Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI


MASA PANDEMI COVID-19”

Disusun Oleh :
Nama : Feri Hans Wadiwe
Nim : 045354334

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM,ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UPBJJ UT JAYAPURA
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Allah yang Maha Kuasa atas kasih dan
penyertaan-Nya serta hikmat dan rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah bahasa Indonesia yaitu tugas makalah tentang E-learning di masa pandemic
covid-19 dengan judul makalah yaitu “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI
KENDALA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING DI MASA PANDEMI
COVID-19” dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata
sempurna dan dalam penulisan makalah ini juga penulis masih perlu banyak belajar dan
membutuhkan banyak referensi oleh sebab kritik dan saran dari pembaca sangat diterima dalam
penulisan karya berikutnya ,harapanya semoga makalah ini juga dapat membantu menjadi bahan
referensi bagi siapa saja yang membutuhkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dalam menganalisis topik terkait pembelajaran E-learning yang memang sangat di butuhkan dan
perlu di kembangkan di era sekarang sehingga selain menjaga protocol kesehatan yaitu
mengunrangi aktivitas banyak orang ,agar mengurangi dampak dari covid-19,selain itu dapat
bermanfaat juga bagi dunia pendidikan .

Penulis harapkan kita semua dalam keadaan sehat dan segerah bebas dari wabah covid-19 dan
pemanfaatan teknologi juga dapat terus dikembangkan

Akhir kata sekian dan terima kasih salam sehat !

Sorendiweri ,12 November 2022

Feri Hans Wadiwe


Nim : 045354334
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian E-learning

2.2 Era Pandemi Covid-19

2.3 Pembelajaran Berbasis E-learning di Era Covid-19

2.4 Faktor Pendukung Dalam Pembelajaran E-learning

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

E-Learning merupakan sebuah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan Teknologi
Informasi dalam proses belajar mengajar. Penerapan Teknologi Informasi dalam proses
pembelajaran E-Learning dapat mendukung dalam proses transformasi pengetahuan. Electronic
based E-learning, adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi,
terutama perangkat yang berupa elektronik. Artinya tidak hanya internet, melainkan semua
perangkat elektronik, seperti film, video, kaset, OHP, slide, LCD projector, dan lain sebagainya
sejauh menggunakan perangkat elektronik.. model pembelajaran yang sebelumnya banyak
dilakukan di dalam kelas (klasikal) atau luar jaringan (luring) menjadi pembelajaran non-klasikal
atau di dalam jaringan (daring), terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Penggunaan
E-Learning sebagai media mengelola pembelajaran pada masa pandemik COVID-19 ini sangat
cocok untuk diterapkan. Penggunaan E-Learning sebagai media mengelola pembelajaran hanya
membutuhkan sedikit pengetahuan prosedural dalam mengoperasikan E-Learning.

Sehingga siapa saja sangat memungkinkan untuk bisa menggunakan E-Learning sebagai media
dalam mengelola pembelajaran. Adapun beberapa kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan
dengan media E-Learning adalah melakukan obrolan dengan teman atau pengajar, membuat
forum diskusi, melakukan konsultasi pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan secara
online.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan E-learning
2. Apa itu Era Pandemi Covod-19
3. Bagaimana Pembelajarang berbasis E-learning dilakukan
4. Apa saja faktor pendukung dalam pembelajaran E-learning

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian tentang E-learning


2. Untuk mengetahui Pengertian tentang Era pandemic Covid-19
3. Untuk mengetahiu Pemanfaatan Pembelajaran berbasis E-learning di Era Covid-19
4. Untuk mengetahui Faktor pendukung dalam pembelajaran E-learning
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian E-learning
Menurut saya seperti yang saya ketahui bahwa E-learning adalah pembelajarang yang di lakukan
jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi sebagi media pembelajaran ,namun dalam pengertian
lebih luas saya mengambil beberapa pengertian yang saya kutip dari buku D.r wasis yang
berjudul ”Pembelajaran Berbasis Blanded Learning” dalam bukunnya menjeaskan bahwa
pembelajaran E-learning terdiri dari 2 kata, yakni electronic dan learning. Pengertian e-learning
secara harafiah, yakni sistem pembelajaran menggunakan elektronik atau proses mengajar dan
belajar yang dilakukan dalam jaringan, atau online. E-learning, merupakan sebuah proses belajar
dan mengajar, yang memanfaatkan media elektronik, secara khusus yaitu internet, sebagai sistem
pembelajarannya. Secara umum, e-learning adalah sebuah proses pembelajaran berbasis
elektronik.

Dalam praktik penerapannya, e-learning menggunakan teknologi informasi sebagai sarana


belajarnya. Secara umum, e-learning dilakukan menggunakan media berbasis internet dan
website. Materi yang disajikan e-learning dapat berupa teks yang dibentuk dalam format
dokumen, berbentuk video pembelajaran, berbentuk audio atau suara penjelasan saja, bahkan ada
juga yang dalam bentuk streaming video di YouTube. Semua materi pembelajaran tersebut, baik
itu bahan belajar seperti catatan, kuis, dan ujian dapat diakses melalui suatu situs website.

E-learning juga didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Naidu (2006:1), E-learning biasanya
mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi jaringan yang sengaja dibentuk
untuk pengajaran dan pembelajaran. E-learning, didefinisikan oleh Bullen & Janes (2007:176)
sebagai proses mengajar dan diajar yang terjadi saat menggunakan teknologi internet untuk
menyampaikan, memfasilitasi, dan memungkinkan proses belajar meski terhalang jarak yang
jauh.

Freire & Pereira (2008) mengemukakan definisi e-learning secara lebih umum, yakni e-learning
adalah aktivitas pembelajaran pada suatu sistem pendidikan atau pelatihan yang dilakukan
menggunakan sarana elektronik. Darmawan (2011:12) mendefinisikan e-learning sebagai bentuk
pembelajaran konvensional yang hakikatnya disajikan melalui Teknologi Informasi dan dalam
bentuk format digital.

Menurut Darmawan, e-learning harus diciptakan menyerupai pendidikan secara konvensional,


seolah peserta didik belajar secara tatap muka, hanya saja berubah secara format, yakni melalui
internet dalam sistem digital. E-learning memiliki keunggulan yang menonjol, dengan
kemampuannya yang memungkinkan efisiensi dalam penggunaan ruang dan waktu. Pendidikan
kini tidak lagi bergantung pada ruang dan waktu, berkat adanya e-learning. Hal ini berarti tidak
ada lagi halangan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran lintas daerah atau bahkan lintas
negara. E-learning diperkenalkan pertama kali oleh Universitas Illionis yang berlokasi di Urbana-
Champaign. Universitas Illinois memperkenalkan e-learning yang menggunakan komputer yang
disebut PLATO, dalam sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruction).
Perkembangan e-learning sejak saat itu terus berjalan bersamaan dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi.

Pada tahun 1990, Era Computer-Based Training (CBT) dimulai, yang mana banyak bermunculan
aplikasi e-learning yang menggunakan PC standlone atau dikemas dalam bentuk CD-ROM.
Materi yang disajikan bisa dalam bentuk tulisan atau multimedia, seperti audio dan video, dalam
format mpeg-1, avi, atau mov.Hingga tahun 1994, Computer-Based Training terus diterima oleh
masyarakat luas. Oleh sebab itu, Computer-Based Training mulai hadir dalam beberapa bentuk
paket yang lebih menarik dan CBT mulai diproduksi secara masif.

sejalan dengan pandangan di atas E-Learning adalah kegiatan belajar yang berbasis pada
perangkat elektronik. Konsep E-Learning telah membawa pengaruh yang signifikan dalam
proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents)
maupun sistemnya. Istilah E-Learning memiliki definisi yang sangat luas. Secara etimologi E-
Learning terdiri dari huruf “E” yang merupakan singkatan dari elektronik dan kata Learning
yang artinya pembelajaran. Maka dari itulah E-Learning diartikan sebagai pembelajaran dengan
memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer (Rahman,
2018:169-170).

Penggunaan E-Learning sebagai media mengelola pembelajaran pada masa pandemik COVID-
19 ini sangat cocok untuk diterapkan. Penggunaan E-Learning sebagai media mengelola
pembelajaran hanya membutuhkan sedikit pengetahuan prosedural dalam mengoperasikan E-
Learning.

Sehingga siapa saja sangat memungkinkan untuk bisa menggunakan E-Learning sebagai media
dalam mengelola pembelajaran. Adapun beberapa kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan
dengan media E-Learning adalah melakukan obrolan dengan teman atau pengajar, membuat
forum diskusi, melakukan konsultasi pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan secara
online.

E-Learning bisa digunakan untuk melakukan obrolan baik antar mahasiswa ataupun antara
mahasiswa dengan dosen, kegiatan perkuliahan tatap muka yang waktunya terbatas sehingga
tidak cukup untuk melakukan obrolan-obrolan ringan akan teratasi dengan adanya media E-
Learning ini. Media E-Learning, menjadikan kegiatan perkuliahan lebih bermakna, karena antara
mahasiswa dengan mahasiswa serta dengan dosen bisa melanjutkan perkuliahan tatap muka
melalui obrolan ringan secara online dengan menggunakan E-Learning.

Selain untuk melakukan obrolan ringan, E-Learning juga bisa digunakan untuk melakukan
diskusi dalam forum tertentu yang lebih serius. Perlunya pelatihan bagi guru dan siswa agar
dapat memanfaatkan E-Learning secara optimal demi proses pembelajaran. Hingga dalam masa
pandemik ini proses pembelajaran diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Konten dari e-learning juga semakin kaya, dengan gabungan multimedia seperti video streaming
dan penampilan interaktif, yang hadir dalam berbagai pilihan format data yang berukuran kecil
dan lebih stadar. E-learning memungkinkan fleksibilitas dan efektivitas dalam proses
pembelajaran. Maka itu, e-learning dikatakan sebagai sistem pembelajaran masa depan yang
akan terus berkembang dari masa ke masa.

E-learning memungkinkan proses pembelajaran untuk dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Maka itu, pembelajaran melalui e-learning dinilai sangat efisien dalam segi biaya, karena tenaga
pendidik maupun peserta didik tidak perlu membayar sejumlah biaya yang biasa dikeluarkan
pada pendidikan konvensional, seperti biaya transportasi, biaya makan, biaya membeli buku, dan
lain sebagainya. Modal atau biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan e-learning hanya
gawai atau gadget yang mumpuni dan biaya internet.
B. Pengertian Mengenai Era Pandemi Covid-19

Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus corona yang baru ditemukan dan dikenal sebagai sindrom pernapasan akut parah virus
corona 2 (SARS-CoV-2) virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum terjadinya wabah
di Wuhan, Cina, pada Desember 2019. COVID-19 sekarang telah menjadi pandemi yang
menyerang banyak negara secara global (World Health Organization, 2020a). Pada 11 Maret
2020 lalu, World Health Organization (WHO) sudah mengumumkan status pandemi global
untuk penyakit virus corona 2019 atau yang juga disebut corona virus disease 2019 (COVID-
19). Apa artinya? Dalam istilah kesehatan, pandemi berarti terjadinya wabah suatu penyakit
yang menyerang banyak korban, serempak di berbagai negara. Sementara dalam kasus COVID-
19, badan kesehatan dunia WHO menetapkan penyakit ini sebagai pandemi karena seluruh
warga dunia berpotensi terkena infeksi penyakit COVID-19. Dengan ditetapkannya status
global pandemic tersebut, WHO sekaligus mengonfirmasi bahwa COVID-19 merupakan darurat
internasional. Artinya, setiap rumah sakit dan klinik di seluruh dunia disarankan untuk dapat
mempersiapkan diri menangani pasien penyakit tersebut meskipun belum ada pasien yang
terdeteksi. Jika kita cermati virus ini tidak dapat hidup diudara atau berterbangan, namun
penyebarannya harus melewati inang yakni melalui media seperti pericikan air ludah dari orang
yang terkena infeksi, maka dalam hal ini diperlukan dalam mencegah penyebaran virus adanya
pembatasan jarak atara sesama, hal ini sesuai dengan instruksi presiden yang menghimbau
untuk melaksanakan social distancing (Ali, 2020). Social distancing adalah suatu cara
pencegahan dan pegendalian non medis yang di terapkan untuk mencegah penyebaran
COVID-19 dengan cara mengurangi kontak anatara mereka yang terinfeksi COVID-19,
sehingga dapat menghentikan mata rantai penyebaran penyakit dalam suatu wilayah. Social
distancing merupakan tindakan preventif dalam mencegah penyebaran virus dengan cara
menjauhi keramaian, tidak bepergian kemana-mana kecuali dalam keadaan darurat dan sebisa
mungkin tidak keluar rumah, Social distancing dapat diartikan mejaga jarak sosial, sehingga
akan menghambat penyebaran Coronavirus melalui atau percikan air liur kontaminasi droplet
pada jarak yang dekat dengan orang yang terinfeksi.
C. Pemanfaatan Pembelajaran berbasis E-learning di Era Covid-19
Media E-learning adalah media yang cocok digunakan dalam menunjang proses pembelajaran
jarak jauh karena dalam konsepnya media e-learning memanfaatkan teknologi elektronik baik
informasi ataupun komunikasi secara online (Mubarok et al., 2018). Media e-learning juga
merupakan alat bantu dengan sistem penyajian materi pembelajaran melalui elektronik
sepertiinternet, TV interaktif, computer based learning, maupun satelit (Permatasari &
Hardiyan, 2018). Pembelajaran daring (E-Learning) sangat membantu siswa secara efisien dari
sisi waktu yang terbatas dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dimana pembelajaran yang
dilakukan melalui aplikasi Videoscribe pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen kelas XI
di SMA Negeri 2 Tanjung Selor meningkatkan keaktifan mengikuti pembelajaran. Dengan
media e-learning ini tidak dapat dibatasi oleh waktu dan ruang, dimana dan kapan saja siswa
dapat belajar (Lee &Lee, 2015). Penggunaan E-Learning sebagai media mengelola
pembelajaran pada masa pandemik COVID-19 ini sangat cocok untuk diterapkan. Penggunaan
E-Learning sebagai media mengelola pembelajaran hanya membutuhkan sedikit pengetahuan
prosedural dalam mengoperasikan E-Learning. Sehingga siapa saja sangat memungkinkan
untuk bisa menggunakan E-Learning sebagai media dalam mengelola pembelajaran. Adapun
beberapa kegiatan pembelajaran yang bisa dilakukan dengan media E-Learning adalah
melakukan obrolan dengan teman atau pengajar, membuat forum diskusi, melakukan konsultasi
pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan secara online.
E-Learning bisa digunakan untuk melakukan obrolan baik antar mahasiswa ataupun antara
mahasiswa dengan dosen, kegiatan perkuliahan tatap muka yang waktunya terbatas sehingga
tidak cukup untuk melakukan obrolan-obrolan ringan akan teratasi dengan adanya media E-
Learning ini. Media E-Learning, menjadikan kegiatan perkuliahan lebih bermakna, karena
antara mahasiswa dengan mahasiswa serta dengan dosen bisa melanjutkan perkuliahan tatap
muka melalui obrolan ringan secara online dengan menggunakan E-Learning.
Terdapat peluang besar pada era perkembangan teknologi komunikasi dan informasi bagi
tatanan kehidupan untuk dimanfaatkan di tengah Pandemi Covid 19, salah satunya yaitu pada
bidang pendidikan. Tradisi pembelajaran tatap muka secara langsung atau pembelajaran
konvensional dialihkan menjadi pembelajaran digital dengan teknologi informasi yang disebut
e-learning. Pembaharuan-pembaharuan yang ada di bidang pendidikan memberikan inovasi
baru yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, sehingga nuansa pembelajaran
mampu menggugah gairah dalam belajar (Herlinah, 2014)

D. Faktor pendukung dalam pembelajaran E-learning


Ada tiga faktor yang bisa kita jadikan pegangan atau bahan renungan sebelum kita menerapkan
e-learning. Factor pertama adalah sumber daya manusia (SDM), kedua sarana dan prasarana,
dan yang ketiga implementasinya akan seperti apa. Ketiga faktor inilah yang akan menentukan
berhasil tidaknya e-learning diterapkan.
1. Sumber Daya Manusia Dalam pembelajaran berbasis e-learning factor yang paling
penting adalah sisi manusianya. SDM memegang peran penting karena SDM lah yang
akan jadi subyek sekaligus obyek dari pembelajaran berbasis e-learning. Siapa yang
akan menjalankan model pembelajaran ini dan mau dibawa kemana model pembelajaran
ini memerlukan peran aktif dari Kenapa Sumber Daya Manusia menjadi salah satu
faktor penting dalam proses pembelajaran? Menurut Ndraha (Makmur, 2007) daya
manusia merupakan energi istimewa yang berfungsi sebagai input kerja. Tetapi perlu
diingat juga bahwa SDM pun bergantung dan dipengaruhi oleh lingkungan yang
berkepentingan, dan memerlukan sumber dari lingkungan. Dengan kata lain selain
merupakan input kerja, manusia juga memerlukan infrastruktur, dukungan dari
lingkungan sehingga daya gunanya akan lebih maksimal. Menurut Thomason
(Makmur,2007) ada dua hal yang bersumber dari dalam diri manusia yaitu 1) untuk
menentukan keputusan dan bertindak, dimana hal ini berkaitan dengan skill, kapasitas
dan daya guna, 2) bekerja sama dengan orang lain, dimana hal ini bersangkut paut
dengan motivasi dan kemauan untuk belajar. Penguasaan teknologi mutlak diperlukan
dan harus dikuasai oleh individu/seseorang yang akan menerapkan pembelajaran e-
learning ini. Tanpa penguasaan teknologi, terutama komputer dan internet, pembelajaran
akan menjadi tidak efektif karena bebagai kendala yang muncul akibat ketidakmampuan
seseorang mengunakan teknologi.
2. Sarana dan Prasarana Pendukung E-learning
Keterlibatan SDM dalam pembelajaran e-learing mutlak diperlukan, tetapi SDM
yanghandal dan mau belajar saja tidak cukup, diperlukan infrastruktur yang memadai
yang mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Pembelajaran e-learning mutlak
mengantungkan proses pembelajarannya pada ketersediaan infrastruktur yang handal
dan memiliki reabilitas yang baik. Karena aspek ketergantungannya yang tinggi
terhadap alat, maka ketersediaan infrastruktur juga mutlak diperlukan.Infrastruktur
adalah asel fisik yang dirancang dalam sistem, sehingga memberikan pelayanan publik
yang penting. Infrastruktur menyediakan support dan layanan yang nantinya akan
digunakan dan dimanfaatkan untuk kelangsungan sebuah system.Sarana dan prasarana
pendukung pembelajaran e-learning ini merupakan komponen pendukung
terselenggaranya e-learning. Komponen-komponen itu meliputi koneksi/jaringan
internet, komputer, sistem, software e-learning, sekaligus termasuk sarana dan prasarana
pendukung.
3. Implementasi Pembelajaran E-learning Setelah
SDM dan Sarana dan Prasarana telah diperbaiki dan berjalan dengan baik, faktor
yang ketiga adalah model e-learning seperti apa yang akan diterapkan. Apakah hanya
sebatas berbagi bahan ajar di internet, tanya jawab di internet, diskusi lewat internet,
atau benar-benar pengganti tatap muka dikelas atau bahkan digunakan sebagai
pelengkap tatap muka dikelas. Model implementasi ini sangat sulit untuk dicari mana
yang paling bagus. Ada beberapa metode yang digunakan dalam penerapan e-learning.
Metode yang akan digunakan disesuaikan dengan fungsinya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Media E-Learning, menjadikan kegiatan perkuliahan lebih bermakna, karena antara mahasiswa
dengan mahasiswa serta dengan dosen bisa melanjutkan perkuliahan tatap muka melalui obrolan
ringan secara online dengan menggunakan E-Learning.
Selain untuk melakukan obrolan ringan, E-Learning juga bisa digunakan untuk melakukan
diskusi dalam forum tertentu yang lebih serius. Perlunya pelatihan bagi guru dan siswa agar
dapat memanfaatkan E-Learning secara optimal demi proses pembelajaran. Hingga dalam masa
pandemik ini proses pembelajaran diharapkan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Akhir kata
semoga pandemik ini segera berakhir.
DAFTAR PUSTAKA
1. Journal Pre-proof / Impacts of COVID-19 pandemic on preterm birth: a systematic
review and meta-analysis Xiaodie Yao 1, *, Lijun Zhu 1, *, Jing Yin 2, †, Juan Wen
2. Matdio.Siahaan1/ Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan
3. KAJIAN TEORI A. Corona Virus Disease (COVID-19
4. EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi 108 Vol. 1 No. 2 Agustus 2021,
e-ISSN : 2797-0140 | p-ISSN : 2797-0590
5. Grendi.H.tomo/ Dilema dan Tantangan Pembelajaran E-learning (The Dilemma and the
Challenge of E-learning)
6. https://www.gramedia.com/best-seller/e-learning/
7. https://sman1nalumsari.sch.id/blog/pemanfaatan-e-learning-sebagai-solusi-pembelajaran-
di-masa-pandemi-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai