak
tahun 2004 Pusat Layanan Pustaka (Puslata) UT dapat diakses melalui
situs http://pustaka.ut.ac.id
g. Sistem Ujian Online
Sistem ujian online mulai dikembangkan sejak tahun 2004 oleh
UT dengan sebutan Ujian Berbasis Komputer (UBK). UBK merupakan
alternatif sistem ujian di luar ujian tertulis (paper and pencil test),
melalui UBK mahasiswa dapat mengikuti ujian di luar jadwal periode
UAS yang telah ditentukan pada Kalender Akademik UT.

8
3.2 Kelebihan dan Kekurangan E-learning
Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas,
kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing
media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning
memiliki banyak kelebihan yaitu :
a. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia
berupa gambar, teks, animasi, suara, video.
b. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak
perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah
untuk diperbanyak.
c. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung
pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
d. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi
tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa
diuji dengan e-test.

Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah


pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan
yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-
learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik maupun antar
peserta didik itu sendiri.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
cenderung gagal.
d. Belum tersedianya fasilitas internet secara merata

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Virus corona meruupakan virus yang sangat berbahaya yang
menyerang sistem pernafasan, virus ini di sertai gejala gajala, baik yang
ringan maupun berat, dampak yang paling berat ialah kematian. Indonesia
akhirnya memutuskan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) di kota dan provinsi. Pemerintah juga menekankan perlunya
tinggal di rumah untuk semua Warga negara Indonesia.
Pada masa pandemi COVID-19 ini adalah strategi dengan
memanfaatkan e-learning. Dimana UT juga menerapkan system belajar E-
learning yang proses belajar mengajar dapat dilakukan tanpa adanya tatap
muka antara pengajar dan peserta didik dan tidak lagi dibatasi oleh waktu
dan tempat.

4.2 Saran
Agar pembelajaran e-learning dapat berjalan optimal hendaknya UT
melakukan sosialisasi tentang e-learning kepada mahasiswa dan melakukan
pengembangan e-learning guna mencapai tujuan pembelajaran.

10
DAFTAR RUJUKAN
Belawati, T. 2003. Penerapan E-Learning Dalam Pendidikan Jarak Jauh Di Indonesia. Cakrawala
Pendidikan: E-learning dalam pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka

Creswell, J. W. (2012). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka
Belajar.
Dahiya, S., Jaggi, S., Chaturvedi, K.K., Bhardwaj, A., Goyal, R.C. and Varghese, C. 2016. An
eLearning System for Agricultural Education. Indian Research Journal of Extension
Education, 12(3), pp.132-135.

Darmayanti, T., Setiani, M. Y., & Oetojo, B. 2007. E-Learning Pada Pendidikan Jarak Jauh:
Konsep Yang Mengubah Metode Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Di Indonesia.
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 8, 99–113.
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. 2020. Panduan pembelajaran jarak jauh:
Bagi guru selama sekolah tutup dan pandemi Covid-19 dengan semangat merdeka
belajar. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. http://repositori.kemdikbud.go.id/18501/
John R..2020. COVID-19 Anxiety Journal of Religion and Health 59:2203–2204
https://doi.org/10.1007/s10943-020-01041-4
Khan, Badrul .2005. Managing e-Learning Strategies: Design, Delivery,
Implementation and Evaluation. USA: Information Science Publishing – Idea Groups.
Laisa. Zulaeha. 2019. Teknologi Komunikasi Pembelajaran e-Learning di Perguruan Tinggi.
Gorontalo : C.V Athra Samudra
Lestari, TRI Yuniwati. 2021. Asal Usul Virus Corona Berdasarkan Hasil Penelitian WHO.
Diakses pada laman resmi Klik Dokter https://www.klikdokter.com/info-
sehat/read/3648931/asal-usul-virus-corona-berdasarkan-hasil-penelitian-who
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2020. Surat Edaran Nomor
3636Z/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah
dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19).
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Simanihuruk, Lidia, et.al. 2019. E-Learning; Implementasi, Strategi Dan Inovasinya, Medan:
Yayasan Kita Menulis, Cet. I, (2019)
Silahuddin, S. 2015. Penerapan E-Learning dalam Inovasi Pendidikan. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Elektro, 1(1), 48–59. https://doi.org/10.22373/crc.v1i1.310
Sutaryo, Yang.Natasha, Sagoro.Lintang, Sabrina. Dea Sella. 2020. Buku Praktis Penyakit Virus
Corona 19 (Covid-19). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Tambunan, H. 2010. Model Pembelajaran Berbasis E-Learning Suatu Tawaran Pembelajaran
Masa Kini Dan Masa Yang Akan Datang. Jurnal Generasi Kampus, 3(1), 92–114.
Waller, V. and Wilson, J. 2001. A definition for e-learning. TheODL QC Newsletter, pp. 1-2
Yaniawati, P. 2010. E-learning: Alternatif Pembelajaran Kontemporer. Bandung: Arfino Raya

11

Anda mungkin juga menyukai