Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Arinza Regina Syuri, M.Pd
1445 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)”.
Kami jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 2
iii
M. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning ................................................... 15
A. Kesimpulan............................................................................................. 17
B. Saran....................................................................................................... 17
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini seiring berkembangnya era globalisasi teknologi informasi dan
komunikasi terus berkembang pesat dan mendapat banyak respon dari masyarakat,
sehingga interaksi dan penyampaian informasi bisa berlangsung dengan cepat dan
mudah. Salah satu pengaruh dan dampak dari perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi ialah dalam aspek pembelajaran, yang mana saat ini proses pembelajaran
menjadi lebih mudah dari zaman dahulu yaitu dengan cara berbasis komputer.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
5. Untuk mengetahui metode blended learning dalam pembelajaran berbasis
web.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Rusman, dkk. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. (Depok: PT RajaGrafindo
Persada. 2011). hlm. 263
4
Definisi ini juga menyiratkan simpulan yang menyatakan bahwa e-learning
pada dasarnya adalah pengaplikasian kegiatan kommunikas pendidikan dan pelatihan
secara elektronik. Definisi dari ACTD inilah yang banyak digunakan/dijadikan
pedoman oleh institusi-institusi pendidikan/penyedia layanan/perangkat lunak e-
learning, contohnya learnframependicom yang menyediakan sistem manajemen e-
learning, atau aplikasi Content Management system (CMS) e-learning MOODLE
yang banyak digunakan oleh institusi pendidikan konvensional dalam kegiatan
blended learning-nya.
5
konvesional dan pendidikan jarak jauh. Web-based learning merupakan salah satu
bentuk e-learning yang materi (content) maupun cara penyampaiannya (delivery
method) melalui internet (web). Berikut adalah beberapa definisi pembelajaran
berbasis web :
Kruse (dalam Rusman, 2009:117) dalam salah satu tulisannys yang berjudul
"using the web for learning" yang dimuat dalam situs www. elearningguru.com
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sering kali memiliki manfaat yang
banyak bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka
pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki
6
unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak
materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya di
keluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran (contohnya uang
jajan/biaya transportasi sekolah).
7
Langkah kedua dari pemilihan proses pembelajaran, adalah memilih tipe
pembelajaran berbasis web yang paling tepat sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.
8
a. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian
dan motivasi pembelajar.
c. Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat
mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapatnya peralatan yang
memadai dan bandwith yang cukup.
9
F. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web
1. Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang ter tarik pada
topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama.
2. Ketergunaan
3. Relevansi
10
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan sebagai berikut.
2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa;
3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masing-masing,
11
keberhasilannya dalam belajar. Karena internet merupakan sumber data utama dan
pengetahuan. Melalui teknologi ini kita dapat melakukan di antaranya untuk:
12
pembelajaran konvensional tatap muka dilakukan dengan pendekatan Student
Centered Learning (SCL) melalui kerja kelompok. Model ini menurut
partisipasi peserta didik yang tinggi.
1. Perlunya forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan
dilalui bersama secara langsung dengan semua peserta didik. Keberhasilan
sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman peserta didik
tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses belajar dan mengerjakan tugas
akan berlangsung, Peserta didik perlu mengetahui keluaran dan kompetensi
apa yang akan di- dapat setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman, menjelaskan maksud dan mekanisme belajar
merupakan langkah awal yang sangat vital. Kelancaran proses belajar
selanjutnya sangat ditentukan pada tahapan ini.
13
harus mempunyai kete rampilan mengoperasikannya. Kekurangpahaman
dalam mengopera- sikan peralatan tersebut sangat berdampak pada
kemungkinan rendahnya partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan diskusi
virtual selanjutnya.
14
Dalam model ini dosen bisa memberikan petunjuk pada mahasiswa untuk
mempelajari materi perkuliahan melalui web yang telah dibuatnya.
2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling
menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3. Siswa dapat belajar atau mereview bahan perkuliahan setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat
diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih
mandiri.
7. Relatif lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari sekolah atau
perguruan tinggi.
15
proses pembelajaran, guru Kecenderungan mengabaikan aspek psikomotorik atau
aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek komersial, (3) Proses
pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan, (4) Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga
dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis pada ICT, (5) Siswa yang
tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal, (6) Tidak semua
tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan, (7) Kurangnya tenaga yang mengetahui
dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet, (8) Kurangnya personal dalam
hal penguasaan bahasa pemrograman komputer.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu kepada sumber yang bias dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah diatas.
17
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Depok: PT RajaGrafindo Persada. 2011.
18