Anda di halaman 1dari 11

Karya Ilmiah

E-LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID 19

Nama : Ivo Imtiana Lukfianti

Nim : 043158905

Prodi : Sosiologi
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, kesehatan jasmani dan rohani serta karunia-Nya sehingga
saya sebagai penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan topik
“E-Learning Pada Masa Pandemi Covid 19 dengan baik dan benar.
Karya ilmiah ini dapat diselesaikan karena dukungan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya pribadi sebagai penulis
mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang
sudah berpatisipasi dan tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Saya sebagai penulis karya ilmiah ini, saya menyadari bahwa tidak
ada kesempurnaan di dunia ini begitupun dengan karya ilmiah yang
telah saya buat sebaik baiknya namun mungkin masih ada
kekurangan.
Akhir kata, saya memiliki harapan semoga dengan adanya karya
ilmiah dengan topik “E-Learning Pada Masa Pandemi Covid 19”
dapat memberikan motivasi kepada siswa baik itu dalam jenjang SD,
SMP, SMA dan yang sudah menempuh pendidikan tinggi di PTN
negeri maupun swasta.
Purwokerto, 05 November 2022
Penulis

Ivo Imtiana Lukfianti


Daftar Isi
Halaman judul
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
Bab III Penutup
Daftar Pusaka
BAB I
Pendahuluan
Pendidikan di zaman era digital ini sangat penting untuk memajukan bangsa
dan negara. Secara umum, pendidikan ialah proses pembelajaran yang
dilengkapi dengan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pendidikan juga
diharapkan dapat memberikan pengaruh baik bagi peserta didik seperti memiliki
pola pikir yang kritis dan dinamis, memiliki sikap yang bertanggung jawab,
memiliki akhlak yang mulia, beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT.
Di zaman era digital ini, ada permasalahan yang sangat meresahkan yaitu
adanya pandemi Covid 19 yang disebabkan oleh virus Corona. Virus corona ini
telah melanda di sejumlah negara yang ada di berbagai belahan dunia termasuk
negara kita sendiri, Indonesia dan sangat memliki dampak pada semua sector
kehidupan terutama sektor pendidikan.
Virus Corona ini memiliki pengaruh terhadap penyelenggaraan pembelajaran
di berbagai jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Berdasarkan permasalahan ini, pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4
tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan yang dilakukan dalam
masa darurat penyebaran covid 19 yaitu proses pembelajaran online(daring)
atau juga sering disebut pembelajaran jarak jauh untuk mengurangi penyebaran
covid 19.
Proses pembelajaran online(daring) atau jarak jauh meggunakan fasilitas
website yang dinamakan E-Learning. E-Learning itu sendiri telah digunakan
oleh mahasiswa dari perguruan tinggi negeri maupun swasta. Namun, masih
banyak daerah yang belum mengikuti pembelajaran daring ini karena masalah
koneksi internet belum memadai.
BAB ll

Pembahasan
1. Pengertian pembelajaran secara online
2. Pengertian E-Learning

Pengertian pembelajaran secara online.


Dengan sederhana, pembelajaran secara online memiliki arti sebuah
sistem kegiatan pembelajaran yang digunakan tanpa melalui pertemuan tatap
muka secara langsung melainkan melalui jaringan internet.
Pembelajaran online/daring sendiri merupakan sebuah singkatan dari frasa
dalam jaringan sebuah terjemahan dari kata “online” untuk menyebut
perangkat elektronik yang terhubung ke dalam koneksi internet.
Pembelajaran daring memiliki pengertian yaitu kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan melalui medium internet. Kegiatan pembelajaran daring
dianggap sebagai sebuah inovasi pembelajaran di tengah kemajuan teknologi
yang semakin pesat.
Kegiatan pembelajaran daring dilakukan melalui “platform” komunikasi
khusus yang sangat memungkinkan aktivitas pembelajaran selayaknya
sedang berada di dalam kelas seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom
dan masih banyak “platform” lainnya. Dengan “platform” ini, interaksi
antara pengajar dengan siswa-pun dapat berjalan, materi pelajaran hingga
ujian atau tes dapat dilakukan. Pembelajaran daring menunjukkan kepada
kita betapa pentingnya kegiatan belajar mengajar untuk tetap dilaksanakan
meskipun dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertemu secara
langsung.
Pembelajaran daring memiliki kendala atau hambatan. Salah satunya, yang
banyak dialami oleh masyarakat Indonesia seperti kurangnya sarana
prasarana yang mendukung baik bagi siswa atau pengajar untuk
memungkinkan kegiatan pembelajaran daring seperti telepon seluler, akses
internet, laptop atau computer.
Selain hambatan teknis, beberapa siswa juga banyak yang mengeluh
karena tidak paham dengan materi yang diberikan oleh guru atau dosen.
Mereka juga sering kali merasa tidak fokus dan konsentrasi untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Tidak hanya siswa yang mengeluh, guru atau dosen menjumpai
hambatan yang sama. Beberapa guru atau dosen merasa kesulitan untuk
mengawasi kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung mengingat
keterbatasan media yang digunakan. Mereka kesulitan untuk tahu apakah
siswa atau mahasiswa benar benar menyimak, memahami dan mendengar
tentang materi yang sedang dijelaskan.
Tidak hanya itu, pembelajaran daring juga memiliki keuntungan dan
kelebihan. Keuntungan dari adanya pembelajaran daring diantaranya praktis,
fleksibel, efisien dan lain sebagainya. Keuntungan praktis memungkinkan
interaksi antara pengajar dengan siswa tanpa harus bertatap muka secara
langsung di sebuah ruang kelas formal sehingga dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja.
Keuntungan pembelajaran daring yang kedua yaitu fleksibel. Fleksibel
memungkinkan baik pengajar atau siswa tidak begitu terikat dengan waktu
yang ketat dengan jadwal-jadwal yang sudah ditetapkan. Tanpa adanya
jadwal yang ketat sering dapat kita jumpai bahkan beberapa kelas
menyampaikan materi-materi pembelajaran pada waktu malam hari.
Keuntungan pembelajaran daring ketiga, efisien. Efisiensi tenaga melihat
pada pengajar juga siswa tidak perlu menghabiskan tenaganya untuk
menempuh perjalanan menuju sekolah untuk melakukan kegiatan belajar-
mengajar. Efisiensi biaya di antaranya terkait penggunaan kertas atau buku
yang jarang digunakan juga biaya untuk mengisi bahan bakar kendaraan juga
biaya lain seperti uang untuk makan dan lain sebagainya.
Pembelajaran daring juga memiliki manfaat, diantaranya baik pelajar atau
pengajar menjadi lebih melek dengan teknologi, mengembangkan keahlian,
melatih berpikir secara mandiri, memperbanyak pengalaman dan lebih
hemat.
Pengertian E-Learning
Banyak sumber yang menjelaskan tentang pengertian E-Learning. Salah
satunya, E-Learning merupakan sistem pembelajaran elektronik atau e-
pembelajaran ( Inggris : Elektronik Learning disingkat E-Learning ) dapat
didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di
bidang pendidikan berupa website yang dapat diakses di mana dan kapan
saja selagi memiliki koneksi internet yang memadai.
E-Learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, siswa tidak perlu
datang ke dalam kelas untuk memahami dan menyimak setiap perkataan dari
guru atau dosen secara langsung.
E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran
dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh program studi
atau program pendidikan.
E-Learnig telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya
studi lebih terjangkau. E-Learning memberi kemudahan untuk berinteraksi
antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan guru/dosen maupun
sesama peserta didik. Peserta didik dapat berbagi informasi dan mengakses
bahan ajar setiap waktu dan berulang-ulang. Dengan keadaan demikian,
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
E-learning memiliki beberapa karakteristik yang terbentuk dari sistem
pelaksanaannya. Karakteristik yang pertama, ketika kita merujuk pada
bahasa secara harfiah atau segi epistemologi dari e-learning sendiri yang
berarti pembelajaran secara online atau elektronik, maka dapat dikatakan
karakterisik e-learning adalah memanfaatkan media digital dan jasa
teknologi elektronik.
Karakteristik e-learning yang kedua dilihat dari materi pembelajarannya.
Materi pembelajaran pada e-learning biasanya berupa materi belajar dalam
bentuk digital yang bersifat mandiri. Lalu, materi belajar tersebut disimpan
dalam bentuk sistem komputasi. Ini berarti, materi pembelajaran ini dapat
diakses oleh para peserta didik atau pendidik kapan saja dan di mana saja.
Karakteristik e-learning yang ketiga, yakni e-learning memungkinkan
untuk membuat kurikulum, memanfaatkan jadwal pembelajaran, juga membuat
sistem administrasi pendidikan yang dapat diakses setiap saat melalui jaringan
komputer.
Jenis-Jenis E-Learning
Pembelajaran sinkron atau synchronous e-learning, yakni pendidik dan
peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang sama.
Contohnya, yaitu melalui percakapan online, video konferensi, atau video real
time.
Pembelajaran asinkron atau asynchronous e-learning, yang mana pendidik
dan peserta didik melakukan aktivitas mengajar dan belajar pada waktu yang
berbeda. Contohnya, yaitu dengan menyediakan atau mengirim materi
pembelajaran, aktivitas dalam bentuk blog, forum, atau wiki, melalui file
sharing, email, atau situs tertentu.
Kekurangan E-Learning
Terdapat beberapa tempat yang tidak memiliki akses internet.
Masih terdapat kekurangan sumber daya atau tenaga yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam mengakses internet.
Terdapat kekurangan pada penguasaan bahasa komputer.
Perubahan yang cukup drastis pada peran guru, yang semula menguasai
sistem pembelajaran konvensional, kini menjadi harus menguasai sistem
pembelajaran yang berbasis internet.
Terdapat kecenderungan untuk mendorong perkembangan aspek komersial
dan bisnis, dan malah mengabaikan aspek sosial dan aspek akademik.
Bergantung pada motivasi peserta didik, jika peserta didik tidak memiliki
motivasi belajar yang tinggi, maka kemungkinan besar ia akan gagal.
Proses belajar dan mengajar lebih cenderung menjadi sistem pelatihan, bukan
pendidikan.
Interaktivitas antara pendidik dan peserta didik bisa sangat tinggi, tapi bisa
juga sangat rendah. Sebab, kehadiran secara virtual dapat membuat peserta
didik menggampangkan proses pembelajaran dan kemudian bersifat pasif.
BAB III
Penutup
Berdasarkan pembahasan pembelajaran daring dan pengertian e-
learning dapat disimpulkan bahwa di masa pandemi Covid 19 ini,
keduanya saling berkaitan. Mengapa berkaitan? Karena pembelajaran
daring maupun e-pembelajaran ( e-learning ) sama sama
membutuhkan koneksi internet yang cukup baik dan memadai
sehingga dapat digunakan oleh peserta didik dan guru/dosen secara
maksimal.
Berdasarkan pembahasan pembelajaran daring, dapat disimpulkan
bahwa Sebagai usaha untuk menekan penyebaran Covid-19 di
lingkungan sekolah maka kepala sekolah melaksanakan pembelajaran
online sebagai alternatif pembelajaran konvensional. Melalui
penelitian ini kita dapat melihat bahwa secara umum siswa telah
memiliki fasilitas-fasilitas dasar yang dibutuhkan untuk mengikuti
pembelajaran online. Meski demikian, terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan, termasuk didalamnya ketersediaan layanan
internet dan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh siswa.
Daftar Pustaka
https://penerbitdeepublish.com/pembelajaran-daring/
https://www.uptsmkn3muaraenim.sch.id/pengertian-e-learning-
sistem-pembelajaran-elektronik
https://www.gramedia.com/best-seller/e-learning/
Arzayeva, M., Rakhimzhanov, K., Abdrahmanova, A., & Umitkaliev,
U. (2015). Special aspects of distance learning in educational system.
Anthropologist, 22(3), 449–454
https://doi.org/10.1080/09720073.2015.11891900 Bell, D., Nicoll, A.,
Fukuda, K., Horby, P., Monto, A., Hayden, F., … Van Tam, J. (2006).
Jusmawati, (2020)Kolokium Internasional tentang Pendidikan
Lingkungan (ICEE). Tersedia: https://www. gerbangpenelitian.
Nonpharmaceutical interventions for pandemic influenza, national
and community measures. Emerging Infectious Diseases. Jusmawati,
S., & Irman, R. (2018). Strategi Belajar Mengajar. Makassarz: Rizky
Artha Mulia.Jusmawati, J. (2018). Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pendekatan Problem Solving
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Di Kelas IV Inpres
Bangkala III Kota Makassar. Socioedu Journal (Pendidikan, Sosial,
Humaniora), 1(2). A Abu, J Jusmawati, Z Makmur, J Jumladi, M
Yusuf Tanggal penerbitan 2020/7.
http://jce.ppj.unp.ac.id/index.php/jce/article/view/543/215
Agustina, M. (2013). Pemanfaatan E- learning sebagai Media
Pembelajaran. Jurnal Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI). Andayani, D. D (2020).Penerapan E-learning
sebagai Alternafif Pembelajaran di Masa Pendemi Covid-19.
Jurnal Peluang dan tantangan pengabdian Kepada Masayarakat
yang Inovatif di era kebiasan baruAnwar, Viyanti Okta. (2020).
Implementasi Pembelajaran Berbasis E- learning Pada Masa
Pendemi Covid-19 Di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun
Pelajaran 2019/2020. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Budi, Brian Nurjayanti. (2012). Pengembangan Model
Pembelajaran Online Berbasis E- learning ( Studi Kasus Mata
Kuliah Bahasa Pemrograman). Jurnal Sain Terapan Edisi II vol.2
(21).Budiman, Aris. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis E-learning Pada SMK di Pontianak, Jurnal Nasional
Komputasi dan Teknologi Informasi.Vo.2 (2) B. Miles dan Micheal
A. Huberman, Qualitative dan Analysis, Beverly Hill: Sage
Publication, 1984 Cintia, Tiara. (2020). Implementasi Model
Pembelajaran Daring Pada Pendemi Covid -19 Di Kelas III SD PTQ
Annida Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2020. Skripsi: Institut
Agama Islam Negeri Salatiga Dahiya,S., Jaggi,S., Chaturvadi,
K.K.Bhardwaj, A., Goyal,R.C. and Vargheses,C., 2016. An
eLearning System for Agiculutural Education.Indian Research
Jurnal of Extensial Education, 12(3).

Anda mungkin juga menyukai