Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID-19

DISUSUN OLEH :
NAMA : SYAFRIL FAUZAN
NIM : 044760265

UNIVERSITAS TERBUKA
BANDUNG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
2022.2

KATA PENGANTAR

1
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini saya beri judul
“Elearning Pada Masa Pandemi Covid-19”. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti – nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dari Dosen
pengampu mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam upaya
mengembangkan sistem E-learning dimasa pandemi.
Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jefry Aditya
M.pd selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Tidak lupa juga bagi pihak – pihak lain
yang telah mendukung penulisan makalah ini saya ucapkan terima kasih.
Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu,
saya membutuhkan kritik dan saran yang dapat membangun kemampuan saya agar
kedepannya saya dapat menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan bagi saya khususnya sebagai penulis.

Karawang, 11 November 2022

Syafril Fauzan

DAFTAR ISI
2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................5
1.3 TUJUAN.........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN E-LEARNING.......................................................................................6
2.2 DAMPAK DARI E-LEARNING....................................................................................7
2.3 STRATEGI BELAJAR SELAMA PANDEMI..............................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................10
3.2 SARAN.........................................................................................................................10
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................................................11

BAB I PENDAHULUAN

3
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia sedikit banyak merubah tatanan kehidupan
manusia. Teknologi digital dan internet menjadi salah satu sarana yang mendukung aktivitas
pada hampir semua lini kehidupan masyarakat, tak terkecuali dunia pendidikan. Hal ini
menjadikan implementasi pendidikan secara dalam jaringan online sangat mungkin untuk
dilakukan dan dikembangkan.
Menurut Hongyue dan Rajib (dalam ginting : 2020) dampak pandemi terhadap
perekonomian, sosial, keamanan, serta politik akan mempengaruhi kondisi psikologis dan
perubahan perilaku tersebut mencakup perilaku hidup sehat menggunakan teknologi, perilaku
dalam pendididkan, perilaku menggunakan media sosial, perilaku konsumtif, perilaku kerja
dan perilaku sosial keagamaan.
Pembelajaran secara online atau lebih dikenal dengan istilah E-learning menjadi sebuah
kebutuhan yang sangat mendesak dan penting untuk diimplementasikan untuk semua jenjang
pendidikan, termasuk perguruan tinggi.
Setiap institusi pun dituntut agar memberikan inovasi baru untuk membentuk proses
pembelajaran yang efektif. Sayangnya, tidak semua institusi pendidikan paham betul
mengenai inovasi baru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi.
Kebanyakan dari mereka masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarapa dan
prasarana.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk
mencegah ketidakpahaman setiap institusi dan juga memberikan inovasi baru dalam proses
pembelajaran. Pembahasan ini sangat penting mengingat kegiatan E-learning akan terus
dilakukan selama masa pandemi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan E-learning?
2. Dampak apa saja yang timbul akibat dari E-learning?
3. Apa saja strategi belajar selama pandemi?

4
1.3 TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca dalam hal upaya
mengembangkan E-learning dimasa pandemi. Karena E-learning merupakan salah satu cara
proses belajar yang dapat dilakukan dimasa pandemi. Sehingga, penerapan E-learning harus
lebih diinovasikan agar tidak berdampak buruk bagi mahasiswa.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN E-LEARNING


E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu “E” yang merupakan singkatan dari electronica dan
“learning” yang berarti pembelajaran. Jadi E-learning berarti pembelajaran dengan
menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, E-learning
menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer ataupun kombinasi dari ketiganya.
Dengan kata lain E-learning merupakan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung
oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, video tape, transmisi satelit atau komputer.
(Tafiardi,2005).

5
Sejalan dengan itu, Onno W.Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah “E” dalam
E-learning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha – usaha
pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif,
dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh
disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang berbeda
(asynchronously).
Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan
melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfaatkan CD/DVD tersebut dan
belajar dimana tempat dia berada (Lukmana,2006).
(Vaughan Waller, 2001) mengungkapkan bahwa E-learning merupakan proses belajar secara
efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang
terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.
(Rosenberg, 2001:3) berpendapat bahwa E-learning terfokus pada pandangan pembelajaran
yang paling luas, solusi pembelajaran yang menungguli paragdima tradisional dalam
pembelajaran.
Secara sederhana E-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan
internet sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas yang didukung oleh berbagai
bentuk layanan belajar lainnya. Selain itu, ada yang menjabarkan pengertian E-learning lebih
luas lagi. Sebenarnya materi E-learning tidak harus didistribusikan secara online baik melalui
jaringan lokal maupun internet. Interaksi dengan menggunakan internet pun bisa dijalankan
secara online dan real time ataupun secara offline. Distribusi secara offline menggunakan
media CD/DVD pun termasuk pola E-learning.

2.2 DAMPAK DARI E-LEARNING

DAMPAK POSITIF 1. E-Learning Menciptakan Solusi Belajar Formal dan Informal


Kebanyakan orang menganggap bahwa E-learning hanya digunakan ketika belajar secara
formal. Misalnya hanya digunakan untuk kursus tertentu. Namun faktanya, saat ini E-learning
sudah digunakan 80% dalam pembelajaran yang berbentuk informal. Misalnya, banyak orang
yang beraktivitas sehari – hari mengalami masalah sehingga membutuhkan solusi yang cepat
dan tepat sehingga digunakanlah E-learning tersebut.
2. E-learning Menyediakan Akses ke Berbagai Macam Sumber Pembelajaran
Sebenarnya E-learning adalah sebuah aktivitas sosial yang menyediakan pengalaman belajar
melalui komunitas online sesama pengguna. Karena manusia adalah mahluk sosial, maka

6
banyak kesempatan mereka untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi,
berbagi ilmu dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung sehingga menumbuhkan interaksi antara penggunanya.
3. E-learning Mendukung Sekelompok Orang atau Grup untuk Belajar Bersama
E-learning bukan hanya untuk aktivitas individu saja, melainkan juga mendukung
sekelompok orang atau grup dalam belajar bersama, berkomunikasi, dan lainnya.
4. Menghemat Waktu Proses Belajar Mengajar
Dalam hal ini pembelajaran E-learning dapat menciptakan suasana kelas yang efektif dan
efisien tanpa menghabiskan waktu yang sia – sia.
5. Menghemat Biaya Pendidikan Secara Keseluruhan
Pembelajaran E-learning dapat meminimalisir pengeluaran biaya yang cukup banyak.
6. Menjangkau Wilayah Geografis yang Cukup Luas
Jangkauan pembelajaran E-learning sangat luas sehingga memudahkan untuk berkomunikasi
atau mencari informasi baik di tempat terdekat maupun jauh.
7. Melatih Pelajar yang Lebih Mandiri dalam Mendapatkan Ilmu Pengetahuan
Dalam pembelajaran E-learning ini mahasiswa dapat belajar secara mandiri sehingga rasa
keingintahuannya dapat dicapai menggunakan layanan internet yang sudah digunakan sesuai
prosedur yang ada.

DAMPAK NEGATIF
1. Membutuhkan Infrasruktur yang Memadai
Meskipun saat ini banyak rumah tangga yang menggunakan smartphone, media sosial, dan
laptop, pada kenyataannya masih cukup banyak orang yang tidak memiliki akses internet,
PC, dan smartphone. Walaupun memiliki komputer di rumah, mereka belum tentu memiliki
kemampuan untuk memulai kursus E-learning. Dengan adanya fakta ini artinya E-learning
belum bisa diakses dan digunakan oleh semua rumah tangga. Mereka juga harus
menyediakan infrastruktur seperti akses internet yang lancer, komputer, atau laptop untuk
mendukung proses pembelajaran tersebut.
2. Hasil Pembelajaran yang Akan Didapatkan
Banyak E-learning yang mengharuskan mahasiswa untuk berada di depan layer untuk
menonton video, membaca materi pembelajaran, dan selanjutnya mengikuti tes. Hal yang
tidak disadari adalah proses pembelajaran seperti ini terlalu cepat dan mahasiswa belum

7
banyak mempelajari materi yang bermanfaat. E-learning masih terbatas untuk bisa
mengajarkan keterampilan praktis, tidak memiliki kemampuan untuk menjawab pertayaan
mahasiswa secara langsung, dan interaksi yang terbatas.
3. Membutuhkan Dosen yang Nyata untuk Belajar
Tidak cukup rasanya apabila kita hanya membaca dan menonton video saja. Kita
membutuhkan ruang kelas untuk berdiskusi, bekerja secara kelompok, Latihan secara
langsung, melakukan presentasi, dan bertanya jawab dengan dosen.
4. Hasil Belajar Tergantung dari Mahasiswa yang Mengikuti
Mahasiswa harus mau mengikuti program E-learning sesuai jadwal yang ditentukan,
memiliki motivasi untuk terlibat dalam proses pembelajaran, dan tidak melakukan
kecurangan dalam tes yang diadakan. Jika seorang mahasiswa yang belajar dengan
menggunakan metode E-learning memiliki motivasi tinggi untuk mencapai tujuan, maka cara
pembelajaran seperti ini bisa berfungsi sangat baik. Tetapi bagi mahasiswa yang tidak
termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan, maka E-learning tidak akan
bisa diselesaikan dengan benar.
5. E-learning Tidak Bisa Menyesuaikan Gaya Belajar Setiap Orang
Dalam proses pembelajaran, setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda – beda
antara satu dengan yang lainnya. Ada orang yang bisa fokus dengan belajar sendiri, ada juga
orang yang belajar dengan membaca teori, belajar dengan melihat gambar dan menonton
video, dan yang lain lebih baik belajar dengan bersuara atau mendengarkan. E-learning tidak
dapat menyesuaikan gaya belajar dengan kepribadian setiap mahasiswa yang mengikuti
aktivitas pembelajaran karena semua mahasiswa akan mengikuti program pembelajaran yang
sudah dibuat sama dan hanya mendukung satu atau dua gaya belajar saja.

2.3 STRATEGI BELAJAR SELAMA PANDEMI

Selama munculnya wabah Covid-19, sistem pendidikan mulai mencari suatu strategi untuk
proses kegiatan belajar mengajar, diantaranya :
1. Pembelajaran secara daring, baik secara interaktif maupun non interaktif. Hal ini perlu
dilakukan meskipun tidak semua mahasiswa dapat melakukan itu karena faktor infrastruktur.
Dalam hal ini yang paling penting adalah pembelajaran harus terjadi meski di rumah.
2. Tenaga pengajar harus memberikan pendidikan kepada mahasiswa tentang kecakapan
hidup, yakni pendidikan yang bersifat kontekstual sesuai kondisi rumah masing – masing,
terutama pengertian tentang Covid-19 mengenai karakteristik, cara menghindarinya dan
bagaimana cara agar seseorang tidak terjangkit.

8
3. Pembelajaran di rumah harus disesuaikan dengan minat dan kondisi masing – masing
anak. Sehingga tidak menyamaratakan semua mahasiswa, harus memperhatikan semua
kondisi lingkungan mahasiswa termasuk akses terhadap internet.
4. Bagi para dosen, tugas – tugas yang diberikan kepada siswa tidak harus dinilai seperti
biasanya di kampus, akan tetapi penilaian lebih banyak kualitatif yang sifatnya memberi
motivasi kepada mahasiswa.
5. Keefektifan pembelajaran online salma, dkk (2013:105) menjelaskan persiapan
sebelum memberikan layanan belajar merupakan salah satu faktor penentu dalam
keberhasilan belajar, terutama pembelajaran online dimana adanya jarak antara pendidik dan
peserta didik. Pada pembelajaran ini peserta didik harus mengetahui prinsip-prinsip belajar
dan bagaimana cara mengajarkan peserta didiknya. Salah satu alasan memilih strategi
pembelajaran adalah untuk mengangkat pembelajaran bermakna. Sehingga efektif atau tidak
pembelajaran dapat diidentifikasi melalui perilaku-perilaku antara pengajar dan peserta didik.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan bab sebelumnya adalah dimasa pandemi
seperti ini memang sulit untuk meneruskan proses belajar secara tatap muka. Sehingga
pemilihan metode E-learning adalah metode yang tepat untuk saat ini. Akan tetapi proses
pembelajaran daring belum bisa memenuhi kebutuhan pendidikan para mahasiswa, karena
banyaknya kendala baik dari segi ekonomi sampai gaya belajar setiap individu. Maka dari itu,
diperlukan strategi – strategi baru dalam metode E-learning selama masa pandemi.

9
3.2 SARAN
Saya menyarankan hal – hal sebagai berikut :
1. Apabila E-learning akan digunakan dalam pembelajaran, sebaiknya dosen perlu
meluangkan cukup banyak waktu sebelum pembelajaran. Hal tersebut diperlukan untuk
memperlajari teori dan praktek teknis yang berkenaan dengan E-learning misalnya cara
mengupload bahan ajar, menguasai fitur – fitur yang tersedia dalam E-learning, Menyusun
bahan ajar E-learning, melakukan vakidasi bahan ajar tersebut, mengecek tersedianya alat –
alat yang dibutuhkan dalam pembelajaran seperti perangkat komputer atau laptop, akses
internet yang baik, dan melakukan latihan teknis penggunaan komputer untuk E-learning bagi
mahasiswa.
2. Pembelajaran dengan E-learning disarankan untuk diteliti lebih dalam, lebih tajam,
dan lebih luas penerapannya dengan memperhatikan kecukupan waktu, kesiapan peralatan,
dan akses internet serta kesiapan mahasiswa dalam memperoleh pembelajaran menggunakan
Elearning.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk kemajuan makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi kedepannya. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini saya mohon maaf yang sebesar – besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Terima kasih
Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

DAFTAR RUJUKAN

1. (Tafiardi, 2005) E-learning merupakan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya


didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, video tape, transmisi satelit atau
komputer.
2. Onno W.Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa istilah “E” dalam E-learning
adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha – usaha pengajaran
lewat teknologi elektronik internet.
3. (Lukmana,2006) Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai
kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar
dapat memanfaatkan CD/DVD tersebut dan belajar dimana tempat dia berada.
4. (Vaughan Waller, 2001) mengungkapkan bahwa E-learning merupakan proses belajar
secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi
secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar.

10
5. (Rosenberg, 2001:3) berpendapat bahwa E-learning terfokus pada pandangan
pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menungguli paragdima
tradisional dalam pembelajaran.
6. (Ginting, 2020) berpendapat bahwa “perubahan perilaku sebagai respon terhadap
wabah COVID-19 “
7. (Prawiradilaga, Salma, dkk,2016) MOZAIK TEKNOLOGI : ELEARNING Jakarta :
PRENAMEDIA GROUP. Ratclife, Rebecca (2 Maret 2020). “First coronavirus cases
confirmed in Indonesia amid fearsnation is ill-prepared for an outbreak”. The
Guardian (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 November 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai