Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMBELAJARAN BERBASIS WEB

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah


MEDIA PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

Mutiara Zulqoidah (211014283207060)


Fitrahudin (211014283207004)

Dosen Pengampu :

Intan Marlina, S. Pd., M. Pd.T

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Media Pendidikan dengan judul Media Pendidikan Berbasis
Web.

Semoga makalah ini dapat memberi wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembacanya. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan jauh
dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen pengampu kami meminta masukanya demi
perbaikan pembuatan makalah kami yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.

Bungo, 10 Desember 2022

Penyusun

i
DAFFTAR ISI

Halaman Judul .........................................................................................................

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

A. Pengertian ..................................................................................................... 2
B. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis WEB ............................................ 3
C. Fungsi dan Manfaat dari Pembelajaran Berbasis WEB .......................... 9
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB ..................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu individu dalam pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung pada bagaimana pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan dengan memberikan pendidikan
dan pelatihan kepada peserta didik untuk mencapai hasil belajar. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat diajukan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan
kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan lain-lain aspek yang ada pada individu
yang belajar.
Istilah pembelajaran pada dasarnya mencangkup dua konsep yang saling terkait,
yaitu belajar dan mengajar. Menurut teori belajar kognitif, belajar adalah perubahan
persepsi dan pemahaman. Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa
informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan
peserta didik. (Asyar, 2011). Internet merupakan kumpulan dari jutaan computer yang
saling terhubung. Penggunaan internet memungkinkan kita memperoleh informasi dari
kumpulan komputer tersebut dengan syarat pemilik komputer memberikan izin akses.
Pembelajaran berbasis web merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
komputer dan internet dengan dengan web sebagai interface. Jadi, dalam pembelajaran
penggunaan internet sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Disini kami akan
membahas tentang pembelajaran berbasis web.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari pembelajaran berbasis web ?
2. Apa saja prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis web ?
3. Metode apa yang ada dalam pembelajaran berbasis web ?
4. Apa saja fungsi dan manfaat dari pembelajaran berbasis web ?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui konsep dari media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip pembelajaran berbasis web ?
3. Untuk mengetahui metode apa saja yang ada dalam pembelajaran berbasis web ?
4. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat dari pembelajaran berbasis web ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pembelajaran berbasis web (e-Learning) didefinisikan sebagai aplikasi
teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar
secara mandiri. Pembelajaran berbasis web merupakan pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi komputer dan internet dengan web sebagai interface. Secara
umum pembelajaran berbasis web ini akan menciptakan proses pembelajaran yang
lebih menarik dan interaktif. Selain itu jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas
belajar siswa dapat ditingkatkan dan pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan
saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Isjoni (2005) mengemukakan
pembelajaran menggunakan internet memiliki sifat interaktif, sebagai media masa dan
interpersonal, dan gudang informasi.
Lebih lanjut, Su’ud (2008) menjelaskan internet mempunyai karakteristik
sehingga bisa digunakan sebagi media pembelajaran. Karakteristiknya antara lain:
1. Media interpersonal dan media massa yang memungkinkan terjadinya
komunikasi one-to-one maupun one-to-many.
2. Bersifat interaktif,
3. Memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron maupun tertunda,
sehingga terselenggaranya ketiga jenis komunikasi yang merupakan syarat
sebuah pembelajaran.
Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses informasi-informasi di
situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa gambar, suara, film,
animasi, dll. Sebenarnya, web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak
tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan
trehubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet. Internet
memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk
dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay
Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide
Web (WWW). Pengajaran berbasis web (WBI) sebagai program pengajaran berbasis
hypermedia yang memanfaatkan atribut dan sumber daya World Wide Web (Web)
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi internasional,
menyatakan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi
2
elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan lain-
lain. Sedangkan pembelajaran berbasis web diartikan sebagai pembelajaran melalui
internet, intranet, dan halaman web saja. Web based learning dapat
diartikan juga sebagai pemanfaatan web/internet untuk pembelajaran. Pemanfaatan itu
dapat berupa sumber bahan ajar maupun media pembelajaran.

B. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis WEB


Elearning ini, berdasarkan waktu, terbagi menjadi dua jenis yaitu synchronous
dan asynchronous. Synchronous berarti pada waktu yang sama interaksi terjadi antara
guru dan murid melalui web. Implementasi synchronousini adalah virtual classroom.
Sedangkan asynchronous memberikan keleluasaan kepada murid untuk belajar kapan
pun tanpa harus secara langsung pada waktu yang sama berinteraksi dengan guru.
Metode asynchronous dapat berupa embedded learning, course, dan discussion groups.
Dalam makalah ini, kami akan menampilkan 4 tipe dari pembelajaran berbasis
web yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam memilih tipe pembelajaran berbasis web
yang akan digunakan.
Electronic Virtual
Computer Based Virtual Syncronous
Karakteristik Performance Asyncronous
Training Classroom
Support System Classroom
Menyediakan
Menyediakan pengetahuan praktis Menyediakan
Menyediakan belajar
pembelajaran suatu bagi pembelajaran kelompok belajar
Tujuan kolaboratif (bersama-
pembelajaran dan kemampuan dan komunikasi
sama) dalam
dengan tujuan yang memecahkan dalam lingkungan
lingkungan realtime
terukur dan objektif masalah dalam asynchronous
format just in time
Masalah highly
Masalah ill
structured yang Masalah dengan
structured yang Masalah ill structured
membutuhkan struktur yang lebih
membutuhkan yang membutuhkan
transfer sedikit yang
Tipe Belajar analisis dan sintesis sintesis dan evaluasi
pengetahuan membutuhkan
dari elemen, dari informasi dan
membangun aplikasi, analisis,
hubungan, dan pengalaman yang
pemahaman, dan sintesis, dan
prinsip dibagikan
mengaplikasikan evaluasi
organisasional
keahlian praktis
Peranan Manajer Organizer of content: Fasilitator Koordinator
pembelajaran: menempatkan, kelompok belajar: pengalaman belajar:
fasilitator atau mengawasi, menganalisis, membimbing berpartisipasi sebagai
desainer mempredeksi, mengabstraksi, pembelajaran, co-learner,
menentukan, dan mengindeks, dan menyediakan merekomendasi-kan

3
pembelajaran menilai hasil mengklasifikasi-kan sumber-sumber arah pembelajaran,
belajar, informasi ke dalam belajar, tetapi tidak
berbasis web
berkomunikasi modul pembelajaran mengevaluasi hasil, menentukan arah dan
dengan peserta dan mengevaluasi hasil
didik mengkomunikasi-
kan dengan peserta
didik
Dibimbing Berpartisipasi aktif
Mengambil peran
Mengambil inisiatif fasilitator secara dalam proses belajar
aktif dalam
untuk menentukan individual maupun kolaborasi dengan
mempraktikan
Peranan pembelajaran sendiri sebagai anggota fasilitator dan
perilaku baru,
, menentukan kelompok, kelompok,
peserta didik menerima umpan
tingkatan detail dan berpartisipasi berpartisipasi dalam
balik dan
menilai keberhasilan dalam aktivitas dan dialog dan
berkomunikasi
pembelajaran menerima umpan merefleksikan
dengan instruktur
balik pengalaman
Tugas percobaan,
Pemecahan masalah, diskusi kelompok, Dialog dan diskusi,
Drill and Practice,
Metode metode ilmiah, proyek kelompok pemecahan masalah,
simulasi, mebaca
metode penelitian self directed dan interaksi
dan tanya jawab
dan metode proyek learning, dan maksimum
metode discovery
Multimedia
Multimedia
hypertext,
hypertext,
Multimedia hypermedia,
hypermedia, bulletin
hypertext, bulletin board,
board, catatan
hypermedia, catatan konfersi, Konferensi audio dan
konfersi, modul
Interaksi simulasi, aplikasi modul video synchronous,
pembelajaran
latihan, e-mail, pembelajaran shared whiteboard,
berbasis
bulletin board, dan berbasis shared application
web/komputer, dan
berkomunikasi web/komputer, dan
akses e-mail baik ke
dengan instruktur akses e-mail baik ke
fasilitator maupun ke
fasilitator maupun
peserta didik lain
ke peserta didik lain

a. Prinsip-Prinsip Dalam Pembelajaran Berbasis WEB


Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa prinsip yang berperan
dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasi. Hal
yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada
pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya sangat sulit untuk menentukan
prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis web. Menurut
Rusman (2011) prinsip pembelajaran berbasis web adalah:
1. Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yang tertarik pada
topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam

4
lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antarpeserta, maupun
antara peserta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis
web dengan pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based Instruction). Hal ini
berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak
berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor)
yang kemungkinan tidak berada pada lokasi bahkan waktu yang sama.

Interaksi tidak hanya menyediakan hubungan antarmanusia, tetapi uga menyediakan


keterhubungan isi, di mana setiap orang dapat saling membantu antara satu dengan yang
lainnya untuk memahami isi materi dengan berkomunikasi. Hal tersebut menciptakan
lapisan belajar ter¬dalam yang tidak bisa diciptakan oleh pengembangan media.

2. Ketergunaan
Ketergunaan yang dimaksud di sini adalah bagaimana siswa mudah
menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip keter¬gunaan ini, yaitu
konsistensi dan kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pengembang pembelajaran
berbasis web ini menciptakan lingkungan belajar yang konsisten dan sederhana,
sehingga siswa tidak mengalami kesulitan balk dalam proses pembelajaran maupun
navigasi konten (materi dan aktivitas belajar lain).

3. Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam
web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkat¬kan pemahaman pembelajar
dan menghindari bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat
pada waktu yang tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-
learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan
desain konten serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).

b. Metode dalam Pembelajaran Berbasis WEB


Media pembelajaran berbasis website dikembangkan dengan bahasa
pemrograman HTML dan PHP. Peran teknologi komunikasi dan informasi dalam
pembelajaran saat ini menjadi salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan lagi.
Kehadirannya memberikan kontribusi bagi pengembangan metode pembelajaran
seperti blended learning, hybird learning, computer based learning, dan web based
5
learning. Metode pembelajaran yang terakhir disebutkan saat ini memiliki
pengembangan yang sangat beragam juga. Sebagai sebuah metode pembelajaran,
tentunya proses pengembangannya memerlukan kerangka kerja yang sistematik. Salah
satu model pengembangan pembelajaran berbasis web yang dapat digunakan adalah
model pengembangan web-based learning environment yang dikembangkan oleh Hall,
Watkins, dan Eller.
Model pengembangan ini dikembangkan sebagai acuan bagi pengembang
pembelajaran jarak jauh (PJJ) untuk diterapkan dalam pendekatan belajar yang hybrid
(yang mencampurkan pembelajaran tradisional tatap muka dengan penggunaan
komputer dan jaringan). Terdapat tiga tema utama dalam langkah-langkah
pengembangannya, yaitu penentuan arah (directionality), perancangan (design), dan
penghitungan (accountability).
1. Penentuan Arah
Prinsip terpenting dalam sebuah perancangan pembelajaran berbasis
computer dan jaringan adalah rancangan rencana tujuan dari proses yang
dikembangkan, karenanya tahap penentuan ini menjadi tahapan yang sangat
penting dalam merancang pembelajaran yang menggunakan multimedia
berbasis jaringan sebagai alat. Perancang pembelajaran harus
memperhatikan lingkungan belajar yang diinginkan siswa agar dapat
dikembangkan secara efektif.
Menurut Hall, Watkins, & Eller, salah satu faktor terpenting dalam
menentukannya adalah pengalaman belajar siswa. Perancang harus
mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dengan menganalisa pengalaman
belajar yang telah dimiliki oleh siswa, sehingga dapat diketahui karakteristik
dan latar belakang yang dimiliki siswa. Dalam tahap ini akan diketahui
sasaran, tujuan belajar, dan penentuan isi/materi pelajaran.
2. Perancangan
Setelah rancangan pedagogis utama untuk bahan ajar telah dirumuskan,
selanjutnya dilakukanlah perancangan yang lebih rinci terkait
pengembangan bahan ajar dalam lingkungan berbasis komputer dan
jaringan. Langkah ini pada dasarnya memiliki dua komponen utama, yaitu
komponen kesederhanaan (simplicity) dan kerumitan (complexity).
Bagaimana menciptakan pengalaman belajar yang kaya dan bermakna, yang
membutuhkan kedinamisan dan keinteraktifan dengan komponen media
6
yang sering mengganggu kegunaan dari modul. Tujuan utama dalam
langkah ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran yang memberikan
pengalaman yang baru, kaya, dan cukup kreatif untuk menjaga pelajar
terikat dan tertarik, sementara pada saat yang sama juga diciptakan
lingkungan belajar yang mudah digunakan (user-friendly), tidak
menyebabkan siswa menjadi kewalahan dan frustasi sehingga mengganggu
belajar.
Komponen kesederhanaan terbagi atas komponen kegunaan (usability)
dan kekonsistenan (consictency). Komponen kegunaan mengacu kepada
semua faktor dalam desain perangkat lunak yang membantu peserta menjadi
lebih sederhana dan tidak stress dalam menggunakan bahan ajar. Sedangkan
komponen kekonsistenan mengacu kepada desain organisasi bahan ajar
yang menunjang aspek kesederhanaan. Dalam komponen kerumitan
(complexity) terbagi atas komponen interaktifitas (interactivity),
multimodalitas (multi-modality), dan keadaptasian (adaptability).
Komponen interaktifitas melingkupi segala elemen bahan ajar yang
mengharuskan peserta didik melakukan beberapa kegiatan selain hanya
membaca atau mendengarkan. Sedangkan komponen multimodalitas
berkaitan dengan keragaman format yang akan ditawarkan bahan ajar. Salah
satu kelebihan dari bahan ajar berbasis komputer dan jaringan adalah
penyajian bahan dalam beberapa modalitas, seperti audio, visual, dan
tekstual.
Selanjutnya, komponen keadaptasian. Komponen keadaptasian meliputi
komponen desain yang memungkinkan untuk memfasilitasi gaya-gaya
belajar siswa yang berbeda-beda. Mengingat kelebihan dari hypermedia
yang dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang berbeda-beda, karenanya
dalam komponen ini dirancanglah alternatif-alternatif yang mungkin terjadi
pada proses pembelajaran dengan bahan ajar yang akan dikembangkan.

3. Penghitungan (Accountability)

Tahap penghitungan terkait dengan evaluasi dan penilaian yang dilakukan.


Model desain instruksional ini menjelaskan tahapan evaluasi yang harus dilakukan,
yang disebut dengan tahap penghitungan (accountability). Dijelaskan oleh Hall,
Waktins, & Eller (2003), bahwa terdapat 4 syarat utama dalam langkah penghitungan
7
ini, yaitu variabel siswa (learning variables), metode eksperimen (experimental
methodology), hasil (outcomes), dan pengukuran (measures). Dijelaskan bahwa dalam
langkah penghitungan ini siswa harus dilibatkan agar dapat mengkontrol perbedaan-
perbedaan yang mungkin terjadi terkait dengan siswa sebagai sasaran dari bahan ajar
tersebut, serta interaksi antara siswa dengan bahan ajar.

Mengenai metode eksperimennya, dijelaskan bahwa proses penghitungan


melalui 4 tahap yang meliputi evaluasi formatif dan sumatif. Di tahap pertama,
rancangan produk dan pembelajaran dievaluasi sebelum produk mulai dikembangkan.
Di tahap kedua produk yang telah dikembangkan dengan komponen standar diuji
cobakan kepada sampel dalam jumlah kecil. Selanjutnya di tahap ke tiga, penelitian
penerapan, terdiri dari penelitian yang dilakukan dalam lingkungan belajar yang
sebenarnya. Dalam tahap ini dapat digunakan modul prototype dari produk, dengan
komponen yang lebih spesifik dan faktor rancangan yang lebih lengkap dalam konteks
yang memungkinkan diterapakan untuk evaluasi sumatif. Terakhir, tahap keempat
adalah tahap evaluasi sumatif. Evaluasi ini dilakukan dengan produk akhir yang
diterapkan dalam lingkungan belajar yang sebenarnya.

Komponen hasil dalam tahapan penghitungan ini menjelaskan hasil penelitian


yang patut dipertimbangkan dalam mengembangkan produk dan pembelajaran jarak
jauh. Hasil penting yang perlu dipertimbangkan sepanjang penelitian adalah sikap,
pemecahan masalah, dan pengetahuan konseptual siswa. Sikap diartikan sebagai
variable seperti kepuasan, motivasi, dan persepsi dari peningkatan pengetahuan.
Pemecahan masalah dinilai baik dari pemecahan masalah tradisional maupun masalah
kompleks yang lebih tinggi. Sedangkan pengetahuan konseptual dapat dilihat dari
pemahaman dari hubungan structural antara konsep materi dan kemampuan untuk
menerapkan pemahaman yang berinteraksi dengan pemecahan masalah. Tipe
pemahaman structural ini mendefinisikan karakteristik siswa secara ilmiah dan teknis.

Komponen keempat dalam tahap penghitungan ini adalah ukuran. Hasil dinilai
menggunakan ukuran subjektif (kualitatif dan kuantitatif) untuk mengukur sikap,
motivasi, dan persepsi peningatan pengetahuan siswa. Sedangkan ukuran kualitatif
terdiri dari pertanyaan narasi terbuka, dan item subjektif-kuantitatif yang terdiri dari
skala pernyataan Likert (setuju-tidak setuju). Pertanyaan dan item yang dikembangkan
sesuai dengan tujuan diberikannya uji coba. Ukuran pemecahan masalah dapat
8
menjangkau penghitungan sederhana dengan pertanyaan benar salam sampai item
pemecahan masalah dengan tingkat yang lebih tinggi yang menuntut siswa untuk
mengintegrasikan konsep yang beragam dan menerapkannya dalam masalah
sebenarnya.

C. Fungsi dan Manfaat dari Pembelajaran Berbasis WEB


1. Mengembangkan dan memperkaya materi pelajaran.
Dengan memanfaatkan media internet, muatan materi pelajaran yang
disampaikan guru tidak hanya terpaku pada buku sumber/buku pegangan yang ada,
bahkan terhadap tuntutan kurikulum yang mungkin memasung kreativitas guru
dalam mengembangkan materi pelajaran untuk memperkaya wawasan pengetahuan
siswanya. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum dibuat sebagai standar
pencapaian yang disesuaikan dengan kemampuan rata-rata peserta didik serta
jangkauan sasarannya yang lebih berorientasi pada kebutuhan peserta didik secara
nasional sehingga perlu ditetapkannya kurikulum yang berisi materi yang
berstandar nasional. Melalui internet, guru bisa mencari materi pelajaran dalam
bentuk tulisan, gambar, audio, maupun audio visual untuk memperkaya kompetensi
siswanya jika mereka telah mencapai kompetensi dasar yang ditargetkan pada
kurikulum. Bahkan melalui situs tertentu guru dapat melakukan kegiatan berbagi
file/dokumen materi pelajaran. Melalui kegiatan tersebut guru dapat mendownload
file materi pelajaran yang telah dibuat orang lain, di satu sisi guru pun dapat
mempublikasikan hasil karyanya.
2. Sarana belajar online
Membuat bahan presentasi materi pelajaran atau soal latihan yang diharapkan
dipelajari siswa. Kemudian materi soal latihan tersebut diupload di blog guru atau
website sekolah. Dengan demikian siswa dapat mempelajari materi pelajaran atau
soal latihan tersebut di tempat terpisah (di rumah); sehingga memungkinkan
terjadinya kegiatan pembelajaran tanpa tatap muka. Dengan ini maka kegiatan
belajar mengajar siswa dan guru tidak terbatas oleh tempat dan waktu, karena siswa
dapat mempelajari materi tersebut kapan dan dimana saja. Melaksanakan
pembelajaran proyek yang berbasis internet. Sebagaimana dimaklumi bahwa
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PBL) adalah salah satu
metode pembelajaran yang menggali potensi siswa untuk mencari dan menemukan
sendiri konsep-konsep materi pelajaran; sehingga diharapkan dengan PBL tersebut

9
pemahaman siswa akan materi pelajaran lebih mendalam dan optimal. Kegiatan
belajar proyek (PBL) terutama dilakukan untuk materi pelajaran yang baru dan
cakupannya cukup luas, sehingga dituntut adanya kerjasama siswa dalam kelompok
untuk melaksanakannya.
D. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis WEB
Sebagaimana media pembelajaran lainnya pembelajaran dengan menggunakan
web juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pembelajaran berbasis web
yaitu:
1. Memungkinkan setiap orang dimanapun dan kapanpun untuk belajar.
2. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik dirinya sendiri
karena bersifat individual.
3. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga peserta didik dapat
mengakses informasi dari berbagai sumber, baik didalam maupun diluar
lingkungan belajar.
4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang tidak
memiliki waktu untuk belajar.
5. Dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam
belajar.
6. Menyediakan sumber balajar tambahan yang dapat digunakan untuk
memperkaya materi pembelajaran.
7. Isi dari materi pelajaran dapat di perbarui dengan mudah.
Rusman (2009:118) berpendapat bahwa terdapat lima kelebihan dari pembelajaran
berbasis web yaitu:
1. Access is available anytime, anywhere, around the globe.
2. Student equipment cost are affordable.
3. Student tracking is made easy
4. Possible “learning object” architecture supports on demand personalized
learning.
5. Contentisealy update.
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran berbasis web yaitu:
1. Keberhasilan pembelajaran berbasis web bergantung pada kemandirian dan
motivasi belajar
2. Akses untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan web seringkali
menjadi masalah bagi peserta didik
10
3. Pembelajar dapat cepat merasa bosan dan jenuh jika mereka tidak dapat
mengakses informasi, dikarenakan tidak memiliki peralatan yang memadai
terutama bandwith yang tidak cukup.
4. Dibutuhkannya panduan bagi pembelajar untuk mencari informasi yang
relevan, dikarenakan informasi yang terdapat didalam web sangat beragam.
5. Dengan menggunakan pembelajaran berbasis web, peserta didik terkadang
merasa terisolasi, terutama jika terdapat keterbatasan dalam fasilitas
komunikasi.
Rusman (2009:122) menyatakan bahwa kelemahan terbesar pembelajaran berbasis web
adalah kurangnya interaksi langsung antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan
siswa. Hal ini akan berdampak besar kepada siswa, karena walaupun mereka dapat
berkomunikasi secara synchoronous melaui live chat atau asynchronous melalui email/forum
diskusi, tetap saja interaksi antar manusia secara langsung tidak tergantikan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara umum pembelajaan berbasis web ini akan menciptakan proses
pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Selain itu jumlah waktu mengajar
dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan pembelajaran dapat
dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan.
Sebenarnya antara www (world wide web) dan web adalah sama karena kebanyakan
orang menyingkat www menjadi web saja. Web merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses
informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa
gambar, suara, film, animasi, dll. Jadi, pembelajaran berbasis web ini memang sangat
membantu sekali dalam masa sekarang.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://educhannel.id/blog/artikel/pembelajaran-berbasis-web.html
(Diakses 8 Desember 2022)

https://pgsd.binus.ac.id/2018/11/23/model-pengembangan-pembelajaran-online-web-
based-learning-environment/
(Diakses 8 Desember 2022)

https://www.mandandi.com/2021/07/konsep-dasar-pembelajaran-berbasis-web.html
(Diakses 8 Desember 2022)

https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=dalam+media+pembelajaran+berbasisi+web+menggunakan+metode+apa%3F
(Diakses 8 Desember 2022)

13

Anda mungkin juga menyukai