Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun tugas Bahasa Indonesia ini dengan baik serta
tepat waktu. Seperti yang sudah kita tahu, bahwa “Pendidikan” itu sangat penting dan berarti
untuk anak bangsa dari mulai dini. Namun, dalam kondisi pandemi seperti ini, siswa dan
mahasiswa mengikuti pembelajaran dalam jaringan, dan tidak bertatap muka secara langsung
dengan para guru maupun dosen. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini, apa itu
pembelajaran dalam jaringan, mengapa pembelajaran dalam jaringan dilakukan, bagaimana
proses pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan, apa saja kendala yang dihadapi dalam
proses pembelajaran yang dilakukan secara online, serta bagaimana solusi atas kendala yang
dihadapi dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara online.
Tugas ini saya buat untuk memberikan gambaran mengenai kelangsungan pendidikan di
masa pandemi Corona Virus Diseasi (Covid-19) ini. Mudah-mudahan makalah yang saya
buat ini dapat dijadikan acuan maupun pengetahuan tentang perbaikan sistem pembelajaran
yang dilakukan dalam jaringan. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
penyempurnaan makalah ini. Saya ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Bhasa
Indonesia, yang sudah membimbing saya dalam pembuatan makalah ini. Atas perhatian serta
waktunya, saya sampaikan banyak terimakasih.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Awal tahun 2020 , dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya mengalami situasi
diluar kendali diakibatkan oleh menyebar luasnya wabah Covid – 19 dihampir seluruh
penjuru dunia . Berbagai aspek kehidupan ikut terkena imbas dari pandemi ini dikarenakan
diterapkannya berbagai protokol kesehatan yang mengharuskan sebagian besar orang harus
tetap berada dirumah dan menghentikan sementara kegiatan sosialnya , ramai tagar
#dirumahaja untuk menghimbau warga agar tidak meninggalkan rumah untuk menekan
angka penyebaran virus ini .
Lembaga pendidikan formal adalah salah satu aspek yang diharuskan cepat tanggap dalam
merespon situasi wabah ini . Semaksimal mungkin lembaga pendidikan harus mampu
mencegah penyebaran virus ini dilingkungan pendidikannya masing-masing . Pola
pembelajaran konvensional yang sudah berlangsung dengan pembiasaan tatap muka , untuk
kemudian dirubah menjadi pola belajar mengajar jarak jauh tanpa adanya tatap muka secara
langsung dan digantikan dengan tatap muka serta diskusi secara online dengan memanfaatkan
teknologi , tentu banyak menghadapi kendala ketercapaian penyebaran dan pemahaman
terkait materi ajar .
1.2 Rumusan Masalah
Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini .
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain :
Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas , hingga tujuan
dalam penyusunan meliputi sebagai berikut :
PEMBAHASAN
Teknologi dan informasi yang berkembang begitu cepat merambah kedalam berbagai aspek
Kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan . Perkembangan ini merupakan suatu
upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan
memperkenalkan pembaharuan – pembaharuan yang membawa kecenderungan menuju
perbaikan kualitas pendidikan , salah satunya melalui e-learning .
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk
belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning
telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson,2001). Berbagai istilah digunakan
untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik , antara lain adalah
on line learning , internet-enabled, virtual learning, atau web-based learning .
Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning yaitu pada kelas tradisional , pendidik
dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu
pengetahuan kepada peserta didiknya . Sedangkan di dalam pembelajaran e-learning focus
utamanya adalah peserta didik . Sehingga peserta didik belajar secara mandiri pada waktu
tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajarannya . Suasana pembelajaran e-learning
akan memaksa peserta didik memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya .
Peserta didik membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha , dan inisiatif sendiri .
2.2 Alasan Pembelajaran dalam Jaringan Dilakukan
Wabah Covid-19 membawa dampak besar terhadap beberapa sektor, salah satunya sektor
pendidikan . Sebagai upaya pencegahan penularan virus corona , hampir seluruh negara
menerapkan berbagai kebijakan , salah satunya memberlakukan physical distancing
Pemerintah Indonesia sendiri memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ,
dimana mengharuskan segala aktivitas dikerjakan di dalam rumah . Mulai dari aktivitas
pekerjaan sampai aktivitas pembelajaran pun dilakukan di rumah , dengan maksud untuk
mengurangi interaksi antar manusia dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona .
Berdasarkan kebijakan tersebut maka dengan terpaksa kegiatan pembelajaran dilaksanakan
pembelajaran dalam jaringan .
Pada dasarnya , e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous .
Synchronous berarti pada waktu yang sama , sedangkan asynchronous berarti tidak pada
waktu bersamaan .
Proses pembelajaran synchronous terjadi pada saat yang sama antara pendidik dan peserta
didik . Hal ini memungkinkan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik secara
online . Dalam pelaksanaan , synchronous training mengharuskan pendidik dan peserta didik
mengakses internet secara bersamaan . Pendidik memberikan materi pembelajaran dalam
bentuk makalah atau slide presentasi dan peserta didik dapat mendengarkan presentasi secara
langsung melalui internet . Peserta didik juga dapat mengajukan pertanyaan atau komentar
secara langsung ataupun melalui chat window . Synchronous training merupakan gambaran
dari kelas nyata , namun bersifat maya (virtual) dan semua peserta didik terhubung melalui
internet . Synchronous training sering juga disebut sebagai virtual classroom .
Sedangkan dalam proses pembelajaran asynchronous , peserta didik dapat mengambil waktu
pembelajaran berbeda dengan pendidik memberikan materi . Asynchronous training popular
dalam e-learning karena peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran dimanapun dan
kapanpun . Peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran dan menyelesaikannya setiap saat
sesuai rentang jadwal yang sudah ditentukan . Pembelajaran dapat berbentuk bacaan, animasi,
simulasi , permainan edukatif , tes , quis , dan pengumpulan tugas .
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Islam Negeri Bandung , menunjukkan faktor
penghambat pembelajaran dalam jaringan yang paling banyak dialami responden selama
perkuliahan dalam jaringan , yakni kuota internet yang terbatas sebbanyak 21,5% , jaringan
yang tidak stabil sebanyak 23,4% dan tugas yang menumpuk sebanyak 30,6% .
Ada banyak jumlah teknologi yang tersedia untuk pembelajaran online tetapi kadang-kadang
mereka menciptakan banyak kesulitan . Kesulitan dan masalah ini terkait dengan berbagai
teknologi modern mulai dari kesalahan pengunduhan , masalah penginstalan , masalah log in,
masalah audio dan video , dan sebagainya . Kadang-kadang peserta didik menemukan
pengajaran online membosankan dan tidak menarik .
Pembelajaran online memiliki begitu banyak waktu dan fleksibilitas sehingga peserta didik
tidak pernah menemukan waktu untuk melakukannya . Perhatian pribadi juga merupakan
masalah besar yang dihadapi pembelajaran online. Peserta didik ingin dua arah interaksi yang
terkadang sulit untuk diterapkan . Proses belajar tidak dapat mencapai potensi penuhnya
sampai peserta didik mempraktekkan apa yang mereka pelajari .
Terkadang, konten online semuanya teoritis dan tidak membiarkan peserta didik berlatih dan
belajar secara efektif . Konten kursus yang biasa-biasa saja juga merupakan masalah utama.
Peserta didik merasa kurangnya komunikasi, masalah teknis, dan kesulitan dalam
pemahaman tujuan intruksional adalah hambatan utama untuk pembelajaran online (Song et
al , 2004 ) .
Dalam sebuah penelitian , peserta didik ditemukan tidak cukup siap untuk menyeimbangkan
pekerjaan, keluarga dan kehidupan social mereka dengan kehidupan belajar mereka secara
online . Peserta didik juga ditemukan kurang siap untuk beberapa kompetensi e-learning dan
kompetensi tipe akademik ( Parkes et al , 2014 ).
Selain itu , pendidik terhambat oleh kompetensi dan masalah operasional dalam penyampaian
materi e-learning , seperti kurangnya pelatihan, mempertahankan keterlibatan peserta didik,
serta beban kerja mengajar yang lebih tinggi . Selanjutnya , dalam pengaturan mengajar dari
rumah juga menjadi kekhawatiran pendidik .
2.5 Solusi atas Kendala yang Dihadapi dalam Proses Pembelajaran yang Dilakukan
secara Online .
Untuk meminimalisir hambatan atau kendala dalam pembelajaran online , beberapa solusi
yang dapat diterapkan diantaranya :
Penjelasan diatas menggambarkan bahwa pembelajaran online dapat berjalan sesuai dengan
kondisi yang dialami dengan berbagai permasalahan yang muncul baik yang sederhana
maupun yang kompleks . Setiap permasalahan yang dihadapi dapat diselesaikan dengan
menghadirkan berbagai solusi dari dosen maupun guru sehingga pembelajaran di tengah
pandemi Covid-19 tetap berjalan . Diakui dalam praktik pembelajaran online ini yang lebih
dominan adalah penugasan , bukan penjelasan materi .
Setelah mengkaji beberapa penelitian sebelumnya, penelitian memberikan solusi bahwa pada
prinsipnya pembelajaran online atau distance learning selama pandemi covid-19 harus
memperhatikan untuk poin-poin berikut .
a. Aman
Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pendidik di seluruh dunia yang berusaha untuk
mengurangi gangguan dan kecurigaan dalam pembelajaran .
b. Realistis
Pendidik harus memiliki harapan yang realistis tentang apa yang dapat dicapai dengan
pembelajaran jarak jauh , dan menggunakan penilaian professional untuk menilai
konsekuensi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .
c. Sederhana
Pembelajaran online tidak membebani peserta didik dengan tugas yang memberatkan.
d. Bermakna
Pembelajaran online seharusnya memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
peserta didik dengan menerapkan strategi dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan kondisi dan bahan ajar .
e. Aplikatif
Materi ajar yang hendaknya difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup ,
khususnya tentang pencegahan dan penanganan pandemi covid-19 , serta
penyuluhantentang perilaku hidup bersih dan sehat .
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Nadiem Makarim (Mendikbud,2020) bahwa prinsip
kebijakan pendidikan selama pandemi covid-19 adalah mengutamakan kesehatan dan
keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga pendidikkan, keluarga dan masyarakat pada
umumnya, serta mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dan
kondisi psikososial dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan .
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/biblio/article/view/4656/4431
https://jurnaal.unej.ac.id/index.php/JPE/article/download/3438/2696
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/viewFile/4/3
https://docs.google.com/viewerng/viewer?url=https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/circuit/
article/viewFile/310/286
https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Al-Mutharahah/article/view/138/105
https://www.google.co.id/books/edition/Pembelajaran_Daring_untuk_Pendidikan_Teo/
iuz4DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=l&printsec=frontcover
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0047239520934018
https://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/article/download/1011/408/
https://jurnal.stkipmb.ac.id/index.php/jelita/article/view/74/52