Oleh :
Muhammad Farhan Husein
048459803
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih juga saya sampaikan kepada tutor atau dosen Bahasa Indonesia MKWU4108
yang telah membimbing dan memfasilitasi saya untuk memahami materi yang sudah
disampaikan, sehingga saya dapat memaparkannya ke dalam makalah ini.
Makalah ini mengambil topik mengenai “E-learning pada masa pandemi covid-19”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas tutorial online 2. Dalam makalah ini saya
menjelaskan tentang sistem E-learning di masa pandemi covid-19, sehingga diharapkan dapat
menambah wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, sehingga saya
terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca, agar dapat menghasilkan makalah
yang lebih baik pada penulisan selanjutnya. Saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
dan memberi pengetahuan baru bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke
berbagai belahan negara di dunia yang menyebabkan timbulnya penyakit corona virus disease
2019 atau yang disebut juga dengan covid-19. Tentunya, kondisi ini tidak boleh dianggap
remeh dan dibiarkan begitu saja. World Health Organization (WHO) pun juga sudah
menetapkan pandemi covid-19 sejak tahun 2020. Pandemi merupakan sebuah epidemi yang
telah menyebar ke berbagai benua dan negara, umumnya menyerang orang yang memiliki daya
tahan tubuh yang lemah. Sementara epidemi adalah sebuah istilah yang telah digunakan untuk
mengetahui peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi area
tertentu. Pandemi berdampak pada seluruh masyarakat dan pada kegiatan di mayoritas bidang,
khususnya pada bidang pendidikan.
Semua sektor harus beradaptasi dengan pandemi, dalam sektor pendidikan menteri
pendidikan mengeluarkan kebijakan untuk merubah cara belajar mengajar siswa dan guru
dengan belajar dari rumah sebagai cara mengurangi penularan virus covid-19. Dengan
kebijakan baru ini guru harus mencari pola yang tepat tentang bagaimana pembelajaran dari
rumah itu bisa dilakukan. Pola yang memungkinkan diterapkan yaitu melakukan atau
mengupayakan pembelajaran berbasis dalam jaringan, nama lainnya adalah pembelajaran e-
learning. Dalam hal ini belum semua institusi bisa menerapkan pembelajaran e-learning, yang
disebabkan oleh beberapa kendala teknis atau non-teknis, sehingga harus dilakukan secara
bertahap.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang e-learning. Dalam menghadapi pandemi
mengharuskan guru dan murid menyusaikan diri dengan kondisi yang sedang terjadi,
bagaimanapun keadaanya kegiatan belajar mengajar harus tetap berlangsung walau dengan
kebiasaan yang baru.
1
1.2 Rumusan Masalah
C. Kenapa masih ada yang belum menerapkan e-learning saat pandemi covid-19?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
E-learning terdiri dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Pengertian e-learning secara
harfiah, yakni sistem pembelajaran menggunakan elektronik atau proses mengajar dan belajar
yang dilakukan dalam jaringan, atau online. E-learning, merupakan sebuah proses belajar dan
mengajar, yang memanfaatkan media elektronik, secara khusus yaitu internet, sebagai sistem
pembelajarannya. Secara umum, e-learning adalah sebuah proses pembelajaran berbasis
elektronik.
E-learning juga didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Naidu (2006:1), E-learning
biasanya mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi jaringan yang
sengaja dibentuk untuk pengajaran dan pembelajaran. E-learning, didefinisikan oleh Bullen &
Janes (2007:176) sebagai proses mengajar dan diajar yang terjadi saat menggunakan teknologi
internet untuk menyampaikan, memfasilitasi, dan memungkinkan proses belajar meski
terhalang jarak yang jauh.
E-Learning memungkinkan proses mengajar dan belajar dapat dilakukan oleh siapa pun,
kapan pun, dan di mana pun. Layaknya prinsip kegiatan online lainnya, jarak dan waktu tidak
lagi menjadi penghalang untuk melakukan kegiatan, termasuk dalam hal ini adalah belajar.
E-Learning kini sudah sering digunakan oleh sebagian sekolah dan perguruan tinggi.
Selain karena berubahnya zaman menjadi serba digital, situasi belakangan ini, di mana adanya
pandemi covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, menuntut kita untuk melakukan segala hal
secara online.
3
2.2 Keunggulan dan Kelemahan E-learning
A. Keunggulan E-learning
Cukup menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang
terhubung dengan internet, sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari. Dengan
menerapkan e-learning dapat melakukan kegiatan pembelajaran di mana saja, dan kapan saja.
Mayoritas orang ingin menambah ilmu pengetahuan tanpa kendala keuangan. Dengan
bermodalkan paket data internet, sudah dapat mengakses berbagai materi pembelajaran tanpa
khawatir ketinggalan pelajaran apabila tidak hadir. Disarankan agar mendaftar member
dalam e-learning karena biaya member lebih murah dibandingkan mengikuti les atau kursus di
lembaga pembelajaran.
Biasanya kebanyakan orang yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang cukup.
Salah satu alasannya mungkin karena waktu yang sudah digunakan untuk bekerja.
Pembelajaran berbasis digital atau e-learning ini adalah solusinya. Waktu untuk belajar bisa
dilakukan kapan saja tanpa terikat dengan jam belajar.
Dengan menerapkan e-learning, tentunya akan menemukan banyak hal yang semula
belum diketahui. Hal ini disebabkan beberapa materi pelajaran yang tersedia pada e-
learning belum tersedia dalam media cetak seperti buku yang sering digunakan dalam metode
belajar-mengajar konvensional. Berbeda dengan pembelajaran melalui tatap muka yang
dilakukan dengan membaca buku.
4
B. Kelemahan E-learning
Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning adalah terbatasnya akses internet.
Jika berada di daerah yang tidak mendapatkan jangkauan internet stabil, maka akan sulit untuk
mengakses layanan e-learning. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat
beberapa daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet.
Selain itu, harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa
kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan e-
learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.
Beberapa metode pembelajaran e-learning bersifat satu arah. Hal tersebut menyebabkan
interaksi pengajar dan siswa menjadi berkurang sehingga akan sulit bagi siswa untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang sukar dipahami.
Materi yang diajarkan dalam e-learning direspon berdasarkan tingkat pemahaman yang
berbeda-beda, tergantung kepada kemampuan penggunanya. Beberapa orang mungkin dapat
menangkap materi dengan lebih cepat hanya dengan membaca, namun ada juga
yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-benar paham. Bahkan ada juga yang
membutuhkan penjelasan dari orang lain agar dapat memahami materi yang dipelajari.
5
Tidak semua siswa memiliki handphone canggih yang bisa mengakses internet, maka hal
ini menimbulkan beban tersendiri bagi siswa serta bagi orang tua siswa tersebut. Kurang
pahamnya terkait materi yang diberikan oleh guru dalam sistem daring ini, siswa mengeluhkan
bahwa dengan menggunakan metode daring ini mereka menjadi kebingungan dalam
memahami materi dan cara dalam pemecahan tugas yang diberikan oleh guru yang
bersangkutan. Materi yang diajarkan dalam e-learning ini direspon berdasarkan tingkat
pemahaman yang berbeda-beda tergantung kepada siswa, ada siswa dapat menangkap materi
hanya dengan membaca, namun ada yang membutuhkan waktu lebih lama agar benar-benar
paham, bahkan ada juga siswa yang membutuhkan penjelasan dari guru atau orang lain agar
lebih paham.
Siswa terkendala dalam membeli kuota internet, sebab tidak semua siswa mendapatkan
kuota gratis dari pemerintah. Kendala yang dihadapi oleh siswa saat menggunakan e-learning
yaitu jaringan, di dalam menggunakan aplikasi e-learning, diperlukan kekuatan jaringan yang
bagus untuk dapat mengakses internet bagi siswa dan guru, bagi siswa yang tinggal di daerah
terpencil kesulitan dalam melakukan pembelajaran e-learning disebabkan jaringan internet
tidak memadai.
Siswa mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan guru dalam waktu bersamaan, dan
mereka harus mengejar deadline dalam mengerjakan tugas tersebut, hal itu menyebabkan siswa
menjadi stres dan mengerjakan tugas cenderung ingin cepat selesai tanpa pemahaman lebih
lanjut. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung mudah malas dan
dapat menyebabkan gagalnya siswa tersebut dalam pembelajaran, hal ini terkadang berasal dari
sistem pembelajaran yang tidak bervariatif sehingga menimbulkan kejenuhan dan rasa malas
dalam belajar. Saat belajar di rumah siswa menjadi tidak fokus, karena banyak hal-hal yang
mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar. Beberapa siswa juga mengeluhkan mata mereka
yang sering perih jika harus menatap layar handphone atau komputer terlalu lama.
Selama berlangsungnya pembelajaran daring akan ada gangguan atau kendala yang
dihadapi sehingga membuat kegiatan belajar mengajar tidak berlangsung dengan lancar. Dari
beberapa kendala yang dihadapi oleh peserta didik atau pengajar dalam menjalankan proses
belajar mengajar daring dapat diantisipasi dengan beberapa cara. Berikut ini ada beberapa
solusi untuk mengantisipasi kendala dalam pembelajaran daring.
6
A. Mengatasi Kurangnya Pengetahuan Tentang E-learning
Untuk mengatasi gangguan sinyal saat berlangsungnya proses pembelajaran daring, guru
bisa membuat video pembelajaran yang menarik dan dapat diakses secara offline sehingga
peserta didik dapat melihat video pembelajaran tersebut berulang kali tanpa harus khawatir lagi
tentang gangguan sinyal. Selain itu, pembuatan video yang menarik juga bisa, untuk
menghilangkan kejenuhan peserta didik dalam belajar.
Untuk mengatasi perangkat elektronik yang kurang mendukung, salah satu cara yang dapat
dilakukan yaitu guru bisa memberikan waktu yang fleksibel bagi peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran. Hal ini ditekankan kembali kepada guru untuk membuat materi pembelajaran
online maupun offline berupa modul yang berisi materi pembelajaran setiap semesternya,
sehingga dapat diakses setiap saat oleh peserta didik.
Untuk mengatasi ketersediaan kuota yang terbatas tidak perlu khawatir lagi, karena
pemerintah sudah mengeluarkan bantuan kuota belajar secara gratis bagi peserta didik yang
diberikan secara rutin setiap bulan selama pandemi covid-19. Jika ada yang tidak mendapatkan
kuota gratis dari pemerintah bisa langsung segera mendaftarkan nomor handphonenya kepada
pihak sekolah, agar nantinya diteruskan oleh operator sekolah ke penyedia layanan kuota
internet. Tetapi nomor handphone yang digunakan harus masih aktif.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pengertian adalah sistem pembelajaran menggunakan elektronik atau proses mengajar dan
belajar yang dilakukan dalam jaringan, atau online. E-learning, merupakan sebuah proses
belajar dan mengajar, yang memanfaatkan media elektronik, secara khusus yaitu internet,
sebagai sistem pembelajarannya.
Kendala yang terjadi pada penerapan e-learning saat pandemi covid-19. Tidak semua
siswa memiliki handphone canggih yang bisa mengakses internet. Siswa terkendala dalam
membeli kuota internet, sebab tidak semua siswa mendapatkan kuota gratis dari pemerintah.
Pemahaman materi rendah karena belum mampu beradaptasi dengan metode e-learning.
Solusi untuk mengatasi kendala dalam proses pembelajaran e-learning, bisa dilakukan
dengan cara memperdalam pemahaman metode e-learning, pengajar membuat materi dalam
bentuk modul untuk dipelejari secara online atau offline oleh peserta didik, pemerintah
mengakomodasikan dana untuk peserta didik yang kesulitan dalam membeli kuota internet.
3.2 Saran
A. Aplikasi e-learning yang telah dibuat ini dapat diterapkan dan lebih dikembangkan
dimasa yang akan datang.
8
DAFTAR RUJUKAN
Sara, K., Witi, F., & Mude, A. (2020). Implementasi E-Learning Berbasis Moodle di Masa
Pandemi Covid 19. Alignment: Journal of Administration and Educational Management, 3(2),
181-189. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/alignment.v3i2.1813.
Hariani, P.P., & Wastuti, S.N. (2020). Pemanfaatan E-Learning Pada Pembelajaran Jarak Jauh
di Masa Pandemi Covid-19. Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan, 3(2), 41-
49. http://dx.doi.org/10.30596%2Fbibliocouns.v3i2.4656.
Turmuzi, M., Arifman, S., Dasing, H., Baidowi., & Junaidi. (2021). Analisis Kesulitan Belajar
Mahasiswa Secara Online (E-Learning) Selama Masa Pandemi Covid-19. Edukatif: Jurnal
Ilmu Pendidikan, 3(3), 900-910. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i3.482.
Hasanudin, Cahyo. 2020. E-Learning Schoology: Bagaimana Peran Dan Implementasi Pada
Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19?. In: Prosiding Seminar Nasional Hardiknas, 1, 85-90.
http://proceedings.ideaspublishing.co.id/index.php/hardiknas/article/view/13.