BERBASIS WEB
Makalah
Oleh:
Kelompok XII
Akhlisani (20500119029)
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, dan taufik-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Tidak lupa pula
ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penyusunan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi pembaca dalam
memahami salah satu materi pada mata kuliah Media dan Sumber Belajar, yaitu
mengenai Praktik Pengembangan Media Berbasis Web.
Harapan Kami selaku penyusun makalah ini, semoga makalah ini dapat
membantu menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca mengenai
materi Praktik Pengembangan Media Berbasis Web. Makalah ini, Kami akui
masih mempunyai banyak kekurangan karena pengalaman yang Kami miliki
masih sangatlah kurang.
Oleh karena itu, Kami harapkan kepada para pembaca yang terhormat
untuk memberikan kritik atau tanggapan serta saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Sehingga Kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi dari makalah ini agar ke depannya lebih baik lagi.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................. 18
B. Saran .......................................................................................................... 20
iii
Praktik Pengembangan Media Berbasis Web
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini seiring berkembangnya era globalisasi teknologi informasi dan
komunikasi terus berkembang pesat dan mendapat banyak respon dari
masyarakat, sehingga interaksi dan penyampaian informasi bisa berlangsung
dengan cepat dan mudah. Salah satu pengaruh dan dampak dari perkembangan
teknologi, informasi, dan komunikasi ialah dalam aspek pembelajaran, yang mana
saat ini proses pembelajaran menjadi lebih mudah dari zaman dahulu yaitu dengan
cara berbasis komputer. Dari beberapa model pembelajaran, ada model
pembelajaran yang menarik dan dapat memicu peningkatan penalaran siswa yaitu
model pembelajaran berbasis web.
1
dalam proses pembelajaran ini sangat membantu kita dalam melakukan berbagai
kegiatan secara efektif, karena kita dapat mencari dan mendapatkan ilmu seluas
mungkin disini, serta mengetahui banyak hal yang belum kita pahami
sebelumnya. Dan yang terpenting ialah menggunakan web ini untuk kebutuhan
yang positif tidak untuk keperluan yang negatif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran berbasis Web?
5. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran
berbasis Web.
6. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajaran berbasis Web.
7. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif media pembelajaran
berbasis Web.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Wahana Komputer dalam Harianto, dkk. (2019) Web atau Website
adalah sebuah halaman berisi informasi yang dapat dilihat jika komputer
terkoneksi dengan internet. Menurut Dewanto dalam Harianto, dkk. (2019),
internet (Inter-Network) adalah komunikasi jaringan global yang menghubungkan
seluruh komputer di dunia meskipun berbeda sistem operasi dan mesin.
1
Sedangkan, menurut Arnika dan Kirana (2018), Web merupakan kumpulan
dokumen yang banyak tersebar di seluruh server penjuru dunia dan terhubung
menjadi satu jaringan yang disebut dengan internet. Dalam pembelajaran yang
menyertakan web sebagai salah satu cara pengembangan dalam proses
pembelajaran ini sangat membantu kita dalam melakukan berbagai kegiatan
secara efektif, karena kita dapat mencari dan mendapatkan ilmu seluas mungkin di
sini, serta mengetahui banyak hal yang belum kita pahami sebelumnya.2
1
Kusno Harianto, dkk., Sistem Monitoring Lulusan Perguruan Tinggi dalam Memasuki
Dunia Kerja Menggunakan Tracer Study, (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019), h. 7.
2
Eva Arnika dan Tiara Kirana, Model Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning),
(Bandung: Universitas Islam Nusantara, 2018), h. 1.
4
orang.3 WWW (World Wide Web) adalah kumpulan Web Server (Penyedia web)
dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi. Melalui
WWW atau biasa disebut web kita dapat mengakses informasi berupa teks,
gambar, suara, video, dan animasi. Adapun untuk istilah HTML (Hyper Text
Markup Language) adalah bahasa pemprograman yang digunakan untuk membuat
halaman web.4
3
Kusno Harianto, dkk., Sistem Monitoring Lulusan Perguruan Tinggi dalam Memasuki
Dunia Kerja Menggunakan Tracer Study, (Surabaya: Media Sahabat Cendekia, 2019), h. 7.
4
Muhammad Tohirudin, Pintar Membuat Web dengan Joomla, (Jakarta: Puspa Swara,
2011), h. 3.
5
Yuhefizar, dkk., Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content
Management System, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2008), h. 3.
5
d. Forum web, merupakan sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.
e. Website e-Government, e-Banking, e-Payment, e-Procurement, dan
sebagainya.
3. Ragam Web Berdasarkan Bahasa Pemprograman
Berdasarkan bahasa pemprograman yang digunakan, website dibedakan
menjadi 2 (dua), sebagai berikut:6
a. Server side, merupakan website yang menggunakan bahasa pemprogram yang
tergantung kepada tersedianya server, seperti PHP, ASP, dan sebagainya. jika
tidak ada server, website yang dibangun menggunakan bahasa pemprograman
di atas tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Client side, merupakan website yang tidak membutuhkan server dalam
menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Misalnya, HTML.
Media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada
sasaran atau penerima pesan tersebut, materi yang diterima adalah pesan
instruksional, dan tujuan yang dicapai adalah tercapainya proses belajar. Dalam
proses pembelajaran, siswa merupakan subjek yang belajar dan guru merupakan
subjek yang mengajar. Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa.
7
Berdasarkan pengertian media, pembelajaran, dan web yang telah dipaparkan
sebelumnya, pembelajaran berbasis web merupakan salah satu bagain dari contoh
pembelajaran elektronik (e-learning) dengan menggunakan teknologi internet
sebagai sarana belajar. Pembelajaran berbasis web yang dikenal dengan sebutan
Web Based Training (WBT) atau Web Based Education (WBE) yang dapat
didefinisikan sebagai aplikasi teknologi web dalam dunia pembelajaran untuk
sebuah proses pendidikan. Dengan demikian, pembelajaran berbasis web adalah
6
Yuhefizar, dkk., Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan Content
Management System Edisi Revisi, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,
2009), h. 3.
7
Cecek Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana, 2020), h. 1 dan 4-5.
6
8
pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh bantuan teknologi internet.
Hal yang ditawarkan dalam pembelajaran berbasis web adalah kecepatan dan
tidak terbatasnya pada ruang dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan
belajar dapat dengan mudah dilakukan oleh peserta didik kapan saja dan dimana.
Selama komputer saling terhubung dengan jaringan internet akan memberikan
kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi.9
Selain kedua istilah di atas, pembelajan berbasis web juga disebut sebagai
Internet Based Learning, yang merupakan segala pemanfaatan atau penggunaan
teknologi internet dan Web untuk menciptakan pengalaman pembelajaran.
Dengan kata lain, internet-based learning merupakan suatu jenis belajar mengajar
yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan
media internet. Rosenberg dalam Effendi (2013) menekankan bahwa internet-
based learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengi-rimkan
serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Internet-based learning merupakan bentuk manifestasi dari konsep e-learning. Hal
ini senada dengan Cambell dalam Effendi (2013) yang intinya menekankan
penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakikat e-learning. Bahkan Onno
W. dalam Effendi (2013) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari
elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik
internet. Adapun yang menjadi Karakteristik dari pembelajaran berbasis internet
(internet-based learning), antara lain, memanfaatkan jasa teknologi elektronik, di
mana pendidik dan peserta didik atau peserta didik dan sesama peserta didik dapat
berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
protokoler; memanfaatkan keunggulan komputer (digital media and computer
networks); menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)
disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh pendidik dan peserta didik
8
Hamdan Husein Batubara, Pembelajaran Berbasis Web dengan Moodle versi 3.4,
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), h. 2.
9
Rosdiana, Media Pembelajaran Berbasis Web, (Kendari: Institut Agama Islam Negeri
Kendari, 2015), h. 2.
7
kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya; dan
memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-
hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
komputer.10
Berdasarkan bentuk fisiknya, materi pembelajarn terdiri dari bahan cetak dan
bahan elektronik. Bahan cetak dapat berupa modul atau buku ajar yang dicetak.
Sedangkan, bahan elektronik adalah materi pembelajaran yang dibuat
menggunakan alat bantu teknologi informasi dan komunikasi sehingga
menghasilkan sebuah paket materi pembelajaran yang meramu berbagai macam
media dan penyajiannya terintegrasi dengan metode pembelajaran. Materi
pembelajaran elektronik yang dapat disajikan pada web e-learning disebut juga
dengan materi pembelajaran berbasis web. Eksistensi materi pemelajaran yang
mengacu pada standar e-learning adalah materi yang berformat SCORM. Materi
yang berformat SCORM biasanya terdiri dari beberapa halaman dan disertai
dengan navigasi, seperti halaman pembuka, halaman kompetensi, halaman materi,
halaman evaluasi, dan halaman pelengkap. Halaman pembuka biasanya
menampilkan topik materi, tombol masuk, dan daftra menu materi. Halaman
kompetensi menyajikan kompetensi dasar, tujuan yang hendak dicapai, dan peta
materi. Halaman materi menyajikan materi pembelajaran dengan berbagai cara,
seperti simulasi, tutorial, latihan, dan permainan. Halaman evaluasi berisi lembar
penilaian dan kunci jawaban. Halaman pelengkap berisi daftar pustaka dan profil
pembuat materi.11
10
Mukhlison Effendi, “Integrasi Pembelajaran Active Learning dan Internet-Based
Learning dalam Meningkatkan Keaktifan dan Kreativitas Belajar”, Jurnal Pendidikan Islam 7, no.
2 (2013): h. 292-293.
11
Hamdan Husein Batubara, Pembelajaran Berbasis Web dengan Moodle versi 3.4,
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), h. 17-18.
8
(2020), mengemukakan bahwa terdapat prinsip-prinsip yang harus ada dalam
pembelajaran berbasis web atau pembelajaran online, sebagai berikut:12
1. Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi dengan orang lain yamg teryarik
pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama.
Dalam lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antarpeserta,
maupun antara peserta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara
pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran berbasis computer, hal ini berarti
bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak
berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain yang kemungkinan
tidak berada pada lokasi bahkan waktu yang sama.13
2. Ketergunaan
Ketergunaan yang dimaksud adalah bagaimana siswa mudah
menggunakan web. Pengembangan pembelajaran online menciptakan lingkungan
belajar yang konsisten dan sederhana sehingga siswa tidak mengalami kesulitan.
3. Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi
dalam web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman
dan menghindarkan bias. Meningkatkan konten yang relevan dalam konteks yang
tepat pada waktu yang tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit
pengembangan e-learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini
melibatkan aspek keefektifan desain konten serta kedinamisan pencarian dan
penempatan konten (materi).
12
Raimundus Brian Prasetyawan, Blog untuk Guru Era 4.0, (Jawa Barat: CV Jejak
Anggota IKAPI, 2020), h. 17.
13
Mardiah, Media Pembelajaran Berbasis Web (E-Learning), (Kendari: Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Kendari, 2015), h. 7.
9
Menurut Husein Batubara (2018), prinsip-prinsip Desain yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan tampilan materi pembelajaran berbasis web,
sebagai berikut:14
1. Prinsip Kesebandingan (Proporsi)
Perbandigan antara suatu bagian dengan bagian lain atau suatu bagian
dengan dimensi ruang tetap menjaga keterbatasan dan kemudahan dalam
menggunakan semua elemen yang terdapat di dalam bahan ajar.
2. Prinsip Penekanan (Emphasis)
Penekanan pada elemen tertentu dengan memperbesar ukurannya atau
memberikan warna yang berbeda merupakan strategi komunikasi yang bertujuan
untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Adapun
desain materi pembelajaran yang menonjolkan semua elemen akan tampak ramai
dan informasi inti yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas.
3. Prinsip Keseimbangan (Balance)
Pengaturan tempat, susunan, dan warna elemen-elemen sehingga tampak
rasa serasi atau sepadan. Misalnya, keseimbangan simetris menunjukkan kesan
resmi atau formal, sedangkan keseimbangan asimetris akan terkesan informal atau
dinamis.
4. Prinsip Irama (Ritme)
Ritme terjadi karena adanya pengulangan bidang yang menyebabkan kita
dapat merasakan adanya getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur lain.
Gerak dan pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan yang
terjadi pada sebuah karya. Dari ritme dapat ditentukan eyeflow atau arah baca
sebuah desain. Secara umum, arah baca suatu desain adalah dari kiri ke kanan dan
dari atas ke bawah.
5. Prinsip Keselarasan (Harmony)
Kondisi selaras atau harmoni terbentuk karena tidak adanya pertentangan
antara satu elemen dengan elemen lainnya. Dalam desain untuk membentuk
harmoni dengan dilakukannya dengan mengaplikasikan bentuk dan warna yang
14
Hamdan Husein Batubara, Pembelajaran Berbasis Web dengan Moodle versi 3.4,
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), h. 19.
10
sama pada elemen sejenis dan menampilkan elemen dengan pengayaan yang
sama.
6. Prinsip Kesatuan (Unity)
pada akhirnya, prinsip kesatuan adalah sebuah kohesi, konsistensi, ketunggalan,
atau keutuhan desain materi. Untuk memenuhi prinsip kesatuan ini, hala yang
dapat dilakukan, sebagai berikut:
a. Menggunakan hanya dua atau tiga jenis huruf dengan ukuran yang memiliki
keterbacaan yang baik dan relatif sama di seluruh halaman.
b. Menggunakan palet warna yang identik di seluruh halaman.
c. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur untuk membentuk irama dan eyeflow.
d. Menggunakan proporsi ukuran objek grafis yang baik dan peletakan yang
teratur.
e. Menyediakan ruang kosong untuk menghadirkan harmoni.
1. Sumber belajar fisik atau elektronik yang dapat digunakan secara offline.
Misalnya, CD-ROM, Flashdrive, atau bahan cetak.
2. Layanan tutor yang dapat membantu pengguna yang mengalami kesulitan
dalam menggunakan website e-learning.
3. Kebijakan tentang penggunaan web e-learning.
4. Sikap positif para pengguna terhadap teknologi komputer dan internet.
5. Rancangan kegiatan dan evaluasi pembelajaran berbasis web.15
Menurut Hamid, dkk. (2020), e-learning sebagai produk teknologi informasi
dan komunikasi memiliki beberapa faktor yang mempengaruhinya, sebagai
berikut:
15
Hamdan Husein Batubara, Pembelajaran Berbasis Web dengan Moodle versi 3.4,
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), h. 7-8.
11
1. Infrastruktur, dalam hal ini dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan
akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi.
2. Sumber Daya Manusia (SDM), dalam hal ini faktor SDM menuntut
ketersediaan human brain yang menguasai teknologi tinggi.
3. Kebijakan, dalam hal ini faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan
berskala makro dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi
informasi jangka panjang.
4. Finansial, dalam hal ini faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif
dari bank dan lembaga keuangan lain untuk menyokong industri teknologi
informasi.
5. Konten dan Aplikasi, dalam hal ini faktor konten dan aplikasi menuntut
adanya informasi yang disampaikan pada orang, tempat, dan waktu yang
tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut
dengan nyaman pada penggunanya.16
Menurut Didi Pianda, dkk. (2018), faktor pendukung dan penghambat
pembelajaran berbasis web adalah teknologi informasi dan komunikasi yang
sudah sangat memadai untuk dilakukannya ujian secara online, tersedianya laptop,
dan smartphone yang memadai untuk siswa gunakan dalam ujian secara online.
Adapun faktor penghambatnya adalah diperlukan kemampuan guru untuk
memadukan teknologi informasi di dalam pembelajaran secara online, dimana
diperlukan waktu bagi guru untuk mempelajari dan menerapkan ujian secara
online berbasis web ini.17
16
Mustofa Abu Hamid, dkk., Media Pembelajaran, (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2020), h. 98.
17
Didi Pianda, dkk., Best Practice: Karya Guru Inovatif yang Inspiratif (Menarik
Perhatian Peserta Didik), (Sukabumi: CV Jejak, 2018), h. 36.
12
F. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Berbasis Web
18
Mukhlison Effendi, “Integrasi Pembelajaran Active Learning dan Internet-Based
Learning dalam Meningkatkan Keaktifan dan Kreativitas Belajar”, Jurnal Pendidikan Islam 7, no.
2 (2013): h. 293-294.
19
Hamdan Husein Batubara, Pembelajaran Berbasis Web dengan Moodle versi 3.4,
(Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), h. 3-4.
13
b. Menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik dalam berkomunikasi
secara santun dan beretika saat berkomunikasi dengan orang yang tidak
tampak fisiknya.
c. Menyediakan kesempatan belajar kepada peserta didik yang trauma dengan
sekolah, dirawat di rumah sakit, putus sekolah tetapi berminat melanjutkan
pendidikan, dan peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan
yang berada di luar negeri.
d. Memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik yang berada jauh dari
lembaga pendidikan, memiliki kesibukan, atau tidak tertampung di sekolah
konvensional.
2. Pendidik
Adapun manfaat pembelajaran berbasis web yang diperoleh oleh pendidik,
sebagai berikut:
a. Memudahkan pendidik dalam melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar
yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Membantu pendidik dalam mengontrol kegiatan belajar peserta didik, seperti
kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, serta berapa kali
topik tertentu dipelajari ulang.
c. Membantu pendidik dalam mengecek kegiatan peserta didik dalam
mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu.
d. Membantu pendidik dalam memeriksa jawaban peserta didik dan
memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
3. Budaya Belajar
Adapun manfaat pembelajaran berbasis web dalam hal budaya belajar,
sebagai berikut:
a. Memungkinkan seseorang maju unggul atas prakarsa sendiri untuk tujuan
sendiri dengan cara berkomunikasi dengan berbagai pihak dengan
menggunakan media internet.
b. Menumbuhkan sikap demokratis karena belajar melalui web e-learning tidak
memandang berbagai simbol status yang melekat pada diri seseorang.
14
c. Menumbuhkembangkan kebiasaan belajar mandiri bagi peserta didik melalui
fasilitas konten belajar yang lengkap, dan fitur komunikasi melalui forum dan
chat.
20
Wahyuddin Latunreng, Motivasi Mengajar Perspektif Dosen: Pengembangan
Profesionalisme dan Penguatan Tri Darma Perguruan Tinggi, (Wajo: CV. Cendekia Global
Mandiri, 2019), h. 104.
15
c. Pendidik dan peserta didik sama-sama dapat menemukan lebih banyak sumber
belajar yang berbeda-beda sehingga dapat menambah wawasan dan
pemahaman masing-masing.
d. Bersifat potensial bagi peserta didik yang tidak dapat memiliki waktu khusus
secara reguler untuk belajar.
e. Mendorong peserta didik menjadi lebih mandiri, aktif, bersemangat ,
bertanggung jawab, dan percaya diri dalam belajar.
f. Pengadaan sumber belajar yang dapat diakses tanpa batas ruang dan waktu.
g. Isis dan materi pelajaran dapat diperbaharui seiring dengan perjalanan waktu.
2. Dampak Negatif atau Kekurangan
Menurut Latunreng (2018), kekurangan atau dampak negatif dari
penggunaan media pembelajaran berbasis web, sebagai berikut:
a. Adanya peluang mengabaikan aspek akademik.
b. Proses belajar cenderung mengarah pada proses pelatihan.
c. Mengurangi interaksi konvensional antara guru atau dosen dengan siswa atau
mahasiswa.
d. Siswa atau mahasiswa yang tidak memiliki motivasi belajar berbasis web akan
cenderung gagal.
e. Membutuhkan biaya atau kuota jika seandainya tidak tersedia jaringan internet
di kampus.
f. Kurangnya penguasaan materi dengan kurang menghiraukan referensi
hardbook.
g. Kurangnya keinginan untuk mengoperasikan komputer atau barang elektronik
lainnya.
Sedangkan, menurut Yusuf (2020), kekurangan atau dampak negatif dari
penggunaan media pembelajaran berbasis web, sebagai berikut:21
a. tingkat keberhasilan penggunaan web media sebagai sistem pembelajaran
mandiri tergantung penuh kepada minat dan motivasi belajar peserta didik
masing-masing. Semakin malas seorang peserta didik mengikuti pembelajaran
21
Yusfita Yusuf, dkk., Call For Book 3 (Media Pebelajaran), (Surabaya: CV. Jakad
Media Publishing, 2020), h. 55-56.
16
mandiri menggunakan web media tentunya akan berpengaruh juga terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran mandiri yang tidak optimal.
b. Koneksi internet yang tidak dapat dijangkau, khususnya di Indonesia, masih
dirasakan oleh sebagian kecil peserta didik. Pengadaan internet pada tiap
individu memang tidak selalu ada. Harganya pun bisa dikatakan relatif mahal.
Alat teknologi atau gadget yang digunakan untuk mengakses web media pun
kadang tidak dapat terpenuhi. Tentunya hal ini akan membuyarkan suatu kelas
di mana menggunakan web media dalam sistem pembelajarannya.
c. Perlu disepakati bersama tentang panduan dan batasan dalam pembelajaran
mandiri menggunakan web media. Hal ini dikarenakan inormasi yang tersedia
dalam website sangatlah beragam. Tanpa adanya paduan dan batasan yang
jelas, peserta didik kemungkinan akan mendapatkan kebingungan serta
kesalahpahaman atas suatu kebenaran ilmu.
d. Kekurangan terbesar penggunaan web media sebagai sistem pembelajaran
mandiri adalah peserta didik merasa terisolasi karena merasa komunikasi
dengan teman, ahli, atau pendidik merasa ada keterbatasan. Seperti contoh,
peserta didik baru dapat melaksanakan pembelajaran secara mandiri hanya
pada pukul 7 sampai 10 pagi. Lalu, dia mengalami kesulitan dan kemudian
bertanya dengan teman atau pendidik. Namun, baru mendapatkan respon
ketika malam hari. Tentunya ini akan menggangu proses pembelajaran
mandiri peserta didik itu sendiri.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
5. Menurut Didi Pianda, dkk. (2018), faktor pendukung dan penghambat
pembelajaran berbasis web adalah teknologi informasi dan komunikasi
yang sudah sangat memadai untuk dilakukannya ujian secara online,
tersedianya laptop, dan smartphone yang memadai untuk siswa gunakan
dalam ujian secara online. Adapun faktor penghambatnya adalah
diperlukan kemampuan guru untuk memadukan teknologi informasi di
dalam pembelajaran secara online, dimana diperlukan waktu bagi guru
untuk mempelajari dan menerapkan ujian secara online berbasis web ini.
6. Menurut Effendi (2013), terdapat 3 (tiga) fungsi Internet Based Learning
terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas, yaitu sebagai tambahan
(suplemen), sebagai pelengkap (komplemen), dan sebagai pengganti
(substitusi). Sedangkan, Deni Darmawan dalam Batubara (2018)
mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis web bermanfaat bagi peserta
didik, pendidik, dan budaya belajar.
7. Menurut Latunreng (2018), kelebihan atau dampak positif dari
penggunaan media pembelajaran berbasis web, yaitu sebagai media
komunikasi yang efektif, cakupannya luas, siswa atau mahasiswa dapat
memperoleh visualisasi secara memadai, tidak mengenal bentuk fisik
ruang kelas, dapat dilakukan kapan dan di mana saja, meningkatkan
jaringan sosial atau membangun komunitas, meningkatkan gairah
pembelajaran siswa atau mahasiswa, dan memudahkan interaksi aktif
antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa. Sedangkan,
kekurangan atau dampak negatif dari penggunaan media pembelajaran
berbasis web, yaitu adanya peluang mengabaikan aspek akademik, proses
belajar cenderung mengarah pada proses pelatihan, mengurangi interaksi
konvensional antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa, siswa
atau mahasiswa yang tidak memiliki motivasi belajar berbasis web akan
cenderung gagal, membutuhkan biaya atau kuota jika seandainya tidak
tersedia jaringan internet di kampus, kurangnya penguasaan materi dengan
kurang menghiraukan referensi hardbook, dan kurangnya keinginan untuk
mengoperasikan komputer atau barang elektronik lainnya.
19
B. Saran
20
DAFTAR REFERENSI
Arnika, Eva dan Tiara Kirana. (2018). Model Pembelajaran Berbasis Web (E-
Learning). Bandung: Fakultas Agama Islam Universitas Islam Nusantara.
Hamid, Mustofa Abu dkk. (2020). Media Pembelajaran . Medan: Yayasan Kita
Menulis.
Pianda, Didi dkk. (2018). Best Practice: Karya Guru Inovatif yang Inspiratif
(Menarik Perhatian Peserta Didik). Sukabumi: CV Jejak.
Prasetyawan, Raimundus Brian. (2020). Blog untuk Guru Era 4.0. Jawa Barat:
CV. Jejak Anggota IKAPI.
21
Yuhefizar, dkk. (2009). Cara Mudah Membangun Website Interaktif
Menggunakan Content Management System Edisi Revisi. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Yusuf, Yusfita dkk. (2020). Call For Book 3 (Media Pembelajaran). Surabaya:
CV Jakad Media Publishing.
22