Anda di halaman 1dari 22

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran

Kelas/Semester: PAI J/4 (empat)

Disusun Oleh:

1. Latifa Anisa (2111010074)

2. Nadya Ranialini (2111010101)

3. Putra Rahma Dhani.S (2111010116)

4. Siti Ayuna (2111010141)

Dosen Pengampu:
Arinza Regina Syuri, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1445 H/ 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning)”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


dosen mata kuliah Teknologi Informasi Pendidikan yang telah memberikan tugas kepada
kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Bandar Lampung, 18 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ I

KATA PENGANTAR .......................................................................................... II

DAFTAR ISI ........................................................................................................ III

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web ....................................................... 4

B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web .................................... 6

C. Memilih Metode Pembelajaran Berbasis Web yang Sesuai ...................... 7

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web ......................... 8

E. Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web................. 9

F. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Web............................................ 10

G. Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran .............................................. 10

H. Internet sebagai Sumber Belajar .............................................................. 11

I. Jenis-Jenis Pemanfaatan Internet ............................................................. 12

J. Interaksi Tatap Muka Dan Virtual ........................................................... 13

K. Teknologi Pendukung E-Learning ........................................................... 14

L. Pengembangan Metode Model E-Learning ............................................. 14

iii
M. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning ................................................... 15

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17

A. Kesimpulan............................................................................................. 17

B. Saran....................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini seiring berkembangnya era globalisasi teknologi informasi dan
komunikasi terus berkembang pesat dan mendapat banyak respon dari masyarakat,
sehingga interaksi dan penyampaian informasi bisa berlangsung dengan cepat dan
mudah. Salah satu pengaruh dan dampak dari perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi ialah dalam aspek pembelajaran, yang mana saat ini proses pembelajaran
menjadi lebih mudah dari zaman dahulu yaitu dengan cara berbasis komputer.

Pembelajaran yang berbasis web atau disebut dengan e-Learning merupakan


aktfitas pembelajaran yang menggunakan jaringan internet untuk menyampaikan dan
memfasilitasi ketika dalam proses pembelajaran. Dewasa ini, dengan berkembangnya
teknologi membuat gaya hidup kebanyakan manusia cenderung bergerak secara
dinamis sehingga kebutuhan akan proses belajar jarak jauh yang biasa disebut dengan
tele edukasi semakin meningkat pula.

Menggunakan internet sebagai salah satu sarana untuk pembelajaran


merupakan cara agar kita tidak tertinggal dengan teknologi yang semakin maju ini.
Adapun langkah-langkah awal yang harus dilakukan sebelum menggunakan metode
pembelajaran yang berbasis web ialah dengan menentukan ranah mana yang harus
akan dipakai oleh proses pembelajaran ini, apakah kognitif, psikomotorik dan afektif.

Web merupakan kumpulan dokumen yang banyak tersebar diseluruh server


penjuru dunia dan terhubung menjadi satu jaringan yang disebut dengan internet.
Dalam pembelajaran yang menyertakan web sebagai salah satu cara pengembangan
dalam proses pembelajaran ini sangat membantu kita dalam melakukan berbagai
kegiatan secara efektif, karena kita dapat mencari dan mendapatkan ilmu seluas
mungkin disini, serta mengetahui banyak hal yang belum kita pahami sebelumnya.
Dan yang terpenting ialah menggunakan web ini untuk kebutuhan yang positif tidak
untuk keperluan yang negatif.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka penulis dapat merumuskan


masalah sebagai berikut:

1. Pengertian konsep pembelajaran berbasis web?

2. Apa fungsi dan manfaat pembelajaran berbasis web?

3. Bagaimana memilih metode pembelajaran berbasis web yang sesuai?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis web?

5. Bagaimana metode blended learning dalam pembelajaran berbasis web?

6. Apa prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web?

7. Bagaimana pemanfaatan internet dalam pembelajaran?

8. Bagaimana internet sebagai sumber belajar?

9. Apa saja jenis-jenis pemanfaatan internet?

10. Bagaimana interaksi tatap muka dan virtual?

11. Bagaimana teknologi pendukung e-learning?

12. Bagaimana pengembangan metode model e-learning?

13. Apa saja kelebihan dan kekurangan e-learning?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep pembelajaran berbasis web.

2. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat pembelajaran berbasis web.

3. Untuk mengetahui metode pembelajaran berbasis web yang sesuai.

4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis web.

2
5. Untuk mengetahui metode blended learning dalam pembelajaran berbasis
web.

6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web.

7. Untuk mengetahui pemanfaatan internet dalam pembelajaran.

8. Untuk mengetahui internet sebagai sumber belajar.

9. Untuk mengetahui jenis-jenis pemanfaatan internet.

10. Untuk mengetahui interaksi tatap muka dan virtual.

11. Untuk mengetahui teknologi pendukung e-learning.

12. Untuk mengetahui pengembangan metode model e-learning.

13. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan e-learning.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang


memanfaatkan media situs (website) yang bisa di akses melalui jarngan internet.
Pembelajaran berbasis web atau yang dikenal juga dengan "web basedlearning"
merupakan salah satu jenis penerapan dari pembelajaran elektronik (e-learning).

Dalam salah satu publikasinya di situsabout-elearning.comcom (dalamJasman,


2009:115), Himpunan Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan
Pengembangan (The American SocietyfortrainingandDevelop-ett/ASTD) (2009),
mengemukakan defenisi e-learning sebagai berikut.1

"E-learning is a broad set of applications and processes which include web-


based learning, computer-based learning, virtual and digital classrooms.
Much of this is delivered via the internet, intranets, audio and video tape,
satellite broadcast, interactive TV, and CD-ROM. The definitionof e-learning
varies depending on the organization and how it is used but basically it is
involves electronic means communication, education, andtraining."

Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses dan


kegiatan penerapan pembelajaran berbasisi web (web-basedlearning). pembelajaran
berbasis computer (computer based learning), kelas virtual (virtual classrooms)
dan/atau kelas digital (digital classroom). Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran
elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet, intranet, tape
video atau audio, penyiaran melalui satelit, televisi interaktif serta CD-ROM. Definisi
ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantung dari
penyelenggara kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya,
termasuk juga apa tujuan penggunaannya.

1
Rusman, dkk. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. (Depok: PT RajaGrafindo
Persada. 2011). hlm. 263

4
Definisi ini juga menyiratkan simpulan yang menyatakan bahwa e-learning
pada dasarnya adalah pengaplikasian kegiatan kommunikas pendidikan dan pelatihan
secara elektronik. Definisi dari ACTD inilah yang banyak digunakan/dijadikan
pedoman oleh institusi-institusi pendidikan/penyedia layanan/perangkat lunak e-
learning, contohnya learnframependicom yang menyediakan sistem manajemen e-
learning, atau aplikasi Content Management system (CMS) e-learning MOODLE
yang banyak digunakan oleh institusi pendidikan konvensional dalam kegiatan
blended learning-nya.

E-learning tidaklah sama dengan pembelajaran konvensional. E-learning


memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut.

1. Interactivity (Interaktivitas); tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak,


baik secara langsung (synchrounus), seperti chatting atau messenger atau tidak
langsung (asynchrounus), seperti forum, mailing list atau buku tamu.

2. Independency (Kemandirian); fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu,


tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi
lebih terpusat kepada siswa (student-centered learning).

3. Accessibility (Aksesibilitas); sumber-sumber belajar menjadi lebih mudah


diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih
luas daripada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional.

4. Enrichment (Pengayaan); kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan


materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkanpenggunaan perangkat
teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi.

Keempat karakteristik di atas merupakan hal yang membedakan e-learning


dari kegiatan pembelajaran secara konvensional. Dalam e-learning, daya tangkap
siswa terhadap materi pembelajaran tidak lagi tergantung kepada instruktur/guru,
karena siswa mengonstruk sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar
yang disampaikan melalui interface situs web.

E-learning adalah segala aktivitas belajar yang menggunakan bantuan


teknologi elektronik. E-learning juga dapat diaplikasikan dalam pendidikan

5
konvesional dan pendidikan jarak jauh. Web-based learning merupakan salah satu
bentuk e-learning yang materi (content) maupun cara penyampaiannya (delivery
method) melalui internet (web). Berikut adalah beberapa definisi pembelajaran
berbasis web :

1. Any learning experience or environment that relies upon the internet/word


wide web as the primary delivery mode of communication and presentation
(http://www/usd.edu). Menyatakan bahwa "Setiap pengalaman atau
lingkungan belajar yang bertumpu kepada internet/wordwide web sebagai
sarana penyampaian komunikasi dan presentasi".

2. E-learning specifically over the internet as opposed to other networks (http://


www.onlinedegreezone.com). Bahwa e-learning melalui internet di-
bandingkan jaringan lainnya.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran


berbasis web adalah sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan
internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.

Web dapat menciptakan sebuah lingkungan belajar maya (Virtual Learning


Environment). Lingkungan belajar yang disediakan oleh web dilengkapi dengan
beberapa fasilitas yang dapat kita kombinasikan penggunaannya untuk mendukung
proses pembelajaran, antara lain forum diskusi, chat, penilaian online, dan sistem
administrasi. Lingkungan belajar disediakan oleh web berfungsi sebagaimana
lingkungan belajar konvensional yang dapat menyampaikan informasi kepada
pembelajar. maya yang sbagai contohnya, pembelajar dapat berkolaborasi dan berbagi
informasi antara satu dengan lainnya.

B. Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web

Kruse (dalam Rusman, 2009:117) dalam salah satu tulisannys yang berjudul
"using the web for learning" yang dimuat dalam situs www. elearningguru.com
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web sering kali memiliki manfaat yang
banyak bagi peserta didiknya. Bila dirancang dengan baik dan tepat, maka
pembelajaran berbasis web bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan, memiliki

6
unsur interaktivitas yang tinggi, menyebabkan peserta didik mengingat lebih banyak
materi pelajaran, serta mengurangi biaya-biaya operasional yang biasanya di
keluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti pembelajaran (contohnya uang
jajan/biaya transportasi sekolah).

Dikarenakan sifatnya yang maya/virtual, pembelajaran berbasis web anggap


telah memberikan fleksibilitas terhadap kegiatan pengaksesan materi pembelajaran.
Penghantaran materi pembelajaran kini tidak lagi tergantung pada medium fisik
seperti buku pelajaran cetak atau CD-ROM. Materi pembelajaran kini berbentuk data
digital yang bisa di decode (diuraikan) melalui perangkat elektronik seperti komputer,
smartphone, ROM telepon seluler atau piranti elektronik lainnya.

Di samping beberapa keunggulan tersebut, pembelajaran berbasis web juga


memiliki kelemahan, yaitu kurangnya interaksi langsung antara siswa dan guru yang
disebabkan oleh banyak faktor teknis. Menyikapi hal tersebut, kruse berpandangan,
dengan semakin majunya teknologi internet dan jaringan, dengan semakin lebarnya
bandwidth dan semakin cepatnya koneksi internet beberapa tahun belakangan ini,
maka kelemahan terbesar dari pembelajaran berbasis web ini bisa diminimalisasi
dalam beberapa tahun kedepan.

C. Memilih Metode Pembelajaran Berbasis Web yang Sesual

Terdapat berbagai macam pembagian pembelajaran berbasis web. Driscoll


(Hutagalung, 2009:26), dalam bukunya, We-Based Training: Casting Learning
Experience, membagi pembelajaran berbasis web menjadi empat jenis. Ada dua
langkah yang harus dilakukan untuk menentukan metode pembelajaran berbasis web
jenis apa yang cocok untuk diterapkan pism suatu kondisi pembelajaran.

Langkah pertama adalah menentukan terlebih dahulu tipe pembelajaran yang


akan disampaikan. Analisis kebutuhan dilakukan pada langkah ini, untuk menentukan
ranah mana yang akan disentuh dalam oleh proses pembelajaran ini, apakah kognitif,
psikomotor atau afektif.

7
Langkah kedua dari pemilihan proses pembelajaran, adalah memilih tipe
pembelajaran berbasis web yang paling tepat sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai.

D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web

Sebagaimana media pembelajaran pada umumnya, pembelajaran pun memiliki


berbagai kelebihan dan kekurangan.

1. Kelebihan Pembelajaran Berbasis Web

a. Memungkinkan setiap orang di mana pun, kapan pun, untuk mempelajari


apa pun.

b. Pembelajar dapat belajar sesuai dengan karakteristik dan langkahnya


dirinya sendiri karena pembelajaran berbasis web membuat pembelajaran
menjadi bersifat individual.

c. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga pembelajar dapat


mengakses informasi dari berbagai sumber, baik di dalam maupun luar
lingkungan belajar.

d. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi pembelajar yang tidak


memiliki cukup waktu untuk belajar.

e. Dapat mendorong pembelajar untuk lebih aktif dan mandiri di dalam


belajar.

f. Menyediakan sumber belajar tambahan yang dapat digunakan untuk


memperkaya materi pembelajaran.

g. Menyediakan mesin pencari yang dapat digunakan untuk mencari


informasi yang mereka butuhkan.

h. Isi dari materi pelajaran dapat di-update dengan mudah.

2. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Web

8
a. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian
dan motivasi pembelajar.

b. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web


seringkali menjadi masalah bagi pembelajar.

c. Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat
mengakses informasi, dikarenakan tidak terdapatnya peralatan yang
memadai dan bandwith yang cukup.

d. Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang


eleven, karena informasi yang terdapat di dalam web sangat beragam.

e. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, pembelajar kadang


merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas
komunikasi.

E. Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web

Blended Learning adalah proses mempersatukan beragam metode belajar yang


dapat dicapai dengan penggabungan sumber-sumber virtual dan fisik Driscoll
mendefinisikan: Blended Learning integrates –or blends- learning programs in
different format to achieve a commongoal (Driscoll dalam Hutagalung, 2009:37),
yang dapat diartikan Blended Learning mengintegrasikan atau menggabungkan
program belajar dalam format yang berbeda dalam mencapai tujuan umum. Blended
Learning merupakan sebuah kombinasi dari berbagai pendekatan di dalam
pembelajaran. Sehingga dapat dinyatakan bahwa Blended Learning adalah metode
belajar yang menggabungkan dua atau lebih metode pendekatan dalam pembelajar
untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Salah satu contohnya
adalah kombinasi penggunaan pembelajaran berbasis web dan penggunaan metode
tatap muka yang dilakukan secara bersamaan di dalam pembelajaran. Pada umumnya
Blended Learning dikenal sebagai pengintegrasian program belajar online dengan
kelas konvensional, padahal sesungguhnya Blended Learning lebih luas dari itu.

9
F. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa p berperan dalam


menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasi. Hal yang
membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada
pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya sangat sulit untuk
menentukan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis
web (http://www/downes.ca), di antaranya:

1. Interaksi

Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang ter tarik pada
topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama.

2. Ketergunaan

Ketergunaan yang dimaksud di sini adalah bagaimana siswa mudah


menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan
ini, yaitu konsistensi dan kesederhanaan.

3. Relevansi

Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi


dalam web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman
pembelajar dan menghindari bias.

G. Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran

Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan


informasi global, yaitu "The largest global network of computers, that enables people
throughout the world to connect with each other". Internet diluncurkan pertama kali
oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan
Agustus 1962. Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer yang
memadai, harddisk yang cukup, modem (berkecepatan minimal 14.400), sambungan
telepon (multifungsi: telepon, faksimili, dan internet), ada program Windows, dan
sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya.

10
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa
kelebihan sebagai berikut.

1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air


dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan
ruang kelas;

2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa;

3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan masing-masing,

4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa;

5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran;

6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan


memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat
turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-
tugas yang dikerjakan siswa secara online.

Perkembangan/kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah


ke seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli
untuk berbagai kepentingan termasuk di dalam- nya untuk pendidikan/pembelajaran.
Berbagai percobaan untuk me- ngembangkan perangkat lunak (program aplikasi)
yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus
dilakukan.

H. Internet sebagai Sumber Belajar

Peranan internet dalam organisasi sangat menguntungkan karena


kemampuannya dalam mengolah data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi
informasi sudah menjadi jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi
dengan baik jika didukung oleh perangkat kom- puter dengan perangkat lunak yang
baik, dan dengan guru yang terlatih baik. Menggunakan internet dengan segala
fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk
pendidikan yang secara langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi

11
keberhasilannya dalam belajar. Karena internet merupakan sumber data utama dan
pengetahuan. Melalui teknologi ini kita dapat melakukan di antaranya untuk:

1. penelusuran dan pencarian bahan pustaka;

2. membangun Program Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) untuk


memodelkan sebuah rencana pembelajaran;

3. memberi kemudahan untuk mengakses apa yang disebut dengan virtual


clasroom ataupun virual university;

4. pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.

Kegunaan-kegunaan seperti di atas itu dapat diperluas bergantung kepada


peralatan komputer yang dimiliki jaringan dan fasilitas telepon yang tersedia dan
provider yang bertanggung jawab untuk tetap terpeliharanya penggunaan jaringan
komunikasi dan informasi tersebut. Dari waktu ke waktu jika dilihat dari jumlah
pemakaian yang makin meningkat secara eksponensial setiap tahunnya
memungkinkan fasilitas yang pada mulanya hanya dapat dinikmati segelintir orang,
dan sekelompok kecil sekolah terkemuka dengan biaya operasional yang tinggi, ke
depan besar kemungkinan biaya yang besar itu akan dapat ditekan sehingga
pemanfaatannya benar-benar dapat menjadi penunjang utama bagi pengelolaan
pendidikan khususnya bagi pendidikan di daerah.

I. Jenis-jenis Pemanfaatan Internet

1. Pembelajaran Berbasis WEB

Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-based (WBT)


atau kadang disebut web-based education (WBE) dapat definisikan sebagai
aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses
pendidikan.

2. Implementasi Pembelajaran Berbasis Web

Model pembelajaran dirancang dengan mengintegrasikan pembe ajaran


berbasis web dalam program pembelajaran konvensional tara nuka. Proses

12
pembelajaran konvensional tatap muka dilakukan dengan pendekatan Student
Centered Learning (SCL) melalui kerja kelompok. Model ini menurut
partisipasi peserta didik yang tinggi.

J. Interaksi Tatap Muka dan Virtual

Sekalipun teknologi web memungkinkan pembelajaran dilakukan virtual secara penuh


namun kesempatan itu tidak dipilih. Interaksi satu sama lain untuk dapat
berkomunikasi langsung secara tatap muka masih dibutuhkan. Ada tiga alasan
mengapa forum tatap muka masih dibu- tuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini.
Alasan tersebut adalah:

1. Perlunya forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan
dilalui bersama secara langsung dengan semua peserta didik. Keberhasilan
sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman peserta didik
tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses belajar dan mengerjakan tugas
akan berlangsung, Peserta didik perlu mengetahui keluaran dan kompetensi
apa yang akan di- dapat setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman, menjelaskan maksud dan mekanisme belajar
merupakan langkah awal yang sangat vital. Kelancaran proses belajar
selanjutnya sangat ditentukan pada tahapan ini.

2. Perlunya memberikan pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan


mengerjakan tugas secara kelompok dan kolaboratif pada setiap peserta didik.
Karena model pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok maka
peserta didik perlu memiliki kompetensi dan komunikasi. Iklim partisipatoris
dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan perlu dikenalkan sekaligus dialami
oleh setiap siswa Untuk itu mengenal pribadi satu dengan yang lain perlu di
lakukan secara langsung guna membangun suatu kelompok yang kokoh
selama kerja secara virtual selanjutnya.

3. Perlunya pemberian pelatihan secukupnya dalam menggunakan komputer


yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap
peserta didik. Dengan menyertakan berbagai keiatan menggunakan komputer
beserta fasilitas sistem komunikas pendukungnya, maka setiap peserta didik

13
harus mempunyai kete rampilan mengoperasikannya. Kekurangpahaman
dalam mengopera- sikan peralatan tersebut sangat berdampak pada
kemungkinan rendahnya partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan diskusi
virtual selanjutnya.

K. Teknologi Pendukung E-Learning

Dalam praktiknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu


dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya
menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran
yang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi pembelajaran terus
berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: Technology based learning dan Technology based web-learning.
Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari Audio Information
Technologies (radio, auditape, voicemail, telephone) dan Video Information
Technologies (video tape, video text, video messaging). Sedangkan technologybased
web-learning pada dasarnya adalah Data Information Technologies (bulletin board,
Internet, e-mail, tele-collaboration).

L. Pengembangan Model E-Learning

Pendapat Haughey (Rusman, 2007) tentang pengembangan e-learning.


Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran
berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhancedcourse.

Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang


mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap
muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan
pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan kata lain
model ini menggunakan sistem jarak jauh.

Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara


belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampaikan
melalui internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.

14
Dalam model ini dosen bisa memberikan petunjuk pada mahasiswa untuk
mempelajari materi perkuliahan melalui web yang telah dibuatnya.

M. Kelebihan dan Kekurangan E-Learning

Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dala pendidikan


jarak jauh (Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997) antara lain.

1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat


berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regula atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tar dibatasi oleh
jarak, tempat, dan waktu.

2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling
menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

3. Siswa dapat belajar atau mereview bahan perkuliahan setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan


yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internetsecara lebih mudah.

5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat
diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif dan lebih
mandiri.

7. Relatif lebih efisien, misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari sekolah atau
perguruan tinggi.

Walaupun demikian, pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning


juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001, Beam,
1997), antara lain: (1) Kurangnya interaksi antara dan siswa atau bahkan antarsiswa
itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam

15
proses pembelajaran, guru Kecenderungan mengabaikan aspek psikomotorik atau
aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek komersial, (3) Proses
pembelajarannya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan, (4) Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga
dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis pada ICT, (5) Siswa yang
tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal, (6) Tidak semua
tempat tersedia fasilitas internet atau jaringan, (7) Kurangnya tenaga yang mengetahui
dan memiliki keterampilan mengoperasikan internet, (8) Kurangnya personal dalam
hal penguasaan bahasa pemrograman komputer.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran berbasis web (e-Learning) didefinisikan sebagai aplikasi


teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk
belajar secara mandiri. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai
pustakawan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai
peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, dat statistic. Siswa dapat berperan
sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analisis, tidak hanya konsumen informasi
saja.

Peranan internet dalam pendidian sangat menguntungkan karena


kemampuanya dalam mengelola data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi
sudah menjadi jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik
jika didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat lunak yang baik dan dengan
guru yang terlatih baik. Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning, yaitu
kelas tradisional. Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk
menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran
e-learning fokus utamanya adalah pelajar

B. Saran

Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu kepada sumber yang bias dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah diatas.

17
DAFTAR PUSTAKA

Rusman, Deni Kurniawan, dan Cepi Riyana. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Depok: PT RajaGrafindo Persada. 2011.

18

Anda mungkin juga menyukai