Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGGUNAAN E-LEARNING

DISUSUN OLEH :
WULAN AOLYA DEWINTA

SMAN 8 BEKASI
2023/2024

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................................iii

ABSTRAK.............................................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................................v

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN

BAB II. LANDASAN TEORI...............................................................................................vi

A. TINJAUAN PUSTAKA
B. METODE PENELITIAN
C. ANALISIS DATA

BAB III. PENUTUP...............................................................................................................vii

A. KESIMPULAN
B. SARAN

BAB IV. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................viii


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat,
Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penggunaan E-Learning” dengan tepat waktu. Tujuan dari pengerjaan makalah ini
adalah untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai tujuan, efektivitas, dampak dan lain
lain mengenai penerapan e-learning terhadap pembelajaran.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Sri Wartini yang telah membantu
memberikan wawasan dan bimbingan kepada saya baik sebelum maupun ketika mengerjakan
makalah ini
Saya juga sadar bahwa makalah yang saya buat masih belum bisa dikatakan sempurna. Maka
dari itu, saya meminta dukungan dan masukan dari para guru dan teman teman saya, agar
kedepannya kami bisa lebih baik lagi di dalam mengerjakan makalah ini.

Bekasi, 9 Februari 2023


ABSTRAK

E-learning adalah singkatan dari elektronic learning atau pembelajaran elektronik. Bullen &
Jeans (2007:176) mendefinisikan e-learning sebagai proses pembelajaran yang menggunakan
teknologi internet untuk memfasilitasi, menyampaikan, dan memungkinkan berjalannya proses
pembelajaran jarak jauh. Konsep pembelajaran ini sebenarnya bukan hal yang baru. E-learning
telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller dan Wilson, 2001). Berbagai istilah lain yang
digunakan diantaranya adalah: online learning, internet-enabled learning, virtual learning,
web based distance education, e-learning, web based teaching and learning. Penelitian ini
bertujuan untuk semua orang khususnya para siswa siswi agar dapat lebih mendukung
penggunaan e-Learning terhadap pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
yang bertujuan untuk mengetahui lebih dalam bagaimana efektivitas e-Learning terhadap siswa
siswi.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Elektronik learning atau E-learning adalah proses belajar mengajar yang menggunakan media
elektronik dan jaringan internet sebagai media pembelajarannya, baik secara formal maupun
informal. E-learning adalah tanda dari perkembangan teknologi dan komunikasi. Ada banyak
ahli yang mencoba untuk menjelaskan E-learning, secara keseluruhan pendeskripsiannya
terbagi menjadi tiga fokus yang berbeda, yaitu media, internet, dan kenyamanan pengguna. E-
learning sebenarnya bukanlah hal baru melainkan E-learning sudah diperkenalkan untuk kali
pertama pada tahun 1960 di sebuah Universitas bernama Illions di wilayah Urbana-Champaign
Chicago dengan menggunakan sebuah sistem instruksi berbasis komputer (Computer Assitend
Instruction) dan sebuah komputer yang bernama PLATO (Programmed Logic for Automatic
Teaching Operation) yang digunakan selama empat dekade. Sejak saat itu, perkembangan E-
learning dari masa ke masa dimulai.

Seiring dengan semakin berkembangnya zaman yang menyebabkan masyarakat luas mulai
terkoneksi dan dapat mengakses internet secara bebas sehingga mulai memunculkan yang
namanya LMS atau Learning Management System. Ini disebabkan oleh kebutuhan informasi
yang diperoleh secara cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan yang mutlak, serta jarak dan
lokasi bukanlah alangan lagi.

LMS telah dianggap sukses serta dapat berkembang dengan baik. 1999 adalah tahun
perkembangan LMS menuju aplikasi E-learning berbasis web.

Aplikasi E-learning berbasis web berkembang dengan sangat total, baik untuk pembelajaran
maupun aplikasi administrasi belajar. kecenderungan perubahan teknologi, komunikasi, dan
internet memiliki pengaruh terhadap dunia pendidikan, utamanya terhadap proses
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik sekaligus
memberikan variasi pemebelajaran yang akan meningkatkan minat belajar dan pengalaman
belajar peserta didik.

Lalu, perkembangan E-learning yang pesat menyebabkan ada banyak penelitian yang
dilakukan tentang E-learning dan manfaatnya pada kehidupan. Bahkan Hamzah, dkk. (2011:
61) telah mengungkapkan bahwa dengan adanya kemajuan internet dan teknologi akan ada tiga
kecenderungan kemajuan pendidikan Indonesia di masa mendatang sebagai berikut.

Yang pertama, yaitu berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus jarak jauh (distance
learning). Distance learning adalah pendidikan formal berbasis lembaga yang peserta didik dan
pengajarnya berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif
untuk menghubungkan keduanya. Pembelajaran elekronik (E-learning) dan pembelajaran
daring (online) merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus
menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.

Kedua adalah Sharing resource bersama antarlembaga pendidikan/pelatihan dalam sebuah


jaringan perpustakaan dan pendidikan lainnya berubah fungsi menjadi sumber informasi
daripada sekadar rak buku. Sharing resource sendiri adalah kegiatan yang dilakukan secara
bersama-sama oleh sekelompok perpustakaan yang tergabung dalam sebuah jaringan yang
bertujuan meningkatkan jaringan layanan dan mengurangi biaya pengembangan koleksi.

Ketiga, yakni penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM


multimedia dalam pendidikan secara bertahap menggantikan televisi dan video. Dengan
adanya perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan maka saat itu sudah
dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk
menghubungkan antara mahasiswa dan dosen, melihat nilai mahasiswa secara online,
mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen,
dan sebagainya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut,maka dapat di rumuskan permasalahan sebagai


berikut :

1. Sejauh manakah pemanfaatan E-learning atau Digital Learning dalam pembelajaran


Bahasa Inggris di LIA?

2. Bagaimanakah partisipasi siswa dalam pembelajaran E-learning atau Digital Learning di


LIA?

3. Bagaimanakah peran E-learning atau Digital Learning dalam pembelajaran di LIA?


C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Mengkaji pemanfaatan E-learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris di LIA.

2. Mengkaji partisipasi siswa dalam pembelajaran E-learning di LIA.

3. Mengkaji peran E-learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris di LIA.

D. Manfaat

E-learning sendiri sudah dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan multinasional untuk


melakukan program training untuk karyawannya. Ini bisa dilakukan dengan
mengikutsertakan elemen e-learning pada seminar khusus bagi karyawan perusahaan
tersebut. Selain itu, sekolah-sekolah ataupun tempat les juga sudah mulai memberikan akses
e-learning bagi murid-muridnya agar mereka bisa belajar dimana saja dan kapan saja.

E-learning menawarkan berbagai keuntungan yang mungkin tidak Anda temukan di cara
pembelajaran tradisional. Berikut adalah beberapa manfaat e-learning:

Dapat menjadi aktivitas asinkron atau sinkronis

Secara tradisional, e-learning bersifat asinkron, yang berarti tidak ada waktu yang ditentukan
untuk pembelajaran berlangsung. Semua orang bisa mengikuti langkah mereka sendiri, dan
meluangkan waktu untuk mempelajari apa yang perlu mereka ketahui, kapan mereka perlu
mengetahuinya. Namun, e-learning yang lebih sinkron sekarang ditawarkan melalui
konferensi web dan pilihan obrolan. Hal yang hebat tentang e-learning adalah memberi Anda
pilihan untuk melakukan satu hal atau keduanya.

Mudah diakses

E-learning bisa diletakkan di internet dan bisa dengan mudah diakses oleh banyak orang di
dunia. Kamu tidak perlu datang ke negara lain atau menjadwalkan meeting di zona waktu
yang berbeda. Selain itu, metode ini bisa dipelajari melalui berbagai perangkat. Kelas online
bisa diakses melalui komputer, mobile device seperti smartphone dan tablets. Ini berarti
pelajaran-pelajaran e-learning bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
Belajar sesuai kebutuhan

Dengan e-learning, kamu bisa memilih sendiri topik apa yang ingin dipelajari. Kamu tidak
perlu mengikuti suatu kelas yang panjang untuk mempelajari satu topik spesifik yang ingin
dipelajari. E-learning juga biasanya tidak berdurasi panjang karena e-learning harus bisa
menarik.

Lebih efisien

E-learning juga lebih efisien karena Anda tidak perlu mengorganisir sebuah sesi training yang
dimana kadang Anda perlu menunggu sampai jumlah peserta mencapai angka tertentu agar
kamu bisa menjalankan sesi training tersebut. Dengan e-learning, kamu tinggal
mendistribusikan secara elektronik ke jutaan orang.

Biaya relatif lebih murah

Tentunya e-learning juga tidak membutuhkan biaya sebanyak membuat acara offline. Baik
Anda membuat kursus e-learning atau mengikutinya, biaya yang dibutuhkan tentu lebih
murah.

Kualitas konten yang konsisten

Kursus e-learning biasanya memiliki kualitas konten yang konsisten. Dengan kelas offline,
keadaan ruangan bisa mempengaruhi kondisi pembelajaran, tetapi dengan e-learning, kamu
tidak perlu khawatir tentang hal-hal ini. Kamu bisa membuat konten yang konsisten dan jika
kamu yang mengakses kontennya, kualitas e-learning biasa konsisten karena pembuat e-
learning memiliki waktu yang cukup untuk membuat konten mereka.

Adapun dampak positif dari pembelajaran online menggukana media E-learning bagi peserta didik
dan tenaga pendidik yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan partisipasi keatifan peserta didik.

2. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri peserta didik.

3. Materi lebih muda diserap dan dipahami karena pada E-learning sudah tersedia icon-icon materi
yang sudah disiapkan oleh pendidik dan E-learning juga memiliki fasilitas multimedia yang bisa
berupa suara atau video.

4. Lebih ringkas, maksudnya tidak berbelit-belit akan tetapi langsung ke pokok bahasan materi
pelajaran sesuai kebutuhan.

5. E-learning bisa diakses selama 24 jam, maksudnya materi-materi yang ada di E-learning bisa
dibuka dan dipelajari kembali.
6. E-learning lebih menghemat waktu dan biaya

Selain dampak positif dari pembelajaran online menggunakan media E-learning dampak negatifnya
tentunya juga ada. Adapun dampak negatifnya sebagai berikut :

1. Kesulitan memahami sistem yang ada di E-learning.

2. Adanya batasan waktu yang disetting oleh pendidik dalam pengumpulan tugas dan absensi di E-
learning.

3. Adanya tuntutan dari pendidik agar menggunakan E-learning secara maksimal.

4. Berubahnya peran seorang pendidik yang awalnya dituntut untuk menguasai teknik pembelajaran
yang konvesional, dimasa pandemi ini tenaga pendidik dituntut untuk memahami dan
mengimplementasikan pembelajaran menggunakan ICT.

5. Bagi peserta didik yang rumahnya berada diwilayah tidak strategis maka akan kesulitan dalam
mengakses E-learning karena membutuhkan internet yang stabil.

6. Kurangnya penguasaan terhadap bahasa computer, mengakibatkan kita kesulitan dalam


menggunakan E-learning secara maksimal.

7. Peserta didik bisa frustasi jika tidak bisa mengakses E-learning dengan maksimal, karena itu bisa
berpengaruh terhadap nilai mereka nantinya.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

a. e-Learning

Pada dasarnya, e-learning adalah pembelajaran secara elektronik atau proses belajar mengajar
yang dilakukan secara online. Jika dilihat dari susunan katanya, e-learning merupakan
gabungan dua kata yakni electronic dan learning. Maka dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran ini memanfaatkan teknologi informasi untuk mendistribusikan materi ke
penggunanya.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, sebuah sistem pembelajaran dan pengajaran formal
dengan bantuan komputer, tablet, atau bahkan handphone bisa disebut sebagai e-learning.
Proses pembelajaran sekarang tidak harus selalu berada di dalam kelas.

Oleh karena itu, selama kamu menggunakan komputer dan internet untuk mengakses
pelajarannya, kamu sudah melakukan kegiatan e-learning. E-learning juga bisa dikatakan
sebagai jaringan yang memungkinkan pembagian pengetahuan dan penyampaian pendidikan
diberikan kepada sejumlah besar penerima pada waktu yang sama ataupun berbeda.

b. Jenis-Jenis e-Learning

1. Didominasi Text

E-learning pada level ini, isinya sederhana dan mencakup teks, grafik, beberapa audio, dan
pertanyaan tes sederhana. Konten yang biasa menggunakan format ini adalah konten yang
bertujuan untuk menyajikan pembelajaran dan menguji pembelajar dengan cepat setelah
proses pembelajaran. Kursus berbasis teks jarang memiliki komponen interaktif, tidak ada
gamifikasi, dan gambar yang digunakan juga sedikit. File PowerPoint yang diubah menjadi
elearning sering masuk dalam kategori ini.

2. Interaktif

Sebuah kursus e-learning interaktif biasa memiliki format yang mirip dengan format e-
learning berbasis teks. Tetapi ada lebih banyak elemen yang diletakkan dalam kursusnya
untuk membuat pembahasannya lebih menarik. Secara visual pun, e-learning jenis ini juga
menggunakan visual yang lebih banyak seperti graphic, chart, dan diagram dimana ini bisa
mendorong aspek interaktifnya. Jenis e-learning yang interaktif ini biasa menggunakan video.
3. Simulasi

E-learning simulasi juga salah satu jenis e-learning yang interaktif dan memanfaatkan
graphics, video, dan audio. Sering ada simulasi khusus untuk membantu perolehan
pembelajaran, yang bisa juga mencakup komponen 3d. Pelatihan perangkat lunak baru adalah
contoh kursus yang sering melibatkan interaktivitas dan simulasi tingkat tinggi. Bukan hal
yang aneh jika simulasi ini juga disertai dengan semacam lingkungan “uji” terkontrol.

Elearning yang “berat” dengan simulasi memberi penekanan pada konsep penggambaran
melalui berbagai media, biasanya dimulai dengan teks dan grafis, dengan audio, dan video
contoh. Setelah itu, sering ada mode “try-it” di mana pengguna dapat melatih keterampilan
baru, berpotensi menghasilkan pencapaian atau poin di sepanjang jalan.

B. Metode Penelitian

A. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Dalam hal ini, peneliti menggunakan
wawancara terstruktur, di mana seorang pewawancara menetapkan sendiri masalah dan
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk mencari jawaban atas hipotesis yang disusun
dengan ketat.? Dalam melaksanakan teknik wawancara (interview), pewawancara harus
mampu menciptakan hubungan yang baik sehingga informan bersedia bekerja sama, dan
merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik wawancara
yang peneliti gunakan adalah secara terstruktur (tertulis) yaitu dengan menyusun terlebih
dahulu beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada informan.

C. Analisis Data

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu tahap dari analisis data kualitatif. Reduksi data merupakan proses
penyederhanaan, penggolongan, serta membuang data yang tidak diperlukan sedemikian rupa
sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi yang bermakna dalam menarik
kesimpulan. Tahap ini dilakukan untuk pemilihan relevan atau tidaknya data dengan tujuan
akhir.
2. Penyajian Data

Penyajian data atau display data merupakan kegiatan mengumpulkan data informasi yang
terkumpul dan tersusun secara sistematis serta mudah dipahami, sehingga memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan.

3. Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap terakhir dalam analisis data
kualitatif yang dilakukan dengan cara melihat hasil reduksi data tetap mengacu pada tujuan
analisis yang hendak dicapai. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang dikumpulkan
dengan mencari hubungan, persamaan, ataupun perbedaan untuk ditarik kesimpulan sebagai
jawaban dari permasalahan yang ada.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

e-Learning sebagai pendukung sistem pembelajaran konvensional yang selama ini digunakan
telah berhasil di bangun berdasarkan konten dan struktur yang sesuai dengan kebutuhan pada
tempat pembelajaran LIA, yaitu dengan mengintegrasikan fungsi-fungsi yang selama ini di
anggap kurang membantu dalam proses belajar mengajar seperti sarana informasi yang up to
date, pengunduhan materi, pengumpulan tugas maupun ujian online.

B. Saran

Peran aktif pengajar ataupun pengawas sangat diperlukan untuk memperbaharui (update)
informasi, materi pembelajaran, tugas dan lain sebagainya begitu juga dalam melakukan
manajemen sistem e-Learning sehingga dapat sejalan dengan kurikulum yang berlaku.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dewaweb.com/blog/pengertian-e-learning/
https://www.studilmu.com/blogs/details/manfaat-e-learning
https://pusdiklat.perpusnas.go.id/berita/read/83/pembelajaran-e-learning-pada-
pusat-pendidikan-dan-pelatihan-perpustakaan-nasional-ri

Anda mungkin juga menyukai